APLICASI
ELEKTROFORESIS DALAM
FARMASI
• Sediaan Farmasi yang diproduksi dipabrik
obat tidak saja obat yang bersifat
mikromolekul, tetapi juga yang bersifat makromolekul.
• Senyawa makromolekul terutama yang
merupakan senyawa bioaktif, (senyawa bio kimia) juga perlu diketahui cara analisisnya.
• Analisis paling umum dipakai adalah
Principles of Electrophoresis
Faktor yang menyebabkan pemisahan
Muatan molekul
Bobot molekul
Bentuk molekul
Molekul dipengaruhi oleh medan listrik V = (EQ)/f
V = molecule velocity
E = Eletric feld strength Q = molecular charge
F = friction coefcient of molecule
Hasil pemisahan yang tinggi sangat
tergantung berbagai faktor seperti rumus tersebut
I.Applications
Elektroforesis Gel
Analysis of
carbohydrates
Analysis of
inorganic
anions/metal
ions
DNA profling
Protein
identifcation
Advantages Fast
Small Sample Relatively
inexpensive
Automated Disadvantages
Cannot identify
neutral species (Kecuali yang osmosis)
Migrasi sampel
4
Electrophoresis Dan
Buffer
Beberapa jenis larutan yang dianjurkan
untuk electro phoresis DNA adalah;TAE (Tris-acetate-EDTA) and TBE (Tris-borate-EDTA). Fragmen DNA akan migrasi
dengan kecepatan yang berbeda dalam kedua dapar tersebut dan sangat
tergantung kekuatan ion.
Bufer tidak saja untuk mempertahankan
pH, tetapi memberikan ion yang membantu sifat konduktivitas
Bila digunakan kadar dapar 10 x lebih
kuat dari larutan stok, suhu dapat naik pada proses elektroforesis gel dapat
Assessing DNA Quality
Experiment:
100 ng K562 DNA
Digest with DNAse
Agarose (%)
Range of separation of linear DNA
(in kilobases)
0.3 60 - 5
0.6 20 - 1
0.7 10 - 0.8
0.9 7 - 0.5
1.2 6 - 0.4
1.5 4 - 0.2
2.0 3 - 0.1
Acrylamide Gel Electrophoresis
Effect of Gel Percentage and Size
10
II. Protein staining
Stain
Detection limit
Comment
Ponceau S 1-2 g Reversible
Amido Black 1-2 g permanent; low background
Coomassie Blue 1.5 g permanent; high background
India Ink 100 ng permanent
Silver stain 10 ng permanent
Colloidal gold3 ng permanent
12
(2) DNA staining:
Ethidium bromide
Ethidium bromide bergabung dengan
DNA double helix and
d.Pewarnaan sampel
dengan Ethidium
14
Electrophoresis of Nucleotides
DNA mempunyaimutan negatif ( karena kerangka phosphate )
DNA akan tertarik
pada muatan positif baik dari elektrode maupun dapar, sebaliknya akan
Ethidium Bromide
Senyawa mempunyai gugus planar yang
dapat ber intercalates diantara base DNA.
Sifat tersebut menyebabkan kenaikan sifat
fouresensinya dibanding senyawa dalam keadaan bebas (dalam larutan)
Radiation U.V. pada 254 nm diabsorbed
oleh DNA dan ditransmisikan kepada zat warna yang terikat, dan dapat
Ethidium Bromide
Ethidium bromide biasanya dibuatdengan larutan 10 mg/ml. Disimpan dan terlindung (kedap cahaya).
Zat warna kurang berinteraksi atau
incorporated kedalam gel dan dapar
yang digunakan. Tetapi gel dapat
berwarna setelah dikocok dengan
ethidium bromide (0.5 ug/ml selama 30 min). dan dielusi dengan larutan.
Warna akan tampak bila disinari dengan
UV dan dapat dipotret dengan flm polaroid.
Kepekaan DNA terhadap zat warna ini bila
18
An ethidium-stained gel photographed
under UV light
Movement of DNA fragments
in agarose gels (Mobilitas fragmen
DNA dalam agorose sel)
Ada hubungan yang linier antara
kecepatan migration setiap fragmen
DNA dan logaritma dari ukuran molekul
(in basepairs).
Molekul yang besar bergerak lambat
Distance migrated
b
as
e
pa
irs
Types of Polyacrylamide gels
Denaturing gels
: Gel ini
mengalami polimeri sasi dengan
denaturant, terutama yang bersifat
dapat berpasangan dengan asam
nucleat seperti urea, atau formaid..
Denatured DNA
Yang telah
terdenaturasi akan migrasi melewati
gel poliakrilamid tak terjadi reaksi
Methods for Fluorescently
Labeling DNA
22
• Intercalating Dyes (post-PCR
=polimeric chain reaction)) • Dye-labeled nucleotide insertion during PCR
• Dye-labeled primer insertion during PCR
3’TGCATCTACGATGTAATCG5’ CGTAGCTG3’
Linkers, dyes, etc. can be added to the 5’ end of the primer without disturbing the reaction.
Individual bases can also be tagged ENZYME Intercalation process
Amine Reactive Dyes used in
LabelingDNA
FAM (Blue)
Emission 520
JOE (Green)
Emission 548
TAMRA (Yellow)
Emission 580
ROX (Red)
% Polyacrylamide gel Bromophenol blue Xylene cyanol (41)
5 35 130
6 26 106
8 19 76
10 12 55
12 8 28
Dye Migration in Diferent %
Polyacrylamide Gels
Sebelum terjadi pemisahan analit dikumpulkan dulu , kemudian dengan membe rikan arus
listrik terjadilah perbedaan potensial, sehingga terjadi pengelompokan iom positif dan negatif. Dengan demikian pemberian potensial dapat
diatur agar pemisahan dapat mencapai optimal.
1.TEKNIK INJEKSI:
1). Hidrostatik, dengan tekanan cairan
Besarnya tekanan tergantung volume cairan dirumuskan:
g htINJ =BOBOT JENIS V= volume
VINJ =—————— h= SELISIH TINGGI LAR.
26
Contoh gambar
Isoelectric focusing
(IEF)
Perpindahan(pergerakan) cairan pada pipa kapiler akan terus berlangsung sepanjang larutan memiliki muatan atau diberi muatan, apabila kondisi sudah menjadi netral maka cairan akan berhenti bergerak pada pH tti. (PI)
2.
Aplikasi
Aplikasi
•DNA
Pemisahan oligonucleotida dan sekuen produk DNA melibatkan agar
polyacrylamide, gambar dibawah menunjukkan hasil separasi
Sample Injection in CE
Hydrodynamic injection
uses a pressure difference between the two ends of the capillary
Vc =
Vc, calculated volume of injection P, pressure difference
d, diameter of the column t, injection time
, viscosity
Electrokinetic injection
uses a voltage difference between the two ends of the capillary Qi = Vapp( kb/ka)tr2C
i
Q, moles of analyte
vapp, velocity t, injection time
Capillary Isoelectric Focusing (CIEF) allows amphoteric molecules, such as proteins, to be separated by electrophoresis in a pH gradient generated between the cathode and anode.
A solute will migrate to a point where its net
charge is zero. At the solute’s isoelectric point (pI), migration stops and the sample is focused into a tight zone.
In CIEF, once a solute has focused at its pI, the
zone is mobilized past the detector by either pressure or chemical means. This technique is commonly employed in protein characterization as a mechanism to determine a protein's
isoelectric point.
Capillary Isotachophoresis (CITP) adalah
bedasar perbedaan sampel mana yang leading (pendahulu) dan mana yang termiting (yang akir) dari suatu elektrolit..
Analit yang intermediata akan terletak diantara
pendahulu dan yang akir dari analit, dengan
bentuk tajam dan terfocus.(focused Zone) .
Walaupun ini digunakan untuk model pemisahan
tetapi sebelumnnya merupakan pemusatan dari sampel lebih dulu.
Analisis Metadon dan
isomernya
Metadon (MTD), sebagai analgesi yang sintetik,
biasnaya digunakan untuk obat pengganti opiat yang tidak adiktif. Obat ini mempunyai atom karbon asimitris sehingga terdapat beberapa isomer seperti:
R)-MTD., (S)-MTD, (S)-MTD [2,3]. Dan hasil
metabolisme menjadi 2- ethylidene-1,5-dimethyl-3,3-diphenylpyrrolidine (EDDP), and to 2-ethyl-5-methyl-3,3-diphenylpyrrolidine (EMDP).
Untuk pemisahan yang optimum , dengan elektroforesis
kapiler (EK) digunakan fase diam highly sulphated gammacyclodextrin (HS--CD) (Rudaz et al, 2003).
Sebagai baku internal (standard internal),
R)-(+)-1-phenylethylamine ((R)-PEA, yang dalam EK, senyawa ini kecepatan migrasinya tidak sama dengan sampel uji;
Electropherogram of an oral fuid sample spiked with 10 ng/mL (
R)-PEA,used as internal standard (IS), obtained under optimized
conditions: fused-silica capillary 375 m o.d., m i.d., 40.2 cm total
length (efective length 32.8 cm);
50mM phosphate bufer, pH 4.5, 0.2% HS--CD (w/v); applied voltage,
36
Electropherogram of an oral fluid sample spiked with 50 ng/mL of (R,S)-MTD, (R,S)-EDDP and (R)-PEA (IS)
Separation of natural isotopes of 0.56 mM Cl- by capillary
electrophoresis with indirect spectrophotometric detection at 254 nm.
Separation of alkaline, alkaline earths, and Lanthanides
Capillary: 36.5 cm 75 µm fused silica, 30 kV .
(Y. Fung, K. Lau, H. Tung, Talanta, 45, 1998, 619.)
Model Proteins separated at pH= 2.7
Peak No. Proteins mol. Wt. Isolelectric Point, PI 1 Cytochrome c 12,400 10.7
2 Lysozyme 14,000 10.1 3 Trypsin 24,000 10.1 4 Trypsinogen 23,700 8.7
R=CH2OH R=NHCH3
(H.B.Wan,J.Liu,Talanta,45,1998,663)
Conclusion
The capillary electrophoretic methods have been recognized:
1.Lower equipment costs, smaller sample size
requirements, much greater speed, high resolution, precision, accuracy and sensitivity.
Compared to conventional HPLC methods,
2.The capillary electrophoresis methods have better resolution, less consumption of buffer solution and the absent organic solvents in the analysis.
3. Many types or method can be apllied.
Kemampuan senyawa berpartisipasi kedalam misel
sangat tergantung sifat hidofobiknya
a.) Micell Electroforesis
Senyawa yang dapat dianalisis dengan cara ini antara lain:morfn, kanabinol, barbi turat. Benzodiazepin, antibiotika dan vitamin
Waktu retensi dirumuskan: k’ =PmwV[(S)-CMC)
k’= waktu retensi, Pmw= koefsien partisi,
48
b
). OPEN TUBELAR CAPILARY
ELECTROPHORESIS
ATAU
CAPILARY ZONE
ELECTROPHORESIS (CZE)
Gerakan analitnya berupa pita, terbuka
karena bagian tengah kapiler hanya ada
cairan netral,
sedangkan didinding
bagian tepi terdapat fase medium
elektroforesis
, hasilnya kurang bagus
d). CIF Sebelum terjadi pemisahan analit
Pemisahan senyawa dengan
gugus amin yang berbeda
CONTOH s+ < BGE
s+ > t
Gambar tahapan peristiwa dalam kapiler
sebelum ada arus dan setelah diberi arus listrik.
Kecepatan migrasi sangat tergantung akan muatan,
dan bobot molekul.
D). Elektroforesis dengan gel (capillary gel
electrophoresis), peristiwa yang terjadi sama dengan citp.
`
`