• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MATEMATIKA ISLAM TENTANG BERISLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MATEMATIKA ISLAM TENTANG BERISLA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MATEMATIKA ISLAM TENTANG

”BERISLAM YANG HAKIKI DAN BERISLAM TAKUT MATI”

KELOMPOK 14

MIFTAH KHOIRINNISA (1111017000035) ELZA FAUZA (1111017000016)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

(2)

Segala puji bagi Allah SWT. Yang senantiasa memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah “Matematika Islam”

Semoga makalah ini dapat senantiasa jendela ilmu yang memberi manfaat untuk setiap yang membaca dan pemakalah sendiri. Semoga dengan adanya makalah tentang “ Berislam yang hakiki dan Berislam takut mati” ini bisa mengingatkan kita semua agar lebih dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terima kasih atas kerja sama dari pemakalah sehingga tercapainya pembuatan makalah ini. Yang mana kritik serta saran sangat pemakalah harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

(3)

1.1. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mulia, agama yang diturunkan oleh Allah SWT , agama yang penuh toleransi agama yang penuh dengan khasanah keilmuan, agama yang tidak pernah melarang umatnya untuk memperoleh semua jenis keilmuan di dunia ini.

Islam yang hakiki bukan hanya berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits, namun juga mesti ditambah dengan mengikuti para sahabat dalam beragama. Karena para sahabatlah yang mengetahui bagaimana wahyu itu turun. Dan mereka yang lebih tahu maksud Nabi daripada umat sesudahnya.

Islam juga sangat mempunyai peran sangat besar dalam khasanah ilmu matematika. Banyak dalam al-quar’an termuat ayat-ayat yang mengadung isi yang berkaitan dengan matematika. Sedangkan Perasaan takut adalah fitrah. Kita harus punya rasa takut sebagai bagian dari mekanisme pertahanan hidup.

Maka dari itu penulis mengangkat makalah tentang berislam yang hakiki dan berislam takut mati. Dan akan dikaitkan dalam hadis, al-quran, dan logika matematika.

1.2. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pembahasan tentang “Berislam yang hakiki dan berislam takut mati” yang tentunya dikaitkan dengan al-qur’andan hadis serta dikaitkan dengan logika matematika. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari pelajaran matematika islam.

(4)

2.1 BERISLAM YANG HAKIKI

Satu-satunya Islam yang hakiki adalah Islam yang mengikuti Al Qur’an dan Hadits berdasarkan pemahaman para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum. Inilah pemahaman Islam yang masih murni yang mesti diikuti.Islam yang hakiki bukan hanya berpegang pada Al Qur’an dan Hadits, namun juga mesti ditambah dengan mengikuti para sahabat dalam beragama.

Karena parasahabatlah yang mengetahui bagaimana wahyu itu turun. Dan mereka yang lebih tahu maksud Nabi daripada umat sesudahnya. Mengapa kita mesti mengambil pemahaman salaf atau sahabat dalam beragama? Karena kalau memakai pikiran masing-masing dalam memahami Al Qur’an dan Hadits, maka tafsirannya bias macam-macam, bahkan bias rusak. Sehingga tidak cukup kita mengamalkan Al Qur’an dan Hadits saja, namun juga ditambah harus mengikuti pemahaman para sahabat.

Kaitannya dalam AL-QUR’AN :

ketika seseorang dikatakan berislam yang hakiki tentu ia mengikuti seluruh ajaran Allah yang disampaikan kepada Rasulullah dan timbul dalam hatinya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan balasan bagi orang tersebut tertuang dalam QS 3:31

(5)

“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

QS 2:256

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) dien (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

QS 48:13

Erat pula hubungannya orang yang berislam hakiki tentu memiliki iman yang kuat di dalam dirinya, dan balasan bagi orang yang beriman tertuang dalam QS 4:175 yang artinya:

“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.”

Kaitannya dalam HADIS :

(6)

ُهْنَعُهَللاىَهَناَمَرَجَهْنَمُرِجاَهُمْلاَوِهِدَيَوِهِناسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسِلْنِمَن ْوُمِلْسُمْلاَمِلَسْنَمُمِلْسُمْلاَ (Yang disebut) Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin merasa selamat / aman dari (gangguan) lisan dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah. (HR. Bukhari, AduDawud, nasai, dariIbnu ’Amr).

2.2 BERISLAM TAKUT MATI

Ekspresi takut kepada Allah akan melahirkan sikap takwa, yaitu takut dari siksa atau azab Allah sehingga menjadi pendorong untuk selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam batas-batas tertentu, takut mati adalah fitrah alias wajar. Bahkan baik, apabila takut mati mampu menjadi pendorong atau motivator untuk berbuat berbagai kebajikan dan menjadi energi untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan.

Takut mati semacam ini harus disembuhkan dengan cara memupuk kesadaran bahwa setiap orang akan mati, baik cepat atau pun lambat. Kita tidak perlu takut mati, sebab mati pasti akan kita alami. Yang harus kita takuti, apa yang akan kita bawa setelah mati. Jadikan lah takut mati sebagai motivator atau pendorong untuk berlomba dalam kebaikan.

Kaitannya dalam AL-QUR’AN :

Allah swt menggambarkan orang-orang yang enggan dan lari dari kematian. Seperti dalam firmanNya di surah Al-Jumu’ah ayat 8,

َنوُلَمْعَتْمُتْنُكاَمِبْمُكُئّبَنُيَفِةَداَهّشلاَوِبْيَغْلاِمِلاَعىَلِإَنوّدَرُتّمُثْمُكيِق َلُمُهّنِإَفُهْنِمَنوّرِفَتيِذّلاَت ْوَمْلاّنِ ْلُق

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

(7)

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. AnNisa': 78).

Kaitannya dalam HADIS :

Keengganan itu sebenarnya bukan cuma milik mereka. Karena Allah pun enggan bertemu mereka, manakala mereka juga enggan bertemu dengan-Nya.

Diriwayatkan oleh Bukhari. HaditsKe – 30 :لاقملسوهيلع ا ىلص ا لوسرنأهنع ا يضر ،ةريرهيبأنع :ثيدحلاينعمحسضوت ،ملسسسملةياورىفو سسلامويراخبلاهاور. هاقلتببحأيئاقليدسسبعبحأاذإ" :لسسجوزع ا لاسق" هاسقلتهرك ،يئاسقلهركاذإو لذكسسسيل" :لاق "توملا، هاقلبحأنم : ملسوهيلع ا ىلص ،ا لوسرلاق :تلاقاهنع ا يضرةشئاعنعh؟توملاةسسيهاركأ ،ا يبناسسي" تل ،هتنجوهناوسسضرو ا ةمحربرشههاقلب اذإرفاكلانإو ، ركهطخسو ا باذعبرش ا بحأ ،اههاقلا رك ا هاقلهركنمو ، هاقلقفهركنانالكف ا ركو ،ا هاقل". هاقل ب اذإنمؤملانكلوا بحأف ،ا هاقلبحأ

Diriwayatkan dari Abu Hurairahr.a., bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Azzawa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu dengan-Ku, Akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.

Kata ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)

: َلاَقّمُث --ملسوهيلعهللاىلص- ّىِبّنلاىَلَعَمّلَسَفِراَصْنَلاَنِمٌلُجَرُهَءاَجَف -ملسوهيلعهللاىلص- ِ ّل ِلوُسَرَعَمُتْنُك: َلاَقُهّنَأَرَمُعِنْباِنَع « : َلاَقُسَيْكَأَنيِنِمْؤُمْلاّىَأَفَلاَق .» اًقُلُخْمُهُنَس ْحَأ « : َلاَقُلَضْفَأَنيِنِمْؤُمْلاّىَأِهّلل َلوُسَراَي

ُساَيْكَلاَكِئَلوُأاًداَدْعِتْساُهَدْعَباَمِلْمُهُنَس ْحَأَواًرْكِذِت ْوَمْلِلْمُهُرَثْكَأ «.

(8)

2.3 HUBUNGANNYA DENGAN LOGIKA MATEMATIKA BAB BERISLAM YANG HAKIKI :

Terjemahan QS. Ali-Imran ayat 31 :

"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Memiliki rumus logika matematika :

p= kamu benar-benar mencintai Allah dan mengikuti ajaran-Nya q=Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu

~p= kamu tidak mencintai Allah dan mengikuti ajaran-Nya ~q= Allah tidak mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu

Dalam Ayat ini mengandung konsep matematika mengenai kalimat logika yaitu tentang Implikasi yaitu p →q dan invers dari implikasi yaitu p → q

Sehingga dapat di artikan :

Jika kamu benar-benar mencintai Allah dan mengikuti ajaran-Nya maka Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Begitu pula sebaliknya Jika kamu tidak mencintai Allah dan mengikuti ajaran-Nya maka Allah tidak mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.

(9)

Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) dien (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Kalimat yang bercetak tebal juga sama halnya memiliki rumus logika matematika : p= ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah

q= kamu telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan tidak akan putus ~p= mengikuti kepada Thaghut dan tidak beriman kepada Allah

~q= kamu tidak berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan akan putus

Dalam Ayat ini mengandung konsep matematika mengenai kalimat logika tentang Implikasi yaitu p →q dan invers dari implikasi yaitu p → q

Sehingga dapat di artikan :

Jika kamu ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah maka kamu telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan tidak akan putus Begitu pula sebaliknya kamu mengikuti kepada Thaghut dan tidak beriman kepada Allah maka kamu tidak berpegang kepada buhul tali yang amat kuat dan akan putus

QS. An-Nisa:175 Artinya:

“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.”

(10)

p=orang-orang yang beriman kepada Allah

q=Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) ~p=orang yang tidak beriman kepada Allah

~q=Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka

Ingkaran dari ayat ini terkandung dalam QS. Al-Fath:13 yang artinya:

“Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.”

Dalam Ayat ini mengandung konsep matematika mengenai kalimat logika yaitu tentang Implikasi yaitu p →q dan invers dari implikasi yaitu p → q

Didalam hadis :

ًل ْوسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسَرٍدَمَحُمِبَواًنْيِدِمَلْسِلاِبَواًًبَرِهَللاِبَيِضَرْنَمِناَمْيِلْاَمْعَطَقاَذُ

Telah mencicipi rasanya iman orang yang rela menjadikan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasul. (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi, dari Abbas bin Abdul Munthalib )

Memiliki rumus logika matematika : p= seseorang memiliki iman

q=seseorang itu menjadikan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya

~p= seseorang tidak memiliki iman

~q=seseorang itu tidak menjadikan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya

(11)

Jika seseorang memiliki iman maka pasti seseorang itu menjadikan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya. Begitupun sebaliknya Jika seseorang tidak memiliki iman maka pasti seseorang itu tidak menjadikan Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasulnya.

ُهْنَعُهَللاىَهَناَمَرَجَهْنَمُرِجاَهُمْلاَوِهِدَيَوِهِناسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسسِلْنِمَن ْوُمِلْسُمْلاَمِلَسْنَمُمِلْسُمْلاَ

(Yang disebut) Orang Islam adalah orang yang kaum muslimin merasa selamat / aman dari (gangguan) lisan dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah. (HR. Bukhari, AduDawud, nasai, dariIbnu ’Amr).

Memiliki rumus logika matematika : p= seseorang adalah kaum muslimin

q=seseorang itu merasa selamat / aman dari (gangguan) lisan dan tangannya ~q=seseorang itu tidak selamat / aman dari (gangguan) lisan dan tangannya ~p= seseorang bukan kaum muslimin

r= seseorang yang berhijrah

s= seseorang itu meninggalkan apa saja yang dilarang Allah ~r= seseorang tidak berhijrah

~s= seseorang itu tidak meninggalkan apa saja yang dilarang Allah Sehingga dapat di artikan :

1. Jika seseorang adalah kaum muslimin maka seseorang itu merasa selamat / aman dari (gangguan) lisan dan tangannya. Dan jika seseorang merasa tidak selamat/ tidak aman dari (gangguan) lisan dan tangannya maka dia bukanlah kaum muslimin.

(12)

2. Jika seseorang yang berhijrah maka seseorang itu pasti meninggalkan apa saja yang dilarang Allah. Dan jika seseorang tidak meninggalkan apa saja yang dilarang Allah maka tidaklah disebut orang tsb telah berhijrah.

Dari pengertian di atas, maka dalam hadis ini mengandung kalimat logika tentang modus ponens.

BAB BERISLAM TAKUT MATI :

QS Al-Jummu’ah ayat 8 :

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Terdapat rumus logika matematika : p= kamu lari dari kematian

q=kematian akan menemui kamu r = kamu dikembalikan kepada Allah

s=Allah beritakan apa yang telah kamu kerjakan di Akhirat nanti terdapat silogisme (p →q dan q →r maka p → r)

sehingga dapat diartikan :

jika kamu lari dari kematian maka kematian akan menemui kamu.

Jika kematian menemui kamu maka kamu akan dikembalikan kepada Allah

Jika kamu dikembalikan kepada Allah maka Allah beritakan apa yang telah kamu kerjakan di Akhirat nanti (implikasi yaitu r → s)

(13)

Jika kamu lari dari kematian maka Allah beritakan apa yang telah kamu kerjakan di Akhirat nanti.

Didalam hadis :

Diriwayatkan dari Abu Hurairahr.a., bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Azzawa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu dengan-Ku, Akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.

Memiliki rumus logika matematika :

p= seorang hamba menyukai bertemu dengan Allah (mati) q=Allah senang bertemu dengannya

~p= seorang hamba tidak menyukai (benci) bertemu dengan Allah (mati) ~q=Allah tidak menyukai (benci) bertemu dengannya

Sehingga dapat di artikan :

Jika seorang hamba menyukai bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya. Begitupun sebaliknya jika seorang hamba tidak menyukai (benci) bertemu dengan Allah maka Allah tidak menyukai (benci) bertemu dengannya.

Dalam hadis ini terkandung kalimat logika berupa implikasi dan invers dari implikasi

Didalam hadis :

Dari Ibnu ‘Umar, iaberkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu

(14)

baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.”(HR. IbnuMajah no. 4259.Hasan kata Syaikh Al Albani).

Memiliki rumus logika matematika : p= mukmin yang baik

q=mukmin yang paling baik akhlaknya ~p= mukmin tidak baik

~q=mukmin yang paling tidak baik akhlaknya r= mukmin cerdas

s= mukmin yang paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk alam berikutnya

~r= mukmin yang paling tidak cerdas

~s= mukmin yang kurang dalam mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk alam berikutnya

Sehingga dapat di artikan :

1. Jika mukmin itu baik maka paling baik akhlaknya . begitupun sebaliknya jika mukmin itu tidak baik akhlaknya maka ia mukmin yang paling tidak baik akhlaknya. 2. Jika mukmin itu cerdas maka paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkan

diri untuk alam berikutnya. Begitupun sebaliknya jika mukmin itu kurang dalam mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk alam berikutnya maka dialah mukmin yang paling tidak cerdas

Dari kedua kandungan hadis di atas, terdapat kalimat logika didalamnya berupa modus ponens

(15)

3.1 Kesimpulan

Islam yang hakiki tentulah harus dimiliki oleh setiap umat yang berpegang teguh kepada Al-qur’an dan as-sunnah. Dimana mukmin yang sebenar-benarnya ialah dia yang selalu mengingat peritah dan larangan-Nya. Merekalah yang senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan keji dan munkar seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Sebab islam yang sebenar-benarnya akan selalu membimbing semua manusia yang berilmu menuju jalan yang lurus bukan kesesatan.

Sedangkan ketakutan adalah alasan yang paling lumrah buat mereka yang tidak suka mengingat kematian, bahkan berusaha lari dari kematian. Banyak alasan kenapa harus takut. Salah satunya, mereka takut berpisah dengan kehidupan. Bagi mereka, perpisahan ini berarti usai sudah pesta kenikmatan. Karena kehidupan sudah terlanjur mereka terjemahkan sebagai kenikmatan. Selain itu, ada ungkapan batin yang tidak mereka sadari. Bahwa, mereka enggan berjumpa dengan Allah, sebagaimana mereka selalu menghindar dari perjumpaan dengan Allah dalam ibadah yang mereka lakukan.

Dari kedua pembahasan bab tersebut terdapat kaitannya dengan konsep logika matematika dimana didalamnya lebih banyak berkaitan dengan rumus implikasi, modus ponens dan silogisme.

3.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

selaku dosen pembimbing I, dosen penguji proposal dan skripsi yang telah memberikan banyak dukungan, waktu, tenaga, serta kesabaran dalam memberikan arahan

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul “APLIKASI PEMBELAJARAN GAME IQRO’ DAN GHORIB PADA PERANGKAT ANDROID” yang dibuat untuk memenuhi

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah penerapan konvergensi IFRS di Indonesia mempunyai pengaruh positif terhadap nilai informasi asimetri perusahaan dengan

■■ A static method parseClass (where Class is the name of the class, such as Byte or Integer ) that also accepts a string, and an optional radix to parse a string returns the

Pada hari ini, Rabu tanggal 4 Februari 20L5, saya yang dengan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor 2.2.39lUN}2lKPl2OL5 tanggal 2 Februari 20t5, dosen yang

Sampai akhir tahun 2005 telah dibangun plot konservasi eks-situ genetik cendana seluas 3,5 ha dengan materi genetik berasal dari 20 populasi dari sebaran alam yang ada di NTT

Jika orang yang memiliki tanah luas, namun tidak sanggup mengurusi atau memanfaatkan tanahnya dengan tanaman yang bermanfaat, ia harus menyerahkan tanah, baik dengan cara

Undang-undang pokok tentang perguruan tinggi No 22 tahun 1961 di Indoneisa mengolongkan ilmu pengetahuan atas empat kelompok, yaitu : (a) ilmu