PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DEBT TO ASSET RATIO (DAR), UKURAN PERUSAHAAN DAN CASH
HOLDING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
WINNI NOVIA PUTRI NIM. 7111220008
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Adapun judul
skripsi dengan judul “Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Ukuran Perusahaan dan Cash Holding terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”
Dalam proses penelitian ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik berupa bimbingan, dorongan, maupun pengarahan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis akan menyampaikan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
4. Bapak Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak, CA selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan juga selaku dosen
penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses
vii
5. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si Ak selaku ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan juga selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr.Nasirwan,S.E,M.Si selaku sekretaris Jurusan Akuntansi Fakutas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Muhammad Rizal, SE, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah berkenan meluangkan waktu membimbing dan memberikan arahan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
8. Bapak Drs. La Ane, M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis
selama kuliah di Jurusan Akuntansi.
9. Ibu Khairunnisa harahap, SE, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan arahan dalam proses perbaikan skripsi ini
10.Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan yang telah mendidik penulis selama kuliah.
11.Kedua orangtuaku tercinta bapak Sutrisno dan Ibu Wagini, abangku Eko
dan adik-adikku Noni dan Tika, yang telah memberikan doa, perhatian dan
kepercayaan tanpa henti.
12.Terimakasih untuk sahabat-sahabatku yang memberikan semangat
tersendiri bagi penulis Ulfa Handayani, Ulfa Nadira, dan Afrianti.
13.Terimakasih untuk seluruh teman-teman di Jurusan Akuntansi angkatan
2011 baik kelas A dan B, terkhusus teman-temanku Siti Maimunah,
viii
14.Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
yang telah memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan
dan keterbatasan. Namun, penulis berharap somoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan berguna bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
Medan, Maret 2015 Penulis
iv ABSTRAK
Winni Novia Putri, 7111220008. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Ukuran Perusahaan dan Cash Holding Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2015
Permasalahan penelitian ini apakah debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan dan cash holding secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan dan cash holding secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Metode penentuan sampel dengan metode purposive sampling, dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah sebanyak 71 perusahaan manufaktur. Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (Uji-F) dapat diketahui bahwa keempat variabel independen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai F
hitung sebesar 40,10 > F tabel 2,42 dengan tingkat signifikan 0,00 < 0,05. Seluruh variabel independen menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,466. Hal ini berarti sebesar 46,6% variabel dependen nilai perusahaan mampu dijelaskan oleh variabel independen debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan dan cash holding sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian sebesar 53,4%.
Kesimpulan penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan dan cash holding berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
v ABSTRACT
Winni Novia Putri, 7111220008. The Influence of Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Firm Size, and Cash Holding to Firm Value in Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock Exchange. Skripsi, Accounting Majors, Faculty of Economics, State University of Medan, 2015.
The research problem in are what is debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), firm size, and cash holding that simultaneously influence to firm value in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange . The purpose of this research to analysis influence of debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), firm size, and cash holding to impact with silmutaneous to firm value manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange.
This research population is listed manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange 2011-2013.Sampling method with purposive sampling method, with some predetermined criteria, the number of samples is 71 manufacturing companies. Data collection techniques used secondary data obtained from the site www.idx.co.id. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression analysis.
The research result show that simultaneously (F-test) knowable that the four impact of independent variables is significant toward firm value. This matter visible from F account 40,10 > F table 2,42 with a significant level of 0,00 < 0,05. All of the independent variabel give value adjusted R square as big as 0,466. Matter this means as big as 46,6% variabel dependent firm value explainable by independent variable debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), firm size, and cash holding while the rest is influenced by variable out of this research as big as 53,4%.
The conclusions of this research is the debt to equity ratio (DER), debt to asset ratio (DAR), firm size and cash holding that simultaneously influence to firm value in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange
ix DAFTAR ISI
DAFTAR ISI HAL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Pembatasan Masalah ... 8
1.4 Rumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1 Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Agency Theory ... 10
2.1.2 Signalling Theory ... 11
x cash holding terhadap nilai perusahaan ... 26
2.4 Hipotesis ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
xii
4.2.2 Uji Simultan ... 68
4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 72
5.3 Saran ... 73
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1 Rata-rata rasio DER, DAR, SIZE, dan CASH ... 2
Tabel 2.1 Perbandingan antara PBV dan Tobins Q ... 15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 41
Tabel 4.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis Industri ... 42
Tabel 4.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Lama Terdaftar ... 42
Tabel 4.4 Debt to equity ratio (DER) ... 43
Tabel 4.5 Debt to asset ratio (DAR) ... 46
Tabel 4.6 Ukuran perusahaan ... 48
Tabel 4.7 Cash Holding ... 51
Tabel 4.8 Nilai perusahaan ... 53
Tabel 4.9 Deskriptif Statistik ... 56
Tabel 4.10 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sebelum Outlier ... 57
Tabel 4.11 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Outlier ... 59
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62
Tabel 4.13 Multikolinearitas ... 62
Tabel 4.14 Durbin Watson ... 64
Tabel 4.15 Uji Autokorelasi Durbin-Watson (DW )... 65
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Berganda ... 66
Tabel 4.17 Nilai Koefisien Determinasi ... 68
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 28
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 60
Gambar 4.2 Probability Plot ... 61
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran A.1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran A.2 Data Variabel Nilai Perusahaan
Lampiran A.3 Data Variabel Debt to Equity Ratio (DER) Lampiran A.4 Data Variabel Debt to Asset Ratio (DAR) Lampiran A.5 Data Variabel Ukuran Perusahaan
Lampiran A.6 Data Variabel Cash Holding
Lampiran B
Lampiran B.1 Tabel Durbin Watson (DW), α=5%
Lampiran B.2 Titik Persentase Distribusi F Probabilita=0.05 Lampiran B.3 Hasil Output SPSS
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Bringham dan
Houston, 2010:7). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik dan
pemegang saham, karena mengindikasikan kemakmuran pemilik atau pemegang
saham yang meningkat. Maka pemilik akan menyerahkan pengelolaan suatu
perusahaan kepada manajer untuk mencapai target, yaitu mengoptimalkan nilai
perusahaan dengan efektif dan efisien. Tetapi yang sering terjadi adalah konflik
kepentingan antara manajer dan pemilik, karena manajer berusaha untuk
mengutamakan kepentingan pribadi dan menimbulkan cost bagi perusahaan
(Efendi, 2013).
Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja suatu
perusahaan dan dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
Menurut Brealey, et al (2008:46), “Harga saham dan nilai perusahaan
mengikhtisiarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan
suatu perusahaan, baik kinerja maupun prospek masa depannya.” Oleh sebab
itu, peningkatan harga saham akan mengirimkan sinyal positif kepada manajer.
Nilai perusahaan dilihat dari nilai PBV yang merupakan perbandingan dari
harga saham per lembar dengan nilai buku per lembar (Bringham dan Houston
2
2010:150). Berdasarkan konsep nilai pasar (PBV), harga saham dapat diketahui
berada diatas (overvalued) atau dibawah (undervalued) nilai bukunya. Menurut
Putra et al (2007), pengamatan investor terhadap PBV sangat intens karena
berhubungan dengan perubahan harga dan return saham. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa investor menjadikan PBV sebagai dasar untuk melihat
prospek perusahaan dimasa depan dan menentukan strategi dalam hal keputusan
investasi. Berikut ini disajikan data rata-rata nilai PBV, DER, DAR, SIZE, dan
CASH perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013.
Tabel 1.1
Rata-rata rasio PBV, DER, DAR, SIZE, dan CASH (2011-2013)
No
dengan PBV mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 rata-rata
nilai PBV sebesar 2,75 kemudian meningkat menjadi 3,61 dan pada tahun 2013
kembali menurun menjadi 3,41. Fluktuasi nilai perusahaan yang terjadi
dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu variabel yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah rasio hutang yaitu DER dan DAR.
DER merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara total hutang
terhadap modal sendiri. Dari tabel 1.1 rata-rata rasio DER tahun 2006-2008
3
dan 2012 rata-rata rasio DER cenderung sama yaitu sebesar 1,14 dan tahun 2013
meningkat menjadi 1,71. Dari tabel 1.1 diketahui bahwa rata-rata rasio DER
pada tahun 2012 cenderung sama dengan tahun 2011 sebesar 1,14 dan mampu
diikuti dengan nilai perusahaan yang paling tinggi yaitu sebesar 3,61.
Sebaliknya rata-rata rasio DER yang tinggi sebesar 1,71 tidak diikuti dengan
naiknya PBV yaitu sebesar 3,41. Menurut Bringham dan Houston (2011:171),
“Penggunaan hutang yang optimal akan meningkatkan harga saham, tetapi pada
titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.”
Penggunaan hutang akan menimbulkan resiko bagi pemegang saham. Menurut
Sudarsono (2012), semakin tinggi rasio DER mencerminkan risiko perusahaan
yang relatif tinggi akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham
yang memiliki nilai debt to equity ratio yang tinggi. Akibatnya pasar saham
akan mereaksi secara negative yang berupa turunnya volume perdagangan
saham dan harga saham yang berdampak terhadap turunnya nilai perusahaan.
DAR merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara hutang
perusahaan terhadap total aktiva. Dengan kata lain seberapa besar aktiva
perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva. Dari tabel 1.1 rata-rata rasio DAR tahun
2006-2008 sebesar 0,45 dan cenderung sama pada tahun 2011, 2012 dan 2013. Pada
tahun 2011 dan 2012 rata-rata rasio DAR sebesar 0,44 dan meningkat pada
tahun 2013 sebesar 0,47. Dari tabel 1.1 diketahui bahwa rata-rata rasio DAR
pada tahun 2012 cenderung sama dengan tahun 2011 sebesar 0,44, tetapi
4
Sebaliknya rata-rata rasio DAR tahun 2013 sebesar 0,47 tidak diikuti dengan
naiknya PBV yaitu sebesar 3,41. Hal ini menunjukkan bahwa investor menyukai
rasio DAR yang rendah, karena rasio DAR yang rendah memiliki tingkat resiko
yang juga rendah jika terjadi kerugian. Jika rasio DAR tinggi menunjukkan
bahwa pendanaan dengan hutang semakin banyak. Hal tersebut akan
menyulitkan perusahaan dalam memperoleh tambahan pinjaman karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya dengan
aktiva yang dimilikinya.
Rasio DER dan DAR dapat dilakukan secara optimal bergantung pada
ukuran perusahaan. Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka
akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan, baik
yang bersifat internal maupun eksternal (Analisa, 2011). Hal tersebut
mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan besar umumnya memperoleh hutang
dari pasar modal. Dari tabel 1.1 rata-rata ukuran perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2013 terus mengalami peningkatan dari
27,78 ditahun 2011, kemudian meningkat menjadi 27,90 pada tahun 2012 dan
meningkat kembali pada tahun 2013 sebesar 28,10. Pada penelitian ini ukuran
perusahaan diproksikan dengan total aktiva. Menurut Sudarmadji dan Sularto
(2007) total aktiva lebih baik dalam mengukur perusahaan karena nilai aktiva
relative lebih stabil. Melalui ukuran perusahaan menunjukkan adanya
pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan, dan investor akan
lebih suka jika menanamkan modalnya pada perusahaan yang besar karena
5
perusahaan juga mengindikasikan kemampuan dan tingkat risiko dalam
pengelolaan investasi yang diberikan pemegang saham kepada manajer dengan
tujuan untuk meningkatkan kemakmuran mereka.
Faktor lain yang digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah
cash holding. Cash holding dapat diartikan menahan kas dalam jumlah tertentu
di dalam perusahaan. Rata-rata cash holding pada tahun 2011-2013 cenderung
relatif sama. Pada tahun 2011 cash holding sebesar 0,11. Pada tahun 2012 dan
2013 rata-rata cash holding seimbang yaitu 0,10. Dari tabel 1.1 menunjukkan
bahwa rata-rata cash holding yang tinggi tidak diikuti dengan PBV yang tinggi.
Menurut Kim-Wai Lee dan Cheng-Few Lee (dalam Sulistiani, 2013) kas
berpengaruh negative dengan nilai perusahaan, dikarenakan perusahaan belum
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga lebih cepat
menghabiskan kas mereka untuk investasi yang tidak efisien. Menurut Wijaya,
et al (2010) umumnya cash holding perusahaan berkaitan dengan upaya
perusahaan untuk meminimalisir biaya pendanaan eksternal. Manajer akan
menahan kas pada porsi yang cukup dengan tujuan melakukan investasi kembali
pada aktiva perusahaan, mendistribusikan kepada para investor dan tetap
menahannya untuk pendanaan operasi perusahaan
Penelitian mengenai nilai perusahaan telah banyak di lakukan. Tetapi
hubungan antar variabel tersebut telah diuji oleh peneliti terdahulu dengan hasil
yang berbeda-beda (inkosisten).
Penelitian Sulistiono (2009) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
6
ini konsisten dengan temuan penelitian Analisa (2011) dan Nuraina (2012) yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book
Value (PBV). Berbeda dengan hasil penelitian Dewi dan Ary (2013)
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian Sulistiono (2009) menemukan bahwa struktur
modal yang diukur dengan rasio DER tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan yang diukur dengan PBV. Hasil ini konsisten dengan hasil
penelitian Hidayati (2010) yang menemukan bahwa debt to equity ratio
berhubungan negatif dan tidak signifikan (tidak berpengaruh) terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan Kusnaeni (2012) dan Efendi
(2013) juga berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menemukan
bahwa kebijakan hutang yang diproksikan dengan debt to equity ratio terbukti
mempengaruhi nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Sedangkan untuk
rasio DAR, penelitian Ogolmagai (2013) menemukan bahwa DAR tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q.
Penelitian Analisa (2011) menemukan bahwa leverage yang diproksikan dengan
rasio DAR berpengaruhi positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Kusnaeni (2012) menemukan bahwa DAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang juga
7
Penelitian Susanti (2010) menemukan bahwa cash holding berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Tobins Q. Berbeda
dengan penelitian Putri (2011) dan Sulistiani (2013) yang menemukan bahwa
cash holding tidak berpengaruh pada nilai perusahaan yang juga diukur dengan
Tobins Q.
Berdasarkan research gap tesebut, peneliti ingin meneliti kembali tentang
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Assets Ratio (DAR), Ukuran
Perusahaan, dan Cash Holdings Terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini
merupakan replikasi dari penelitian Iryani (2010). Objek penelitian ini juga
terkonsentrasi pada perusahaan manufaktur, karena perusahaan manufaktur
mendominasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Diharapkan penelitian ini mampu menggambarkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya dan menjadi bahan masukan bagi investor dalam hal melakukan
investasi.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
dimensi waktu yang berbeda yaitu tahun 2011-2013 dan penambahan variabel
independen yaitu cash holding karena cash holding merupakan aktiva yang
sangat likuid dan dapat digunakan dengan segera mungkin untuk memenuhi
kebutuhan dari aktivitas perusahaan. Ketika manajer mampu mengelola kas
secara efektif dan efisien maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Dari
penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui pengaruh DER, DAR, Ukuran
Perusahan dan Cash Holding Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : Apakah faktor-faktor debt to equity ratio,
debt to assets ratio, ukuran perusahaan, dan cash holdings mempengaruhi nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?
1.3 Pembatasan Masalah
1. Peneliti menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Assets Ratio
(DAR), Ukuran Perusahaan dan Cash Holdings sebagai variabel
independen, sedangkan variabel dependennya adalah nilai perusahaan
yang diukur dengan Price to Book Value (PBV),
2. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI,
3. Melaporkan laporan keuangan selama periode 2011 sampai dengan tahun
2013,
4. Data yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian: Apakah debt to equity ratio, debt to
asset ratio, ukuran perusahaan dan cash holding secara simultan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan manufaktur ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini menganalisis pengaruh debt to equity ratio, debt
to asset ratio, ukuran perusahaan dan cash holding secara simultan berpengaruh
9
1.6
Manfaat Penelitian1. Bagi Peneliti.
Untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan
khususnya mengenai pengaruh DER, DAR, Ukuran Perusahaan dan Cash
Holding terhadap Nilai Perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan dalam upaya meningkatkan nilai
perusahaan dan pentingnya meningkatkan nilai perusahaan untuk dapat
menarik minat para investor agar menanamkan modalnya.
3. Bagi Investor
Dapat menjadi tambahan informasi dalam pengambilan keputusan
terutama dalam melakukan investasi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan membantu
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh debt to equity ratio,
debt to asset ratio, ukuran perusahaan dan cash holding secara simultan
terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2011-2013. Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian ini
membuktikan bahwa:
1. Debt to equity ratio, debt to asset ratio, ukuran perusahaan dan cash
holding secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013.
2. Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,466.
Hal ini mengindikasikan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel
independen sebesar 46,6 %, sedangkan sisanya sebesar 53,4% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar model penelitian.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini terbatas hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Waktu penelian terbatas selama 3 tahun (2011-2013).
3. Variabel yang diuji dalam penelitian ini hanya debt to equity ratio (DER),
debt to asset ratio (DAR), ukuran perusahaan, Cash holding dan nilai
perusahaan (PBV).
73
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan beberapa
saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan mampu melengkapi keterbatasan
penelitian ini dengan mengembangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel
penelitian yang lebih luas.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode pengamatan
penelitian agar lebih memperluas cakupan penelitian.
3. Menambah variabel penelitian lain seperti Good Corporate Governance
(GCG), kebijakan deviden, dan profitabilitas.
4. Perlunya mempertimbangkan metode-metode lain dalam menghitung nilai