• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANCURBATU T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANCURBATU T.P 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MaM)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1

PANCUR BATU T.P 2012/2013

Oleh:

Apri Ratnasari Manik NIM. 4103341004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Apri Ratnasari Manik dilahirkan di Lau Meciho, Desa Tigalingga pada tanggal 13 April 1992. Ayah bernama Jahillim Manik dan Ibu bernama Nursaini Sigalingging. Penulis merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD No.030435 Desa Pardomuan dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Kerajaan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kerajaan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan . Lulus ujian skripsi pada tanggal 17 Juli 2014.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan Kasih-Nya yang memberikan kesempatan dan keringanan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Make a Match (MaM) terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu T.P 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Hasruddin,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai awal penyusunan proposal hingga penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Dr.Mufti Sudibyo,M.Si, ibu Dra. Erlintan Sinaga,M.Kes, dan ibu Dr. Tumiur Gultom,SP.MP sebagai dosen penguji, yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada bapak Drs. Toyo Manurung, M.S selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. James, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Pancurbatu , Ibu Drs. O. Koni S. Sinaga selaku guru biologi, dan Adik-adikku kelas X-6 dan X-9 dan seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Pancurbatu yang telah memberi saran, masukan dan banyak bantuan dalam pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 1 Pancurbatu.

(5)

Sepdulina yang selalu menyabarkan, menyemangati, dan mendoakanku, beserta seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namum penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan khusunya biologi.

Medan, Juli 2014 Penulis

(6)

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN MAKE A MATCH (MAM )

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1

PANCURBATUT.P 2013/2014 Apri Ratnasari Manik (4103341004)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, ketuntasan belajar, ketercapaian indikator siswa dan aktivitas siswa dengan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Make a Match (MaM ) pada materi ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu tahun pembelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X unggulan SMA Negeri 1 Pancurbatuyang berjumlah 76 siswa dan sampel diambil secara total sampling (sampel keseluruhan). Dimana kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Think-Pair-Share (TPS) dengan jumlah 38 orang dan kelas X-2 sebagai kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan model Make a Match (MaM ) dengan jumlah 38 orang, sehingga jumlah sampel sebanyak 76 orang.

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes yang berbentuk soal pilihan berganda yang terdiri dari 30 butir soal dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas TPS Sebesar 74,68 sedangkan untuk kelas MaM sebesar 80,36. Tingkat ketuntasan siswa di TPS dengan daya serap ≥ 65% mencapai 92,1 % sedangkan kelas MaM mencapai 100%. Dengan ketuntasan klasikal kedua kelas mencapai 100%. Aktivitas belajar siswa pada kelas MaM lebih aktif dibandingkan kelas TPS.

Adanya perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan Make a Match (MaM ) terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05, dimana thitung > ttabel (3,909> 1,996), yang berarti dalam penelitian ini maka Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan Make a Match (MaM ) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(7)

THE DIFFERENT OF COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) TYPE AND MAKE A MATCH (MAM ) TYPE

TO STUDENT LEARNING RESULT IN ECOSYSTEM MATERIAL AT CLASS X SMA NEGERI 1

PANCURBATU IN ACADEMIC YEAR 2013/2014

Apri Ratnasari Manik (4103341004) ABSTRACT

This study aimed to determine the differences in learning outcomes, learning completeness, student indicator achievement and student activities by using learning model type Think Pair Share (TPS) and Make a Match (MM ) on the topic of ecosystem in class X SMA Negeri 1 Pancurbatu 2013/2014. This was the experimental research. The study population was all 76 students of class X SMA N 1 Pancurbatu and the samples were taken by total sampling. Students in class of X-1 which was as the experimental class that given learning model type Think Pair Share (TPS) was 38 and class of X-2 that given learning model type Make a Match (MaM ) was 38, so all samples were 76 students.

The tools used for data collection were a test of multiple-choice questions that consists of 30 questions and the observation sheet. The results showed that the average of student learning outcomes in TPS class was 74.68 while in MaM class was 80.36. The students mastering level absorption for TPS class with ≥ 65% was 92,1% while MaM class was 100%. classical completeness percentage were completed in all 38 students. Student learning activities in MaM class was more active than TPS class.

The big differences in student learning outcomes between cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS) with Make a Match (MaM ) were proved by hypothesis testing using t-test and confidence level α = 0.05, where t count> t table (3,909> 1,996), meant that in this study the Ha was accepted and H0 was rejected which meant that there were significant differences between student learning outcomes using cooperative learning model type Think-Pair-Share (TPS) with Make a Match (MAM ) on the topic of Ecosystem in class X SMA N 1 Pancurbatu in Academic Year 2013/2014.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3. Aktivitas Belajar Siswa 8

2.1.4. Penegrtian Model Belajar Siswa 10 2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 12 2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 14 2.2. Tinjauan Mata Pelajaran Biologi 15

2.2.1. Pengertian Ekosistem 16

2.2.2. Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem 16 2.2.3. Komponen Penyusun Ekosistem 18

2.2.4. Interaksi Dalam Ekosistem 22

2.2.5. Dinamika Ekosistem 27

2.2.6. Tipe-tipe Ekosistem 31

2.2.7. Suksesi 34

2.2.8. Kerangka Konseptual 34

2.4. Hipotesis Penelitian 35

2.5. Hipotesis Statistik 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 37

3.1.1. Lokasi Penelitian 37

3.1.2. Populasi dan Sampel 37

(9)

3.2.2. Sampel 37

3.3. Variabel Penelitian 37

3.3.1. Variabel Bebas (X) 37

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 37

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 37

3.4.1. Rancangan Penelitian 37

3.5. Prosedur Penelitian 38

3.6. Instrumen Penelitian 40

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 41

3.7.1. Validitas Tes 41

3.7.2. Reliabilitas Tes 42

3.7.3. Tingkat Kesukaran 43

3.7.4. Daya Pembeda Tes 43

3.8. Analisis dan pengolahan Data 44

3.8.1. Uji Normalitas 44

3.8.2. Uji Homogenitas 44

3.8.3. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian 46

4.1.1.1 Uji Validitas Test 46

4.1.1.2 Perhitungan Reliabilitas Test 46

4.1.1.3 Taraf Kesukaran Soal 46

4.1.1.4 Perhitungan Daya Pembeda Soal 47 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 47 4.1.2.1 Deskripsi Nilai Pre-tes Siswa 47 4.1.2.2 Deskrispi Nilai Postest Siswa 49 4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 52

4.1.3.1 Uji Normalitas 52

4.1.3.2 Uji Homogenitas 52

4.1.3.3 Uji Hipotesis 53

4.1.4 Deskripsi Parameter Yang Dukur 54

4.1.4.1 Hasil Belajar 54

4.1.4.2 Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal 57 4.1.4.3 Ketercapaian Indikator Siswa 58

4.1.4.4 Aktivitas Siswa 61

4.2. Pembahasan 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 68

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Elang (Kompetisi)

22 Gambar 2.2. Contoh Predasi

23 Gambar 2.3. Simbiosis Paratsitisme Antar Mahluk Hidup

24 Gambar 2.4. Simbiosis komensalisme

25 Gambar 2.5. Simbiosis Mutualisme Antar Individu

26 Gambar 2.6. Rantai Makanan

27 Gambar 2.7. Jaring-jaring Makanan

28 Gambar 3.1. Prosedur Kerja Penelitian

38 Gambar 4.1. Diagram Batang Perbandingan Nilai Pre-tes Kelas Eksperimen

Think Pair Share dengan Kelas Eksperimen Make A Match 47 Gambar 4.2. Diagram Batang Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen

Think Pair Share dengan Kelas Eksperimen Make A Match 49 Gambar 4.3. Diagram Batang Perbedaan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas

Think Pair Share dan Kelas Eksperimen Make A Match 54 Gambar 4.4. Perbandingan Ketercapaian Indikator Kelas Think Pair Share (TPS) Dengan Kelas Make A Match (MaM) 58 Gambar 4.5. Diagram Batang Perbedaan Aktivitas Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen Think Pair Share (TPS) dan Kelas Eksperimen Make A Match (MaM) 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan Make A Match (MaM) 73

Lampiran 3. Instrumen Penilaian Berupa Soal-Soal 93

Lampiran 4. Kunci Jawaban 97

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) 98

Lampiran 6. Jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) 102

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Pada Model Pembelajaran TPS 106

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Pada Model Pembelajaran MaM 108

Lampiran 9. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa 110

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Test 111

Lampiran 11. Tabel Validitas Test 115

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Test 116

Lampiran 13. Tabel Reliabilitas Test 118

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 119

Lampiran 15. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 119

Lampiran 15. Perhitungan Daya pembeda Soal 121

Lampiran 16. Tabel Daya Pembeda Soal 123

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa 124

Lampiran 18. Rata-rata (Mean) dan Standart Deviasi dan Variansi Pretest 127

Lampiran 19. Rata-rata (Mean) dan Standart Deviasi dan Variansi Postest 129

Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi, dan Varians Nilai Pretest Sampel 131

Lampiran 21. Uji Normalitas 133

Lampiran 22. Uji Homogenitas 136

(12)

Lampiran 25. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas TPS (X6) Pada Soal Postest 142 Lampiran 26. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas MaM (X9) Pada Soal Pretest 143 Lampiran 27. Rekapitulasi Jawaban Siswa Kelas MaM (X9) Pada Soal Postest 144 Lampiran 28. Perbedaan Hasil Belajar siswa Yang Menjawab Benar Soal

Postest Ditinjau Dari Aspek Kognitif (C1-C6) 145 Lampiran 29. Perbedaan Persentase Siswa yang Menjawab Benar (Postes)

Ditinjau dari AspekKognitif (C1-C6) 146 Lampiran 30. Rekapitulasi Data Ketercapaian Aspek Konitif (C1-C6) 147 Lampiran 31. Ketuntasan Belajar Secara Perorangan dan Klasikal 148 Lampiran 32. Tabel Data Ketercapaian Aspek Kognitif (C1-C6) Pada

Kelas Eksperimen TPS 152

Lampiran 33. Tabel Ketercapaian Aspek Kognitif (C1-C6) Pada Kelas

Eksperimen MaM 153

Lampiran 34. Perbandingan Ketercapaian Indikator Kelas TPS dan Kelas

MaM 154

Lampiran 35. Tabel Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Pada Kelas Think Pair Share (TPS) 155 Lampiran 36. Tabel Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bagi bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan bermutu dapat menunjang pembangunan di segala bidang. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian yang besar agar dapat mengejar ketinggalan di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mutlak diperlukan (Trianto, 2009), menyatakan pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari–hari saat ini maupun yang akan datang.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Pancur Batu, masih tampak proses belajar mengajar dengan pendekatan konvensional yaitu model ceramah dan siswa sebagai pihak yang pasif hanya mendengar penjelasan dan mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar yang interaktif antara guru dan siswa. Aktivitas belajar yang tidak interaktif ini dapat dilihat dari kurangnya keberanian berbicara yang dikarenakan siswa kurang percaya diri, respon atau perhatian siswa yang kurang juga mempengaruhi daya pemahaman terhadap materi pelajaran yang diberikan guru.

(14)

masih belum digunakannya model pembelajaran kooperatif, sehingga menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa hanya berkisar pada rata – rata 60 orang yaitu 10 orang diantaranya masih mendapatkan nilai 60 sementara KKM pelajaran biologi di sekolah adalah 65.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) dimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada pada

kelas Numbered Head Together (NHT). Dimana rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Think Pair Share (TPS) sebesar 82,89, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Numbered Head Together (NHT) sebesar 78,84. Hasil tersebut menunjukkan bahwa meskipun sama-sama meningkatkan hasil belajar siswa, namun penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) masih lebih efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem.

Selanjutnya penelitian oleh Aprilia (2012) dari hasil postes di dapatkan nilai siswa pada kelas control dengan rata-rata nilai 80,83. Siswa yang diajarkan dengan pengajaran dengan model MaM lebih aktif daripada siswa yang hanya diajarkan dengan pengajaran konvensional, siswa lebih banyak mendengar penjelasan guru didepan kelas dan kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru. Dengan demikian model pembelajra kooperatif tipe MaM memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pengajaran konvensional.

(15)

Penelitian oleh Dessi (2013) Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan Make a MatchPada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Menyatakan bahwa penggunaan model TPS lebih efektif digunakan dalam penyampaian materi pembelajran dibandingkan penggunaan model pembelajran MaM. Pada model pembelajran MaM siswa dituntut untuk memahami semua konsep materi pembelajaran sebelum pelaksanaan diskusi berlangsung sedangkan pada model pembelajaran TPS siswa akan memahami konsep materi pembelajran setelah proses diskusi. Hal tersebutlah yang menyebabkan ketercapaian indicator pembelajaran pada kelas eksperimen MaM dibanding TPS. Selain itu, pada model pembelajaran MaM siswa terlihat langsung dalam menjawab soal yang disampaiakan kepadanya melalui kartu dan pembelajaran juga lebih menyenangkan karena melibatkan media pembelajaran yang digunakan guru. Sedangkan dalam model TPS siswa hanya dibentuk dalam satu jenis kelompok dengan berpikir, berpasangan, berbagi. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (heterogenic). Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif ini yaitu siswa lebih percaya diri dalam mengemukakan ide atau pengetahuan yang mereka miliki, selain itu siswa juga dapat menerima dengan senang hati karena adanya komunikasi antar siswa, serta dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa.

Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif di antaranya adalah tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Make a Match (MaM). Model inilah diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang mana dapat menciptakan interaksi dan mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dikembangkan oleh Frang Lyman dari Universitas Maryland pada tahun 1997, menyatakan bahwa Think-Pair-Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi

(16)

dari model pembelajaran Think-Pair-Share yaitu: (1) siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain,serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil (2) siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami satu materi yang diajarkan, sedangkan kelemahan daro model pembelajaran Think-Pair-Share yaitu: (1) membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas (2) membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas.

Model pembelajaran kooperatif tipe mencari pasangan Make a Match (MaM)adalah penggunaan kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan dan kartu berisi jawaban dari pertanyaan tersebut. Kelebihan dari model pembelajaran ini yaitu: (1) suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (2) siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Sedangkan kelemahan dari model Make a Matchyaitu: (1) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan judul penelitian ini adalah” Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Make a Match (MaM)Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Ekosistem Kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu”.

1.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Guru biologi lebih sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga kegiatan belajar siswa menjadi individual yang membuat siswa kurang bersosialisasi atau berdiskusi tentang pelajaran Biologi yang membuat siswa bosan dalam belajar.

2. Siswa kurang berperan aktif karena hanya mendengar penjelasan dan mencatat apa yang ditulis guru biologi di papan tulis.

3. Interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru biologi maupun di antara siswa itu sendiri masih kurang.

(17)

1.2. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Make a Match(MaM).

2. Penelitian diterapkan pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Hasil belajar biologi yang diteliti dibatasi pada ranah kognitif dan afektif. 1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi ekosistem?

2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (MaM)pada materi ekosistem?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (MaM)? 1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(18)

(MaM)pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan tipe Make a Match (MaM)pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancur Batu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bahan pertimbangan bagi guru biologi dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan.

2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Make a Match (MaM) sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain melalui sharing informasi dengan teman sebaya atau orang lain.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014 yaitu, rata-rata nilai siswa sebesar 74,68 ± 6,33 = 68,35 – 81,01 , ketuntasan individual siswa dengan daya serap ≥ 65% diperoleh oleh 35 orang siswa, ketuntasan klasikal adalah sebesar 92,1% dan ketercapaian indikator siswa (TPK) sebanyak 4 indikator telah tercapai.

2. Hasil Belajar siswa dengan model pembelajaran Make a Match (MaM) pada materi Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Pancurbatu Tahun Pembelajaran 2013/2014 yaitu, rata-rata nilai siswa sebesar 80,36 ± 6,38 = 73,98 – 87,74 ketuntasan individual siswa dengan daya serap ≥ 65% diperoleh oleh 38 orang siswa, ketuntasan klasikal adalah sebesar 100% dan ketercapaian indikator siswa (TPK) sebanyak 8 indikator telah tercapai.

3. Keterlibatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga mempunyai peranan penting dalam menunjang hasil belajar siswa. Pada kelas Think Pair Share (TPS) peresentase aktivitas siswa sebesar 79% dengan kategori cukup.

(20)

5.2. Saran

Beberapa saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran Make a Match (MaM) dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan

dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) jadi diharapkan kepada guru dapat menggunakan model pembelajaran Make a Match (MaM) saat melakukan pembelajaran di sekolah sesuai dengan materi pembelajaran yang tepat guna pencapaian hasil belajar yang maksimal.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya serta dapat dijadikan sumber informasi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi para guru dan siswa di SMA Negeri 1 Pancurbatu khususnya dikelas X.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abas, 2011,. Comparison Beetwen The Biology Of Learning Model Cooperative Learning Think Phair Share (TPS) Model With Problem Based Learning Instruction (PBI) SMP 21 VII Class City Bengkulu. Jurnal Exacta Vol IX No 2 Desember 2011,.

Amin, M., (2009), Biologi SMA/MA, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Aprilia, K, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Kelas XI IPA, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan. Medan.

Astuti, I, 2013. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Kooperatif Tipe TPS Dengan NHT Materi Ekosistem Di Kelas X SMA N 8 Medan Tp 2013/1013, Skripsi, Universitas Negeri Medan.

Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Febriyana,.Ayu. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang,.Jurnal Kependidikan Dasar Vol 1 No 2 Februari 2011.

Darianti, D, 2011, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada MateriKlasifikasi Mahluk Hidup, Skripsi, FMIPA, Unimed. Medan.

Dessi, H. 2013, Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dan Make A Match pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI SMA Negeri Dolok Pangaribuan tahun pembelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, Medan. Dimyati , M., 2009, Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, O., 2009. Proses Belajar Mengajar. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Istarani., 2012, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan. Kistinnah, I., 2009, Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA

(22)

Kusuma., W. 2010. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 2 Wonosari T.P 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol X No 2 Tahun 2012 Hal: 43-63.

Priadi, A., 2010, Biologi 1 SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Pujiyanto, S., 2008, Menjelajah Dunia Biologi 1 Untuk Kelas X SMA dan MA, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Rusman. 2011. Seni Manajemen Sekolah Bermutu Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

Rohendi, D,. 2010. Penerapan Cooperative Learning Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Tegnologi Informasi dan Komunikas,. Jurnal Pendidikan Tegnologi Informasi dan Komunikasi (PTIK),. Vol 3 N0 1 Juni 2010.

Sanjaya, W., 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana, Jakarta.

Sari. S., 2011, http://dunianyasari.blogspot.com/2011_03_01_archive.html (Diaksespada tanggal 11 Februari 2013)

Siregar, A, 2012, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi. Skripsi, Unimed.Medan.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Penerbit Tarsindo, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suwina, R, (2012), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Kelas X, Skripsi, FMIPA , Unimed, Medan.

Syamsuri, I., 2007. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui metode berpikir reflektif yang dilakukan guru dan untuk mengetahui

Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

NGKAP KANAN.. Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Coba Tutupan Ijuk dan Karung Goni pada Pengoperasian Bubu Tambun di Perairan Kepulauan Seribu” adalah

Objektivitas dari artikel ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja sistem refrigerasi siklus tunggal dan ganda yang dapat dimanfaatkan energinya pada bagian panas buang

Dalam menyampaikan pesan tentang arti pentingnya dua anak lebih baik yang merupakan anjuran pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoharjo, para

ANALISIS PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEMISKINAN PROVINSI JAWA TENGAH.. SEJAK MASA

Hipotesis diuji menggunakan Anava (Analisis variansi). Dari hasil analisis dapat disimpulkan: 1) ada pengaruh metode siklus belajar 5E dan inkuiri terbimbing terhadap

Lending income associated with a 100 basis points margin for the basic rate of charge, service charges, commitment fees and surcharges yields potential reserve accumulation of