• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

l

ABSTRAK

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

Ridwan Maulana 0901306

Latar belakang dalam penelitian ini adalah outbound sebagai metode terapi yang dilakukan dialam bebas atau diluar ruangan yang didalamnya dilakukan permainan-permainan olahraga yang bersifat rasa percaya diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa ilmu keolahragaan FPOK UPI. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode ini digunakan atas pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan suatu program latihan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Penghitungan statistik menggunakan SPSS yang dalam hal ini menggunakan analisis paired simple t test. Sampel yang penulis tetapkan sebanyak 50 mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK angkatan 2011 menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil data angket kelompok eksperimen pre-test mempunyai nilai rata-rata 23,48, hasil data angket kelompok post-test mempunyai nilai rata-rata 25,64, hasil data angket kelompok kontrol pre-test mempunyai nilai rata-rata 23,72, dan data hasil angket kelompok kontrol post-tes mempunyai nilai rata-rata 23,24. Diperoleh pula nilai p<0,05. Maka hasil penelitian pada kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (signifikan) antara kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa ilmu keolahragaan FPOK UPI. Sedangkan pada kelompok kontrol mempunyai hasil penelitian yaitu tidak terdapat pengaruh pada tes awal dengan tes akhir.

.

(2)

THE EFFECTIVENESS OF OUTBOUND ACTIVI TIES TO INCREASE STUDENTS’ CONFIDENCE OF SPORT SCIENCE FPOK UPI

Ridwan Maulana 0901306

Background on this study is outbound as method therapy which is done in nature or outdoor within sportive game supports students’ confidence. The aim of study is to know the effectiveness of outbound to increas students’ confidence of sport science FPOK UPI. The method of study used experimential study. This method is used in accordance to the charactiristics of experimential study that is applying an exercise programme to know the influence or impact of a treatment. Statistical calculation used SPSS and analysis of paired simple T-test. The researcher took 50 students of sport science FPOK 2011 used purposive sampling technique. The average of pre-test on experi mential group 23,48 and post-test 25,64 while control group, pre-test average is 23,72 and post-test 23,24. Value of p<0,05. Then the result of expeimential group showed there is real effect (significant) between outbound to inrease students’ confidence of sport science FPOK UPI. Meanwhile in control group showed there is no effect between pre-test and post-test.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Outbound ... 6

1. Pengertian Outbound ... 6

2. Tujuan Outbound ... 6

3. Metode Kegiatan Outbound ... 7

B. Percaya Diri (Self Confidence) ... 10

1. Pengertian Percaya Diri (Self Confidence) ... 10

2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri ... 11

3. Faktor-faktor Pembentukan Percaya Diri ... 12

4. karakteristik Percaya Diri ... 13

(4)

6. Memupuk Rasa Percaya Diri ... 16

C. Penelitian Terdahulu ... 19

D. Hubungan Olahraga Outbound Dengan Kepercayaan Diri... 19

E. Kerangka Pemikiran ... 20

F. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat ... 22

B. Desain Penelitian ... 22

C. Metode Penelitian ... 23

D. Populasi ... 23

E. Sampel ... 23

F. Prosedur Penelitian ... 24

G. Definisi Oprasional ... 25

H. Instrumen Penelitian ... 26

I. Proses Pengembangan Instrumen ... 28

J. Uji Coba Instrumen ... 28

K. Teknik Pengolahan Data ... 30

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 33

1. Hasil Angket Kelompok Eksperimen ... ... 33

2. Hasil Angket Kelompok Kontrol ... 35

B. Pengolahan Data dan Analisis ... ... 38

1. Uji Normalitas ... 38

2. Uji Homogenitas ... ... 39

3. Analisis Inferensi ... ... 40

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Percaya diri (self confidence) merupakan modal utama seseorang untuk mencapai sukses. Orang yang mempunyai kepercayaan pada diri sendiri berarti orang tersebut sanggup, mampu, dan meyakini dirinya bahwa ia dapat mencapai prestasi yang diinginkannya. Rasa percaya diri adalah sebentuk keyakinan kuat pada jiwa, kesepahaman dengan jiwa, dan kemampuan menguasai jiwa Yusuf (2005:13). Perasaan kurang percaya diri merupakan tumpuan yang lemah untuk mencapai prestasi maksimal, kurang percaya diri berarti meragukan kemampuan diri, dan merupakan bibit ketegangan dalam menghadapi pertandingan atau menghadapi lawan yang seimbang, dan ketegangan tersebut.

Demikian halnya dengan siswa di sekolah, baik itu taman Kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas, atau pun mahasiswa pasti pernah merasakan hilangnya percaya diri. Seperti dikemukakan oleh Jacinta F. Rini (2002:45) dalam buku psikologi mengatakan

bahwa, ”hampir setiap orang pernah mengalami krisis kepercayaan diri dalam rentang kehidupannya, sejak masih anak-anak hingga dewasa bahkan sampai usia

lanjut.”. Orang yang dapat menghargai kemampuan yang dimilikinya, berarti dia memiliki rasa percaya diri. Karena tidak sedikit orang yang kurang menghargai atas usaha yang telah dilakukannya.

(6)

2

Sifat percaya diri sulit dikatakan secara nyata, tetapi kemungkinan besar orang yang percaya diri akan bisa menerima dirinya sendiri, siap menerima tantangan dalam arti mau mencoba sesuatu yang baru walaupun ia sadar bahwa kemungkinan salah pasti ada. Orang yang percaya diri tidak takut menyatakan pendapatnya di depan orang banyak. Rasa percaya diri membantu kita untuk menghadapi situasi di dalam pergaulan dan untuk menangani berbagai tugas dengan lebih mudah.

Dalam pelatihan outbound selalu berdasarkan pada prinsip “experiental learning” yang disajikan dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi, dan

petualangan sebagai media penyampaian materi. Dalam aktivitas tersebut, peserta langsung terlibat pada aktivitas belajar sambil bekerja dan segera mendapat umpan balik tentang dampak dari kegiatan yang dilakukannya. Salah satu tujuan dari outbound adalah untuk meningkatkan kinerja seseorang khususnya yang berkaitan dengan mental dan perilaku seperti meningkatkan rasa percaya diri, berkomunikasi, berkerja sama, mengembangkan kretifitas, dan kemampuan mengatasi tekanan dan beragam kesulitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rasa percaya diri dapat membuat atlet mampu membebaskan dirinya dari tekanan-tekanan (stres) yang dihadapi dalam aktifitas olahraga Tandiyo (1997:47).

Anchok (2003:1) mengatakan bahwa “Pendidikan melalui kegiatan alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikannya Round Hill School.” Kesuksesan lembaga pendidikan tersebut dalam mendidik para pemuda, akhirnya membuat banyak lembaga pendidikan sejenis di bangun di berbagai negara. Bahkan seiring perkembangannya, akhirnya dibentuk asosiasi persatuan outwardbound internasional. Anchok (2003:3) bahwa, “metode pelatihan di alam

(7)

3

Outbound adalah sebuah metode pembelajaran untuk mencari pengalaman

dengan menggunakan alam terbuka (outdoor education) sebagai medianya Hahn (2004:1). Selain itu, outbound memegang peranan penting bagi orang yang tidak pernah menyerah, yang mencoba dan mencoba lagi, dan yang mencoba terus meraih untuk batas waktu yang tidak diketahui Kusumowidagdo (2002:1).

Ketika seseorang terus menghindar dan menutup diri dari permasalahan yang menyebabkan dirinya takut, maka perasaan kurang percaya diri yang dirasakan itu akan menghambat peserta dan tidak berani menghadapi tantangan. Salah satu gejala psikis yang timbul akibat hilangnya rasa percaya terhadap kemampuan diri yang dimilikinya. Salah satu tujuan dari kegiatan outbound, adalah membangun rasa percaya diri. Jeffers (2004:30) mengatakan: “Membina kepercayaan dalam diri adalah mengusir perasaan cemas dan teruskan pekerjaan yang membuat anda takut.”

Bagaimanapun juga dalam outbound dapat membangun percaya diri dan keberanian yang penuh dan tantangan yang harus dihadapi. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan merupakan salah satu yang dipelajari dalam kegiatan outbound. Jajat (2006:32) mengatakan bahwa:

Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi, berjiwa pemimpin, pencemas, dan trauma akan kejadian di masa lampau, orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya dan sebagainya biasanya akan terlihat ketika dihadapkan dalam kegiatan outbound. Kegiatan outbound akan mencoba mengurangi ketakutan dan kekhawatiran yang timbul akibat dari lingkungan dan rekan-rekan yang baru saja dikenalnya.

(8)

4

mengatakan bahwa belajar di alam terbuka lebih efektif, karena akan merasakan langsung apa yang dipelajarinya. Alam memberikan pengalaman nyata dan dapat dirasakan secara langsung. Oleh sebab itu, outbound diharapkan dapat mengukur langsung kepercayaan diri seseorang, karena dalam outbound orang dituntut untuk peningkatan kepercayaan dirinya untuk melakukan berbagai tugas yang harus dilakukannya.

Dengan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka kegiatan outbound di FPOK UPI sudah semestinya selaras dengan konsep outbound pada umumnya, namun demikian belum terdapat data empiris tentang

dampak outbound terhadap kepercayaan diri, sehingga penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.

B. Identifikasi Masalah

Dalam paparan sebelum penulis mengungkapkan bahwa outbound mempunyai tujuan luas yang didalamnya berisikan aktivitas permainan. Aktivitas tersebut disadari atau tidak dapat membina dan meningkatkan rasa percaya diri bagi yang melakukannya Hamidi (2007:45). Selain itu outbound sebagai metode terapi yang dilakukan dialam alam bebas atau diluar ruangan yang didalamnya dilakukan permainan-permainan olahraga yang bersifat menantang, dan membutuhkan semangat juang tinggi, rasa percaya diri dan membutuhkan pemikiran yang tidak sedikit tetapi sangat menyenangkan.

(9)

5

kepercayaan dalam diri adalah mengusir perasaan kurang percaya dan terus pekerjaan yang membuat anda tidak percaya diri”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap agar hasil dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat untuk lembaga pendidikan atau Prodi Ilmu Keolahragaan yaitu sebagai sumber informasi bahwa melalui kegiatan outbound dapat diketahui mengenai kepercayaan diri mahasiswa Ilmu Keolahragaan

2. Manfaat yang diperoleh untuk peserta outbound yaitu dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat kepercayaan dirinya melalui kegiatan outbound.

3. Manfaat yang diperoleh bagi masyarakat bahwa melalui kegiatan outbound dapat peningkatan kepercayaan diri seseorang.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh kegiatan outbound terhadap peningkatan kepercayaan diri mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI dilaksanakan pada: a. Tempat : Lapangan Berdebu Samping Sport Hall UPI

b. Waktu : 28 April 2014 s/d 30 Mei 2014

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental desain dengan Pretest-posttest Control Group. Desain ini merupakan desain yang paling

sederhana dari desain eksperimental sebenarnya (true experimental design). Desain ini sudah memenuhi kriteria eksperimen sebenarnya, yaitu dengan adanya manipulasi variabel pemilihan kelompok yang diteliti secara random dan seleksi perlakuan, desainnya seperti pada Tabel 3.1 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pretest-posttest Control Group Design

(Sumber: Lutan, 2001:9-19)

KELOMPOK PRE-TEST TREATMENT POST-TEST

Eksperimen Q1 X1 Q3

Kontrol Q2 - Q4

Keterangan :

O1 = Pre-test Eksperimen Q4 = Post-test Kontrol O2 = Pre-test Kontrol X = Treatment

(11)

23

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode ini digunakan atas pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan suatu program latihan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Mengenai metode eksperimen ini Sugiyono (2009:72) menjelaskan “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”

D. Populasi

Populasi adalah semua objek yang akan diteliti dan yang akan memberikan informasi berdasarkan data yang terkumpul. Data-data yang diperoleh adalah dari hasil tes kelompok eksperimen. Arikunto (2010 : 173) menjelaskan populasi yaitu keseluruhan objek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti, maka penelitiannya merupakan menelitian populasi. Berdasarkan uraian tersebut, penulis menetapkan populasi untuk eksperimen ini yaitu 50 orang mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI angkatan 2011.

E. Sampel

(12)

24

informasi dengan keragaman variasi yang ada, bukan pada banyak sampel sumber data. Sampel yang digunakan semuanya berasal dari Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK angkatan 2011.

F. Prosedur Penelitian

Selain penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan, peneliti juga menjelaskan mengenai prosedur penelitian, untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan prosedur penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran prosedur penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. Adapun mengenai prosedur penelitian peneliti jelaskan sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu Ilmu Keolahragaan FPOK UPI 2011.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 50 mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI dengan menggunakan teknik purposive sampling.

3. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan menyebarkan angket kepercayaan diri langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data,

4. menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas, peneliti coba tuangkan dalam bentuk gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

(Sumber : Peneliti)

Populasi Sampel

Pengolahan & Analisis Kesimpula

n

(13)

25

G. Definisi Operasional

Definisi oprasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menurut Enung Fatimah dalam Kusnia, S dan Rahayu, S. A (2010:45) menyatakan bahwa “Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya”. b. Anchok (2003:2) mengemukakan bahwa “Penggunaan metode outbound ini

juga sudah merambah ke dalam dunia pendidikan. Banyak lembaga pendidikan yang menggunakan metode ini di dalam proses pengajaran, dan penggunaannya dinilai memberikan kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar.” Ini memberikan gambaran bahwa kegiatan outbound dapat memberikan dampak yang positif bagi pelajar di sekolah. Terbukti dengan banyaknya lembaga yang menggunakan metode outbound sebagai metode pembelajaran.

c. Anchok (2003:115) menjelaskan bahwa, manfaat yang dapat diambil dari pelatihan outbound bagi sikap individu adalah sebagai berikut:

1) Mampu mengenal diri dan lingkungannya.

2) Mampu meningkatkan self-confindence dan self-motivation. 3) Mampu menumbuhkan sikap-sikap positif.

d. Komponen yang terdapat pada kepercayaan diri yang bersumber dari de Angelis (2000: 57-58) menjelaskan bahwa, kepercayaan diri itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu

1) Tingkah laku, kepercayaan diri untuk mampu bertindak dan melakukan segala sesuatu sendiri. Dengan tiga ciri penting, yaitu:

a) Keyakinan atas kemauan sendiri untuk melakukan sesuatu.

(14)

26

c) Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala kendala.

2) Emosi, adalah kepercayaan diri untuk yakin dan mampu menguasai emosi, ada Empat ciri penting, yaitu:

a) Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengetahui perasaan diri sendiri.

b) Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan baik.

c) Keyakinan untuk dapat bersosialisasi dengan baik.

d) Keyakinan untuk mengetahui manfaat apa yang bisa disumbangkan pada orang lain.

3) Spiritual, kepercayaan diri spiritual merupakan kepercayaan diri yang terpenting, karena tidak mungkin kita dapat mengembangkan kedua jenis kepercayaan diri yang lain jika kepercayaan diri spiritual tidak kita dapatkan.

H. Instrumen Penelitian

Menurut Sridadi (2007:121) pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk memperolah besaran kualitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku, maka instrumen penelitian adalah : 1. Angket keprcayaan diri Kusnia, S dan Rahayu, S. A (2010:45), angket ini

digunakan untuk menilai seberapa tinggi kepercayaan diri pada mahasisawa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.

2. Tes olahraga outbound Maryatun (2009:2). Tes olahraga outbound ini untuk mengukur meningkatkan rasa percaya diri pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI.

(15)

27

“kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” Data terkumpul dari angket berupa angka-angka yang dapat menunjukkan tentang kepercayaan diri yang hendak diteliti.

Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen-komponen atau variabel yang dijabarkan melalui, indikator-indikator dan pertanyaan. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan itu merupakan gambaran tentang kepercayaan diri pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Mengenai alternatif jawaban dalam kuesioner, penulis menggunakan skala sikap yakni skala likert dengan menetapkan tiga (5) kategori penyekoran sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Skor Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sering Sekali 5 1

Sering 4 2

Terkadang 3 3

Jarang 2 4

Tidak Pernah 1 5

(16)

28

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri

I. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba dahulu pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI, tujuan uji coba ini untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Kuesioner sebagai alat penelitian setelah disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

J. Uji Coba Instrumen

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kepercayaan diri. Untuk mengatahui apakah tes ini layak digunakan, maka peneliti melakukan uji coba instrument guna mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Uji coba tes dilakukan pada 50 orang mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI yang bukan merupakan sampel dalam penelitian. Data dari tes tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 16 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan

reliabilitas angket kepercayaan diri diperoleh hasil sebagai berikut:

Variabel Indikator No Soal

(+) (-)

Kepercayaan

diri

Tujuan 6, 7, 9, 12,

13

11

Sikap 2, 3, 5, 10,

14

(17)

29

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kepercayaan Diri Item-Total Statistics

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

S1 0,143 Tidak valid

S2 -0,061 Tidak valid

S3 0,503 Valid

S4 0,074 Tidak valid

S5 0,382 Valid

S6 -0,098 Tidak valid

S7 0,403 Valid

S8 0,397 Valid

S9 0,21 Valid

S10 0,266 Valid

S11 0,392 Valid

S12 0,443 Valid

S13 0,34 Valid

S14 -0,127 Tidak valid

(18)

30

nilai p < 0,200 atau item tersebut tidak valid. untuk melihat tingkat reliabilitas tes ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

0,729 Reriabel

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha, bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabilitas. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kepercayaan diri dinyatakan reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha = 0,729 > 0,600.

K. Teknik Pengolahan Data

Penghitungan dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah penelitian. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Menyeleksi angket yang terkumpul. Proses ini dilakukan untuk melihat apabila ada sebagian butir pernyataan dalam angket yang tidak diisi oleh responden.

2. Memberikan skor pada tiap-tiap butir pernyataan (penskoran) dalam angket sesuai dengan criteria penilaian yang telah ditentukan.

3. Memasukkan atau melakukan input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel.

(19)

31

Solution (SPSS) Serie 17. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut:

a. Tujuan analisis yaitu data hasil penelitian akan memiliki makna apabila diolah dan selanjutnya dianalisis berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada. Analisis data bertujuan untuk menggambarkan atau menyimpulkan data terkait dengan hasil penelitian.

b. Jenis analisis data dapat dilakukan dengan membandingkan dan atau menganalisissecara angka statistik. Selain itu analisis juga dapat dilakukan dengan mengacu pada teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian. Adapun jenis analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik dan secara teoritis.

c. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data, yang pertama adalah menguji hipotesis secara statistik. Selanjutnya analisis dilakukan dengan mengkaji berdasarkan teori-teori yang relevan.

d. Interpretasi hasil analisis dilakukan dengan mengkaji hasil pengolahan data, dan membandingkannya dengan permasalahan atau rumusan masalah penelitian.

e. Asumsi hasil penelitian terdiri atas beberapa hal sebagai berikut: 1) Deskripsi Data

Deskripsi data dalam hal ini mengungkap mengenai gambaran data hasil penelitian. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan menu analyze description explore data pada program SPSS. Data yang

dihasilkan adalah rata-rata, median, standar deviasi, varians, skor terendah, skor tertinggi dan sebagainya. Dalam penyajian deskripsi data, penulis hanya menyampaikan lima item saja, yaitu rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah dan skor tertinggi.

2) Uji Normalitas Data

(20)

32

langkah pengolahan selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-parametrik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan menu analyze deskripsi explore data dan normality plots with test pada menu SPSS Serie. 17. Uji normalitas, mengacu pada analisis kolmogorov-smirnov. Asumsi penggunakan analisis kolmogorov-smirnov karena jumlah sampel termasuk ke dalam kelompok kecil, maka pengujian dengan kolmogorov-smirnov memiliki tingkat relevansi lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penulis dalam hal ini tidak melakukan uji homogenitas data, dengan asumsi bahwa sampel hanya satu kelompok saja. Apabila berdasarkan hasil uji normalitas data berada pada taraf distribusi normal, maka data tersebut juga dinyatakan homogen karena hanya terdiri atas satu kelompok. 3) Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis melakukan pengolahan dengan uji eksperimen secara sederhana dan ganda. Untuk mencari pengaruh antara model pembelajaran aktif terhadap efektifitas pembelajaran siswa ditinjau dawa waktu aktif belajar gerak.

4) Analisis dan deskripsi data

(21)

DAFTAR PUSTAKA

AI. (2007). Spesifik tujuan outbound. Bandung: Pustaka Binaman pressindo.

Angelis, De. (2000). Komponen kepercayaan diri. Jakarta: Akola.

Ancok, Djamaludin.(2002). Outbound Manajemen Trainning, Yogyakarta: Uli Press.

Arikunto, Suhasimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Yoyakarta:Biown&benchmark.

Fatimah, Enung. (2010). Pengertian kepercayaan diri. Bandung:UNS Pess.

Gaia. (2008). Pembelajaran outbound. Yogyakarta:Human Kinetics Publisher,Inc.

Hafsah. (2008). Psikologis outbound. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.

Hakim. (2002). Sikap hidup positif. Jakarta: Alfabeta.

Hamidi. (2007). Metode outbound dan kepercayaan diri. Jakarta: PT.Elex Media Kopuntindo

Kemah. (2008). Metode outbound. Jakarta: BumiAksara.

Komarudin (2012). Skripsi Komarudin. Bandung: UPI

Lauster. (2002). Meningkatkan kepercayaan diri. Jakarta: Alfabeta.

Maryatun. (2009). Pengertian outbound. Jakarta: UNS Pess.

N, T. (2012). Permainan outbound. Jakarta: Pustaka Binaman pressindo.

Rahmat. (2002). Proses rasa percaya diri. Jakarta: UNS Pess.

Rini, F, Jacinta. (2002). Psikologi. Jakarta: Alfabeta.

Santrock, Harter. (2003). Cara meningkatkan kepercayaan diri. Jakarta: Biown&benchmark.

Sridadi. (2007). Alat ukur, Cirebon: PT Elex Media Komputindo: BumiAksara.

Sugioyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

(22)

Syamsul, Arifin. (2012). Skripsi Arifin Syamsul. Bandung: UPI

Tandiyo. (1997). Psikologi Olahraga: IKIP Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kepercayaan Diri

Referensi

Dokumen terkait

Jika tidak, maka tidak akan mungkin untuk memberikan digit yang unik ke setiap huruf atau simbol yang unik juga dalam persoalan.. Dan supaya memiliki makna yang berarti secara

Angandika wong kang ahlul supi, khakekate amaujud edat, iku rupane maklume, kang aneng ndalem ngelmu, ing tingale tekeng ing budi, de ngelmune tan ana, tan

Sampel yang diambil berdasarkan waktu adalah pengambilan jumlah tertentu secara periodik (misalnya tiap 30 menit) kemudian dikumpulkan dalam tempat tertentu sebagai

Fasilitas yang disediakan di resort syariah contohnya fasilitas restoran yang menjual makanan halal (tidak mengandung olahan babi dan anjing) dan menjalankan prinsip syariah

Selanjutnya Ornstein, (1990) dalam (Mulyasa, 2007) merekomen- dasikan bahwa untuk membuat RPP yang efektif harus berdasarkan pengetahuan terhadap: tujuan umum sekolah,

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan model dan mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Student

Dalam penerimaan bantuan tersebut memunculkan sikap, tingkah laku yang dipengaruhi oleh dorongan-dorongan dari dalam diri petani, baik faktor sosial seperti umur, tingkat

Tanda positif dalam hipotesis penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 – 2010 adalah