• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perencanaan Agregat untuk Menekan Biaya Produksi pada PT. Tojuku.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Perencanaan Agregat untuk Menekan Biaya Produksi pada PT. Tojuku."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

PT Tojuku is one company that engages in activities to produce the garment t-shirt with brand X. In planning the amount of production generated more companies have relied on intuition. Determination of the amount of product produced could theoretically refer ti the aggregate production planning can be done with Chase Strategy, Level Strategy or Mixed Strategy. If PT Tojuku apply aggregate planning with strategy Mixed Strategy which is modified level workforce+overtime 3 hours. Then the company will only bear the total cost of productionfor the period of 2012 Rp 849.184.388. This means that companies can reduce production cost by Rp. 94.015.762.

(2)

ABSTRAK

PT Tojuku merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang garment yang dalam kegiatannya memproduksi t-shirt berbahan kaos dengan merk X. Dalam merencanakan jumlah produksi yang dihasilkan perusahaan lebih berpatokan pada intuisi. Penetapan jumlah produk yang dihasilkan secara teoritis dapat mengacu pada perencanaan produksi agregat yang bisa dilakukan dengan Chase Strategy, Level

Strategy maupun Mixed Strategy. Apabila PT Tojuku menerapkan perencanaan agregat

dengan strategi Mixed Strategy yang dimodifikasi yaitu level workforce+overtime 3 jam lembur, maka perusahaan hanya akan menanggung total biaya produksi periode 2012 sebesar Rp. 849.184.388. Hal ini berarti perusahaan bisa menekan biaya produksi sebesar Rp. 94.015.762

(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Abstract ... iv

Abstrak ... v

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULIAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ... 9

2.2 Perencanaan Produksi ... 10

2.2.1 Pengertian Perencanaan Produksi ... 11

2.2.2 Tujuan Perencanaan Produksi... 11

2.2.3 Fungsi Perencanaan Produksi ... 13

(4)

2.2.4 Jenis-jenis Perencanaan Produksi ... 13

2.3 Perencanaan Agregat ... 14

2.3.1 Tujuan dan Fungsi Perencanaan Agregat ... 15

2.3.2 Karakteristik Perencanaan Agregat ... 16

2.3.3 Komponen Biaya dalam Perencanaan Agregat ... 17

2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Agregat ... 19

2.3.5 Langkah-langkah Perencanaan Agregat ... 21

2.3.6 Strategi Perencanaan Agregat ... 22

2.4 Peramalan………...………26

2.4.1 Pengertian Peramalan ... 26

2.4.2 Ciri Peramalan ... 27

2.4.3 Langkah-langkah Pembuatan Peramalan ... 28

2.4.4 Teknik Peramalan ... 29

2.4.5 Ketelitian Peramalan ... 33

2.5 Penelitian Terdahulu………...………35

2.6 Kerangka Pemikiran………..………..………...37

BAB III METODE PENELITIAN... 42

3.1 Pengertian Penelitian ... 42

(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Jenis Data ... 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5 Langkah-langkah penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Profile Perusahaan ... 50

4.1.1 Sejarah singkat perusahaan ... 50

4.1.2 Struktur Organisasi ... 51

4.1.3 Kegiatan Produksi ... 56

4.1.4 Sumber Daya Manusia ... 59

4.1.5 Pemasaran ... 61

4.1.6 Keuangan ... 61

4.2 Pembahasan ... 62

4.2.1 Peramalan ... 62

4.2.1.1 Indeks Musiman (Seasonal Indeks) ... 62

4.2.1.2 Moving Average ... 64

4.2.1.3 Exponential Smoothing ... 74

4.2.1.4 Trend Linier ... 80

4.2.1.5 Hasil Peramalan ... 84

4.2.2 Perencanaan Produksi Berdasarkan Kebijakan Perusahaan ... 85

(6)

4.2.3 Perencanaan Agregat ... 88

4.2.3.1 Chase Strategy ... 89

4.2.3.2 Level Strategy ... 94

4.2.3.3 Mixed Strategy (Level Workforce +Overtime 3 jam lembur) ... 97

4.2.4 Perbandingan Biaya Total Dengan Berbagai Strategi ... 103

BAB V KESIMPULAN ... 105

5.1 Kesimpulan ... 105

(7)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Produksi dan Penjualan PT Tojuku... 5

Tabel 4.1 Jam Kerja Normal ... 61

Tabel 4.2 Indeks Musiman (seasonal indeks) ... 63

Tabel 4.3 Moving Average 3 bulan ... 65

Tabel 4.4 Moving Average 5 bulan ... 68

Tabel 4.5 Moving Average 7 bulan ... 71

Tabel 4.6 Exponential Smoothing (α=0,3) ... 74

Tabel 4.7 Exponential Smoothing (α=0,5) ... 77

Tabel 4.8 Trend Linier ... 81

Tabel 4.9 Perbandingan MAD dan MAPD ... 83

Tabel 4.10 Hasil Peramalan Kaos X ... 84

Tabel 4.11 Perencanaan Produksi PT Tojuku ... 86

Tabel 4.12 Chase Strategy PT Tojuku ... 90

Tabel 4.13 Level Strategy PT Tojuku ... 94

Tabel 4.14 Level Workforce + Overtime 3 jam lembur ... 98

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1 Grafik Penjualan Produk Kaos X PT Tojuku ... 6

2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 41

3.1 Langkah-langkah Penelitian ... 49

4.1 Struktur Organisasi ... 56

4.2 Peta Proses Operasi ... 57

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era ekonomi kreatif masa kini, bisnis semakin berkembang dan kreatif, kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowlage dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif merupakan perkembangan konsep berdasarkan asset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan munculnya era ekonomi kreatif ini membuat persaingan pada setiap perusahaan semakin ketat, semakin berkembang dan setiap perusahaan yang ada harus memunculkan inovasi-inovasi baru. Persaingan dapat terjadi di industri apa saja, baik manufaktur maupun jasa, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar. Untuk memenangkan persaingan di pasar, perusahaan harus mencari strategi untuk mengatasi persaingan, perusahaan harus memberikan kualitas terbaik dalam produk mereka untuk memenuhi keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak berpindah ke pesaing lain.

(10)

konsumen. Sejalan dengan perkembangan model pakaian yang ada dan minat konsumen, hal ini menjadi peluang bagi perusahaan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi/menghasilkan pakaian.

Produksi merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan perusahaan untuk menghasilkan barang. Dalam kegiatannya perusahaan harus menentukan antara lain output apa yang harus dihasilkan, berapa jumlah outputnya kapan harus dilaksanakannya, yang semuanya tercakup dalam perencanaan produksi. Perencanaan produksi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan, menurut horizon waktu perencanaan produksi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu perencanaan jangka pendek yang berkaitan dengan penjadwalan tenaga kerja, perencanaan jangka menengah yang berkaitan dengan perencanaan produksi, dan perencanaan jangka panjang yang berkaitan dengan pembaharuan fasilitas, keputusan kapasitas. Perencanaan agregat yang termasuk dalam perencanaan produksi jangka menengah, biasanya memiliki kurun waktu 3 hingga 18 bulan ke depan (Heizer dan Render 2010:148). Perencanaan agregat dilaksanakan guna menetapkan seluruh output dalam berbagai tingkatan dalam jangka waktu dekat di masa mendatang guna menghadapi permintaan (demand) yang berfluktuasi atau tidak pasti (Schroeder 2007: 254), diharapkan dengan menyusun perencanaan agregat maka operasi perusahaan semakin efisien dalam memproduksi outputnya.

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha dalam persediaan, meminimumkan perubahan dalam tingkat kerja tenaga kerja, dan memaksimalkan penggunaan fasilitas atau peralatan. Hal tersebut berkaitan dengan pemahaman bahwa biaya yang timbul dari kegiatan operasional ini merupakan salah satu dasar bagi penentuan harga jual produk.

Penyusunan perencanaan agregat memiliki tiga strategi yang bisa digunakan, yaitu Chase Strategy, Level Strategy dan Mixed Strategy. Menurut Haizer dan Render

Chase strategy merupakan strategi perencanaan agregat yang dapat digunakan apabila

perusahaan ingin meminimasi persediaan melalui pengejaran tingkat produksi yang disesuaikan dengan peramalan permintaan pada setiap bulan. Dalam strategi ini, setiap perubahan permintaan akan mengakibatkan perubahan terhadap tingkat produksi melalui jumlah tenaga kerja yang disesuaikan. Level strategy merupakan strategi yang dapat digunakan apabila perusahaan ingin mempertahankan tingkat produksi atau jumlah tenaga kerja pada tingkat yang sama selama jangka waktu periode perencanaan agregat. Dalam strategi ini, perusahaan beranggapan bahwa tingkat tenaga kerja yang stabil akan mengarah kepada kualitas produk yang lebih baik, turnover yang rendah, dan komitmen yang lebih kuat terhadap tujuan perusahaan. Mixed strategy, merupakan strategi perencanaan agregat yang mengkombinasikan dua strategi yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu chace strategy dan level strategy. Apabila peusahaan menggunakan strategi-strategi tersebut maka perusahaan dapat menentukan jumlah output yang seharusnya diproduksi sesuai dengan tingkat permintaan yang diramalkan.

(12)

Perusahan melakukan produksi berdasarkan pesanan. Model pakaian yang dihasilkan (terutama produk kaos) oleh PT. Tojuku cukup bervariasi sehingga diminati kaum kawula muda, sehingga produk kaos merupakan produk unggulan PT Tojuku. Pesanan yang datang dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan sehingga PT Tojuku mengalami perkembangan yang pesat. Pada bulan-bulan tertentu (seperti mendekati hari raya idhul fitri, akhir tahun) pesanan sangat berlimpah, hal ini mengakibatkan pihak perusahaan agak kerepotan. Dalam rangka mempertahankan eksistensinya melalui pemberian pelayanan yang prima dan tidak mengecewakan konsumen, maka perusahaan menghasilkan produk dalam jumlah yang banyak, sehingga PT Tojuku memiliki produk yang berlebihan dibanding dengan kebutuhan (penjualan), hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan perencanaan yang terkait dengan kegiatan produksi masih belum dilaksanakan sebagaimana mestinya, dengan demikian untuk menekan persediaan agar tidak berlebihan maka PT.Tojuku perlu melakukan penyusunan perencanaan produksi. Dalam upaya membantu penyusunan perencanaan produksi, maka sudah selayaknya dilakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Peran Perencanaan Agregat guna Menekan Biaya Produksi pada PT. Tojuku di Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha dua tahun terakhir yaitu mulai bulan Januari 2010 hingga Desember 2011 dapat dilihat seperti pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Data Produksi dan Penjualan Kaos PT Tojuku Januari 2010 – Desember 2011

Bulan Produksi Penjualan Kelebihan

Januari 2010 21593 20222 1371

(14)

produk yang harus dihasilkan sering kali didasarkan pada intuisi, sehingga sudah sewajarnya bila terjadi perbedaan yang cukup besar antara jumlah produk yang dihasilkan dengan yang terjual, dan ini akan menjadikan permasalahan di perusahaan, seperti yang terjadi di PT Tojuku. Kelebihan yang ada mengakibatkan biaya persediaan menjadi melonjak. Data penjualan produk kaos PT Tojuku dapat digrafikkan seperti pada gambar 1.1

Gambar 1.1

Grafik Penjualan Produk Kaos X PT Tojuku Periode Januari 2010 – Desember 2011

Sumber: Tabel 1.1

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan selama ini? 2. Strategi perencanaan agregat yang mana yang cocok digunakan oleh

perusahaan?

3. Berapa besar biaya produksi yang ditanggung perusahaan bila menggunakan perencanaan agregat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan selama

ini.

2. Untuk mengetahui strategi perencanaan agregat yang cocok digunakan oleh perusahaan.

3. Untuk mengetahui besar biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan bila menggunakan strategi perencanaan agregat tertentu.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, adalah:

1. Bagi Penulis

(16)

kuliah dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan/pertimbangan bagi perusahaan dalam upaya meminimalkan biaya produksi.

3. Bagi Fakultas

Untuk menambah literatur di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dan sebagai referensi untuk rekan-rekan mahasiswa.

4. Bagi Masyarakat

(17)

105 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

 PT Tojuku merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan pakaian

berbahan kaos yang berdomisili di Bandung yang pasar produksinya di Bandung dan sekitarnya. PT Tojuku melaksanakan aktifitas produksi dengan menentukan jumlah yang dihasilkann lebih banyak pada intuisi, sehingga dengan kebijakannya tersebut rencana biaya total yang harus ditanggung perusahaan pada waktu tahun 2012 Rp. 943.200.150.

 Melalui peramalan penjualan dengan metode moving average 7 bulan PT Tojuku

dapat memperkirakan jumlah produksi yang akan dihasilkan sepanjang tahun 2012. Melalui perkiraan jumlah produksi yang akan dihasilkan tahun 2012 tersebut perusahaan kemudian dapat menyusun rencana produksi agrgat, dengan berbagai strategi perencanaan produksi agregat dapat disimpulkan bahwa perencanaan produksi agregat dengan strategi Mixed Strategi (Level Workforce +

Overtime 3 jam lembur) memperoleh biaya terendah yaitu sebesar Rp

849.184.388.

 Apabila total biaya perencanaan produksi menurut kebijakan perusahaan

dibandingkan dengan total biaya perencanaan produksi menurut strategi Mixed

Strategi (Level Workforce + Overtime 3 jam lembur) maka akan menguntungkan

(18)

Mixed Strategi (Level Workforce + Overtime 3 jam lembur), karena dengan

strategi tersebut perusahaan memperoleh penghematan sebesar Rp. 94.015.762.

5.2 Saran

 Perencanaan produksi agregat sangat membantu perusahaan guna memudahkan

pelaksanaan produksi, sehingga sebaiknya PT Tojuku mulai melakukan perencanaan produksi agregat dengan baik.

 Pada tahun 2012 PT Tojuku dapat menggunakan perencanaan agregat dengan

strategi Mixed Strategi (Level Workforce + Overtime 3 jam lembur) untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen, karena strategi ini memberikan total biaya paling kecil dibandingan strategi lain.

 Apabila dimasa mendatang terjadi perubahan kebijakan atau peraturan

(19)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi 2008. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.

Davis, Aquilano, dan Chase, 2004. Operation Management for competitive advantage with global case, 10th Edition. New York : Mc.Graw Hill

Farida Yuliani, BIC050189, Penerapan Perencanaan Aggregate Guna Meningkatkan

Efisiensi Biaya Produksi Pada Perusahaan Soes Merdeka. Skripsi Strata 1 Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan)

Handoko, 0752278, Analisis Perencanaan Produksi Aggregate Untuk Menghasilkan Biaya Minimum Pada Pabrik Tahu Lembang Bandung. Skripsi Strata 1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan)

Heizer, Jay dan Barry Render, 2006. Operations Management,8th Edition, Pearson Prentice Hall. United States Of America

Heizer, Jay dan Barry Render, 2008. Operations Management,9th Edition, Pearson Prentice Hall. United States Of America

Hendi, 0852049, Analisis Perencanaan Aggregate Untuk Mengefisiensikan Biaya Produksi pada CV X. Skripsi Strata 1 Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan)

Heizer, Jay ; Render, Barry. 2010. Operations Management - Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta..

Jogiyanto, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Kusuma, Hendra. 2004. Manajemen Produksi – Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Andi. Yogyakarta.

(20)

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta

Nahmias, Steven.2008. Production and Operation Analysis, 6th Edition. New York : Mc Graw Hill.

Nasution, Ir.A.H.2006. Manajemen Industri. CV. Andi. Yogyakarta.

Robbin, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Robby Fathir Nashary, BIC03016, Analisis Perencanaan Aggregate Guna Meningkatkan

Efisiensi Rencana Produksi pada ACV Rabbani Asysa Garment Bandung. Skripsi

Strata 1 Universitas Padjajaran, Bandung (tidak dipublikasikan)

Santoso, Gempur Drs, M.Kes Drs. 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta

Schroeder, Roger G. 2000. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. International Edition. Mc Graw Hill company. New York

Schroeder, Roger G. 2004. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. 3rd Edition. Mc Graw Hill company. New York.

Schroeder, Roger G. Operations Management: Contemporary Concepts and Cases. 4th Edition. Mcgraw-Hill International Edition. New York. 2007

Suliyanto. 2007. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.

Stevenson, William j. 2005. Operation Management, 8th Edition. Boston : Mc Graw Hill Companies, Inc,

Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba Empat. Jakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Data Produksi dan Penjualan Kaos PT Tojuku
Gambar 1.1 Grafik Penjualan Produk Kaos X PT Tojuku

Referensi

Dokumen terkait

Creative Tourism : A Preliminary Examination Of Creative Tourists Motivation, Experience, Perceived Value And Revisit Intention.. International Journal of Culture,

Hasil perhitungan kami menunjukkan bahwa reaksi hidrogenasi metoksida pada katalis klaster Pd6Ni memiliki energi aktivasi yang lebih baik dibandingkan dengan energi aktivasi

Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur terjadi banyak perubahan dalam tata pemerintahan, yaitu dari kepala suku menjadi kerajaan yang dipimpin oleh

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Pokja Pembangunan Gedung IFK dan Peningkatan Pustu terhadap Dokumen Penawaran Pekerjaan Pembangunan Gedung Ifk yang saudara ajukan, didapat

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Action Research ) pada kuliah Writing dengan menerapkan metode pembelajaran menulis teks bahasa Inggris berbasis genre

This strategy is divided into four parts such as L1 to L2 translation by teacher (i.e., the teacher translated L1 to L2), L2 to L1 translation by teacher(i.e.,

budaya dalam suatu perusahaan kuat, maka akan tercipta pemimpin dan karyawan. yang berkeyakinan dan berpola

Pada field pemilihan obat kemudian dipilih obat dan bentuk sediaan obat, field ini akan langsung terintegrasi dengan database obat untuk mendapatkan fraksi ekskresi