• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZONA ALTERASI DAN PALEOTEMPERATUR SUMUR PTH-01 DAN PTH-02 LAPANGAN PANAS BUMI GUNUNG PATUHA, KABUPATEN BANDUNG, PROPINSI JAWA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ZONA ALTERASI DAN PALEOTEMPERATUR SUMUR PTH-01 DAN PTH-02 LAPANGAN PANAS BUMI GUNUNG PATUHA, KABUPATEN BANDUNG, PROPINSI JAWA BARAT."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

(2)

Kode Sayatan : PTH-01 30M

// nikol (50 x) x nikol (50 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(3)

 Fragmen batuan (10 %) : Tuf, kuning kecoklatan-coklat kehitaman, bentuk menyudut tanggung, sebagian mengalami oksidasi.

 Matriks (35 %) : Gelas, bening-putih keabuan, tekstus halus, sebagian terubah menjadi mineral lempung.

Mineral Primer :

 Plagioklas (15 %) : Tidak berwarna, relief rendah, tidak berpleokroisme, indeks bias nmineral> nmedium, bentuk menyudut-membundar tanggung, belahan 1 arah,

kembar albit dan karlsbad, warna interferensi abu-abu terang, sebagian terubah menjadi mineral lempung.

 Piroksen (5 %) : Tidak berwarna sampai kekuningan, menyudut sampai membundar tanggung, warna intererensi kuning dan hijau, belahan 1 arah, sebagian terubah menjadi mineral opak.

 Kuarsa (5 %) : Tidak berwarna, warna interferensi putih – putih kekuningan, bentuk menyudut – menyudut tanggung, indeks bias nmineral> nmedium, belahan tidak

ada, polikristalin.

 Mineral opak (5 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan fragmen plagioklas.

 Klorit (5 %) : Berwarna hijau terang, pleokroisme lemah, berserabut halus, hasil ubahan piroksen.

(4)

Nama Batuan diperkirakan : Crytall tuff (Schmid, 1981)

(5)

Kode Sayatan : PTH-01 132M

// nikol (50 x) x nikol (50 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(6)

Mineral Primer :

 Plagioklas (65 %) : Sebagai fenokris (30 %), Tidak berwarna, subhedral-anhedral, indeks bias nmineral> nmedium, kembar albit, albit-karlsbad, zoning, warna interferensi

abu-abu, sudut pemadaman 21o, jenis plagioklas andesin (An 40), sebagian terubah

menjadi mineral karbonat.

Sebagai masa dasar (35 %). Bertekstur halus-sedang, mikrolit plagioklas, tidak berwarna, subhedral-anhedral, relief rendah, indeks bias nmineral> nmedium, warna

interferensi abu-abu

 Piroksen (10 %) : Tidak berwarna sampai kekuningan, subhedral, indeks bias nmineral> nmedium, warna intererensi kuning dan hijau, kembar jamak dan sederhana,

sebagian terubah menjadi mineral opak.

 Mineral opak (10 %) : Sebagai fenokris dan inklusi pada plagioklas, hitam, anisotrop.

 Amfibol (10 %) : Coklat-coklat kehijauan, ber-pleokroisme sedang-kuat,

subhedral, indeks bias nmineral> nmedium, warna intererensi hijau kecoklatan, belahan

1 arah (C//) dan 2 arah (C), kembar jamak dan sederhana, tekstur corona, sebagian terubah menjadi mineral opak.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (5 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan plagioklas.

Nama Batuan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(7)

Kode Sayatan : PTH-01 231M

// nikol (50 x) x nikol (50 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(8)

 Fragmen batuan (10 %) : Tuf, kuning kecoklatan-coklat kehitaman, bentuk menyudut tanggung, sebagian mengalami oksidasi.

 Matriks (35 %) : Gelas, bening-putih keabuan, tekstus halus, sebagian terubah menjadi mineral lempung.

Mineral Primer :

 Plagioklas (15 %) : Tidak berwarna, relief rendah, tidak berpleokroisme, indeks bias nmineral> nmedium, bentuk menyudut-membundar tanggung, belahan 1 arah,

kembar albit dan karlsbad, warna interferensi abu-abu terang, sebagian terubah menjadi mineral lempung.

 Piroksen (5 %) : Tidak berwarna sampai kekuningan, menyudut sampai membundar tanggung, warna intererensi kuning dan hijau, belahan 1 arah, sebagian terubah menjadi mineral opak.

 Kuarsa (5 %) : Tidak berwarna, warna interferensi putih – putih kekuningan, bentuk menyudut – menyudut tanggung, indeks bias nmineral> nmedium, belahan tidak

ada, polikristalin.

 Mineral opak (5 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan fragmen plagioklas.

 Klorit (5 %) : Berwarna hijau terang, pleokroisme lemah, berserabut halus, hasil ubahan piroksen.

(9)

Nama Batuan diperkirakan : Crytall tuff (Schmid, 1981)

(10)

Kode Sayatan : PTH-01 333M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(11)

Mineral Primer :

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, mengisi rekahan, relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Mineral opak (5 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (30 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (30 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (20 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(12)

Kode Sayatan : PTH-01 432M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(13)

Mineral Primer :

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, mengisi rekahan, relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Mineral opak (5 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (30 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (30 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (20 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(14)

Kode Sayatan : PTH-01 531M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(15)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (30 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (15 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (15 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.  Kuarsa (30 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, relief

rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang. Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(16)

Kode Sayatan : PTH-01 630M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(17)

Mineral Primer :

 Mineral opak (6 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (9 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (10 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.  Kuarsa (65 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan

mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(18)

Kode Sayatan : PTH-01 732M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(19)

Mineral Primer :

 Mineral opak (6 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (9 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (10 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (65 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(20)

Kode Sayatan : PTH-01 831M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

Batuan teralterasi silifikasi dengan intensitas alterasi Intense (intens)(Lawless, 1997), sehingga agak sulit ditentukan batuan asalnya, tetapi dari tekstur yang terlihat

(21)

Mineral Primer :

 Mineral opak (6 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (9 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (10 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (65 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(22)

Kode Sayatan : PTH-01 930M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(23)

Mineral Primer :

 Mineral opak (6 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (10 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief

bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (9 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (10 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (65 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(24)

Kode Sayatan : PTH-01 1032M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(25)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (45 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(26)

Kode Sayatan : PTH-01 1131M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(27)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (45 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(28)

Kode Sayatan : PTH-01 1230M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(29)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (15 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (35 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (5%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(30)

Kode Sayatan : PTH-01 1332M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(31)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (20 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (30 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (5%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Andesit Porfiri (Travis, 1955)

(32)

Kode Sayatan : PTH-01 1422M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(33)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (40 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (5%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Crytall tuff (Schmid, 1981)

(34)

Kode Sayatan : PTH-01 1530M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(35)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (12 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (35 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (8%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(36)

Kode Sayatan : PTH-01 1632M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(37)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (40 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (5%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(38)

Kode Sayatan : PTH-01 1731M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(39)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (11 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (37 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (7%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(40)

Kode Sayatan : PTH-01 1851M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(41)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (41 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (4%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Crytall tuff (Schmid, 1981)

(42)

Kode Sayatan : PTH-01 1914M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(43)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (40 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (10 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (10%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(44)

Kode Sayatan : PTH-01 1920M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(45)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (20 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (35 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (17 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (8%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

(46)

Kode Sayatan : PTH-01 2013M

// nikol (40 x) x nikol (40 x)

// nikol (100 x) x nikol (100 x)

Deskripsi Mikroskopis :

(47)

Mineral Primer :

 Mineral opak (10 %) : Hitam, opak, anhedral.

Mineral Sekunder :

 Mineral Karbonat (15 %) : Tidak berwarna sampai coklat terang, relief bergelombang, interferensi kuning terang, pleokroisme lemah, sebagai ubahan mikrolit plagioklas, fenokris plagioklas.

 Mineral lempung (10 %) : Bertekstur halus, warna putih, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas.

 Serisit (40 %) : Warna putih – putih kekuningan, tekstur halus, menjarum, merupakan hasil ubahan dari mikrolit plagioklas dan fenokris plagioklas. Bercampur dengan mikrolit Kuarsa, mineral lempung, mineral karbonat.

 Kuarsa (15 %) : Tidak berwarna, polikristalin, menggantikan masa dasar, dan mengisi dan menggantikan fenokris plagioklas (pseudomorf) relief rendah, warna interferensi kuning, pemadaman bergelombang.

 Epidot (10%) : Warna kuning keputihan, warna interfensi hijau kekuningan, terdapat fracture, bentuk anhedral, merupakan hasil ubahan dari amphibole.

Nama Batuan diperkirakan : Andesit (Streckeisen, 1978)

Referensi

Dokumen terkait

Maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor (umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap bidan, ketersediaan vitamin A, dan dukungan Dinas kesehatan)

Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang bencana gempa bumi, mengetahui kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana gempa bumi dan

This study aims to determine the potential of water sources to meet raw water needs in the Ampana tete sub-district and provide solutions related to existing raw water

Apabila Pemegang Polis melakukan penarikan atau mengambil Nilai Polis pada tanggal Rencana Penarikan Investasi (RPI) baik itu dari transaksi premi Polis Baru maupun premi

Kemampuan mengembangkan media pengajaran dan berbagai pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani harus benar-benar dikuasai dan dimiliki oleh

Mengutip catatan KONTAN, salah satu efisiensi yang dilakukan emiten adalah utilisasi pabrik finishing yang sudah selesai ditingkatkan sejak kuartal I-2017 dan terbukti mampu

Menjadi Model Pribadi yang menyatakan Karakter dan KharismaNYA minimal di Komunitasnya,.. Sehingga menjadi Pembina/Pengurus Pelayanan-Kontekstual yang

diklasifikasi setiap kandungan unsur tersebut, maka bisa ditentukan kelas kualitas air sungai bawah tanah untuk air minum.Pada daerah penelitian hanya terbagi