• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Alergi Makanan Di Klinik Alergi R.S.Immanuel Periode Januari-Desember 2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi Alergi Makanan Di Klinik Alergi R.S.Immanuel Periode Januari-Desember 2006."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PREVALENSI ALERGI MAKANAN

DI KLINIK ALERGI R. S. IMMANUEL PERIODE JANUARI 2006 SAMPAI DENGAN DESEMBER 2006

Tisha Patricia, 2007; Pembimbing I: Caroline Tan Sardjono, dr., PhD. Pembimbing II: July Ivone, dr., MS.

Untuk dapat terus mempertahankan hidupnya manusia memerlukan makanan. Bila makanan menimbulkan suatu reaksi alergi, maka akan mengganggu produktivitas individu tersebut bahkan pada beberapa kasus dapat menimbulkan kematian.

Maksud dan tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui angka kejadian alergi makanan, jenis makanan yang sering menyebabkan alergi, manifestasi klinik dan gejala klinik yang terbanyak frekuensinya di Klinik Alergi R. S. Immanuel periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2006.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis Klinik Alergi R. S. Immanuel periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2006.

Kejadian alergi makanan di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2006 adalah sebanyak 197 orang. Makanan yang sering menyebabkan alergi adalah kepiting (47,71%), susu sapi (42,64%) dan ikan bandeng (40,10%). Manifestasi klinik terbanyak adalah dermatitis sebanyak 63 orang (31,98%). Gejala klinik yang paling banyak adalah gatal-gatal sebanyak 121 orang (61,42%).

Kesimpulannya kejadian alergi makanan terbanyak di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama periode Januari 2006 sampai dengan Desember 2006 adalah alergi kepiting, dengan manifestasi klinik terbanyak adalah dermatitis dan gejala klinik yang terbanyak adalah gatal-gatal.

Kata kunci: alergi makanan, hipersensitivitas

Universitas Kristen Maranatha

(2)

ABSTRACT

PREVALENT OF FOOD ALLERGY IN ALLERGICAL CLINIC ON IMMANUEL HOSPITAL FROM 2006 JANUARY UNTIL 2006 DECEMBER

Tisha Patricia, 2007; Tutor I: Caroline Tan Sardjono, dr., PhD Tutor II: July Ivone, dr., MS.

Humans need food to maintain their life. However in some individuals food can cause allergic reactions wich may cause serious illness and, in some cases, death.

The purpose of this research is to examine the allergic food cases, the type of food that most frequently causes food allergic, and the most frequent allergical manifestation and symptom in Allergical Clinic on Immanuel Hospital.

The method that been used is descriptive retrospective study from the medical records of Allergical Clinic on Immanuel Hospital from January 2006 until December 2006

The cases of food allergy in Allergical Clinic on Immanuel Hospital from January 2006 until December 2006 are 197. The three most frequent types of food that could cause food allergic were; crab (47,71%), cow’s milk (42,64%), and bandeng fish (40,10%). The most frequent clinical manifestastation was dermatitis, report on 63 cases (31,98%). The most frequent clinical symptom was itchcing, report on 121 cases (61,42%).

The conclusion of this study the most frequent case of food allergy in Allergical Clinic on Immanuel Hospital from January 2006 until December 2006 was crab allergy with dermatitis as the most frequent clinical manifestation and itching as the most frequent clinical symptom.

Keywords: food allergy, hypersensitivity

Universitas Kristen Maranatha

(3)

Universitas Kristen Maranatha

(4)

Universitas Kristen Maranatha

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.3.1 Maksud Penelitian... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Metodologi ... 3

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alergi Makanan... 4

2.2 Faktor Penyebab Alergi Makanan... 5

2.2.1 Faktor Genetik... 6

2.2.2 Imaturitas Usus... 6

2.2.3 Pajanan Alergi... 7

2.3 Penyebab dan Pencetus Alergi Makanan ... 7

2.4 Sistem Imun ... 8

2.4.1 Sistim Imun Nonspesifik... 8

2.4.2 Sistem Imun Spesifik ... 10

2.5 Reaksi Hipersensitivitas ... 11

2.5.1 Reaksi Hipersensitivitas Tipe I ... 13

2.5.2 Reaksi Hipersensitivitas Tipe II ... 14

2.5.3 Reaksi Hipersensitivitas Tipe III... 14

2.5.4 Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV ... 15

2.6 Mekanisme Pertahanan Saluran Cerna dalam Reaksi Alergi... 15

2.6.1 Mekanisme Imunologik ... 15

2.6.2 Mekanisme Non-Imunologik ... 17

2.7 Mekanisme Terjadinya Alergi Makanan... 17

2.8 Gejala Klinik ... 18

Universitas Kristen Maranatha

(6)

2.9 Diagnosis... 19

2.9.1 Catatan Diet Harian... 20

2.9.2 Uji Eliminasi ... 20

2.9.3 Uji Kulit atau Skin Prick Test (SPT) ... 20

2.9.4 Radioallergosorbent Test (RAST) ... 21

2.9.5 Provokasi Intragastral Melalui Endoskopi atau Intragastral Provocation Under Endoscopy (IPEC)... 21

2.9.6 Double-Blind Placebo Controlled Food Challenge (DBPCFC)... 22

2.9.7 Biopsi Usus Setelah Eliminasi Alergen dan Pemberian Makanan... 23

2.10 Penanganan Alergi Makanan ... 24

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.3 Penyajian Data ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persentase Alergi Makanan... 27

4.2 Manifestasi Klinik Alergi Makanan... 31

4.3 Gejala Klinik Alergi Makanan ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN... 43

RIWAYAT HIDUP... 60

Universitas Kristen Maranatha

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan...5 Tabel 2.2. Perbedaan Antara Reaksi Alergi Tipe Cepat dan Tipe Lambat...12 Tabel 4.1. Persentase Alergi Makanan di Klinik Alergi

Rumah Sakit Immanuel...27 Tabel 4.2. Manifestasi Klinik Alergi Makanan di Klinik Alergi

Rumah Sakit Immanuel...31 Tabel 4.3. Gejala Klinik Alergi Makanan Di Klinik Alergi

Rumah Sakit Immanuel...35

Universitas Kristen Maranatha

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Antigen-Antibodi...11 Gambar 2. 2 Reaksi Alergi Tipe 1...14

Universitas Kristen Maranatha

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Perbandingan Antara Persentase Alergi Makanan di Klinik Alergi Makanan R. S. Immanuel Periode April 2002 - Maret 2003 dan Periode Januari - Desember 2006...28 Diagram 4.2 Perbandingan Antara Tiga Manifestasi Klinik Alergi Makanan

Yang Paling Sering ditemukan di Klinik Alergi R. S. Immanuel Periode April 2002 - Maret 2003 dan

Periode Januari - Desember 2006...32 Diagram 4.3 Gejala Klinik Alergi Makanan di Klinik Alergi Makanan

R. S. Immanuel Periode Januari - Desember 2006...36

Universitas Kristen Maranatha

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Rekam Medis Klinik Alergi R. S. Immanuel Periode

Januari - Desember 2006...43 Lampiran 2. Tabel Persentase Alergi Makanan di Klinik Alergi R. S. Immanuel

Periode April 2002 - Maret 2003...59 Lampiran 3. Tabel Manifestasi Klinik Alergi Makanan di Klinik Alergi

R. S. Immanuel Periode Januari - Desember 2006...60

Universitas Kristen Maranatha

(11)

43 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1. Tabel Data Rekam Medis Klinik Alergi R. S. Immanuel

Periode Januari - Desember 2006

Di dalam penulisan data rekam medis di bawah ini terdapat beberapa kata yang

disingkat ataupun diberi simbol sehingga untuk dapat mengerti arti dari simbol ataupun kata-kata yang disingkat tersebut diberikan keterangan agar dapat dipahami sebelumnya. Kata-kata tersebut adalah :

No : Nomor n : Jenis kelamin L : Laki-laki P : Perempuan Udg : Udang

(12)

44

Universitas Kristen Maranatha

(13)

45

Universitas Kristen Maranatha N o U m u r

Keluhan n Diagnosis U d g K p t g B n d g K k p K T n l g r

PT t l h r T n g k l C k l t K c g M d

K T c n g h

K d l i T o m a t W r t l K r g N n s K p S s S p T e h AN y g m r C m c m G n d m

1 34 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 3 2 1 1

2 13 Pilek L Rinitis 1 1 2 2 1 1 2 3 14 Gatal-

gatal

P Dermatitis 2 1 3 3 2 1 2 2 3 3

4 21 Sesak napas

P Asma 1 1 2 2 1 1

5 8½ Batuk- batak

P Batuk Alergi

1 1 1

6 59 Gatal- gatal

L Urtikaria 1 1 3 2 3 1 1 1 3

7 21 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 2 1 2 1 2 2 1 s/d 2 1 s/d 2 1 s/d 2 8 24 Gatal-

gatal + pilek

L Dermatitis + rinitis

1 2

9 32 Gatal- Gatal

L Dermatitis 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2

10 8 Sesak napas

L Bronkhitis alergi

2 2 2 2 1

11 31 Gatal- Gatal

L Dermatitis 3 2 1 2 1 1 2

12 23 Sesak Napas

P Asma + rinitis

(14)

46

Universitas Kristen Maranatha + pilek

13 18 Pilek P Rinitis 2 2 2 2 1 1

14 70 Gatal- Gatal

L Urtikaria 2 1 2 2 2 2 2 2

15 5½ Sesak napas

L Bronkhitis Alergi

1 1

16 20 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3

17 30 Gatal- Gatal

P Dermatitis 2 1 2 2 1 1

18 45 Gatal- Gatal

P Urtikaria 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1

19 2,8 Batuk- Batuk

L Batuk Alergi

2 2 1 2 2 1 1 1

20 9 Sesak napas

P Bronkhitis Alergi

2 2 1 2 1 2 2

21 7 Sesak Napas

L Bronkhitis alergi

1 1 1 1 2

22 25 Pilek L Rinitis 3 1 2 1 2 1 2 2 23 26 Gatal-

gatal

P Dermatitis 1 4 3 1 3 1 2 1 2 2 1 1 s/d 2 24 35 Gatal-

Gatal

L Dermatitis 2 2 2 1 1 1

25 13 Pilek L Rinitis 2 1 3 3 3 1

26 9 Sesak napas

P Bronkhitis Alergi

1 1 1 2

27 28 Gatal- Gatal

P Urtikaria 2 s/d 3

2 s/d 3

1 1 2 2

28 37 Gatal- gatal

(15)

47

Universitas Kristen Maranatha 29 30 Sakit

Menelan

P Pharyngitis 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2

30 31 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 1 s/d 2

1 s/d 2

2 1 1

s/d 2

2 1 1 s/d 2

2 2

31 56 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2 2 2 2 1 2 2

32 11 Pilek P Rinitis Alergi

2

33 40 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 1 2 2 3 2 1 1 3 1

34 40 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3

35 60 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 3 1 2

36 14 Gatal- Gatal

P Urtikaria 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 1 2 2

37 61 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 3

38 16 Gatal- gatal

L Dermatiis 2 1 1 1

39 16 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 s/d 3

2 s/d 3

1 1 2 1 2 3

40 32 Gatal- gatal

L Urtikaria 1 2 1 2 3 2 3

41 8 Pilek L Rinitis 1 1 1 1

42 21 Pilek P Rinitis 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2

43 24 Pilek P Rinitis 1 2 2 1

44 4 Gatal- Gatal

(16)

48

Universitas Kristen Maranatha 45 22 Gatal-

Gatal

P Urtikaria 2 2 2 1

46 28 Gatal- gatal

L Urtikaria 2 3 2 1 1 2 2 2

s/d 3

2 s/d 3 47 76 Gatal-

gatal

L Dermatitis 1 s/d 2 48 56 Gatal-

gatal

L Urtikaria 2 2 2 1

49 28 Gatal- gatal

L Urtikaria 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 s/d 3 2 s/d 3 2 s/d 3 2

50 39 Gatal- gatal

L Urtikaria 3 s/d 4

1 1 1 2 2 2 2 1

51 44 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 1 2 2 2 s/d 3

2 2

52 7 Sesak napas

P Bronkhitis alergi

1 1

53 14 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2 s/d 3 2 s/d 3 2 s/d 3

3 3 2 3 3

54 25 Gatal- Gatal

P Dermatitis 1 1 1 1

55 8,8 Sesak napas

L Bronkhitis alergi

2 2 2

s/d

(17)

49

Universitas Kristen Maranatha 3

56 33 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 1 s/d 2

2 2

57 31 Pilek L Rinitis 2 1

s/d 2

1 3

58 31 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 2 2 2 1 s/d 2

2 2

59 24 Gatal- Gatal

P Dermatitis 1 1 2 1 1 s/d 2

1 1

s/d 2 60 9 Sesak

napas

P Asma 1 1 2

61 37 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 2 1 2 2

62 49 Gatal- gatal

L Dermatitis 1 1 1 2 1 3 1 1 3 3 1

63 32 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 1 1 1

64 34 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 1 2 2 1 2 2 2

65 69 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 s/d 3

2 1 1 1 1

66 40 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 3 1 3 2 1

67 5 Batuk- batuk

L Batuk alergi

2 2 1 1

68 38 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 2 2 2 1 2

(18)

50

Universitas Kristen Maranatha gatal

70 21 Pilek L Rinitis 1 2 1 1 2 2

71 9 Pilek P Rinitis 1

72 16 Pilek L Rinitis 1 1 2 1 1 2 2 73 6½ Sesak

napas

P Bronkhitis alergi

1 1 1

74 8 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 2 1 2

75 12 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 3 2 2 1 1 2

76 30 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 2 2 3 3

77 8½ Sesak napas

P Asma 1 1

78 4 Sesak napas

P Bronkhitis alergi

1 1

79 33 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 1 1 2 1 1

80 61 Gatal- gatal + pilek

P Urtikaria + pilek

2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3

81 25 Gatal- gatal

P Dermatitis 3 2 2 2 2 2 2 2

82 10 Pilek P Rinitis 2 s/d 3

2 1 2 2 2

83 10 Pilek L Rinitis 1 2

84 5 Batuk- Batuk

P Batuk alergi

1 2 2 2

85 7 Sesak napas

L Bronkhitis alergi

1 1 1 1 1 2

(19)

51

Universitas Kristen Maranatha alergi

87 35 Pilek L Rinitis Alergi

2 1 2 2 2 2

88 6 Sesak napas

P Bronkhitis alergi

1 2 1 2 2

89 26 Pilek P Rinitis 1 1 2 2

90 55 Gatal- gatal

L Dermatitis 1 1 1 2 1 3 1 3

91 21 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2 1 2 2 1 1 2

92 23 Gatal- gatal

P Urtikaria 3 3 2 3 2 1 3 2 3 1 3

93 47 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 2 1 2 3

94 26 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 2 2 3 2 1 2 1 2

s/d 3 95 9 Gatal-

gatal

L Dermatitis 1 2 2

96 10 Gatal- gatal

P Dermatitis 2

97 46 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 1 2 1 1 1 2 s/d 3

2 2 2 1 1

98 18 Pilek P Rinitis 1 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 s/d 3

2 1

99 13 Pilek L Rinitis alergi

1 1 1 1 1 1

s/d 2

1 1 2

100 16 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 2 2 1 3 3 1 2 1

(20)

52

Universitas Kristen Maranatha gatal

102 13 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 s/d2 3

2 2

103 25 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 2 2 2

104 29 Gatal- gatal

P Dermatitis 3 3 3 3

105 33 Gatal- gatal

P Dermatitis 3 4 4 1 1 3 2

106 18 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 2 2

s/d 3

2 1 1 1

107 59 Batuk- batuk

L Batuk alergi

1 2 1 1

108 38 Batuk- batuk

L Batuk alergi

1 1 2 2 1 2 2

s/d 3 109 55 Batuk-

batuk L Batuk alergi 1 1 s/d 2

2 2

110 55 Gatal- gatal

L Urtikaria 2 2 3 2 3

111 70 Gatal- gatal

P Urtikaria kronis

3 2 1 2 3

s/d 4

3 2

112 7 Gatal- gatal

P Batuk alergi

1

113 49 Pilek P Rinitis alergi

2 2 3 2 2 3 2

114 8 Sesak napas

P Bronkhitis alergi

1 2 2 1 1 2 2

(21)

53

Universitas Kristen Maranatha gatal

116 13 Pilek L Rinitis 1 1 2 2 2 1 2 3 117 19 Mata

gatal

L Konjung- tivitis

1 1 1

s/d 2

2 2 2 1 1

118 27 Gatal- gatal

P Urtikaria 3 2 2 1 3 1 3 3 1 2

119 21 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 1 2 2 2

120 5 Batuk- batuk

L Batuk alergi

1 2 1

121 34 Pilek P Rinitis 1 1 1 2

122 19 Gatal- gatal

P Dermatitis 4 2

123 21 Gatal- Gatal

P Dermatitis 2 2 1 1 3 1 1 2

124 10 Sesak napas

L Bronkhitis alergi

1 3 1 1

125 7 Sesak napas

P Asma 1 1 1 1

126 26 Gatal- gatal

L Dermatitis 3 3 3 1 2

s/d 3 127 58 Gatal-

gatal

L Urtikaria 2 1 2 1 2 1 3

128 28 Gatal- gatal

L Urtikaria 1 4 2 1 1 1 2 s/d 3

2 2 3 2 2

129 37 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 4 1

130 18 Gatal- Gatal

(22)

54

Universitas Kristen Maranatha 131 20 Gatal-

gatal

P Dermatitis 4 1 s/d 2

4 3 1 1

s/d 2

2 1 2

132 57 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 1 2

133 45 Gatal- gatal

L Urtikaria 2 1 1 1

134 22 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 3 2 1 2 1 1 3 3

135 23 Pilek P Rinitis alergi

2 1 3 2 3 3 3

136 43 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 1 2 2

137 41 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 s/d 3

3 2

138 6 Gatal- gatal

L Urtikaria 1

139 64 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 3 3 3 2 1 2

140 35 Batuk- batuk

P Batuk alergi

2 3 2 1 3 1 2

s/d 3

3 3 2 1 3 1 2 1 3

141 10 Gatal- gatal

L Dermatitis 1

142 47 Pilek L Rinitis 1 1 1 3 1 1 1

143 18 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 3 1 2 2 2

144 18 Sesak napas + gatal- gatal P Asma + urtikaria +

(23)

55

Universitas Kristen Maranatha + pilek rinitis

145 41 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 3 2 2 s/d 3

3 1 2 3

146 6 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 2 1 2 1

147 12 Pilek P Rinitis 2 3 2 3

148 16 Sesak napas

P Bronkhitis alergi

2

149 6 Batuk- batuk

L Batuk alergi

1 1

150 40 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 2 3 3 1 2 1 2 2 2 1 3 1

151 5½ Sesak napas

P Bronkhitis alergi

1 1 1

152 72 Gatal- Gatal

L Urtikaria 2 1

153 4 Batuk- batuk

L Batuk alergi

2 1 1 1 2

154 23 Gatal- gatal

P Dermatitis 2 1 2 3 2 2 2 2

155 66 Batuk- batuk

L Batuk alergi

2 1 1 2 1 1 2

156 52 Gatal- gatal

L Dermatitis 1 2 1 1 1 1 1

157 20 Pilek + batuk- batuk

L Rinitis + batuk alergi

2 2 3 1

158 9 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 1 1

159 49 Gatal- gatal

L Dermatitis 2 2 2 2 2 3

(24)

56

Universitas Kristen Maranatha napas alergi

161 27 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 2 2 1 1

162 33 Sesak napas

L Asma 3 2 1 1 3 1 3 3 3 2

163 35 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2 2

s/d 3

1

164 44 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 3 3 1 3

165 23 Gatal- gatal

L Urtikaria 1 3 1 1 1 1 3 2 2

166 53 Gatal- gatal

L Dermatitis 1 2 1 1 1 1 2 2 2

167 17 Gatal- gatal

P Dermatitis 3 2 1 1 2 1 2 3 3

168 50 Batuk- batuk + pilek

P Batuk + rinitis alergi

1 2 2 2 2 2 2 2 1

169 24 Bintik- bintik merah di kulit

P Petheciae 3 1 2 2

170 47 Gatal- gatal

P urtikaria 2 2 1 1 2 2 1

171 5½ Pilek L Rinitis alergi

1 1 1

172 4 Pilek L Rinitis 1 1 2 1 2 1

173 49 Gatal- Gatal

L Dermatitis 1 1 1 1

174 27 Gatal- Gatal

(25)

57

Universitas Kristen Maranatha 175 20 Gatal-

gatal

P Dermatitis 2 2 1 1 1 1 2 2

s/d 3

3

176 58 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 1 1 2 2 1

177 15 Pilek P Rinitis Alergi

2 3 2 2 2

178 25 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 2 2

179 41 Gatal- gatal

L Dermatitis 3 1

180 15 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 2 1 1

181 45 Gatal- gatal

P Urtikaria 2

182 47 Gatal- gatal

L Urtikaria 2 3 2 2 3 1 3 1

183 46 Gatal- gatal

P Dermatitis 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 2 1

184 16 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 3 2 2 1 1 3

185 49 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 1 1 1 1 1 2

186 23 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 3 2 2 3 1 2 2 3 3

187 34 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 1 1 3 3 2 s/d 3

2 s/d 3

3 3 2 2 3 2

188 9 Sesak Napas

P Bronkhitis alergi

2 1 2 1 1 1

(26)

58

Universitas Kristen Maranatha alergi

190 18 Gatal- gatal

P Urtikaria 1 1 1 2 2

191 46 Gatal- gatal + pilek

P Urtikaria +

rinitis

3 3 4 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2

192 13 Gatal- gatal

P Urtikaria 2 3 3

193 55 Pilek P Rinitis 1 1 2 1 1 1 1 2 2 194 25 Gatal-

gatal + sesak napas

L Urtikaria +

asma

2 3 s/d 4

2 2 s/d 3

2 s/d 3

2 1

s/d 2

2 s/d 3

2 3

195 41 Gatal- gatal

P Dermatitis 1 1

s/d 2 196 17 Gatal-

gatal

L Dermatitis 2 2 2

197 32 Gatal- gatal

(27)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai salah satu makhluk hidup membutuhkan makanan untuk dapat terus mempertahankan hidupnya. Makanan yang dikonsumsi oleh manusia sangat beraneka ragam. Reaksi alergi pada seorang individu akan mengganggu produktivitas individu tersebut bahkan pada beberapa kasus, reaksi alergi dapat menimbulkan kematian. Sampai saat ini banyak pengertian yang tidak sesuai mengenai alergi makanan. Alergi makanan seringkali disalahartikan dengan intoleransi makanan (Widodo, 2005).

Istilah alergi diperkenalkan oleh Von Pirquet pada tahun 1906. Istilah alergi berasal dari bahasa Yunani allos dan ergos yang artinya reaktivitas yang berubah. Tubuh kita mempunyai suatu sistem imun, yang akan membentuk antibodi terhadap antigen asing yang masuk ke dalam tubuh kita. Ada kalanya sistem imun memberikan reaksi yang merugikan tubuh dan justru pada kasus ini sistem imun kita tidak memberi manfaat sebagai pelindung. Salah satu abnormalitas yang dapat terjadi adalah alergi. Alergi adalah reaktivitas terhadap suatu antigen eksogen, yang umumnya diperantarai oleh IgE (Gell dan Combs, 1968).

Dalam dekade terakhir ini kasus alergi tampaknya meningkat pesat. Data dari Organisasi Alergi Sedunia (World Allergy Organization/WAO), mengisyaratkan makin meningkatnya penderita penyakit ini. Saat ini misalnya, tidak kurang dari 22% penduduk dunia terkena alergi (www.fajar.co.id, 2006). Departemen Pertanian Amerika Serikat pernah mencatat bahwa 15% populasi, alergi terhadap makanan atau bahan tambahan yang terdapat dalam makanan tersebut (www.litbang.depkes.go.id, 2006). Sedangkan Klinik Alergi R. S. Immanuel pernah melakukan uji kulit (skin prick test) terhadap 130 orang pasien yang menderita alergi terhadap makanan. Hasilnya 61,53% alergi menderita alergi terhadap kepiting, 53,07% alergi terhadap udang dan 43,84% alergi terhadap kacang kedelai (Regy, 2004).

(28)

2

Dalam karya tulis ilmiah ini penulis meneliti angka kejadian alergi makanan dan pola alergen yang sering menyebabkan alergi makanan pada kasus-kasus penderita alergi di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama periode Januari -Desember 2006.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang hendak diuraikan di dalam karya tulis ini adalah : 1. Berapa angka kejadian kasus alergi makanan di Klinik Alergi R. S. Immanuel

selama periode Januari - Desember 2006.

2. Jenis makanan apa saja yang sering menyebabkan alergi.

3. Bagaimana manifestasi kliniknya dan gejala klinik apa yang paling banyak frekuensinya.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui gambaran umum alergi makanan yang terjadi di Klinik Alergi R. S. Immanuel.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui angka kejadian alergi makanan, jenis makanan yang sering menyebabkan alergi, manifestasi klinik dan gejala klinik yang terbanyak frekuensinya di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama periode Januari - Desember 2006.

(29)

3

1.4. Manfaat Karya Tulis

1.4.1. Manfaat Akademis

Memberi informasi mengenai angka kejadian alergi makanan, jenis makanan yang sering menyebabkan alergi, manifestasi dan gejala klinik yang frekuensinya paling tinggi di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama periode Januari - Desember 2006.

1.4.2. Manfaat Praktis

Dengan pemahaman mengenai alergi makanan yang benar, diharapkan penanganan alergi makanan dapat lebih tepat.

1.5.Metodologi

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis.

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Alergi Rumah Sakit Immanuel, Jalan Kopo No. 161 Bandung sejak bulan Februari 2007 sampai dengan bulan Juli 2007.

(30)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Angka kejadian alergi makanan di Klinik Alergi R. S. Immanuel selama

periode Januari sampai dengan Desember 2006 adalah sebanyak 197 orang. Hasil uji kulit (skin prick test) dari 21 jenis makanan menunjukkan, makanan yang sering menyebabkan alergi adalah kepiting yaitu sebanyak 94 orang (47,71%). Manifestasi klinik yang paling banyak frekuensinya adalah dermatitis, yaitu sebanyak 63 orang (31,98%). Gejala klinik terbanyak adalah gatal-gatal, yaitu sebanyak 121 orang (61,42%).

5.2. Saran

• Penderita alergi makanan hendaknya menghindari mengkonsumsi makanan yang telah diketahui dapat menyebabkan reaksi alergi.

• Selain menghindari konsumsi makanan yang telah diketahui menyebabkan reaksi alergi hendaknya penderita alergi makanan juga mewaspadai produk-produk olahan dari bahan makanan tersebut.

• Untuk menghindari malnutrisi karena kurangnya konsumsi beberapa makanan yang menyebabkan alergi, maka hendaknya pasien alergi berkonsultasi dengan ahli gizi dalam menentukan makanan pengganti yang mempunyai nilai gizi yang senilai.

• Untuk pencegahan dini terutama pada ibu hamil, menyusui dan bayi usia dini yang mempunyai risiko alergi hendaknya menghindari makanan alergen. Serta pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Ari B., Gatot S., Chairul E., P.G. Konthen. 2006. Urtikaria dan Angioderma. Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p.259-264

Arjatmo Tj. 1976. Dasar-Dasar Alergi. Cermin Dunia Kedokteran. 6:5-6

Azhar T., Evy Y. 2006. Prosedur diagnostik Penyakit Alergi. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p. 244-246

Benny E. W. 2006. Dermatitis Vesikobulosa Kronik. Ilmu Penyakit Kulit Dan

Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.211-213

Bleumink E, Young E. 1968. Identification of the atopic allergens in cow’s milk.

Int Arch Allergy Appl Immunol. 34:521-543,

Bock SA. 1987. Prospective appraisal of complaints of adverse reactions to food in children during the first 3 years of life, Pediatrics. 7:683-688.

Burks W. 2003. Skin Manifestations of Food Allergy. Pediatrics. 111:1617-1624

Coombs R R A, Gell P G H. 1968. Classification of allcrgic reactions responsible for clinical hypersensitivity. Clinical Aspects of Immunology, 2 nd ed,

edits. GELL P G H, and COOMBS. R R A Blackwell Scientific

Publications. p.575.

Elise Kasakeyan. 2006. Rinitis Vasomotor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga

Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru.

p.107-109

Homeier B P. 2007. Allergy: Mengenai alergi secara keseluruhan.

http://martant21-healthy.blogspot.com/2007_01_01_archive.html.,2 Juni 2007

Iris R. 2004. Alergi Merupakan Penyakit Sistemik. Cermin Dunia Kedokteran. 142:5-6

(32)

40

Iris R., Evy Y. 2006. Alergi Makanan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4.Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p.265-268

Karnen G.B. 2004. Sistem Imun. Imunologi Dasar. Edisi 6. Jakarta: Gaya Baru. p.1-23

_______ 2004. Antigen Dan Antibodi. Imunologi Dasar. Edisi 6. Jakarta: Gaya Baru. p. 73-86

Karnen G.B., Iris R. 2006. Imunologi Dasar. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p.237-243

M. Martin Leman., F. Diah Ambarwati. 2004. Alergi Susu Sapi Sebagai Salah Satu Bentuk Alergi Makanan Pada Bayi Dan Anak. Medika. 11(30):728-731

Medline Plus. 2004. Antibodies. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency /imagepages/9069.htm., 30 Juni 2007

Munasir Z. 2003. Alergi Makanan Pada Anak. In: Trihono PP, Purnamawati S., Syarif DR: Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak

XLV : Pediatric Update. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia, Cabang

Jakarta. p.15-21

National Institute of Allergy and Infectious Desease. 2004. Food allergy: An

overview. http://www.niaid.nih.gov/publications/pdf/foodallergy.pdf ., 2

Juni 2007

Nina I., Elise K., Nikmah R. 2006. Alergi Hidung. Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru.

p.101-105

Regy P.A. 2004. Angka Kejadian Alergi Makanan Di Klinik Alergi R. S.

Immanuel Periode April 2002 Sampai Dengan Maret 2003. Bandung:

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Renner B. 1991. Definition of food allergy and intolerance. Terminology. The International Symposium on Food Allergy in Infancy. Palma de Mallorca (Spain)3-4 December.

(33)

41

Retno W.S., Evita H.E., Tantien N. 2006. Kelainan Kulit Akibat Alergi Makanan.

Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

p.159-161

Sampson HA. 1999. Food Allergy, II: Diagnosis and Management, J Allergy Clin

Immunol. 103:981-989.

Sicherer S. H. 1999. Manifestations of food allergy : Evaluation and management., http://www.aafp.org/afp/990115ap/415.html., 30 Juni 2007.

Siti Aisah. 2006. Urtikaria. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.169-175

Sri A.S., Suria D. 2006. Dermatitis. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. p.129-130

Stoppler, M.C. 2006. Food allergy myths. http://www.medicinenet.com /script/main/art.asp?articlekey=61262&pf=3&page=1., 2 Juni 2006

Titis P. 2007. Alergi makanan. http://www.anakku.net/index2.php?option =com_content&do_pdf=1&id=156., 2 Juni 2007

Widodo J. 2005. Alergi makanan, diet dan autisme. http://puterakembara/rm/Alergi3/shtml., 30 Juni 2007

_______ 2006. Alergi pada bayi: Deteksi dan pencegahan alergi sejak bayi. http://wido25.blogster.com/alergi_pada_bayi.html., 2 Juni 2007

_______ 2006. Alergi pada dewasa. http://wido25.blogster.com/ alergi_pada_dewasa.html., 2 Juni 2007

www.fajar.co.id, 2006. Alergi jangan dipandang sebelah mata. http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=24038., 2 Juni 2007

www.gizi.net. 2001. Keunggulan ASI dan manfaat menyusui. http://www.gizi.net /asi/download/KEUNGGULAN%20ASI%20DAN%20MANFAAT%20 MENYUSUI.doc., 30 Juni 2007

(34)

42

www.kalbe.co.id. 2004. Alergi makanan laut sering terjadi setelah dewasa. http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=17363., 2 Juni 2007

www.kalbe.co.id. 2006. Symposium JACI APAPARI (Jakarta Allergy and Clinical

Immunology Asia Pacific Association of Pediatric Allergy, Respirology and Immunology). http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe

=detail&detail=18398., 26 Juni 2007

www.litbang.depkes.go.id. 2006. Anak juga bisa terserang alergi. http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/alergi121206.htm., 4 Mei 2007

www.mayoclinic.com. 2006. Food intolerance vs. food allergy: What the

difference?. http://www.mayoclinic.com/health/food-allergy/AN01109.,

1 Juni 2007.

www.perempuan.com. 2006. Alergi makanan bisa diturunkan dari ibu. http://www.perempuan.com/index.php?ar_id=2938., 28 Juni 2007

www.perempuan.com. 2006. Alergi makanan bersifat turunan. http://www.perempuan.com/index.php?ar_id=2647., 1 Juli 2007

Wu A.,. 2001. An Update on Food Allergy. Med Progress. 28:23-27

Referensi

Dokumen terkait

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. b) Ganti handuk basah dengan handuk yang kering. 23) Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas dada atau perut ibu.

Hasil utama dari sistem ini berupa sebuah library java yang digunakan sebagai fungsi login pada sistem developer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara

median ekskresi yodium urin pada anak usia 6-12 tahun di daerah. sekitar pantai di

Devia Sari, Afiks {Ka - an} Bahasa Minangkabau di Kota Sawahlunto, Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2012. Bahasa Minangkabau adalah

Peneliti dalam hal ini ingin mengetahui bagaimana sosialisasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Boyolali mengenai Program GPKA (Gerakan Pengembangan

“ Unggah- ungguh Basa Jawa”. Each style of “Unggah - ungguh Basa Jawa” has its own vocabulary, grammatical rules, and even intonation. In this research, was built Bahasa

Dalam hal tersebut dapat kita ketahui empat hal yakni pertama ada suatu sastra (karya seni), kedua ada pencipta (pengarang) karya itu sendiri, kemudian yang ketiga ada semesta