• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR

DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

WINNERSON MANIK 122204085

PROGRAM STUDI D – III PARIWISATA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR

DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

OLEH

WINNERSON MANIK 12220408

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,

Rizky Hadi Nasution, S.E Drs. Gustanto, M. Hum NIP. 1963805 198903 1 003

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PERANAN HOUSEKEEPING DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN

INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

Oleh : WINNERSON MANIK

NIM : 122204085

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S NIP. 19600805 198703 1 001

PROGRAM STUDI D – III PARIWISATA Ketua,

Arwina Sufika, S.E M.Si NIP. 19640821 199802 2 001

(4)

ABSTRAK

Faktor kebersihan merupakan hal yang penting bagi hotel dalam menjual kamarnya. Dalam pelaksanaan pembersihan saat ini juga mencakup masalah hygiene dan sanitasinya. Hygiene adalah aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan ataupun kelompok masyarakat sedangkan sanitasi adalah keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan yang perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan manusia baik itu berupa barang atau jasa dari segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan manusia dipandang dari sudut kesehatan yang meliputi kebersihan air, makanan dan minuman, WC serta bebas dari gangguan serangga. Hotel dapat dikatakan bersih apabila kamar bebas dari aroma yang tidak enak, dilihat secara keseluruhan bersih dan saat disentuh tidak ada debu yang menempel. Oleh karena itu, Housekeeping harus dapat memenuhi harapan tamu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kata kunci: housekeeping, hygiene, Emeral Garden International Medan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul

“ PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN ”. Kertas karya ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi D-III Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Muadi Suratmo, S.E. selaku koordinator D-III Pariwisata bidang keahlian perhotelan.

4. Bapak Rizky Hadi Nasution, S.E. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian kertas karya ini.

5. Bapak Drs. Naimuddin Deli Putra, selaku dosen housekeeping D-III pariwisata perhotelan USU.

6. Bapak Hasrun Tanjung, S.E. selaku dosen Front Office D-III pariwisata perhotelan USU.

7. Teristimewa penulis ucapkan kepada orang tua penulis yang tercinta yang begitu sabar memberikan motivasi dalam segala hal, yang mendoakan saya disetiap saat dan telah memberi kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan perkuliahan saya sehingga mampu menyelesaikan perkuliahan dan kertas karya ini dengan baik.

(6)

8. Seluruh Rekan Mahasiswa Pariwisata USU yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini jauh dari kata sempurna yang disebabkan karena keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat menambah wawasan kepada pembaca.

Medan, 23 Januari 2017 Penulis

Winnerson Manik

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... ` i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI ……….…. iv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul……….... 1

1.2 Batasan Masalah………... 2

1.3 Tujuan Penulisan………... 2

1.4 Metode Penelitian……….… 3

1.5 Sistematika Penulisan……….. 3

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi……… 5

2.1.1 Pengertian Hygiene………... 5

2.1.2 Pengertian Sanitasi……… 6

2.2 Manfaat dan Tujuan Hygiene dan Sanitasi……….… 8

2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Housekeeping……… 10

2.4 Hal-hal yang diperhatikan dalam membersihkan kamar……… 13

2.5 Pengenalan Alat Pembersih dan Jenis Alat Pembersih………… 14

(8)

BABIII : TINJAUAN UMUM TENTANG EMERALD HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya……… 19

3.2 Klasifikasi Hotel……….. 19

3.3 Fasilitas yang Dimiliki………. 21

3.4 Struktur Organisasi……….. 26

3.5 Struktur Organisasi Housekeeping Departement……… 28

BAB IV : PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE DAN SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN 4.1 Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Hotel dan Kamar Hotel……. 30

4.1.1 Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Lingkungan Housekeeping………... 30

4.1.2 Penerapan Hygiene dan Sanitasi di Kamar Hotel ……… 31

4.2 Pelaksanaan dan Penerapan Hygiene dan Sanitasi pada RoomBoy danRoom Maid……… 33

4.3 Manfaat dan efektifitas Hygiene dan Sanitasi bagi Hotel ………. 35

4.4 Masalah-masalah dalam Pelaksanaan Hygiene dan Sanitasi ….... 35

4.5 Langkah-langkah Untuk Mengatasi Masalah Pelaksanaan Hygiene Dan Sanitasi……… 36

v

(9)

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan……… 39 5.2. Saran……….. 39

DAFTAR PUSTAKA

vi

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul

Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Perusahaan hotel terdiri dari bangunan yang dapat digunakan sebagian atau seluruhnya untuk menyelenggarakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya. Keseluruhan jasa pelayanan akomodasi yang diselenggarakan oleh hotel diperuntukkan bagi umum dan pengelolaannya dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Tingkat kesuksesan dari sebuah hotel dapat dilihat dan diukur dari tingkat hunian kamar hotel yaitu faktor utama bagi sebuah hotel. Pada trend pengelolaan hotel yang senantiasa dinamis sesuai dengan keinginan pasar saat ini telah menempatkan faktor hygiene dan sanitasi sebagai kegiatan pokok didalam penyelenggaran hotel. Didalam prinsip pengelolaan hotel atau akomodasi memberikan kepuasaan kepada konsumen melalui pelayanan yang berkualitas, terselenggaranya perusahan hotel yang bertanggung jawab dengan memberikan perlindungan atas kepentingan konsumen, masyarakat dan lingkungannya. Maka hygiene dan sanitasi perlu diterapkan dan dikembangkan.

Dalam menangani hygiene dan sanitasi kamar hotel, pihak hotel selaku penyelenggara jasa pelayanan harus dapat melestarikan dan menjaga kebersihan, kenyamanan dan kesehatan terutama di kamar hotel.

Penerapan hygiene dan sanitasi perlu dilakukan diantaranya penerapan hygiene dan sanitasi dalam peralatan kebersihan kamar, serta penerapan hygiene dan sanitasi fasilitas dalam kamar. Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan kamar yang baik sehingga tamu merasa puas dan nyaman.

Agar kamar hotel terhindar dari segala jenis bibit penyakit yang dapat mengganggu tamu hotel, seperti penyakit menular yang berasal dari dalam ataupun luar hotel. Peralatan yang digunakan di hotel serta orang orang yang berperan dalam

1

(11)

memberikan jasa kepada tamu hotel juga hygiene dan sanitasi. Berdasarkan ilmu yang telah dipelajari dalam hygiene dan sanitasi perhotelan serta pengalaman praktek kerja lapangan sehingga penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai judul yang diajukan dalam kertas karya yaitu “Peranan Housekeeping Department Dalam Menangani Hygiene dan Sanitasi Kamar di Emerald Garden International Hotel Medan.”

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini, batasan masalah dan ruang lingkup kegiatan yang ada di Housekeeping sangat luas. Untuk itu, dibuat batasan masalah yang berhubungan dengan hygiene dan sanitasi kamar hotel yang harus diperhatikan dan dilaksanakan. Adapun masalah yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini adalah hygiene dan sanitasi lingkungan hotel dan kamar hotel, penerapan hygiene dan sanitasi pada room attendant, alat dan bahan pembersih.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

a) Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

b) Menganalisa antara teori dan praktek yang diperoleh selama perkuliahan dengan yang ada di lapangan.

c) Mengetahui pentingnya hygiene dan sanitasi di hotel serta cara penerapannya.

d) Membagi pengetahuan kepada para pembaca tentang faktor yang menyebabkan penyakit dan cara mengatasinya.

(12)

1.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membutuhkan data dan informasi akurat berhubungan dengan hygiene dan sanitasi yang diperoleh dari penelitian.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian dan pengumpulan data yang diperoleh dari buku, majalah serta sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan kertas karya ini.

2. Penelitian Lapangan ( Field Research)

a. Penelitian langsung yang dilakukan penulis dengan turut serta melakukan kegiatan operasional hotel dibagian Housekeeping dengan mengadakan praktek kerja lapangan (PKL) selama empat bulan sehingga dapat mengetahui pelaksanaan hygene dan sanitasi pada hotel.

b. Melakukan wawancara dengan Housekeeper dan staff Emerald Garden International Hotel Medan, terutama pihak yang melaksanakan dan bertanggung jawab tentang Higiene dan Sanitasi.

1.5. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan alasan pemilihan judul, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II URAIAN TEORITIS

Bab ini membahas tentang pengertian, manfaat, tujuan hygiene dan sanitasi serta ruang lingkup kegiatan Housekeeping dalam membersikan kamar.

(13)

BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL

Bab ini berisi tentang sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel, fasilitas yang dimilki serta struktur organisasi Housekeeping.

BAB IV PERANAN HOUSEKEEPING DALAM MENANGANI HIGIENE DAN SANITASI KAMAR HOTEL

Bab ini berisi tentang penerapan hygiene dan sanitasi di lingkungan kamar hotel serta membahas masalah yang terdapat dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

(14)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi

Housekeeping merupakan suatu bagian di hotel yang mempunyai peran penting dalam hal menjalankan program hygiene dan sanitasi hotel dengan baik dan benar serta menjalankan prosedur keselamatan dan keamanan pada tempat kerja dan tamu hotel.

2.1.1 Pengertian Hygiene

Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi tingkatkesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan ataupun kelompok masyarakat.

Berikut pengertian hygiene menurut para ahli :

1. Brownell (R. Sihite. 2000:3) menyatakan hygiene adalah bagaimana caranyaorang memelihara dan melindungi kesehatan.

2. Gosh berpendapat bahwa hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.

3. Prescott menyatakan bahwa hygiene terbagi ke dalam dua aspek yang menyangkut individu (Personel Hygiene) dan yang menyangkut lingkungan (Environment).

4. Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1996, Hygiene dinyatakan sebagai kesehatan masyarakat yang meliputi semua usaha untuk memlihara, melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang bertujuan memberikan

5

(15)

dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta mempertinggi kesehatan dalam perikemanusiaan.

2.1 2 Pengertian Sanitasi

Sanitasi merupakan keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan yang perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan manusia baik itu berupa barang atau jasa dari segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan manusia dipandang dari sudut kesehatan.

Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar maupun di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas yang meliputi : kebersihan air, makanan dan minuman, WC serta bebas dari gangguan serangga.

Berikut pengertian sanitasi menurut para ahli :

1. Hopkins mengatakan bahwa sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.

2. Dr.Azrul Azwar, MPH (2000:4) mengatakan sanitasi merupakan cara pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

3. Menurut WHC, sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baik fisik maupun mental.

Bagi sebuah industri perhotelan, sanitasi perhotelan mempunyai dua peranan pokok, yaitu :

a) Peranan Fisik

Menjamin kebersihan lingkungan umum hotel, adapun yang dimaksud dengan kebersihan tidak hanya terbatas pada kebersihan saja, akan tetapi kebersihan fisik hotel secara keseluruhan, yaitu meliputi kebersihan airnya, kebersihan makan dan minumannya, kamarnya, toilet dan

(16)

dapurnya, serta kebersihan peralatan dan bersih dan bebas dari insekta dan tikus yang dapat mengganggu kesehatan.

b) Peranan Psykologis

Menjamin kepuasan terhadap para tamunya serta karyawannya dalam hal sebagai berikut :

1. Istirahat

2. Kesenangan dan kegembiraan 3. Keamanan

4. Perlindungan 5. Kebebasan/ Privasi

Selain itu, adapun aspek aspek penting dalam penerapan hygiene dan sanitasi, yaitu :

1. Aspek Kesehatan

a. Mencegah berkembangnya penyakit menular.

b. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja.

c. Mencegah terjadinya kecelakaan.

d. Menjaga kebersihan area kitchen.

2. Aspek Estetika

a. Mencegah timbulnya tempat-tempat yang kotor.

b. Mencegah pemandangan yang kurang sedap di sekitar hotel dan di area kitchen.

c. Mencegah timbulnya bau-bau yang tidak sedap.

d. Meningkatkan rasa kenyamanan dalam bekerja.

3. Aspek Bisnis Operasional

a. menarik minat tamu untuk berkunjung ke hotel, minimal hanya makan dan minum di hotel.

b. Merupakan sarana promosi yang ampuh.

c. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

d. Sikap manjement hotel yang subjektif.

e. Meningkatkan mutu dan citra hotel.

(17)

f. Memberikan Pelayanan yang memuaskan kepada tamu.

2.2 Manfaat dan Tujuan Hygiene dan Sanitasi bagi kamar hotel

Hygiene dan Sanitasi bagi kamar hotel perlu diawasi dan dipelihara karena mempunyai dua manfaat pokok, yaitu :

1. Dipandang dari segi kesehatan

a. Menjamin tempat kerja yang bersih.

b. Melindungi para tamu hotel serta karyawan dari faktor lingkungan hotel yang dapat merugikan kesehatan fisik maupun mental.

c. Mencegah timbulnya berbagai penyakit menular (Communicable Disease) dan penyakit akibat kerja (Occupational Disease).

d. Mencegah terjadinya kecelakaan (Accident).

2. Dipandang dari segi Bussiness Operation Hotel

A. Keadaan hotel yang bersih (Sanitair)adalah :

a. Alat propaganda dalam sales promotion.

b. Menarik para tamu berkunjung dan menginap.

c. Mempertinggi gairah kerja karyawan berarti menambah produktivitas dan efisiensi kerja karyawan.

d. Menekan angka kesakitan (Morbiditas) karyawan berarti menghemat biaya perawatan dan pengobatan oleh perusahaan.

e. Merupakan titik tolak perkembangan pariwisata nasional dan international.

f. Menentukan martabat bangsa pada umumnya.

(18)

B. Mutu perhotelan ditentukan oleh keadaan kebersihannya.

C. Sanitasi hotel yang dilaksanakan perbaikan dan pemeliharaan (Repair and Maintenance).

Secara umum, adapun manfaat hygiene dan sanitasi sebagai berikut :

1. Kondisi suatu hotel yang bersih tentunya akan memberikan pengaruh terhadap daya tarik seseorang untuk datang dan menggunakan jasa hotel tersebut sehingga dapat meningkatkan tingkat kedatangan tamu.

2. Mencengah untuk terjadinya penularaan dan pertumbuhan bibit penyakit kepada semua orang yang ada di hotel khususnya tamu.

3. Citra baik dari pada suatu hotel dapat dilihat dari kualitasnya yang berhubungan dengan kesehatan.

Tujuan Hygiene dan Sanitasi secara umum adalah segala usaha yang dilakukan untuk dapat mencapai hidup sehat serta pemeliharaan segala kebutuhan manusia baik berupa barang atau jasa, diantaranya :

a. Menyediakan air bersih dan air minum yang kuantitas dan kualitasnya telah sesuai dengan standar.

b. Menyediakan tempat pembuangan sampah.

c. Mengusahakan lingkungan hygiene yang mengarah pada kehidupan yang aman dan sehat serta sejahtera.

d. Hubungan aktivitas hotel dengan masyarakat, lingkungan hotel serta peraturan pemerintah yang berkaitan dengan penyelenggaraan usaha hotel.

e. Kegiatan mengelola dan memproduksi serta menyajikan makanan dan minuman, penyelenggaraan hiburan dan lainnya.

(19)

f. Kegiatan pribadi tamu hotel dalam rangka pemenuhan kebutuhan fisiologisnya seperti beristirahat, tidur, mandi, makan minum, hiburan, olahraga, rekreasi, dan sebagainya.

g. Keluar masuknya masyarakat dari berbagai daerah dan negara secara silih berganti serta berkesinambungan dengan berbagai ragam budaya dan kebiasaannya.

2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Housekeeping

1. Kamar Hotel ( Room ) yaitu :

Housekeeping adalah bagian dari hotel yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel terlihat bersih, menarik dan menyenangkan bagi tamu.

Seluruh kegiatan yang menyangkut segala sesuatu tentang kamar, mulai dari kamar mandi sampai dengan kamar tidur, meliputi kerapian, kebersihan, keindahan, dan kelengkapannya. Kamar hotel merupakan produk tata graha yang secara tidak langsung harus dirawat dan dipelihara kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan dan keselamatannya agar dapat dijual oleh bagian Front Office.

Penataan kamar hotel diatur sesuai dengan tipe dan ketentuan yang berlaku berdasarkan pendekatan jenis hotel diatur sesuai dengan tipe dan ketentuan yang berlaku berdasarkan pendekatan jenis hotel dan klasifikasi hotel yang secara umum.

Ada beberapa jenis-jenis kamar hotel yaitu : a. Standart Room

Perlengkapan sesuai kententuan atau standar International, kamar tipe standar sudah cukup lama dioperasikan akan dilakukan renovasi.

b. Studio Room

Tidak banyak berbeda dengan standard room, perbedaan mendasar hanya pada model atau jenis tempat tidurnya. Bed untuk kamar ini adalah studio bed yang dapat diubah menjadi sofa jika tidak digunakan untuk tidur, ada

(20)

yang menentukan tarifnya lebih mahal dari standar room dan ada pula yang dibawahnya.

c. Deluxe Room

Tipe kamar ini lebih dari kamar standar , luas kamar atau fasilitasnya.

d. Superior Room

Kamar hotel tipe superior ini lebih tinggi kelasnya dari kamar tipe deluxe.

Hal ini di sebabkan berbagai faktor, antara lain :

1) Letak kamar strategis dengan view yang terarah ke suatu obyek strategis misalnya mengadap ke laut, gunung, pusat kota.

2) Ukuran kamar sama dengan deluxe room dan lebih strategis.

3) Dekorasi kamar dan kamar mandi lebih baik.

4) Bahan-bahan furniture lebih berkualitas.

5) Harga kamar lebih mahal.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa sebagian manajemen hotel menganggap bahwa superior ini sama dengan deluxe room, dan yang berbeda hanya sebutanya saja.

e. Junior Suite Room

Ukuran kamar lebih besar dari kamar superior, demikian pula kualitas fasilitas dan perlengkapanya. Tempat tidur yang digunakan bervariasi, ada yang mengunakan standard bed namun ada juga yang menggunakan

Hide-away bed.

f. Suite Room

Ciri-ciri suite room adalah terpisahnya kamar tidur, kamar tamu dan fungsi- fungsi kamar lainnya, namun tetap dalam suatu kesatuan ruangan. Dengan demikian dua kamar standard yang bersebelahan dapat dijadikan satu suite room jika batas kamar tersebut mempuyai pintu penghubung (Connecting door) yang satu kamar lainnya dijadikan kamar tamu. Kamar suite dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu :

(21)

1) Standard Suite

Kamar suite biasa dua kamar dengan pintu penghubung, satu sebagai kamar tidur dan satu lainnya kamar tamu.

2) Deluxe Suite

Fasilitas lebih baik dari standard suite.

3) Suite Superior

Perlengkapan dan fasilitas bermutu lebih tinggi dari deluxe suite, harga kamar cukup tinggi.

4) Presidential Suite

Tiga kamar dengan pintu penghubung, masimg-masing adalah kamar tamu, kamar tidur dan kamar kerja (Secretary room). Bahkan ada yang mencapai lima kamar yang difungsikan sebagai kamar santai dengan fasilitas kolam renang dan bar corner serta kamar serbaguna (kamar makan, rapat).

5) Penthouse

Tidak berbeda dengan president suite room, memiliki tiga kamar atau lebih yang dilengkapi pintu penghubung ditambah dengan kitchen, dapur mini untuk memanaskan makanan. Pembedaan tipe tidak hanya berdasarkan kamar yang dioperasikan seperti dijelaskan diatas, tetapi juga didasarkan kepada jenis tempat tidur yang digunakan seta tata letak kamar.

6) Twin Bedded Room

Kamar dengan mengunakan 2 single bed.

7) Double Bedded Room

Kamar dengan perlengkapan sebuah tempat tidur besar untuk dua orang (double bed atau king size bed /queen bed).

8) Duplex

Satu kesatuan kamar tetapi memiliki kamar tidur terpisah dan berbeda lantai.

9) Cabana

Kamar berhubungan langsung dengan kolam renang dan fungsi kamar ini sebenarnya hanya untuk santai dan isitirahat. Kebanyakan mempergunakan sofa bed.

(22)

2. Ruangan umum ( Public Area )yaitu :

Seluruh kegiatan yang menyangkut segala sesuatu tentang ruangan umum yang ada di hotel, baik untuk tamu maupun untuk kepentingan operasional hotel, antara lain : lobby, koridor, kantor hotel, taman dan sebagainya. Meliputi: kebersihan, keindahan, kerapian, kesehatan, kesehatan, serta kelengkapannya.

3. Penyediaan perlengkapan kamar, ruangan umum, alat pembersih dan pakaian seragam karyawan hotel, yaitu:

Segala sesuatu yang menyangkut kegiatan dalam hal pengaturan lena, pakaian seragam karyawan, alat-alat yang diperlukan kamar, obat pembersihan, alat-alat yang diperlukan kamar, obat pembersih, sarana sanitasi di ruangan umum, dan lainnya.

4. Tambahan pelayanan lain untuk tamu, yaitu :

Pelayanan lain yang diperlukan tamu, antara lain cucian, tempat tidur tambahan (Extra Bed), mencatat dan melaporkan barang-barang tamu yang tertinggal di kamar dan lain sebagainya. Pelayanan ini tidak dapat diberikan oleh bagian lainnya.

2.4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam membersihkan kamar

Hal hal yang perlu diperhatikan untuk petugas Housekeeping :

1. Datang ke tempat tugas tepat waktu dan dalam keadaan bersih, rapi dengan pakaian kerja atau seragam yang telah ditentukan.

2. Kumis dan jenggot dicukur bersih.

3. Mengisi absensi pada waktu datang dan pulang.

4. Menggunakan waktu istirahat kerja sesuai dengan jadwal.

5. Pelayanan harus dilakukan tanpa memandang tingkat jabatan golongan, dan bangsa untuk seluruh tamunya.

6. Pelayanan dan karyawan tidak tergantung dari ruang dan peralatan dan perlengkapan, tetapi dari kesadaran petugas sebagai penjual jasa.

(23)

7. Setiap selesai melaksanakan tugas pada jam tugasnya diwajibkan untuk membuat laporan pada buku agenda.

Langkah-langkah dalam Membersihkan Kamar Hotel :

a. Mempersiapkan peralatan yang untuk membersihkan kamar.

b. Setiap akan masuk ke kamar, ketuklah pintu terlebih dahulu.

c. Lalu penggantian seprai, membersihkan dan merapikan tempat tidur.

d. Buanglah sampah yang berserakan pada tempatnya.

e. Lakukan pembersihan meubel serta benda-benda yang beda dikamar serta peralatannya secara berkeliling agar tidak debu .

f. Periksalah lampu yang ada di kamar mungkin ada yang rusak dan perlu diganti serta matikan lampu disaat kamar keadaan kosong.

g. Bersihkan lantainya kemudian periksalah sekali lagi mungkin masih ada tempat atau barang yang belum dibersihkan.

2.5 Pengenalan Alat Pembersih dan Jenis-jenis Alat-alat Pembersih

Dalam melakukan kebersihan hotel, diperlukan beberapa alat pembersih yang sering digunakan antara lain :

1. sapu (broom/ sweeper).

2. mop (pel).

3. sikat (brush) yang terbagi atas berbagai macam keperluan.

4. penampung debu (dust pan).

5. tempat sampah (bucket/ dust bin).

6. penjebak debu (lobby duster).

7. semproten (gun sprayer).

8. pembesih kaca (glass cleaner).

9. tanda bahaya (danger notice).

10. floor squeeze adalah alat untuk membersihkan genangan air.

11. vacumm cleaner (alat penyedot debu).

(24)

12. floor machine (alat untuk menyikat lantai).

13. carpet machine (alat untuk membersihkan karoet).

14. blower (alat untuk mengerinkan karpet).

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, hotel harus memiliki sarana yang berupa : A. Alat pembersih

B. Bahan pembersih lantai

C. Bahan pembersih kayu, formica, dan vinil atau plastik D. Bahan pembersih untuk porselin

E. Bahan pembersih untuk kaca

A. Jenis alat pembersih antara lain:

1. Vacuum Cleaner : Suatu alat pembersih karpet yang dilengkapi tabung penampung kotoran atau debu yang diserapnya.

2. Sweeper: Sikat atau sapu digunakan membersihkan karpet.

3. Mop : Alat ini yang paling baik terbuat dari bahan serat kapas.

4. Window Squeezer : Alat pembersih kaca jendela yang terbuat dari karet dan dilengkapi dengan tangkai.

5. Dust Pan : Serok yang dipergunakan membersihkan kotoran.

6. Toilet Bowl Brush : Sikat untuk membersihkan lantai dalam.

7. Scrub brush : Sikat digunakan membersihkan lantai dalam.

8. Plunger: Alat khusus yang dipergunakan untuk memompa lubang atau saluran yang tersumbat.

9. Ladder : Tangga, merupakan peralatan yang harus dimiliki sebagai alat bantu.

B. Bahan pembersih khusus untuk lantai :

1. Wax strip : Bentuknya cair, agak kental, penggunaannya di campur dengan air.

(25)

2. Complete : Digunakan pembersih lantai yang terbuat dari teraso.

3. Forward : Untuk membersihkan lantai dari lemak atau minyak yang melekat dilantai dan berfungsi pula sebagai desinfektan.

4. Shampo carpet : Bahan pembersih untuk karpet yang tidak terbatas pada permukannya saja tetapi sampai bulu-bulu di dasarnya.

C. Bahan pembersih untuk porselin :

1. Gilto : Berbentuk bubuk yang dipakai untuk membersihkan porselin misalnya dinding kamar mandi, bak mandi.

2. Lisol : Bahan pembersih untuk porselin yang mengandung desenfektan.

3. Go giter : Berbentuk cair dan dipergunakan khusus untuk lubang wc yang terbuat dari porselin.

D. Bahan pembersih kaca :

1. Windex Glass Cleane ZL : Berbentuk cair atau spray.

2. Clear Blue : Mengandung amoniak.

3. C-thru : Berbentuk detergen dan berguna untuk segala kaca.

Dalam pembersihan kamar ada berbagai tipe pembersihan antara lain :

1. Daily cleaning adalah pembersihan yang biasanya dilakukan dalam sehari-hari, antara lain, kamar tamu, area umum, kantor, toilet, restoran, kolam renang.

2. General cleaning adalah pembersihan menyeluruh dengan cara tahap demi tahap. Pembersihan biasanya dilakukan pada saat tamu sedang sedikit.

3. Seasonal cleaning adalah pembersihan yang dilakuakn pada saat pergantian musim.

4. Remodeling adalah mengubah sebagian atau seluruh ruan tamu termasuk peralatan dan fasilitias yang dipakai.

(26)

Adapun jenis-jenis lantai yang terdapat dalam hotel yaitu :

a. Hard floor (lantai keras) antara lain: marmer, ubin dan teraso.

b. Resilent (lantai lunak) antara lain vinyl, asbestor, linoleum.

c. Lantai kayu.

d. Permadani (karpet).

Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Pelayanan Hotel

Pada dasarnya hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang dikelola secara komersial bagi orang yang berasal dari berbagai suku, bangsa dan negara yang mempuyai kebiasaan tersendiri. Agar hotel mampu mendatangkan tamu sebanyak mungkin sehingga mampu meraih keuntungan dalam jumlah yang besar maka hotel harus mampu menciptakan situasi yang dapat menjadi ciri khas dari hotel tersebut yang mempuyai kesan sendiri bagi tamu yang datang. Hygiene sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi tamu selama tamu tersebut berada di hotel, sebab dengan pelaksanan hygiene dan sanitasi yang baik di hotel khususnya. Tamu mempuyai arti penting bagi sebuah hotel, karena tanpa tamu dan tanpa memelihara hubungan yang baik dengan tamu hotel akan mengalami kerugian yang besar. Seperti turunnya tingkat kedatangan tamu dan tingkat pendapatan, sehingga para penggusaha hotel harus mengetahui hal-hal yang dapat membuat tamu merasa nyaman berada di hotel, karena :

1. Tamu merupakan orang yang sangat penting dalam industri perhotelan.

2. Tamu merupakan orang yang tidak tergantung pada industri perhotelan, justru industri perhotelan yang selalu tergantung kepada mereka.

3. Tamu merupakan nadi kehidupan industi jasa makanan dan minuman.

4. Tamu adalah orang yang bukan untuk diremehkan keberadaannya melainkan harus diperlakukan dengan penuh hormat, perhatian dari seluruh pihak hotel.

5. Tamu adalah bagian dari kegiatan bisnis, bukan sebagai orang melainkan bisa dikatakan sebagai sahabat. Maka, memperhatikan kesehatan tamu adalah hal penting dalam dunia perhotelan. Karena seperti yang diketahui bahwa bakteri

(27)

itu bisa berasal dari mana saja, baik itu dari mulut, udara, tangan, maupun peralatan yang digunakan. Untuk mencegah itu semua, manajemen hotel harus menjaga segala sesuatu yang ada dihotel memiliki tingkat hygiene dan sanitasi yang sudah benar dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

(28)

BAB III

TINJAUAN UMUM EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya

Hotel Emerald Garden International Medan berada pada lokasi yang strategis tepatnya di Jln.Yos Sudarso No.1 Medan tidak jauh dengan pusat perbelanjaan, pelabuhan Belawan dan stasiun kereta api. Hotel ini memiliki 158 kamar yang luas dan menawan bagi tamu serta memiliki fasilitas yang baik yaitu : dari fasilitas MICE, akses wifi, ball room, dll.

Melihat perkembangan pariwisata khususnya di bidang jasa akomodasi di Indonesia makin berkembang, maka Bapak Arsyad Lis mempunyai gagasan yang mantap untuk mendirikan sebuah hotel International untuk menampung arus wisatawan domestik maupun mancanegara.

Adapun lokasi tempat berdirinya Emerald Garden International Hotel Medan ini adalah: Eks. PTP IX seluas 1,8 Ha, termasuk salah satu grup Mujur

Timber yang sudah berdiri sebelumnya dan merupakan induk dari berbagai bidang usaha .

3.2 Klasifikasi Hotel

Indutri perhotelan ditinjau dari beberapa aspek di bagi dalam beberapa klasifikasi, diantaranya : jenis tipe tamu, jenis tamu yang menginap, lamanya tamu yang tinggal dan lokasi hotel. Berikut penjelasan tentang aspek aspek dalam indusri perhotelan :

19

(29)

1. Ditinjau Menurut Tipe Tamu Ditinjau menurut tipe tamu :

a) Family Hotel merupakan hotel yang tamu menginapnya sebagian besar terdiri dari keluarga.

b) Business Hotel merupakan hotel yang tamunya sebagian besar adalah orang-orang yang sedang melakukan kegiatan bisnis atau usaha.

c) Transit Hotel merupakan hotel yang sebagian besar dari tamunya adalah orang-orang yang akan melanjutkan perjalanan yang cukup jauh (hotel ini hanya untuk tempat persinggahan sementara saja saat melakukan perjalanan).

d) Tourist Hotel merupakan hotel yang tamunya wisatawan.

e) Cure Hotel merupakan hotel yang sebagian besar tamunya adalah mereka dengan tujuan pengebotan.

Dari penjelasan diatas Hotel Emerald Garden International Medan termasuk dalam Business Hotel.

2. Ditinjau Menurut Lamanya Tamu Menginap Ditinjau menurut lamanya tamu menginap yaitu :

a) Transient Hotel merupakan hotel yang dimana sebagian besar tamunya rata- rata menginap hanya 1 sampai 2 malam saja.

b) Residential Hotel merupakan hotel yang dimana sebagian besar tamunya rata- rata menginap dalam jangka waktu relatif lama, seperti lebih dari 1 minggu.

c) Semi Residential Hotel merupakan hotel dimana tamu tinggal tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat.

Ditinjau menurut lamanya tamu menginap Hotel Emerald Garden International Medan termasuk dalam Semi Residential Hotel.

(30)

3. Ditinjau Menurut lokasi

Ditinjau menurut lokasi Hotel Emerald Garden International Medan termasuk dalam City Hotel. Dikatakan City Hotel, karena Hotel Emerald Garden International Medan berlokasi di kota Medan dan berada pada lokasi yang strategis tepatnya di Jln.

Yos Sudarso No.1 Medan tidak jauh dengan pusat perbelanjaan, pelabuhan Belawan dan stasiun kreta api.

4. Penggolongan Hotel

Penggolongan hotel yang ditinjau menurut peraturan pemerintah setempat disahkan dan telah disesuaikan dengan persyaratan yang dibuat maka beberapa negara menganut penggolongan kelas hotel, berdasarkan “Grade System” atau sistem kelas dan sudut menurut bintang. Khususnya untuk hotel di Indonesia ditetapkan dengan ketentuan bintang satu sampai lima.

Ditinjau Menurut “Under The Government Regulation” yaitu pembagian sesuai dengan peraturan pemerintah. Emerald Garden International Hotel Medan didukung operasi aktif sepanjang tahun. Dari ”Grade System” sesuai dengan yang disahkan pemerintah mengenai tarif kamar.

Maka, Emerald Garden International Hotel Medan yang bertaraf bintang empat merupakan hotel yang memiliki cakupan yang baik dalam sistem kelas dan sistem menurut bintang.

3.3 Fasilitas yang dimiliki

Untuk menarik perhatian para tamu serta memenuhi kebutuhan dan keinginan menginap di hotel, maka Emerald Garden International Hotel Medan bertaraf bintang empat, berupaya memberikan kepuasan dan pelayanan baik pada tamu, melalui fasilitas yang sesuai standard International.

(31)

Adapun fasilitas yang dimiliki Emerald Garden International Hotel Medan sebagai berikut :

1. Dinning and Entertainment a) Meranti Coffee house

Restoran dibuka 24 jam dan menyajikan berbagai jenis makanan Eropa.

Coffee House menghadap ke Swimming pool dengan kapasitas 120-140 kursi

b) Ho Phin Court Chinese Restaurant

Restoran ini khususnya menyediakan makanan Cina seperti: Dimsum, disertai Chinese tea sebagai minuman mayoritas. Makanan yang ditawarkan Fresh Seafood dan tamu dapat langsung memilih ikan di aquarium sesuai selera tamu. Tatanan ruangannya menggambarkan suasana khas Chinese, peralatan, perlengkapan makanan dan minuman untuk lebih menampilkan nuansa Cina.

Maka bagi para pramusaji wanita menggunakan baju model Shanghai Chinese. restoran ini berkapasitas dimana terdapat 7 ruang VIP.

c) Lobby Lounge

Tempat rileks bagi tamu, dimana tamu dapat memesan minuman beralkohol maupun non alkohol sambil menikmati suguhan musik yang mengalun lembut. Berkapasitas 40-45 kursi dan di buka tiap hari.

d) Room Service

Beroperasi 24 jam, melayani pesanan makanan dan minuman dari tamu yang menginap di hotel.

e) Banquet Sevice Grand Ballroom

Berkapasitas 800-1000 kursi .Tempat ini digunakan untuk keperluan pesta perkawinan, ulang tahun tahun, seminar dan lainnya.

(32)

2. Fasilitas Sporting and Recreation

a) Swimming Pool

Berhadapan dengan Meranti Coffee house dan disampingnya terdapat open stage yang biasanya digunakan untuk acara tertentu, misalnya konser musik yang dimeriahkan dengan penyanyi yang terkenal.

b) Fitness Center and Gymnastic

Untuk kebutuhan berkaitan dengan olahraga dan kesehatan makan hotel menyediakan fasilitas, seperti: Tennis Court. Fitness center dengan instruktur berpengalaman.

Adapun fasilitas lainnya antara lain : 1. Rooms

Emerald Garden International Hotel Medan memiliki 158 kamar berlantai karpet dengan fasilitas kamar , yaitu :

a. Air conditioner

Air conditioner adalah suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.

b. Telephone

Telephone merupakan alat komunikasi jarak jauh melalui sinyal listrik yang biasanya berupa suara.

c. TV

Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.

d. Mini Bar

Mini Bar adalah bar yang berada di dalam kamar hotel dimana minuman alkoholnya dalam bentuk botol kecil, yang ditata di atas meja yang dilengkapi

(33)

freezer kecil untuk menyimpan minuman lainnya seperti beer, softdrink sehingga tamu dapat mengambil sendiri.

e. Bath Room with Shower and Bath tub

Merupakan sebuah ruangan kecil di dalam atau di luar rumah yang fungsinya sebagai tempat memberishkan tubuh.

f. Luggage rack

Luggage rack adalah tempat atau rak yang digunakan sebagai tempat untuk menaruh koper atau barang-barang tamu. Misalnya, tamu ingin bepergian ke luar hotel dan membawa tas atau barang. Namun sebelum ia pergi keluar, ia hendak pergi ke restauran. Maka ia menitipkan terlebih dahulu barang-barang nya di uniformed service.

g. Dan fasilitas lainnya

2. Fasilitas Meeting

Untuk kebutuhan rapat, pertemuan dan kegiatan lain. Hotel ini memiliki ruangan yang khusus dapat disewakan pada tamu yaitu Merbau Room, dengan kapasitas 250-300 kursi, dilengkapi dengan Audio Visual dan Support Equipment yang lengkap untuk memberikan kemudahan pada tamu. ruangan ini ditata sesuai dengan jenis kegiatan dan permintaan tamu.

3. Fasilitas Lain

Adapun fasilitas lain yang dimiliki yaitu : a. Drug store

b. Save deposit box

c. Laundry and dry cleaning d. Business centre

e. Souvenir show f. Telephone ,telex, fax

(34)

4. Bar

Fasilitas yang menyediakan layanan minuman baik yang beralkohol maupun tidak beralkohol, dan tamu yang menikmati bias bersantai sambil melihat petugas bar (bartender) meramu minuman untuk mereka.

Jenis-jenis bar : a. Café bar

Bar yang spesialis menyediakan hidangan kopi dan beberapa makanan ringan (snack ).

b. Public bar

Bar yang berada di dalam sebuah hotel yang di buka untuk umum dimana pengunjung dapat memesan secara langsung minuman atau makanan yang mereka inginkan dari bartender.

c. Service bar

Bar yang berfungsi untuk melayani pemesanan minuman yang datang dari room service .

d. Portable bar

Bar yang barstationnya bias berpindah-pindah . e. American style bar

Bar yang eksklusive .tamu yang hadir darikels atas dan biasanya jenis minuman yang premium atau mahal.

f. Aperitif bar

Bar yang minumannya khusus untuk merangsang nafsu makan . g. English bar

Bar yang selain menjual minuman juga menyediakan makanan ringan.

h. Dancing bar

Jenis public bar yang di lengkapi dengan dancing floor (tempat berdansa).

i. Pool bar / sanken bar

Jenis public bar yang bisanya terletak di dekat kolam , bisa di samping kolam atau di tengah-tengah kolam.

(35)

5. Restaurant

Restaurant merupakan fasilitas yang menyediakan layanan makanan dan minuman dan restaurant ini berada di dalam atau di luar hotel yang sesuai dengan jenis restaurant nya.

Ditinjau dari harga restaurant di bagi menjadi 2 yaitu:

1) a‟la carte restaurant yaitu jenis menu yang standar yang bisa kita pilih salah satu .

2) table „hote restaurant yaitu jenis menu yang sudah di paket.

6. SPA

Ruang yang menyediakan layanan kecantikan dan perawatan kecantikan, pada umumnya SPA terdiri dari beberapa bagian atau ruang yang berbeda fungsi dan umumnya di lengkapi dengan ruang ganti pakaian, kamar mandi, meja penerima tamu, ruang tunggu, dan kolam perawatan.

3.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi hotel disusun berdasarkan kebutuhan operasional demi terciptanya mekanisme kerja yang efektif dan efisien agar tercapai tujuan hotel.

Penyelenggaraan hotel dengan tujuan komersial pada dasarnya menuntut penanganan secara professional dan proporsional. Salah satu faktor penting untuk mencapainya ialah penentuan struktur organisasi dan tata kerja yang berorientasi kepada hasil yang hendak dicapai. Pemberntukan struktur organisasi hotel di Indonesia pada umumnya berpedoman pada aspek yang ingin ditekankan.

1. Penekanan kepada Posisi atau Jabatan

Pada struktur ini spesifikasinya ditekankan atas dasar hirarki, tugas serta tanggung jawab masing-masing posisi yang ada.

(36)

2. Penekanan kepada gabungan Posisi dan Fungsi

Kecenderungan lain manajemen hotel ialah membentuk struktur organisasinya dengan penekan kepada gabungan antara jabatan dengan bagian sehingga secara langsung akan menunjukkan dengan jelas kepada anggota organisasi apa jabatannya dan didalam department mana ia ditempatkan

(37)

3.5 Struktur Organisasi Housekeeping Departement

EXECUTIVE HOUSEKEEPING

SECRETARY

HOUSEMAN SECT

ROOM BOY/MAID

FLOOR SECT

SECTION HEAD

Asst. EXECUTIVE HOUSEKEEPING

TOILET ATTD HOUSEMAN

LOBBY PORTER CHIEF HOUSEMAN

HOSEMAN SUP SUPERVISOR

GARDENS GARDEN SECT

GENERAL LINEN ROOM

LINEN ROOM ATTD LINEN ROOM SUPERVISOR

CHIEF LINEN ROOM

UNIFORM ROOM SUP

CHIEF UNIFORM ROOM TAYLOR

STEAM STRESS

(38)

BAB IV

PERANAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DALAM MENANGANI HYGIENE SANITASI KAMAR DI EMERALD GARDEN INTERNATIONAL

HOTEL

4.1 Hygiene Sanitasi Lingkungan Hotel dan Kamar Hotel

Lokasi hotel seharusnya mudah dicapai oleh kendaraan umum atau pribadi empat dan langsung ke area hotel. Hotel harus dihindarkan dari pencemaran yang diakibatkan oleh gangguan dari luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, dan serangga serta binatang pengerat lainnya.Taman hotel terletak di dalam atau di luar bangunan dan taman harus terpelihara bersih, dan rapi. Taman yang memilki kolam hias harus beris`ikan yang indah dan menarik serta dijaga jangan kotor. Tersedia tempat parkir kendaraan tamu hotel dengan persyaratan sebagai berikut: Kapasitas untuk tempat parkir untuk tiap enam kamar hotel, rambu-rambu lalu lintas satu arah in-out.

4.1.1 Penerapan Hygiene dan Sanitasi di lingkungan Housekeeping

Ada beberapa macam penerapan yang harus dilakukan dalam Housekeeping antara lan :

1. Kebersihan kamar

Kebersihan kamar tamu memberikan suatu pesan khusus kepada para tamu.

Hal itu menunjukkan perhatian dalam menciptakan kebersihan, keamanan dan kenyamanan untuk para tamu. Seluruh area hotel menjadi tanggung jawab departement housekeeping, oleh sebab itu housekeeping harus dapat memenuhi harapan para tamu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

30

(39)

Untuk menjaga standart kerja, para room attendant harus mengikuti prosedur secara rinci mengenai kebersihan kamar tamu. Dengan pendekatan yang sistematis karyawan dapat menghemat waktu dan energi dengan hasil yang memuaskan tamu.

Bersih kamar, bebas dari aroma yang tidak enak, dilihat secara keseluruhan bersih, saat disentuh tidak ada yang menempel.

2. Laundry Hotel

Untuk mengelola penyelenggaraan laundry yang efektif, executive housekeeeper perlu mengetahui ciri-ciri pencucian dan penggunaan bahan pembersih untuk berbagai jenis kain. Kain-kain yang digunakan dalam industri perhotelan berkisar dari semua serat alami seperti katun atau wol sampai sintetis seperti polyester dan nilon. Kebanyakan hotel menggunakan campuran polyester dan katun yang disebut polycotton. Pakaian yang dilaundry harus lembut dan harum, pemakaian chemical yang tepat sesuai kategori noda agar pakaian yang di cuci bersih dan bebas dari noda.

4.1.2 Penerapan Hygiene dan Sanitasi Dikamar Hotel

Dalam melakukan pembersihan kamar (make up room) ada beberapa cara dalam melakukannya yaitu :

1. Dorong trolley ke depan kamar yang akan dibersihkan, tempatkan trolley pada posisi yang benar.

2. Ketuk pintu kamar/tekan bel kamar, sambil menyebutkan identitas (Housekeeping../Room boy..) sebanyak 3 kali dengan jeda waktu ± 5 detik atau ± 10 detik.

3. Bukalah pintu perlahan, sambil menyebutkan identitas kembali.

4. Masuk ke dalam kamar sambil nyalakan lampu kamar, dan dengan membawa cleaning kit (Tempatkan cleaning kit dibawah wash basin).

5. Buka curtain dengan tujuan cahaya matahari dapat masuk serta menerangi kamar.

(40)

6. Padamkan lampu bila perlu dengan tujuan shaving energi, sambil melakukan pengecekan awal terhadap peralatan yang ada didalam kamar.

7. Kumpulkan semua sampah / kotoran didalam kamar (stripping sampah). Lihat dibawah tempat tidur. Bersihkan tempat sampah.

8. Keluarkan barang-barang Room Service (plate, glass, try). Jika didalam kamar terdapat barang-barang tersebut. Lalu hubungi Room Service untuk mengangkatnya (clear up).

9. Kumpulkan barang-barang ini (bila kotor) : kettle jug, glasses, cup saucer, tea spoon, dan asbak (buang isi asbak ke dalam tempat yang sudah disiapkan).

Tempatkan semua ke dalam wash basin untuk kemudian rendam dengan air.

10. Stripping linen kotor pada bed dengan cara mengupasnya satu per satu, lalu kemudian kumpulkan semua towel kotor yang ada di dalam bathroom.

Masukkan linen dan towel kotor ke dalam dirty linen bag (letakkan di trolley).

11. Masuk kembali kedalam kamar dengan membawa bed linen bersih untuk kemudian selanjutnya making bed.

12. Masuk ke dalam bathroom untuk Cleaning Bathroom.

13. Hal yang pertama kali dilakukan didalam bathroom adalah Flush toilet dan semprotkan toilet cleaner kedalam bagian toilet.

14. Bersihkan (cuci, bilas, keringkan) kettle jug, glasses, cup saucer, tea spoon, dan asbak kotor yang telah direndam sebelumnya didalam wash basin.

letakkan semua kembali ditempat yang sudah ditetapkan sebagai standard.

15. Bersihkan (semprotkan chemical, sikat, cuci, bilas, keringkan) area didalam bathroom, mulai dari mirror wash basin, wash basin, bath tub, dan lalu shower cabin glasses.

16. Gunakan hand glove. Kembali ke toilet yang sebelumnya sudah disemprotkan toilet cleaner untuk menyikat, membilas, dan mengeringkan toilet tersebut.

17. Kembali ke trolley, ambil dan isi kembali bath linen dan bathroom amenities.

Tempatkan di tempat yang sudah ditetapkan sesuai standard.

18. Pel dan bersihkan lantai bathroom.

(41)

19. Dusting menggunakan kain pembersih untuk membersihkan debu dikamar yang dimulai dari pintu masuk kamar lalu berjalan sesuai arah jarum jam. Dan sambil Periksa kondisi operational TV, alarm clock, semua lampu dan telephone. (disesuaikan dengan type/layout kamar).

20. Kembali ke trolley untuk melengkapi guest supplies yang tidak ada. Ganti guest supplies bila perlu dengan mengelilingi kamar searah jarum jam.

21. Vacum karpet pada kamar mulai dari daerah kamar yang paling jauh dan berjalan mundur.

22. Final check. Periksa kondisi kamar sekali lagi untuk memastikan bahwa kondisi kamar dalam keadaan baik.

23. Tutup curtain, Atur (normalkan) temperatur suhu AC, Semprotkan Air Refreshener pada ruangan, dan ambil waktu sesaat untuk menikmati hasil kerja yang bagus sebelum mematikan semua lampu.

24. Tutup pintu kamar dalam keadaan aman dan pastikan pintu telah terkunci.

25. Mengisi form list housekeeping (Room Boy Control Sheet).

26. Dorong trolley menuju kamar selanjutnya yang akan dibersihkan.

27. Check list system, peletakan kamper di lemari dan kamar mandi agar bebas dari aroma yang tidak sedap dan serangga.

4.2 Pelaksanaan dan Penerapan Hygiene dan Sanitasi pada Room Boy dan Room Maid

Room Boy atau Room Maid adalah orang yang bertugas atau bekerja dibidang pelayanan kamar hotel yang harus dilakukan secara potensial. Potensial yang dimaksud adalah bagus dalam bekerja dan memilki hygiene dan sanitasi yang baik pula ( Personal Hygiene ). Oleh sebab itu para room boy ini memegang peranan penting didalam memberikan kepuasan pada tamu dan meningkatkan tingkat kedatangan tamu direstoran tempat mereka bekerja. Apabila para room boy tersebut berhasil memberikan kepuasan para tamu dengan baik, sudah pastinya membuat tamu tersebut ingin kembali sehingga menigkatkan tingkat kedatangan tamu. Oleh sebab

(42)

itulah, dalam hal ini room boy harus sudah benar-benar memiliki dan memenuhi standar kesehatan sehingga mereka dapat menjadikan kamar hotel yang berkualitas dan terbebaskan dari penyakit. Jadi, atmosfir dalam suasana dan kondisi yang harus diciptakan oleh bagian tata graha, meliputi :

1) Attractive ( Daya tarik)

Tampilan staff yang rapi dan bersih. Tata letak furniture yang rapi dan menarik serta dekorasi dalam kamar yang membuat nyaman dan tamu betah.

2) Safety ( Rasa aman)

Pengetahuan akan pemakaian chemical dan alat kebersihan sehingga terhindar dari kecelakaan.

3) Make a good & Friendly Atmosphere

Kendati secara langsung melayani tamu tetapi dari hasil pekerjaan seluruh personal housekeeping tercipta suasana yang akrab dan penuh rasa kekeluargaan. Housekeeping membangun a Home away from home sehingga para tamu tidak merasa asing selama berada di hotel.

4) Hospitality ( Ramah-tamah, aman dan nyaman)

Personil Housekeeping mulai dari bawah sampai ke jenjang atas memiliki sikap Hospitality yang tinggi karena yang dinilai terutama dari tamu hotel ialah keramah-tamahan.

5) Responsibility ( Bertanggung jawab)

Karyawan Housekeeping adalah orang dengan rasa tanggung jawab yang tinggi serta tidak pernah mengelak dari tanggung jawab tersebut. Semua tugas dilakasanakan sesuai dengan standart kerja yang telah ditetapkan (SOP).

(43)

6) Cooperation ( Kerja sama)

Semua personil tata graha sangat menyadari kordinasi kerja dengan baik, maka apapun pekerjaan yang dilakukan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Kejasama diperlukan agar kerjaan bisa berjalan lancar. Juga saling membantu sesama petugas Housekeeping.

4.3 Manfaat dan Efektifitas Hygiene dan Sanitasi Bagi Hotel

Ada beberapa manfaat Hygiene dan Sanitasi bagi hotel antara lain :

1. Manfaat dari segi kesehatan.

a. Menjamin lingkungan kerja yang saniter dan terhindar dari kuman/bakteri.

b. Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental.

c. Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja.

d. Mencegah terjadinya kecelakaan dengan mengikuti standart keselamatan kerja.

2. Manfaat dari segi “Business Operational” Hotel.

a. Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.

b. Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut serta menciptakan repeat guest.

4.4 Masalah- Masalah dalam Pelakasanaan Hygiene dan Sanitasi

Dalam menjaga dan mewujudkan kebersihan dari bahan makanan dan minuman yang diolah dan semua yang berhubungan dengan restoran yang berkaitan

(44)

dengan hygiene dan sanitasi membuat semuanya harus diperhatikan dengan baik dan benar, seperti perawatan dan pencucian peralatan yang bersih.

Namun, dampaknya hal ini belum diterapkan dengan baik pada Emerald Garden International Hotel, sebab selama penulis menjalani Praktek Kerja Lapangan masih banyak kekurangan atau kejanggalan yang terjadi seperti :

1) Prosedur untuk General Cleaning.

2) Kewajiban dan kelengkapan pakaian selama bekerja mulai dari hair cap untuk wanita, tidak gondrong untuk pria, memiliki kuku yang bersih, tidak memakai perhiasan dan lainnya.

3) Linen harus bersih, pengajuan penggantian linen yang sudah tidak layak pakai.

4) Perlengkapan sarana-sarana pendukung kesehatan bagi semua orang yang ada khususnya sarung tangan, masker, sepatu boot dan alat P3K.

4.5 Langkah-langkah Untuk Mengatasi Masalah Pelakasanaan Hygiene dan Sanitasi

Tata graha dapat dikatakan tulang punggung dari suatu hotel dan merupakan salah satu sumber pendapatan hotel, maka untuk itu pelaksanaan hygiene dan sanitasi perlu dilakukan pada bagian housekeeping. Untuk mendapatkan kualitas kamar hotel yang baik dan mendapatkan keuntungan yang besarnya merugikan orang lain serta meningkatkan tingkat kedatangan tamu, maka pada hotel harus membuat ketentuan.

Ketentuan atau peraturan-peraturan baik tulisan maupun lisan mengenai pelaksanaan hygine dan sanitasi pada kamar hotel seperti berikut ini :

1) General Cleaning

Proses General Cleaning merupakan suatu proses langkah-langkah dalam kebersihan hotel termasuk kamar. Berikut proses General Cleaning dalam kamar yaitu :

(45)

A. Cara membersihkan dinding (wall tile) : 1. Dinding basahi dengan air.

2. Taburkan Vim, kliff dan detergen pada scouring pad/busa dan kemudian gosok seluruh bagian dinding, dimulai dari atas kebawah.

3. Dinding keringkan dengan handuk atau lap kering yang bersih.

B. Cara membersihkan wash basin (wastafel) :

1. Wash basin table dan wash basin bowl dibasahi air secara merata.

2. Taburkan obat pembersih keatas wash basin dan wash basin table.

3. Wash basin table dan wash basin bowl dibilas dengan air bersih sambil digosok scouring pad/busa untuk menghilangkan sisa obat pembersihnya.

4. Keringkan wash basin table dan wash basin bowl dengan handuk (dust cloth) yang kering dan bersih.

C. Cara membersihkan sketsel/partition :

1. Sketsel/partition disemprot obat MPC.

2. Digosok denagn scouring pad/busa sampai bersih.

3. Dikeringkan dengan handuk atau kain lap yang bersih.

D. Membersihkan toilet paper holder dan tissue holder : 1. Toilet paper dan tissue dilepas dari holdernya.

2. Toilet paper holder dan tissue holder yang terbuat dari logam diolesi metal polish secara merata, ditunggu lebih kurang tiga menit agar bereaksi.

3. Gosok dengan handuk atau kain lap yang bersih dan kering.

4. Toilet paper dan tissue dipasang kembali dengan rapi.

(46)

E. Cara membersihkan toilet bowl :

1. Toilet bowl dibasahi dengan toilet shower untuk menghilangkan kotoran serta bau tidak sedap.

2. Obat pembersih disemprotkan kedalam toilet bowl secara merata.

3. Bagian toilet bowl disikat dengan toilet bowl brush hingga bersih sementara bagian samping toilet bowl, toilet bowl seat, toilet bowl ring dan toilet bowl cover digosok dengan scouring pad.

4. Setelah itu semprot bagian-bagian tersebut dngan air bersih sampai digosok scot bright untuk menghilangkan sisa pembersihnya.

5. Toilet bowl flusher dilap dengan scouring pad basah dan dikeringkan dengan handuk yang bersih.

6. Toilet bowl seat, toilet bowl ring dan toilet bowl cover serta bagian samping toilet bowl di lap dengan handuk yang bersih sampai kering dan bersih.

2) SOP khusus, selalu ditegur dan diperiksa oleh supervisor.

3) Pemisahan linen yang bernoda. Kalaupun dipakai pada posisi 2nd sheet sehingga tidak kelihatan oleh tamu.

4) Jumlah sarung tangan sebaiknya memadai, gunakan sarung tangan bahan karet. Penggunaan chemical yang ramah lingkungan sehingga efek merusak kulit bisa dihindari.

(47)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah memberikan penjelasaan dan pembahasan mengenai Emerald Garden International Hotel khususnya mengenai penanganan peralatan dan perlengkapan, maka dalam bab ini terakhir penulis ingin memberikan suatu kesimpulan penutup dari keseluruhan kertas karya ini, yakni :

1. Emerald Garden International Hotel sangat memahami tentang pelaksanaan ketelitian petugas Housekeeping Departement dalam menangani peralatan dan perkengkapan untuk meningkatkan pelayanannya.

2. Dalam pembersihan kamar dan laundry ada beberapa yang harus dipehatikan yaitu diliat, dicium dan disentuh agar benar sesuai dengan standart kebersihan.

3. Check list system agar standart Housekeeping tetap terjaga dan dengan adanya table membuat lebih mudah saat pemeriksaan.

4. Diperlukan staff yang paham dan mau menjalankan prisip Housekeeping serta selalu diadakan program pelatihan tentang hygiene dan sanitasi.`

5.2 Saran

Sesuai dengan pengalaman Praktek Kerja Lapangan, perlu adanya suatu saran untuk bahan pertimbangan dan perbaikan pada hotel Emerald Garden International Hotel, yaitu :

39

(48)

a. Proses cek harus tetap konsisten agar higiene dan sanitasi pada kamar hotel agar tamu merasa nyaman, betah sehingga ingin berkunjung kembali.

b. Hygiene dan sanitasi perlu dilaksanakan untuk itu petugas housekeeping di tuntut mengetahui pentingnya pelaksanaan hygiene dan sanitasi agar pelaksanaan berlangsung dengan baik, terciptanya kebersihan dan kesehatan yang selalu dipelihara.

c. Penggunaan chemical yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi tingkat limbah dan polusi.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, Agustinus. 1995. Tata Graha Hotel. Jakarta : PT. Grasindo.

Monel, T. Djohan.1995. Daftar Uraian Tugas Bidang Tata Graha.

(Diktat). Medan: USU Fakultas Ilmu Budaya.

Mukono J. 2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga Universitas.

Press . 2000.

Naimuddin. D.P. 1995. Housekeeping. Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU.

Sri P. Yayuk. 1995. Teori Petunjuk Praktek Housekeeping. Jakarta: PT. Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya. Pendidikan Teknik Elektro konsentrasi D3 Teknik

Dari pengalaman membimbing dan menguji Skripsi S1 dan Tesis S2, serta membimbing guru membuat Karya Ilmiah, persoalan mendasar yang paling banyak muncul (selain penerapan

Agregat yang dipakai dalam campuran lapis aspal beton harus memenuhi persyaratan yang tercantum pada table dibawah ini yang mencakup persyaratan agregat kasar,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah tentang positioning dan diferensiasi bank syari’ah serta brand switching nasabah bank syari’ah

The data was gained from test and observation within both first cycle and second cycle and also from observation showed that the students’ speaking ability after being

Perlakuan konsentrasi pestisida nabati gadung berpengaruh nyata terhadap intensitas daun terserang dan sangat nyata pada persentase polong rusak sedangkan pengaruh

RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji ( review ) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada. sesuai

Dian Andriani: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada asuransi jiwa..., 2004... Dian Andriani: Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada asuransi