• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DATA DAN PEBAHASAN. Daerah Kabupaten Boyolali Tahun daerah kabupaten boyolali tahun :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

26 A. Pembahasan Masalah

1. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2013-2015

Pajak Penerangan Jalan ini termasuk ke dalam pajak daerah yang kemudian akan masuk ke Pendapatan Asli Daerah. Berikut ini adalah kontribusi pajak penerangan jalan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten boyolali tahun 2013-2015:

a. Pertumbuhan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Boyolali

Pajak penerangan jalan termasuk ke dalam salah satu objek pajak daerah Kabupaten Boyolali yang memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah. Pajak penerangan jalan berasal dari penggunaan tenaga listrik yang berada di seluruh Kabupaten Boyolali. Berikut ini adalah Tabel 3.1 yang berisikan pertumbuhan pajak penerangan jalan di Kabupaten Boyolali:

Tabel 3.1

Pertumbuhan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Boyolali

Sumber: Data Primer Diolah

Tahun Pajak Penerangan Jalan (RP) Kenaikan/ Penurunan (RP) Pertumbuhan (%) 2012 17,143,259,746 - - 2013 20,791,947,241 3,648,687,495 21% 2014 25,027,844,177 4,235,896,936 20% 2015 30,300,637,490 5,272,793,313 21%

(2)

di Kabupaten Boyolali pada tahun 2013 sebesar 21%, 2014 mengalami penurunan sebesar 1% dan 2015 mengalami kenaikan sebesar 1% hal tersebut menunjukan fluktuaktif dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.

b. Pertumbuhan Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Boyolali

Pendapatan dari Pajak Daerah adalah salah satu sumber penerimaan terbesar dalam Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali. Pajak yang dipungut di Kabupaten Boyolali meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan, serta pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Berikut ini adalah Tabel 3.2 yang memuat tentang pertumbuhan pendapatan pajak daerah:

Tabel 3.2

Pertumbuhan Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Boyolali

Sumber: Data Primer Diolah Tahun Pendapatan Pajak Daerah (RP) Kenaikan/ Penurunan (RP) Pertumbuhan (%) 2012 23,282,495,561 - - 2013 43,404,052,339 20,121,556,778 86% 2014 52,503,469,909 9,099,417,570 21% 2015 74,955,447,701 22,451,977,792 43%

(3)

c. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Boyolali Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta hasil lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Berikut ini adalah Tabel 3.3 yang menunjukkan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali:

Tabel 3.3

Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan Tabel 3.3 diatas, pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali mengalami peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2015, tetapi masih dikatakan baik karena mengalami peningkatan walaupun sedikit.

d. Perhitungan Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2013-2015.

Kontribusi dari pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali dihitung dengan

Tahun Pendapatan Asli Daerah (RP) Kenaikan/ Penurunan (RP) Pertumbuhan (%) 2012 127,725,206,935 - - 2013 158,654,139,451 30,928,932,516 24% 2014 219,871,518,620 61,217,379,169 39% 2015 241,372,003,513 21,500,484,893 10%

(4)

jalan dengan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Rumus yang digunakan dalam menghitung kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD:

Kontribusi

Berikut adalah tabel 3.4 yang menyajikan perbandingan antara pendapatan Pajak Penerangan Jalan terhadap realisasi PAD dalam kurun waktu 3 tahun terakhir untuk mengetahui rasio kontribusi:

Tabel 3.4

Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, besarnya kontribusi pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali tahun 2013 sampai dengan 2015 adalah fluktuaktif. Rata-rata kontribusi pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Boyolali tahun 2013 sampai tahun 2015 adalah 12,35% dan dapat dikatakan kecil. Itu mungkin dikarenakan besarnya pemakaian listrik.

Tahun Pendapatan Pajak Penerangan Jalan (RP) Pendapatan Asli Daerah (RP) Kontribusi (%) 2013 20,791,747,241 158,654,139,451 13,11% 2014 25,027,844,177 219,871,518,620 11,38% 2015 30,300,637,490 241,372,003,513 12,55%

(5)

2. Efektivitas realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap target penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Boyolali selama 3 tahun anggaran (2013-2015)

Efektifitas realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap penerimaan Pajak Penerangan Jalan dapat diketahui dengan membandingkan target realisasi terhadap realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Target Pajak Penerangan Jalan adalah kemampuan maksimum yang ingin dicapai dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan, sedangkan realisasi merupakan jumlah penerimaan yang berhasil dipungut dari Pajak penerangan Jalan.

Rasio efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Perhitungan rasio efektifitas menggunakan rumus:

Berikut adalah tabel 3.5 yang menyajikan perbandingan antara target yang ditetapkan dengan realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dalam kurun waktu 3 tahun untuk mengetahui rasio efektifitas

(6)

Efektifitas Realisasi Dengan Target Penerimaan Pajak Penerangan Jalan

Tahun Target Realisasi Kenaikan/ Penurunan Efektifitas Realisasi (%)

2013 20,047,682,000 20,791,947,241 103.71%

2014 22,597,682,000 25,027,844,177 110.75%

2015 25,200,000,000 30,300,637,490 120.24%

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan Tabel 3.5 di atas tentang efektifitas realisasi dengan target penerimaan pajak penerangan jalan dapat diketahui bahwa tingkat efektifitas yang cukup tinggi dengan rata-rata selama 3 tahun sebesar 111,57%.

Analisis di atas menunjukkan bahwa sistem penagihan Pajak Penerangan Jalan yang dilakukan sangat baik melalui perbandingan antara target yang ditetapkan dengan realisasi penerimaan dan laju pertumbuhan realisasi dan target, tetapi masih ditemui kelemahan pada sistem penganggaran yang dilakukan oleh pihak DPPKAD yaitu dengan menetapkan target menggunakan presentase kenaikan atas realisasi penerimaan pajak sehingga hal tersebut tidak akurat/sesuai kondisi dilapangan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Boyolali

Pajak Penerangan Jalan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya kurs dollar, harga minyak bumi, inflasi. Hal tersebut karena jika kurs naik maka harga minyak bumi

(7)

juga naik. adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya.

Kurs adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara ke dalam satu bahasa yang sama. Kurs sangat berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Penerangan Jalan karena jika kurs mengalami kenaikan maka harga minyak bumi juga naik. Selain tingkat inflasi juga mempengaruhi kenaikan Pajak Penerangan jalan Karena semua harga barang/jasa naik termasuk harga tarif dasar listrik (TDL).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi objek penelitian, masih banyak faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak, antara lain dari pihak Wajib Pajak yang menggunakan tenaga listrik tidak jujur dan curang, yaitu: pengguna pelanggan listrik yang beralih ke listrik prabayar, Wajib Pajak memasang rekening listrik tidak sesuai dengan prosedur yang benar atau tidak melakukan ijin (pencurian listrik). Dari pihak petugas yaitu kurangnya petugas lapangan, sehingga banyak kasus pencurian listrik yang sulit untuk ditertibkan. Hal tersebut ditegaskan dengan kutipan wawancara bahwa:

Kendala dan faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan pajak penerangan yaitu dengan naiknya kurs dollar, harga minyak bumi dan inflasi. Target efektifitas pajak penerangan jalan pada tahun 2013 sebesar Rp 20,047,682,000, tahun

(8)

25,200,000,000 dengan rata-rata mencapai 111,57%. Dalam pemungutannya dilakukan oleh bendahara desa kemudian setiap bulannya menyetorkan pajak melalui bank menurut pegawai DPPKAD.

B. Temuan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan antara lain sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Penerimaan Pajak Penerangan Jalan tahun 2013-2015 di DPPKAD Boyolali mengalami peningkatan dan realisasinya mampu melebihi target setiap tahunnya.

b. Adanya survey lapangan yang dilakukan oleh DPPKAD tiap tahunnya untuk pendataan obyek Pajak Penerangan Jalan yang terdaftar sebagai wajib pajak.

c. Adanya Kerjasama antara DPPKAD dengan PLN yang aktif dalam meningkatkan Pajak Penerangan jalan.

d. Adanya kerjasama yang baik antara PLN, dan Bank yang memberikan kemudahan dalam pembayaran Pajak Penerangan Jalan bagi wajib pajak.

2. Kelemahan

a. Faktor tidak kejujuran Wajib Pajak yang menggunakan tenaga listrik. Banyak dijumpai kecurangan-kecurangan yang dilakukan wajib pajak agar pajak yang dibebankan rendah.

(9)

b. Masih banyaknya Wajib Pajak memasang rekening listrik tidak sesuai dengan prosedur yang benar atau tidak melakukan ijin. c. Kurangnya pegawai untuk melakukan survey lapangan. d. Kurangnya pengawasan lapangan terhadap Wajib Pajak

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan adalah data primer kuesioner yang dibagikan kepada pengguna yang menggunakan software akuntansi ACCURATE dan Zahir dan bekerja di perusahaan minimal satu

Pemahaman tentang wirausaha dan wiraswasta, sifat-sifat wirausaha, background wirausaha, cara menuju wirausaha sukses, kegiatan pasar, profil

Adapun struktur organisasi Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas MIPA UNDIP (lihat lampiran A) yaitu:.. Mempunyai tugas merumuskan kebijakan akademik

Kegiatan Pendanaan Startup adalah program yang diberikan kepada startup melalui lembaga inkubator bisnis untuk menjalankan proses inkubasi terhadap perusahaan pemula/startup

Two short-term critical levels which incorporate ozone dose and air saturation vapour pressure deficit (VPD) were derived from the 1995 data. In general, the 1996 data supported

- In connection with the corporate guarantee provided by the Company on BIB Credit Agreement, the Company confirm that BIB cash is sufficient, thus BIB Credit

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

User profiles and people search are not available in Microsoft Search Server 2008, and the Business Data Catalog feature of SharePoint Server is only available with the