• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Peran Orangtua Dalam Pembentukan Karakter Santun Pada Siswa Sd Muhammadiyah Tegalgede Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Peran Orangtua Dalam Pembentukan Karakter Santun Pada Siswa Sd Muhammadiyah Tegalgede Karanganyar."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Anak adalah anugerah Allah SWT. Ia memberikan anugerah-Nya kepada

siapapun yang dikehendaki-Nya, maka tidak setiap orang memperoleh

anugerah ini. Beberapa orang juga mengatakan bahwa anak adalah tali

pengikat pernikahan, karena dengan anak, suatu pernikahan diharapkan bisa

langgeng. Tidak dipungkiri, memiliki anak adalah dambaan setiap pasangan

suami istri, karena merupakan salah satu pangkal kebahagiaan di dalam rumah

tangga. Hal ini sudah ditanamkan Allah SWT dalam diri manusia. Allah SWT

berfirman yang artinya, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang

banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan

sawah dan ladang (QS. Ali Imran [3] : 14)”. Kedudukan anak dalam keluarga

muslim adalah sebagai anugerah Allah SWT, ujian, amanah, sarana beramal

shaleh, dan sebagai pewaris peradaban (Sauri, 2012: 36-47).

Ayah dan ibu merupakan sosok dewasa pertama yang dikenal anak sejak

bayi. Selain kedekatan karena faktor biologis, anak biasanya cukup dekat

dengan ayah-ibunya karena intensitas waktu yang dihabiskan bersamanya.

Oleh karena itu, ayah-ibu mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan

anak, termasuk pengembangan karakter. Keluarga adalah lembaga yang paling

penting dalam membentuk kapribadian anak. Esensi pendidikan merupakan

tanggung jawab keluarga, sedangkan sekolah hanya berpartisipasi. Keluarga

adalah unit sosial terkecil yang memberikan fungsi primer bagi perkembangan

anak, juga memberikan pengaruh yang menentukan bagi pembentukan watak

dan kepribadian anak, yaitu memberikan stempel, yang tidak bisa dihapuskan

bagi kepribadian anak. Maka baik buruknya keluarga ini memberikan dampak

yang positif atau negatif pada pertumbuhan anak menuju kepada

kedewasaannya (Kartono, 1989:166). Seiring dengan berkembangnya

(2)

karakter-2

karakter yang telah ditanamkan dalam diri seseorang oleh leluhurnya menjadi

luntur, bahkan menghilang dan berganti dengan karakter yang tidak seharusnya

diterapkan di Indonesia ini. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni

perkembangan zaman, akulturasi budaya, pendidikan yang tidak sesuai baik

dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan masyarakat, dan pribadi

seseorang yang mudah terpengaruh atau tidaknya. Beberapa hal di atas dapat

menyebabkan lunturnya budaya dan hilangnya kepribadian ketimuran,

terutama budaya sopan santun.

Bahasa yang digunakan di suku Jawa ini berlapis-lapis sesuai dengan

kegunaan dan tujuannya. Akan tetapi era ini banyak mengalami perubahan atau

penyelewengan budaya, terutama sopan santun. Anak-anak usia sekolah dasar

banyak yang tidak lagi menghargai atau menghormati kepada orang tua, guru,

dan orang yang lebih tua, bahkan beberapa anak tidak bisa berbahasa jawa.

Misalnya, anak-anak yang dinasehati sudah berani menjawab bahkan

membentak, berbahasa jawa ngoko kepada guru atau orang tuanya, meludah di

sembarang tempat, dan anak-anak memakai mode pakaian orang dewasa yang

terbuka. Akan tetapi di tengah lingkungan yang seperti ini masih ada beberapa

anak yang masih mengedepankan sopan santun dari bertutur kata,

bertingkahlaku, maupun berpakaian, yaitu pada siswa-siswi di SD

Muhammadiyah Tegalgede Karanganyar. Siswa di SD Muhammadiyah

Tegalgede ini masih menghormati orang tua dan guru, berbicara dengan bahasa

krama, ketika bertemu guru menyapa, mengambil sesuatu dengan tangan

kanannya dan makan atau minum sambil duduk. Rasa menghormati kepada

kakak-kakak tingkatnya juga masih ada, begitu juga terhadap adik tingkatnya

cukup toleransi, rasa saling menyayangi juga terlihat antar siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud untuk meneliti

peran orang tua dalam membentuk karakter santun pada anak usia Sekolah

Dasar. Lokasi penelitian adalah di SD Muhammadiyah Tegalgede,

Karanganyar. Sehingga peneliti mengambil topik “Peran Orang tua dalam

Pembentukan Karakter Santun Pada Siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah

(3)

3

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan

masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah pengertian karakter santun?

2. Bagaimana peran orang tua dalam menanamkan karakter santun pada

siswa SD Muhammadiyah Tegalgede ?

3. Bagaimana peran orang tua dalam pemeliharaan karakter santun pada

siswa SD Muhammadiyah Tegalgede ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan karakter santun.

2. Mendeskripsikan peran orang tua dalam menanamkan karakter santun

pada siswa SD Muhammadiyah Tegalgede.

3. Mendeskripsikan peran orang tua dalam pemeliharaan karakter santun

pada siswa SD Muhammadiyah Tegalgede.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teknis

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dalam pendidikan, khususnya tentang peran orang tua dalam

pembentukan karakter santun siswa sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dari hasil penelitian ini mampu mengetahui

pentingnya suatu karakter ditanamkan dan dikembangkan dalam

dirinya untuk masa depannya.

b. Bagi orang tua, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

dimanfaatkan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran mengenai

pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter santun pada

(4)

4

c. Bagi sekolah, diharapkan dari hasil penelitian ini mampu menjalin

komunikasi dan kerjasama antara pihak sekolah atau guru dengan

orang tua dalam membentuk karakter siswa sekolah dasar, guna

mencapai pendidikan karakter yang seimbang antara di sekolah dan di

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian berupa Iptek bagi Masyarakat (IbM) kepada kelompok wanita tani (KWT) pembudidaya dan pengolah tanaman lidah buaya (Aloe vera) Citra Mandiri

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hidayati (2013) yang mengungkapkan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli dan

Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit Bawang Bombay ( Allium Cepa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus ATCC 6538.. dengan maksud untuk memenuhi

Connector Power Supply Pada Connector Power Supply menggunakan connector yang berisi 2, kaki satu dihubungkan ke power supply dengan tegangan 5V dan satu kakinya dihubungkan ke

Oleh karena itu salah satu upaya agar dapat menghasilkan minyak nilam dengan daya saing tinggi adalah dengan pembentukan klaster agroindustri minyak nilam

Mengacu pada hasil pengolahan data hasil tes yang dilakukan pada kelas VII SMP Negeri 1 Tanjungsari, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: (1) Tes Harvard

Dengan tersusunnya Pedoman Penulisan Kerja Praktek, Skripsi dan Seminar oleh Tim Dosen Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta, diharapkan ada keseragaman penulisan Laporan Kerja

Kasus penolakan bantuan dari Belanda beberapa waktu yang lalu, juga kasus ketegangan Amerika-Serikat dengan Cina, dalam masalah MFN-nya, dapat dijadikan pegangan, bahwa Indonesia