• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS Pengaruh Penggunaan Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik Dan Stabilitas Vitamin C Dalam Sabun Padat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS Pengaruh Penggunaan Gliserin Sebagai Humektan Terhadap Sifat Fisik Dan Stabilitas Vitamin C Dalam Sabun Padat."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI

HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS

VITAMIN C DALAM SABUN PADAT

SKRIPSI

Oleh :

NUR AINEE LAEHA

K100100123

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI

HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS

VITAMIN C DALAM SABUN PADAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta

Oleh:

NUR AINEE LAEHA

K100100123

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2015

i

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan jalan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PENGGUNAAN GLISERIN SEBAGAI HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS VITAMIN C DALAM SABUN

PADAT” sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Penulis telah banyak dibimbing, dibantu dan didukung oleh berbagai pihak sehingga hambatan dapat dilalui dengan sabar. Untuk itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Azis Saifudin, Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Ibu Arifah Sri Wahyuni, M.Sc., Apt selaku pembimbing akademik. 3. Ibu Erindyah R Wikantyasning, Ph.D., Apt. selaku penguji I. 4. Ibu Setyo Nurwaini, M.Sc., Apt. selaku penguji II.

5. Ibu Anita Sukmawati, Ph.D., Apt dan Bapak Suprapto, M.Sc., Apt selaku pembimbing skripsi.

6. Tim Penelitian: Fatimah Kasor.

7. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar tercinta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Surakarta, 22 Desember 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

A. Kategori Penelitian dan Variabel Penelitian ... 10

(7)

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 14

A. Evaluasi Sedian Sabun Padat ... 14

1. Deskripsi Hasil Sabun ... 14

2. Derajat Keasaman (pH) ... 14

3. Uji Kekerasan Sabun ... 15

4. Uji Stabilitas Busa ... 16

5. Uji Validasi Metode Dengan Parameter % Recovery ... 18

6. Uji Stabilitas Vitamin C ... 18

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 21

A. Kesimpulan ... 21

B. Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22

LAMPIRAN ... 25

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kegunaan gliserin ... 6 Tabel 2. Rancangan formulasi sabun padat vitamin C ... 11 Tabel 3. Hasil uji validasi metode dengan parameter % recovery ... 18 Tabel 4. Hasil uji stabilitas kadar vitamin C dalam sabun dengan

spektrofotometri UV ... 18

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses saponifikasi trigliserida ... 4

Gambar 2. Struktur gliserin ... 5

Gambar 3. Struktur vitamin C ... 6

Gambar 4. Oksidasi vitamin C ... 7

Gambar 5. Katabolism asam askorbut ... 7

Gambar 6. Hasil sabun padat vitamin C ... 14

Gambar 7. Hubungan antara kadar gliserin dan nilai pH sabun vitamin C, bar menunjukkan nilai SD dari 3 kali replikasi ... 15

Gambar 8. Hubungan antara kadar gliserin dan kekerasan sabun vitamin C, bar menunjukkan nilai SD dari 10 kali replikasi .... 16

Gambar 9. Hubungan antara kadar gliserin dan stabilitas busa sabun vitamin C, bar menunjukkan nilai SD dari 3 kali replikasi ... 17

Gambar 10. Hubungan antara lama penyimpanan sabun selama 8 minggu pada suhu 25 °C dengan kadar vitamin C dalam sabun dengan bervariasi konsentrasi gliserin yaitu 5%, 10% dan 20%, bar menunjukkan nilai SD dari 3 kali replikasi ... 19

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Uji pH ... 26

Lampiran 2. Hasil Uji Kekerasan Sabun ... 27

Lampiran 3. Hasil dari Uji Stabilitas Busa ... 28

Lampiran 4. Uji Validasi Metode ... 29

Lampiran 5. Hasil Uji Stabilitas Vitamin C ... 31

Lampiran 6. Analisis Statistik Hasil Uji Darejat Keasaman (pH) ... 34

Lampiran 7. Analisis Statistik Hasil Uji Kekerasan Sabun ... 36

Lampiran 8. Analisis Statistik Hasil Uji Stabilitas Busa ... 38

(11)

DAFTAR SINGKATAN

0

C : Derajat celcius DEA : Dietanolamin g : Gram

mL : Mililiter

NaOH : Natrium Hidroksida

SNI : Standar Nasional Indonesia

UV : Ultraviolet

(12)

INTISARI

Gliserin adalah suatu humektan yang sering digunakan dalam produk kosmetik terutama dalam sabun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gliserin terhadap sifat fisik sabun yaitu pH, kekerasan dan stabilitas busa dan juga terhadap stabilitas vitamin C dalam sabun selama 8 minggu masa penyimpanan.

Vitamin C diformulasikan dalam sediaan sabun dengan variasi konsentrasi gliserin yang berbeda yaitu 5%, 10% dan 20 %. Evaluasi pada sediaan meliputi uji pH, uji kekerasan sabun, uji stabilitas busa dan uji stabilitas vitamin C selama 8 minggu dan hasil akan diuji dengan metode analisis statistik menggunakan

software SPSS versi 16 for windows dengan metode Kruskal-Wallis pada uji pH

dan uji kekerasan sabun dan metode ANOVA satu jalan pada uji stabilitas busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gliserin tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pH sabun dengan nilai signifikasi P=0,26>0,05, sedangkan konsentrasi gliserin yang semakin meningkat menghasilkan sabun yang makin lunak. Perbedaan konsentrasi gliserin terhadap stabilitas busa sabun menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi gliserin tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan stabilitas busa sabun vitamin C. Stabilitas busa yang paling baik terdapat pada sabun padat yang mengandung gliserin 10%. Gliserin juga berpengaruh terhadap stabilitas vitamin C dalam sediaan sabun yaitu semakin tinggi konsentrasi gliserin maka stabilitas vitamin C juga makin baik ditunjukkan pada sabun formula III yang mengadung gliserin 20 % mengalami penurunan kadar vitamin C sebanyak 96,628 %, sedangkan pada sabun yang mengandung gliserin 5% dan 10%, berturut-turut mengalami penurunan kadar vitamin C sebanyak 98,882 % dan 97,579 % selama masa penyimpanan 8 minggu.

Kata kunci: Sabun, Gliserin, Vitamin C

Gambar

Gambar 1.  Proses saponifikasi trigliserida  ...............................................

Referensi

Dokumen terkait

(2012) dalam Prayogo (2015) dinyatakan bahwa komite audit yang berlatar belakang keahlian akuntansi atau keuangan pada tingkat yang tinggi akan mendorong

sistem pentahanan juga memiliki beberapa syarat agar sistem pentanahan dapat bekerja dengan baik, yaitu, tahanan pentahanan yang digunakan, sistem dapat digunakan untuk

Awal : Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan Rencana Pembiayaan Tahunan APBN melalui utang dan melakukan koordinasi dalam rangka penerbitan/penjualan Surat Berharga

DIMENSI Sangat Memuaska n (A) Memuaska n (B) Batas (C) Kurang Memuaska n (D) Di bawah standar d (E) SKO R ketepatan pembuatan aplikasi sederhana dengan Analisa

Pada kenyataannya untuk perusahaan non keuangan yang terdapat dalam penelitian ini yang termasuk dalam LQ-45, adanya kepemilikan saham yang semakin besar oleh blockholder

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh faktor-faktor fundamental yaitu ROA ( Return On Asset ) , ROE ( Return On Equity ) , Earning Per Share

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran biola di TK Kristen Kalam Kudus Surakarta. Penelitian ini dilakukan karena adanya fenomena anak- anak balita