• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujua"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN A. 1.1. Latar Belakang B. 1.2. Landasan Hukum C. 1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud 1.3.2. Tujuan

D. 1.4. Sistematika Penulisan

1 4 9 9 9 10 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERDAGANGAN KOTA

MEDAN 15

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

E. 2.2. Sumber Daya Dinas Perdagangan Kota Medan F. 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan G. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Dinas Perdagangan Kota Medan

15 27 27

28 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS

PERDAGANGAN KOTA MEDAN 30

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih

A. 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kota B. 3.4. Telaahan Renstra Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

30

31 37

38

DAFTAR ISI

(11)

C.

BAB IV

BAB V

BAB VI

BAB VII BAB VIII

TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan

4.2. Sasaran

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 5.1. Strategi

5.2. Arah Kebijakan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

PENUTUP

41 41 41 43 43 44 46 52 53

LAMPIRAN Lamp. I

Lamp. II

Lamp. III

Lamp. IV Lamp. V

Lamp. VI

Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kota Medan

Tabel 2.3. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Tabel 5.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tabel 6.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Perangkat Dinas Perdagangan Kota Medan Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Perdagangan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(12)

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memiliki Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra PD disusun untuk mewujudkan capaian visi dan misi daerah serta tujuan setiap organisasi pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD.

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun untuk menjamin adanya konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan kegiatan prioritas sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjamin komitmen terhadap kesepakatan program dan kegiatan yang di bahas secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholders pembangunan dan masyarakat Kota Bandung, memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan daerah secara kronologis, sistematis dan berkelanjutan.

Adapun Fungsi dari Renstra OPD yaitu memudahkan melakukan kontrol terhadap semua aktifitas baik yang sedang berjalan maupun yang akan datang, dapat mengukur outcome (hasil)

(13)

yang harus dicapai dan sebagai alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas.

Renstra OPD merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan yang sistematis dan terpadu, sehingga seluruh tahapan dan mekanisme Renstra OPD yang dihasilkan harus menunjukkan adanya keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut meliputi keterkaitan tujuan, sasaran, program, kegiatan, termasuk kinerja yang ingin dicapai dan indikator yang digunakan untuk mengukurnya.

Di samping itu, adanya keterkaitan yang jelas antara kebijakan yang terdapat dalam dokumen-dokumen perencanaan dan alokasi anggaran yang dikelola OPD sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Dokumen perencanaan tersebut meliputi Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kegiatan dan Anggaran. Alokasi anggaran yang dikelola organisasi tercermin dalam RKA yang merupakan dokumen yang bersifat tahunan. Rencana Kerja OPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan di lingkup organisasi merupakan penjabaran dari Renstra OPD yang merupakan rencana pembangunan jangka waktu lima tahunan.

Rencana Strategis Dinas Perdagangan Kota Medan merupakan dokumen perencanaan resmi OPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan OPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang

(14)

Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, yang mengamanatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra).

Penyusunan dokumen Renstra OPD sangat terkait dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih dan RPJMD, sehingga kualitas penyusunan Renstra OPD akan sangat ditentukan oleh kemampuan OPD untuk menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan visi, misi dan agenda Kepala Daerah, tujuan, strategi, kebijakan dan capaian program RPJMD ke dalam penyusunan Renstra OPD sesuai tujuan pokok dan fungsi OPD.

Kinerja penyelenggaraan urusan OPD akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan daerah dan kepala daerah selama masa kepemimpinannya.

Dinas Perdagangan Kota Medan merupakan organisasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota, dibentuk oleh Peraturan Daerah (PERDA) Kota Medan No. 15 tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan. Dinas Perdagangan Kota Medan merupakan salah satu instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah Pemerintah Kota Medan, salah satu instansi teknis yang membina sektor ekonomi di Kota Medan terutama di sektor Perdagangan. Sehingga Dinas Perdagangan Kota Medan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian Kota Medan. Untuk itu agar kerangka kegiatan pembangunan perekonomian yang berbasis masyarakat di Kota Medan dapat terarah, terpadu dan menyeluruh serta berlangsung secara berkesinambungan, maka disusunlah

(15)

Rencana Strategis Dinas Perdagangan Kota Medan tahun 2021-2026 sebagai bagian dari RPJMD Kota Medan Tahun 2021 - 2026, dengan mengikut sertakan pelaku usaha dan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam penyusunannya sehingga hasilnya akan lebih kondusif.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perdagangan Kota Medan Tahun 2021-2026 ini, didasarkan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

(16)

10. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

11. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akutansi Pemerintahan;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

21. Peraturan Presiden nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan;

(17)

22. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 77 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;

28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah ;

29. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025;

(18)

30. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023;

31. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

32. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Medan Tahun 2006-2025;

33. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan;

34. Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

Penyusunan Renstra ini sesuai dengan Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah. Berikut Hubungan Renstra OPD dengan Dokumen Perencana lainnya :

1. RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daeah merupakan dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang (2006-2025) Daerah Kota Medan yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan RPJMD Kota Medan Tahun 2021-2026

2. RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan 2021-2026 adalah merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang dijadikan dasar penyusunan Renstra Bappeda dan OPD lainnya

3. RKPD adalah Rencana Kerja Perangkat Daerah merupakan rencana kerja tahunan Pemerintah Kota Medan yang penyusunannya didasarkan pada RPJMD Kota Medan Tahun

(19)

2021-2026. Dalam penyusunannya mengakomodasi USULAN mulai dari tingkat kelurahan hingga kecamatan melalui forum Musrenbang

4. RENJA adalah Rencana Kerja adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Renstra untuk melaksanakan program dan kegiatan tahunan yang memuat rencana kegiatan pembangunan tahunan yang dilengkapi dengan format kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pendanaan tahun berikutnya.

- RUTRD

- RPJPD Kota Medan 2006-2025

Visi, Misi dan Program Kerja Walikota dan Wakil

Walikota Medan

RPJMD Kota Medan Tahun 2021-2026

Renstra Disdag Kota Medan Tahun

2021-2026

Cita-Cita Pembangunan

Kota

Visi, Misi Tahun 2021

Renja Dinas Perdagangan

Impl em entasi P elak san aan

Urusan Perdagangan

Gambar 1.1. Hubungan Renstra OPD dengan Dokumen Perencana lainnya

(20)

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan RENSTRA Dinas Perdagangan Kota Medan Tahun 2021-2026 adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Medan sesuai dengan Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan Kota Medan. Dan sebagai komitmen Dinas Perdagangan Kota Medan tentang arah perencanaan pembangunan kota di bidang perdagangan yang diinginkan untuk 5 (lima) tahun kedepan.

1.3.2. Tujuan

Adapun Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Perdagangan Tahun 2021-2026 adalah :

a. Mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas Perdagangan Kota Medan sebagai institusi pembangunan ekonomi dalam mencapai target pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026.

b. Menerjemahkan Visi dan Misi Walikota Medan kedalam tujuan dan sasaran yang disertai dengan program prioritas dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026.

c. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perdagangan Kota Medan.

d. Sebagai pedoman dalam penilaian kinerja OPD secara periodik.

(21)

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perdagangan Kota Medan Tahun 2021-2026 ini disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

Bab ini memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan Renstra OPD dengan dokumen perencanaan lain, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan rencana strategis.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERDAGANGAN KOTA MEDAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota Medan

2.2. Sumber Daya Dinas Perdagangan Kota Medan 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan

Kota Medan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Perdagangan Kota Medan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Perdagangan Kota Medan dalam penyelenggaraan tugas

(22)

dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Perdagangan Kota Medan periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Dinas Perdagangan Kota Medan yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Dinas Perdagangan Kota Medan ini.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS PERDAGANGAN KOTA MEDAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan- permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Dinas Perdagangan Kota Medan yang terkait dengan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan

(23)

Dinas Perdagangan Kota Medan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut. Faktor- faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra provinsi/kabupaten/kota.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Pada bagian ini direviu kembali faktor-faktor dari pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas

(24)

Perdagangan Kota Medan ditinjau dari :

1. Gambaran pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan;

2. Sasaran jangka menengah pada Renstra Kementerian;

3. Sasaran jangka menengah dari Renstra Dinas Perdagangan Kota Medan provinsi/kabupaten/

kota;

4. Implikasi RTRW bagi pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan; dan

5. Implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan.

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Dinas Perdagangan Kota Medan pada tahun rencana.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan

4.2. Sasaran

Pada bagian ini dikemukakan mengenai Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih, serta tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perdagangan Kota Medan.

(25)

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif dalam 5 (lima) tahun mendatang.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VIII PENUTUP

LAMPIRAN

(26)

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Perdagangan Kota Medan merupakan unsur pelaksana Pemerintah daerah, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perdagangan berdasarkan otonomi dan tugas pembantuan. Dinas Perdagangan menyelenggarakan fungsi :

1. Merumuskan kebijakan urusan pemerintahan bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, pengawasan dan perlindungan konsumen, pengembangan perdagangan luar negeri, standarisasi dan kemeterologian.

2. Melaksanakan kebijakan urusan pemerintahan bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, pengawasan dan perlindungan konsumen, pengembangan perdagangan luar negeri, standarisasi dan kemeterologian;

3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, pengawasan dan perlindungan konsumen, pengembangan perdagangan luar negeri, standarisasi dan kemeterologian;

4. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, pengawasan dan perlindungan konsumen, pengembangan perdagangan luar negeri, standarisasi dan kemeterologian;

5. Pelaksanaan administratif dinas sesuai dengan lingkup tugasnya

6. Pelaksanaan tugas pembantuan berdasarkan atas peraturan perundang undangan

7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(27)

(Perda) Kota Medan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan; dan Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017 sebagimana diubah dengan Peraturan Walikota Medan Nomor 40 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah.

Dengan kedudukan sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan setingkat Esselon II yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berkoordinasi dengan Dinas/Instansi terkait serta bertanggung jawab secara langsung kepada Walikota Medan.

Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota Medan terdiri dari:

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang perdagangan, sesuai dengan kebijakan Walikota dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sekretariat, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program serta fasilitasi, pengoordinasian penyusunan kebijakan dan pelaksanaan tugas Kepala Dinas.

Fungsi Sekretariat sebagai berikut :

a. Perencanaan program dan kegiatan kesekretariatan dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur, standar pelayanan, standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, laporan kinerja, dan standar lainnya lingkup kesekretariatan untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

(28)

penegakan/pemrosesan kedisiplinan Pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup kesekretariatan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

d. Pengoordinasian penyusunan rumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, standar operasional prosedur, standar pelayanan, standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, laporan kinerja, dan standar lainnya untuk terselenggaranya tugas dan kegiatan lingkup Dinas;

e. Fasilitasi, supervisi, dan pengintegrasian pelaksanaan tugas Bidang yang meliputi perumusan kebijakan, bahan rencana program dan kegiatan, standar operasional prosedur, standar pelayanan, standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, laporan kinerja,dan standar lainnya lingkup Dinas sesuai dengan usulan Bidang berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

f. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan meliputi keuangan, perlengkapan, penyusunan program dan kegiatan, kepegawaian, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, kepegawaian, analisa peraturan, tata naskah dinas, penataan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, dan umum lainnya lingkup Dinas agar terciptanya pelayanan administrasi yang cepat, tepat, dan lancar;

g. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat atas pelayanan publik;

h. Pengendalian, Evaluasi, dan penilaian lingkup kesekretariatan meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur unsur lainnya berdasarkan atas peraturan perundang undangan;

i. Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan atas peraturan perundang undangan;

j. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas;

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan

(29)

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas Perdagangan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur, standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, dan standar lainnya lingkup Sub Bagian Administrasi dan Umum untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

c. Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan, dan penegakan/pemrosesan kedisiplinan Pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup Sub Bagian Administrasi dan Umum berdasarkan atas peraturan perundang- undangan;

d. Pengoordinasian dan penyusunan bahan standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatandan standar lainnya lingkup Dinas Perdagangan sesuai dengan usulan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

e. Penyusunan bahan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, pengelolaan administrasi kepegawaian, analisa peraturan, penataan kearsipan, penyelenggaraan kerumahtanggaan, keprotokolan dan kehumasan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

f. Penyusunan bahan pelaksanaan pendampingan, asistensi dan fasilitasi;

g. Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian administrasi dan umum meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur

(30)

perundang-undangan;

h. Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

i. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada sekretaris; dan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai fungsi :

a. Perencanaan program dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas Perdagangan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur, standar kompetensi jabatan, analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, dan standar lainnya lingkup Sub Bagian Perencanaan untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

c. Pembagian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan, dan penegakan/pemrosesan kedisiplinan Pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup Sub Bagian Perencanaan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

d. Pengoordinasian dan penyusunan bahan rencana program dan kegiatan lingkup Inspektorat meliputi rencana strategis, rencana kerja, laporan kinerja, standar operasional prosedur, standar pelayanan dan standar terkait lainnya sesuai usulan dan berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

e. Penyusunan bahan pengelolaan administrasi keuangan Dinas Perdagangan yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan

(31)

keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

f. Penyusunan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan Dinas Perdagangan;

g. Pelaksana tugas selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Barang Pengguna Dinas Perdagangan;

h. Penyusunan bahan pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup Sub Bagian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

i. Penyusunan bahan pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

j. Penyampaianlaporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada sekretaris;

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pembinaan teknis kebijakan di bidang perdagangan dalam negeri, Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan program dan kegiatan bidang pengembangan perdagangan dalam negeri dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas Perdagangan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Penetapan Standar Operasional Prosedur dan standar lainnya lingkup bidang pengembangan perdagangan dalam negeri untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup bidang

(32)

perundang-undangan;

d. Pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan;

e. Pembinaan terhadap pengelolaan sarana distribusi perdagangan di wilayah kerjanya;

f. Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan, dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah kota;

g. Pelaksanaan pengembangan produk lokal, sarana dan iklim usaha, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, promosi dan peningkatan akses pasar, serta koordinasi penyediaan data dan informasi pelaku usaha sektor perdagangan (pelaku usaha mikro kecil menengah sektor perdagangan);

h. Penyediaan ketersediaan barang kebutuhan dan barang penting di tingkat kota;

i. Pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan dan barang penting di tingkat kota;

j. Koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan dan barang penting di tingkat kota;

k. Pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan dan barang penting di tingkat kota;

l. Penyediaan data dan informasi harga serta ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan dan barang penting di tingkat kota;

m. Penyelenggaraan operasi pasar dan/ atau pasar murah dalam rangka stabilisasi harga pangan di tingkat kota / wilayah kerjanya;

n. Pengawasan pengadaan dan penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi di tingkat kota / wilayah kerjanya;

o. Pengawasan pupuk dan pestisida dalam melakukan pelaksanaan pengadaan, penyaluran, dan penggunaan pupuk bersubsidi;

p. Koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) tingkat

(33)

perdagangan dalam negeri meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

r. Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

s. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas; dan

t. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya

Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri ini terdiri dari a. Seksi Sarana dan Pelaku Distribusi

b. Seksi Pengendalian Barang Pokok dan Penting

c. Seksi Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri

4. Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pembinaan teknis kebijakan di bidang perdagangan luar negeri. Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan program dan kegiatan bidang pengembangan perdagangan luar negeri. dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas Perdagangan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Penetapan Standar Operasional Prosedur dan standar lainnya lingkup bidang pengembangan perdagangan luar negeri untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan/ pemrosesan kedisiplinan pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup bidang pengembangan perdagangan luar negeri berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

(34)

misi dagang bagi produk ekspor asal 1 (satu) daerah kota;

e. Partisipasi dalam pameran dagang nasional, pameran dagang lokal, dan misi dagang bagi produk ekspor asal 1 (satu) daerah kota ;

f. Penyediaan layanan informasi mengenai penyelenggaraan dan partisipasi pada pameran dagang nasional, pameran dagang lokal, dan misi dagang dan produk ekspor unggulan daerah;

g. Penyelenggaraan dan partisipasi kampanye pencitraan produk ekspor skala daerah provinsi;

h. Penerbitan surat keterangan asal (SKA)/ certificate of origin);

i. Pembinaan terhadap pelaku usaha dalam rangka pengembangan produk ekspor untuk perluasan akses pasar produk ekspor;

j. Pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan operasional bidang perdagangan lingkup pengembangan perdagangan luar negeri;

k. Pelaksanaan kebijakan operasional lingkup bidang pengembangan perdagangan luar negeri berdasarkan atas rumusan kebijakan yang telah ditetapkan dan peraturan perundang undangan;

l. Pelaksanaan penyusunan bahan bimbingan teknis untuk meningkatkan bidang pengembangan perdagangan luar negeri berdasarkan atas rumusan kebijakan yang telah ditetapkan dan peraturan perundang undangan;

m. Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup bidang pengembangan perdagangan luar negeri meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

n. Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

o. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas; dan

p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan

(35)

Bidang ini terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Ekspor b. Seksi Fasilitasi Ekspor Impor c. Seksi Bina Pelaku Ekspor Impor

5. Bidang Kemeterologian, mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pembinaan teknis kebijakan di bidang Kemeterologian.

Fungsi Bidang Kemetrologian sebagai berikut :

a. Perencanaan program dan kegiatan bidang kemetrologian dengan mempedomani rencana umum kota, rencana strategis, dan rencana kerja Dinas Perdagangan untuk terlaksananya sinergitas perencanaan;

b. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan, standar operasional prosedur dan standar lainnya lingkup bidang kemetrologian untuk terselenggaranya aktivitas dan tugas secara optimal;

c. Pendistribusian tugas, pembimbingan, penilaian, penghargaan dan penegakan / pemrosesan kedisiplinan pegawai ASN (reward and punishment) dalam rangka untuk kelancaran tugas lingkup bidang kemetrologian berdasarkan atas peraturan perundang-undangan;

d. Pelaksanaan layanan tera dan tera ulang Alat alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP);

e. Pemetaan jumlah UTTP;

f. Pengelolaan cap tanda tera, standar kerja, dan peralatan kemetrologian;

g. Penyediaan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS-PK), Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPBJ), Petugas Pengawas Tertib Niaga (PPTN), jabatan fungsional penera, pengamat tera, pengawas kemetrologian, dan pranata laboratorium kemetrologian;

h. Pelaksanaan pembinaan terhadap jabatan fungsional pranata laboratorium kemetrologian, jabatan fungsional penera, jabatan fungsional pengamat tera, jabatan fungsional pengawas kemetrologian di seluruh daerah kota sesuai wilayah kerjanya;

(36)

PPNS – PK, PPBJ, PPTN, jabatan fungsional pranata laboratorium kemetrologian, jabatan fungsional penera, jabatan fungsional pengamat tera, dan jabatan fungsional pengawas kemetrologian;

j. Pengelolaan tata cara penilaian angka kredit jabatan fungsional pranata laboratorium kemetrologian, jabatan fungsional penera, jabatan fungsional pengamat tera, dan jabatan fungsional pengawas kemetrologian;

k. Pelaksanaan pengawasanUTTP, Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), barang bukan BDKT, dan satuan ukuran;

l. Pelaksanaan penyuluhan kemetrologian;

m. Pelaksanaan pembinaan kepada Sumber Daya Manusia dan pelaku usaha di bidang pengendalian mutu;

n. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan mutu poduk/ komoditi;

o. Pengendalian, evaluasi, dan penilaian lingkup bidang kemetrologian meliputi unsur pelaksanaan perencanaan, unsur pelaksanaan perumusan kebijakan, unsur pelaksanaan tugas, dan unsur-unsur lainnya yang dikoordinasikan oleh Sekretaris berdasarkan peraturan perundang-undangan;

p. Pelaksanaan perumusan kebijakan dan penyelenggaraan kebijakan lainnya berdasarkan peraturan perundang – undangan;

q. Penyampaian laporan hasil pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas; dan

r. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya

Bidang ini terdiri dari:

a. Seksi Pelayanan Tera dan Tera Ulang b. Seksi Bina Sumber Daya Manusia c. Seksi Pengawasan

(37)

Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Kota Medan KEPALA DINAS

BIDANG PENGEMBANGAN

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

SEKSI SARANA DAN PELAKU

DISTRIBUSI

SEKSI PENGGUNAAN

PEMASARAN PRODUK DALAM

NEGERI SEKSI PENGENDALIAN BARANG POKOK DAN PENTING

BIDANG KEMETROLOGIAN

SEKSI PELAYANAN TERA DAN TERA

ULANG

SEKSI PENGAWASAN

SEKSI BINA SUMBER DAYA

MANUSIA

BIDANG PENGEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

SEKSI PENGEMBNGAN

EKSPOR

SEKSI BINA PELAKU EKSPOR

IMPOR SEKSI FASILITASI EKSPOR IMPOR

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM / KEPEGAWAIAN &

PERLENGKAPAN

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN

PENYUSUNAN PROGRAM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(38)

Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Medan ; dan Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017 sebagimana diubah dengan Peraturan Walikota Medan Nomor 40 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Medan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah; Dinas Perdagangan Kota Medan terdiri dari beberapa unsur/orang, yaitu : Kepala Dinas (1 unsur), Sekretaris (1 unsur), Bidang (3 unsur), Seksi (9 unsur) dan Sub.Bagian (2 unsur) dan staf (60 orang), dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Struktur Jabatan

NO JABATAN ESELON UNSUR/ORANG

1. Kepala Dinas II 1

2. Sekretaris III 1

3. Kepala Bidang III 3

4. Kepala Sub Bagian IV 2

5. Kepala Seksi IV 9

6. Staf - 60

Total 76

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Sesuai dengan Tugas Visi dan Misi Dinas Perdagangan Kota Medan serta tugas pokok dan fungsinya yang tertuang dalam Renstra SKPD tahun 2017-2021 yang lalu. Pencapaian Kinerja Dinas Perdagangan berdasarkan indikator kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perdagangan secara umum mencapai target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel.2.2 (lampiran 1). Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perdagangan berdasarkan Renstra periode sebelumnya (Tahun 2017-2021) dapat dilihat pada Tabel 2.3 (lampiran

(39)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan untuk 5 (lima) tahun ke depan harus mampu menjawab tantangan dan peluang terkait tugas dan fungsi Dinas. Adapun tantangan di bidang perdagangan yang akan dihadapi oleh Dinas Perdagangan Kota Medan antara lain sebagai berikut :

- Sistem informasi dan fluktuasi harga barang pokok dan penting lainnya

- Stabilitasi atau pengendalian harga dan jaminan ketersediaan

- Pemberitaan media terkait informasi harga yang kurang tepat

- Arus lalu lintas masuknya produk inbound (data penunjang belum tersedia)

- Kualitas produk lokal belum mampu bersaing

- Tingkat kesadaran menyampaikan laporan perkembangan gudang

- Kebijakan pusat tentang perubahan aturan dan kelembagaan pelayanan perizinan

- Akurasi dan sumber data ekonomi yang beragam

- Pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam hal legalitas usaha dan tertib ukur serta standarisasi produk dan sertifikasi SDM

- Laju impor dan produk dari luar daerah

Sedangkan peluang di bidang perdagangan yang dapat dimanfaatkan oleh Dinas Perdagangan Kota Medan antara lain sebagai berikut :

- Dukungan IT pada besarnya pasar perdagangan

- Kota Medan sebagai city logistic

- Kemampuan masyarakat dalam mengakses pangan

- Jumlah Pelaku Usaha

- Keberadaan simpul hub logistik di Medan (data penunjang belum ada)

- Fasilitasi Promosi bagi UKM dari Pihak luar (BUMN, Pemprov. Sumut, BNI, Pertamina)

(40)

Malaka di Utara sehingga dekat dengan Pulau Penang Malaysia dan Singapura dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tersier dan sekunder sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat jasa - jasa, perdagangan dan keuangan.

- Ketersediaan Tenaga Ahli

- Potensi perkembangan dunia usaha yang kondusif

- Cakupan kewenangan ruang lingkup pelayanan tera/tera ulang sesuai aturan yang berlaku yang berdampak pada potensi PAD.

(41)

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan

Tabel 3.1.

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok

Masalah Akar Masalah

(1) (2) (3) (4)

1. Aparatur

(SDM) Jumlah dan Kompetensi aparatur (SDM) yang kurang memadai

1. Jumlah dan kompetensi Aparatur yang kurang memadai dalam mengantisipasi isu-isu perdagangan.

2. Sikap dan perilaku kerja Aparatur yang kurang profesional terhadap tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Kurangnya pemahaman Aparatur atas ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang digunakan dalam kegiatan teknis operasional.

4. Terbatasnya jumlah Aparatur yang memiliki kompetensi di bidang Kemetrologian serta Aparatur PPNS.

2. Sarana dan

Prasarana Peralatan pelayanan untuk bidang kemetrologian terbatas

1. Peralatan kerja untuk bidang kemetrologian sangat mahal dan jumlahnya terbatas.

2. Optimalisasi pelaksana terganggu karena keterbatasan dukungan peralatan.

3. Database Data belum optimal baik secara kuantitas maupun

kualitas. Akses informasi dan penggalian karakteristik data masih lemah.

1. Database perdagangan yang belum optimal

2. Informasi pasar domestik dan ekspor yang kurang memadai.

3. Belum ada database potensi UTTP yang valid.

4. Controlling Fungsi pembinaan, pengawasan dan evaluasi belum optimal

1. Lemahnya fungsi pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaku usaha

(42)

Fungsi adalah sebagai berikut :

1. Jumlah dan kompetensi Aparatur yang kurang memadai dalam mengantisipasi isu-isu perdagangan.

2. Sikap dan perilaku kerja Aparatur yang kurang profesional terhadap tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Kurangnya pemahaman Aparatur atas ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam kegiatan teknis operasional.

4. Terbatasnya jumlah Aparatur yang memiliki kompetensi di bidang Kemetrologian serta Aparatur PPNS.

5. Peralatan kerja untuk bidang kemetrologian sangat mahal dan jumlahnya terbatas.

6. Database perdagangan yang belum optimal.

7. Optimalisasi pelaksana terganggu karena keterbatasan dukungan peralatan.

8. Informasi pasar domestik dan ekspor yang kurang memadai.

9. Belum ada database potensi UTTP yang valid.

10. Lemahnya fungsi pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaku usaha.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi.

Bertolak dari permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Medan yang menjadi kewenangan Dinas Perdagangan diantaranya adalah

(43)

konsumsi dan terstandarisasi Metrologi Legal

2. Pengembangan Kota Medan sebagai Penghubung Perdagangan /Jasa Antar Pulau, Regional, dan Internasional

3. Peningkatan Kinerja dan Daya Saing Aktivitas Ekonomi Lokal

Visi Dinas Perdagangan Kota Medan untuk 5 (lima) tahun ke depan adalah sesuai dengan Visi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih. Berdasarkan RPJMD Kota Medan Tahun 2021-2026 Visi pembangunan daerah sebagaimana Rancangan RPJMD Kota Medan Tahun 2021 - 2026 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Kota Medan Yang Berkah, Maju Dan Kondusif”. Sebagai sikap, bentuk, komitmen, dan hakekat pembangunan kota yang ingin diwujudkan, Visi pembangunan kota 2021 - 2026, dijabarkan dalam 7 (tujuh) misi pembangunan kota yang ditetapkan. Misi pembangunan kota ini, diyakini mampu menjadi langkah efektif, mewujudkan Masyarakat Kota Medan Yang Berkah, Maju Dan Kondusif.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan oleh instansi, yang dapat mendorong alokasi sumber daya yang akan diolah sehingga mempunyai kekuatan untuk mewujudkan visi.

Misi yang akan menjadi acuan arah pembangunan kota adalah : 1. MEDAN BERKAH, Mewujudkan Kota Medan Sebagai kota yang

Berkah dengan Memegang Teguh Nilai - Nilai Keagamaan dan Menjadikan Medan sebagai Kota Layak Huni juga Berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

2. MEDAN MAJU, Memajukan masyarakat kota medan melalui revitalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan yang modern, terjangkau oleh semua.

(44)

mendukung peningkatan perekonomian dan potensi lokal masyarakat yang berkeadilan Agar Terciptanya Lapangan Kerja, Iklim Kewirausahaan Yang Sehat dan Peningkatan Kualitas SDM.

4. MEDAN KONDUSIF, Mewujudkan Kenyamanan dan Iklim Kondusif Bagi Segenap Masyarakat Kota Medan Melalui Peningkatan Supremasi Hukum Berbasis Partisipasi Masyarakat 5. MEDAN INOVATIF, Mewujudkan Kota Medan sebagai Kota

Ekonomi Kreatif dan Inovatif yang Berbasis pada Penguatan Human Capital, Teknologi Digital dan Sosial Budaya

6. MEDAN BERSIH, Menciptakan keadilan sosial melalui Reformasi birokrasi yang bersih, profesional, akuntabel dan Transparan berlandaskan semangat melayani masyarakat serta terciptanya pelayanan publik yang prima, adil dan merata.

7. MEDAN BERIDENTITAS, Mewujudkan kota Medan yang beradab, santun, harmonis, toleran dalam kemajemukan demokratis dan cinta tanah air.

Misi Walikota dan Wakil Walikota Medan yang terkait dengan Dinas Perdagangan adalah pada

Misi 2 Medan Maju : Memajukan masyarakat kota medan melalui revitalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan yang modern, terjangkau oleh semua.

Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam mewujudkan Misi ini peranan Dinas Perdagangan adalah dengan menjamin ketersediaan bahan pokok dan penting guna pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang

(45)

terwujudnya kesejahteraan masyarakat karena masyarakat dapat terbebas dari kelaparan. Upaya yang dilakukan Dinas Perdagangan guna meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan masyarakat adalah melalui Pelaksanaan Program Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting dengan melakukan intervensi pasar melalui pelaksanaa n kegiata n Pasar M urah sa at meny ambut har i hari be sa r keagama an da n pel aksan aan operasi pasar yang bersifat jangka pendek dan untuk jangka panjang adalah bersinergi dengan SKPD lain terkait untuk mewujudkan Distribution Center d a n P e n y e d i a a n S a r a n a C o l d A t m o s p h e r e S t o r a g e ( C A S ) yang akan menjadi penyangga kebutuhan pokok dan penting dimana saat produksi melimpah barang kebutuhan pokok akan disimpan dalam Mesin CAS dengan tetap menjaga kualitas barang dan saat pasokan barang kebutuhan pokok sedikit maka barang yang tersimpan dalam Mesin CAS akan disupplai ke pasar menjadi supplier penjual pengecer pada harga yang bersaing untuk menjaga harga tetap stabil.

Dinas Perdagangan juga berkontribusi untuk mewujudkan Sistem Informasi Harga Pasar melalui pelaksanaan Program Pemasaran dan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Kegiatan Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan sebagai sarana penyampaian informasi harga pasar kepada masyarakat.

Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Harga Pasar ini dapat meminimalisir tindakan para spekulan untuk mempermainkan harga pasar.

Misi 5 Medan Inovatif : Mewujudkan Kota Medan sebagai Kota Ekonomi Kreatif dan Inovatif yang berbasis pada

(46)

Budaya.

Misi ini bertujuan untuk Menciptakan Kota Medan menjadi Kota Kreatif dan Inovatif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam mewujudkan Misi ini peranan Dinas Perdagangan adalah melalui peningkatan produktivitas UKM Kota Medan guna peningkatan kinerja dan daya saing aktivitas ekonomi lokal. Produktivitas UKM yang semakin meningkat akan mendorong usaha menjadi berkelanjutan dan semakin berkembang di masa depan. Peningkatan produktivitas UKM membutuhkan dukungan beberapa aspek yaitu SDM, pemasaran, dan perbaikan manajemen usaha. Upaya yang dilakukan Dinas Perdagangan guna meningkatkan produktivitas UKM adalah melalui pelaksanaan Program Pemasaran dan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Program Pengembangan Ekspor, Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan, Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan dan Program Standarisasi dan Perlindungan Konsumen.

(47)

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA MEDAN YANG BERKAH, MAJU DAN KONDUSIF

NO. MISI DAN PROGRAM KDH DAN WAKIL KDH TERPILIH

PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD

FAKTOR

PENGHAMBAT PENDORONG

1 2 3 4 5

1 Misi 2 : Medan Maju Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Program Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Program Standarisasi dan Perlindungan Konsumen

Keterbatasan jangkauan pelayanan, yang tidak sebanding dengan luasnya target sasaran dan hanya lebih ke sifat

memfasilitasi pelayanan yang relatif

tergantung ketersediaan pihak lain

Akses terhadap produsen, ketersediaan dan fleksibilitas anggaran, jumlah SDM, luasnya wilayah serta sarana pendukung yang dimiliki

- Tupoksi dan kewenangan - Jalinan

koordinasi dan dukungan baik distributor maupun OPD lain

2 Misi 5 : Medan Inovatif Menciptakan Kota Medan menjadi Kota Kreatif dan Inovatif dalam

meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Program Pengembangan Ekspor

Program Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri

Program Peningkatan Sarana Distribusi Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaan

Belum adanya pembagian tugas antar SKPD terkait

pembinaan UKM

Mindset UKM yang sulit berubah

Kewenangan pembinaan sebagaimana UU No. 23 Tahun 2014

(48)

Provinsi

Kementerian Perdagangan telah menerbitkan dokumen Renstra Kementerian Perdagangan Tahun 2020 - 2024. Pada dokumen tersebut telah ditetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan perdagangan sebagai berikut:

Visi Kementerian Perdagangan mengikuti visi pemerintah yaitu :

“Kementerian Perdagangan yang Andal, Profesional, Inovatif, dan Berintegritas untuk Mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.”

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, misi yang dijalankan oleh Kementerian Perdagangan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Luar Negeri;

2. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Dalam Negeri; dan

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Sektor Perdagangan

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka tujuan yang akan akan dicapai dalam membangun sektor perdagangan tahun 2020 - 2024 adalah:

1. Peningkatan k i n e r j a ekspor barang non migas dan jasa, dengan indikator:

- Pertumbuhan ekspor non migas

- Kontribusi produk manufaktur terhadap total ekspor - Pertumbuhan ekspor jasa

2. Peningkatan konsumsi nasional yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan indikator:

- % pertumbuhan PDB sub sektor perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor

3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian Perdagangan

(49)

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan di atas, tujuan dan beserta indikator yang bisa ditetapkan di Dinas Perdagangan antara lain:

- Peningkatan pengamanan perdagangan

- Pengintegrasian dan perluasan pasar dalam negeri

- Peningkatan penggunaan dan perdagangan produk dalam negeri

- Peningkatan kelancaran distribusi dan jaminan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting

- Peningkatan perlindungan konsumen

- Peningkatan iklim usaha dan kepastian berusaha

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Aspek penataan ruang dan wilayah dalam Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 yang berhubungan dengan bidang perdagangan adalah strategi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa Strategi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa untuk meningkatkan perekonomian daerah serta memperluas kesempatan kerja meliputi :

a. menyediakan prasarana dan sarana yang mendukung fungsi perdagangan dan jasa;

b. memisahkan antara perdagangan dan jasa yang bersifat umum dengan yang bersifat pelayanan permukiman;

c. mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa bersifat umum pada kawasan pusat pelayanan kota serta perdagangan dan jasa bersifat permukiman pada sub pusat pelayanan dan pusat pelayanan lingkungan;

dan

d. mendorong pembangunan kawasan perdagangan dan jasa secara vertikal.

Upaya pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dilakukan dengan:

(50)

melalui konsep wisata belanja;

b. Melakukan pengembangan dan revitalisasi pasar tradisional;

c. Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa dengan konsep super blok dan/atau multi fungsi;

d. Mengembangkan usaha perdagangan maupun usaha jasa komersial lainnya yang tersebar di Kota Medan;

e. Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa yang terpadu yang dilengkapi prasarana, sarana dan utilitas umum yang penyediaannya menjadi kewajiban pengembang/pelaksana pembangunan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

dan

f. Meningkatkan peran masyarakat/pengembang untuk memenuhi kewajiban dalam penyediaan dan/atau penyerahan prasarana, sarana dan utilitas umum kepada Pemerintah Daerah

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/ keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang (Permendagri 54/2010).

(51)

yang perlu diantisipasi oleh Dinas Perdagangan sebagai berikut:

1. Keberadaan simpul hub logistik di Medan;

2. Kota Surabaya sebagai 'pasar' pangan (market demand);

3. Dukungan IT pada besarnya pasar perdagangan;

4. Cakupan kewenangan ruang lingkup pelayanan tera/tera ulang sesuai aturan yang berlaku yang berdampak pada potensi PAD;

5. Potensi perkembangan dunia usaha yang kondusif;

6. Kewenangan pembinaan UKM (usaha kecil menengah);

7. Kemudahan pelayanan perizinan usaha;

8. Standar Pelayanan pengawasan barang dan jasa;

9. Kompetensi SDM;

10. Sistem Informasi;

11. Laju impor dan produk dari luar daerah;

12. Akurasi dan sumber data ekonomi yang beragam;

13. Pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam hal legalitas usaha dan tertib ukur serta standarisasi produk dan sertifikasi SDM;

14. Kebijakan pusat tentang perubahan aturan dan kelembagaan pelayanan perizinan;

15. Pemberitaan media terkait informasi harga yang kurang tepat;

16. Mekanisme pengendalian distribusi barang serta stabilisasi harga barang pokok dan bahan penting lainnya;

17. Database potensi perizinan dan UTTP se-Kota Medan;

18. Kuantitas SDM (pengawasan barang dan jasa);

19. Keterbatasan, koordinasi dan informasi arus lalu lintas barang domestik, regional, nasional dan internasional (ekspor dan impor);

20. Kualitas Data UKM

(52)

4.1. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Dari analisa kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan yang dihadapi, prioritas tujuan Dinas Perdagangan ditujukan pada hal·hal sebagal berlkut:

1. Meningkatkan kontribusi sektor perdagangan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah

2. Meningkatkan kualitas, kuantitas serta perluasan akses dan jaringan pemasaran produk

3. Menciptakan iklim usaha dan kepastian berusaha yang semakin kondusif dan meningkatnya jaminan perlindungan konsumen.

4. Meningkatkan kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting/ strategis lain nya;

5. Mewujudkan manajemen perkantoran yang bersih, akuntabel dan professional.

4.2. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapal secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan dengan Indikator outcome yang terukur.. Dalam perumusan Sasaran, harus benar-benar diperhatikan keterukuran dari Indikator kinerja Sasaran yang akan diukur.

Adapun Sasaran yang hendak dicapai oleh Dinas Perdagangan dalam 5 (lima) tahun ke depan adalah:

1. Meningkatnya aktivitas sektor perdagangan

(53)

4. Terkendalinya laju inflasi

5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di bidang perdagangan 6. Meningkatnya dukungan manajemen perkantoran

7. Melaksanakan keglatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasllan Program;

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perdagangan Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.1 (lampiran 3).

(54)

5.1. Strategi Dinas Perdagangan Kota Medan

Strategi adalah serangkaian langkah-langkah berisikan program- program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sedangkan Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Dinas untuk mencapai tujuan.

Dalam rangka mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran 5 (lima) tahun ke depan, dibutuhkan strategi dan kebijakan Dinas Perdagangan Kota Medan yang mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan. Strategi dan kebijakan dimaksud selanjutnya akan menjadi dasar untuk perumusan program dan kegiatan termasuk program prioritas RPJMD yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan Kota Medan.

Strategi Dinas Perdagangan Kota Medan ditetapkan sebagai berikut :

1. Meningkatkan akurasi data harga barang kebutuhan pokok

2. Meningkatkan koordinasi dan pengawasan barang kebutuhan pokok 3. Mengamankan Pasar Ekspor dan Diversifikasi Produk Ekspor

4. Meningkatkan perjanjian perdagangan dengan Negara mitra dagang 5. Peningkatan Pengawasan UTTP

6. Memberikan layanan perizinan dan non perijinan berbasis teknologi informasi

Gambar

Gambar 1.1. Hubungan Renstra OPD dengan Dokumen Perencana lainnya
Tabel 2.1. Struktur Jabatan

Referensi

Dokumen terkait

a. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Mereka sadar bahwa mereka merupaka suatu kesatuan utuh.. Mereka merupakan suatu sistem

Tujuan User dapat melakukan pengolahan data yang ada pada sistem Deskripsi Sistem ini memungkinkan aktor untuk mengelola sistem pembelian barang/sparepart.. untuk mencari daftar

Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat 2 Peraturan Gubernur Riau tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau,

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai syarat

Menurut peserta, materi pengembangan instrumen tes menarik, pemaparan narasumber jelas dan membuat peserta tertarik pada materi, peserta puas dengan fasilitas

Sesederhana apa pun, penyelenggaraan seni pertunjukan, termasuk pertunjukan tari, pasti ada pengelola, ada yang dikelola dan ada sistem pengelolaan/manajemennya.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Bank BRI Unit Poncowati, maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan restrukturisasi kredit dalam menurunkan kredit

Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2021 adalah untuk memberikan arah yang jelas dalam menentukan target