BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Di Indonesia memiliki 5 agama yang di anut oleh masyarakatnya, seperti agama Hindu, Budha, Katholik, Konghucu dan Islam, dan setiap agamanya memiliki tempat kepercayaannya masing-masing. Akan tetapi di Indonesia mayoritas beragama islam, sehingga tempat tempat wisata religi islam di Indonesia pun sangat banyak, seperti tempat wisata religi umat islam yaitu tempat sunan-sunan yang terdapat di jawa diantaranya sunan Maulana Malik Ibrahim di gresik, Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Bonang di Tuban, Sunan Drajat di Lamongan Sunan Giri di Gresik Sunan Muria di Kudus, Sunan Kudus di Kudus, Sunan Kalijaga di Demak, dan Sunan Gunung Jati di Cirebon. Dan Sembilan sunan ini yang di namakan walisongo.
Pemandangan alam yang indah serta berbagai potensi yang dapat diberdayakan yang telah dimiliki Jawa Barat, begitupun mengenai sumber daya alam dan pemanfaatan lahan, sumber daya pesisir, sumber daya laut, sumber daya hutan, sumber daya ekonomi dan tidak kalah menarik dengan keberagaman budayanya yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Letak Jawa Barat secara geografis yang berbatasan dengan daerah DKI Jakarta dan sebelah timur berbatasan dengan provinsi jawa tengah, dan hal tersebut merupakan wilayah yang strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata.1
Memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dengan sebaik-baiknya, maka suatu wilayah dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung. Dan adanya sektor pariwisata yang memiliki andil sangat besar dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah.2
1 Seri Analisis pembangunan wilayah provinsi jawa barat, 2015
2 Badan pusat statistik jawa barat, “ provinsi jawa barat dalam angka 2016”, BPS Provinsi Jawa Barat/BPS-Statistic of jawa barat province.
Pertumbuhan sektor pariwisata dapat dilihat dari perkembangan wisatawan yang berkunjung, perkembangan hotel-hotel, penginapan dan perkembangan fasilitas akomodasi lainnya. Pada tahun 2015, di jawa barat wisatawan yang berkunjung sebanyak 58.262.335 orang, yang terdiri dari 56.334.706 wisatawan domestik dan 2.027.629 wisatawan mancanegara.
Disisi lain juga terjadi peningkatan jumlah hotel yaitu 1718 hotel, meningkat dibandingkan tahun 2014 yang hanya sejumlah 1.681.
Cirebon merupakan kota berkembang yang letaknya sangat strategis, yaitu di jalur pantura yang sangat ramai serta merupakan daerah yang berbatasan langsung antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pemerintah daerah kota Cirebon juga berupaya untuk lebih memperkenalkan Cirebon sebagai kota wisata budaya. Cirebon memang memiliki daya tarik wisata mulai dari wisata sejarah kerajaan Islam beserta peninggalan- peninggalannya, serta terdapat wisata budaya dan masih banyak daya tarik wisata lainnya, seperti makam sunan gunung jati, bangunan-bangunan peninggalan pada masa kerajaan sunan gunung jati, dan pada zaman belanda, keraton kesepuhan, keraton kacirebonan, keraton kanoman, keraton keprabonan, situs kalijaga, taman Gua Sunyaragi, kampung Adat Benda Kerep, dan lain-lain.3
Masyarakat Jawa pada umumnya masih mempertahankan warisan budaya yang berupa tradisi, seperti budaya berziarah ke makam-makam orang yang sudah meninggal. Karena sampai sekarang masyarakat Jawa masih mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada dalam daerahnya, maka mereka mempunyai kepercayaan untuk pergi berziarah terutama ke makam para Wali. Makam Sunan Gunung Jati juga menjadi salah satu dari tujuan wisata ziarah oleh masyarakat Jawa. Kegiatan ziarah ke makam para Wali merupakan salah satu bentuk dari wisata religi.
Masyarakat memiliki budaya religi dengan cara berziarah atau mendatangi tempat-tempat yang dianggap istimewa. Dari adanya
3 Udkhiyah, Perencanaan Jalur Interpretasi “ The Gate Of Secret” Dalam Mengangkat Identitas Cirebon Sebagai kota Wisata Budaya, Repository.UPI.edu, Universitas Pendidikan Indonesia, 2013, hal 3
fenomena ini budaya religi tersebut dapat dimanfaatkan secara ekonomi oleh masyarakat sekitar. Maksud dari masyarakat sekitar yakni, semua orang yang tidak melakukan wisata religi namun para warga sekitar atau masyarakat yang memanfaatkan tempat wisata religi untuk mengais rizki atau mendapatkan penghasilan. Dalam hal ini, peneliti mengambil contoh makam Sunan Gunung Jati sebagai salah satu tempat wisata religi yang ramai dikunjingi oleh para peziarah.
Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari Sembilan wali islam (wali songo) yang terdapat di jawa barat, yang terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung jati kabupaten Cirebon, kompleks pemakaman ini menempati lahan seluas 4 hektar, dan menjadi tempat wisata ziarah di Cirebon yang selalu ramai akan pengunjung. Terutama pada waktu-waktu tertentu seperti pada malam Jumat Kliwon, peringatan maulid Nabi Muhammad Saw, ada beberapa acara ritual yaitu ritual pencucian jimat dan juga ritual Grebeg Rayagung. Sunan Gunung Jati ini adalah mimiliki nama asli Syeikh Syarif Hidayatullah, beliau yang telah menyebarkan agama islam di kota Cirebon. Keberadaan makam sunan gunung jati ini telah menjadi daya tarik tersendiri , yaitu mampu mendatangkan orang banyak untuk berziarah ke makam sunan gunung jati.
Dengan adanya wisata religi Makam Sunan Gunung Jati ini, telah memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat di sekitarnya, yaitu telah mendorong masyarakat untuk membuka usaha dalam meningkatkan perekonomianya. Mereka membuka usaha seperti berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas, seperti barang-barang imitasi, tasbih, siwak, kalung, gelang, begitupun dengan makanan makanan yang khas dari kota Cirebonya sendiri, seperti manisan papaya, rengginang, kerupuk silet dan masih banyak lagi. Tidak hanya menjual barang-barang saja, akan tetapi masyarakat di sekitar kompleks makam Sunan Gunung Jati membuka sebuah penginapan untuk para pengunjung yang membutuhkannya, dan juga tempat MCK. Seperti salah satu kehidupan penjual bakso di komplek makam sunan gunung jati, yang sudah lama berjualan di komplek makam
sunan gunung jati. Penjual bakso ini berjualan semenjak tahun 1984, Pendapatan yang meningkat dalam setiap harinya, namun juga tidak menentu, akan tetapi penghasilannya yang dapat mencukupi kehidupan keluarganya, bahkan dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.4
Dari latar belakang yang sudah di jelaskan di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “ Peranan Wisata Religi Makam Sunan Gunung Jati dalam kehidupan Ekonomi Masyarakat Sekitar” (Studi kasus Di Wisata Religi Sunan Gunung Jati Desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon )
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran wisata religi di komplek pemakaman sunan gunung jati desa astana kecamatan gunung jati kabupaten cirebon dalam kehidupan ekonomi masyarakat sekitar?
2. Bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat sekitar komplek pemakaman sunan gunung jati?
3. Bagaimana dampak wisata religi komplek pemakaman sunan gunung jati terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar
1.3.Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui gambaran wisata religi di komplek pemakaman sunan gunung jati desa astana kecamatan gunung jati kabupaten cirebon dalam kehidupan ekonomi masyarakat sekitar
2 Untuk mengetahui kehidupan ekonomi masyarakat sekitar komplek pemakam sunan gunung jati
3 Untuk mengetahui dampak wisata religi komplek pemakaman sunan gunung jati terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar 1.4.Manfaat Penelitian
4 Hasil wawancara dengan pak Tole, pedagang di komplek makam Sunan Gunung Jati, 08 juli 2017
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi tugas proposal sebagai syarat sebelum melakukan skripsi pada jenjang pendidikan strata satu (S1) program studi Sosial, Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dakwah, juga diharapkan dapat menambah keilmuan.
2. Bagi Universitas
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya dan sebagai perbendaharaan perpustakaan untuk kepentingan ilmiah selanjutnya.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan wisata religi Sunan Gunung Jati sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Astana kecamatan Gunung Jati. Dengan membuka berbagai jenis usaha dilokasi tersebut, Manfaat penelitian dalam hal ini diharapkan bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis.
1.5.Urgentsi Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji Peranan Wisata Religi Makam Sunan Gunung Jati dalam kehidupan Ekonomi Masyarakat Sekitar di kompleks pemakaman sunan Gunung Jati desa Astana kecamatan gunung jati kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Bagaimana gambaran wisata religi di komplek pemakaman sunan gunung jati dalam kehidupan ekonomi masyarakat sekitar, bagaimana kehidupan ekonomi masyarakatnya, serta apa dampak dari wisata religi komplek pemakaman sunan gunung jati terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dalam hal ini hubungan dengan pengembangan masyarakat, yaitu bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam seperti adanya wisata religi yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi
kehidupan sehari-harinya. serta bagaimana pemerintah dapat memberdayakan masyarakat yang belum mempunyai usaha dapat memiliki usaha. Penelitian ini berguna bagi pemerintah juga masyarakat yang memang peduli pada perkembangan ekonomi masyarakat desa Astana kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.
1.6.Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara sederhana, agar memudahkan penulis skripsi, maka disusunlah sistematika penulisan yang terdiri dari 5 bab, yaitu sebagai berikut:
Bab pertama pendahuluan, pada skripsi ini, penulis menguraikan penjelasan tentang latar belakang pemilihan objek wisata ziarah makam sunan gunung jati sebagai objek penelitian, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta manfaat penelitian, urgensi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua berisikan kajian teori yang di dalamnya terdapat Deskripsi teori, serta studi penelitian terdahulu.
Bab tiga berisi tentang penjelasan prosedur penelitian yang terdiri dari metodologi penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data atau informan, tekhnis pengumpulan data, tekhnis analisis data.
Di dalam bab empat ini berisikan mengenai gambaran umum desa yaitu mencakup, kondisi geografis, kondisi demografi, keadaan penduduk, pekerjaan penduduk, tingkat pendidikan, sarana transportasi dan komunikasi, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan olahraga, sarana tempat ibadah, serta potensi Sumber daya manusia dan sumber daya alam tempat penelitian. Dan berisikan mengenai pembahasan wisata religi makam Sunan Gunung Jati, gambaran wisata religi, bagaimana kondisi kehidupan ekonomi masyarakat sekitar kompleks pemakaman sunan gunung jati dengan adanya wisata religi, serta bagaimana pengaruh wisata religi terhadap masyarakat sekitar makam sunan gunung jati.
Bab 5 pada skripsi ini berisikan kesimpulan atas beberapa bab sebelumnya, yang juga menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini.