commit to user
42
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A.
Kabupaten Karanganyar
Nama Karanganyar terbentuk dari tiga kata yang masing-masing memiliki arti dan maksud. Kata ‘ka’ berarti kawibawaningkang dipun gayuh (kewibawaan yang dicita-citakan), ‘rang’ berarti rangkepanipun lahir batin pulung lan wahyunipun sampun turun temurun (rangkapnya lahir dan batin, pulung dan wahyunya turun), ‘anyar’ berarti badhe nampi perjanjian anyar/enggal winisudha jumeneng Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru yang diangkat menjadi Mangkonegoro I). (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017) 1. Sejarah Kabupaten Karanganyar
Gambar 3.1 : Pangeran Samber Nyawa
(Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya terjadi pada tanggal 19 April 1745 M atau 16 Maulud 1670 H. Pencetus nama Karanganyar adalah Raden Mas Said, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Samber
commit to user
Nyawa. Cikal bakal daerah Karanganyar berasal dari Raden Ayu Diponegoro ata Nyi Ageng Karang dengan nama kecil Raden Ayu Sulbiyah. Pada waktu itu Karanganyar menjadi sebuah dukuh kecil (badran baru) yang termasuk dalam wilayah Kasunana Surakarta, pada saat itu pimpinan Swapraja Kasunanan Surakarta adalah Sri Pakubuwono II.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Akibat dari adanya “Perjanjian Giyanti” pada tanggal 13 Februari 1755 antara Sunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi, yang salah satu isinya adalah pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dukuh kecil Karanganyar yang terletak di Sukowati Selatan termasuk ke dalam wilayah Kasultanan Yogyakarta dan yang berkuasa pada saat itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono I (Pageran Mangkubumi) pada tahun 1755-1792.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1847, Sri Mangkunegara III di Kerajaan Mangkunegaran mengadakan tatanan baru, analogi yang berlaku di Kasunanan Surakarta adalah Staatblat 1847 No. 30 yang mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 1847, yang salah satu peraturan tersebut menyatakan bahwa Karanganyar merupakan salah satu wilayah. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
commit to user
Gambar 3.2 : Mangkunegara VII bersama Gusti Ratu Timur (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1903 dibentuk Kabupaten Anom Kota Mangkunegaran, meliputi wilayah Kota Sala bagian utara, Wanareja, Kaliyoso, Colomadu, dan Swapraja Mangkunegaran. Istilah onderregentschap diubah menjadi regentschap atau dalam bahasa Indonesia berarti “Kabupaten” oleh Sri Mangkunegoro VII yang memegang pemerintahan saat itu (1916-1944), tepatnya pada tanggal 20 November 1917. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Proses terbentuknya Pemerintah Kabupaten Karanganyar dimulai dari pemerintah desa yang terbentuk pada masa perjuangan RM Said (1741-1757), kemudian dibentuk Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, diikuti dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada tanggal 18 November 1917. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kabupaten Karanganyar ditetapkan pada tanggal 18 November 1917.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
commit to user
Reorganisasi wilayah Kadipaten Mangkunegaran dilakukan dengan Keputusan Sri Mangkunegara VII tentang pembentukan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar. Pada tanggal 18 November 1917 KGPAA Mangkunegara VII di Kabupaten Karanganyar melantik KRT Hardjohasmoro sebagai Bupati Karanganyar. Dalam kurun waktu tahun 1917 sampai dengan tahun 1930 di Kabupaten Karanganyar ada tiga orang Bupati yang memerintah, yaitu KRMT Hardjohasmoro, RMT Sarwoko
Mangoenkoesoemo, dan RMT Darko Soegondo.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Berdasarkan Rijksblaad Mangkoenegaran tahun 1923 Nomor 10 Kabupaten Karanganyar dibagi menjadi tiga wilayah kawedanan, yaitu kawedanan Karanganyar, kawedanan Karangpandan, dan kawedanan Jumapolo, dan empat belas wilayah kapanewon (kecamatan), yaitu kapanewon Karanganyar, kapanewon Tasikmadu, kapanewon Jaten, kapanewon Kebakkramat, kapanewon Mojogedang, kapanewon Karangpandan, kapanewon Matesih, kapanewon Tawangmangu, kapanewon Ngargoyoso, kapanewon Kerjo, kapanewon Jumapolo, kapanewon Tugu, kapanewon Jatipuro, dan kapanewon Jatiyoso. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1930 Kabupaten Karanganyar dihapuskan dan secara administratif dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kota Mangkunegaran dengan maksud agar pengelolaan terhadap perkebunan-perkebunan milik Mangkunegaran lebih efisien dan efektif. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), daerah Karanganyar masih disebutkan sebagai kawedanan,
commit to user
bagian dari Kabupaten Kota Mangkunegaran, hanya jabatan dan wilayahnya diganti dengan istilah atau bahasa Jepang. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Presiden RI mengeluarkan Piagam Kedudukan yang menetapkan Sri Susuhunan Paku Buwono XII dan Sri Mangkunegara VIII, masing-masing sebagai Kepala Daerah Kasunanan Surakarta dan Kepala Daerah Mangkunegaran. Pada akhir tahun 1945 di Surakarta timbul gerakan anti Swapraja yang berkembang hingga Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Kota Surakarta menyatakan lepas dari Pemerintah Swapraja. Hal ini mendapat tanggapan dari Pemerintah Pusat dengan terbitnya Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tahun 1946 yang antara lain menetapkan daerah-daerah tersebut tergabung dalam Karesidenan Surakarta yang dipimpin oleh seorang Residen. Daerah Kabupaten Karanganyar sendiri terdiri dari:
a. Kawedanan Wonoharjo
1) Kecamatan Gondangrejo (gabungan dari bekas Kapanewon Bonorejo dan Kaliyoso)
2) Kecamatan Colomadu b. Kawedanan Karanganyar
1) Kecamatan Karanganyar 2) Kecamatan Tasikmadu 3) Kecamatan Jaten
4) Kecamatan Kebakkramat 5) Kecamatan Mojogedang
commit to user c. Kawedanan Karangpandan
1) Kecamatan Karangpandan 2) Kecamatan Matesih 3) Kecamatan Tawangmangu 4) Kecamatan Ngargoyoso 5) Kecamatan Kerjo 6) Kecamatan Jenawi d. Kawedanan Jumapolo
1) Kecamatan Jumapolo 2) Kecamatan Jumantono 3) Kecamatan Jatiyoso 4) Kecamatan Jatipuro
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017) 2. Letak Geografis
Gambar 3.3 : Letak Geografis Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Kabupaten Karanganyar terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten Karanganyar terletak pada 110° 40” - 110° 70” Bujur Timur dan 7° 28” - 7° 46” Lintang Selatan. Pusat administrasinya berlokasi
commit to user
di Karanganyar Kota, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di sebelah Timur, Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah Barat. Kabupaten Karanganyar memiliki sebuah kecamatan enklave yang terletak di antara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta yaitu Kecamatan Colomadu.
(id.wikipedia.org diakses 7 Maret 2017)
Gambar 3.4 : Wilayah Administrasi Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Kabupaten Karanganyar memiliki elevasi rata-rata 511 mdpl dengan titik terendah 90 mdpl dan titik tertinggi 2000 mdpl. Rata-rata curah hujan sebesar 5.965,08 mm per tahun dengan rata-rata sebanyak 116,70 harinya turun hujan. Suhu udara terendah sebesar 22°C dan suhu tertinggi sekitar 31°C. Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah 77.378,64 Ha dengan wilayah administrasi yang terbagi menjadi 17 kecamatan, sebagai berikut:
commit to user
a. Kecamatan Jatipuro dengan luas wilayah 4.036,50 Ha b. Kecamatan Jatiyoso dengan luas wilayah 6.716,49 Ha c. Kecamatan Jumapolo dengan luas wilayah 5.567,02 Ha d. Kecamatan Jumantono dengan luas wilayah 5.355,44 Ha e. Kecamatan Matesih dengan luas wilayah 2.626,63 Ha f. Kecamatan Tawangmangu dengan luas wilayah 7.003,16 Ha g. Kecamatan Ngargoyoso dengan luas wilayah 6.533,94 Ha h. Kecamatan Karangpandan dengan luas wilayah 3.411,08 Ha i. Kecamatan Karanganyar dengan luas wilayah 4.302,64 Ha j. Kecamatan Tasikmadu dengan luas wilayah 2.759,73 Ha k. Kecamatan Jaten dengan luas wilayah 2.554,81 Ha l. Kecamatan Colomadu dengan luas wilayah 1.564,81 Ha m. Kecamatan Gondangrejo dengan luas wilayah 5.679,95 Ha n. Kecamatan Kebakkramat dengan luas wilayah 3.645,63 Ha o. Kecamatan Mojogedang dengan luas wilayah 5.330,90 Ha p. Kecamatan Kerjo dengan luas wilayah 4.682,27 Ha q. Kecamatan Jenawi dengan luas wilayah 5.608,28 Ha (www.karanganyarkab.go.id diakses 7 Maret 2017)
commit to user 3. Lambang Kabupaten Karanganyar
Gambar 3.5 : Lambang Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Bentuk lambang daerah Kabupaten Karanganyar merupakan sebuah perisai bersudut lima yang digayakan berwarna dasar coklat muda, bertepian (plisir) warna putih. Isi lukisan sebuah segi enam berwarna dasar merah putih, bertepian warna putih. Pada perisai tersebut terlukiskan empat belas macam benda alam, bangunan, tumbuh-tumbuhan yang tata letaknya tersusun secara artistik, empat di luar, dan sepuluh di dalam segi enam.
a. Di luar segi enam
1) Di bawah terdapat tulisan “KARANGANYAR” pada pita putih.
2) Di atas terdapat sebuah bintang segi lima warna kuning emas
3) Di sebelah kiri terdapat setangkai padi berisi tujuh belas butir warna kuning
4) Di sebelah kanan terdapat setangkai kapas yang terdiri dari delapan kapas warna putih, empat bunga warna kuning, dan lima daun warna hijau.
commit to user b. Di dalam segi enam
1) Sebatang pohon beringin, berakar gantung empat warna hijau tua 2) Sebuah bende (alat gamelan) warna biru muda di bawah pohon
beringin
3) Gunung warna hitam merupakan alas bende
4) Persawahan warna hijau tua dan saluran air warna putih pada kaki gunung
5) Dua batang tebu warna putih berdiri di atas persawahan melingkari bende
6) Susunan delapan helai daun teh berbentuk sayap warna coklat muda di tengah-tengah persawahan
7) Sebilah keris warna kuning, bertingkai (ukiran) hitam, berdiri tegak di tengah-tengah daun teh
8) Lima mata rantai warna hitam pada roda
9) Dua pucuk bambu runcing warna putih membatasi persawahan di sebelah kanan dan kiri.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Berbagai elemen penyusun lambang tersebut memiliki arti masing- masing, yaitu sebagai berikut:
a. Perisai bersudut lima, keris, dan bambu runcing melambangkan penolakan bahaya berdasarkan Pancasila.
b. Bintang melambangkan keagungan Tuhan dan kesadaran serta ketentuan beragama rakyat daerah Kabupaten Karanganyar yang menjiwai pemerintah dalam melaksanakan tugasnya.
commit to user
c. Segi enam melambangkan daerah Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan enam daerah, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kotamadya Surakarta, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sragen.
d. Padi dan kapas melambangkan cita-cita kemakmuran (materiil) rakyat daerah Kabupaten Karanganyar untuk sepanjang masa dan melambangkan Proklamasi 17 Agustus 1945.
e. Kata “KARANGANYAR” dalam pita menunjukkan nama daerah Kabupaten Karanganyar.
f. Pohon beringin melambangkan kewibawaan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dan rasa kebangsaan Indonesia, akar gantung melambangkan tempat bekas kawedanan.
g. Bende melambangkan kehidupan kepribadian kebudayaan rakyat daerah Kabupaten Karanganyar dan melambangkan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai pemegang komando di segala bidang dalam daerah.
h. Gunung melambangkan keteguhan yang abadi rakyat daerah Kabupaten Karanganyar, dalam pengabdiannya kepada Negara, Nusa, dan Bangsa.
i. Persawahan dan saluran air melambangkan kesuburan daerah Kabupaten Karanganyar.
j. Tebu melambangkan adanya perusahaan gula dalam daerah Kabupaten Karanganyar yang mempunyai standar internasional.
k. Daun teh melambangkan bahwa dalam daerah Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa perusahaan perkebunan.
commit to user
l. Bentuk sayap melambangkan adanya Pangkalan Udara dalam daerah Kabupaten Karanganyar dan menggambarkan motif batik tulis sebagai kehidupan industri rakyat daerah Kabupaten Karanganyar.
m. Roda melambangkan bahwa sebagian rakyat daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari karyawan dan buruh.
n. Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat daerah Kabupaten Karanganyar yang dijiwai oleh semangat gotong royong.
o. Warna dasar coklat muda melambangkan rasa tanggung jawab rakyat.
p. Merah putih melambangkan kesatuan Bangsa Indonesia, keberanian, dan kesucian rakyat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dalam mebela kebenaran dan keadilan.
q. Kuning emas berarti keagungan.
r. Hijau melambangkan penghargaan kemakmuran rakyat dan kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
s. Biru melambangkan pengharapan kesetiaan rakyat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan tugasnya masing- masing dengan tekad yang bulat dan abadi.
t. Kuning melambangkan semangat membeci terhadap segala bentuk keangkara-murkaan dan penyelewengan.
Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar wajib dihormati dan diperlakukan secara wajar oleh setiap warga daerah Kabupaten Karanganyar, karena mengandung nilai-nilai positif dan ideal yang mencerminkan kehidupan dan cita-cita luhur rakyat daerah Kabupaten Karanganyar.
Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan tanda resmi bagi
commit to user
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
4. Visi dan Misi Kabupaten Karanganyar a. Visi Kabupaten Karanganyar
Visi pembangunan Kabupaten Karanganyar 2013 - 2018 adalah:
“Bersama Memajukan Karanganyar”
b. Misi Kabupaten Karanganyar
Misi pembangunan Kabupaten Karanganyar 2013 - 2018 adalah:
1) Pembangunan infrastruktur menyeluruh 2) Pencapaian 10.000 wirausahawan mandiri
3) Pendidikan gratis SD, SMP, SMA dan kesehatan gratis 4) Pembangunandesa sebagai pusat pertumbuhan
5) Peningkatan kualitas keagamaan dan sosial budaya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 6 Maret 2017)
commit to user
B.
Pariwisata di Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu di sisi barat, atau di sebelah timur Kota Surakarta. Dengan keindahan pemandangan alamnya, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat tinggi, terutama di bidang wisata alam dan sejenisnya. Tanah Kabupaten Karanganyar juga sangat subur, yang digunakan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan tentu saja pariwisata agro. Kondisi alamnya yang sangat beragam membuat Kabupaten Karanganyar sangat cocok untuk wisata alam minat khusus seperti outbond, arung jeram, tracking, hiking, terbang layang, dan banyak lainnya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 8 Maret 2017)
Lokasinya yang berdekatan dengan Kerajaan Mataram Islam di Surakarta dan Yogyakarta, dan juga dipercaya sebagai tempat tinggal Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V, Kabupaten Karanganyar juga mempunyai banyak objek wisata sejarah dan ziarah. Kebanyakan objek wisata itu sudah berumur ratusan tahun, bahkan ada juga situs-situs purba dan prasejarah yang diperkirakan telah berumur ribuan tahun. Banyaknya potensi yang dimiliki Kabupaten Karanganyar menjadikannya sangat layak dikunjungi dan menjadi tujuan wisata unggulan di Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia. (www.karanganyarkab.go.id diakses 8 Maret 2017)
Dalam perancangan board game Jajaka ini dipilih objek-objek wisata di Kabupaten Karanganyar yang cocok untuk dikenalkan dan dikunjungi serta dipelajari oleh target audience, yaitu remaja usia 16-18 tahun sebagai wahana rekreasi yang edukatif. Berikut objek-objek wisata Kabupaten Karanganyar yang akan diangkat ke dalam permainan board game Jajaka:
commit to user 1. Wisata Alam
a. Gunung Lawu
Gambar 3.6 : Gunung Lawu (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gunung Lawu memiliki ketinggian 3265 mdpl dan merupakan tempat tertinggi di Karanganyar dan sekitarnya. Suhu di sekitar Puncak Lawu terkadang kurang dari 20°C dan hampir setiap hari diselimuti oleh kabut. Udara dingin dan keindahan panorama saat matahari terbit dan terbenam menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain tantangan alam dan keindahan panoramanya, Puncak Lawu menyimpan berbagai misteri dan peninggalan sejarah yang penting bagi masyarakat dam budaya Jawa.
Dalam sebuah buku Babad disebutkan bahwa Puncak lawu merupakan tempat muksa Prabu Brawijaya V yang diikuti dengan abdi setianya yaitu Sapdo Palon Naya Genggong. Adapun Prabu Brawijaya sendiri pada cerita-cerita selanjutnya dikenal dengan “Sunan Lawu”.
Berbagai tempat bersejarah di Puncak Lawu yang hingga kini dipercaya sebagai peninggalan atau petilasan dari Prabu Brawijaya V antara lain, Hargo Dumilah, Hargo Dalem, Hargo Dumiling, Sendang Drajat, Sumur Jolotundo, Lumbung Selayur, Pawon Sewu, dan lain-lain.
commit to user
Gambar 3.7 : Hargo Dumilah 3265 mdpl
(Sumber: www.bocahpetualang.com diakses 22 Maret 2017) b. Grojogan Sewu
Hutan lindung yang ada di Tawangmangu merupakan hutan konservasi yang dikelola Kementrian Kehutanan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang berkantor di daerah Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Hutan lindung Tawangmangu memiliki luas sekitar 20 Ha, dan dalam lingkungan hutan lindung ini ditumbuhi berbagai macam spesies tanaman pohon dan berbagai hewan liar, namun yang dapat dilihat sehari-hari adalah sekelompok kera jinak yang benyak bergelantungan di antara pohon-pohon pinus hingga ke lingkungan sekitar pemukiman.
Keindahan alam hutan Tawangmangu didukung dengan adanya air terjun yang sangat tinggi dan cukup besar debit airnya yang disebut dengan “Grojogan Sewu”. Ketinggian air terjun Grojogan Sewu mencapai sekitar 81 m. Selain keindahan Grojogan Sewu, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang ada seperti kolam renang, flying fox, outbond, dan berbagai permainan anak, dan bagi pengunjung yang ingin
commit to user
singgah beberapa hari terdapat fasilitas peristirahatan, penginapan, home stay, losmen hingga hotel berbintang di sekitar kawasan wisata Tawangmangu.
Gambar 3.8 : Air Terjun Grojogan Sewu
(Sumber: www.yasiryafiat.wordpress.com diakses 22 Maret 2017) c. Parangijo
Nama Parangijo diambil dari sebuah cerita legenda, dahulu tumbuh sebatang pohon besar yang dikeramatkan oleh penduduk setempat.
Karena keramatnya, pohon tersebut tidak dapat ditebang. Pada tahun 1942 terjadi banjir besar yang melanda daerah tersebut, oleh penduduk setempat peristiwa tersebut dinamakan Baru Klinting. Banjir tersebut menumbangkan dan menyeret batang pohon besar itu hingga pindah ke suatu tempat, namun posisi pohon tetap berdiri tegak di antara tebing- tebing (parang) hingga air ari atas bukit menuju lembah mengalir melalui batangnya, dan lama kelamaan batang tersebut berwarna hijau karena ditumbuhi lumut.
commit to user
Pada tahun 1982, peristiwa Baru Klinting kembali terjadi dan menghanyutkan pohon keramat tersebut. Hilangnya pohon tersebut membuat air yang dulunya mengalir melalui perantara pohon sekarang meluncur langsung dari atas bukit menuju lembah, hingga terbentuklah air terjun yang kemudian dinamakan Parangijo. Pada tahun 2006 air terjun ini dibuka sebagai objek wisata hingga saat ini. Air terjun Parangijo terletak di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung dapat pula menikmati berbagai fasilitas yang ada seperti gardu pandang, gazebo, kolam renang, dan tempat bermain anak. Selain itu tersedia pula warung-warung makan, toko cinderamata, villa, dan home stay di sekitar objek wisata air terjun.
Gambar 3.9 : Air Terjun Parangijo
(Sumber: www.jalansolo.com diakses 22 Maret 2017) d. Taman Hutan Raya (Tahura)
Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di kompleks belakang Candi Sukuh Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso. Fasilitas yang dikelola Balai Penelitian Tumbuhan dan Pengelolaan (BPTP) Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
commit to user
Tengah ini menawarkan pesona kesejukan hutan di lahan seluas 231,3 hektare. Pengunjung dapat memanfaatkan area alami berupa lahan perkemahan, wisata jalan kaki, bermain air terjun di Parangijo, dan meneliti ragam satwa dan hutan alami.
Gambar 3.10 : Gerbang masuk Tahura
(Sumber: www.annamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017) Untuk mencapai tahura yang terkenal dengan pesona Candi Cetho- Sukuh ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 36 km dari Solo ke arah Tawangmangu.pengelola menyediakan fasilitas bumi perkemahan berdaya tampung 250 orang, berupa peralatan camping dan MCK.
Menariknya, beberapa objek wisata di Tahura ini terhubung oleh jalan setapak sepanjang 570 meter bermaterial gicok atau batu blondos. Selain jalan gicok, terdapat pula jalur tracking khusus bagi pengunjung yang menyukai tantangan lintas alam sepanjang 5 km. (www.majalah.xyz diakses 17 Maret 2017)
commit to user
Gambar 3.11 : Taman bermain Tahura
(Sumber: www.nnamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017)
Gambar 3.12 : Rusa di Tahura
(Sumber: www.nnamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user e. Telaga Madirdo
Telaga Madirdo terletak di Dusun Tlogo, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso. Berasal dari mata air yang ada di celah-celah batu di lereng Gunung Lawu di ketinggian 900 mdpl. Telaga ini tidak pernah surut atau kering saat musim kemarau dan tidak pernah banjir saat musim penghujan.
Airnya yang sangat jernih dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk keperluan sehari-hari dan irigasi.
Gambar 3.13 : Pemandangan Telaga Madirdo
(Sumber: www.amzngargoyoso.blogspot.com diakses 22 Maret 2017) f. Air Terjun Jumog
Air terjun Jumog terletak di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso.
Pada tahun 2004 air terjun ini mulai dikelola dan dibuka sebagai objek wisata untuk umum. Selain keindahan air terjun, pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang anak, panggung hiburan, rumah makan, gazebo, dan rest area. Berbagai home stay pun tersedia, dan banyak pula penjaja kuliner khas sate kelinci di sini.
commit to user
Gambar 3.14 : Air Terjun Jumog
(Sumber: www.piknikasik.com diakses 22 Maret 2017) g. Kebun Teh Kemuning
Kebun teh Kemuning berada di Kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi di tepi jalan utama Karanganyar – Sragen via Cetho. Pengunjung dapat menikmati pemandangan kebun teh yang luas. Selain hamparan teh yang menyejukkan mata, berbagai aktivitas dapat dilakukan di sini seperti, tracking, bersepeda, berkuda, olahraga paralayang, terjun payung, camping, dan sebagainya. Pengunjung juga dapat melihat proses pengolahan teh di pabrik teh Kemuning.
Gambar 3.15 : Kebun Teh Kemuning
(Sumber: www.infolokasi.net diakses 22 Maret 2017)
commit to user h. Sekipan
Wana Wisata Sekipan merupakan dataran yang berada pada ketinggian 1200 mdpl di sisi barat Gunung Lawu. Udaranya sejuk dengan panorama yang menakjubkan di antara hutan pinus yang masih lebat merupakan area perkemahan dan outbond dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tenda, cafetaria, dan arena permainan. Selain camping ground, Sekipan Camp dilengkapi dengan berbagai fasilitas penginapan, motel, hotel, dan rumah makan serta pemancingan.
Gambar 3.16 : Bumi Perkemahan Sekipan
(Sumber: www.kompasiana.com/dhave diakses 22 Maret 2017) i. Senatah Adventure
Senatah Adventure diinisiasi oleh sekelompok pemuda dengan dukungan warga dan pemangku wilayah mulai menggarap dan memanfaatkan aliran Sungai Senatah sebagi objek petualangan tubing.
Sungai ini mengalir di Dusun Gadungan Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso. Meskipun sungai ini berukuran relatif kecil, namun arusnya cukup deras dan tak pernah kering. Selain itu, lokasinya berada di tepi
commit to user
jalan utama Karangpandan – Jenawi yang cukup strategis dan mudah dijangkau pengunjung.
Fasilitas tubing Senatah dapat dinikmati oleh anak-anak hingga dewasa. Untuk anak-anak lokasi tubing berada di atas dengan aliran arus yang landai dan panjang track ± 800 m. Sedangkan lokasi tubing untuk dewasa dimulai dari bawah jembatan dengan arus yang lebih deras dan panjang track 3 km. Untuk kelancaran dan keselamatan dalam petualangan yang cukup ekstrim ini, pengunjung akan dipandu oleh beberapa instruktur yang handal dan telah menguasai medannya.
Gambar 3.17 : Arung jeram mini tubing di Senatah Adventure (Sumber: www.youtube.com diakses 22 Maret 2017) j. Wana Wisata Gunung Bromo
Wana Wisata Gunung Bromo merupakan salah satu kekayaan wisata di Kabupaten Karanganyar yang letaknya kurang lebih 5 km ke arah utara Kota Karanganyar. Kawasan hutan penelitian yang ditumbuhi berbagai jenis pohon, termasuk pohon-pohon langka, seperti Cendana. Selain itu, hal yang paling menarik adalah tumbuhnya pohon unik sejenis kayu jati yang tumbuh dikelilingi oleh pohon beringin yang dikenal dengan nama
“Jati Kurung”. Tepat di bawah Jati Kurung terdapat sebuah petilasan yang
commit to user
konon merupakan petilasan Nyai Ageng Serang (istri dari Pangeran Diponegoro) sewaktu mengungsi pada masa penjajahan Belanda. Adanya petilasan ini membuat banyak pengunjung pada hari-hari tertentu yang melakukan ziarah. Fasilitas yang terdapat di wana wisata ini antara lain, panggung terbuka, shelter wisata, arena bermain anak, mushola, gardu pandang, dan lain-lain.
Gambar 3.18 : Wana Wisata Gunung Bromo (Sumber: www.nyetreet.com diakses 20 Mei 2017) k. Sapta Tirta Pablengan
Objek wisata Sapta Tirta Pablengan terletak 20 km dari ibu kota Kabupaten Karanganyar, berlokasi di jalan yang menghubungkan Karangpandan dan Astana Mangadeg Girilayu. Objek wisata ini dulunya adalah benteng pertahanan Pangeran Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa). Sapta tirta memiliki arti tujuh mata air, objek wisata ini merupakan lokasi dimana berkumpul tujuh mata air dengan jarak yang berdekatan tetapi memiliki kandungan yang berbeda satu sama lain.
Ketujuh sumber mata air tersebut antara lain, sumber air bleng yang rasanya asin dan biasa diambil warga untuk bahan campuran membuat
commit to user
karak (semacam kerupuk yang terbuat dari nasi), sumber air hangat yang bisa mengobati gatal-gatal sampai reumatik, sumber air kasekten yang biasa digunakan untuk kesehatan dan menyucikan jiwa raga, sumber air hidup biasa digunakan untuk mencuci muka dan dipercaya membuat awet muda, sumber air mati dilarang untuk digunakan mencuci muka apalagi dikonsumsi karena memiliki kandungan zat yang berbahaya, sumber air soda yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, sumber air urus-urus yang dapat digunakan sebagai obat pencuci perut.
Gambar 3.19 : Sapta Tirta Pablengan
(Sumber: nuansasupranatural.blogspot.co.id diakses 20 Mei 2017) 2. Wisata Budaya dan Sejarah
a. Candi Sukuh
Bangunan Candi Sukuh tergolong candi dengan bentuk yang relatif sederhana dibandingkan dengan candi-candi lain. Candi yang terletak di Dukuh Berjo Desa Sukuh Kecamatan Ngargoyoso ini memiliki hiasan dan relief yang unik. Bentuk candi berupa trapesium dan strukturnya mirip dengan bentuk Piramida. Candi ini tergolong kontroversial, dikarenakan adanya objek-objek lingga dan yoni yang melambangkan kesuburan.
commit to user
Candi Sukuh dibangun pada abad ke-15 atau sekitar 1437 masehi, pada masa Kerajaan Majapahit. Candi ini ditemukan kembali pada tahun 1815 oleh Residen Johnson pada masa pemerintahan Gubernur Raffles.
Candi Sukuh juga dikenal sebagai “Candi Erotik” karena banyaknya relief organ seks pria (lingga) dan wanita (yoni). Pada Candi Sukuh terdapat relief yang menggambarkan cerita Garudeya dan Sundamala yang keduanya mengangkat tema “Pembebasan atau Ruwatan”.
Gambar 3.20 : Candi Sukuh
(Sumber: www.tempatliburanterbaik.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user b. Candi Cetho
Candi Cetho ditemukan pertama kali pada tahun 1842 oleh Van Der Vlis. Candi yang dibangun pada abad ke-15 ini terletak di Desa Gumeng Kecamatan Jenawi, kurang lebih 7 km sebelah utara Candi Sukuh. Candi yang berada di tepian hutan pinus ini berada pada ketinggian 1470 mdpl, dengan arsitektur bangunan yang mirip pura-pura yang ada di Bali.
Struktur bangunan Candi Cetho bertingkat-tingkat atau berteras, yang setipa terasnya memiliki sifat dan fungsi yang berbeda-beda. Terdapat 13 teras yang tersusun dari barat ke timur dengan pola susunan makin ke belakang makin tinggi dan dianggap paling suci. Masing-masing halaman teras dihubungkan oleh sebuah pintu dan jalan setapak yang seolah-olah membagi halaman teras menjadi dua bagian. Selain itu juga terdapat relief-relief yang menggambarkan adegan cerita Sudamala seperti yang ada di Candi Sukuh dan relief-relief binatang seperti kadal, gajah, kura- kura, belut, dan ketam.
Gambar 3.21 : Candi Cetho
(Sumber: www.piknikasik.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user c. Museum Purbakala Dayu
Museum Manusia Purba Klaster Dayu berada di Desa Dayu Kecamatan Gondangrejo. Museum ini diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono pada 19 Oktober 2014 di Jakarta, dan telah dibuka untuk umum hingga sekarang. Lokasi museum ini berada 4,6 km dari Pasar Tuban dan Terminal Gondangrejo. Belok kanan dari arah Surakarta dan belok ke kiri dari arah Purwodadi.
Di dalam museum ini terdapat temuan fosil tengkorak Homoerectus dengan peralatan yang mereka gunakan. Terdapat pula lapisan-lapisan tanah berusia ratusan ribu tahun sampai jutaan tahun. Selain fosil-fosil dan instalasi peraga, terdapat pula wahana permainan dan ruang visual untuk simulasi dan melihat film kehidupan manusia purba.
Gambar 3.22 : Gerbang masuk Museum Purbakala klaster Dayu (Sumber: www.krjogja.com diakses 22 Maret 2017) d. Museum Keris Brojo Buwono
Museum ini berlokasi di Wonosari, Gondangrejo ± 5 km ke utara dari arah ring road Mojosongo. Museum Keris dan Besalen Brojo Buwono ini dikelola oleh Basuki yan juga seorang dosen di ISI Surakarta.
commit to user
Keris sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO merupakan kebanggaan tersendiri khususnya bagi suku Jawa, karena senjata tradisional ini merupakan identitas budaya Jawa. Selain sebagai senjata, keris juga merupakan penanda karakter bagi pemegang atau pemiliknya.
Sehingga keris sering kali dipercaya memiliki kekuatan magis di dalamnya.
Di dalam Museum Brojo Buwono disimpan berbagai macam koleksi keris dengan berbagai karakter, jaman, dan asal usulnya. Berbagai desain yang unik menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari para pengunjung dan pecinta keris pada umumnya. Selain melihat berbagai koleksi keris, pengunjung dapat melihat proses pembuatan keris di museum ini, mulai dari pemilihan material logam, penempaan, pembentukan, hingga pemunculan pamornya.
Gambar 3.23 : Museum Keris Brojo Buwono (Sumber: www.majalahasri.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user e. Puri Taman Saraswati
Puri Taman Saraswati berada satu kompleks dengan Candi Cetho, tepatnya di bagian belakangnya. Untuk menuju Puri Taman Saraswati pengunjung harus melewati Candi Cetho karena hanya ada satu jalan setapak untuk sampai di lokasi puri ataupun ke Candi Kethek. Jalan setapak menuju puri berada di sebelah kiri kompleks Candi Cetho. Patung Dewi Saraswati yang ada di sana didatangkan langsung dari Gianyar Bali dan diresmikan oleh Bupati Karanganyar dengan Bupati Gianyar Bali sebagai bentuk kerjasama antar daerah.
Gambar 3.24 : Puri Taman Saraswati (Sumber: www.chic-id.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user f. Situs Giyanti
Situs Giyanti merupakan tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti tahun 1755. Nama perjanjian “Giyanti” diambil dari tempat keberadaan situs ini yang berada di Desa Giyanti, tepatnya di Dukuh Kerten, Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar. Situs ini merupakan saksi sejarah yang menandai pembagian wilayah Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta pada zaman pemerintahan Sunan Pakubuwono III dari Kasunanan Surakarta dan Sultan Hamengkubowono I dari Kasultanan Yogyakarta sekitar tahun 1755.
Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1755 ini secara de facto dan de jure menandai berakhirnya Kerajaan Mataram yang awalnya independen menjadi takluk di bawah kendali VOC. Perjanjian Giyanti menjadi akhir dari pergulatan politik kepentingan pada masa itu di mana terdapat perselisiha sikap keberpihakan antara Kerajaan Mataram (Sunan Pakubuwono III), Pangeran Mangubumi, serta Pangeran Samber Nyawa (Raden Mas Said) terhadap cengkeraman kekuasaan VOC. Pada akhirnya perjanjian ini mengakibatkan Pangeran Samber Nyawa difitnah sebagai pemberontak dan dijadikan musuh bersama VOC dan Mataram.
commit to user
Gambar 3.25 : Situs Giyanti
(Sumber: www.detikone.com diakses 22 Maret 2017) g. Candi Ketek
Candi Kethek adalah sebuah situs bekas bangunan candi dengan empat teras bertingkat yang menghadap ke arah barat. Masing-masing teras itu dihubungkan dengan undakan batu. Di sisi kanan candi terdapat jalan setapak sebagai alternatif untuk menuju ke teras paling atas. Kethek dalam bahasa Jawa berarti kera, nama yang diberikan oleh penduduk setempat kepada candi ini karena dahulu ada bayak kera di daerah ini.
Lokasi Candi Kethek berada di sebelah timur laut Candi Cetho, di lahan milik Perhutani. Candi ini berada di lereng barat laut Gunung Lawu, dan masuk wilayah Kecamatan Jenawi. Untuk mencapai tempat ini pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 300 meter dari Candi Cetho, searah dengan jalur jalan ke Puri Taman Saraswati.
Candi Kethek memiliki struktur tata ruang serupa dengan Candi Cetho dan Candi Sukuh yang berada di satu kawasan, yaitu punden berundak, ang dianggap sebagai ciri khas bangunan warisan budaya Megalit di
commit to user
Nusantara. Dari kemiripan ini, waktu pendiriannya pun diperkirakan hampir bersamaan dengan kedua candi tersebut.
Gambar 3.26 : Candi Kethek
(Sumber: www.bungaharry.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017) h. Pura Pemacekan
Pura Pemacekan dulunya merupakan pura petilasan I Gusti Ageng Pemacekan, yang lebih dikenal sebagai Pura Pasek dan merupakan induk dari Pura Pasek yang ada di Bali. Pura ini terletak di Desa Pasekan Kecamatan Karangpandan. Pura ini dibangun menjadi lebih megah dan mewah ada masa Pakoeboewono XII. Keterlibatan raja dari Keraton Surakarta dalam pembangunan kembali Pura Pemacekan ini cukup beralasan, karena bila dilihat dari silsilah vertikal raja-raja yang terpampang di dinding bangunan Pura Pemacekan itu, dimulai dari Kerajaan Singosari di mana pemerintahan Ken Arok hingga raja Surakarta yang sekarang masih memiliki ikatan darah persaudaraan dengan Ki Ageng Pasek, atau dikenal dengan nama Pangeran Arya Kusuma yang merupakan salah seorang menantu Pangeran Brawijaya V yang petilasannya berada di dalam bangunan Pura Pasek ini.
commit to user
Gambar 3.27 : Pura Pemacekan
(Sumber: www.otonomi.co.id diakses 22 Maret 2017) i. Astana Giribangun
Astana Giribangun dibangun pada tahun 1967, kemudian diresmikan pada tahun 1974. Astana Giribangun adalah makam mantan Presiden Republik Indonesia ke dua yaitu Jenderal Soeharto beserta istrinya Ibu Tien Soeharto dan keluarganya. Astana ini terletak di Desa Karangbangun, Matesih. Dibangun di sebuah bukit berdekatan dengan Astana Mangadeg yang merupakan makam raja-raja Mangkunegaran. Astana Giribangun terdiri dari beberapa bangunan yang diberi nama Cungkup Argotuwuh, Cungkup Argokembang, dan Cungkup Argosari yang merupakan cungkup tertinggi. Cungkup Argosari adalah ruangan utama yang merupakan makam dari Jenderal Soeharto, Ibu Tien Soeharto beserta keluarga.
commit to user
Gambar 3.28 : Astana Giribangun
(Sumber: www.tribunsolo.com diakses 22 Maret 2017) j. Astana Mangadeg
Astana Mangadeg terletak di Desa Karangbangun Kecamatan Matesih. Astana ini merupakan kompleks makam raja-raja dari Istana Mangkunegaran Surakarta. Raja-raja Mangkunegaran yang dimakamkan di Astana Mangadeg adalah Raja Mangkunegara I atau Pangeran Samber Nyawa dan lebih dikenal dengan nama Raden Mas Said yang memiliki kesaktian luar biasa dan pada masa pemerintahannya sangat gigih melawan penjajah Belanda, selain itu terdapat makam Raja Mangkunegara II, III, serta kerabat raja dan orang-orang yang berjasa melawan VOC juga dimakamkan di sini.
commit to user
Gambar 3.29 : Astana Mangadeg
(Sumber: www.irwancellulers.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017) k. Srawung Seni Candi
Srawung Seni Candi diartikan sebagai rasa kebersamaan gotong royong, bowo roso, ngudo roso, ngobrol percakaan-percakapan antara penonton, kritkus, maupun penyaji. Seni Candi dimaksudkan sebagai seni dari relief candi yang alami. Srawung Seni Candi dilaksanakan sejak tahun 2003 yang bertujuan sebagai sarana untuk menyatukan apresiasi para pecinta seni dan para pujangga untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan nilai-nilai budaya dan tradisi dengan kolaborasi modern.
Srawung Seni Candi diselenggarakan oleh Padepokan Lemah Putih Gondangrejo Karanganyar, di bawah pimpinan Suprapto Suryodarmo, atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Prapto. Bekerjasama dengan berbagai pihak menjadikan sebuah pertunjukan yang menarik dan tidak setiap saat bisa disaksikan. Di sela-sela pertunjukan, dilaksanakan pula seminar atau sambung rasa terbuka. Sedangkan pada malam harinya diadakan malam tirakatan yang akan diampu oleh Himpunan Penghayat
commit to user
Kepercayaan (HPK) Solo, HPK Karanganyar, dan Forum Boworoso Tosan Aji Sudjatmoko.
Gambar 3.30 : Salah satu rangakaian acara Srawung Seni Candi (Sumber: www.ayodolan.karanganyarkab.go.id diakses 22 Maret 2017) l. Astana Girilayu
Astana Girilayu berada di Matesih, merupakan kompleks pemakaman raja-raja Mangkunegaran. Salah satu makam raja yang ada di kompleks ini adalah makam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara ke IV. Meninggal pada tahun 1881 dan memiliki jabatan sebagai Raja Mangkunegaran. Di Girilayu terdapat makam Mangkunegara 4, 5, 7, dan 8. Bangunan makam ini disebut mausoleum, yang seluruhnya terbuat dari bahan baja, lantainya dari marmer yang kesemuanya didatangkan dari Belanda dan tinggal dipasang di Girilayu.
Bangunan khas Eropa tersebut dibawa ke Semarang dengan kapal laut dan mendarat di pelabuhan Semarang. Kemudian dibawa dengan kereta api menuju stasiun Surakarta. Dari Surakarta dibawa secara manual ke Girilayu yang berada 1250 mdpl.
commit to user
Gambar 3.31 : Astana Girilayu
(Sumber: www.adhieswand.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017) m. Upacara Adat Dhukutan
Dhukutan merupakan upacara adat ritual bersih desa di masyarakat Dusun Nglurah, Kecamatan Tawangmangu. Upacara adat tersebut dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon Wuku Dukut yang merupakan hari pernikahan Kyai Menggung dengan Nyi Rasa Putih di situs purbakala Candi Menggung.
commit to user
Gambar 3.32 : Upacara Adat Dhukutan (Sumber: www.detikone.com diakses 22 Maret 2017) n. Grebeg Giling Cembengan
Grebeg Giling Cembengan merupakan upacara tradisi sebelum dimulainya giling tebu. Grebeg Giling lebih dikenal di daerah dengan sebutan Cembengan, bisa dikatakan sebagai pesta rakyat yang diselenggarakan oleh Pabrik Gula Tasikmadu. Puncak dari upacara ini pada hari Jumat Pon dengan menggiring sepasang “temanten tebu” dan penanaman kepala kerbau di tempat-tempat tertentu. Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh almarhum Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IV pada tahun 1870 dengan nama Pabrik Gula Sondokoro. Setiap taun sebelum musim giling tebu,selalu diadakan upacara selamatan untuk seluruh karyawannya.
commit to user
Gambar 3.33 : Grebeg giling Cembengan (Sumber: www.ptpnix.co.id diakses 22 Maret 2017) o. Grebeg Sura Gunung Lawu
Tahun baru 1 Muharam yang biasa disebut sebagai Sasi Suro oleh masyarakat Jawa, diyakini sebagai bulan yang kurang baik untuk melaksanakan berbagai kegiatan, khususnya sebuah hajatan. Namun bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar justru dimanfaatkan untuk menyelenggarakan sebuah pesta rakyat yang bertajuk Grebeg Lawu.
Gambar 3.34 : Salah satu rangkaian acara Grebeg Sura Lawu (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user p. Situs Watu Kandang
Situs Purbakala Watu Kandang merupakan situs bangunan berbentuk pra candi sebelum berkembang. Situs peninggalan megalitikum ini berupa kelompok deretan batu berdiri yang tertata rapi.
Situs ini diperkirakan sudah ada sebelum adanya candi-candi megah di Indonesia. Peninggalan ini dikeramatkan oleh masyarakat dan dikenal dengan sebutan Watu Kandang.
Gambar 3.35 : Situs Watu Kandang
(Sumber: tarabuwana.blogspot.co.id diakses 20 Mei 2017)
commit to user 3. Wisata Buatan
a. Agrowisata Sondokoro
Agrowisata Sondokoro berada di Kecamatan Tasikmadu, sekitar 45 menit dari pusat Kota Surakarta. Tempat wisata yang resmi dibuka pada tahun 2006 ini merupakan bekas Pabrik Gula Tasikmadu yang dirintis oleh KGPAA Mangkunegoro IV pada tahun 1971. Menurut cerita lokal, nama Sondokoro diambil dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro yang bertarung selama 4 hari 40 malam demi meperebutkan menantu bagi anak gadis mereka yang sama-sama mencintai Tumenggung Joyo Lelono.
Agrowisata Sondokoro menyediakan wisata Spoor Teboe, Spoor Uap, dan Spoor Sakarosa untuk keliling pabrik. Terdapat pula fasilitas wisata edukasi melihat proses pembuatan gula besera instalasinya.
Agrowisata ini beralamat di Jl. Mangkunegara, Bojonegara, Ngijo, Tasikmadu. Atau bisa dilihat melalui GPS dengan titik ordinat -.576424, 110.929504. Agrowisata ini buka pukul 08.00 – 17.00. Untuk masuk ke lokasi agrowisata, pengunjung dikenakan tarif Rp. 5.000,00 per orang, sedangkan tiket Spoor Teboe, Spoor Uap, dan Spoor Sakarosa Rp.
6.000,00 dan Rp. 9.000,00. Fasilitas lain yang dapat dinikmati di sini antar lain adalah, jaring laba-laba, mandi bola, mini futsal, panjat dinding, arena bermain pasir, flying fox, taman air,jembatan gantung, kolam renang, tama lalu lintas, monumen giling, air cerdas, agro sehat, jalan refleksi, sachacinema (film proses pembuatan gula), graha Pindusita, terapi ikan, gazebo, rumah pohon, dan fish house (aquarium air tawar dan air laut).
(www.petatempatwisata.com diakses 21 Maret 2017)
commit to user
Gambar 3.36 : Arena bermain air
(Sumber: www.wisatasenibudaya.com diakses 22 Maret 2017)
Gambar 3.37 : Pengunjung menikmati keliling pabrik dengan kereta (Sumber: www.jalansolo.com diakses 22 Maret 2017) b. Taman Edukasi Dirgantara Karanganyar
Destinasi wisata edukasi ini berlokasi di Jl. Gatot Subroto Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu. Adapun wahana edupark ini memiliki lahan 12.660 m2, dan baru dimanfaatkan seluas 6.000 m2. Bentuk dan jenis wahana edukasi terdiri dari dua jenis alat angkut berupa satu unit pesawat terbang jumbo jet yang dimodifikasi dengan nama Karanganyar
commit to user
Air berkapasitas penumpang lebih dari 100 orang dan satu unit helikopter berkapasitas 6 orang.
Gambar 3.38 : Tempat parkir Taman Edukasi Dirgantara penuh oleh kendaraan pengunjung.
(Sumber: dokumentasi pribadi) c. Taman Pancasila
Taman Pancasila terletak di depan rumah dinas Bupati Karanganyar.
taman ini memiliki fungsi ganda, di siang hari difungsikan sebagai taman kota dan di malam hari difungsikan sebagai pasar malam. Berbagai hal dapat dijumpai di taman ini, seperti wahana-wahana permainan anak serta penjual makanan, aksesoris, hingga pakaian dari penduduk lokal ada di sini. Di Taman Pancasila, pengunjung dengan mudah menemukan penjaja kuliner mulai dari siomay, mie ayam, bakso, cilok, soto, wedang ronde, wedangan, arum manis, dan masih banyak lagi. Banyak pula penjual perabotan rumah tangga seperti peralatan memasak, alat-alat kebesihan, dan perkakas bengkel. (www.jalansolo.com diakses 21 Maret 2017)
commit to user
Gambar 3.39 : Taman Pancasila di malam hari
(Sumber: instagram.com/explorekabkaranganyar diakses 22 Maret 2017) d. Kolam Renang Intanpari
Kolam renang Intanpari berada di Jl. Gatot Subroto, Gaum, Tasikmadu, buka dari pukul 05.00 sampai 20.00 setiap hari, dengan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,00 per orang. Kualitas air kolamnya bagus karena dipasok menggunakan air bersih dari mata air di lereng Gunung Lawu. Ada dua kolam di objek wisata keluarga ini, yaitu kolam renang anak-anak dengan kedalaman 50 cm dan kolam renang dewasa (kolam olimpik) dengan kedalaman 130 cm sampai dengan 215 cm. Di pagi hari kolam renang biasa digunakan para orang tua, beranjak siang hingga sore biasa dipakai oleh para remaja terutama anak sekolah, saat petang sampai pukul 20.00 digunakan oleh kelompok perenang untuk berlatih.
Fasilitas di kolam renang berstandar nasional ini cukup memadai.
Pengelola menyediakan tempat bilas wanita dan pria berupa kamar mandi dan toilet serta pancuran yang berada di sisi utara kolam renang anak-
commit to user
anak. Tersedia pula beberapa warung makan dan penyewaan peralatan renang di dalam area kolam renang. Pihak pengelola juga menyediakan pelatih renang untuk yang belum bisa berenang. Pelatih renang di sini adalah pelatih resmi yang melayani kursus renang baik pria maupun wanita termasuk anak-anak yang biasanya dilaksanakan pada pagi dan sore hari dengan biaya terjangkau. (www.soloraya.com diakses 21 Maret 2017)
Gambar 3.40 : Kolam renang Intanpari ramai pengunjung (Sumber: dokumentasi pribadi)
e. Agrowisata Jambu Biji Merah (Ngargoyoso)
Agrowisata jambu biji merah ini berada di Dukuh Candi, Desa Jati Rejo, Kecamatan Ngargoyoso sekitar 14 km dari pusat kota Kabupaten Karanganyar. Di kebun seluas kurang lebih 10.000 meter persegi ini pengunjung dapat memetik langsung jambu biji merah dan dapat menikmatinya langsung. Selain jambu merah segar, pengunjung dapat membeli berbagai olahan jambu yang tersedia di sana.
commit to user
Gambar 3.41 : Hamparan tanaman jambu biji merah (Sumber: ayodolan.karanganyarkab.go.id diakses 20 Mei 2017) f. Taman New Balekambang
Taman New Balekambang berlokasi di dekat Air Terjun Grojogan Sewu. Dengan tiket masuk sebesar dua belas ribu rupiah, pengunjung dapat menikmati keindahan taman dengan berbagai tanaman bunga dan pinus, terdapat pula fasilitas outbond, mushola, dan kamar mandi. Selain itu, pengunjung dapat puas berswafoto di area miniatur ikon keajaiban dunia yang mengusung konsep 1001 selfie.
Gambar 3.42 : Salah satu sudut Taman New Balekambang (Sumber: www.solopos.com diakses 20 Mei 2017)
commit to user g. Rumah Pohon Banyuanyep Jatiyoso
Rumah pohon atau gardu pandang ini berlokasi di Punthuksari, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso sekitar 28 km dari Terminal Karangpandan melalui Jalan Karangpandan – Matesih. Dengan membayar tiket masuk sebesar dua ribu rupiah per orang, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam karanganyar dari ketinggian 1500 mdpl dari pagi hingga petang.
Gambar 3.43 : Pemandangan bukit-bukit dari gardu pandang (Sumber: www.ngadem.com diakses 20 Mei 2017)
commit to user 4. Wisata Kuliner dan Belanja
a. Sate Kelinci
Sate kelinci adalah salah satu kuliner khas yang populer di kawasan wisata Tawangmangu. Hampir di setiap sudut kawasan wisata Tawangmangu pengunjung dengan mudah menemui para penjual sate kelinci. Dengan pikulannya para pedagang berkeliling atau pun berhenti di suatu lokasi menunggu para pembeli. Dengan Rp. 12.000,00 pengunjung sudah dapat menikmati kelezatan kuliner khas sate kelinci ini.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 21 Maret 2017)
Gambar 3.44 : Sate kelinci di Taman Balekambang (Sumber: www.maniakmakan.com diakses 22 Maret 2017) b. Sabtu Belanja
Sabtu Belanja adalah pasar kaget yang berada di sekitaran alun-alun Kabupaten Karanganyar, pasar ini buka setiap hari Sabtu mulai pukul 06.00 sampai 12.00 yang diramaikan sekitar 300 pedagang. Sabtu Belanja merupakan kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Karanganyar
commit to user
sebagai pengganti Pasar Jumat. Pemerintah secara resmi membuka Pasar Sabtu Belanja di kawasan alun-alun Kabupaten Karanganyar ini pada hari Sabtu, 3 Januari 2015.
Pengunjung dapat berbelanja bibit tanaman, hasil pertanian, hewan peliharaan, kerajinan tangan, pakaian, perabotan rumah tangga, aneka barang kelontong, snack, jajanan pasar, dan berbagai macam kuliner tersedia di sini. Selain itu, harga yang ditawarkan di sini terbilang murah dan pembeli masih dapat menawar harga pada penjual.
Gambar 3.45 : Sabtu Belanja
(Sumber: berita.suaramerdeka.com diakses 22 Maret 2017) c. Rumah Teh Ndoro Donker
Rumah teh ini berlokasi di Jl. Karangpandan – Ngargoyoso, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, di area Kebun Teh Kemuning. Di rumah teh ini pengunjung dapat menikmati berbagai jenis teh dan berbagai menu makanan dari yang ringan hingga makan berat.
commit to user
Gambar 3.46 : Para pengunjung di Rumah Teh Ndoro Donker (Sumber: wisatasenibudaya.com diakses 20 Mei 2017) d. Sate Landak dan Reptil
Sate landak dan reptil dapat ditemukan di Resto Gunung Mas, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu. Resto yang berada di tepi Jalan Raya Tawangmangu kilometer 2 ini menyediakan beragam masakan sate, tongseng, dan gulai dari berbagai daging ekstrem, seperti daging landak, tupai, biawak, kelelawar, dan sebagainya. Tidak jarang wisatawan yang datang dari jauh hanya karena mencicipi kuliner daging landak dan reptil lainnya di sini. Kuliner ini tak hanya terkenal karena rasanya tetapi juga manfaatnya yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
(www.reinalorencia.wordpress.com diakses 21 Maret 2017)
commit to user
Gambar 3.47 : Sate, tongseng, dan rica landak RM Gunung Mas (Sumber: www.thetravellerstory.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user
C.
Disparpora Kabupaten Karanganyar
1. Latar Belakang Disparpora Kabupaten Karanganyar
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dalam menjalankan tugas dan fungsinya telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar. Secara rinci tugas pokok dan fungsi serta wewenangnya diatur dalam Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 75 Tahun 2009. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar adalah salah satu organisasi yang ada di Pemerintahan Kabupaten Karanganyar yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan.
Ada dua urusan yang ditangani oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, yaitu urusan wajib kebudayaan dan urusan pilihan pariwisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar saat ini beralamat di Komplek Perkantoran Kelurahan Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar dengan nomor telepon dan faksimile (0271) 495439, alamat email [email protected]. (Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar)
commit to user 2. Visi dan Misi Disparpora
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki visi dan misi sebagai berikut:
a. Visi
Terwujudnya Kabupaten Karanganyar sebagai pusat pariwisata dan kebudayaan yang mapan.
b. Misi
1) Mewujudkan Karanganyar sebagai pusat wisata dan kebudayaan.
2) Mewujudkan pariwisata sebagai pendukung peningkatan ekonomi masyarakat.
3) Mengembangkan pemasaran pariwisata yang efektif, efisien, dan berkualitas.
(Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar)
commit to user 3. Struktur Organisasi
Gambar 3.48 : Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar.
(Sumber: Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2018)
Berdasarkan bagan diatas, berikut uraian tugas di setiap bagian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
a. Kepala Dinas, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
b. Sekretariat, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan dinas.
c. Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas membantu Sekretaris Badan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan dinas, mengevaluasi,
commit to user
menganalisis, menyusun laporan atas hasil-hasil yang dicapai dan melaksanakan urusan hukum serta organisasi dan tata laksana.
d. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan, pertanggungjawaban dan administratif keuangan.
e. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, memmpunyai tugas pokok melakukan urusan surat menyuarat, penggandaan, kearsipan perlengkapan dan rumah tangga serta penyelenggaraan administrasi dan pembinaan kepegawaian.
f. Bidang Objek dan Sarana Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang objek dan sarana wisata.
g. Seksi Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan objek wisata dan daya tarik wisata.
h. Seksi Atraksi, Rekreasi dan Hiburan Umum, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan pembinaan, pengembangan, dan pengelolaan objek dan daya tarik wisata.
i. Seksi Sarana Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan pembinaan, pengembangan usaha sarana wisata dan kawasan wisata serta peningkatan SDM pariwisata.
commit to user
j. Bidang Pemasaran Wisata, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, penyelenggaraan, pengembangan, dan pengelolaan usaha pemasaran wisata melalui promosi wisata, pelayanan, dan informasi wisata serta peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan.
k. Seksi Promosi Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Oemasran Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan penyelenggaraan promosi wisata, pengembangan, dan penerbitan bahan promosi wisata.
l. Seksi Pelayanan dan Informasi Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemasaran Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan penyelenggaraan pelayanan dan informasi wisata.
m. Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pemasaran Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan pembinaan dan pengembangan serta pengelolaan dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan.
n. Bidang Kebudayaan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di bidang kebudayaan.
o. Seksi Kesenian, Bahasa dan Perfilman, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kebudayaan di bidang kesenian, bahasa, dan perfilman.
p. Seksi Museum, Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kebudayaan di bidang museum kepurbakalaan, sejarah dan nilai tradisional.
commit to user 4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar diuraikan sebagai berikut:
a. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
b. Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan yang meliputi objek dan sarana wisata, pemasaran wisata dan kebudayaan serta kesekretariatan.
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pariwisata dan kebudayaan yang meliputi objek dan sarana wisata, pemasaran wisata dan kebudayaan serta kesekretariatan.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan kebudayaan yang meliputi objek dan sarana wisata, pemasaran wisata dan kebudayaan serta kesekretariatan.
4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar yang telah disebutkan, maka tugas-tugasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
commit to user
a. Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
d. Merumuskan kebijakan Bupati di bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
e. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata dan kebudayaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Mengembangkan potensi kepariwisataan di Kabupaten Karanganyar.
g. Melaksanakan pemasaran wisata dan kebudayaan.
h. Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Kabupaten Karanganyar.
i. Memberikan rekomendasi perijinan di bidang pariwisata dan kebudayaan.
j. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan pariwisata dan kebudayaan.
k. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata dan kebudayaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
commit to user
l. Membina pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan kebudayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata dan kebudayaan dengan cara mengukur pencapaian program kerja yang telah disusun sebagai bahan penyusunan laporan.
n. Melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.
o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.
p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 14 Maret 2017) 5. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar adalah, sebagai berikut:
a. Tujuan
1) Melestarikan dan memelihara seni dan budaya daerah.
2) Meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata, seni, dan budaya.
commit to user
3) Mengembangkan industri pariwisata yang berbasis masyarakat.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pariwisata, baik yang berupa objek atau daya tarik wisata, atraksi wisata, dan akomodasi wisata.
5) Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
6) Menjadikan pariwisata sebagai andalan untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran seklaigus sebagia sumber pendapatan daerah yang signifikan untuk lima tahun ke depan.
7) Menumbuhkan sadar wisata di kalangan masyarakat khususnya di sekitar objek wisata.
8) Mengembangkan bentuk-bentuk paket wisata baru yang spesifik melalui kerjasama lintas sektoral dan lintas daerah.
9) Meningkatkan dan mengembangkan manajemen promosi pariwisata.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2018)
b. Sasaran
1) Lestarinya dan berkembangnya budaya daerah dan benda-benda prubakala.
2) Meningkatnya dan berkembangnya daya tarik wisata.
3) Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2018)
commit to user 6. Strategi dan Kebijakan
a. Strategi
Strategi besar (over all strategi) dimaksudkan untuk memberikan arah dalam pelaksanaan tugas bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Adapun strategi-strategi tersebut adalah:
1) Strategi pemahaman setiap aparatur terhadap tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. (core strategy)
2) Strategi penentuan insentif yang tepat bagi aparatur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar agar dapat menimbulkan semangat kompetitif yang sehat. (consequenses strategy)
3) Strategi memfokuskan pertanggungjawaban kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kepada para pengguna jasa atau masyarakat.
(costumer strategy)
4) Strategi yang memberikan kesempatan kepada jajaran aparatur level bawah untuk diikutsertakan dalam hal pengambilan keputusan dalam rangka mewujudkan peran dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sebagai organisasi publik yang luwes, serta memiliki kemampuan untuk menghasilkan keputusan yang proaktif, adaptif, dan responsif. (control strategy)
5) Strategi untuk menciptakan nilai, norma, sikap, serta harapan-harapan stakeholders sesuai dengan tujuan, sistem insentif, sistem akuntabilitas dan sistem struktur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. (culture strategy)
commit to user
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2018)
b. Kebijakan
1) Meningkatkan sistem manajemen kepariwisataan.
2) Mewujudkan pelayanan yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
3) Meningkatkan sistem pemasaran secara luas dan mengadakan kerjasama dengan pengusaha industri pariwisata.
4) Meningkatkan sumber daya manusia tentang kepariwisataan dan menciptakan pariwisata yang berbasis masyarakat.
5) Mewujudkan pelestarian budaya, sejarah, dan benda-benda purbakala.
6) Meningkatkan dan mengembangkan seni dan budaya daerah.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2018)
commit to user
D.
Promosi Pariwisata yang Sudah Dilakukan Disparpora
Promosi yang sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar antara lain adalah:
1. Katalog Wisata
Gambar 3.49 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Katalog destinasi pariwisata ini berisikan informasi tentang destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar. Terdapat informasi tentang Kabupaten Karanganyar secara singkat, peta wisata, pembagian zona wisata dan tentunya foto dan deskripsi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar.
commit to user
Gambar 3.50 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.51 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
commit to user 2. Video Profil Pariwisata
Gambar 3.52 : Kaset DVD Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.53 : Video Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.54 : Video Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)