SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Sosiologi
Oleh
Fitri Nur Khotimah 1002268
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(Studi Deskriptif pada SMA di Daerah Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
Oleh
Fitri Nur Khotimah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Fitri Nur Khotimah 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH SOLIDARITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi Deskriptif pada SMA di Daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Pembimbing 1: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasha, M. Si Pembimbing 2: Drs. Wahyu Erdiana, M. Si
Fitri Nur Khotimah 1002268
Kelompok teman sebaya merupakan suatu tempat bagi individu untuk menunjukkan jati dirinya pada saat remaja, tempat untuk menunjukan jati diri sangat di butuhkan agar mereka bisa diakui dan dianggap oleh individu-individu lainnya. tidak jarang para remaja menuruti dan mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-temannya, meskipun hal yang dilakukannya adalah perilaku positif maupun negatif. Seperti contoh positifnya seorang individu yang terpengaruh cara belajarnya menjadi rajin karena bantuan teman sebayanya dan ada pun pengaruh negatifnya peserta didik yang membolos dengan kelompok temannya karena alasan solidaritas antar teman. Solidaritas kelompok teman sebaya sedikit banyak akan mempengaruhi pada motivasi belajar peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di 3 SMA daerah Lembang yaitu SMA NEGRI 1 Lembang, SMA Al-musyawarah, SMA PGRI Lembang dengan populasi sebanyak 1549 peserta didik dari tiga sekolah dan sampel sebanyak 94 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria solidaritas kelompok teman sebaya pada peserta didik berada pada kategori tinggi dan motivasi belajar peserta didik dengan kategori sedang, serta terdapat pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik SMA di daerah Lembang Bandung Barat. Rekomendasi bagi penelitian ini diantaranya pihak sekolah harus mengawasi solidaritas yang terjadi pada peserta didik agar tidak menimbulkan hal yang negatif, selanjutnya pihak sekolah dan peserta didik harus meningkatkan motivasi belajarnya.
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN. . . . . . i
ABSTRAK . . . ii
KATAPENGANTAR . . . iii
UCAPAN TERIMA KASIH . . . .. . . . iv
DAFTAR ISI . . . vii
DAFTAR TABEL . . . x
DAFTAR BAGAN . . . xi
DAFTAR GRAFIK . . . xii
DAFTAR LAMPIRAN . . . xiii
BAB 1 PENDAHULUAN . . . 1
A. Latar Belakang Penelitian . . . 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian . . . .. . . . . 5
C. Rumusan Masalah Penelitian . . . . . . 5
D. Tujuan Penelitian . . . 6
E. Manfaat Penelitian. . . . . . 6
F. Struktur Organisasi Skripsi . . . .. . . 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN . . . 8
A. Kajian Pustaka . . . 8
1. Solidaritas Sosial . . . 8
2. Kelompok Sosial . . . 13
3. Teman Sebaya (Peer Group) . . . 16
4. Motivasi Belajar . . . 25
5. Peserta Didik . . . 29
6. Hubungan Solidaritas dengan Pendidikan . . . 31
7. Hubungan Skripsi Ini dengan Mata Pelajaran Sosiologi . . . 32
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Kerangka Pemikiran . . . 35
C. Hipotesis Penelitian . . . 37
BAB III METODE PENELITIAN . . . 38
A. Lokasi dan subjek populasi / Sample penelitian. . . 38
1. Lokasi dan Subjek Penelitian . . . . . . 38
2. Populasi dan Sampel . . . 38
B. Desain Penelitian . . . 41
C. Metode Penelitian . . . 42
D. Variabel Penelitian . . . 42
E. Instrumen Penelitian . . . 43
F. Proses Pengembangan Instrumen . . . 47
G. Teknik Pengumpulan Data . . . 49
1. Kuesioner atau Angket . . . 49
2. Studi Literatur . . . 50
3. Dokumentasi . . . 50
4. Observasi . . . 50
H. Analisis Data . . . 51
1. Analisis Deskriptif . . . 51
2. Uji Korelasi . . . 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . 55
A. Hasil Penelitian . . . 55
1. Solidaritas Kelompok Teman Sebaya . . . 55
2. Motivasi Belajar Peserta Didik . . . 58
3. Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik . . . 60
B. Pembahasan . . . 61
1. Solidaritas Kelompok Teman Sebaya . . . 61
2. Motivasi Belajar Peserta Didik . . . 62
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi Belajar Peserta Didik . . . 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN . . . 64
A. Simpulan . . . 64
B. Saran . . . 64
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri bagi manusia, sehingga pada
masa ini kepribadian individu cenderung berubah-berubah tergantung dari apa yang
dilihatnya, didengarnya, dan dirasakannya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
perilaku individu pada saat remaja, diantaranya keluarga, media massa, kelompok
teman sebaya. Pada saat remaja, setiap individu tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
berkelompok. Kelompok yang dimaksud yaitu keluarga, masyarakat, ataupun teman
sebaya.
Kelompok teman sebaya merupakan suatu tempat bagi individu untuk
menunjukan jati dirinya pada saat remaja, tempat untuk menunjukan jati diri sangat
dibutuhkan agar mereka bisa diakui dan dianggap oleh individu-individu lainnya.
tidak jarang para remaja menuruti dan mengikuti apa yang dilakukan oleh
teman-temannya, meskipun hal yang dilakukannya adalah perilaku positif maupun negatif.
Seperti contoh positifnya seorang individu yang terpengaruh cara belajarnya menjadi
rajin karena bantuan teman sebayanya dan ada pun pengaruh negatifnya peserta didik
yang membolos dengan kelompok temannya karena alasan solidaritas antar teman.
Selain untuk menunjukkan jati diri, alasan mengapa seorang remaja mengikuti
apa yang dilakukan oleh teman sebayanya adalah karena adanya hasrat keinginan
untuk dipuji yang sangat besar. Pada masa remaja, adalah hal yang wajar apabila
kebutuhan akan pujian sangat besar terutama kebutuhan akan pujian dari teman
sebayanya. Namun yang menjadi masalah adalah ketika teman-teman sebayanya
justru hanya memberikan pujian terhadap hal-hal negatif. Contohnya, seorang remaja
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membolos, karena tidak mau diolok-olok pada akhirnya remaja tersebut ikut
membolos.
Pada prinsipnya, hubungan teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting
bagi kehidupan remaja. Hubungan teman sebaya remaja lebih didasarkan pada
hubungan persahabatan. Adanya hubungan persahabatan yang erat antara dua remaja
atau lebih akan menyebabkan terbentuknya suatu kelompok pergaulan. Di lingkungan
sekolah, kelompok pergaulan tersebut seringkali disebut sebagai kelompok pelajar,
atau lebih ekstrim disebut sebagai gank pelajar.
Solidaritas kelompok teman sebaya menjadi suatu wadah yang luar biasa
apabila bisa mengarah terhadap hal yang positif. Tetapi terkadang solidaritas menjadi
hal yang bersifat semu, buta dan destruktif, yang pada akhirnya merusak arti dari
solidaritas itu sendiri. Setiap anggota kelompok memiliki rasa solidaritas yang
berbeda-beda dan dibentuk dengan cara yang berbeda, sehingga menghasilkan ikatan
solidaritas yang berbeda pula. Menurut Durkheim (dalam Johnson, 1986, hlm. 181)
"terdapat dua tipe solidaritas yaitu solidaritas mekanik dan solidaritas organik."
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu kesadaran kolektif bersama, yang
menunjuk pada totalitas kepercayaan dan sentimen bersama yang rata-rata ada pada
warga masyarakat yang sama itu. Solidaritas mekanik dalam kelompok memunculkan
adanya kesadaran kolektif yang akan menimbulkan rasa persamaan, kesatuan,
persahabatan, kepercayaan, tolong-menolong, tanggung jawab bersama, saling
ketergantungan dan adanya kepentingan bersama.
Minat untuk berkelompok menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang
remaja alami. Yang dimaksud di sini bukan sekadar kelompok biasa, melainkan
sebuah kelompok yang memiliki kekhasan orientasi, nilai-nilai, norma, dan
kesepakatan yang secara khusus hanya berlaku dalam kelompok tersebut. Biasanya
kelompok semacam ini memiliki usia sebaya. Demi alasan solidaritas, sebuah geng
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompoknya yang terkadang berlawanan dengan hukum atau tatanan sosial yang
ada.
Secara individual, remaja sering merasa tidak nyaman dalam melakukan apa
yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya tekanan atau besarnya
keinginan untuk diakui, ketidakberdayaan untuk meninggalkan kelompok, dan
ketidakmampuan untuk mengatakan "tidak", membuat segala tuntutan yang diberikan
kelompok secara terpaksa dilakukan. Lama kelamaan prilaku ini menjadi kebiasaan,
dan melekat sebagai suatu karakter yang diwujudkan dalam berbagai prilaku negatif.
Kelompok atau teman sebaya memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menentukan
arah hidup remaja. Jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang penuh
dengan "energi negatif" seperti yang terurai di atas, segala bentuk sikap, perilaku, dan
tujuan hidup remaja menjadi negatif. Sebaliknya, jika remaja berada dalam
lingkungan pergaulan yang selalu menyebarkan "energi positif", yaitu sebuah
kelompok yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan peluang untuk
mengaktualisasikan diri secara positif kepada semua anggotanya, remaja juga akan
memiliki sikap yang positif.
Motivasi dalam kelompok adalah salah satu contoh energi yang memiliki
kekuatan luar biasa, yang cenderung melatarbelakangi apa pun yang remaja lakukan.
Dalam konteks motivasi yang positif, seandainya ini menjadi sebuah budaya dalam
geng, barangkali tidak akan ada lagi kata-kata "kenakalan remaja" yang dialamatkan
kepada remaja. Lembaga pemasyarakatan juga tidak akan lagi dipenuhi oleh
penghuni berusia produktif, dan di negeri tercinta ini akan semakin banyak orang
sukses berusia muda. Remaja juga tidak perlu lagi merasakan peer pressure, yang
bisa membuat mereka stres, remaja akan menjadi pribadi yang diinginkan
masyarakat. Tetapi tentu saja hal ini tidak dapat hanya dibebankan pada kelompok
ataupun geng yang dimiliki remaja. Karena remaja merupakan individu yang bebas
dan masing-masing tentu memiliki keunikan karakter bawaan dari keluarga. Banyak
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diuraikan di atas, kelompok remaja merupakan sekelompok remaja dengan nilai,
keinginan dan nasib yang sama.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh
pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada peserta
didik. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam
maupun luar peserta didik, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut
berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam proses
pembelajaran, motivasi belajar peserta didik dapat dianalogikan sebagai bahan bakar
untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong peserta
didik berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat
justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar peserta didik.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka dari itu
penulis sangat tertarik untuk mendeskripsikan bagaimana solidaritas kelompok teman
sebaya peserta didik terhadap motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini diadakan
di sekolah menengah atas dan kejuruan yang ada di Lembang, penulis mangambil
penelitian di tiga sekolah yaitu SMAN 1 Lembang, SMA PGRI Lembang dan SMA
Islam Musyawarah. Secara geografis ketiga sekolah ini, letaknya sangat strategis
yaitu karena dekat dengan objek wisata di Bandung. Diantaranya adalah objek wisata
Floating Market, D’Ranch, air terjun Maribaya, dan wisata kawah Gunung
Tangkuban Perahu. Lokasinya hanya sekitar 20km dari sekolah ini. Dan juga Gunung
Tangkuban Perahu. Sudah terlihat jelas pemandangan gunung dari sekolah ini
sehingga jarak tempuh ke objek wisata tersebut tidak jauh. Serta tidak lupa
pemandian air panas Sari Ater yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Subang. Dan diketahui ketiga sekolah ini mempunyai keunggulan
keunggualan tersendiri di Lembang inilah yang akan menjadi fokus penelitian dari
penulis apakah solidaritas kelompok teman sebaya akan mempengaruhi motivasi
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
latar belakang itulah penulis menggunakan judul: PENGARUH SOLIDARITAS
KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA
Didik (Studi Deskriptif pada Sekolah SMA di daerah Lembang, Kabupaten Bandung
Barat).
B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan bahwa masalah yang
utama muncul dalam penelitian ini adalah terkait solidaritas kelompok teman sebaya
dan motivasi belajar siswa. Untuk memperjelas ruang lingkup yang akan dibahas dan
agar penelitian dapat dilaksanakan secara fokus pada akar masalahnya, maka
permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
Seperti yang telah dipaparkan dalam latar belakang, kelompok teman sebaya
sangat berpengaruh terhadap solidaritas antar anggotanya, dan solidaritas ini pasti
akan mempengaruhi cara belajar peserta didik. Hal tersebut terkait dengan penelitian
ini yaitu yang dijadikan tempat penilitian adalah sekolah dan sebagai subjeknya
adalah peserta didik, sehingga akan dilihat sejauhmana solidaritas kelompok teman
sebaya di lingkungan sekolah ini terhadap motivasi belajar di sekolah.
C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Agar penelitian ini mencapai sasaran dengan tujuan yang diharapkan maka
penulis merasa perlu merumuskan apa yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini. secara umum yang menjadi inti dari permasalahan dalam penelitian adalah
pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik.
Berdasarkan rumusan masalah di atas peneliti merumuskan pokok permasalahan yang
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Seberapa besar tingkatan solidaritas kelompok teman sebaya pada peserta
didik SMA di Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
2. Seberapa besar tingkatan motivasi belajar peserta didik SMA di Lembang,
Kabupaten Bandung Barat?
3. Adakah pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar
peserta didik SMA di Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah tercapainya hasil penelitian yang dilakukan
oleh penulis secara sistematis dan logis sesuai dengan desain penelitian yang
digunakan.
1. Secara umum
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran solidaritas kelompok teman
sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA di daerah Lembang.
2. Secara khusus
a. Untuk mengetahui seberapa besar tingkatan solidaritas kelompok teman
sebaya pada peserta didik SMA di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
b. Untuk mengetahui seberapa besar tingkatan motivasi belajar peserta didik
SMA di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
c. Untuk mengetahui pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap
motivasi belajar peserta didik SMA di Lembang, Kabupaten Bandung
Barat.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menemukan bagaimana pengaruh
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mata pelajaran sosiologi dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan terhadap dunia pendidikan, terutama dalam usaha
meningkatkan pencapaian tujuan pengajaran.
2. Secara Praktis
a. Memberikan informasi, seberapa besar pengaruh Solidaritas Kelompok
teman sebaya terhadap Motivasi belajar perserta didik.
b. Bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini para peserta didik
diharapkan mampu memilih kelompok agar dapat terbentuk kelompok
teman sebaya yang baik, sehingga peserta didik bisa termotivasi untuk
belajar.
c. Bagi orangtua, dengan adanya penelitian ini dapat melihat perkembangan
anak, apakah anak tersebut termotivasi dengan adanya kelompok teman
sebaya atau tidak.
d. Bagi guru, dapat mengetahui sejauh mana kelompok-kelompok teman
sebaya yang memotivasi cara belajar peserta didik dan melihat peserta
didiknya apakah termotivasi dengan adanya kelompok teman sebaya atau
tidak.
F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI
Struktur organisasi skripsi terdiri dari 5 bab antara lain:
1. Bab I berisi identifikasi Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
penelitian, Identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
2. Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
3. Bab III berisi metode penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek penelitian,
desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
proses pengembangan instrumen, proses pengembangan instrumen, teknik
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan.
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN SUBJEK POPULASI / SAMPEL PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian
Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan di Lembang yang berlokasi di
Bandung barat. Sebagai salah satu daerah yang terkenal akan objek wisatanya di
Bandung. Oleh karena itu, penulis memilih Lembangsebagai lokasi penelitian karena
dinilai tepat untuk meneliti masalah yang akan diteliti.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Pada sebuah penelitian, sasaran penelitian merupakan hal yang sangat krusial.
Apabila tidak terdapat sasaran penelitian maka penelitian tidak dapat dilaksanakan.
Sebelum menentukan sasaran penelitian hendaknya terlebih dahulu menentukan
populasi. Menurut Sugiarto (2001 hlm. 40) Populasi adalah keseluruhan unit atau
individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti. Banyaknya pengamatan atau
anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, sedangkan suatu nilai yang
menggambarkan ciri/karakteristik populasi disebut para meter. Adapun Menurut
Sugiyono (2007, hlm. 61) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sugiyono (2013, hlm. 115) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditarik kesimpulannya”. Sekaran (2006, hlm. 122) menyatakan “populasi merupakan
kumpulan semua elemen dalam populasi dimana sampel diambil”.
Sesuai dengan permasalahan penelitian, yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang
berada di wilayah daerah kabupaten Bandung Barat yaitu Lembang, di Lembang ada
3 Sekolah Menengah Atas diantaranya SMA NEGERI , dan lainnya SMA SWASTA.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Nama sekolah Kelas Jumlah
SMAN 1 Lembang X = 606
XI = 351 XII = 366
1323
SMA PGRI Lembang X = 29
XI = 31 XII = 30
90
SMA AL-Musyawarah X = 52
XI = 46 XII = 37
136
b. Sampel
Pada penelitian kali ini, peneliti membatasi sasaran penelitian yang diambil
dengan melakukan penelitian sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono
(2010hlm215) sampel adalah sebagian dari populasi itu. Sedangkan Menurut
Margono (2004 hlm121) menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari
populasi. Dari pengertian menurut ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang dijadikan sasaran penelitian”.
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan cara pengambilan sampel
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila sifat atau unsur dalam populasi
homogeny dan berstrata secara proporsional (Martono, 2011, hlm.76).
Untuk menentukan ukuran sampel, penulis menggunakan rumus dari
TaroYamane yang dikutip oleh Rakhmat dalam Riduwan (2013, hlm.65) sebagai
berikut:
N n = ─────
N.d2 + 1
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Berdasarkan rumus TaroYamane, maka ukuran sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1549
n = ────────
1549. ( + 1
1549
n = ────────
1549. (0,01)+ 1 1549
n = ────────
15,49+ 1 1549
n = ────────
16,49 n= 933,93
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal dalam
penilitian ini adalah sebanyak 94 responden dengan taraf kesalahan sebesar 10 %.
Sebaran sampel secara lengkap dapat dilihat dalam table berikut ini:
Tabel 3.2
Sebaran Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Kelas
Jumlah Peserta didik
Jumlah Sampel
1 SMA Negeri 1
LEMBANG
X, XI, XII
1323 x 94 = 80,33 / 80
2 SMA PGRI LEMBANG X, XI 90 x 94 = 5,46 / 6
3 SMA ISLAM AL-
MUSYAWARAH
XI 136 x 94 = 8,25/ 8
Jumlah 1549 94
B. DESAIN PENELITIAN
Menurut Malhotra (dalam Noor, 2012, hlm. 107) ‘desain penelitian adalah
kerangka atau cetak biru dalam melaksanakan suatu proyek riset. Suatu prosedur
penting untuk informasi yang dibutuhkan untuk menyusun pemecahan masalah
penelitian’. Adapun menurut Philips (dalam Noor, 2012, hlm. 108) ‘desain penelitian
untuk membantu penelitian dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas dengan
menempatkan pilihan penting dalam metodologi’. Menurut Kerlinger (dalam Noor, hlm. 108) ‘desain penelitian diklasifikasikan sebagai rencana dan struktur investigasi
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli tersebut, maka desain penelitian
dibagi dalam dua bagian besar, yaitu secara menyeluruh dan parsial’ (Noor, 2012,
hlm. 108). Dalam hal ini komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian
diawali saat menemukan ide, menentukan tujuan, kemudian merencanakan penelitian.
Desain penelitian yang dibuat secara cermat akan memberikan gambaran yang lebih
jelas pada kaitannya dengan penyusunan hipotesis dengan tindakan yang akan
diambil dalam proses penelitian selanjutnya.
Dari pemaparan diatas, terlihat bahwa dengan adanya desain penelitian, maka
akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mencapai tujuan
yang diharapkan dari penelitiannya.
C. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional adalah suatu penyelidikan intensif
tentang penelitian yang melihat pengaruh antara dua variabel atau lebih, variabel
diteliti untuk melihat pengaruh yang terjadi diantara mereka tanpa mencoba untuk
merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Metode ini
dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yang sesuai dengan tujuannya yaitu
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel tentang Solidaritas
Kelompok teman sebaya sebagai yang mempengaruhi dan diberi simbol X, dengan
Variabel motivasi belajar peserta didik yang dipengaruhi dan diberi simbol Y hal ini
diharapkan dapat mencapai tujuan yakni, mencari pengaruh Solidaritas Kelompok
teman sebaya sosial terhadap motivasi belajar
D. VARIABEL PENELITIAN
Dalam suatu penelitian kiranya penulis perlu menentukan variabel penelitian.
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sejauh mana sasaran atau objek yang akan menjadi fokus penelitian. Menurut
Sugiyono (2009 hlm 59) yang dimaksud dengan variabel adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. Seperti yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2009 hlm 59) terdapat dua jenis variabel yaitu variabel
bebas (Independent Variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Variabledependent) dan variabel
terikat (Variabledependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitan variabel bebas disebut juga
Variabel X sedangkan variabel terikat disebut juga Variabel Y. Yang menjadi
variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Variabel X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Solidaritas Kelompok teman sebaya
pada peserta didik. Adapun indikatornya menurut Tirtahardja dan Sula (2000, hlm.97)
menyatakan beberapa indikator solidaritas remaja terhadap teman sebaya, antara lain:
1) Remaja yang memiliki usia sama atau hampir sama 2) Remaja yang memilki tingkatan kelas yang sama 3) Remaja yang memiliki minat/hobi yang sama
4) Remaja yang memiliki tujuan dan keinginan yang sama.
2. Variabel Terikat (Variabel Y
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu motivasi belajar, ada
pun indikatornya menurut Hamzah B.Uno (2008 hlm 23) mengemukakan bahwa
indikator motivasi antara lain:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita -cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengetahui jawaban dari permasalahan dalam penelitian ini maka
diperlukan data yang menunjang penelitian ini. Dalam pengumpulan data-data maka
diperlukan teknik pengumpulan data. Untuk menunjang hal tersebut penulis
menggunakan angket sebagai instrumen penelitian.
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. “Jadi
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian” (Sugiyono, 2013, hlm. 146). Instrumen penelitian digunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Oleh sebab itu instrumen
penelitian harus berdasarkan pada karakteristik sumber data dari variabel yang akan
diteliti sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen
penelitian. “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2013, hlm. 199). Menurut Arikunto (2010, hlm. 194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, yaitu angket yang
telah disediakan alternatif jawabannya oleh peneliti. Akdon (2008, hlm. 132),
mendefinisikan “Angket berstruktur (angket tertutup) adalah angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakter dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda
checklist (√)”. Jenis angket yang digunakan adalah angket berstruktur yang berupa
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perilaku atau kebiasaan maka yang digunakan adalah angket SSHA (Survey of Study
HabitsandAttitudes) dari Brown dan Holtzman.
Skala pengukuran yang digunakan menggunakan skala likert. Menurut
Sugiyono (2014, hlm. 136) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial”.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket skala
SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pola skala
SSHA ini tidak berbeda dengan skala Likert yaitu bernilai favourable dengan lima
option berikut:
Tabel 3.3 Skala Likert
Alternatif Jawaban Variabel Bobot
Selalu (SL) 5
Sering (SR) 4
Kadang-kadang (KD) 3
Jarang (JR) 2
Tidak Pernah (TP) 1
Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 137)
Keunggulan skala model ini tidak mengukur aspek kemampuan seseorang
untuk menjawab, sebab yang dituntut dalam skala ini bukan bagaimana seharusnya ia
menjawab soal ini dengan benar berdasarkan pengetahuannya, tetapi bagaimana
kebiasaan mereka melakukan aktivitas sehari-hari. “Jawaban setiap item instrumen
yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Isi dari angket tersebut berupa pertanyan-pertanyaan yang memuat skala
sikap sama halnya yang dikemukakan oleh Suharsimi (2003 hlm 27) bahwa skala
sikap pada umumnya disajikan dalam bentuk bertingkat. Jawaban dari skala sikap
ini dapat menunjukkan perilaku responden tersebut. Adapun alasan penulis
menggunakan teknik ini adalah:
1) Untuk memperoleh jawaban dari responden yang terarah dan seragam sehingga memudahkan penulis untuk mengolah data.
2) Untuk menghemat waktu, biata, dan tenaga.
3) Memberikan keleluasaan kepada responden untuk mengadakan
pertimbangan dalam memberikan jawaban.
Berikut kisi-kisi instrumen penelitian, diantaranya:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Isntrumen Penelitian
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Solidaritas kelompok Teman sebaya/Peer Group (Variabel X)
“Satu kelompok khusus
yang datangnya bukan dari orang dewasa, tetapi dari anak-anak lain yang hampir seusia. Kelompok sebaya ini juga merupakan agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh kuat searah dengan bertambahnya usia anak. Kelompok sebaya terdiri dari sejumlah individu yang rata-rata usianya hampir sama yang mempunyai
kepentingan tertentu yang bersifat sangat
sementara”. Tirtahardja
dan Sula (2000, hlm.97) Karakteri sitik kelompok teman sebaya
a)Remaja yang memiliki usia sama atau hampir sama b)Remaja yang
memilki tingkatan kelas yang sama c)Remaja yang
memiliki
minat/hobi yang sama
d)Remaja yang memiliki tujuan dan keinginan yang sama.
Likert
2 Motivasi Belajar (Variabel Y)
Motivasi belajar
merupakan daya
pengerak dalam
melakukan aktivasi
belajar, suatu kegiatan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar timbil karena factor dari diri sendiri dan dari luar Uno, (2011 halaman 23)
Macam-macam Motivasi Belajar
a)Adanya hasrat dan keinginan berhasil b)Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c)Adanya harapan
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1. Uji Validitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan layak dan baik apabila memenuhi
persyaratan valid anreliabel. Oleh karena itu sebelum digunakan instrumen akan diuji
coba terlebih dahulumelalaui validasi instrumen agar instrumen yang digunakan valid
atau tepat mengukur apa yang harus diukur.Validitas menurut Purwanto (2012 hlm
197) adalah “kemampuan alat ukur mengukur secara tepat keadaan yang diukurnya”.
Untuk menguji validitas konstruk setiap item dalam indikatornya menggunakan
analisis dengan rumus korelasi productmoment. Rumus korelasi productmoment
menurut Riduwan (2012 hlm 98) sebagai berikut:
Dimana:
= koefisien korelasi
= jumlah skor item
= jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan uji-t. Riduwan (2012:98) dengan rumus sebagai berikut:
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana:
= nilai
r = nilai Koefisien Korelasi
n = jumlah responden
distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n-2) kaidah keputusan: jika > berarti valid, sebaliknya
< berarti tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteri penafsiran mengenai indeks korelasinya
(r) seperti menurut Riduwan (2012:98) diantaranya sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,000: sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799: tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599: cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399: rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199: sangat rendah (tidak valid)
Dengan Menggunakan analisis dengan rumus korelasi pearson product moment,
hasil perhitungan variabel x Kelompok teman sebaya diperoleh 12 item pernyataan
yang valid yaitu angket no 1,2,3,4,5,8,9,10,11,12,14,15 dan 3 item pernyataan yang
tidak valid yaitu no 6,7 dan 13.
Sedangkan pada variabel Y Motivasi Belajar diperoleh 12 yaitu angket no
1,2,4,5,7,9,10,11,12,13,14,15 pernyataan yang valid dan 3 item pernyataan yang tidak
valid yaitu angket no 3,6,8.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Purwanto (2012 hlm 196) bahwa reliabilitas “menunjukan
kemampuan memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap”. Dalam penelitian ini
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hlm115) menjelaskan “metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis
reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran”, rumus yang digunakan adalah Alpha
sebagai berikut:
=
Dimana:
= nilai reliabilitas
= jumlah varians skor tiap-tiap item St = variansitem
k = jumlah item
Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar
dari 0,6.
Keputusan dengan membandingkan dengan
Kaidah keputusan: jika > berarti reliabel, dan
< berarti tidak reliable
Berdasarkan perhitungan rehabilitas, maka di peroleh nilai rehabiitas variabel
x 0,773 dan variabel y 0,724 dan angket tersebut memiliki rehabilitas yang sangat
tinggi
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Kuesioner/Angket
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2012, hlm 142)”. Metode kuesioner digunakan mengingat jumlah responden yang cukup besar. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012,
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
195) mengemukakan kelebihan penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data,
yaitu:
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing. d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu
menjawab.
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama
Dalam penelitian ini kuesioner atau angket berlaku sebagai data primer. Angket yang
digunakan dan disebarkan merupakan angket tertutup yaitu dengan item-item
pertanyaan, angket yang disusun dengan memberikan alternatif jawaban yang
disediakan oleh peneliti. Dengan menggunakan angket tertutup sebagai teknik
pengumpulan data akan mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data dari
seluruh angket sehingga menghemat waktu.
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah variabel yang diteliti dari
Solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didk Studi
deskriptif ini didapat dari sumber sebagai berikut:
a. Beberapa buku yang penulis beli sendiri di toko buku Palasari, Gramedia, dan
Bandung Book Center.
b. Beberapa buku yang tersedia di perpustakaan program studi, perpustakaan
UPI, perpustakaan UNJ danPerpustakaan Indonesia.
c. Skripsi angkatan terdahulu yang relevan.
d. Jurnal – jurnal penelitian.
e. Media elektronik seperti internet
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan data-data serta
membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil, dengan memperoleh
data langsung dari tempat penelitian, dokumentasi kegiatan penelitian pada saat
penyebaran dan pengisian angket.
4. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti pada saat pengisian angket berlangsung agar dapat
terlihat apakah responden mengisi angket sesuai dengan gambaran dirinya atau tidak.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi nonpartisipan yaitu peneliti hanya
mengamati bagaimana perilaku objek penelitian secara langsung, kemudian peneliti
dapat mencatat dan menganalisis hasil temuannya di lapangan.
H. ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah menganalisis data yang telah diperoleh tadi. Menurut Prasetyo &Jannah (2005,
hlm.108) tujuan dari analisis data adalah “untuk menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh.
1. Analisis Deskriptif
Analisis data dilakukan setelah data responden sudah terkumpul. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab setiap rumusan
masalah. Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Di bawah ini dipaparkan
rumusan masalah dan cara mengolah data sehingga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
1) Untuk mengetahui seberapa besar solidaritas kelompok teman sebaya pada
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Untuk mengetahui seberapa motivasi belajar pada peserta didik di SMA
Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Teknik statistik yang digunakan yaitu uji mean dan standard deviation. Setelah
mendapat skor mean dan standard deviation, kemudian dibuat kategorisasi skor
untuk dijadikan acuan atau norma dalam hubungan antara lingkungan peer group.
Dengan norma kategorisasi yaitu, rendah, sedang dan tinggi. Setelah mendapat
kategorisasi hubungan antara lingkungan peer group maka digunakan teknik statistik
presentase untuk memperoleh hubungan antara lingkungan peer group peserta didik
di SMA Lembang Kabupaten Bandung Barat. Menurut Supranto (2000, hlm.50)
pengkategorian ini dapat diperoleh dengan menentukan nilai indeks minimum,
maksimum dan interval serta jarak interval sebagai berikut:
Nilai Maksimum = Skor Tertinggi
Nilai Minimum = Skor Terendah
[image:31.612.165.469.335.571.2]Interval =
Tabel 3.5 Penentuan Kategori
Penentuan kategori (range)
Nilai minimum + interval Kategori Rendah
Nilai kategori rendah + interval Kategori Sedang
Nilai kategori sedang + interval Kategori Tinggi
Sumber: Supranto (2000, hlm.50)
2. Uji Korelasi
Selanjutnya untuk teknik statistik yang digunakan untuk menjawab rumusan
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA Lembang, Kabupaten Bandung Barat
dilakukan uji korelasi
Dalam suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh antar variabel maka
diperlukan analisis yang menghubungkan antar variabel, begitupun sama halnya
dalam peneltian ini. Oleh karena itu untuk menganalisis data yang diperoleh
memerlukan perhitungan pengaruh atau hubungan antar variabel, dengan
menggunakan prosedur analisis statistik Chi Kuadrat
a) Chi Kuadrat
Chi Kuadrat dengan tujuan berusaha menguji hipotesis bahwa antara variabel
independen dan variabel dependen terdapat pengaruh yang signifikan. Rumus yang
digunakan untuk menghitung Chi Kuadrat menurut Riduwan (2012, hlm. 132) yaitu:
Rumus untuk menghitung
Keterangan:
= nilai chi-kuadrat
= frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teorotis) Rumus mencari frekuensi teoritis (fe)
Keterangan:
Fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) = jumlah frekuensi pada kolom
= jumlah frekuensi pada baris
= jumlah kesuluruhan baris atau kolom
Untuk melihat pengaruh antara dua variabel dilakukan dengan
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Jika diperoleh hasil chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel berarti Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antar kedua variabel tersebut.
b. Jika diperoleh hasil chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel berarti Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antar kedua variabel tersebut.
b) Koefisien Kontingensi C
Koefisien Kontingensi C merupakan alat ukur untuk menentukan keeratan atau
korelasi antara dua variabel. Sebagaimana menurut Sugiyono (2008, hlm. 299) bahwa
“Koefisien Kontingensi C digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal.” Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat, oleh karena itu rumus yang digunakan mengandung nilai Chi Kuadrat. Rumus dari
keofisien kontingensi adalah sebagai berikut:
C =
Keterangan:
C = kontingensi
= Chi Kuadrat
N = banyaknya sampel
Agar kontingensi dapat dipakai dengan menilai derajat assosiatif atau
hubungan antar variabel, maka C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi
maksimum yang biasa terjadi, makin dekat dengan harga C kepada makin
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan variabel lain. Adapun formula untuk mengetahui yang dikemukakan
Sudjana (1992, hlm. 282) sebagai berikut:
=
Keterangan:
= C maksimal
m = harga minimum antar baris dan kolom
Untuk menentukan koefisien kontingensi menggunakan kriteria yang dikemukakan
[image:34.612.142.508.440.562.2]oleh Nugraha (1985, hlm. 60) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.3.6
Penafsiran Nilai Koefisien Kontingensi
Nilai C Keterangan
C = 0 Tidak mempunyai korelasi
0 < C < 0,20 Korelasi rendah sekali 0,20 < C < 0,40 Cmax Korelasi rendah 0,40 < C < 0,60 Cmax Korelasi sedang 0,60 < C < 0,80 Cmax Korelasi tinggi
0,80 < C < Cmax Korelasi tinggi sekali
C = Cmax Korelasi sempurna
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai
pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta
didik SMA Negeri di Lembang Kabupaten Bandung Barat. Maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat solidaritas kelompok teman
sebaya pada peserta didik di ketiga SMA yang ada Lembang Kabupaten
Bandung Barat memiliki kategori tinggi, kategorisasi tingkat solidaritas
kelompok teman sebaya pada peserta didik di ketiga SMA yang ada di
Lembang Kabupaten Bandung Barat, dari tabel dan grafik tersebut dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden (65%) memiliki tingkat solidaritas
yang tinggi, sebanyak 25% memiliki tingkat sedang dan paling sedikit atau
sebanyak 10% memiliki tingkat solidaritas kelompok teman sebaya yang
rendah. Maka dapat simpulkan bahwa tingkat solidaritas kelompok teman
sebaya pada peserta didik di ketiga SMA yang ada di Lembang Kabupaten
Bandung Barat tergolong tinggi.
2. Tingkat motivasi belajar peserta didik di ketiga SMA yang ada Lembang
Kabupaten Bandung Barat memiliki kategori sedang, karena sebagian besar
responden (61%) memiliki motivasi belajar yang sedang, sebanyak 26%
memiliki tingkat motivasi belajar tinggi dan hanya 13% memiliki tingkat
motivasi belajar yang rendah. Maka dapat simpulkan bahwa tingkat motivasi
belajar pada peserta didik di ketiga SMA yang ada di Lembang Kabupaten
Bandung Barat tergolong sedang.
3. Terdapat pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi
belajar peserta didik di ketiga SMA yang ada Lembang Kabupaten Bandung
Barat dengan kategori sedang, karena Dari data di atas, diperoleh nilai
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cmax atau 0,40 < 0,545 < 0,60 Cmax dengan kategori korelasi sedang.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara
solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta di
ketiga SMA yang ada di Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan
korelasi sedang.
B. Saran
1. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi
peserta didik dalam memilih kelompok teman sebaya.
2. Bagi orang tua, lebih membimbing dan mengawasi perkembangan
anaknya, agar lebih hati-hati dalam berteman, supaya tidak terjerumus
dalam solidaritas kelompok teman sebaya yang salah.
3. Bagi pihak sekolah, menjadi bahan masukan dalam mengawasi
perkembangan peserta didik dan solidaritas antar peserta didik yang
kaitannya dengan motivasi belajar.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya memfokuskan pada
pengaruh antara solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi
belajar siswa, untuk peneliti selanjutnya agar dikaji lebih dalam mengenai
faktor yang meningkatkan solidaritas kelompok teman sebaya dan faktor
Fitri Nur Khotimah, 2014
Pengaruh Solidaritas Kelompok Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH SOLIDARITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(Studi Deskriptif pada SMA di Daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Pembimbing 1: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasha, M. Si Pembimbing 2: Drs. Wahyu Erdiana, M. Si
Fitri Nur Khotimah 1002268
Kelompok teman sebaya merupakan suatu tempat bagi individu untuk menunjukkan jati dirinya pada saat remaja, tempat untuk menunjukan jati diri sangat di butuhkan agar mereka bisa diakui dan dianggap oleh individu-individu lainnya. tidak jarang para remaja menuruti dan mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-temannya, meskipun hal yang dilakukannya adalah perilaku positif maupun negatif. Seperti contoh positifnya seorang individu yang terpengaruh cara belajarnya menjadi rajin karena bantuan teman sebayanya dan ada pun pengaruh negatifnya peserta didik yang membolos dengan kelompok temannya karena alasan solidaritas antar teman. Solidaritas kelompok teman sebaya sedikit banyak akan mempengaruhi pada motivasi belajar peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di 3 SMA daerah Lembang yaitu SMA NEGRI 1 Lembang, SMA Al-musyawarah, SMA PGRI Lembang dengan populasi sebanyak 1549 peserta didik dari tiga sekolah dan sampel sebanyak 94 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria solidaritas kelompok teman sebaya pada peserta didik berada pada kategori tinggi dan motivasi belajar peserta didik dengan kategori sedang, serta terdapat pengaruh solidaritas kelompok teman sebaya terhadap motivasi belajar peserta didik SMA di daerah Lembang Bandung Barat. Rekomendasi bagi penelitian ini diantaranya pihak sekolah harus mengawasi solidaritas yang terjadi pada peserta didik agar tidak menimbulkan hal yang negatif, selanjutnya pihak sekolah dan peserta didik harus meningkatkan motivasi belajarnya.