• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 7 Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 7 Surakarta)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan amanat peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan, salah satu standar yang harus

dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan

pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria

minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses

ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal,

baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses

meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisisen.

Pada saat ini, pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan

yang sangat pesat. Perkembangan dua hal tersebut memiliki dampak positif

dan negatif. Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga

Indonesia sebagai Negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan

negara-negara yang sudah maju.

Matematika merupakan bidang studi yang sangat penting dalam

(2)

sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama

sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya yang memberikan

tempat bagi matematika sebagai subjek yang sangat penting (Moch. Masykur

Ag dan Abdul Halim Fathani, 2007:41). Untuk itu diperlukannya perhatian

khusus dan penguasaan terhadap matematika agar tidak tertinggal dengan

negara lain.

Pada masa sekarang masih banyak kegiatan belajar yang

menggunakan cara konvensional, sehingga siswa kurang termotivasi dan

cenderung bosan dalam mengikuti pelajaran yang dapat mengakibatkan

rendahnya prestasi siswa. Pembelajaran yang menarik sangat diperlukan

sehingga siswa senang untuk belajar. Pembelajaran yang menyenengkan dan

menantang dapat menumbuhkan motivasi siswa. Dengan adanya motivasi di

dalam diri siswa maka siswa akan giat dan sungguh-sungguh dalam belajar

yang secara tidak langsung mempengaruhi prestasi siswa. Hampir semua guru

khususnya matematika setuju akan pentingnya motivasi dan prestasi belajar

yang benar dalam suatu proses pembelajaran untuk guna mencapai suatu

tujuan pembelajaran.

Siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah 7 Surakarta menganggap

bahwa pelajaran matematika sangat sulit, membosankan serta menakutkan

sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa yang masih rendah. Hal

tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti penyampaian materi

yang kurang menarik, pengelolaan kelas yang tidak terprogram, dan

(3)

secara tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan

observasi yang dilakukan peneliti di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

khususnya kelas VIIC pada kondisi awal mempunyai tingkat motivasi yang

masih rendah, meliputi : 1) mengerjakan tugas yang diberikan guru 8 siswa

(28,57%), 2) memperhatikan penjelasan guru 10 siswa (35,71%), 3) aktif

dalam pembelajaran 9 siswa (32,14%), 4) memiliki semangat berkompetisisi

dalam prestasi 7 siswa (25%). Sedangkan tingkat prestasi belajar matematika,

terdapat 6 siswa (21,43%) mencapai kriteria ketuntasan minimal ( ≥60).

Dengan demikian siswa harus diberi rangsangan melalui penggunaan strategi

pembelajaran yang tepat, yaitu dengan suatu strategi pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa dan merangsang siswa untuk berprestasi.

Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang

dalam bertingkah laku. Motivasi dalam belajar sangatlah penting dan

berpengaruh bagi siswa. Pentingnya motivasi bagi siswa antara lain: 1)

menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; 2)

menginformasikan kekuatan usaha belajar; 3) mengarahkan kegiatan belajar;

4) membesarkan semangat belajar; 5) menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian bekerja (Dimyati dan Mudjiono, 2006:85).

Salah satu strategi yang dapat merangsang motivasi dan prestasi

belajar siswa di kelas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournaments (TGT). Menurut Slavin (dalam Rusman, 2012:225)

pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu: 1)

(4)

permainan (games), 4) pertandingan (tournament), dan 5) penghargaan

kelompok (team recognition). Berdasarkan hal tersebut strategi pembelajaran

kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil;

2. Games tournament;

3. Penghargaan kelompok.

Berdasarkan latar belakang di atas, timbulah keinginan untuk

mengadakan penelitian dengan judul ’’Upaya Peningkatan Motivasi dan

Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT) bagi siswa kelas VII C SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan:

1. Adakah peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan

pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament?

2. Adakah peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

(5)

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan motivasi belajar matematika siswa, dengan indikator:

1) mengerjakan tugas yang diberikan guru, 2) memperhatikan

penjelasan guru, 3) aktif dalam pembelajaran, 4) memiliki semangat

berkompetisisi dalam prestasi melalui strategi pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta

Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

b. Meningkatkan prestasi belajar matematika di SMP Muhammadiyah 7

Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 melalui strategi

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Indikator

pencapaian prestasi belajar matematika diukur dengan nilai individu

siswa pada saat turnamen tentang materi matematika yang diberikan

kepada siswa dengan nilai di atas KKM (≥60).

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan kepada pembelajaran matematika, terutama pada peningkatan

motivasi dan prestasi belajar matematika melalui strategi pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pada penggunaan strategi pembelajaran di sekolah serta mampu

(6)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

matematika.

b. Bagi guru, dapat memanfaatkan strategi pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament sehingga motivasi dan prestasi belajar

matematika siswa dapat meningkat.

c. Bagi sekolah, sebagai tindakan pemberdayaan pedagodik guru.

E. Definisi Istilah 1. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang dalam bertingkah laku.

Beberapa indikator motivasi yang mendukung keberhasilan

seseorang dalam belajar, antara lain sebagai berikut:

a. mengerjakan tugas yang diberikan guru

b. memperhatikan penjelasan guru

c. aktif dalam pembelajaran yang dilihat dari banyaknya siswa yang

berani bertanya, berdiskusi, mengemukakan pandapat dan

mengerjakan tugas.

d. memiliki semangat berkompetisisi dalam prestasi

2. Prestasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) (Umi Chulsum,

(7)

melakukan suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Adapun

indikator prestasi siswa yaitu siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM ≥ 60).

3. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament a. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan

bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok

yang bersifat heterogen.

b. Teams Games Tornament (TGT)

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 siswa yang memiliki kemampuan yang

berbeda.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament adalah sebagai berikut:

1) Penjelasan guru (class presentation).

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung

atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat

penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memahami dan

(8)

siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat

game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2) Pembagian kelompok (team)

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) siswa dari pretest atau

ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin (gender), etnik dan ras.

Tiap kelompok beranggotakan empat sampai lima orang siswa.

Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama

teman atau kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada

saat games.

3) Games

Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang

untuk menguji pengetahuan siswa terhadap materi yang telah

diajarkan. Game pada umumnya terdiri dari beberapa pertanyaan

bernomor pada kelompok masing-masing. Siswa memilih soal

bernomor secara acak atau bebas dan kemudian menjawab sesuai

dengan soal yang tertera. Siswa yang menjawab benar pertanyaan

itu akan mendapatkan skor. Skor yang telah diperoleh kemudian

dikumpulkan untuk menentukan level masing-masing siswa pada

tournament mingguan atau sebagai kualifikasi sebelum mengikuti

tournament mingguan. Skor pada game akan membagi siswa dalam

satu kelompok menjadi beberapa level sesuai dengan skor yang

(9)

4) Pertandingan (Tournament)

Pertandingan dilakukan pada akhir minggu atau akhir pokok

bahasan. Siswa dikelompokkan dalam beberapa meja tournament

yang terdiri dari beberapa siswa yang merupakan perwakilan dari

tiap-tiap kelompok. Dalam satu meja tournament siswa

dikelompokkan menurut level yang didapat masing-masing siswa

pada saat games. Siswa dengan level super dikelompokkan dalam

satu meja tournament, siswa dengan level good dikelompokkan

dalam satu meja tournament, dan seterusnya. Sehingga dalam

tournament siswa akan bertanding dengan level yang sama. Dalam

meja tournament diberikan beberapa soal bernomor, kemudian

siswa berlomba untuk mengerjakan beberapa soal yang ada sesuai

dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Perolehan skor didapat

dari banyaknya soal yang berhasil dijawab dengan benar.

5) Penghargaan kelompok (Team recognition)

Setelah diperoleh skor tiap anggota pada masing-masing

kelompok, kemudian guru mengumumkan kelompok yang menang,

masing-masing kelompok akan mendapatkan hadiah atau sertifikat

apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Langkah yang dilakukan untuk menentukan kelompok yang

menang adalah menghitung rerata skor kelompok. Rerata skor

(10)

masing-masing anggota kelompok dalam tournament dibagi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan media model rangka manusia pada materi rangka manusia dan fungsinya serta pemeliharaannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Karangasem

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Sistem Pengendalian Manajemen merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategi secara efisien dan efektif

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

[r]

After studying and learning this chapter, coginitively students are able to know, recognize, and understand how to translate descriptive texts, affectively they can acknowledge

Mata ajar keperawatan maternitas II merupakan kelanjutan dari mata ajar keperawatan maternitas I, di mana mata ajar keperawatan maternitas II menekankan pada penerapan

[r]