EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1)
Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Disusun Oleh: ACHMAD RIWANA
A. 210 090 164
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirohmanirrohim,
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Achmad Riwana
NIM : A 210 090 164
Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Akuntansi
Jenis : Skripsi
Judul : EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan,
mengelola dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Oktober 2013
Yang Menyerahkan
ACHMAD RIWANA
2 ABSTRAK
EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012
Achmad Riwana. A210090164. Progam Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Besarnya tingkat kontribusi sumbangan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012, 2) Laju tingkat pertumbuhan pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah realisasi retribusi pasar dan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2010-2012. Dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel dan sampling karena populasi kurang dari 100 serta semua populasi yang ada dijadikan subyek penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder serta instrumen pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 % menjadi 2,56 % pada tahun 2011 serta pada tahun 2012 menjadi 1,92 %, sehingga rata-rata kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah sebesar 2,61 %. 2) Laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu dari tahun 2011 sebesar 1,00 % menjadi 5,73 % pada tahun 2012, sehingga rata-rata laju pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sebesar 3,37 %.
3 PENDAHULUAN
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional tidak dapat
dipisahkan dari Keuangan Daerah dan Pembangunan Daerah karena pada
dasarnya pembangunan itu dilaksanakan ditiap-tiap daerah. Dalam pengembangan
daerah sudah barang tentu dibutuhkan peningkatan pendayagunaan potensi daerah
secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilaksanakannya pengolahan dan
penyerahan dana pembangunan yang efektif dan efisien.
Pengelolaan Pemerintah Daerah di Indonesia memasuki babak baru
dengan dilaksanakannya otonomi daerah sejak tahun 2001. Otonomi daerah ini
ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan, serta Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Peranan Pemerintah Daerah dalam menggali dan mengembangkan
berbagai potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan dan pelaksanaan
masyarakat daerah. Oleh karena itu kemampuan administrasi pemerintah daerah
sangat berpengaruh terhadap realisasi penerimaan pendapatan, alokasi tanggung
jawab pelaksanaan pungutan dan pengenaan pajak terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Hal ini sesuai dengan konsekuensi dari asas desentralisasi,
dibentuknya unit-unit pemerintah setempat yang sering disebut daerah otonom,
yaitu daerah yang berkewajiban dan berhak untuk mengurus dan mengatur rumah
tangganya sendiri.
Otonomi yang diberikan kepada daerah Kabupaten dan Kota
dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya dan
bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat secara proporsional. Hal ini
ditegaskan oleh Kaloh (2002:46) bahwa “Otonomi Daerah adalah otonomi bagi
rakyat daerah bukan otonomi daerah dalam pengertian wilayah atau teritorial
4
“Keberhasilan otonomi daerah bergantung dari kesiapan masing-masing daerah
dalam menghadapi atau mengolah potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber
daya manusia (SDM) yang berfungsi sebagai motor penggerak jalannya roda
pemerintahan daerah karena keberhasilan pembangunan daerah akan menunjang
pembangunan nasional”.
Kabupaten Batang sebagai daerah otonom di wilayah Provinsi Jawa
Tengah diberi kewenangan untuk mengatur serta menggali sumber daya yang ada
sesuai dengan potensi dan keadaan daerah sehingga dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sendiri untuk membiayai kegiatan rumah
tangganya sendiri.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan
daerah serta gambaran potensi keuangan daerah yang pada umumnya
mengandalkan unsur dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Perusahaan Daerah
termasuk didalamnya pendapatan lain di luar pajak dan retribusi daerah.
Pemerintah menyadari bahwa sektor pajak dan retribusi daerah merupakan sektor
penyumbang angka terbesar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Halim (2004:64) yang dikutip dari Undang-Undang No. 33 tahun 2004
tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
yaitu: “Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan
daerah yang berasal dari sumber-sumber ekonomi daerah”. Sedangkan menurut
Kertabudi (2007:2) “Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang
diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan undang-undang”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Pendapatan Asli Daerah adalah semua penerimaan daerah yang berasal dari
sumber-sumber ekonomi dalam wilayahnya sendiri didasarkan pada
undang-undang.
Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pandapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Batang yang penting karena pada setiap tahunnya
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan pendapatan asli
daerah. Menurut Mardiasmo (2008:14) yang dikutip dari Undang-Undang No. 18
5
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjelaskan bahwa “Retribusi Daerah
yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pemungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau
badan”.
Dari sekian banyak Retribusi Daerah, Retribusi Pasar merupakan
aspek yang memberi kontribusi penting terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Namun demikian, pengelolaan Retribusi Pasar di daerah masih belum efektif. Hal
ini dikarenakan kurangnya pemahaman Pemerintah Kabupaten/ Kota akan potensi
sumber dana yang ada di dalam Retribusi Pasar.
Mengingat pentingnya Retribusi Pasar sebagai salah satu sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka Kabupaten Batang harus berusaha untuk
mencapai target penerimaan retribusi pasar yang telah ditentukan dan tetapkan
serta untuk meningkatkan pemungutan retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk membiayai urusan rumah tangganya
sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengambil
judul “EVALUASI RETRIBUSI PASAR PADA PENDAPATAN ASLI
DAERAH KABUPATEN BATANG PADA TAHUN 2010-2012”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Besarnya tingkat
kontribusi sumbangan retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di
Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012, 2) Laju tingkat pertumbuhan
pemungutan retribusi pasar di Kabupaten Batang pada tahun 2010-2012.
METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena
kegiatan penelitian ini tidak terbatas sampai mengumpulkan dan menyusun data
saja namun juga menganalisis, menggambarkan apa adanya serta mengevaluasi
data. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif yang menggunakan data berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar
6
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan
Koperasi (DISPERINDAGKOP) Kabupaten Batang. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan selesai. Sumber data yang
dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah data penerimaan retribusi pasar dan
pendapatan asli daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010-2012. Dalam penelitian
kualitatif jumlah sample bukan merupakan kriteria utama, akan tetapi lebih
ditekankan kepada sumber data yang dapat memberikan informasi yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Teknik dan instrumen pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
(DISPERINDAGKOP) merupakan salah satu Dinas yang ada di Pemerintahan
Kabupaten Batang yang terletak di Jl. Brigjend Slamet Riyadi No. 27. Dinas
tersebut membawahi pasar-pasar yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di
wilayah Kabupaten Batang.
Data pendapatan asli daerah dan realisasi retribusi pasar Kabupaten
Batang diperlukan untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap
pendapatan asli daerah serta mengenai laju pertumbuhan retribusi pasar tiap
tahunnya di Kabupaten Batang sehingga populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
penerimaan retribusi pasar pada tahun 2010 sampai 2012. Sampel maupun
sampling dalam penelitian ini tidak ada karena populasi yang digunakan kurang
dari 100 sehingga populasinya dijadikan subyek penelitian. Data penerimaan
retribusi pasar dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Batang pada tahun
7
1. Menghitung Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Untuk mengetahui kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli
daerah digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:154) sebagai berikut:
Kontribusi =
x
100%Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh
angka jika dilihat dari hasil prosentase kontribusi retribusi pasar terhadap
pendapatan asli daerah dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami penurunan
yakni pada tahun 2010 sebesar 3,36 %, menjadi sebesar 2,56 % pada tahun
8
karena Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang dari tahun 2010 sampai
2012 mengalami kenaikan atau melebihi target yang sudah ditentukan, yakni
pada tahun 2010 target yang direncanakan sebesar Rp 50.528.539.851,-
sedangkan realisasinya sebesar Rp 45.421.689.588,- atau sebesar 89,89%.
Pada tahun 2011 target yang direncanakan sebesar Rp 57.637.056.213,-
sedangkan realisasinya sebesar Rp 60.155.029.031,- atau sebesar 104,37 %
serta pada tahun 2012 target yang direncanakan sebesar Rp 75.160.471.498,-
sedangkan realisasinya sebesar Rp 84.720.049.515,- atau sebesar 112,72 %
sehingga realisasi retribusi pasar memberikan kontribusi yang kecil karena
realisasi retribusi pasar dari tahun 2010 sampai 2012 mengalami fluktuasi
yang tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan asli daerah.
2. Laju Pertumbuhan Retribusi Pasar
Untuk mengetahui besarnya laju pertumbuhan retribusi pasar tiap
tahun, digunakan rumus (Abdul Halim, 2001:155) sebagai berikut:
=
−
(−
1)(
−
1) × 100%Keterangan:
= Laju pertumbuhan retribusi pasar per tahun.
= Realisasi penerimaan retribusi pasar pada tahun tertentu.
(
−
1)= Realisasi penerimaan retribusi pasar tahun sebelumnya.
Sehingga dalam perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut dapat
dikatakan bahwa laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang
9
menjadi 5,73% pada tahun 2012. Dengan kata lain apabila dihitung laju
pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012,
rata-rata laju pertumbuhannya di Kabupaten Batang adalah sebesar 3,37 %. Hal ini
dikarenakan target yang ditetapkan oleh DISPERINDAGKOP Kabupaten
Batang mengenai pendapatan retribusi pasar pada tahun 2010-2012 selalu
melebihi target yang sudah direncanakan, yakni pada tahun 2010 target yang
direncanakan sebesar Rp 1.521.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp
1.523.563.761,- atau sebesar 100,14%. Pada tahun 2011 target yang
direncanakan sebesar Rp 1.538.456.000,- sedangkan realisasinya sebesar Rp
1.538.843.272,- atau sebesar 100,03%. Pada tahun 2012 target yang
direncanakan sebesar Rp 1.625.737.500,- sedangkan realisasinya sebesar Rp
1.627.087.899,- atau sebesar 100,08%.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten
Batang selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 mengalami penurunan yakni
pada tahun 2010 sebesar 3,36 % menjadi 2,56 % pada tahun 2011 serta pada
tahun 2012 menjadi 1,92 %, sehingga rata-rata kontribusi retribusi pasar
terhadap pendapatan asli daerah sebesar 2,61 %.
2. Laju pertumbuhan retribusi pasar di Kabupaten Batang selama tahun anggaran
2010 sampai 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu dari tahun
2011 sebesar 1,00 % menjadi 5,73 % pada tahun 2012, sehingga rata-rata laju
pertumbuhan retribusi pasar selama tahun anggaran 2010 sampai 2012 sebesar
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
Anonim. 2004. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat
Kaloh, J. 2002. Mencari Bentuk Otonomi Daerah. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kertabudi, Djamu. 2007. Selayang Pandang Dinas Pendapatan Daerah. Soreang Kab. Bandung
Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: CV Andi Offset