SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
ENIYAWATI 0905150
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
NIM : 0905150
JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING I
Dr. NURLAN KUSMAEDI, M,Pd NIP. 19530111 198003 1002
PEMBIMBING II
Drs. RESPATI MULYANTO M.Pd NIP. 19590520 198803 1 002
MENGETAHUI
KETUA PGSD S1 PENJAS
Penulisan judul skripsi “UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN
MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SENAM KETANGKASAN
SEDERHANA TANPA ALAT PADA SISWA KELAS III SDN 2
KALITENGAH KECAMATAN TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON”.
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah sepenuhnya kaya saya sendiri,
tidak ada bagian didalamnya yang temasuk kriteria plagiat karya orang lain.
Sumedang, Juni 2011
i
ABSTRAK ……… i
KATA PENGANTAR ………. ii
UCAPAN TERIMA KASISH ……… iii
DAFTAR ISI ……… v
B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah ……….. 7
C. Tujuan Penelitian ……… 9
C. Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat ……… 21
D. Permainan Gobak Sodor ……… 22
E. Konsep Bermain ……… 27
F. Kajian Teori yang Relevan ……… 30
G. Hipotesis Tindakan ……… 34
BAB III METODE PENELITIAN ……… 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 35
1. Lokasi Penelitian ……… 35
2. Waktu Penelitian ……… 36
B. Subjek Penelitian ……….. 36
ii
A. Paparan Data Awal ……… 54
B. Paparan Data Tindakan ……… 68
1. Paparan Data Siklus I ……… 68
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ……… 85
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ……… 101
C. Pembahasan ……….. 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 124
A. Kesimpulan ……… 124
B. Saran ………. 127
DAFTAR PUSTAKA ……… 129
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……… 131
iii
1.1 Daftar Nilai Tes Awal ………. 6
3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ……….. 36
3.2 Daftar Siswa Kelas III ………. 37
4.1 Hasil Perencanaan Pembelajaran Data Awal ……….. 55
4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal ……… 58
4.3 Hasil Aktivitas Siswa Data Awal ………. 60
4.4 Hasil Belajar Data Awal ……….. 62
4.5 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran Data Awal ………. 64
4.6 Rekapitulasi Kinerja Guru Data Awal ……….. 65
4.7 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ……….. 66
4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Data Awal ……….. 67
4.9 Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ………. 71
4.10 Hasil Kinerja Guru Siklus I ……….. 73
4.11 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ………. 76
4.12 Hasil Belajar Siswa Siklus I ……….. 79
4.13 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ………….. 80
4.14 Rekapiltulasi Hasil Kinerja Guru Siklus I ……… 80
4.15 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 83
4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ……… 84
4.17 Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ………. 89
iv
4.22 Rekapiltulasi Hasil Kinerja Guru Siklus II ……… 97
4.23 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ……….. 99
4.24 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ……… 100
4.25 Hasil perencanaan pembelajaran siklus III ……… 103
4.26 Hasil Kinerja Guru Siklus III ……… 105
4.27 Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ……….. 108
4.28 Hasil Belajar Siswa Siklus III ………. 109
4,29 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus III ………… 110
4.30 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru Siklus III ……….. 111
4.31 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ………. 112
4.32 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ……….. 113
4.33 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran ………. 114
4.34 Rekapitulasi Hasil Kinerja Guru ………. 117
4.35 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa ……….. 119
v
2.1 Lapangan Permainan Gobak Sodor ……… 24
3.1 Denah SDN 2 Kalitengah ……… 35
vi
4.1 Peningkatan Hasil Perencanaan Pembelajaran ……… 115
4.2 Peningkatan Hasil Kinerja Guru ………. 117
4.3 Peningkatan Hasil Aktivitas Siswa ……….. 119
vii
1 Format Perencanaan Pembelajaran IPKG I ………. 131
2 Fomat kinerja guru IPKG II ………. 132
3 Format Aktivitas Siswa ……… 133
4 Format hasil belajar Siswa ……… 134
5 RPP Siklus I ……….. 135
6 RPP Siklus II ……….. 138
7 RPP Siklus III ……… 141
8 Profil SDN 2 Kalitengah ………. 144
9 Gerakan Melompat ……… 145
10 Gerakan Lari Cepat ……….. 146
11. Gerakan Merubah Arah ………. 147
12. Permainan Bogak Sodor ……….. 148
13 Ijin Penelitian dari UPI ……… 149
14 Sk. Bimbingan Penulisan Skripsi ……… 150
15 SK. Kepala Sekolah ……….. 151
1 A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan
secara sadar dan sistematik, melalui kegiatan jasmani dalam rangka
memperoleh kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan
dan pembentukan watak.
Fungsi pendidikan jasmani adalah mengutamakan aktivitas-aktivitas
jasmani yang berperan dalam pembinaan dan pengembangan individu dalam
menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial serta
emosional yang serasi, selaras serta seimbang.
Tujuan pendidikan jasmani yang termuat dalam GBPP yang tertuang
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah agar guru
dapat mengembangkan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi/ karakteristik, sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik.
Materi atau bahan ajar pada pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan dalam kurikulum tahun 2006/KTSP meliputi beberapa aspek
antara lain permainan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam,
Berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI nomor
1V/MPR/1999 tentang Garias-Garis Besar Haluan Negara Tahun
1999-2004.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang
sistem Pendidikan Nasional, nomor 25 Tahun 2000, tentang Program
Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia :
a. Nomor 28 Tahun 1990, tentang Pendidikan Dasar sebagaimana telah di
ubah dengan nomor 55 tahun 1998;
b. Nomor 72 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Biasa;
c. Nomor 38 Tahun 1992, tentang Tenaga Pendidikan.
Berdasarkan keputusan Depdikbud 1993 fungsi dan tujuan pendidikan
jasmani tersebut salah satunya adalah upaya meningkatkan peran serta
olahraga anak SD yang berbakat dan berpotensi untuk dikembangkan
prestasinya, baik di tingkat Kecamatan, Propinsi, Nasional bahkan sampai
International.
Pendidikan jasmani menekankan aspek pendidikan yang bersifat
menyeluruh (Kesehatan Kebugaran Jasmani, Ketrampilan berfikir, Stabilitas
Emosional, Penalaran dan Tindakan Moral) yang merupakan tujuan
pendidikan pada umumnya, dimana siswa melakukan kegiatan berupa
permainan (game) dan berolahraga disesuaikan dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Meskipun demikian unsur prestasi dan kompetensi
Didalam proses pembelajaran kurikulum yang berlaku saat ini adalah
kurikulum tahun 2006, yang harus dijadikan perhatian dan dijalankan serta
dipertimbangkan secara khusus, karena didalamnya mengandung aspek
sosial, budaya masyarakat setempat dan emosional.
Sedangkan menurut (Supandi,1992:4) belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya. Seseorang yang telah melakukan proses
belajar karena adanya perubahan tingkah laku yang relatif permanen.
Melalui pembelajaran jasmani, siswa akan memperoleh pengajaran
yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan. Berbagai
ungkapan kreatif, inovatif, ketrampilan gerak, kesegaran jasmani, pola hidup
sehat, pengetahuan dan pengalaman terhadap gerak manusia, juga akan
dapat membentuk kepribadian yang positif. Dalam mencapai tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani melalui salah satu uji diri/senam yaitu
senam ketangkasan sederhana tanpa alat.
Sebagaimana esensi tujuan permainan adalah untuk mendapatkan
kegembiraan, kesenangan, kepuasan dan kebebasan. Demikan pula tujuan
dari senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan melalui kelincahan
pada permainan Gobak Sodor adalah untuk membutuhkan rasa senang bagi
para siswa terhadap pelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat. Jika
perasaan senang terhadap pelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat
tersebut melalui Permainan Gobak Sodor (melompat, berlari dengan
motivasi untuk mempelajari ketrampilan senam ketangkasan sederhana
tanpa alat tersebut. Selama permaian berlangsung, ketika siswa terlibat
dalam aktivitas permainan, siswa dapat merasakan kegembiraan, taktik
bagaimana cara melompat lalu berlari dengan merubah arah untuk
menghindari penangkapan dari pihak lawan. Dalam situasi permainan
pembentukan aspek-aspek psikologis juga dapat terlatih secara alami.
Misalnya pada saat permaian Gobak Sodor di mulai mereka tidak
diajarkan untuk menghindari penangkapan dari pihak lawan, namun karena
dalam permainan itu sifatnya berlomba dan disarankan berusaha jangan
sampai kena, maka anak-anak dengan kelincahannya berusaha juga agar
tidak sampai ketangkap dari pihak lawan.
Kondisi siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon, waktu pembelajaran materi senam ketangkasan dasar
tanpa alat melalui tes terhadap siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan
Tengahtani Kabupaten Cirebon dari 24 siswa yang mampu melakukan
senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari dengan merubah
arah) dengan baik hanya 6 orang siswa atau sekitar 25%, selebihnya yaitu 18
orang siswa atau 75%, tidak bisa atau tidak mengerti aba-aba/komandan dari
guru. Dengan demikian melompat, berlari dengan merubah arah pada
pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat merupakan suatu
masalah yang terjadi pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan
Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 bulan Pebruari
tahun 2011 dilapangan, kemudian peneliti merefleksi bahwa siswa kurang
menguasai melompat, berlari cepat dengan merubah arah pada pembelajaran
senam ketangkasan sederhana tanpa alat. Adapun perolehan hasil observasi
yang dilakukan penelitian pada Tabel 1.1
Tabel 1.1
Daftar Nilai Tes Awal Praktek Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat
(melompat, berlari dengan merubah arah)
Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, maka diperlukan
suatu cara yang sesuai dengan permasalahan yang muncul. Hal ini sesuai
dengan pendapat seorang pakar pendidikan jasmani (Supandi 1992:5) yang
menyatakan “Tujuan menciptakan kondisi dan kegiatan belajar yang
memungkinkan murid lancar dan mencapai sasaran belajar”.
Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model
pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak Sodor. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan siswa dalam melakukan melompat, berlari dengan
merubah arah pada pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat.
Melihat kondisi tersebut Peneliti akhirnya terinspirasi untuk
menerapkan model pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak
Sodor dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam melakukan gerakan
melompat, berlari dengan merubah arah pada pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat, sehingga dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimal, untuk mengembangkan lebih lanjut peneliti
menuangkan penelitian tersebut dalam judul : “UPAYA
MENINGKATKAN KELINCAHAN MELALUI PERMAINAN GOBAK
SODOR PADA SENAM KETANGKASAN SEDERHANA TANPA ALAT
PADA SISWA KELAS III SDN 2 KALITENGAH KECAMATAN
B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul di kelas III SDN 2 Kalitengah
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai upaya meningkatkan
kelincahan melalui permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2
Kalitengan Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
b. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai upaya meningkatkan
kelincahan melalui permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III SDN 2
Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan
sederhana tanpa alat melalui kelincahan permainan Gobak Sodor, pada
siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten
Cirebon.
d. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran senam ketangkasan
sederhana tanpa alat melalui kelincahan permainan Gobak Sodor pada
siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka penulis mengajukan
pemecahan masalah sebagai berikut :
Pada tahap awal siswa diberi informasi atau penjelasan tentang tata
cara melakukan senam ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari
cepat dengan merubah arah). Siswa melakukan dengan posisi berbaris empat
bersap. Siswa diberi penjelasan tentang kelincahan dalam senam
ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari cepat dengan merubah
arah) dengan benar.
Kemudian siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan senam
ketangkasan sederhana tanpa alat (melompat, berlari cepat dengan merubah
arah) untuk mengetahui kemampuan awal secara umum, seperti yang telah
dilakukan pada saat observasi data awal
Pada tahap berikutnya seluruh siswa melakukan senam ketangkasan
sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan Gobak Sodor
secara berkelompok yang terdiri dari 12 orang (satu kelompoknya), dengan
cara kelompok satu sebagai regu jaga dan kelompok dua sebagai pemain.
Tiap-tiap siswa melakukan melompat, berlari cepat dengan merubah arah
untuk menghindari tangkapan dari pihak lawan, dan berusaha agar kembali
ke tempat semula. Dan dilakukan secara bergantian bila salah satu peserta
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang muncul, maka penulis mengajukan
pemecahan masalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran
senam ketangkasan sederhana tanpa alat, dengan cara membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan program pembelajaran
pada siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon.
b. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran senam
setangkasan tanpa alat, dengan cara memberikan penjelasan tentang tata
cara kelincahan dalam permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III
SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
c. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan pada permainan
Gobak Sodor yaitu dengan cara masing-masing siswa kelas III SDN 2
Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon diberi
kesempatan untuk mengikuti permainan Gobak Sodor.
d. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat melalaui kelincahan pada permainan
Gobak Sodor yaitu dengan cara guru melakukan pengamatan dan
penilaian pada waktu siswa kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (PTK) ini
manfaatnya sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
mudah.
b. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan sesuai
dengan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa.
c. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa sehingga
senam ketangkasan sederhana tanpa alat sebagai bekal bagi
pembinaan gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
2. Bagi Guru
a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengemukakan ilmu
pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan terhadap
permasalahan yang nyata di lapangan.
b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengantisipasi
permasalahan yang dihapai yaitu pembelajaran senam ketangkasan
sederhana tanpa alat (melompat, berlari dengan merubah arah) dari
program pendidikan jasmani lingkup aktivitas akuatik.
c. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi SDN 2 Kalitengah Kecamatan
Tengahtani Kabupaten Cirebon sebagai masukan betapa pentingnya
motivasi dan minat belajar pendidikan jasmani.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran dalam penulisan judul dan isinya,
maka penulis menggunakan beberapa batasan istilah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Kelincahan (Agitatif) adalah suatu kemampuan untuk mengubah posisi
(arah) secara cepat.
2. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku yang secara keseluruhan sebagai hasil.
3. Permainan Gobak Sodor adalah suatu permainan tradisional yang
dilakukan dengan cara, seseorang berusaha untuk menghindari dari
tangkapan lawan kemudian menuju tempat yang dituju dan kembali lagi
ke tempat semula dengan lari secepatnya dan dengan kelincahannya agar
tidak tertangkap dari pihak lawan. (Internet, NN 2011)
4. Senam ketangkasan sederhana tanpa alat yaitu suatu senam yang
5. Pendidikan jasmani menurut Depdikbud dalam GBPP Pendidikan
Jasmani (1995;1) adalah “suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dalam pembinaan hidup sehat untuk
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas dilakukan di lapangan/halaman SDN
2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, dipilih sebagai
lokasi dalam penelitian ini karena peneliti merupakan salah satu pengajar di
SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon sehingga
cukup mengetahui keadaan akademis dan keadaan lingkungan sekolahnya.
Hal ini dinilai untuk dapat mempermudah dalam proses penelitian. Berikut
adalah denah lokasi penelitian SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabipaten Cirebon yang terdapat pada Gambar 3.1.
2. Waktu Penelitian
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2010/2011 yang
berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena
penelitian menilai perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran dikelas
III yang dapat membawa pembaharuan dan perubahan dalam pembelajaran
agar siswa lebih termotivasi dan meningkatkan minat belajar sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat, khususnya dalam pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat.
Berdasarkan pada pengertian di atas, yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 2 Kalitengah
Tabel 3.2
DAFTAR SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KALITENGAH
No Nama Laki-laki Perempuan
10 Dinda Mutia Nurhalizah √
C. Metode Dan Desain Penelitian A. Metode Penelitian
Suatu penelitian karya ilmiah akan berhasil efektif apabila dalam
penelitian menggunakan metode yang relevan dengan masalah yang
diteliti sehingga dalam penelitian tersebut mampu untuk menentukan
masalah dan dapat ditarik kesimpulan akhir yang dapat
dipertanggungjawabkan serta tidak diragukan lagi akan kebenarannya.
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui kelincahan
pada permainan Gobak Sodor pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, dan peneliti
terlibat langsung dan berperan serta saat mengumpulkan atau
menghimpun informasi dilapangan sebagai data dalam penelitian ini.
Data yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara dengan para
siswa serta orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung
didalamnya.
Gambaran secara khusus yang ingin diketahui dari tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Seberapa besar daya tangkap/pikiran anak pada pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat (Melompat, berlari dengan
b. Apakah ada peningkatan daya berpikir anak pada pembelajaran
senam ketangkasan sederhana tanpa alat terhadap keberhasilan
tujuan pendidikan jasmani ?.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun yang mendasari
ataupun menjadi alasan memilih PTK adalah karena objek
permasalahan. Penelitian ini adalah metode pembelajaran yang
merupakan permasalahan praktik aktual. Permasalahan aktual ini muncul
dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diperoleh guru. PTK
menurut Ebbert dalam Wiriatmaja (muningar 2006:12) menyatakan :
Penelitian Tindakan Kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksimereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Kemudian penelitian ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas
model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam (Kasbolah
1999:14) mengatakan :
Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Sedangkan menurut Ebbutt (dalam Hopkins 1993:23)
mengemukakan :
dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran reflektif mereka mengenai hasil tindakan-tindakan tersebut.
Adapun jenis-jenis metode penelitian yaitu :
1. Metode Eksperimen
Pengertian metode eksperimen adalah suatu metode yang dilakukan
dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
adanya control.
Sedangkan tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk
menyelidiki adanya tindakan hubungan sebab akibat berapa besar
hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan
menyediakan control untuk perbandingan.
2. Metode Deskriptip
Metode deskripti menurut Nazir (2005:54) adalah suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang.
Tujuan dari penelitian deskriptip adalah untuk membuat deskriptip
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
3. Metode Historis
Pengertian metode penelitian Historis adalah salah satu penelitian
mengenai pengumpulan data dan evaluasi data secara sistematik,
Tujuan dari metode historis adalah untuk menguji hipotesis yang
berhubungan dengan penyebab, pengaruh atau perkembangan
kejadian yang mungkin membantu dengan memberikan informasi
pada kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan
datang.
4. Metode Penelitian Tindakan
Pengertian metode penelitian tindakan adalah sutau bentuk penelitian
eksperimental yang berfokus pada pengaruh langsung dalam
lingkungan masyarakat.
Tujuan dari metode penelitian tindakan yaitu yang praktek
penelitiannya langsung untuk meningkatkan kualitas kinerja
masyarakat atau bidang perhatiannya.
5. Desain Penelitian
a. Desain Penelitian Kualitatif Non Standart.
Desain ini bersifat terstandart artinya ada aturan yang sama
yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk mengadakan penelitian
dalam bidang apapun.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari adanya suatu masalah,
yang membatasi suatu objek penelitian, mencari teori dan hasil
penelitian yang relevan, mendesain metode penelitian,
mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan,
b. Desain Percobaan
Desain percobaan adalah step-step atau langkah yang utuh
dan berurutan yang dibuat lebih dahulu, sehingga keterangan
yang ingin diperoleh dari percobaan akan mempunyai hubungan
yang nyata dengan masalah penelitian. Dengan adanya desain
percobaan, maka keyakinan akan diperoleh data yang cocok serta
dapat dianalisis secara objektif semakin bertambah dan inferensi
yang valid terhadap populasi yang diinginkan akan terjamin
diperolehnya.
c. Desain Model Spiral
Metode PTK yang digunakan pada penelitian ini adalah
model yang dikembangkan oleh kemmis dan MC. Tanggart yaitu
model spiral. Adapun model tindakan yang dilakukan adalah
merupakan proses pengkajian dari beberapa siklus berkelanjutan,
dimana pada setiap siklusnya terdiri dari 4 (empat) tahap
kegiatan, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
Pada setiap siklus refleksi yang merupakan evaluasi, dijadikan
Perencanaan merupakan kegiatan awal pada setiap siklus yang
disusun sebelum pendekatan pembelajaran permainan Gobak Sodor
untuk meningkatkan hasil belajar senam ketangkasan sederhana tanpa
alat pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon. Pada perencanaan ini didalamnya berisi beberapa
hal yang dijadikan indikator, keberhasilan pemecahan masalah,
tindakan-tindakan untuk memperbaiki program, metode dan alat yang
digunakan, serta rencana metode dan teknik pengolahan data.
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan langkah-langkah yang
dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun. Dalam hal
ini adalah pembelajaran kelincahan melalui permainan Gobak Sodor
untuk meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Tanpa Alat pada
Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani Kabupaten
Cirebon.
Observasi merupakan kegiatan mengamati proses dan hasil dari
pelaksanaan pembelajaran kelincahan permainan Gobak Sodor untuk
meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat
pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon. Pelaksanaan observasi waktunya bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan pada saat observasi
seperti yang dinyatakan Wiriaatmaja (Muningar 2006:67) yaitu :
„Pengamatan (observasi) pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang
Refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi, dan
penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi
selama pelaksanaan tindakan permainan Gobak Sodor untuk
meningkatkan hasil belajar Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat
pada Siswa Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon.
Untuk lebih jelasnya berikut merupakan gambar dari keempat
tahapan PTK yang terdapat dalam Gambar 3:2.
PLAN
D. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Perencanaan Tindakan
a. Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan
perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang baik dan
memuaskan dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan olahraga
tentang senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui perbaikan
RPP.
b. Membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati
kinerja guru.
c. buat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan pemahaman siswa dalam materi yang telah dipelajari
yaitu tentang senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui
permainan Gobak Sodor.
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
A. Kegiatan Awal
a. Siswa dibarikan menjadi empat bersaf
b. Mengabsen/mengecek kehadiran siswa
c. Menegur siswa yang tidak menggunakan seragam olahraga
d. Melakukan gerakan pemanasan :
Senam stretching:
- Gerakan merenggutkan kepala kedepan dan kebelakang
- Gerakan menengokkan kepala kesamping kiri dan kanan
- Gerakan menekukkan lutut kesamping kanan dan kiri
dengan kaki dibuka
- Gerakan kaki dilipat ke depan kemudian ke belakang
- Gerakan kombinasi
B. Kegiatan Inti
a. Pertama-tama siswa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
regu penjaga dan regu penyerang, setelah itu dilakukan
undian dengan menggunakan suit yang di mana pemenang
menjadi regu penyerang dan yang kalah menjadi regu
penjaga.
b. Setelah ditentukan pemenangnya dibuatlah sebuah lapangan
yang berbentuk persegi panjang dengan petak-petaknya
kurang lebih 6 petak.
c. Posisi petak-petak tersebut dibatasi dengan tali rapia dan
bendera kecil, setelah tersusun rapih lapangan tersebut, regu
panjaga menempati atau berdiri di atas tali rapia, dan regu
penyerang berbaris didepan garis paling depan dan siap untuk
melakukan/berusaha masuk kedalam kotak pertama, kedua,
ketiga dan sampai pada kotak terakhir. Kemudian berputar
dengan merubah arah untuk masuk kembali dan berusaha
agar tidak tertangkap pihak penjaga/lawan hingga kembali ke
d. Jika salah satu penyerang berhasil masuk hingga ke petak
terakhir dan berhasil kembali ke tempat semulan tanpa
tertangkap/kena sentuhan penjaga, maka kelompok
penyerang mendapat nilai 1.
e. Jika salah satu pemain dapat tertangkap/kena sentuhan dari
pihak lawan, maka terjadi pergantian permainan tersebut,
yaitu dengan posisi yang tadi menjadi regu penyerang
bergantian menjadi regu penjaga dan sebaliknya.
f. Lakukan permainan tersebut sampai durasi waktu yang telah
ditentukan habis.
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa dikumpulkan sambil duduk dan kaki dilujurkan
b. Siswa menyimak evaluasi dari guru dan melakukan
tanyajawab
c. Setelah kegiatan selesai, siswa diperintahkan untuk berganti
pakaian dan mengikuti pelajaran lainnya
3. Tahapan Observasi
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran/tindakan, yaitu selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan saat hasil akhir kerja siswa. Dilakukan dengan
mengisi lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang
terjadi dan diperoleh dalam proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan dengan cara :
a. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian
b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan
pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah
sebagai berikut :
1. Instrumen Penelitian Pembelajaran (IPKG I)
Perencanaan pembelajaran yaitu suatu alat teknik untuk pengumpulan
dan pencatatan hasil dari seorang guru dalam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan suatu bentuk
lembaran instrumen perencanaan kinerja guru atau IPKG I.
2. Instrumen Pelaksanaan Kinerja Guru (IPKG II)
Pelaksanaan kinerja guru yaitu suatu alat teknik untuk pengumpulan
dan pencatatan hasil dari seorang guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan lembar catatan instrumen
pelaksanaan kinerja guru atau IPKG II. Adapun waktu yang
dengan pengambilan data dari siswa kelas III SDN 2 Kalitengah
Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon.
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Margono (Zuriah,2007:173) Observasi diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
obyek penelitian, tempat berlangsungnya peristiwa. Instrumen ini
merupakan hasil dari pemberian tanda pada kolom pedoman observasi
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati berlangsungnya
kegiatan baik dari aktivitas siswa dan guru, mulai awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Tujuan dilakukan observasi adalah untuk
memperoleh data perilaku siswa dan guru sehingga didapatkan hasil
perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran.
4. Hasil Tes
Selama proses kegiatan pembelajaran siswa diberikan suatu tes
keterampilan gerakan dari apa yang telah dipelajari, adapun bentuk
dari tes tersebut adalah anak melakukan gerakan melompat, berlari
dengan cepat dan merubah arah, sedangkan waktu pelaksanaannya
dilakukan setelah proses pembelajaran kegiatan inti berakhir.
F. Validasi Data
Pengumpulan data ini dihimpun berdasarkan hasil wawancara dan tes
gerakan melompat, berlari ddan merubah arah pada senam ketangkasan
test sehingga dapat terlihat kemampuan siswa melakukan gerakan
melompat, berlari dan merubah arah dalam pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat dengan menggunakan media kelincahan
pada perpainan gobak sodor.
Teknik validasi data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah :
a. Triangulasi
Elliot (Wiraatmaja, 2005;169) mengemukakan bahwa”
Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang , yaitu sudut
pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang peneliti”.
Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti yaitu dengan
membandingkan apa yang diamati oleh observer selama penelitian
dengan guru yang difokuskan pada kinerja guru dan respon siswa
terhadap pembelajaran. Tujuannya untuk memperoleh derajat
kepercayaan data yang maksimal sehingga mempunyai kesemapatan
untuk peneliti menganalisisnya dan melakukan perubahan berdasarkan
data yang diperoleh. Kegiatan Triangulasi dalam penelitian ini
dilakukan melalui kegiatan refleksi.selain itu juga, dalam Triangulasi
ini dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media.Hasil Triangulasi ini
b. Member Check
Member Chek adalah memeriksa kembali keterangan-
keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau
wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK. Apakah
keterangan atau informasi itu bersifat tetap atau berubah, sehingga
dapat dipastikan kejelasan dan kebenarannya. Dalam proses ini
informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh penulis
dan rekan sejawat di konfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas
III melalui diskusi.
c. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
Menurut Meleong (2002 :179) “ teknik ini dilakukan dengan cara
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam
bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat”. Penggunaan teknik ini
dengan maksud agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan
kejujuran dalam memberikan kesempatan awal yang baik untuk
menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti.
e. Expert Opinion
Expert Opinion yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan
temuan penelitian kepada pakar profesional. Dalam hal ini peneliti
mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen untuk
memeriksa semua tahapan kegiatan peneliti yang telah dilakukan, dan
memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang peneliti
arahan pembimbing. Adapun contohnya penulis meminta nasehat
kepada pakar seperti Dosem Pembimbing atau Dosen Penguji yang
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan pada bab IV
penulis akhirnya dapat menyimpulkan bahwa L
1. Perencanaan Pembelajaran
Dalam perencanaan ini peneliti mempersiapkan rencana yang akan
dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran dimana hal-hal yang dilakukan
yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran juga mempersiapkan
peralatan yang akan digunkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus
I merencanakan perencanaan tindakan selanjutnya berawal dari hasil refleksi
pertama, untuk mengatasai ketrampilan siswa dalam gerakan melompat,
berlari, merubah arah dan kelincahan pada senam ketangkasan sederhana
tanpa alat tersebut maka peneliti menggunakan model pembelajaran
permainan Gobak Sodor dengan tahapan pembelajaran yang sistematis. Hal
ini dilakukan untuk mengupayakan ketepatan gerakan mlompat, berlari dan
merubah arah yang benar dan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan
pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada permainan
Gobak Sodor sehingga siswa termotivasi dalam gerakan melompat, berlari
dan merubah arahdalam pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa
alat tidak sulit apa yang dibayangkan siswa, dengan itu siswa dapat
melakukan pembelajaran senam ketangksan sederhana tanpa alat. Pada
123
siklus II berdasarkan analisis dan refleksi siklus I maka dilaksanakan siklus
II karena dirasa perlu perbaikan dan peningkatan, maka perlu ditindaklanjuti
kekuranga-kekurangan tersebut dengan melaksanakan tindakan diawal
siklus II, karena di siklus II tujuan pembelajaran ditekankan pada penugasan
gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui kelincahan pada
permainan Gobak Sodor.
Tindakan dengan rancangan perencanaan pembelajaran siklus III
disusun berdasarkan kelemahan dan hambatan perencanaan pada tindakan
sklus III, maka untuk meningkatkan dan memperbaiki perencanaan tindakan
tersebut peneliti memperbaiki perencanaan dengan menyusun rancangan
rencana pembelajaran tentang meningkatkan kelincahan pada permainan
Gobak sodor melalui lari zig-zag dan permainan kejarlah aku dalam
pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat pada siklus III.
Dilakukan 1 kali pertemuan, alokasi waktu 2 x 35 menit, sistematik proses
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir,
sehingga diperoleh hasil yang sudah mencapai target bahkan lebih dari
target mengenai perencanaan pembelajaran.
2. Kinerja Guru
Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap siklus hampir sama, hanya
saja ada hal-hal yang membedakan dari faktor penyampaian materi yang
diberikan dan awal kegiatan inti, yaitu pada siklus I dengan menggunaka
model kelincahan pad permainan Gobak Sodor yang sebenarnya, pada siklus
124
permainan Gobak Sodor dengan memberikan contoh yang dibantu beberapa
siswa dengan menggunakan peraturan permainan yang dimodifikasi, pada
siklus III melakukan gerakan melompat, berlari dan merubah arah melalui
kelincahan permainan Gobak Sodor dengan peraturan yang sebenarnya.
Setiap akhir siklus dilakukan pengetesan, tes yang dilakukan adalah
melompat berlari merubah arah dan kelincahan yang dilaksanakan pada
waktu pelaksanaan permainan Gobak Sodor tersebut. Kemudian setelah
pengetesan selesai siswa dikumpulkan untuk mendengarkan guru, koreksi
secara menyeluruh sambil tanya jawab, tindaklanjut diberikan supaya siswa
mau berlatih memanfaatkan waktu yang senggang.
3. Aktivitas Siswa
Dalan kegiatan aktivitas siswa ada bebrapa faktor yang menjadi faktor
utama dalam kegiatan pembelajaran senam sederhana tanpa alat melalui
permainan Gobak Sodor yaitu siswa kurang termotivasi, kurang adanya
kerjasama dengan teman, dan kedisiplinan dalam menyimak materi kurang
memperhatikan. Setelah diadakan tindakan pada siklus I, II dan III ada
sedikit nampak pengaruh media alat melalui permainan Gobak Sodor yang
dimodivikasi sehingga pengaruh modivikasi permainan Gobak Sodor dapat
membawa pengaruh yang positif.
4. Hasil Belajar
Tehnik yang digunakan pembelajaran senam sederhana tanpa alat yang
didalamnya terdapat gerakan melompat, berlari, merubah arah dan
125
Sodor dapat meningkatkan proses hasil belajar siswa dengan baik, sehingga
dalam proses pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat melalui
kelincahan pada permainan Gobak Sodor sudah mencapai target pada KKM
yang telah ditentukan dari target semula.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian mengenai penerapan model
permainan Gobak Sodor dalam meningkatkab hasil belajar melompat, berlari dan
merubah arah pada Kelas III SDN 2 Kalitengah Kecamatan Tengahtani
Kabupaten Cirebon, maka dapat penulis sarankan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagi Siswa
Kepada peserta didik supaya rajin mengikuti pelajaran jasmani dan
melaksanakan tugas-tugas latian yang dianjurkan oleh guru dilingkungan
tempat tinggalnya masing-masing.
2. Bagi Guru
a. Guru harus dapat menguasai dan mengaplikasikan suatu strategi
pembelajaran senam ketangkasan sederhana tanpa alat dengan baik,
dalam menerapkan pembelajaran melompat, berlari dan merubah arah
pada senam ketangkasan sederhana tanpa alat, agar bisa mencapai hasil
yang optimal, sehingga siswa mampu melakukan gerkan melompat,
126
b. Untuk memperoleh hasil yang lebih optimal dalam proses pembelajaran
melompat, berlari dan merubah arah, hendaknya guru bisa menciptakan
kemasan-kemasan baru yang disajikan kepada anak dengan semenarik
mungkin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memotivasi dan menarik
perhatian siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran,
sehingga siswa menjadi terlatih dalam melakukan pembelajaran senam
ketangkasan sederhana tanpa alat yaitu gerakan melompat, berlari dan
merubah arah seperti melalui model kelincahan permainan Gobak Sodor.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan pentingnya permainan tradisional bagi kelincahan
siswa sekolah dasar, memberikan peluang dan dorongan kepada guru dan
siswa untuk melakukan kegiatan pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan yang menyenangkan.
4. Bagi Lembaga
Perlunya pihak lembaga menjadikan sumber rujukan dan fasilitas yang
memadai bagi mahasiswa agar mempermudah penelitian dan semoga hasil
penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti yang akan melakukan
penelitian khususnya dengan menjadikan model permainan Gobak Sodor
sebagai tindakan.
Demikian kesimpulan dan saran dalam rangka penulisan skripsi ini,
mudah-mudahan apa yang telah dituangkan dalam skripsi ini bermanfaat bagi penulis
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (1993), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarat, Rineka Cipta
Aziz Syamsir (2000), Modul Permainan Kecil di Sekolah Dasar, Modul Universitas Terbika
Depdikbud (1993), Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar, Jakarta.
Depdikbud (1995), Pedoman Pengajaran Senam di Sekolah Dasar, Jakarta.
Depdiknas (2009), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung, UPI.
Dirjen Dikdasmen (1993), Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar
Program Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta,
Dekdikbud
Drijen Dikdasmen (2001), Mengajar Pendidikan Jasmani, Pendekatan
Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar, Jakarta, Dekdiknas
Guru abdi Tim (2007). Penjaskes Orkes Kelas III, Jakarta. Erlangga.
NN (2011), Permainan Gobag Sodor, www. Pojok Penjas. Word Press. Com
NN (2011), Senam Ketangkasan Sederhana Tanpa Alat, www. Pojok Penjas. Word Press. Com
PP. No. 28 Tahun 1990, Tentang Pendidikan Dasar
Sahara Sayuti (2000), Modul Senam Dasar, Universitas Terbuka.
Supriyanto Joko (2007), Gembira Olahraga, Solo, Tiga Serangkai, Pustaka