• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RSUP DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RSUP DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2014."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI

KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH

RSUP DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2014

Oleh :

PONY OKTAMELRI

No. BP. 1010331020

Diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat Untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

(2)

v

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS

Skripsi, 8 Juli 2014

PONY OKTAMELRI, No. BP. 1010331020

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI

KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH RSUP DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2014

xiii + 54 halaman, 16 tabel, 4 gambar, 11 lampiran

ABSTRAK

Tujuan penelitian

Instalasi humas dan pengaduan masyarakat RSUP DR. M.Djamil Padang terdapat banyaknya pengaduan mutu pelayanan dari pasien dan keluarga pasien di instalasi rawat inap bedah. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat di instalasi rawat inap bedah RSUP DR.M.Djamil Padang tahun 2014.

Metode

Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 92 perawat dengan sampel 53 perawat. Teknik pengambilan sampel secara

proporsional random sampling, menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan hubungan.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat mempunyai motivasi kerja tinggi 58,5%, tanggung jawab tinggi 50,9%, pengembangan kemampuan tinggi 50,9%, penghargaan kepada perawat tinggi 60,4%, dan supervisi tinggi 50,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan motivasi kerja adalah tanggung jawab dan supervisi. Sedangkan variabel pengembangan kemampuan dan penghargaan tidak bermakna.

Kesimpulan

Lebih dari separuh perawat mempunyai motivasi kerja, tanggung jawab, pengembangan kemampuan, penghargaan dan supervisi yang tinggi. Terdapat hubungan bermakna antara tanggung jawab dan supervisi dengan motivasi kerja perawat, serta tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengembangan kemampuan dan penghargaan. Saran bagi pengawas keperawatan dan kepala ruangan agar meningkatkan pengwasan kepada perawat.

Daftar Pustaka : 25 (2004–2013)

(3)

FACULTY OF PUBLIC HEALTH ANDALAS UNIVERSITY

Undergraduate Thesis, July 8 th, 2014 Pony Oktamelri, No. BP . 1010331020

FACTORS THAT RELATED TO THE MOTIVATION OF NURSES IN THE INSTALLATION OF SURGERY INPATIENT CARE AT DR.M.DJAMIL HOSPITAL PADANG IN 2014

xiii + 54 pages , 16 tables , 4 figures , 11 appendixs

ABSTRACT Objective

There are many complaints from patients and their family abaout service quality relations and public complaints installation of DR. M.Djamil hospital Padang in surgery inpatient care installation. This research was to determine the factors that associated with nurses working motivation in surgery inpatient care installations at DR.M.Djamil hospital Padang in 2014.

Method

The research design is quantitative with cross sectional approach. Population of this study were 92 nurses and its samples were 53 nurses. The sampling technique was proportionate random sampling, using questionnaires. The results of this study are presented in the form of frequency distributions and associations.

Result

The results showed that who had high motivation to work were 58.5%, high responsibility were 50.9%, high capability development were 50.9%, high appreciation to the nurses were 60.4%, and higher supervision were 50.9%. Variables that had significant associations with work motivation were the responsibility and supervision. Meanwhile, capability development and rewards were not had association with work motivation.

Conclusion

More than half of nurses have the work motivation, responsibility, capability development, rewards and high supervision. There is a significant associations between responsibility and supervision with nurses work motivation, and there were no significant associations with capabilities development and rewards. The suggestions for nursing supervisors and head of surgery inpatient care installation to improve the control to nurses.

(4)

1

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peraturan presiden no.72 tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional

dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan

kesehatan diperlukan sumber daya kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis,

dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata. Undang-undang kesehatan

no.36 tahun 2009 pasal 21 disebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan,

pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan

dalam rangka penyelenggaraan pelayanaan kesehatan.(1)

Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini,

yang sangat menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Sumber daya

manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan

manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak, dianalisis dan dikembangkan

dengan cara, waktu dan tenaga, dan kemampuannya benar-benar dapat dimanfaatkan

secara optimal bagi kepentingan individu.(2)

Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu

organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing. Mereka membuat sasaran,

strategi, inovasi, dan mencapai tujuan organisasi.(3)Sumber daya dengan manajemen,

merupakan proses usaha pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan orang lain. Ini

berarti menunjukan pemanfaatan daya yang bersumber dari orang lain untuk

mencapai tujuan.

Meningkatnya peran manajemen sumber daya manusia disebabkan oleh

(5)

2

organisasi. Keunggulan kompetitif sangat bergantung pada inovasi. Inovasi sendiri

dipengaruhi oleh faktor motivasi dan moral kerja karyawan.(3)Secara singkat disatu

pihak secara pasif, motivasi tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai pendorong

yang menggerakkan semua potensi, baik karyawan maupun sumber daya manusia

lainnya. Dilain pihak dari segi aktif, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif

dalam menggerakkan daya dan potensi karyawan agar secara produktif berhasil

mencapai tujuan.(4)

Motivasi merupakan sebagai penggerak dari dalam hati seseorang untuk

melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai

rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup.

Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya tujuan. Seseorang

yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh

kesuksesan dalam hidup.(5)Apabila pekerja mempunyai motivasi untuk mencapai

tujuan pribadinya, maka mereka harus meningkatkan kinerja.(6)

Meningkatnya kinerja pekerja akan meningkatnya kinerja organisasi. Dengan

demikian, meningkatnya motivasi pekerja akan meningkatkan kinerja individu,

kelompok, maupun organisasi. Untuk menginspirasi orang untuk bekerja, sebagai

individu maupun kelompok dengan cara yang dapat menghasilkan hasil terbaik, kita

perlu membuka kekuatan motivasional pribadi mereka sendiri. Seni untuk

memotivasi orang dimulai dengan mempelajari bagaimana mempengaruhi prilaku

individu. Apabila telah memahami, kita mungkin akan mendapatkan manfaat yang

diinginkan baik organisasi maupun pekerjanya.(6)

Herzberg mengatakan bahwa motivasi ada 2 faktor yaitu faktor hygiene seperti

(6)

3

dengan bawahan, dan status dan keamanan. Faktor motivator seperti prestasi,

penghargaan, tanggung jawab, pengembangan kemampuan, pekerjaan itu sendiri,

dan kemungkinan berkembang. Faktor hygiene bersifat preventif yang berhubungan

dengan lingkungan kerja dan faktor ini hanya mencegah ketidakpuasaan tetapi bukan

penyebab kepuasaan. Faktor motivator adalah faktor penyebab kepuasaan yang

berasal dari kondisis intrinsik. Kalau faktor motivator ini tidak terpenuhi maka akan

muncul ketidakpuasaan yang berlebihan dan apabila faktor ini lengkap atau terpenuhi

maka akan mengerakkan motivasi yang kuat sehingga menghasilkan kinerja yang

baik.

RSUP (rumah sakit umum pusat) DR.M.Djamil Padang merupakan rumah

sakit pemerintah yang merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera

bagian tengah, untuk itu RSUP Dr.M.Djamil Padang harus menjadi rumah sakit

terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat. Dalam memberikan pelayanan

kesehatan RSUP Dr.M.Djamil Padang mempunyai visi “Rumah sakit yang

terunggul dalam pelayanan dan pendidikan di Sumatera.”(7)

Berdasarkan data kegiatan RSUP Dr.M.Djamil Padang jumlah tempat tidur

di instalasi rawat inap bedah berjumlah 192 dan jumlah perawat 92 orang. Selama

tiga tahun terakhir di instalasi rawat inap bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang data

Bed Occupancy Rate (BOR) pada tahun 2011=59,84%, tahun 2012=64,59%, pada

tahun 2013=68,15%. DataLength Of Stay (LOS) pada tahun 2011=5 hari, tahun

2012=5 hari, dan tahun 2013=5 hari. DataTurn Over Interval(TOI) pada tahun

2011=3,12 hari, tahun 2012=3,39 hari, dan tahun 2013=3 hari. Perolehan BOR

selama tiga tahan terakhir di Instalasi bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang masih

rendah dibanding standar nasional untuk asuhan kesehatan RS di Indonesia yaitu

(7)

4

BOR, LOS, dan TOI merupakan indikator untuk menilai tingkat keberhasilan

atau gambaran tentang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kondisi diatas

menunjukan mutu pelayanan bila dilihat dari BOR dan LOS masih rendah artinya

pelayanan yang diberikan belum optimal. Belum optimalnya pelayanan dapat

disebabkan karena rendahnya kinerja, rendahnya kinerja dapat disebabkan karena

motivasi kerja pegawai yang rendah.

Berdasarkan data pengaduan di Instalasi Humas dan Pengaduan Masyarakat

RSUP DR. M. Djamil Padang terdapat keluhan pasien ada di setiap tahunnya. Pada

tahun 2011 jumlah keluhan atau pengaduan pasien tercatat 83 pengaduan, tahun 2012

58 pengaduan dan tahun 2013 terdapat 85 pengaduan. Dari wawancara dengan staff

instalasi humas dan pengaduan masyarakat diketahui pengaduan terbanyak berasal

dari pasien rawat inap bedah. Pengaduan ini disampaikan oleh pasien dan keluarga

pasien kepada instalasi humas dan pengaduan masyarakat RSUP DR. M. Djamil

Padang karena ketidakpuasaan pelayanan rumah sakit. Sebagian besar pengaduan

terkait masalah perawat terhadap pasien yaitu masalah pelayanan perawat dan

masalah komunikasi perawat terhadap pasien.

Data bidang keperawatan instalasi rawat inap bedah tahun 2013 dokumentasi

asuhan keperawatan adalah 60% dengan standar 100% dan hasil wawancara kepada

5 pasien didapatkan 3 pasien mengatakan perawat lambat dalam mengerjakan

tugasnya dan 2 pasien mengatakan perawat tidak ramah kepada pasien.

Berdasarkan survey awal dengan 10 perawat didapatkan 5 dari 10 perawat

mempunyai motivasi yang rendah. Hal ini disebabkan tidak adanya pembagian tugas

untuk setiap perawat sehingga dapat menimbulkan tanggung jawab yang rendah,

(8)

5

pengembangan kemampuan yang rendah,tidak ada diberikan penghargaan atau

hadiah kepada perawat yang berprestasi, dan juga supervisi yang jarang dilakukan.

Penelitian Andi Helmi Setiawan (2005) tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Pariaman

menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tanggung jawab,

pengembangan kemampuan, dan supervisi dengan motivasi kerja perawat di unit

rawat inap RSUD Pariaman. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan motivasi kerja

perawat di instalasi rawat inap bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang .

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian yaitu faktor-faktor apa sajakah yang

mempengaruhi motivasi kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP

Dr.M.Djamil Padang tahun 2014?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat

di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat motivasi kerja perawat di Instalasi

Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

2. Diketahuinya distribusi frekuensi tanggung jawab perawat di Instalasi Rawat

Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

3. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pengembangan kemampuan perawat di

(9)

6

4. Diketahuinya distribusi frekuensi penghargaan perawat di Instalasi Rawat Inap

Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

5. Diketahuinya distribusi frekuensi supervisi perawat di Instalasi Rawat Inap

Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

6. Diketahuinya hubungan tanggung jawab dengan motivasi kerja perawat di

Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

7. Diketahuinya hubungan pengembangan kemampuan perawat dengan motivasi

kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun

2014.

8. Diketahuinya hubungan penghargaan dengan motivasi kerja perawat di Instalasi

Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

9. Diketahuinya hubungan supervisi dengan motivasi kerja perawat di Instalasi

Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang tahun 2014.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Instansi

Masukan bagi RSUP DR. M.Djamil Padang untuk mengetahui motivasi kerja

perawat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang ada serta dapat

digunakan untuk sumbangan pemikiran yang berguna dalam upaya peningkatan

kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang.

1.4.2 Bagi Perawat

Merupakan umpan balik bagi perawat atas usaha yang telah dilakukannya

selama ini sehingga perawat dapat meningkatkan usaha-usaha yang lebih baik lagi

(10)

7

1.4.3 Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta mengaplikasikan ilmu

yang telah didapatkan selama perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas.

1.4.4 Bagi Akademis

Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja

perawat di instalasi rawat inap bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang antara lain

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Secara umum hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan menjadi aspek yang paling signifikan menerima dampak kebijakan tata ruang kawasan bencana Kecamatan

Secara umum hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan menjadi aspek yang paling signifikan menerima dampak kebijakan tata ruang kawasan bencana Kecamatan

operasional dalam organisasi bisnis yang mencakup manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi atau operasi, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan.. Konsep dan

This study uses text analyses and in- depth interviews to investigate the elements of critical thinking (CT) as displayed in argumentative essays written by the third

decoded = vitdec(G,trellis,tblen,opmode,dectype) , dengan G adalah data yang akan dikodekan kembali, trellis adalah kode yang digunakan sama seperti pada blok

penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif dianalisis dengan uji statistik. Dalam penelitian ini analisis data statistik menggunakan program SPSS for. Windows versi

Dengan demikian penulis membuat perancangan sistem informasi akademik berbasis SMS Gateway pada SMK Satya Praja Petarukan yang diharapkan mampu membantu orang tua