• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo - eprints3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo - eprints3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hal-1

Analisis Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas

pada CV. Lestari Motorindo

Juliana Dwi Hikmawati (juliana_dwihikmawati@yahoo.co.id) Rizal Effendi (Rizaleffendi31@yahoo.co.id)

Akuntansi S1 STIE MDP

Abstrak: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas pada CV. Lestari Motorindo. Penelitian ini dilakukan pada CV. Lestari Motorindo Palembang selama tahun 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara terbuka dan hasil observasi langsung dengan melihat sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang berjalan. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas, perusahaan sudah memiliki unsur pengendalian intern yang baik. Walaupun masih ditemukan beberapa

masalah, diantaranya masih terdapat perangkapan fungsi oleh A/R Control, belum adanya SOP & flow

chart penerimaan kas secara tertulis, kas tidak langsung disetor ke bank, dan perusahaan belum memiliki auditor intern.

Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Penerimaan Kas.

Abstract: The purpose of this research are to know and analyze information’s system of accounting for sales and cash receipt at CV. Lestari Motorindo. This research has been done during 2013. The data were collected by interview and direct observation by seeing informastion’s system of accounting for sales and cash receipt of this company. Data analysis that used is kualitatif. Based on the analysis known that the information’s system of accounting for sales and cash receipt at this company has been have well intern control. Altough there were many problem has found, that is still there double function by A/R Control, there are no SOP & cash receipt of flow chart written, petty cash didn’t deposited directly to bank, and the company hasn’t have intern auditor.

Key Words: Accounting of information system, sales, cash receipt.

1 PENDAHULUAN

Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan sangat memerlukan adanya sebuah informasi yang jelas dan relevan untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang dibutuhkan yaitu mengenai informasi akuntansi perusahaan yang dapat

menunjang kelangsungan hidup

perusahaan. Diana dan Setiawati (2011,

h.4), mengatakan sistem informasi

akuntansi adalah sistem yang bertujuan mengumpulkan dan memproses data serta

melaporkan informasi yang berkaitan

dengan transaksi keuangan.

Sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas merupakan

salah satu sub sistem informasi akuntansi yang menjelaskan bagaimana seharusnya

prosedur dalam melakukan kegiatan

penjualan dan penerimaan kas dari hasil penjualan, sehingga tindakan manipulasi terhadap penjualan dan penerimaan kas dapat dihindari.

Pada CV. Lestari Motorindo

Palembang, ditemukan bahwa dalam

praktiknya perusahaan ini memiliki

(2)

Hal-2

1. Pada sistem dan prosedur penjualan

kredit tidak adanya pemisahan fungsi antara bagian penagihan dengan bagian piutang yang keduanya dilaksanakan

oleh A/R Control. Jika ada pemisahan

fungsi yang jelas, maka fungsi yang saling terkait bisa saling mengawasi sehingga pekerjaan menjadi lebih baik.

2. Pada teorinya, daftar penerimaan kas

harus dibuat sebanyak 4 lembar, namun

pada praktiknya tidak sama hanya 2 rangkap untuk pelanggan dan arsip bagian kasir.

3. Jumlah kas yang diterima dari penjualan

tunai tidak langsung disetorkan pada hari tersebut atau sehari setelahnya.

4. Perusahaan belum memiliki internal

auditor yang independen, akibatnya kesalahan pembukuan susah dideteksi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo”.

2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Hall (2009, h.6), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

Pada dasarnya rangkaian unsur dalam suatu sistem meliputi:

Sumber: Mardi, 2011.

Gambar 2.1 Rangkaian Unsur Dalam Sistem

2.2 Pengertian Informasi

Romney (2006, h.11), informasi adalah data yang telah diatur dan diproses memberikan arti. Menurut Krismiaji (2010, h.15), informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

2.3 Pengertian Akuntansi

Reeve, dkk (2009, h.9),

mengatakan secara umum, akuntansi

(accounting) dapat diartikan sebagai sistem

informasi yang menyediakan laporan untuk

para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

2.4 Sistem Informasi Akuntansi

Krismiaji (2010, h.4), sistem

informasi akuntansi adalah suatu sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

Peran sistem informasi akuntansi secara umum adalah mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi dalam organisasi, membantu

organisasi mengadopsi dan

mempertahankan posisi strategis,

memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. (Mardi, 2011, h.14)

2.5 SIA Penjualan

Menurut Diana dan Setiawati (2011, h. 98), proses bisnis dalam sebuah kegiatan penjualan antara lain meliputi :

1. Konsumen memesan barang.

2. Perusahaan mengirim barang yang

dipesan ke konsumen.

3. Perusahaan mengirim tagihan ke

konsumen.

4. Perusahaan menerima pelunasan kas

dari konsumen.

Diana dan Setiawati (2011, h.112-113), resiko dalam siklus penjualan anatara lain meliputi:

1. Menerima uang palsu dari pelanggan.

2. Kasir menggelapkan kas yang diterima dari

pelanggan.

(3)

Hal-3

3. Perusahaan kehabisan stok, sehingga tidak

bisa melayani pelanggan atau terlambat dalam melayani pelanggan, yang berakibat perusahaan beresiko kehilangan penjualan atau bahkan kehilangan pelanggan.

4. Lalai mengirim barang pesanan ke

konsumen.

5. Mengirim produk yang tidak sesuai dengan

yang dipesan oleh pelanggan (salah kirim produk).

6. Salah kirim jumlah produk.

7. Mengirim produk yang kualitasnya tidak

bagus.

8. Mengirim produk ke konsumen yang salah.

9. Salah tagih pelanggan (bisa karena jumlah

unit di faktur yang salah, atau karena jenis produk di faktur yang salah, atau bahkan tagihan dikirim ke alamat yang salah).

10.Lalai tidak menagih konsumen.

11.Data konsumen jatuh ke tangan pihak

eksternal yang tidak dikehendaki (misalnya ketangan pesaing).

12.Kerusakan data. Data perusahaan bisa saja

rusak karena virus, atau karena kerusakan hardware (missal hardisknya rusak).

13.Lapping. Kecurangan untuk mengambil

uang yang diterima dari konsumen A, kemudian pada saat ada konsumen lain (missal konsumen B) yang membayar,

2.6 SIA Penerimaan Kas

Menurut Krismiaji (2010, h. 331), Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas adalah kasir, yaitu bagian

yang berada dibawah departemen

keuangan, yang bertugas menangani

penerimaan kas dan penyetorannya ke bank, dan bagian piutnag dagang, yaitu bagian yang bearada dibawah manajer akuntansi dan bertugas untuk mencatat

pelunasan piutang dari pelanggan.

Pemisahan semacam ini cukup efektif

memisahkan fungsi penjagaan dan

pencatatan, sehingga mengurangi resiko pencurian kas. Karena kas dapat dicuri dengan mudah, maka kas tersebut perlu memperoleh perlindungan yang memadai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah tidak memberikan wewenang bagi bagian piutang/ penagihan untuk memiliki akses fisik terhadap kas atau cek.

3 METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kualitatif yang bersumber dari data primer dan data

sekunder, yaitu dengan mendapatkan

informasi mengenai sistem akuntansi

penjualan dan penerimaan kas di CV. Lestari Motorindo. Informasi yang diperoleh melalui wawancara terbuka terhadap informan. Dan dari observasi dengan melihat sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang berjalan.

Teknik analisis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis kualitatif dengan melihat Standard

Operating Procedure (SOP) penjualan

tunai, kredit, dan penerimaan kas, dan

dokumen yang digunakan dalam

mengetahui dan menganalisis data sehingga dapat memberikan deskripsi atau informasi

mengenai sistem informasi akuntansi

penjualan dan penerimaan kas yang digunakan di CV. Lestari Motorindo.

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

CV. Lestari Motorindo merupakan sebuah perusahaan dagang yang kegiatan utamanya melakukan penjualan sepeda motor baru, pemeliharaan/servis serta penyediaan suku cadang khususnya merk Honda. Penjualan tersebut dilakukan secara tunai maupun kredit melalui leasing. Untuk penjualan kredit secara leasing ini dalam hal pendanaan perusahaan telah bekerja sama dengan FIF, WOM . OTO, MTF, ADIRA, HD dan MANDALA. Adapun jumlah karyawan yang dimiliki 45 orang.

Pada sistem penjualan perusahaan, fungsi penjualan telah dipisah dengan fungsi kas. Dimana fungsi Penjualan

dilakukan oleh bagian sales. Mulai dari

melakukan negosiasi sampai dengan

closing dengan konsumen. Dan fungsi kas

(4)

Hal-4

Selain fungsi, salah satu pendukung dari kegiatan operasional perusahaan, khususnya untuk penjualan yaitu formulir yang digunakan. Adapun formulir yang terkait dalam prosedur penjualan pada CV.

Lestari Motorindo terdiri dari surat

pesanan, dan faktur penjualan.

1. Surat Pesanan.

Surat yang diisi oleh pembeli yang ditujukan kepada perusahaan untuk

memesan barang yang diinginkan.

Berisi nama pemesan, alamat lengkap, jenis barang, harga barang, dan cara pembayaran.

Gambar 4.1 Surat Pesanan CV. Lestari Motorindo

1. Faktur Penjualan

Formulir yang digunakan untuk

mencatat tagihan atas barang yang telah dikirimkan kepada konsumen / pelanggan. Berisi Nomor dan tanggal faktur, Nomor dan tanggal surat pesanan, Syarat pembayaran, Nama dan NPWP Konsumen, Keterangan barang yang dibeli, beserta harga. Dan dituliskan ketentuan bahwa faktur ini bukan bukti pembayaran.

Gambar 4.3 Faktur Penjualan CV. Lestari Motorindo

1. Prosedur Penjualan Cash/ Tunai

Dalam prosedur ini, setelah sales

force melakukan negosiasi dan closing

dengan calon konsumen, maka tahap-tahap berikutnya adalah sebagai berikut:

Konsumen S.F SPV PIC Kasir PDIman A.S Driver

Mengirim Barang ke Konsumen

Keterangan : S.F = Sales Force

SPV = Supervisor

PIC = Kepala Cabang

PDIman = Pre Delivery Inspection

A.S = Admin Sales

Gambar 4.3 Diagram Alir Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

CV. Lestari Motorindo Palembang

2. Prosedur Penjualan Kredit

Dalam hal pendanaan penjualan motor secara kredit pada perusahaan telah bekerja sama dengan FIF, WOM,

OTO, MTF, ADIRA, HD, dan

MANDALA. Yang kemudian nantinya penagihan akan dilakukan kepada

pihak-pihak tersebut diatas oleh bagian A/R

Control perusahaan. Dalam prosedur

ini, setelah sales force melakukan

negosiasi dan closing dengan calon

(5)

Hal-5 Gambar 4.4 Diagram Alir Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan Kredit CV. Lestari Motorindo

Palembang

Sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan pada CV. Lestari Motorindo masih dilakukan secara manual dan tergolong sederhana.

1. Fungsi Penerimaan Kas.

Dalam transaksi penerimaan kas, fungsi yang bertanggung jawab sebagai penerima kas baik dari penjualan

tunai/kredit, pembayaran atas jasa

perbaikan atau servis yang telah dilakukan oleh perusahaan itu dipegang oleh kasir.

2. Fungsi Akuntansi.

Fungsi ini mempunyai tugas

mencatat, mengelompokkan, dan

membuat laporan serta analisa keuangan untuk report pihak intern maupun ekstern.

Selain fungsi, salah satu pendukung dari

kegiatan operasional perusahaan,

khususnya untuk kegiatan penerimaan kas baik dari penjualan tunai/kredit, yaitu formulir yang digunakan. Adapun formulir yang terkait dalam prosedur penerimaan kas CV. Lestari Motorindo terdiri dari bukti

serah terima barang, dan kwitansi / bukti penerimaan.

1. Bukti serah terima barang.

Bukti tertulis bahwa barang yang dipesan konsumen telah diterima. Berisi

merk/type, warna, no. faktur, tanggal

faktur, serta nama konsumen dan NPWP.

Gambar 4.5 Bukti Serah Terima Barang CV. Lestari Motorindo

1. Kuitansi / bukti penerimaan.

Dokumen ini digunakan untuk

mencatat penjualan tunai. Dokumen ini dipegang oleh bagian kasir. Lengkap dengan tanggal pembayaran,

jumlah, nama yang melakukan

pembayaran, dan alasan untuk

pembayaran.

Gambar 4.6 Kwitansi / Bukti Penerimaan CV. Lestari Motorindo

Ilustrasi alur sistem informasi

(6)

Hal-6

Motorindo dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Keterangan : FPT (Faktur Penjualan Tunai)

Gambar 4.8 Ilustrasi Diagram Alir Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

Kas dari Penjualan Tunai CV. Lestari Motorindo Palembang

Dan untuk penerimaan kas yang berasal dari penjualan kredit, alurnya agak sedikit berbeda dengan penjualan tunai tersebut diatas. Hal ini dikarenakan adanya keterlibatan bagian piutang dan bagian

penagihan sebagai perantara dalam

penerimaan kas dari konsumen. Berikut alur sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan kreditnya :

Membuat

Disetor ke Bank Keterangan:

DPD : Daftar Piutang yang Ditagih SP : Surat Pemberitahuan DSP : Daftar Surat Pemberitahuan

Gambar 4.9 Diagram Alir Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

dari Penjualan Kredit CV. Lestari Motorindo Palembang

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan analisis sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas CV. Lestari Motorindo Palembang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada sistem informasi akuntansi

penjualan, perusahaan belum memiliki

flowchart terkait dengan prosedur

kegiatan penjualan, padahal flowchart

ini bisa digunakan sebagai pendukung dalam melaksanakan pendistribusian

dokumen-dokumen yang ada dan

bagian-bagian atas dokumen tersebut terlihat lebih jelas, serta terlihat jelas

adanya pemisahan fungsi dalam

perusahaan. Dengan belum adanya

flowchart tersebut pada CV. Lestari

Motorindo Palembang, masih ditemukan perangkapan fungsi yang dijalankan oleh fungsi piutang yang merangkap fungsi penagihan. Dari hal tersebut

ditakutkan menimbulkan masalah

karena dua pekerjaan dilakukan oleh 1

orang, yaitu oleh A/R Control dalam hal

piutang dan penagihan Apalagi dengan jumlah piutang yang tidak sedikit setiap bulannya.

2. Pada sistem informasi akuntansi

penerimaan kas, perusahaan belum memiliki prosedur penerimaan kas dan

flowchart tertulis yang jelas, sehingga

menyebabkan kegiatan penerimaan kas bisa saja berjalan kurang efektif dan

menyebabkan pengedalian internal

menjadi lemah karena pedoman atau prosedur yang ada kurang jelas dan tidak ada penjelasan secara tertulis untuk aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan perusahaan. Selain itu perusahaan tidak

langsung menyetorkan uang yang

(7)

Hal-7

ataupun tidak disengaja akan sulit dideteksi.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan untuk mengantisipasi permasalahan dalam sistem

informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas yang ada adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu membuat flowchart

penjualan untuk mendukung kegiatan penjualan, serta akan lebih memperjelas dokumen, formulir, dan fungsi yang terkait didalamnya. Fungsi piutang sebaiknya dipegang oleh orang yang

berbeda dengan fungsi penagihan.

Sehingga, tugas dari masing-masing fungsi dapat dikendalikan oleh 2 orang yang berbeda agar pengawasan dapat dilakukan dengan baik.

2. Perusahaan sebaiknya membuat SOP

dan flowchart secara tertulis untuk

kegiatan penerimaan kas, sehingga tindakan yang dilakukan oleh karyawan lebih terarah karena adanya pedoman. Selain itu jumlah kas yang diterima setiap harinya langsung disetorkan pada hari itu juga ke Bank. Hal ini dapat mengurangi banyaknya kemungkinan resiko yang dapat terjadi terhadap kas. Serta perusahaan harus memiliki auditor intern untuk melakukan penghitungan saldo kas secara periodik dan mendadak. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kecurangan dalam perusahaan terkait kegiatan penjualan dan penerimaan kas.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati

2011, Sistem Informasi Akuntansi,

Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Djanegara, H. Moemahadi Soerja

2005, Evaluasi Penerapan Sistem

Informasi Akuntansi Dalam Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian

Intern, Diakses 18 September 2013,

Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta

[4] Hilmawan, Rendy 2009, Evaluasi

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas

pada PT. Gracia Kreasi Rotan.,

Diakses 28 Oktober 2012, dari http://papers.gunadarma.ac.id/index.ph p/economy/article/download/388/348.

[5] Jr., Raymond McLeod, dan George P.

Schell 2011, Sistem Informasi

Manajemen, Salemba Empat, Jakarta

[6] Krismiaji 2010, Sistem Informasi

Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, Yogyakarta.

[7] Mardi 2011, Sistem Informasi

Akuntansi, Ghalia Indonesia, Bogor.

[8] Mulyadi 2010, Sistem Akuntansi,

Salemba Empat, Jakarta.

[9] Romney. B.Marshall 2006, Sistem

Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba

Empat, Jakarta.

[10]Sanusi, Anwar 2011, Metodologi

Penelitian Bisnis, Salemba

Empat,Jakarta.

[11]Silalahi, Rina 2008, Analisis Terhadap

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Trubus

Media Swadaya Medan, Diakses 30

[12]Sugiyono 2013, Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfa

Beta, Bandung.

[13]Tuerah, Serny 2013, Evaluasi

(8)

Hal-8

UD. Roda Mas Manado, Diakses 18

September 2013, dari

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e mba/search/authors/view?firstName=S erny&middleName=&lastName=Tuera h&affiliation=Universitas%20Sam%2 0Ratulangi%20Manado&country=ID

[14]Yos, Feto Daan 2009, Analisis Sisttem

Informasi Akuntansi Penjualan Tunai untuk Meningkatkan Pengendalian Intern pada PT. Gendish Mitra

Kinarya, Diakses 19 September 2013,

dari

Gambar

Gambar 2.1 Rangkaian Unsur Dalam
Gambar 4.3 Diagram Alir Sistem
Gambar 4.5 Bukti Serah Terima
Gambar 4.8 Ilustrasi Diagram Alir

Referensi

Dokumen terkait

K., 2014, Uji Efek Sedasi dan Durasi Waktu Tidur Ekstrak Etanol 96 % Herba Putri Malu (Mimosa microphylla D.) pada Mencit (Musculus) Galur Swiss, Skripsi, Sarjana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi dalam budaya organisasi memiliki peran terhadap kinerja karyawan, artinya jika budaya organisasi semakin terbentuk dengan

[r]

Dengan mengucap rasa syukur alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA, suatu kebahagiaan terasa lebih nikmat bila disadari dengan

Fitur yang terdapat dalam sistem online adalah melihat peta persebaran bank sampah, mengelola data bank sampah, melihat laporan penimbangan bank sampah, mengelola data

Bentuk pengenalan ini bertujuan untuk memahamkan beberapa istilah yang digunakan terkait verb, sekaligus agar siswa tidak rancu dengan modal, have, do, to be, auxiliary

a) Sehubungan dengan perkembnagan kognisi anak pada masa kanak-kanak awal, pendidik perlu mendorong anak melakukan kolaborasi dengan orang dewasa atau anak yang lebih besar

Penelitian mengenai hubungan antara Pemberdayaan Psikologis dan Komitmen Karier pada guru SMA swasta umum binaan Disdikpora kota Salatiga ini menghasilkan data