• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI

METODE KERJA KELOMPOK PADA SISW A KELAS IV MI AL-IMAN

WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

O leh:

IN A Y A T U L M U S Y A R O F A H

N I M : 1 1 4 0 8 0 4 0

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 1 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Sdr. Inayatul Musyarofah

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya maka skripsi sdr :

Nama : Inayatul Musyarofah

NIM

Jurusan

Program Studi

: 11408040

: Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak

Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010

Sudah dapat diujikan dalam sidang Munaqosyah Skripsi. Demikian Surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassaiamualaikum Wr. Wb

Salatiga, 10 Agustus 2010

Pembimbing

Norwanto, M.Hum—

(3)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Inayatul Musyarofah

Nim : 11408040

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan

mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang biasa digunakan.

Salatiga, Juli 2010

Penulis.

INAYATUL MUSYAROFAH

iii

(4)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara INAYATUL MUSYAROFAH dengan Nomor Induk

Mahasiswa 11408040 yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 28 Agustus 2010 , dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Sukses ada Cair pilihan, maka piCihlah ia dalam kehidupan

kita dengan do 'a dan usaha (penuCis)

TTRSEM'BMCSASN'

Xarya ini kupersembahkan untuk :

1. “

Bapak dan ibuku tercinta.

2. Suami dan anakku terkasih yang senantiasa memberi

semangat dan dukungannya.

3. Xakak, adik dan keponakanku yang tersayang.

4. Xgama, Nusa dan Bangsaku.

(6)

NIM Judul

Pembimbing Kata kunci

:11408040

: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010

: Norwanto, M Hum

: hasil belajar siswa, metode kerja kelompok

Penulis melihat bahwa hasil belajar Akidah Akhlak kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang masih kurang baik. Hal tersebut terlihat pada hasil

Ujian Akhir Semester masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belaiar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui metode kerja kelompok. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. xMetode pengumpulan data dengan observasi dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas kecamatan Kajoran sebanyak 12 siswa, pada semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan butir soal. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil observasi diolah dengan cara menghitung nilai median dan hasil tes diolah dengan cara menghitung nilai mean atau nilai rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan metode keija kelompok hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sebelum tindakan, rata-rata nilai siswa sebesar 43,33. Hal ini karena peneliti belum menggunakan metode Kerja Kelompok. Pada siklus pertama menunjukkan nilai rata-rata sebesar 55,83. Sedangkan pada siklus kedua menunjukkan nilai rata-rata 65,83. Dan pada Siklus III menunjukkan nilai rata-rata sebesar 80. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

KKM.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan

baik Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa

Kelas VI MI Ai-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010“ disusun untuk

memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan program studi SI guna

memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi

ini

2. Ketua Fakultas Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga yang telah

memberikan ijin penelitian.

3. Bapak Norwanto, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran memberikan arahan, bimbingan, kritik, saran, dan dorongan dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini

4. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa, dorongan, semangat,

dan segalanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

5. Suami dan anakku tersayang yang selalu memberikan semangat dan do a.

(8)

dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman PAI Ekstensi angkatan 2008 yang selalu menjadi

inspirasi dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu memberikan pendapat dan masukan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga segala bantuan yang

telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Saran dan kritik yang

membangun sangat penulis hargai Harapan penulis, semoga tugas akhir skripsi

ini banyak memberi manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Salatiga, 30 Juli 2010

(9)

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PERNYATAAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v ABSTRAK... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI ix DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR TABEL xiii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis T indakan... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Definisi O perasional... 6

G. Metodologi Penelitian... 6

(10)

A Hasil B elajar... 14

B. Akidah Akhlak Kelas IV M l ... 18

C. Metode Kerja K elom pok... 20

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 25 A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 25

B Deskripsi Subyek Penelitian... 25

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 27

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11... 33

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I I ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Hasil Penelitian... 43

B. Pembahasan ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59 A K esim pulan... 59

B. Saran... 59

(11)

DAFTAR PUSTAKA 61

LAMPIRAN

(12)

Gambar 1 : Model Penelitian... 7

Gambar 2 : Peningkatan Hasil Belajar S isw a... 53

Gambar 3 : Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 ... 55

Gambar 4 : Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 1 ... 56

Gambar 5 : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus 111... 57

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Akidah Akhlak Kelas IV M l ... 19

Tabel 2 : Daftar Inisial Nama Subyek... 26

Tabel 3 : Hasil Observasi Pra tindakan... 42

Tabel 4 : Hasil Belajar Pra tindakan... 43

Tabel 5 : Hasil Observasi Siklus 1 ... 45

Tabel 6 : Hasil Belajar Siklus 1 ... 46

Tabel 7 . Hasil Observasi Siklus I I ... 47

Tabel 8 : Hasil Belajar Siklus 11... 49

Tabel 9 : Hasil Observasi Siklus I I I ... 50

Tabel 10 . Hasil Belajar Siklus I I I ... 51

Tabel 11 : Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa ... 52

Tabel 12 : Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa 54

(14)

Tabel 6 : Hasil Belajar Siklus I ... 46

Tabel 7 : Hasil Observasi Siklus J J ... 47

Tabel 8 : Hasil Belajar Siklus I I ... 49

Tabel 9 : Hasil Observasi Siklus 111... 50

Tabel 10 : Hasil Belajar Siklus I I I ... 51

Tabel 11 : Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa ... 52

Tabel 12 : Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa 54

(15)

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tuntutan dunia pendidikan saat ini telah banyak berubah sehingga perlu

untuk menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah. Paradigma

lama yang berkembang adalah bahwa tugas guru adalah mengajar dan

mendidik siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan, dimana

pikiran seorang anak dianggap sebagai kertas kosong yang putih bersih dan

siap menunggu coret-coretan dari guru.

Paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara

siswa dan guru harus dirubah. Kegiatan mengajar seharusnya juga lebih

mempertimbangkan siswa, sehingga siswa tidak selalu belajar dalam situasi

yang membebani dan menakutkan karena dibayangi tuntutan-tuntutan

mengejar nilai yang tinggi.

Guru merupakan komponen dalam pembelajaran yang berinteraksi

langsung dengan siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting

terhadap terciptanya proses pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa ke

tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Menurut Ratna Wilis Dahar (1988:

117) guru hendaknya menentukan konsep-konsep yang akan diajarkan pada

siswa, tingkat-tingkat konsep yang diharapkan dari siswa, dan m etode

mengajar yang akan digunakan.

Beberapa pendidik pada saat ini mungkin sudah banyak yang

meninggalkan paradigma pendidikan lama, namun tidak jarang proses

(16)

pembelajaran yang teijadi dalam kelas terlihat pasif, dimana siswa hanya

duduk, diam, mendengar, mencatat, dan menghafal. Hanya beberapa siswa

^aja yang aktif di kelas, sementara siswa lain hanya menjadi penonton saja,

siswa juga kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan suasana

dalam pembelajaran juga kurang menarik, sehingga hasil belajar siswa masih

rendah.

Hasil pembelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Al-Iman Wadas

Kajoran Magelang sampai saat ini masih jauh dari harapan. Data terakhir

menunjukkan nilai rata-rata Ujian Akhir Semester siswa kelas IV Tahun

Pelajaran 2008/2009 adalah 5,44.

Alasan klasik yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah kualitas

pembelajaran rendah. Guru biasanya secara aktif menjelaskan materi,

sedangkan siswa pasif. Mereka hanya mendengarkan, mencatat, dan kadang

sedikit bertanya, kemudian mengerjakan soal-soal sebagai latihan. Diskusi-

diskusi kelompok, diskusi kelas tidak berjalan dan siswa pun bosan dalam

menerima pelajaran.

Bagus tidaknya prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh metode

pembelajaran guai. Metode pembelajaran adalah suatu cara menyampaikan

pesan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Metode harus sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. Pada dasarnya, metode adalah cara,

yang di dalam fungsinya merupakan alat mencapai suatu tujuan Hal ini

berlaku bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar).

(17)

3

Metode dalam penerapannya dipengaruhi oleh bnyak faktor misalnya : murid

atau pelajar, tujuan, situasi, fasilitas dan guru atau pengajar (Winarno, 1986:

96-97).

Berdasarkan gambaran pelaksanaan mata pelajaran Akidah Akhlak di MI

Al-Iman Wadas Kajoran Magelang sebagaimana diuraikan di atas, maka

dengan penerapan metode kerja kelompok dapat dijadikan salah satu

alternatif guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MI

Al-Iman Wadas. Kerja Kelompok dirasa merupakan metode pembelajaran

yang paling sesuai karena berpotensi membuat siswa sebagai pusat

pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan metode yang menuntut

siswa lebih aktif dalam belajar, mereka dapat leluasa mengemukakan

pendapatnya sehingga suasana pembelajaran jadi menyenangkan. Tetapi

permasalahnnya pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok

biasanya tidak seimbang, seperti misalnya siswa yang pandai dalam keiasnya

akan mendominasi dalam kerja kelompok tersebut. Maka peneliti

mengintegrasikan kerja kelompok tersebut dengan siswa dibagi kelompoknya

secara acak. Pada usia anak SD/ MI, mereka lebih suka berkompetisi dalam

menyelesaikan suatu tugasnya agar mendapat hasil yang terbaik. Sehingga

pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menyenangkan bagi mereka.

Metode kooperatif memiliki beberapa tujuan seperti yang dikemukakan oleh

Nur Asma (2006:12) antara lain ’’untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan

terhadap keragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial” . Upaya belajar

(18)

prestasi belaiar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak. Sehingga peneliti

terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah

Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas

Kajoran Magelang Tahun 2010” . Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan

motivasi bagi guru-guru MI agar dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru

dalam proses pembelajaran baik itu metode maupun media yang digunakan.

Sehingga hal ini akan membawa dampak bagi siswanya agar dapat berpikir

kritis dan kreatif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian

ini dapat diajukan rumusan masalah sebagai b e rik u t:

1. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Akidah AkhlaK materi Beriman Kepada Kitab-Kitab

Allah ?

2. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran 9

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah di kelas IV Ml melalui metode Kerja

Kelompok.

(19)

5

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

“Penerapan metode kerja kelompok pada prose: pembelajaran Akidah Akhlak

materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah, akan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kecamatan Kajoran Kabupaten

Magelang Jawa Tengah ”

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengembangkan kemampuan

merancang dan melaksanakan metode pembelajaran yang efektif.

b. Sebagai sumbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.

c. Membantu memecahkan masalah pembelajaran Akidah Akhlak

2. Bagi Siswa

a. Membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

b. Membantu meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.

3 Bagi Kepala Sekolah

Dapat digunakan sebagai pembinaan bagi guru dalam model pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

4. Manfaat bagi sekolah

a. Meningkatkan mutu sekolah

b Menambah referensi perpustakaan tentang model pembelajaran sebagai

(20)

F. Definisi Operasional

Inti dari penelitian ini adalah mengkaji tentang upaya meningkatkan hasil

belajar Akidr.h Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah melalui

metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas.

1. Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap

sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan

berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai

dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi

Dikdasmen(2007: 32).

2. Metode kerja kelompok merupakan metode mengajar dengan

mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai

satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut

(Mulyani dan Johar, 1999:148). Adapun prinsip-prinsip dalam pelaksanaan

metode kerja kelompok adalah sebagai berikut:

a. Siswa belajar aktif

b. Siswa belajar kerjasama

c. Pembelajaran partisipatorik

d. Pembelajaran reaktif

e. Suasana belajar yang menyenangkan

G. Metodologi Penelitian

1 Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan terdiri dari tiga

siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat tahap tindakan yaitu

(21)

7

bagan yang saling berkait. Adapun model dan penjelasan untuk masing-

masing tahap adalah sebagai b erik u t:

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Gambar 1. Model Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 . 16)

Komponen yang terdapat pada penelitian tersebut pada dasarnya dalam

satu perangkat atau untaian dan sering disebut juga dengan siklus terdiri dari

empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Ml Al-Iman

(22)

3. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ml Al-Iman Wadas yang terletak di

Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada bulan Mei

2010.

4. Rancangan Penelitian Tindakan

Dalam penelitian ini menggunakan tiga siklus dan masing-masing

siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu bagan yang saling terkait,

a. Rencana Tindakan

1) . Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi

yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang

digunakan.RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari

dosen dan guru yang bersangkutan. RPP ini berguna sebagai

pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

2) .Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai hasil

belajar siswa.

3) .Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan

dalam setiap pembelajaran.

4) . Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan

pada akhir pembelajaran dan tes yang diberikan pada akhir siklus.

Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang

(23)

9

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan

yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan

terbuka terhadap perubahan-perubahan yang memungkinkan untuk

harus diubah. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai guru

mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang

telah dibuat dan mengamati aktivitas siswa pada saat proses

pembelajaran di kelas.

c. Tahap observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung

dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi

dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses

pembelajaran siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan

ini, peneliti uibantu oleh teman sejawat sebagai observer.

d. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan

pembelajaran dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran

dan apa yang perlu diperbaiki untuk tindakan selanjutnya.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai cara yang dipakai

dalam mengumpulkan data, seperti melalui tes, angket, observasi,

(24)

1992: 185). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas

serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran.

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah

dipersiapkan serta berupa catatan lapangan.

b. Tes

Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan

secara individu. Tes diberikan pada tiap akhir pertemuan.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu

metode (Arikunto, 2006:149). Instrument sebagai alat pengambil data

harus dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar Observasi

Berdasarkan aspek-aspek hasil belajar yang telah dibahas sebelumnya,

maka hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi:

1) . Mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal yang belum jelas

2) . Mengemukakan pendapat

(25)

11

4) . Interaksi positif pada diskusi kelompok

5) . Membantu teman dalam kelompok

6) . Presentasi

7) . Menghargai pendapat teman

8) . Kekompakan dalam kelompok

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Penelitian ini menggunakan analisis data

statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2003: 208). Peneliti

menganggap metode analisis yang paling tepat untuk memecahkan

permasalahan yang diteliti adalah dengan metode analisis deskriptif

kualitatif

Dalam penelitian ini, hasil siswa dianalisis dengan mencari nilai

rata-rata (mean), dengan rumus:

Rata - rata (mean) = X = S f X

N

Keterangan : X = mean yang dicari

I f X = jumlah nilai seluruh siswa

(26)

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini penulis gunakan dengan desain Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan sistimatika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesisi Tindakan

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi Operasional

G Metodologi Penelitian

H Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Belajar

2. Hasil Belajar

B. Akidah Akhlak Kelas IV MI

C. Metode Kerja Kelompok

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Deskripsi Subyek Penelitian

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

(27)

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(28)

A. Hasil Belajar

1. Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003 : 2). Menurut Sugihartono

(2006: 80) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai

hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-

perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.

Semua aktifitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita

pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.

Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adlah suatu proses dan

bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan

integratif dengan menggunakan berbagai perbuatan untuk mencapai suatu

tujuan. Skinner dalam Dimyati dan Mudjiyono (2006 : 9) belajar adalah

suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih

baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

(29)

15

Dari berbagai devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif

permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan

lingkungannya

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap

sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan

berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai

dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi

Dikdasmen(2007: 32). Menurut Djamarah (2002: 131) hasil belajar adalah

perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah

dilakukan oleh individu. Menurut Saodih (2004: 102-103) hasil belajar atau

achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan

potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang, penguasaan hasil belajar

seseorang dapat dilihaat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan

motorik. Sedangkan Sudjana (1996: 22) mendefinisikan hasil belajar

sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menemukan pengamatan

(30)

Secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah

Bloom yang dikutip oleh Hamid Hasan dan Asmawi Zainul, (1992: 23-27)

yaitu:

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan berpikir. Yang terdiri

dari enam jenjang ranah kognitif, yakni pengetahuan, ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi.

b. Ranah afektif

Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap, emosi,

penghargaan, proses internalisasi, dan pembentukan karakteristik diri.

Ranah afektif terdiri dari lima jenjang yakni penerimaan, penanggapan,

penghargaan, pengorganisasian, dan penjatidirian

c. Ranah psikomotoris

Ranah psikomotoris berhubungan dengan kemampuan gerak atau

manipulasi yang bukan disebabkan oleh kematangan biologis.

Kemampuan gerak atau manipulasi tersebut dikendalikan oleh

kematangan psikologis. Jadi kemampuan tersebut adalah kemampuan

yang dapat dipelajari. Ada enam jenjang ranah psikomotoris, yakni

gerakan reflex, gerakan badan yang mendasar, kemampuan persepsi,

kemampuan fisik, keterampilan gerakan, dan komunikasi yang beraturan.

Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak

dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan

(31)

17

Rumini, dkk vang dikutip oleh Tim Pudi Dikdasmen (2007: 33-34)

menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor,

yaitu:

a. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar

Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokan menjadi:

1) . Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran,

kepribadian.

2) . Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar,

syarat, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh.

Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor

keturunan, ada yang faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan

oleh faktor keturunan maupun lingkungan

b. Faktor yang berasal dari luar diri individu

Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam

memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai

dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar,

karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu

dengan yang lainnya sangat berbeda.

Jadi yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil, adalah:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

(32)

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus

(TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.

B. Akidah Akhlak Kelas IV MI

Akidah adalah keyakinan, sedangkan akhlak merupakan perilaku.

Pembelajaran Akidah Akhlak menurut Depag RI yang dikutip oleh Uswatun

Khasanah (2010: 21) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan

peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah

SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan

sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan

pengalaman dan pembiasaan.

Zainuddin yang dikutip oleh Uswatun Khasanah (2010: 22) Materi

Akidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan

pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup

manusia. Materi Akidah menekankan pada kemampuan memahami dan

mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah SWT.

Sedangkan materi Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang

diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki moral dan etika Islam

sebagai keseluruhan pribadi muslim dan diamalkan dalam kehidupan sehari-

hari. Materi Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan akhlak

terpuji (akhlakul mahmudah) dan menjauhi akhlak tercela (akhlakul

(33)

19

manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam

semesta (ihsan). Relasi atau hubungan ketiganya ini hams harmonis.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Akidah

Akhlak Kelas IV menurut Wiyadi (2009 : viii) adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas IV MI

Smt. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

I 1. Memahami kalimat tayibah

(innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'un) dan asmaul husna ( al-'adziim, al-hadii, al-'adlu dan al-hakim)

1.1. Mengenal Allah melalui

kalimat tayibah (innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'un)

1.2 Mengenal Aliah melalui sifat- sifat Allah yang terkandung

dalam asmaul husna ( al-

’adziim, al-hadii, al-'adlu dan al-hakim)

2. Beriman kepada kitab-kitab Allah

Mengenal kitab-kitab Allah

3. Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan sikap hormat

dan patuh dalam kehidupan sehari-hari

3.2. Membiasakan sikap sabar dan

tabah dalam menghadapi

cobaan melalui kisah Masyitah

4. Menghindari akhlak tercela Menghindari akhlak tercela melalui

kisah Sa'labah sifat Allah yang terkandung

dalam asmaul husna

(34)

allathiifu)

2. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah

Mengenal rasul dan nabi Allah

3. Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan akhlak terpuji

(siddiq, amanah, tablig,

fatanah) dalam kehidupan

sehari-hari

3.2. Membiasakan akhlak terpuji

terhadap teman dalam

menghadapi kehidupan sehari- hari

3.3. Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima rasul ulul azmi

4. Menghindari akhlak tercela Menghindari akhlak tercela

munafik dalam kehidupan sehari- hari

C. Metode kerja kelompok

Metode mengajar menurut Pitadjeng (2006:75) adalah “suatu cara yang

ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar

menyenangkan dan mendukung kelancaran proses belajar dan tercapainya

prestasi belajar anak yang menyenangkan” . Usaha guru tersebut merupakan

bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran

yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, pemilihan berbagai metode

mengajar yang lebih mengaktifkan siswa merupakan suatu hal yang utama.

Guru bukanlah satu-satunya informan dalam pembelajaran. Tetapi tidak dapat

dipungkiri bahwa metode ceramah juga perlu dipergunakan dalam

(35)

21

metode pembelajaran sangat diperlukan terhadap kemajuan pendidikan seperti

sekarang ini yaitu dengan menggunakan berbagai metode yang dipadukan (Ria

Dewi Wulansari, 2010 : 18).

Metode-metode yang lebih terpusat pada siswa antara lain inquiry,

problem solving, discovery, bermain peran, diskusi, dan kerja kelompok. Pada

umumnya, dari beberapa metode mengajar tersebut dapat digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

kerja kelompok.

Metode kerja kelompok menurut Mulvani dan Johar (1999:148)

merupakan “metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam

suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk

dibahas dalam kelompok tersebut’'. Sehingga dalam pemberian tugas, guru

membagi siswanya secara berkelompok untuk menyelesaikannya.

Pendapat lain dari Roestiyah (2001:15) metode kerja kelompok

merupakan: suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas kelas dipandang

sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama

dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha

mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Sehingga dalam kerja

kelompok tersebut dituntut untuk kerjasama dalam menyelesaikan tugas.

Karena dalam kerja kelompok mempunyai tujuan yang sama yaitu dapat

(36)

Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar yang

mengharapkan siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam suatu

kelompok Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2or>8:243)

tentang kooperatif adalah hal yang menarik dari SPK ini adanya harapan selain

memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar

peserta didik (student achievement) juga ingin dicapai mempunyai dampak

pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang

dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan

suka memberi pertolongan pada orang lain.

Maka, dengan melihat perbandingan antara metode kerja kelompok

dengan SPK seperti yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya metode kerja

kelompok juga lebih menekankan pada proses kerja kelompok. Tujuan yang

ingin dicapai tidak hanya dalam kemampuan siswa dalam bidang akademik

tetapi juga kemampuan mereka untuk interaksi dengan siswa yang lain dalam

menguasai suatu materi. Setiap siswa yang ada dalam kelompok tersebut

mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan

rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Metode

pembelajaran kerja kelompok ini lebih mengutamakan kerja sama dalam

menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

Menurut Gulo (2002:131) dalam metode kerja kelompok itu: Seorang

(37)

23

harus selalu berusaha mendorong timbulnya faktor-faktor positif dan

mengurangi hal-hal yang negatif. Ini penting supaya diskusi kelompok ini

dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mencapai tujuan pengajaran,

terutama tujuan pengiring.

Agar dapat berjalan kondusif proses pembelajarannya dengan metode

kerja kelompok, maka guru sejak awal harus dapat mengkondisikan siswanya

dengan baik. Hal ini juga penting bagi guru untuk memperhatikan prinsip-

prinsip dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok.

Menurut Nur Asma (2006:14) terdapat lima prinsip yang harus dianut antara

lain:

1. Belajar siswa aktif (student active learning)

2. Belajar kerjasama (coopera I i f learning)

3. Pembelajaran partisipatorik

4 Mengajar reaktif (reactive learning)

5. Pembelajaran yang menyenangkan (JoyfulI learning)

Sesuai prinsip yang telah dipaparkan di atas, maka metode kerja

kelompok diharapkan dapat mengubah pembelajaran yang semula guru

mendominasi pembelajaran di kelas, kini pembelajaran menjadi lebih bersifat

interaktif antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hal ini

membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan siswa tidak merasa bosan.

Siswa dapat menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya untuk

(38)

Adapun keuntungan yang dimiliki oleh metode kerja kelompok antara

lain (Roestiyah, 2001:17):

1. Dapat memberikan kesempatan kepada parasiswa untuk menggunakan

ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah

2. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif

mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah

3. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan

ketrampilan berdiskusi

4. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai

individu serta kebutuhannya belajar.

5. Para siswa lebih aktif tergabungdalam pelajaran mereka, dan mereka lebih

aktif berpartisipasi dalam diskusi

6 Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan

rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai

pendapat orang lain; hal mana mereka telah saling membantu kelompok

(39)

r

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di MI Al-Iman Wadas yang berlokasi di desa

Wadas Kajoran Magelang Jawa Tengah Fasilitas dan sumber belajar yang

dimiliki Ml Al-Iman Wadas antara lain: 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala

Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 kamar mandi dan 1 gudang.

Jumlah siswa MI Al-Iman Wadas pada tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 61

siswa, dengan perincian kelas I berjumlah 9 siswa, kelas 11 berjumlah 9 siswa,

kelas III berjumlah 10, kelas IV berjumlah 12 siswa, kelas V berjumlah 11

siswa, kelas VI berjumlah 10 siswa.

MI yang didirikan pada tahun 1969 ini merupakan sekolah swasta

yang mendapatkan akreditasi C pada tahun 2009 dari Badan Akreditasi

Nasional (BAN). Adapun luas bangunannya adalah 192 m2. Karena letaknya

yang berada di daerah pelosok, maka siswa yang bersekolah di Ml ini hanya

dari dusun Pungangan saja.

B. Deskripsi Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang

berjumlah 12 orang siswa dengan perincian jumlah siswa laki-laki 7 dan

jumlah siswa perempuan 5. Adapun nama-nama subjek penelitian adalah

sebagai berikut:

(40)

Tabel 2 Daftar Inisial Nama Subyek

No Inisial Subyek

1. NN

2. AH

3. AK

4. AF

5 AW

6 DY

7 IH

8 ND

9 MF

10 MR

11 UN

12 WN

Siswa kelas IV Ml Al-Iman Wadas pada umumnya lahir dari keluarga

sederhana yang status ekonominya rata-rata rendah, dimana pekerjaan

orang tua adalah petani, pedagang, buruh dan wiraswasta. Latar belakang

ekonomi siswa yang rata-rata rendah ini tentu saja sedikit mempengaruhi

tingkat hasil belajar siswa di sekolah

Sebelum penelitian memberikan tindakan terhadap subyek, peneliti

terlebih dahulu mengadakan penjajakan awal pada tanggal 3 Mei 2010.

Untuk mendapatkan data awal mengenai tingkat hasil belajar siswa dalam

(41)

27

tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV memang masih

rendah.

Selama mengadakan penjajakan awal, proses pembelajaran yang

berlangsung masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,

sementara siswa mendengar dan mencatat. Siswa tidak terlibat langsung

dalam belajar aktif, ada juga siswa yang terlihat mengantuk atau berbicara

dengan teman lainnya.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Tahap persiapan memilih materi yang akan diberikan sesuai yang

tercantum dalam kurikulum. Kemudian menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah

tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana

mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai.

Memperhatikan karakteristik siswa usia MI merupakan hal yang sangat

penting yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan mengajar. Karena ini

sangat berpengaruh terhadap penggunaan metode mengajar yang akan

digunakan.

Pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok ini dapat melatih

siswa agar dapat berinteraksi dengan siswa lain. Selain itu, membuat siswa

untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Selain dengan menggunakan metode, media juga berperan penting

(42)

berfungsi untuk membantu siswa dapat lebih memahami materi yang

disampaikan. Peneliti menyiapkan sebuah media berupa potongan kertas

persegi yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan nama-nama nabi

penerima kitab Allah.

2. Pelaksanaan / Tindakan

Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Mei 2010 pada pukul

07.00-08.10 WIB. Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak materi

Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dengan menggunakan metode kerja

kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti memberikan

salam, berdoa dan presensi siswa.

Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya

jawab sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini dengan maksud

untuk menggali kemampuan awal siswa Guru juga menyampaikan

indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menjelaskan topik

bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub

pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab Allah.

Pada siklus I ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan

beberapa tahap yaitu :

a Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru menerangkan Para Rasul

yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah,

b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya secara acak, agar kelompok

(43)

29

kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan potongan kertas yang

bertuliskan nama Rasul penerima kitab Allah dan juga ayat al-Quran

yang menerangkan tentang diturunkannya kitab Allah kepada masing-

masing Rasul untuk dicocokkan sesuai pasangannya sejumlah anggota

kelompok. Guru menjelaskan ketentuan pengerjaannya, yaitu setiap

siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah dengan Rasul penerimanya

beserta ayat al-Quran kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa

menerima 12 buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan

nama-nama kitab Allah. Guru mendorong sisw'a untuk bekerja sama

dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari kerja kelompok adalah

menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa sedang melaksanakan

tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau proses setiap siswa dalam

kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ada.

Guru juga membimbing siswa jika ada yang kurang dipahami oleh siswa,

c. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja

kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah satu

temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan

urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada

kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum dipahami.

Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru

(44)

Selanjutnya siswa mengerjakan post lest untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua

siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa

untuk membahasnya secara bersama-sama.

3. Observasi

Peneliti menggunakan lembar observasi dan penilaian proses sebagai

pendukung untuk mengamati kegiatan siswa selama proses kerja kelompok

berlangsung. Sebagai pengamat dilakukan oleh teman peneliti. Pengamatan

dilakukan terhadap siswa saat proses kerja kelompok. Data yang

dikumpulkan berupa data tentang proses saat kerja kelompok berlangsung

dan data tentang hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan kerja

kelompok.

Aktivitas siswa secara umum dalam kerja kelompok sudah baik.

Hampir semua aspek positif sudah muncul dalam uiri siswa. Pada aspek

keaktifan hasil observasi menunjukkan siswa terlibat secara aktif dalam

kerja kelompok tersebut dengan mengemukakan pendapatnya. Namun,

belum semua siswa aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Hal ini

terlihat dalam penilaian proses yang dilakukan oleh guru. Guru menilai

hanya beberapa siswa yang aktif bertanya pada saat melakukan pembahasan

tugas kerja kelompok. Pertanyaan siswa tersebut mengacu pada beberapa

soal yang belum dipahaminya.

Pada aspek kerjasama dalam kerja kelompok tersebut sudah muncul,

(45)

31

pengujian terhadap pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelompok.

Dalam setiap kelompok selama proses diskusi berlangsung terdapat sikap

saling menghargai pendapat teman, dan saling menghormati d:ngan adanya

perbedaan individu.

Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa yang

menjadi tujuan penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam

memahami materi Beriman kepada kitab-kitab Allah. Sehingga peneliti

menggunakan post test pada setiap akhir pertemuan.

Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test siklus I,

menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran selama 1 pertemuan untuk

pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan Beriman kepada kitab-kitab Allah

dengan menggunakan metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI Al­

lman Wadas ternyata belum memberikan hasil yang memuaskan.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Hasil refleksi yang

dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Akidah

Akhlak dengan menggunakan metode kerja kelompok untuk siswa kelas IV

MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang, siswa sudah terlihat kerjasama yang

baik dalam kelompoknya. Tetapi ada beberapa siswa yang belum aktif

bertanya dalam Siklus I ini.

Masalah yang timbul adalah masih ada beberapa siswa yang terlihat

(46)

kelihatan sudah paham, tetapi setelah diberikan test secara individu,

beberapa siswa masih belum paham dan kelihatan bingung.

Masalah yang lain adai:, h proses kerjasama dalam menguji pendapat

yang dikemukakan oleh anggota kelompoknya. Hal ini terlihat hanya

beberapa siswa saja yang melaksanakan aspek tersebut. Kebanyakan siswa

yang lain hanya ikut-ikutan saja, siswa tersebut kurang memiliki tanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang merupakan faktor

penghambat, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam Siklus 1 tersebut

antara lain adalah :

a. Guru perlu memperhatikan dan memberikan bantuan kepada siswa

terutama siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas

individu yang diberikan oleh guru.

b. Guru perlu memotivasi dengan memberikan nilai plus (+), jika siswa

dapat lebih aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Karena hanya

beberapa siswa yang mendominasi kegiatan tersebut Hal ini disebabkan

kebanyakan siswa malu untuk bertanya.

c. Guru perlu membimbing siswa yang kurang memiliki rasa tanggung

jawab terhadap tugas kelompok yang diberikan dengan mengarahkannya

agar tidak cepat puas dengan pendapat yang dikemukakan oleh anggota

kelompoknya.

Hasil rata-rata test evaluasi siklus I mengalami peningkatan

(47)

33

belum dinilai baik oleh peneliti. Karena dalam kriteria keberhasilan dalam

penelitian ini yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar

mengajar telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk

mata pelajaran Akidah Akhlak sebesar 60.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil observasi, maka untuk

memperbaiki hasil refleksi pada siklus tersebut, peneliti melaksanakan

pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode kerja kelompok

dengan membebaskan siswanya untuk melaksanakan tugas kelompoknya

dimana saja dengan ketentuan yang telah disepakati

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Sehingga pada siklus ke-dua ini peneliti berusaha untuk bisa memperbaiki

pembelajaran sebelumnya. Dalam perencanaan untuk melaksanakan

tindakan dalam siklus II, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah

tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana

mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran

ini siswa diharapkan lebih aktif dan antusias dalam proses kerja

kelompoknya. Setiap kelompok dibebaskan untuk menyelesaikan tugasnya

(48)

2. Pelaksanaan / Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010 pada pukul

07.00-08.10 WIB.

Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti

memberikan salam, berdoa dan presensi siswa. Tahap selanjutnya guru

melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang pelajaran

sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk mengingatkan siswa tentang

materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya. Guru juga

menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan

menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab

Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab

Allah

Pada siklus II ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan

beberapa tahap yaitu

a. K egiatan pem belajaran diaw ali dengan guru m enerangkan Para

Rasul yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah.

b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan memberikan

kebebasan kepada siswa untuk memilih kelompoknya, agar siswa

merasa nyaman dengan teman sekelompoknya. Setiap kelompok

diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan

(49)

35

juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya kitab

Allah kepada masing-masing Rasul untuk dicocokkan sesuai

pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan

pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah

dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjelaskannya

kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa menerima 12 buah

potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama kitab

Allah dan ayat Al-Quran yang menjadi dalilnya. Guru mendorong siswa

untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari

kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa

sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau

proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik

penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada yang

kurang dipahami oleh siswa.

c. Beberapa siswa sudah selesai dalam waktu 10 menit. Agar tidak

mengganggu kelompok yang lain maka, guru membimbingnya agar

hasil pekerjaannya diteliti kembali bersama kelompoknya masing-

masing. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa

untuk membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk salah satu

temannya untuk menuliskan hasilnya sesuai dengan urutan

kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada

(50)

d. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan

sebelumnya guru memberikan nilai pl :s bagi siswa yang mau bertanya.

Hal ini dilakukan agar memotivasi mereka untuk bertanya.

e. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja

kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah

satu temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai

dengan urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward)

kepada kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru

memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum dipahami.

Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari,

melanjutnya siswa mengerjakan posi tesi untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua

siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa

untuk membahasnya secara bersama-sama.

3. Observasi

Pada siklus II pembagian kelompok berbeda dengan pertemuan

sebelumnya, dengan tujuan agar siswa dapat berinteraksi dengan siswa yang

lain Dalam siklus II masih terdapat beberapa siswa yang pasif, belum

(51)

37

Kerjasama yang terjalin dalam kelompoknya sudah baik, sehingga

timbul kekompakan dalam menyelesaikan tugasnya. Interaksi antar siswa

dalam kelompok juga baik, karena adanya saling menghormati dan

menghargai pendapat dalam setiap kelompok. Setiap siswa memiliki tugas

dan tanggung jawab yang sama, sehingga siswa yang merasa kesulitan

dibantu untuk menyelesaikannya dalam setiap kelompok. Akan tetapi

keaktifan siswa dalam bertanya belum mencapai 50%.

Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus 11

mengalami peningkatan dari siklus I

4. Refleksi

Refleksi tehadap tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah proses

pembelajaran siklus II pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010. Refleksi ini

dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas dan

hasil test siklus II. Diskusi dilakukan oleh peneliti bersama pengamat. Dari

proses ini diperoleh kesimpulan:

a. Hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah

melalui metode kerja kelompok mengalami peningkatan

b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok

yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah

dikerjakan oleh anggota kelompoknya

c. Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran.

d Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai

(52)

Pada siklus II diperoleh hasil yang belum maksimal karena masih ada

tiga siswa yang mendapat nilai kurang. Oleh karena itu peneliti melakukan

siklus yang berikutnya.

ÂŁ . Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

Siklus III dilaksanakan apabila diperlukan Jika indikator keberhasilan

yang dicapai pada siklus II belum tercapai, maka perlu diadakan tindakan

lanjut yaitu dengan mengadakan silkus berikutnya

1. Perencanaan

Pelaksanaan siklus III mengacu pada identifikasi masalah yang muncul

pada siklus II Dalam perencanaan untuk melaksanakan tindakan dalam

siklus III, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah tersebut, agar indikator

pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan

lebih kompak dalam proses kerja kelompoknya. Pada Siklus ini peneliti

akan memasukkan empat siswa yang nilainya kurang ke kelompok siswa

yang mendapat nilai tinggi

2. Pelaksanaan / Tindakan

Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010 pada pukul

07.00-08.10 WIB.

Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti

(53)

39

Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya

jawab tentang pelajaran sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk

mengingatkan siswa tentang materi pelajaran yang telah diajarkan

sebelumnya. Guru juga menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam

pembelajaran dan menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman

Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang

Menerima Kitab-Kitab Allah.

Pada siklus 111 ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan

beberapa tahap yaitu .

a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan terlebih dahulu

memanggil nama-nama siswa yang mencapai nilai tinggi untuk menjadi

ketua kelompoknya, kemudian siswa yang nilainya masih kurang

dijadikan anggota kelompok dengan tujuan siswa yang mencapai nilai

tinggi dapat membimbing siswa yang nilainya masih kurang. Setiap

kelompok diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab

Allah dan potongan kertas yang bertuliskan nama Rasul penerima kitab

Allah dan juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya

kitab Allah kepada masing-masing Rasul untuk dicocokkan sesuai

pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan

pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah

dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjelaskannya

(54)

buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama

kitab Allah serta ayat Al-Quran yang menjelaskannya. Guru mendorong

siswa untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip

dari kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat

siswa sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja

atau proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan

rubrik penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada

yang kurang dipahami oleh siswa.

b. Hampir semua kelompok dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu 5

menit. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa untuk

membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk siswa yang

nilainya masih kurang untuk maju mewakili kelompoknya

menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan urutan

kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada

kelompok yang aktif dan benar dalam menyelesaikan tugasnya.

c. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan

sebelumnya guru memberikan nilai plus bagi siswa yang mau bertanya.

Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.

Selanjutnya siswa mengerjakan post test untuk mengetahui sejauh mana

(55)

41

siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa

untuk membahasnya secara bersama-sama.

3. Observasi

Kegiatan siswa saat pembelajaran pada siklus III ini meningkat cukup

baik dibanding dengan pertemuan sebelumnya. Siswa juga cukup antusias

dengan pembelajaran yang dilaksanakan.

Siswa yang mengajukan pertanyaan tidak mengalami perubahan pada

pertemuan sebelumnya. Adanya pemecahan masalah yang dilakukan secara

bersama-sama dalam kelompoknya, sehingga masing-masing kelompok

terlihat kompak dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Adapun rata-rata

yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus 111 mengalami peningkatan

dari siklus II

4. Refleksi

Dari proses dalam pembelajaran siklus 111 diperoleh kesimpulan.

a. Pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah

melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok

yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah

dikerjakan 'oleh anggota kelompoknya

c. Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran.

d. Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai

(56)

Karena keberhasilan mencapai lebih dari 75 %, maka upaya

meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab -

(57)

BAB TV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi

nilai post test dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengalami

peningkatan. Peningkatan hasil belajar pada pelajaran Akidah Akhlak materi

Beriman kepada kitab-kitab Allah ini dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode kerja kelompok.

L Hasil Pra tindakan

Sebelum penelitian dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

a. Hasil Observasi

Tabel 3 Hasil Observasi Pra tindakan

(58)

l H r r ~ 1 1 0 0 0 2 1 6

ND 0 1 1 2 2 0 1 1 8

MF 2 1 1 1 1 0 1 1 8

MR 1 2 0 1 2 0 1 1 8

UN 2 2 2 2 " >J 2 2 1 16

WN 1 2 2 3 2 2 2 2 16

Skor 15 17 18 18 18 13 19 16 134

Mean 1,25 1,42 1,5 1,5 1,5 1,08 1,58 1,33 11,17

Tabel di atas menunjukan bahwa hasil observasi mencapai skor

total 134 (11,17), dengan perincian mengajukan pertanyaan jumlah skor

15 (1,25), mengemukakan pendapat jumlah skor 17 (1,42),

memecahkan masalah dalam kelompok jumlah skor 18 (1,5). interaksi

positif pada diskusi kelompok jumlah skor 18 (1,5), membantu teman

dalam kelompok jumlan skor 18 (1,5), Presentasi jumlah skor 13(1,08),

menghargai pendapat teman jumlah skor 19 (1,58), kekompakan dalam

kelompok jumlah skor 16 (1,33). Sehingga dikategorikan pembelajaran

masih belum berhasil.

Tabel 4 Hasil Belajar Pra tindakan

No. Inisial Subyek Hasil Belajar

1 NN 10

2 AH * 60

3 AK 50

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 . 16)
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas IV MI
Tabel 2 Daftar Inisial Nama Subyek
Tabel 3 Hasil Observasi Pra tindakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini dengan judul Pengaruh

Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.

Diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk umat Islam. Al-Quran merupakan pembenaran, pelengkap, dan penyempurna kitab-kitab terdahulu. Isi pokok kitab suci Al- Quran,

Iman kepada kitab-kitab Allah, artiny a mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan wahyu berupa kitab atau suhuf kepada para rasul untuk dijadikan

Sebenarnya saya sering mendengar orang tua berbahasa Kei tetapi hanya sebatas mendengar namun sulit untuk memahami penggunaan bahasa Kei itu sendiri walaupun sudah diajarkan

menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya

(4) Dalam hal rapat paripurna memutuskan memberi persetujuan dengan pengubahan terhadap usul rancangan undang-undang yang berasal dari DPD sebagaimana dimaksud pada

While the prior studies focused more on the role or the importance of grammar itself, in his study, the researcher tries to reveal students’ perception concerning not only to