UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI
METODE KERJA KELOMPOK PADA SISW A KELAS IV MI AL-IMAN
WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
O leh:
IN A Y A T U L M U S Y A R O F A H
N I M : 1 1 4 0 8 0 4 0
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Inayatul Musyarofah
Kepada Yth.
Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya maka skripsi sdr :
Nama : Inayatul Musyarofah
NIM
Jurusan
Program Studi
: 11408040
: Tarbiyah
: Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak
Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010
Sudah dapat diujikan dalam sidang Munaqosyah Skripsi. Demikian Surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassaiamualaikum Wr. Wb
Salatiga, 10 Agustus 2010
Pembimbing
Norwanto, M.Hum—
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Inayatul Musyarofah
Nim : 11408040
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang biasa digunakan.
Salatiga, Juli 2010
Penulis.
INAYATUL MUSYAROFAH
iii
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudara INAYATUL MUSYAROFAH dengan Nomor Induk
Mahasiswa 11408040 yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV MI AL-IMAN WADAS KAJORAN MAGELANG TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 28 Agustus 2010 , dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• Sukses ada Cair pilihan, maka piCihlah ia dalam kehidupan
kita dengan do 'a dan usaha (penuCis)
TTRSEM'BMCSASN'
Xarya ini kupersembahkan untuk :
1. “
Bapak dan ibuku tercinta.
2. Suami dan anakku terkasih yang senantiasa memberi
semangat dan dukungannya.
3. Xakak, adik dan keponakanku yang tersayang.
4. Xgama, Nusa dan Bangsaku.
NIM Judul
Pembimbing Kata kunci
:11408040
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010
: Norwanto, M Hum
: hasil belajar siswa, metode kerja kelompok
Penulis melihat bahwa hasil belajar Akidah Akhlak kelas IV MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang masih kurang baik. Hal tersebut terlihat pada hasil
Ujian Akhir Semester masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belaiar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah melalui metode kerja kelompok. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. xMetode pengumpulan data dengan observasi dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas kecamatan Kajoran sebanyak 12 siswa, pada semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan butir soal. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil observasi diolah dengan cara menghitung nilai median dan hasil tes diolah dengan cara menghitung nilai mean atau nilai rata-rata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menggunakan metode keija kelompok hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sebelum tindakan, rata-rata nilai siswa sebesar 43,33. Hal ini karena peneliti belum menggunakan metode Kerja Kelompok. Pada siklus pertama menunjukkan nilai rata-rata sebesar 55,83. Sedangkan pada siklus kedua menunjukkan nilai rata-rata 65,83. Dan pada Siklus III menunjukkan nilai rata-rata sebesar 80. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
KKM.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan
baik Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa
Kelas VI MI Ai-Iman Wadas Kajoran Magelang Tahun 2010“ disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan program studi SI guna
memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah di STAIN Salatiga
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi
ini
2. Ketua Fakultas Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Bapak Norwanto, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran memberikan arahan, bimbingan, kritik, saran, dan dorongan dalam
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini
4. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa, dorongan, semangat,
dan segalanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.
5. Suami dan anakku tersayang yang selalu memberikan semangat dan do a.
dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh teman-teman PAI Ekstensi angkatan 2008 yang selalu menjadi
inspirasi dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu memberikan pendapat dan masukan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Hanya do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga segala bantuan yang
telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Saran dan kritik yang
membangun sangat penulis hargai Harapan penulis, semoga tugas akhir skripsi
ini banyak memberi manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
Salatiga, 30 Juli 2010
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PERNYATAAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v ABSTRAK... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI ix DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR TABEL xiii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis T indakan... 5
E. Manfaat Penelitian... 5
F. Definisi O perasional... 6
G. Metodologi Penelitian... 6
A Hasil B elajar... 14
B. Akidah Akhlak Kelas IV M l ... 18
C. Metode Kerja K elom pok... 20
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 25 A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 25
B Deskripsi Subyek Penelitian... 25
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 27
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 11... 33
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I I ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 A. Hasil Penelitian... 43
B. Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59 A K esim pulan... 59
B. Saran... 59
DAFTAR PUSTAKA 61
LAMPIRAN
Gambar 1 : Model Penelitian... 7
Gambar 2 : Peningkatan Hasil Belajar S isw a... 53
Gambar 3 : Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 ... 55
Gambar 4 : Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus 1 1 ... 56
Gambar 5 : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus 111... 57
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Akidah Akhlak Kelas IV M l ... 19
Tabel 2 : Daftar Inisial Nama Subyek... 26
Tabel 3 : Hasil Observasi Pra tindakan... 42
Tabel 4 : Hasil Belajar Pra tindakan... 43
Tabel 5 : Hasil Observasi Siklus 1 ... 45
Tabel 6 : Hasil Belajar Siklus 1 ... 46
Tabel 7 . Hasil Observasi Siklus I I ... 47
Tabel 8 : Hasil Belajar Siklus 11... 49
Tabel 9 : Hasil Observasi Siklus I I I ... 50
Tabel 10 . Hasil Belajar Siklus I I I ... 51
Tabel 11 : Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa ... 52
Tabel 12 : Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa 54
Tabel 6 : Hasil Belajar Siklus I ... 46
Tabel 7 : Hasil Observasi Siklus J J ... 47
Tabel 8 : Hasil Belajar Siklus I I ... 49
Tabel 9 : Hasil Observasi Siklus 111... 50
Tabel 10 : Hasil Belajar Siklus I I I ... 51
Tabel 11 : Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar siswa ... 52
Tabel 12 : Kenaikan Nilai Rata-rata Kegiatan Pembelajaran siswa 54
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tuntutan dunia pendidikan saat ini telah banyak berubah sehingga perlu
untuk menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah. Paradigma
lama yang berkembang adalah bahwa tugas guru adalah mengajar dan
mendidik siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan, dimana
pikiran seorang anak dianggap sebagai kertas kosong yang putih bersih dan
siap menunggu coret-coretan dari guru.
Paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara
siswa dan guru harus dirubah. Kegiatan mengajar seharusnya juga lebih
mempertimbangkan siswa, sehingga siswa tidak selalu belajar dalam situasi
yang membebani dan menakutkan karena dibayangi tuntutan-tuntutan
mengejar nilai yang tinggi.
Guru merupakan komponen dalam pembelajaran yang berinteraksi
langsung dengan siswa. Guru mempunyai peranan yang sangat penting
terhadap terciptanya proses pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa ke
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Menurut Ratna Wilis Dahar (1988:
117) guru hendaknya menentukan konsep-konsep yang akan diajarkan pada
siswa, tingkat-tingkat konsep yang diharapkan dari siswa, dan m etode
mengajar yang akan digunakan.
Beberapa pendidik pada saat ini mungkin sudah banyak yang
meninggalkan paradigma pendidikan lama, namun tidak jarang proses
pembelajaran yang teijadi dalam kelas terlihat pasif, dimana siswa hanya
duduk, diam, mendengar, mencatat, dan menghafal. Hanya beberapa siswa
^aja yang aktif di kelas, sementara siswa lain hanya menjadi penonton saja,
siswa juga kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan suasana
dalam pembelajaran juga kurang menarik, sehingga hasil belajar siswa masih
rendah.
Hasil pembelajaran Akidah Akhlak di kelas IV MI Al-Iman Wadas
Kajoran Magelang sampai saat ini masih jauh dari harapan. Data terakhir
menunjukkan nilai rata-rata Ujian Akhir Semester siswa kelas IV Tahun
Pelajaran 2008/2009 adalah 5,44.
Alasan klasik yang menyebabkan rendahnya hasil belajar adalah kualitas
pembelajaran rendah. Guru biasanya secara aktif menjelaskan materi,
sedangkan siswa pasif. Mereka hanya mendengarkan, mencatat, dan kadang
sedikit bertanya, kemudian mengerjakan soal-soal sebagai latihan. Diskusi-
diskusi kelompok, diskusi kelas tidak berjalan dan siswa pun bosan dalam
menerima pelajaran.
Bagus tidaknya prestasi belajar anak sangat dipengaruhi oleh metode
pembelajaran guai. Metode pembelajaran adalah suatu cara menyampaikan
pesan yang terkandung dalam materi pembelajaran. Metode harus sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Pada dasarnya, metode adalah cara,
yang di dalam fungsinya merupakan alat mencapai suatu tujuan Hal ini
berlaku bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar).
3
Metode dalam penerapannya dipengaruhi oleh bnyak faktor misalnya : murid
atau pelajar, tujuan, situasi, fasilitas dan guru atau pengajar (Winarno, 1986:
96-97).
Berdasarkan gambaran pelaksanaan mata pelajaran Akidah Akhlak di MI
Al-Iman Wadas Kajoran Magelang sebagaimana diuraikan di atas, maka
dengan penerapan metode kerja kelompok dapat dijadikan salah satu
alternatif guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV MI
Al-Iman Wadas. Kerja Kelompok dirasa merupakan metode pembelajaran
yang paling sesuai karena berpotensi membuat siswa sebagai pusat
pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan metode yang menuntut
siswa lebih aktif dalam belajar, mereka dapat leluasa mengemukakan
pendapatnya sehingga suasana pembelajaran jadi menyenangkan. Tetapi
permasalahnnya pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok
biasanya tidak seimbang, seperti misalnya siswa yang pandai dalam keiasnya
akan mendominasi dalam kerja kelompok tersebut. Maka peneliti
mengintegrasikan kerja kelompok tersebut dengan siswa dibagi kelompoknya
secara acak. Pada usia anak SD/ MI, mereka lebih suka berkompetisi dalam
menyelesaikan suatu tugasnya agar mendapat hasil yang terbaik. Sehingga
pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menyenangkan bagi mereka.
Metode kooperatif memiliki beberapa tujuan seperti yang dikemukakan oleh
Nur Asma (2006:12) antara lain ’’untuk pencapaian hasil belajar, penerimaan
terhadap keragaman, dan pengembangan ketrampilan sosial” . Upaya belajar
prestasi belaiar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak. Sehingga peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Melalui Metode Kerja Kelompok pada Siswa Kelas IV MI Al-Iman Wadas
Kajoran Magelang Tahun 2010” . Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan
motivasi bagi guru-guru MI agar dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru
dalam proses pembelajaran baik itu metode maupun media yang digunakan.
Sehingga hal ini akan membawa dampak bagi siswanya agar dapat berpikir
kritis dan kreatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian
ini dapat diajukan rumusan masalah sebagai b e rik u t:
1. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Akidah AkhlaK materi Beriman Kepada Kitab-Kitab
Allah ?
2. Apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran 9
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi
Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah di kelas IV Ml melalui metode Kerja
Kelompok.
5
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
“Penerapan metode kerja kelompok pada prose: pembelajaran Akidah Akhlak
materi Beriman kepada Kitab-Kitab Allah, akan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas Kecamatan Kajoran Kabupaten
Magelang Jawa Tengah ”
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengembangkan kemampuan
merancang dan melaksanakan metode pembelajaran yang efektif.
b. Sebagai sumbangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.
c. Membantu memecahkan masalah pembelajaran Akidah Akhlak
2. Bagi Siswa
a. Membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Membantu meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.
3 Bagi Kepala Sekolah
Dapat digunakan sebagai pembinaan bagi guru dalam model pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
4. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan mutu sekolah
b Menambah referensi perpustakaan tentang model pembelajaran sebagai
F. Definisi Operasional
Inti dari penelitian ini adalah mengkaji tentang upaya meningkatkan hasil
belajar Akidr.h Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah melalui
metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI Al-Iman Wadas.
1. Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap
sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan
berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai
dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi
Dikdasmen(2007: 32).
2. Metode kerja kelompok merupakan metode mengajar dengan
mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai
satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut
(Mulyani dan Johar, 1999:148). Adapun prinsip-prinsip dalam pelaksanaan
metode kerja kelompok adalah sebagai berikut:
a. Siswa belajar aktif
b. Siswa belajar kerjasama
c. Pembelajaran partisipatorik
d. Pembelajaran reaktif
e. Suasana belajar yang menyenangkan
G. Metodologi Penelitian
1 Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan terdiri dari tiga
siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat tahap tindakan yaitu
7
bagan yang saling berkait. Adapun model dan penjelasan untuk masing-
masing tahap adalah sebagai b erik u t:
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Gambar 1. Model Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 . 16)
Komponen yang terdapat pada penelitian tersebut pada dasarnya dalam
satu perangkat atau untaian dan sering disebut juga dengan siklus terdiri dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Ml Al-Iman
3. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ml Al-Iman Wadas yang terletak di
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada bulan Mei
2010.
4. Rancangan Penelitian Tindakan
Dalam penelitian ini menggunakan tiga siklus dan masing-masing
siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu bagan yang saling terkait,
a. Rencana Tindakan
1) . Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi
yang akan diajarkan sesuai dengan model pembelajaran yang
digunakan.RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari
dosen dan guru yang bersangkutan. RPP ini berguna sebagai
pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
2) .Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai hasil
belajar siswa.
3) .Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan
dalam setiap pembelajaran.
4) . Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan
pada akhir pembelajaran dan tes yang diberikan pada akhir siklus.
Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang
9
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan
yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan
terbuka terhadap perubahan-perubahan yang memungkinkan untuk
harus diubah. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai guru
mengajarkan materi kepada siswa dengan menggunakan RPP yang
telah dibuat dan mengamati aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran di kelas.
c. Tahap observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung
dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi
dilakukan untuk mengetahui secara langsung bagaimana proses
pembelajaran siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan
ini, peneliti uibantu oleh teman sejawat sebagai observer.
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis dari proses pelaksanaan
pembelajaran dan mencari pemasalahan yang muncul saat pembelajaran
dan apa yang perlu diperbaiki untuk tindakan selanjutnya.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai cara yang dipakai
dalam mengumpulkan data, seperti melalui tes, angket, observasi,
1992: 185). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu:
a. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas
serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran.
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan serta berupa catatan lapangan.
b. Tes
Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan
secara individu. Tes diberikan pada tiap akhir pertemuan.
6. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu
metode (Arikunto, 2006:149). Instrument sebagai alat pengambil data
harus dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar Observasi
Berdasarkan aspek-aspek hasil belajar yang telah dibahas sebelumnya,
maka hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini meliputi:
1) . Mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal yang belum jelas
2) . Mengemukakan pendapat
11
4) . Interaksi positif pada diskusi kelompok
5) . Membantu teman dalam kelompok
6) . Presentasi
7) . Menghargai pendapat teman
8) . Kekompakan dalam kelompok
7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Penelitian ini menggunakan analisis data
statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2003: 208). Peneliti
menganggap metode analisis yang paling tepat untuk memecahkan
permasalahan yang diteliti adalah dengan metode analisis deskriptif
kualitatif
Dalam penelitian ini, hasil siswa dianalisis dengan mencari nilai
rata-rata (mean), dengan rumus:
Rata - rata (mean) = X = S f X
N
Keterangan : X = mean yang dicari
I f X = jumlah nilai seluruh siswa
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini penulis gunakan dengan desain Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan sistimatika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesisi Tindakan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G Metodologi Penelitian
H Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Belajar
2. Hasil Belajar
B. Akidah Akhlak Kelas IV MI
C. Metode Kerja Kelompok
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
B. Deskripsi Subyek Penelitian
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Hasil Belajar
1. Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003 : 2). Menurut Sugihartono
(2006: 80) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-
perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang.
Semua aktifitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita
pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari.
Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adlah suatu proses dan
bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan
integratif dengan menggunakan berbagai perbuatan untuk mencapai suatu
tujuan. Skinner dalam Dimyati dan Mudjiyono (2006 : 9) belajar adalah
suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
15
Dari berbagai devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif
permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan
lingkungannya
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap
sasaran belajar pada topik bahasan yang dipelajari, yang diukur dengan
berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun sesuai
dengan sasaran belajar yang dikutip Christiana Demaja dalam Tim Pundi
Dikdasmen(2007: 32). Menurut Djamarah (2002: 131) hasil belajar adalah
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah
dilakukan oleh individu. Menurut Saodih (2004: 102-103) hasil belajar atau
achievement merupakan realisasi atau pemakaran dari kecakapan-kecakapan
potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang, penguasaan hasil belajar
seseorang dapat dilihaat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan
motorik. Sedangkan Sudjana (1996: 22) mendefinisikan hasil belajar
sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menemukan pengamatan
Secara garis besar klasifikasi hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah
Bloom yang dikutip oleh Hamid Hasan dan Asmawi Zainul, (1992: 23-27)
yaitu:
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan kemampuan berpikir. Yang terdiri
dari enam jenjang ranah kognitif, yakni pengetahuan, ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi.
b. Ranah afektif
Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap, emosi,
penghargaan, proses internalisasi, dan pembentukan karakteristik diri.
Ranah afektif terdiri dari lima jenjang yakni penerimaan, penanggapan,
penghargaan, pengorganisasian, dan penjatidirian
c. Ranah psikomotoris
Ranah psikomotoris berhubungan dengan kemampuan gerak atau
manipulasi yang bukan disebabkan oleh kematangan biologis.
Kemampuan gerak atau manipulasi tersebut dikendalikan oleh
kematangan psikologis. Jadi kemampuan tersebut adalah kemampuan
yang dapat dipelajari. Ada enam jenjang ranah psikomotoris, yakni
gerakan reflex, gerakan badan yang mendasar, kemampuan persepsi,
kemampuan fisik, keterampilan gerakan, dan komunikasi yang beraturan.
Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan
17
Rumini, dkk vang dikutip oleh Tim Pudi Dikdasmen (2007: 33-34)
menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor,
yaitu:
a. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar
Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokan menjadi:
1) . Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran,
kepribadian.
2) . Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar,
syarat, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh.
Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor
keturunan, ada yang faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan
oleh faktor keturunan maupun lingkungan
b. Faktor yang berasal dari luar diri individu
Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam
memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai
dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar,
karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu
dengan yang lainnya sangat berbeda.
Jadi yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar
dianggap berhasil, adalah:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus
(TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok.
B. Akidah Akhlak Kelas IV MI
Akidah adalah keyakinan, sedangkan akhlak merupakan perilaku.
Pembelajaran Akidah Akhlak menurut Depag RI yang dikutip oleh Uswatun
Khasanah (2010: 21) adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah
SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan.
Zainuddin yang dikutip oleh Uswatun Khasanah (2010: 22) Materi
Akidah adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan penekanan
pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan adalah asal-usul dan tujuan hidup
manusia. Materi Akidah menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam nama-nama Allah SWT.
Sedangkan materi Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar memiliki moral dan etika Islam
sebagai keseluruhan pribadi muslim dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Materi Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan akhlak
terpuji (akhlakul mahmudah) dan menjauhi akhlak tercela (akhlakul
19
manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam
semesta (ihsan). Relasi atau hubungan ketiganya ini hams harmonis.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Akidah
Akhlak Kelas IV menurut Wiyadi (2009 : viii) adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Akidah Akhlak Kelas IV MI
Smt. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
I 1. Memahami kalimat tayibah
(innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'un) dan asmaul husna ( al-'adziim, al-hadii, al-'adlu dan al-hakim)
1.1. Mengenal Allah melalui
kalimat tayibah (innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'un)
1.2 Mengenal Aliah melalui sifat- sifat Allah yang terkandung
dalam asmaul husna ( al-
’adziim, al-hadii, al-'adlu dan al-hakim)
2. Beriman kepada kitab-kitab Allah
Mengenal kitab-kitab Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan sikap hormat
dan patuh dalam kehidupan sehari-hari
3.2. Membiasakan sikap sabar dan
tabah dalam menghadapi
cobaan melalui kisah Masyitah
4. Menghindari akhlak tercela Menghindari akhlak tercela melalui
kisah Sa'labah sifat Allah yang terkandung
dalam asmaul husna
allathiifu)
2. Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
Mengenal rasul dan nabi Allah
3. Membiasakan akhlak terpuji 3.1. Membiasakan akhlak terpuji
(siddiq, amanah, tablig,
fatanah) dalam kehidupan
sehari-hari
3.2. Membiasakan akhlak terpuji
terhadap teman dalam
menghadapi kehidupan sehari- hari
3.3. Mencintai dan meneladani akhlak mulia lima rasul ulul azmi
4. Menghindari akhlak tercela Menghindari akhlak tercela
munafik dalam kehidupan sehari- hari
C. Metode kerja kelompok
Metode mengajar menurut Pitadjeng (2006:75) adalah “suatu cara yang
ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar
menyenangkan dan mendukung kelancaran proses belajar dan tercapainya
prestasi belajar anak yang menyenangkan” . Usaha guru tersebut merupakan
bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran
yang sudah direncanakan. Oleh karena itu, pemilihan berbagai metode
mengajar yang lebih mengaktifkan siswa merupakan suatu hal yang utama.
Guru bukanlah satu-satunya informan dalam pembelajaran. Tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa metode ceramah juga perlu dipergunakan dalam
21
metode pembelajaran sangat diperlukan terhadap kemajuan pendidikan seperti
sekarang ini yaitu dengan menggunakan berbagai metode yang dipadukan (Ria
Dewi Wulansari, 2010 : 18).
Metode-metode yang lebih terpusat pada siswa antara lain inquiry,
problem solving, discovery, bermain peran, diskusi, dan kerja kelompok. Pada
umumnya, dari beberapa metode mengajar tersebut dapat digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
kerja kelompok.
Metode kerja kelompok menurut Mulvani dan Johar (1999:148)
merupakan “metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam
suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk
dibahas dalam kelompok tersebut’'. Sehingga dalam pemberian tugas, guru
membagi siswanya secara berkelompok untuk menyelesaikannya.
Pendapat lain dari Roestiyah (2001:15) metode kerja kelompok
merupakan: suatu cara mengajar, dimana siswa di dalam kelas kelas dipandang
sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja bersama
dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Sehingga dalam kerja
kelompok tersebut dituntut untuk kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
Karena dalam kerja kelompok mempunyai tujuan yang sama yaitu dapat
Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar yang
mengharapkan siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain dalam suatu
kelompok Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2or>8:243)
tentang kooperatif adalah hal yang menarik dari SPK ini adanya harapan selain
memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatan prestasi belajar
peserta didik (student achievement) juga ingin dicapai mempunyai dampak
pengiring seperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang
dianggap lemah, harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan
suka memberi pertolongan pada orang lain.
Maka, dengan melihat perbandingan antara metode kerja kelompok
dengan SPK seperti yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya metode kerja
kelompok juga lebih menekankan pada proses kerja kelompok. Tujuan yang
ingin dicapai tidak hanya dalam kemampuan siswa dalam bidang akademik
tetapi juga kemampuan mereka untuk interaksi dengan siswa yang lain dalam
menguasai suatu materi. Setiap siswa yang ada dalam kelompok tersebut
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan
rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Metode
pembelajaran kerja kelompok ini lebih mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
Menurut Gulo (2002:131) dalam metode kerja kelompok itu: Seorang
23
harus selalu berusaha mendorong timbulnya faktor-faktor positif dan
mengurangi hal-hal yang negatif. Ini penting supaya diskusi kelompok ini
dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mencapai tujuan pengajaran,
terutama tujuan pengiring.
Agar dapat berjalan kondusif proses pembelajarannya dengan metode
kerja kelompok, maka guru sejak awal harus dapat mengkondisikan siswanya
dengan baik. Hal ini juga penting bagi guru untuk memperhatikan prinsip-
prinsip dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kerja kelompok.
Menurut Nur Asma (2006:14) terdapat lima prinsip yang harus dianut antara
lain:
1. Belajar siswa aktif (student active learning)
2. Belajar kerjasama (coopera I i f learning)
3. Pembelajaran partisipatorik
4 Mengajar reaktif (reactive learning)
5. Pembelajaran yang menyenangkan (JoyfulI learning)
Sesuai prinsip yang telah dipaparkan di atas, maka metode kerja
kelompok diharapkan dapat mengubah pembelajaran yang semula guru
mendominasi pembelajaran di kelas, kini pembelajaran menjadi lebih bersifat
interaktif antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Hal ini
membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan siswa tidak merasa bosan.
Siswa dapat menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya untuk
Adapun keuntungan yang dimiliki oleh metode kerja kelompok antara
lain (Roestiyah, 2001:17):
1. Dapat memberikan kesempatan kepada parasiswa untuk menggunakan
ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah
2. Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk lebih intensif
mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah
3. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan
ketrampilan berdiskusi
4. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai
individu serta kebutuhannya belajar.
5. Para siswa lebih aktif tergabungdalam pelajaran mereka, dan mereka lebih
aktif berpartisipasi dalam diskusi
6 Dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan
rasa menghargai dan menghormati pribadi temannya, menghargai
pendapat orang lain; hal mana mereka telah saling membantu kelompok
r
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di MI Al-Iman Wadas yang berlokasi di desa
Wadas Kajoran Magelang Jawa Tengah Fasilitas dan sumber belajar yang
dimiliki Ml Al-Iman Wadas antara lain: 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala
Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 kamar mandi dan 1 gudang.
Jumlah siswa MI Al-Iman Wadas pada tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 61
siswa, dengan perincian kelas I berjumlah 9 siswa, kelas 11 berjumlah 9 siswa,
kelas III berjumlah 10, kelas IV berjumlah 12 siswa, kelas V berjumlah 11
siswa, kelas VI berjumlah 10 siswa.
MI yang didirikan pada tahun 1969 ini merupakan sekolah swasta
yang mendapatkan akreditasi C pada tahun 2009 dari Badan Akreditasi
Nasional (BAN). Adapun luas bangunannya adalah 192 m2. Karena letaknya
yang berada di daerah pelosok, maka siswa yang bersekolah di Ml ini hanya
dari dusun Pungangan saja.
B. Deskripsi Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang
berjumlah 12 orang siswa dengan perincian jumlah siswa laki-laki 7 dan
jumlah siswa perempuan 5. Adapun nama-nama subjek penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 2 Daftar Inisial Nama Subyek
No Inisial Subyek
1. NN
2. AH
3. AK
4. AF
5 AW
6 DY
7 IH
8 ND
9 MF
10 MR
11 UN
12 WN
Siswa kelas IV Ml Al-Iman Wadas pada umumnya lahir dari keluarga
sederhana yang status ekonominya rata-rata rendah, dimana pekerjaan
orang tua adalah petani, pedagang, buruh dan wiraswasta. Latar belakang
ekonomi siswa yang rata-rata rendah ini tentu saja sedikit mempengaruhi
tingkat hasil belajar siswa di sekolah
Sebelum penelitian memberikan tindakan terhadap subyek, peneliti
terlebih dahulu mengadakan penjajakan awal pada tanggal 3 Mei 2010.
Untuk mendapatkan data awal mengenai tingkat hasil belajar siswa dalam
27
tes menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV memang masih
rendah.
Selama mengadakan penjajakan awal, proses pembelajaran yang
berlangsung masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,
sementara siswa mendengar dan mencatat. Siswa tidak terlibat langsung
dalam belajar aktif, ada juga siswa yang terlihat mengantuk atau berbicara
dengan teman lainnya.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Tahap persiapan memilih materi yang akan diberikan sesuai yang
tercantum dalam kurikulum. Kemudian menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah
tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai.
Memperhatikan karakteristik siswa usia MI merupakan hal yang sangat
penting yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan mengajar. Karena ini
sangat berpengaruh terhadap penggunaan metode mengajar yang akan
digunakan.
Pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok ini dapat melatih
siswa agar dapat berinteraksi dengan siswa lain. Selain itu, membuat siswa
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Selain dengan menggunakan metode, media juga berperan penting
berfungsi untuk membantu siswa dapat lebih memahami materi yang
disampaikan. Peneliti menyiapkan sebuah media berupa potongan kertas
persegi yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan nama-nama nabi
penerima kitab Allah.
2. Pelaksanaan / Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 10 Mei 2010 pada pukul
07.00-08.10 WIB. Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak materi
Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah dengan menggunakan metode kerja
kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti memberikan
salam, berdoa dan presensi siswa.
Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya
jawab sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini dengan maksud
untuk menggali kemampuan awal siswa Guru juga menyampaikan
indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menjelaskan topik
bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub
pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab Allah.
Pada siklus I ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan
beberapa tahap yaitu :
a Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru menerangkan Para Rasul
yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah,
b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya secara acak, agar kelompok
29
kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan potongan kertas yang
bertuliskan nama Rasul penerima kitab Allah dan juga ayat al-Quran
yang menerangkan tentang diturunkannya kitab Allah kepada masing-
masing Rasul untuk dicocokkan sesuai pasangannya sejumlah anggota
kelompok. Guru menjelaskan ketentuan pengerjaannya, yaitu setiap
siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah dengan Rasul penerimanya
beserta ayat al-Quran kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa
menerima 12 buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan
nama-nama kitab Allah. Guru mendorong sisw'a untuk bekerja sama
dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari kerja kelompok adalah
menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa sedang melaksanakan
tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau proses setiap siswa dalam
kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ada.
Guru juga membimbing siswa jika ada yang kurang dipahami oleh siswa,
c. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja
kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah satu
temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan
urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada
kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru
Selanjutnya siswa mengerjakan post lest untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua
siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa
untuk membahasnya secara bersama-sama.
3. Observasi
Peneliti menggunakan lembar observasi dan penilaian proses sebagai
pendukung untuk mengamati kegiatan siswa selama proses kerja kelompok
berlangsung. Sebagai pengamat dilakukan oleh teman peneliti. Pengamatan
dilakukan terhadap siswa saat proses kerja kelompok. Data yang
dikumpulkan berupa data tentang proses saat kerja kelompok berlangsung
dan data tentang hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan kerja
kelompok.
Aktivitas siswa secara umum dalam kerja kelompok sudah baik.
Hampir semua aspek positif sudah muncul dalam uiri siswa. Pada aspek
keaktifan hasil observasi menunjukkan siswa terlibat secara aktif dalam
kerja kelompok tersebut dengan mengemukakan pendapatnya. Namun,
belum semua siswa aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Hal ini
terlihat dalam penilaian proses yang dilakukan oleh guru. Guru menilai
hanya beberapa siswa yang aktif bertanya pada saat melakukan pembahasan
tugas kerja kelompok. Pertanyaan siswa tersebut mengacu pada beberapa
soal yang belum dipahaminya.
Pada aspek kerjasama dalam kerja kelompok tersebut sudah muncul,
31
pengujian terhadap pendapat yang dikemukakan oleh anggota kelompok.
Dalam setiap kelompok selama proses diskusi berlangsung terdapat sikap
saling menghargai pendapat teman, dan saling menghormati d:ngan adanya
perbedaan individu.
Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa yang
menjadi tujuan penelitian adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam
memahami materi Beriman kepada kitab-kitab Allah. Sehingga peneliti
menggunakan post test pada setiap akhir pertemuan.
Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test siklus I,
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran selama 1 pertemuan untuk
pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan Beriman kepada kitab-kitab Allah
dengan menggunakan metode kerja kelompok pada siswa kelas IV MI AlÂ
lman Wadas ternyata belum memberikan hasil yang memuaskan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pada setiap akhir pertemuan. Hasil refleksi yang
dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Akidah
Akhlak dengan menggunakan metode kerja kelompok untuk siswa kelas IV
MI Al-Iman Wadas Kajoran Magelang, siswa sudah terlihat kerjasama yang
baik dalam kelompoknya. Tetapi ada beberapa siswa yang belum aktif
bertanya dalam Siklus I ini.
Masalah yang timbul adalah masih ada beberapa siswa yang terlihat
kelihatan sudah paham, tetapi setelah diberikan test secara individu,
beberapa siswa masih belum paham dan kelihatan bingung.
Masalah yang lain adai:, h proses kerjasama dalam menguji pendapat
yang dikemukakan oleh anggota kelompoknya. Hal ini terlihat hanya
beberapa siswa saja yang melaksanakan aspek tersebut. Kebanyakan siswa
yang lain hanya ikut-ikutan saja, siswa tersebut kurang memiliki tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
Berdasarkan beberapa permasalahan yang merupakan faktor
penghambat, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam Siklus 1 tersebut
antara lain adalah :
a. Guru perlu memperhatikan dan memberikan bantuan kepada siswa
terutama siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas
individu yang diberikan oleh guru.
b. Guru perlu memotivasi dengan memberikan nilai plus (+), jika siswa
dapat lebih aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung. Karena hanya
beberapa siswa yang mendominasi kegiatan tersebut Hal ini disebabkan
kebanyakan siswa malu untuk bertanya.
c. Guru perlu membimbing siswa yang kurang memiliki rasa tanggung
jawab terhadap tugas kelompok yang diberikan dengan mengarahkannya
agar tidak cepat puas dengan pendapat yang dikemukakan oleh anggota
kelompoknya.
Hasil rata-rata test evaluasi siklus I mengalami peningkatan
33
belum dinilai baik oleh peneliti. Karena dalam kriteria keberhasilan dalam
penelitian ini yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar
mengajar telah mencapai standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk
mata pelajaran Akidah Akhlak sebesar 60.
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil observasi, maka untuk
memperbaiki hasil refleksi pada siklus tersebut, peneliti melaksanakan
pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode kerja kelompok
dengan membebaskan siswanya untuk melaksanakan tugas kelompoknya
dimana saja dengan ketentuan yang telah disepakati
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Sehingga pada siklus ke-dua ini peneliti berusaha untuk bisa memperbaiki
pembelajaran sebelumnya. Dalam perencanaan untuk melaksanakan
tindakan dalam siklus II, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah
tersebut, agar proses pembelajaran yang terjadi dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan indikator pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran
ini siswa diharapkan lebih aktif dan antusias dalam proses kerja
kelompoknya. Setiap kelompok dibebaskan untuk menyelesaikan tugasnya
2. Pelaksanaan / Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010 pada pukul
07.00-08.10 WIB.
Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti
memberikan salam, berdoa dan presensi siswa. Tahap selanjutnya guru
melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang pelajaran
sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk mengingatkan siswa tentang
materi pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya. Guru juga
menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran dan
menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman Kepada Kitab-kitab
Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang Menerima Kitab-Kitab
Allah
Pada siklus II ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan
beberapa tahap yaitu
a. K egiatan pem belajaran diaw ali dengan guru m enerangkan Para
Rasul yang menerima kitab-kitab Allah dengan metode ceramah.
b. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan memberikan
kebebasan kepada siswa untuk memilih kelompoknya, agar siswa
merasa nyaman dengan teman sekelompoknya. Setiap kelompok
diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab Allah dan
35
juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya kitab
Allah kepada masing-masing Rasul untuk dicocokkan sesuai
pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan
pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah
dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjelaskannya
kemudian diberi penjelasan. Masing-masing siswa menerima 12 buah
potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama kitab
Allah dan ayat Al-Quran yang menjadi dalilnya. Guru mendorong siswa
untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip dari
kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat siswa
sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja atau
proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan rubrik
penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada yang
kurang dipahami oleh siswa.
c. Beberapa siswa sudah selesai dalam waktu 10 menit. Agar tidak
mengganggu kelompok yang lain maka, guru membimbingnya agar
hasil pekerjaannya diteliti kembali bersama kelompoknya masing-
masing. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa
untuk membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk salah satu
temannya untuk menuliskan hasilnya sesuai dengan urutan
kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada
d. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan
sebelumnya guru memberikan nilai pl :s bagi siswa yang mau bertanya.
Hal ini dilakukan agar memotivasi mereka untuk bertanya.
e. Setelah semua kelompok selesai, guru dan siswa membahas hasil kerja
kelompok yang telah dilaksanakan. Setiap kelompok menunjuk salah
satu temannya untuk menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai
dengan urutan kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward)
kepada kelompok yang aktif dan bersungguh-sungguh. Kemudian guru
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami.
Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari,
melanjutnya siswa mengerjakan posi tesi untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman setiap siswa terhadap materi yang disampaikan. Setelah semua
siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa
untuk membahasnya secara bersama-sama.
3. Observasi
Pada siklus II pembagian kelompok berbeda dengan pertemuan
sebelumnya, dengan tujuan agar siswa dapat berinteraksi dengan siswa yang
lain Dalam siklus II masih terdapat beberapa siswa yang pasif, belum
37
Kerjasama yang terjalin dalam kelompoknya sudah baik, sehingga
timbul kekompakan dalam menyelesaikan tugasnya. Interaksi antar siswa
dalam kelompok juga baik, karena adanya saling menghormati dan
menghargai pendapat dalam setiap kelompok. Setiap siswa memiliki tugas
dan tanggung jawab yang sama, sehingga siswa yang merasa kesulitan
dibantu untuk menyelesaikannya dalam setiap kelompok. Akan tetapi
keaktifan siswa dalam bertanya belum mencapai 50%.
Adapun rata-rata yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus 11
mengalami peningkatan dari siklus I
4. Refleksi
Refleksi tehadap tindakan kelas siklus II dilaksanakan setelah proses
pembelajaran siklus II pada hari Kamis tanggal 13 Mei 2010. Refleksi ini
dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas dan
hasil test siklus II. Diskusi dilakukan oleh peneliti bersama pengamat. Dari
proses ini diperoleh kesimpulan:
a. Hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah
melalui metode kerja kelompok mengalami peningkatan
b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok
yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah
dikerjakan oleh anggota kelompoknya
c. Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran.
d Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai
Pada siklus II diperoleh hasil yang belum maksimal karena masih ada
tiga siswa yang mendapat nilai kurang. Oleh karena itu peneliti melakukan
siklus yang berikutnya.
ÂŁ . Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Siklus III dilaksanakan apabila diperlukan Jika indikator keberhasilan
yang dicapai pada siklus II belum tercapai, maka perlu diadakan tindakan
lanjut yaitu dengan mengadakan silkus berikutnya
1. Perencanaan
Pelaksanaan siklus III mengacu pada identifikasi masalah yang muncul
pada siklus II Dalam perencanaan untuk melaksanakan tindakan dalam
siklus III, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
mengacu pada silabus yang dipakai oleh sekolah tersebut, agar indikator
pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini siswa diharapkan
lebih kompak dalam proses kerja kelompoknya. Pada Siklus ini peneliti
akan memasukkan empat siswa yang nilainya kurang ke kelompok siswa
yang mendapat nilai tinggi
2. Pelaksanaan / Tindakan
Siklus III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010 pada pukul
07.00-08.10 WIB.
Tahap pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
metode kerja kelompok diawali dengan kegiatan pra pembelajaran, seperti
39
Tahap selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya
jawab tentang pelajaran sebelumnya. Hal ini dengan maksud untuk
mengingatkan siswa tentang materi pelajaran yang telah diajarkan
sebelumnya. Guru juga menyampaikan indikator yang akan dicapai dalam
pembelajaran dan menjelaskan topik bahasan pada hari itu yaitu Beriman
Kepada Kitab-kitab Allah dengan sub pokok bahasan Para Rasul yang
Menerima Kitab-Kitab Allah.
Pada siklus 111 ini, kegiatan inti pembelajaran dilaksanakan dengan
beberapa tahap yaitu .
a. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Guru membaginya dengan terlebih dahulu
memanggil nama-nama siswa yang mencapai nilai tinggi untuk menjadi
ketua kelompoknya, kemudian siswa yang nilainya masih kurang
dijadikan anggota kelompok dengan tujuan siswa yang mencapai nilai
tinggi dapat membimbing siswa yang nilainya masih kurang. Setiap
kelompok diberikan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama kitab
Allah dan potongan kertas yang bertuliskan nama Rasul penerima kitab
Allah dan juga ayat al-Quran yang menerangkan tentang diturunkannya
kitab Allah kepada masing-masing Rasul untuk dicocokkan sesuai
pasangannya sejumlah anggota kelompok. Guru menjelaskan ketentuan
pengerjaannya, yaitu setiap siswa memasangkan nama kitab-kitab Allah
dengan Rasul penerimanya beserta ayat al-Quran yang menjelaskannya
buah potongan kertas yang berisi nama-nama Rasul dan nama-nama
kitab Allah serta ayat Al-Quran yang menjelaskannya. Guru mendorong
siswa untuk bekerja sama dalam setiap kelompoknya, karena prinsip
dari kerja kelompok adalah menuntut adanya kerjasama. Pada saat
siswa sedang melaksanakan tugasnya, guru juga menilai unjuk kerja
atau proses setiap siswa dalam kerja kelompok tersebut sesuai dengan
rubrik penilaian yang sudah ada. Guru juga membimbing siswa jika ada
yang kurang dipahami oleh siswa.
b. Hampir semua kelompok dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu 5
menit. Setelah semua kelompok selesai, guru membimbing siswa untuk
membahas hasil kerja kelompoknya. Guru menunjuk siswa yang
nilainya masih kurang untuk maju mewakili kelompoknya
menempelkan hasilnya di papan tulis sesuai dengan urutan
kelompoknya. Guru memberikan penghargaan (reward) kepada
kelompok yang aktif dan benar dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Kemudian guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Seperti pada pertemuan
sebelumnya guru memberikan nilai plus bagi siswa yang mau bertanya.
Pada kegiatan akhir, sebelum guru memberikan soal evaluasi, guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari.
Selanjutnya siswa mengerjakan post test untuk mengetahui sejauh mana
41
siswa selesai mengerjakan soal evaluasi tersebut, guru membimbing siswa
untuk membahasnya secara bersama-sama.
3. Observasi
Kegiatan siswa saat pembelajaran pada siklus III ini meningkat cukup
baik dibanding dengan pertemuan sebelumnya. Siswa juga cukup antusias
dengan pembelajaran yang dilaksanakan.
Siswa yang mengajukan pertanyaan tidak mengalami perubahan pada
pertemuan sebelumnya. Adanya pemecahan masalah yang dilakukan secara
bersama-sama dalam kelompoknya, sehingga masing-masing kelompok
terlihat kompak dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Adapun rata-rata
yang diperoleh dari hasil post test dalam siklus 111 mengalami peningkatan
dari siklus II
4. Refleksi
Dari proses dalam pembelajaran siklus 111 diperoleh kesimpulan.
a. Pembelajaran Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab-kitab Allah
melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Semua siswa sudah terlibat dalam meneliti kembali tugas kelompok
yang dikerjakannya yaitu dengan pengujian jawaban yang telah
dikerjakan 'oleh anggota kelompoknya
c. Antusiasme siswa lebih terlihat saat dilakukan pembelajaran.
d. Dari beberapa soal yang dikerjakan, siswa terlihat sudah menguasai
Karena keberhasilan mencapai lebih dari 75 %, maka upaya
meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi Beriman kepada kitab -
BAB TV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi
nilai post test dan keaktifan siswa dalam kerja kelompok mengalami
peningkatan. Peningkatan hasil belajar pada pelajaran Akidah Akhlak materi
Beriman kepada kitab-kitab Allah ini dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode kerja kelompok.
L Hasil Pra tindakan
Sebelum penelitian dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
a. Hasil Observasi
Tabel 3 Hasil Observasi Pra tindakan
l H r r ~ 1 1 0 0 0 2 1 6
ND 0 1 1 2 2 0 1 1 8
MF 2 1 1 1 1 0 1 1 8
MR 1 2 0 1 2 0 1 1 8
UN 2 2 2 2 " >J 2 2 1 16
WN 1 2 2 3 2 2 2 2 16
Skor 15 17 18 18 18 13 19 16 134
Mean 1,25 1,42 1,5 1,5 1,5 1,08 1,58 1,33 11,17
Tabel di atas menunjukan bahwa hasil observasi mencapai skor
total 134 (11,17), dengan perincian mengajukan pertanyaan jumlah skor
15 (1,25), mengemukakan pendapat jumlah skor 17 (1,42),
memecahkan masalah dalam kelompok jumlah skor 18 (1,5). interaksi
positif pada diskusi kelompok jumlah skor 18 (1,5), membantu teman
dalam kelompok jumlan skor 18 (1,5), Presentasi jumlah skor 13(1,08),
menghargai pendapat teman jumlah skor 19 (1,58), kekompakan dalam
kelompok jumlah skor 16 (1,33). Sehingga dikategorikan pembelajaran
masih belum berhasil.
Tabel 4 Hasil Belajar Pra tindakan
No. Inisial Subyek Hasil Belajar
1 NN 10
2 AH * 60
3 AK 50