• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Observasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembar Observasional"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Lembar Observasional

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KETERAMPILAN KADER DALAM PEMBUATAN PMT MODISCO UNTUK BALITA DI PUSKESMAS PEMATANG PANJANG KECAMATAN AIR PUTIH KABUPATEN BATU

BARA TAHUN 2012

I. Identitas Kader

Nama :

Umur :

Alamat :

Lama menjadi kader :

Pekerjaan :

II. Penilaian Keterampilan PMT Modisco Formula III 1. Ketepatan ukuran pembuatan bahan

Susu full cream 12 g atau (1 ¼ sdm) 2. Gula 7,5 g (1 ¼ sdt)

3. Margarin 5 g (1/2 sdm)

4. Larutkan susu full cream dan gula dalam air dingin lalu aduk sampai rata

5. Tambah margarin cair dan ½ bagian air panas 6. Aduk sampai rata larutan Modisco

7. Saring larutan modisco 8. Tim selama 15 menit Skor :

(2)

Kuesioner

1. Apa saja jenis PMT yang anda ketahui a. Bubur, susu, biskuit.

b. ASI, susu, biscuit. c. Susu saja

2. Apa manfaat pemberian makanan tambahan untuk balita dengan status gizi kurang a. Menambah berat badan

b. Agar tidak sakit

c. Meningkatkan nafsu makan. 3. Modisco adalah

a. Modified Dietetic Skim and Cotton Sheet Oil. b. Modifikasi susu menjadi makanan

c. Modifikasi formula makanan bergizi 4. Apa saja bahan dasar pembuatan Modisco

a. Susu skim/full cream, keju, gula b. Susu skim/full cream, margarine, gula c. Susu skim/ full cream, gula, air

5. Berapa jenis Formula Modisco yang anda ketahui a. 1

b. 2 c. 3

6. Berapa kalori yang terkandung dalam formula modisco a. (90 – 100 kal)

b. (100-130 kal) c. Tidak ada

7. Untuk siapa Modisco diberikan a. Untuk balita gemuk

b. Untuk balita Kekurangan energi protein

c. Untuk balita Kekurangan energi protein ringan, sedang dan berat 8. Keuntungan penggunaan Formula Modisco adalah

a. Porsi makanan/ minuman relatif kecil dan kalorinya tinggi. b. Meningkatkan berat badan anak secara cepat

c. Jawaban benar semua.

9. Berapa jumlah Modisco yang diberikan kepada balita gizi buruk tanpa edema a. 150-220kkal/kg/BB

b. 100/kkal/kg/BB c. 130/kkal/kg/BB

10. Pada fase, jenis dan berapa jumlah frekuensi Modisco yang diberikan untuk balita gizi kurang

a. Fase Stabilisasi (Modisco I, II frekuensi 8x , 100kkal/kg/BB) b. Fase Transisi (Modisco I, II, frekuensi 6x, 100/kkal/kg/BB) c. Fase Rehabilitasi (Modisco II, frekuensi 3x, 150 kkal/kg/BB)

(3)

MODUL PELATIHAN

PEMBUATAN PMT MODISCO UNTUK BALITA STATUS

GIZI KURANG

Oleh :

Faradhiba sandi 081000013

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

Daftar isi

Pendahuluan……… 1

Tujuan……… 1

Pemberian Makanan Tambahan PMT……….. 2

Mengenal Modisco……… 3

Formula Modisco………. 3

Cara Pembuatan Formula Modisco……….. 5

Penggunaaan Formula Modisco………. 6

Keuntungan Penggunaan Formula Modisco... 6

Kapan Modisco Digunakan atau Dihentikan ……… 7

Pemberian Modisco pada Balita Status Gizi Buruk……… 7 Lampiran

(5)

Pendahuluan

Modul ini menjelaskan cara membuat PMT untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan menggunakan formula modisco sebagai alternatif PMT dengan porsi kecil namun memiliki protein dan kalori tinggi yang baik untuk memenuhi gizi anak yang kurang. Dilengkapi dengan resep aneka kreasi makanan yang bisa dikombinasikan dengan modisco.

Tujuan

Agar kader memiliki wawasan dan keterampilan dalam pembuatan PMT modisco dan dapat diterapkan keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari dan menyampaikannya kepada ibu-ibu yang memiliki anak berstatus gizi kurang diwilayah kerja puskesmasnya.

(6)

Asi memenuhi seluruh kebutuhan bayi terhadap zat-zt gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan sampai usia 4-6 bulan. Sesudah itu Asi tak lagi dapat memenuhi kebutuhan bayi (terutama energy, protein, zat besi, vitamin A, dan vitamin C) sehingga anak memerlukan makanan tambahan.

Ibu sering mengalami kesulitan untuk memberikan makanan tambahan kepada anak kesulitannya seperti nafsu makan kurang, gangguan pencernaan (diare, kembung, dan muntah), anak tidak menyukai susu padahal susu adalah asupan terbaik setelah ASI. Kebutuhan anak meningkat tapi anak sering tisdak menghabiskan porsi makan yang diberikan.

Upaya yang dapat dilakukan yaitu memilih makanan dan minuman yang dapat membangun selera makan anak, porsi kecil tetapi mengandung gizi tinggi terutama vitamin, mineral dan protein, Mudah dicerna sesuai dengan umur anak, terbuat dari bhan-bahan yang mudah dan murah tersedia di daerah yang bersangkutan, mudah dan praktis

Upaya diatas dapat diselaraskan dengan pemberian modisco dalam bentuk aneka maknan selingan yang merupakan alternatif makanan yang padat kalori dan protein. Modisco cocok untuk anak dengan berat badan kurang, guna menambah kekurangan berat badannya secara cepat dan memenuhi kebutuhan ekstra energi .

Penggunaan Modisco kepada balita status gizi kurang diharapkan dengan pemberian makanan tambahan dengan kalori tinggi ini balita berstatus gizi kurang bisa bertambah berat badannya dan status gizinya menjadi lebih baik.

(7)

Mengenal Modisco

Modisco singkatan dari Modified Dietetic Skim and Cotton Sheet Oil ditemukan pada tahun 1973 oleh May White Head. Modisco dicobakan pertama kali untuk anak-anak yang mengalami gangguan gizi berat di Uganda Afrika dengan hasil yang memuaskan. Anak yang mengalami gangguan gizi berat yaitu anak yang kekurangan kalori protein dapat disembuhkan cepat dengan Modisco. Modisco memiliki kalori yang tinggi yaitu 100 kalori/ 100 cc.

Formula Dasar Modisco

Formula dasar Modisco dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.1. Formula Dasar Modisco

Modisco I Modisco II Modisco III

Bahan

- Susu skim 10 g atau full cream 12 g

- Gula 5 g

- Minyak 5 g - Air 100 ml

Bahan

- Susu skim 10 g atau full cream 12 g - Gula 5 g - Margarin 5 g - Air 100 ml

Bahan

- Susu full cream 12 g (1 ¼ sdm) - Gula 7,5 g (1 ¼ sdt) - Margarin 5 g (½ sdm) - Air 100 ml Nilai Gizi Energi : 100 Kal Protein : 3,6 g Lemak : 5 g Diberikan 100kkal/kg BB/hari Nilai Gizi Energi : 100 Kal Protein : 3,6 g Lemak : 5 g Diberikan 125kkal/kg Bb/hari Nilai Gizi Energi : 130 Kal Protein : 3 g Lemak : 7,5 g Diberikan 150 kkal/kg BB/hari

(8)

Pemberian Modisco I untuk balita tanpa edema, pemberian Modisco II untuk balita edema dan Modisco II untuk lanjutan pemberian setelah pemberian Modisco I dan II atau pemberian kepada balita gizi kurang.

Misalnya seorang anak dengan umur 1 tahun memiliki berat badan 7 kg, berdasarkan umurnya energi yang dibutuhkan anak umur satu tahun adalah sebesar 900 kkal/hr.

Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan :

Makanan balita 3x sehari  3 x 250 kkal = 750 kkal

Modisco III 1x sehari  1 x 150 kkal = 150 kkal

Total = 900 kkal

Apabila konsumsi makan anak kurang maka anda bisa menaikkan konsumsi modisco tiga kali sehari sehingga kecukupan anak akan kalori bis terpenuhi sehingga berat bdan anak bertambah.

Pemberian modisco kkal/kg BB/ hr dilakukan pada balita berstatus gizi buruk dimana balita tidak dapat mengkonsumsi makanan keras. Misalnya berat badan 5 kg balita gizi buruk tanpa edem yang diberikan kepada balita ini :

Modisco formula II  125 x 5 = 625 kkal  yang dibutuhkan

Pemberian fase awal tiap 2 jam sekali sebanyak 12 x pemberian

Jadi 625/12 = 52 kkal = 52 ml

(9)

Cara pembutan Formula Modisco

Cara pembuatan modisco dengan tiga formula dasar yang berbeda (Adi, A.C, 2001).

4. Modisco I

c. Campur susu bubuk, gula, dan minyak/margarin. Seduh dengan air hangat/ panas.

d. Aduk sampai rata, lalu tambah dengan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga cairan homogen. Saring dan minum dalam keadaan hangat-hangat.

5. Modisco II.

e. Larutkan margarin dalam air hangat 50 ml. f. Larutkan susu dan gula dalam air hangat 50 ml. g. Campur kedua larutan tersebut, lalu saring. h. Minum larutan hangat-hangat.

6. Modisco III

d. Larutkan susu full cream dan gula dalam air dingin, lalu aduk sampai rata. e. Tambahkan minyak dan ½ bagian air panas.

f. Aduk sampai rata, Saring larutan bubur modisco tersebut . Agar modisco tahan lebih lama, dapat di tim dahulu selama 15 menit (Adi, A.C, 2001).

(10)

Susu gula margarin modisco

(11)

Penggunaan Formula Modisco

Modisco bukan hanya cocok untuk anak balita, tetapi juga dapat digunakan oleh kelompok usia lain (anak pra sekolah, anak sekolah dan pekerja) yang memerlukan tambahan sumber energi . Berikut ini kelompok usia yang dapat diberi modisco baik balita maupun kelompok usia lain (Adi, A.C, 2001).

3. Balita yang mengalami gangguan, dengan kriteria sebagai berikut. a. Kekurangan energi protein (KEP) ringan atau gizi buruk. b. Kekurangan energi protein (KEP) sedang

c. Kekurangan energi protein (KEP) berat.

4. Usia lain pada saat-saat membutuhkan ekstra energi dengan kriteria sebagai berikut.

a. Anak kurus, kurang nafsu makan. b. Sakit menahun.

c. Masa-masa penyembuhan dari sakit.

d. Persiapan pelaksanaan tes, ujian atau kegiatan lain yang serupa. e. Kerja lembur atau latihan-latihan berat.

Modisco dapat diberikan dalam beberapa bentuk sajian tergantung pada kondisi, diantaranya adalah minuman atau campuran makanan bergizi, tambahan diet cair sonde dan makanan kecil yang mengandung modisco.

Keuntungan Penggunaan Formula Modisco

(12)

e. Porsi makanan/ minuman relatif kecil, tetapi mengandung kalori dan protein yang tinggi .

f. Mudah dicerna, karena terdiri dari lemak nabati dan lemak berantai sedang.

g. Cara alternatif bagi anak atau seseorang yang tidak menyukai susu murni .

h. Meningkatkan berat badan secara cepat (30 – 100 g/hari). Kapan Modisco Digunakan atau Dihentikan ?

Formula dasar modisco mengandung gizi yang padat terutama energi (100 – 130 kal), protein (3 - 3,5 g), dan lemak (5 – 7,5 g) per porsi. Pengembangan dalam bentuk makanan atau minuman yang mengandung modisco, mengandung kalori dan protein yang lebih tinggi dibandingkan formula dasarnya. Apabila modisco dijadikan makanan tambahan pada anak 2 kali sehari, akan menaikkan berat badannya sekitar 30 - 100 g/hari. Selama berat badan anak balita atau usia lainnya masih dalam batas sehat (normal), pemberian modisco masih dapat diteruskan. Namun, apabila berat badan sudah sehat pemberian modisco harus dihentikan secara bertahap. Modisco tidak dapat diberikan secara bebas kepada anak yang kelebihan berat badan (obesitas), penderita penyakit ginjal, hati (kuning) dan jantung tanpa konsultasi dokter (Adi, A.C, 2001)..

Pemberian Modisco pada Balita Status Gizi Buruk

Perawatan dan pengobatn anak gizi buruk terdiri dari 4 fase (Depkes RI, 2007) yaitu :

(13)

Fase stabilisasi adalah fase awal dimana ditemui anak gawat darurat dan harus segera dilakukan tindakan, karena keterlambatan akan mengakibatkan kematian. Pada umumnya fase ini berlangsung dalam dua hari pertama, tetapi dapat berlanjut sampai satu minggu atau lebih sesuai kondisi klinis anak (Modisco I,II frekuensi pemberian 12x, 8x, 6x setiap 2 jam ).

e. Fase Transisi

Fase transisi adalah masa peralihan dari fase stabilisasi ke fase rehabilitasi. Pada fase ini pemberian energi dinaikkan secara bertahap dari 100kkal/kg/BB menjadi 150/kkal/kg/BB, dan umumnya berlangsung selama satu minggu (Modisco 1, II frekuensi pemberian 6x setiap 3 jam )

f. Fase Rehabilitasi

Fase rehabilitasi adalah fase pemberian makanan untuk tumbuh kejar. Pemberian energi sebesar 150-220 kkal/kg/BB, umumnya berlangsung selama 2-4 minggu (Modisco III Frekuensi 3x setiap 4 jam) ditambah makanan bayi yang lumat.

g. Fase Tindak lanjut

Adalah fase setelah anak dipulangkan dari rumah sakit/puskesmas/Panti Pemulihan Gizi. Fase ini merupakan fase pemberian makanan tumbuh kejar dengan pemberian makanan keluarga dan pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT-P)

(14)

KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN SEHARI ANAK UMUR 1-5 TAHUN

Umur Berat Badan

(tahun) (kg) kkal/kg/hari kkal/org/hari gr/kg/hr gr/org/hr

1 8.9 105 900 2.5 22 2 11.2 100 1100 2.5 28 3 13.1 98 1300 2.5 33 4 14.8 91 1500 3 44 5 16.5 86 1500 3 50 Energi Protein

(15)

Berikut ini adalah beberapa aneka kreasi makanan penambah berat badan yang dapat diberikan kepada anak.

A. Puding Kacang Hijau Modisco Bahan

I. Larutan Modisco 360 cc

Margarin 10 g

Susu Full cream 25 g Gula pasir 15 g II Bahan dasar

Kacang hijau 25 g Gula Pasir 100 g Kuning telur ayam 2 buah Agar-agar bubuk 7g

Air 60cc

Cara Pembuatan

1. Oles 6 buah cetakan dengan margarine

2. Panaskan larutan modisco sampai mendidih, sambil diaduk 3. Masukkan kacang hijau lembut, aduk hingga tercampur rata.

4. Masak agar-agar dalam 60cc air masukkan kedalam telur dan gula yang sudah dikocok.

5. Masukkan Modisco yang sudah agak dingin ke dalam adonan telur, aduk hingga rata.

6. Tuangkan kedalam cetakan. Tunggu hingga mengeras dan siap dihidangkan.

Hasil

4 porsi (1 porsi = 213 kalori, 6,78 g protein)

(16)

B. Donat Ubi Modisco

I. Larutan Modisco (ditambahkan di bahan dasar)

Margarin 25 g

Susu Full cream 60 g Gula pasir 37 g II Bahan dasar

Ubi ½ kg

Tepung terigu 150 g Telur ayam 2 butir

Margarin 25 g

Gula pasir 90 g

Fermipan ½ bungkus

Vanili secukupnya Cara Pembuatan

1. Tumbuk Ubi yang telah direbus. Masukkan terigu, susu bubuk full cream, gula pasir (I+II), dan fermipan, lalu aduk sampai rta. Masukkan telur, margarine (I+II), dan aduk sampai rata. Masukkan telur margarine (I+II), dan vanili sampai bisa dibentuk.

2. Simpan adonan kira-kira 15 menit dan tutup dengan kain. 3. Cetak adonan, lalu simpan kembali kira-kira 5 menit. 4. Goreng sampai kekuningan dan tiriskan.

5. Masukkan kedlam gula halus dan siap dihidangkan. Hasil

10 potong (1 porsi = 244 kalori, 5,29 g protein)

(17)

Lampiran 4 Frequencies Frequency Table umur 1 6,7 6,7 6,7 1 6,7 6,7 13,3 1 6,7 6,7 20,0 1 6,7 6,7 26,7 1 6,7 6,7 33,3 3 20,0 20,0 53,3 1 6,7 6,7 60,0 1 6,7 6,7 66,7 1 6,7 6,7 73,3 2 13,3 13,3 86,7 1 6,7 6,7 93,3 1 6,7 6,7 100,0 15 100,0 100,0 25 27 29 31 34 35 38 40 42 45 48 49 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent Umur 3 20,0 20,0 20,0 7 46,7 46,7 66,7 5 33,3 33,3 100,0 15 100,0 100,0 < 30 tahun 30 - 40 tahun > 40 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

(18)

lama 2 13,3 13,3 13,3 3 20,0 20,0 33,3 7 46,7 46,7 80,0 2 13,3 13,3 93,3 1 6,7 6,7 100,0 15 100,0 100,0 2,0 2,5 3,0 4,0 5,0 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Lama kerja 5 33,3 33,3 33,3 9 60,0 60,0 93,3 1 6,7 6,7 100,0 15 100,0 100,0 < 3 tahun 3 - 4 tahun > 4 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent kerja 11 73,3 73,3 73,3 1 6,7 6,7 80,0 3 20,0 20,0 100,0 15 100,0 100,0 IRT Perawat W iraswast a Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

(19)

Statistics

pkat pkat1 pka2

N Valid 15 15 15

Missing 0 0 0

Frequency Table

Pengetahuan kader sebelum pelatihan Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent Valid Kurang 14 93.3 93.3 93.3 Baik 1 6.7 6.7 100.0 Total 15 100.0 100.0

Pengetahuan sesudah pelatihan Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent Valid Kurang 4 26.7 26.7 26.7 Sedang 4 26.7 26.7 53.3 Baik 7 46.7 46.7 100.0 Total 15 100.0 100.0

Pengetahuan kader seminggu setelah pelatihan Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent Valid Sedang 3 20.0 20.0 20.0 Baik 12 80.0 80.0 100.0 Total 15 100.0 100.0

(20)

Keterampilan kader sebelum pelatihan

15 100,0 100,0 100,0

Tidak terampil Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keterampilan kader sesudah pelatihan

6 40,0 40,0 40,0 9 60,0 60,0 100,0 15 100,0 100,0 Tidak terampil Terampil Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keterampilan kader sesudah 1 minggu pelatihan

3 20,0 20,0 20,0 12 80,0 80,0 100,0 15 100,0 100,0 Tidak terampil Terampil Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(21)

T-TEST

PAIRS = K1 WITH K2 (PAIRED) /CRITERIA = CI(.95)

/MISSING = ANALYSIS. T-Test

Paired Samples Statistics

,00 15 ,000 ,000 ,60 15 ,507 ,131 Keterampilan kader sebelum pelatihan Keterampilan kader sesudah pelatihan Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paired Samples Correlations

15 . .

Keterampilan k ader sebelum pelatihan & Keterampilan k ader sesudah pelatihan Pair

1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-,600 ,507 ,131 -,881 -,319 -4,583 14 ,000 Keterampilan k ader sebelum pelatihan -Keterampilan k ader sesudah pelatihan Pair 1 Mean Std. Deviation Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidenc e Interval of the Difference Paired Differenc es t df Sig. (2-tailed) T-Test

Paired Samples Statistics

3,67 15 1,759 ,454 8,00 15 1,414 ,365 P1TOT P3TOT Pair 1 Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

(22)

Paired Samples Correlations

15 -,373 ,171

P1TOT & P 3TOT Pair 1

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-4,333 2,637 ,681 -5,794 -2,873 -6,365 14 ,000 P1TOT - P3TOT

Pair 1

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper 95% Confidenc e

Interval of the Difference Paired Differences

(23)

Lampiran 7 Foto Penelitian

Gambar 1. Melakukan penjelasan prosedur pelaksanaan penelitian di balai desa.

(24)

Gambar 2. Pretest pengetahuan dan keterampilan kader tentang pembuatan PMT Modisco sebelum diadakan peatihan

(25)

Gambar 4. Demostrasi cara pembuatan PMT Modisco

Gambar 5. Larutan Modisco

(26)

Gambar 7. Post test I pengetahuan dan keterampilan kader dalam pembuatan PMT Modisco setelah pelatihan

(27)

Gambar 9. Post test II keterampilan kader dalam pembuatan PMT Modisco, Kader menjelaskan langsung kepada para ibu yang datang ke Posyandu

Gambar 10. Post test II Kader mengujicobakan keterampilan dan mengisi kuesioner pengetahuan kader dalam pembuatan Modisco seminggu setelah

Gambar

Tabel 2.1.  Formula Dasar Modisco
Gambar 1.  Melakukan penjelasan prosedur pelaksanaan penelitian         di balai desa
Gambar 2.    Pretest  pengetahuan dan keterampilan kader tentang                       pembuatan  PMT Modisco sebelum diadakan peatihan
Gambar 6.  Kader yang mengikuti pelatihan
+3

Referensi

Dokumen terkait

gizinya melalui indeks BB/TB.. Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan

Nama paket pekerjaan : Belanja Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita Kurang Gizi dan bagi Ibu Hamil KEK pada Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin pada

Judul : Pengaruh Pemberan Makanan Tambahan Pada Anak Balita Gizi Kurang Terhadap Perbaikan Status Gizi Balita di Kecamatan Gunung Pati. Program : DIK 2003 Tahun : 2003 Status :

tua yang berstatus ekonomi kurang yang menunjukkan bahwa orang tua yang berstatus ekonomi kurang memiliki balita dengan status gizi bervariasi yaitu status gizi kurang,

pemberian makanan tambahan (PMT) dengan pemberian makanan tambahan (PMT) kombinasi konseling gizi terhadap status gizi kurang usia 6–24 bulan di karenakan

5.3 Analisa Bivariat 5.3.1 Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan PMT terhadap Status Gizi Pada Balita Gizi Kurang Usia 12-59 Bulan Di Puskesmas Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA 6-48 BULAN TERHADAP STATUS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS SEI TATAS KABUPATEN KAPUAS Edvina Staf Rumah Sakit Umum Daerah

Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Biskuit dan Bolu Tepung Tempe terhadap Peningkatan Berat Badan dan Tinggi Badan pada Balita Gizi Kurang Tahun 2015.. Uji Organoleptik Formulasi