• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Status Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Status Gizi Balita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambaran Status Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Status Gizi Balita"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

I

I

tssN

2302-6014

JIIRNAI,

I(ISHIIATAN IBU

IAN

ANAI(

Volume

8,

No,Z, November 2015

'

.rr'Gambaran Status Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Status Gizi Balita

(Anita Wijayanti', Endah Marianingsih Theresia', Anita Rahmawati')

Pengaruh Lama Pemakaian KB Suntik DMPA terhadap Kenaikan Berat Badan

(Uun Undiarti', Suherni', Siti Tyastuti') Gambaran Faktor Risiko lbu Hamil Risiko Tinggi

(NurlitaAgnis S', Suliyatini', Dyah Noviawati Sa')

Hubungan Umur dan Lama Penggunaan IUD dengan Efek Samping Penggunaan IUD

(Radicha Nur Widyaningtyas', Heni Puji Wahyuningsih', Dwiana Estiwidani') Gambaran Tingkat Risiko Kehamilan dengan Skrining KSPR pada lbu Hamil

(LusianaAnggraeni', Endah Marianingsih Theresia', Heni Puji Wahyuningsih')

Gambaran Efek Samping Kontrasepsi Suntik pada Akseptor KB Suntik

(Sekar Wulan Sari', Suherni', Yuliasti Eka Purnamaningrum')

Gambaian Tingkat Pengetahuan dan Sikap Seks Pranikah Remajapada Siswa Kelas X

(Nurul Furqoni', Dyah Noviawati Setya Arum', Dwiana Estiwidani')

Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan lbu dalam Penanganan Awal Diare pada Balita

(Puspita Ayu Aryani', Margono', Munica Rita Hernayanti3)

Hubungan Jenis Persalinan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum

(Theresia Asmaningsih Retno Rahayu', Sabar Santoso2, Munica Rita Hernayanti3)

Kajian Pelaksanaan (PPIA) pada ANC oleh Bidan di Bidan Praktek Mandiri (lnka Kartika Ningsihl, Sumarah', Sari Hastuti')

Gambaran Status Gizi lbu Hamil Trimester I

(Ririh Setia Mulyana', Hesty Widyasih', Yuliasti Eka Purnamaningrum')

7'Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan lntensitas Dismenorea

'.

pada Siswi Kelas Vlll

(Fajar Heni Murtiningrum', Anita Rahmawati2, Tri Maryani') Faktor Risiko Perdarahan Pasca Persalinan Primer

(Ari Arfian Ningsih', Sujiyatini'z, Asmar Yetti Zein') Sikap tentang Aborsi pada Siswi Kelas Xl

(Farikhin Uur taita', yaniWidyastuti', Hesty Widyasih3)

Penyebab Kematian lbu di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta

(Ana Kurniati', Nur Djanah')

KESE-HATAN

Volume Nomor Halaman Yogyakarta

ISSN IBU

EANANAK

I

2

1-85

November2015 23024014

JI

Diterbitkan oleh:

POLTEKKES KEM EN KES YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN

(2)

il

GAMBARAN

STATUS EKONOMI DAN TINGKAT

PENDIDIKAN

ORANG

TUA

TERHADAP

STATUS GIZI

BALITA

Anita Wijayantir, Endah Marianingsih Theresia',

Anita

Rahmawati3

lanitamidwifery@gmail.com,

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,

J r. M a n gkuyrdar M J

il!l3"-rt[g[*i*

s5 1 43. 0274-37433 1 .

ABSTRACT

Yogyakafta city has

t

highggt.matlutrition coverage than another district regency in Daerah lstimewa Yogyakarta. prevalence of infant malnutrition in four districts in Yogyakada province have appropriate eipeciations, fhaf is <t%, meaiwniie in Yogyakafta city

still 1 .35%. The most malnutritions problem has discovered in sub-district Gondokusuman accupation zone Gondokusiitan's public

health center. Malnutrition appear result by many environmentalfactors, which are caused by economic status and educatioi level. The educatbn level parents also determined a nutritional stafus of children because educaiion most affects a person to know and

receive information about nutrition. That's known there are 30.8% poor household concerning inh'abitant quantity in Gondokusuman's district. ln public health center Gondokusuman 1, Demangan viltage has the highest pdrcentage of poorfam'ilies. The highest incidence of malnutrition a/so exrst rn the Demangan vitlage. This reseirch aims to-describe the eConoiic status and elu9atio1 level parents on nutritional status of children. A method used in this research are descriptive method with cross secflona/ design. Data analysis are using desciptive analysis techniques with statistical fesfs used prop,ortions. Resu/fs showed that the economic status of parents who have toddlers entirely enough good nutritional sfafus. Ueininirc a parents with tack economic status is having a toddler with a diverse nutritional status are many kind nutritional sfatus, decrease, and more. parents who have a great education will have a good nutritional status of children. Parents are the primary and secondary education has nourished toddlers also varies.

Keywords: economic status, level of education, parents, nutritional status, toddlers

INTISAR!

Kota Yogyakarta memillki cakupan gizi buruk paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di wilayah Daerah lstimewa Yogyakarta.Prevalensi balita gizi buruk di 4 kabupatendi Provinsi Yogyakarti sudah sesuai harapan yiitu <1%, sedangkan

di

Kota Yogyakarta masih 1,35%.Kasusgizi burukpalingbanyakditemukandi KecamatanGbndokusumanwilayah[erja

Puskesmas Gondokusuman 1. Malnutrisi timbul akibat interaksi dari berbagai faktor lingkungan, diantaranya Oisebabkan ol6h status ekonomi dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan orang tua turut menentukan status gizi anak kareni pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk memahami dan menerima informasi tentang gizi. Diketahui bahwa terdailat 30,8% kepila

keluarga miskin terhadap jumlah jiwa di Kecamatan Gondokusuman. Di wilayah kLrja Puskesmas Gondokusuman 1, Kelurahan

Demangan memiliki persentase keluarga miskin paling tinggl. Kejadian gizi buiuk yang tertinggijuga ada di Kelurahan Demangan. P'enelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status ekonomi dan tingkat penOiOit<an orin! tua terhadap status gizi bJita.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode d-eskriptif dengan desJin cross secfiona/. Anilisis data yaitu dengan meng.gunakan teknik analisis deskriptif dengan uji statistik menggunakan pr-oporsi. Hasil menunjukkan bahwa orang

tua yang status ekonominya cukup memiliki balita yang seluruhnya berstatus gizi baik. Sementara orang tua yang status ekonominya kurang memiliki balitade.ngan dengan status gizi yang beragam yaitu status gizi baik, kurang, da-n lebiti. Olang tua yang.berpendidikan_tinggi memiliki balita yang seluruhnya berstatus gizi Oiik. Orang tua yang berpendidika-n dasar dan meneigah memiliki balita yang berstatus gizi beragam.

Kata Kunci :status ekonomi, tingkat pendidikan, orang tua, status gizi, balita r

-[ iT ,I

(3)

Kesehatan tbu dan Anak, Votume 8, No,2, November 2015' hal 1-5

PENDAHULUAN

Pembangunan

suatu bangsa

bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan setiap warga negara. Peningkatan kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas sumberdaya manusianya. Ukuran kualitas sumberdaya manusia

dapat dilihat pada

lndeks Pembangunan Manusia (lPM), sedangkan ukg1an

kesejahteraan masyarakat antara lain dapat dilihat

oadi

tinqkat

kemiskinan

dan

status

gizi

masyaraka-t.' Organisasi kesehatan dunia/ World

Uedttn

Organization

(WHO)

tahun

2011'

memperkiralian bahwa

54

persen kematian anak disebabkan oleh keadaan giziyang buruk. Masalah

gizi

di

lndonesia mengakibatkan

lebih dari

80

persen kematian anak. Pada saat ini diperkirakan

ierdapat 38,4

juta

penduduk

di

lndonesia yang

hidup dibawah garis kemiskinan; 50%

dari

total

rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari

kebutuhan sehari-hari;

lebih

dari

5

juta

anak dibawah usia lima

tahun

menderita kurang gizi;

sekitar

100

juta

orang

berisiko

dari

berbagai

masalah

gizi

lainnya (kurang

zat

besi,

kurang yodium, kurang vitamin A, kurang kalsium, kurang

zink, dan lain-lain).'

Ada

enam

faktor

ekologi Yang

Perlu

dipertimbangkan

sebagai penyebab

malnutrisi,

yaitu

keada-an infeksi,

sosial

ekonomi, produksi

irangan, konsumsi makanan, pengaruh

!,,llryrt

ierti

pelayanan kesehatan,

dan

pendidikan.'

Prevalensi

berat

kurang, kependekan,

dan kekurusan semakin rendah seiring meningkatnya

pendidikan

kepala rumah tangga.

Tingkat

pendidikan orang tua turut menentukan status gizi

anak karena

pendidikan

sangat

mempengaruhi

seseorang

untuk

memahami

dan

menerima

informasi

tentang gizi.

Jika

dilihat

prevalensi masalah

gizi

balita berdasarkan

jenis

pekerjaan

kepala rumah tangga terlihat bahwa pada jenis

pekerjaan

yang

berpenghasilan

relatif

tetap prevaiensi berat kurang, prevalensi kependekan, dan kekurusan lebih rendah dibandingkan dengan

jenis

pekerjaan

yang

bepenghasilan tidak tetap.

-Semakln

baik

keadaan

kesejahteraan

rumah

tangga semakin rendah prevaleniiberat kurang.o

.

.

Kota

Yogyakarta

memiliki cakupan

gizi buruk paling banyak yaitu sejumJah 171kasus atau sebesar 1, 69%. Dibandingkandengan kabupaten

lain

di

Provinsi

DIY

Kota

Yogyakarta memiliki prevalensigizi buruk paling tinggi. Kasus gizi buruk

paling

banyak ditemukan

di

Kecamatan

Gondokusuman

wilayah

kerja

Puskesmas

Gondokusuman I yaitu sboanyak 28 kasus.u

Diketahui bahwa terdapat 30,8% kepala keluarga miskin terhadap jumlah jiwa di Kecamatan

Gondokusuman. Puskesmas Gondokusuman 1

melingkupi Kelurahan

Baciro,

Kelurahan

Demangan,

dan

Kelurahan

Klitren.

Dari

ketiga

kelurahin tersebut, Kelurahan Demangan memiliki persentase keluarga miskin paling tinggi.6 Dari data i,uskesmas Gondokusuman 1 pada laporan bulan Agustus tahun 2014, persentase kejadian gizi b.uruk

diKelurahan Demangan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan Kelurahan Baciro dan Klitren' Keluraha-n Demangan

terbagi menjadi

12

RW'

Menurut laporan daii Puskesmas Gondokusuman 1

pada Bulan Desember tahun 2014, RW 09 memiliki balita terbanyak yaitu sejumlah 62 balita dari 346

balita yang ada di Kelurahan Demangan. Tercatat di RW 09 initerdapat keluarga miskin.

Dari

identifikasi masalah tersebut diatas,

peneliti ingin meneliti tentang "Gambaran status ekonomidan tingkat pendidikan orang tua terhadap

status

gizi

balita". Tujuan

penelitian

ini

untuk

mengetihui gambaran status ekonomi dan tingkat pendldikan oiang tua terhadap status gizi balita di

nW

09

Kelurahan Demangan

Kecamatan

Gondokusuman Kota Yogyakarta Bulan April tahun 2015.

METODE

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross-secfiona/, dengan subyek penelitian semua orang tua dan balita yang bertempat tinggal

di RW 09 Kelurahan Demangan, sebanyak 33 orang

tua beserta balitanya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015. Variabel yang diteliti yaitu status ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua,

dan

status

gizi balita'

lnstrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan timbangan berat badan.

HASIL

Status Ekonomi Orang Tua yang Memiliki Balita

di

RW

09

Keturahan Demangan

Kecamatan

Gondokusuman Kota YogYakarta

Sebagian

besar orang

tua

di

RW

09

Kelurahan Demangan berstatus ekonomi cukup'

Distribusi Frekuensi ,,",r"'3l"",l"tmi orang Tua yang Memiliki Balita di RW 09 KelurahanDemangan Kecamatan Gondokusuman Kotu Yogy"k"rt, Bulrn Apt

ffi

21

63,64

(4)

Tingkat Pendidikan Orang Tua

yang

Memiliki

Balita

di

RW

0g

Keturahari

D-emangan Kecamatan Gondokusuman Kota

yogyakartJ

Dari penelitian

ini

diketahui bahwa masih

ada ayah yang berpendidikan dasar

Distribusi Frekuensi

r"nffoFlfu

'dtkan

orans Tua (Ayah) yang Memiliki Balita di RW 09 Kelurahan Demanlan Xdcim6tan

Gondokusuman Kota yogyakarta Bulan April iahun 2015

1. P

g,r

Wijay a nti, The ro si a, Rah mawati, G am b a n n Status Ekonomi dan .,...

Gambaran

Tingkat

pendidikan Orang

Tua

terhadap Status Gizi Balita

di

RW 09

Kelirahan

Demangan Kecamatan Gondokusuman

Kota Yogyakarta

Diketahui bahwa ayah

dan ibu

yang

berpendidikan

tinggi

mehilif

i

batita

V"n6

seluruhnya berstatus

gizi

baik. Sementara

baliti

yang berstatus gizi kurang dan berstatus gizi lebih merupakan balita yang orang tuanya berpendidikan dasardan menengah.

Distribusi Frekuensi Jfffj,u;"ro,dikan orans Tua

-

terhadap Status Gizl Balita di RW 09 Kelura6an Demangan Kecamatan Gondokusuman Kota yogyakarta

Bulan April Tahun 201S 48,5

42,4 Pendidikan

menengah

16

Pendidikan

4.

Gizi buruk

Tabel berikut ini menunjukkan bahwa masih

ada ibu balita yang berpendidikbn dasar.

Tabel 3.

Distribusi FrekuensiTingkat pendidikan Orang Tua (lbu)

yang_ Memiliki Balita di RW 09 Kelurahan Demangin

Keianiatan Gondokusuman Kota yogyakarta Bulan April iahun 201S

l!o.

1.

Ii"g

PendiO

9,1

2.

Pendidikan

menengah 15

45,45

3.

Pendidikan

Tinggi

15

45,45 Juml

S-tatus g

Kecamatan Gondokusuman Kota

yogyakarti

Di RW 09 ditemukan balita dengan status gizi lebih dan status gizi kurang. Tidak-ada balita

yang berstatus gizi buruk

Tabel 4.

Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita di RW 09 Kelurahan Demangan Kecamatan Gondokusuman Kota yogyakarta

.

.

_

Bulan April Tahun 2015

\o.

9lalys gizi

gatita

frefuensi

persentase (o/or

1. Cl=

Z,eS

2.

Gizi

tebih

1

3,03

3.

Gizi

kurang

3

9.09

t o/o I o/o I o/o I o/o

,. ^yo,

a.Pend.dasar

0 0 O O 2 6,1 1

3 b. Pend. menengah

0 O 3

9,1 13

39,4

O

O

c.Pend.Ting-gi

O 0 O O

14

42,4

0

O 2. lbu

Tin_gkatPendioit<anffi

N".orr",iiliiI

a.Pend.dasar

0 0 1 3 1

3 b. Pend. menengah

0 O 2

6,1

13 39.4 c. Pend. Tinggi

0 0 0

01545,5

13

00

00

Jumlah

m

Gambaran Status Ekonomi Orang Tua terhadap

Status

Gizi Balita

di

RW

09

Kelurahan

Demangan Kecamatan Gondokusuman

Kota Yogyakarta

PEMBAHASAN

Gambaran

status

ekonomi orang

tua

yang

memiliki

balita

di

RW 09 Keturahan Oemairgan Kecamatan Gondokusuman Kota

yogyakartJ

Dapat

dilihat

pada

tabel-

4

yang

memaparkan tentang distribusi frekuensi dtatui ekonomi orang tua yang memiliki balita

di

RW Og

Kelurahan Demangan Kecamatan Gondokusuman

Kota

Yogyakarta

bahwa

dari

33

responden, sebagian besar berstatus ekonomi cukup. Semakin

tinggi pendapatan keluarga akan mempengaruhi keluarga

latam

pemenuhbn kebutuhan hidlpnya

yang salah

satunya adalah

pemelihaiain

kesehatan.' Keadaan ekonomi ketuarga yang baik

dapat

menjamin terpenuhinya

kebuiirhin [okok

setiap anggota keluarga.s

Gambaran

llngkat

pendidikan orang tua

yang

memiliki

balita

di

RW 09 Kelurahan bemangan

Kecamatan Gondokusuman Kota

yogyakarti

.

.Kurangnya pendidikan merupLkan pokok masalah. yang menyebabkan

gizi

kurang. Faktor penyebab gizi kurang meliputi penyebab langsung,

penyebab

tidak

langsung,

pokok

masalah gizi

kurang,

dan akar

masalah

dari

gizi

kuraig.

Kurangnya pendidikan termasuk ke dalam ookok

rysglqh

yang

menyebabkan

gizi

kurang..'pada

tabel.

.3 yaitu tabel

distribusi- frekuensi tingkat pendidikan orang tua (ayah) yang memiliki balita di

....9t

.L9 tua yang status ekonominya cukup

memiliki balita yang seluruhnya berstatus gizi

bai(

Balita yang bergizi kurang dari bergizi lebih-memiliki

orang tua dengan status ekonomi kurang.

Tabel 5.

Distribusi Frekuensi Status Ekondmi Orang Tua terhadap Status Gizi Balita di RW 0g Keluranan Dema-ngan Kecamalan

f,,^

Status

Ekonom;

Status Gizi Balita

'"u'

Orang

Tua

Buruk

Kurang

Baik

Lebih

f o/^f o/^ + ot- c ot

r.EKonomicukup

0 00

0

21

63,6400

(5)

Kesehatan lbu dan Anak, Volume 8, No.2, November 2015, hal 1'5

RW

09

Kelurahan Demangan

Kecamatan

Gondokusuman

Kota

Yogyakarta,

dapat

dilihat bahwa tingkat pendidikan ayah tersebar pada 3

tingkatan

yaitu

pada tingkat

pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Tabel

4

menunjukkan

bahwa

tingkat

pendidikan ibu yang memiliki balita di RW 09 juga tersebar dalam tiga tingkatan dengan pendidikan

menengah

dan

pendidikan

tinggi

memiliki

persentase

yang

sama. Sebagian

kecil

ibu berpendidikan dasar.

Status

gizibalita diRW09

Kelurahan Demangan Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta

Status gizi balita dalam penelitian ini adalah

status

gizi yang

diukur dengan

menggunakan

indeks antropometri

berat

badan menurut umur (BB/U). Umui balita dihitung dari tanggal lahir dan dihitung dalam bulan. Dari umur balita kemudian

dapat dilihat status gizinya yang

digolongkan

berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan

Republik lndonesia

nomor:1995/

MENKES/SK/Xlll2010

tentang

Standar

Antropometri Penilaian Status GiziAnak. Dari tabel 5, dapat dilihat bahwa balita

di

RW 09 Kelurahan Demangan sebagian

besar

berstatus

gizi

baik.

Ditemukan balita yang berstatus gizi kurang dan

lebih, serta tidakada balita yang bergizi buruk.

Gambaran

status ekonomi orang tua

terhadap

status gizi balita diRW 09 Kelurahan Demangan Kecamatan Gondokusu man Kota Yogyakarta

Tabel

6

tentang distribusi frekuensi status ekonomi orang tua terhadap status gizi balita di RW

09 Kelurahan Demangan Bulan April Tahun 2015

memaparkan

bahwa

orang

tua

dengan

status ekonomi cukup semuanya memiliki balita dengan status gizi baik. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang telah

dilakukan

sebelumnya

yang

menyebutkan bahwa

terdapat

hubungan

antara

status

gizi

dengan

status

ekonomi keluarga. Faktor ekonomi merupakan suatu penentu status

gizi yang dapat mempengaruhi status

gizi

anak.

Keadaan ekonomi keluarga

yang baik

dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap anggota keluarga.u

Hasil dari penelitian ini

juga

menunjukkan gambaran tentang status gizi balita dengan orang

tua

yang

berstatus ekonomi kurang

yang menunjukkan

bahwa orang

tua yang

berstatus ekonomi kurang memiliki balita dengan status gizi bervariasi yaitu status gizi kurang, status gizi baik'

dan ada yang

berstatus

gizi

lebih.

Hal

ini

menunjukkan

bahwa orang

tua yang

berstatus ekonomi kurang mempengaruhi status gizi anak.

Perilaku

seseorang

dibidang

kesehatan

dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi.'

Gambaran

tingkat

pendidikan

orang

tua

terhadap

status gizi

balita

di

RW 09 Kelurahan

Demangan Kecamatan Gondokusuman

Kota Yogyakarta

-

Hasil

penelitian

ini

menunjukkan bahwa

orang

tua

yang

berpendidikan

tinggi baik

ayah

maupun

ibu

memiliki

balita

dengan seluruhnya berstatus gizi baik. Terdapat 14 orang ayah yang

berpendidikan

tinggi

dan

balitanya

seluruhnya

berstatus

gizi

baik. Begitu pula

dengan

ibu.

Terdapat 15 orang ibu yang berpendidikan tinggi

dan

balitanyapun semuanya berstatus

gizi

baik.

Sementara orang

tua yang

berpendidikan dasar

dan menengah balitanya tidak seluruhnya berstatus

gizi baik. Ayah dan ibu yang yang berpendidikan dasar ataupun menengah memiliki balita dengan status gizi yang beragam baik berstatus gizi baik,

buruk, dan lebih. Penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan

bahwa

tingkat

pendidikan

orang

tua

turut

menentukan status

gizi anak

karena pendidikan sangat mempengaruhi seseorang untuk memahami

dan menerima informasi tentang gizi."

Dari penelitian ini, diketahui bahwa balita yang bertatus gizi baik juga ditemukan pada orang

iua yang berpendidikan dasar maupun menengah mest<ipun diantaranya

ada yang

berstatus gizi kurang dan lebih. Tidak ditemukan balita dengan

gizi buluk pada orang tua yang berpendidikan dasar maupun menengah. Hal ini tentu tidak lepas dari peranan kader di masyarakat yang berperan dalam

membina kesehatan keluarga khususnya balita

yang

dipantau

setiap bulan dengan

kegiatan

i'osyandu sehingga

meskipun

orang

tua

tidak

ber[endidikan tinggi tetapi orang

tua

dapat menerima informasi tentang gizi yang baiksehingga dapat memberikan makanan yang bergizi kepada

balita

sehingga balitanya

memperoleh asupan

makanan

yang cukup sesuai

kebutuhan dan berstatus gizi baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan

hasil

Penelitian

dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan gambaran status ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua

terhadap status

gzi

balita

di

RW

09

Kleurahan

Demangan Kecamatan Gondokusuman

Kota Yogyakarta Bulan April Tahun 2015 bahwa orang

tua yang bersatus ekonomi cukup seluruh balitanya Uerlizi -baik. Orang tua yang berpendidikan tinggi baik ayah maupun ibu seluruh balitanya berstatus gizi baik pula. Sementara orang tua yang berstatus

(6)

ekonomi kurang dan orang tua yang berpendidikan

dasar atau menengah memiliki balita dengan status

gizi kurang, baik, dan lebih. Tidak ditemukan balita

yang bergiziburuk.

SARAN

Berdasarkan

hasil

penelitian,

diketahui lahrya. terdapat balita yang berstatus gizi kurang dan lebih

di

RW 09, untuk itu disarankln kepadi

kader balita untuk lebih

giat

dalam

melakukan pembinaan kepada

para

orang

tua

untuk dapat memantau pertumbuhan dan status gizi balitanya dengan sering menimbang di posyandu, terutama

memperhatikan pada orang tua yang berpendidikan rendah dan yang berstatus ekonomi kuiang untuk

dapat dibina

dan

dimotivasi

untuk

selalu

menimbangkan

balitanya sehingga

terpantau

status gizinya

agar

dapat diperbaiki

segera

sehingga dapat tumbuh dengan

sehat

-dan

berkembang sesuai dengan usianya. Dilihat dari

adanya kemaknaan

antara

status ekonomi dan

tingkat pendidikan orang tua terhadap status gizi

balita, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk melakukan analisis hubungan antara status ekonomi dan tingkat pendidikan oiang tua terhadap

status

gizi

balita. Status

gizi

balita

tidak

hanya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi dan ting(at pendidikan orang tua, namun juga dipengaruhi oleh

banyak

hal

diantaranya

yaitu penya[it

infeksi, riwayat kehamilan ibu, serta riwayat berat lahir bayi.

Untuk

itu

disarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk meneliti

variabel-variabel lain

-yang

berhubungan dengan status gizi balita.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Badan Perencanaan pembangunan Nasional. 2011. Rencana Aksi Nasio,nit"pitngan dan Gizi

2011 .201 S.Jakarta.

2.

Departemen Kesehatan Republik lndonesia.

2009. Laporan

Pelaksan'aan pertemuan

Advokasi

lrogram

perbaikan Gizi

Menuju

Keluarga Sadar Gizi (Kadarzf. Direktorat Gizi

Masyarakat: Jakarta. Diunduh pada tanggal !7

Februari 20l Sdari http://gizi.deikes. go. id

-3.

Supariasa

I

Dewa Nyoman,

Bakri-dan

lbnu

Fajar. 2012. Penilaian

Sfafus

Gizi.

Jakarta:

EGC

4.

Dinas Kesehatan provins[

yogyakarta.2012.

Profil Kesehatan Daerah lstimewa yogyakarta

20 1 2. Dinas Kesehatan : yogyakarta.

5.

Dinas Kesehatan Kota yogyakarta .2013. profil

Kesehatan Kota Yogyakafta 2015. yogyakarta:

Dinas Kesehatan Kota yogyakarta.

W|ayanti, Theresia, Rahmawati,Gambann Status Ekonomi dan ...

Badan Pusat Statistik Kota yogyakarta.2014.

Gondokusuman

dalam

Angka

2014.

Yogyaka rta : B PS kota Yogyakarta.

Notoatmodjo,

Soekidjo. 2010.

Metodotogi

Penelitian Kesehatan Edrsr

Reyisl.

Jakarti:

Rineka Cipta.

Sebataraja, Oenzil,

dan

Asterina.

2014.

Hubungan Sfafus Gizi dengan Sfafus Sosia/

Ekonomi Keluarga

Muris

Sekolah Dasar di

Daerah

Pusat

dan

Pinggiran

Kota

padang. Diunduh pada tanggal

25

Januari 2015 dari

http ://ju rnal.fk. unand.ac. id

Klein,

Miller, Thomson.

2012. Buku

Bidan:

Asuhan

pada

Kehamilan, Kelahiran,

dan

Ke seh atan Wan ita.Jakarta: EGC

7. 8. l l l ,,14

Gambar

Tabel  berikut  ini  menunjukkan  bahwa  masih

Referensi

Dokumen terkait

Usaha subjek ternyata tidaklah sia-sia, dengan dibantu oleh sahabatnya (dukungan) maka ia akhirnya berhasil melakukan coping stres s dengan baik dan saat ini subjek telah

Dengan kemiringan dan misalignment yang terjadi pada penegar wrang pelat tersebut, tegangan yang terjadi pada sambungan wrang pelat dan pembujur alas dalam mengalami

Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Padang yang sukses dalam pengembangan karir berarti karyawan mengalami kemajuan dalam bekerja dimana karyawan dapat meningkatkan

Habibie yang menggantikan Soeharto sejak 21 Mei 1998, dianggap berhasil menjalankan roda pemerintahan, ditandai dengan kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar

Dengan menggunakan metode sistem pakar, diharapkan kemampuan seorang pakar yang ahli dalam masalah kesehatan, khususnya mengenai penyakit pada tulang (dalam hal ini adalah

Sebagian dari limbah B3 yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan. teknologi yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (

Sesuai dengan penjelasan yang telah penulis kemukakan di atas, dalam menulis skripsi ini, akan membahas mengenai permasalahan dengan judul skripsi:

Dalam metode ini, kita tidak menspesifikasikan secara penuh distribusi bersama dari variabel-variabel respons, tetapi hanya menspesifikasikan fungsi link, hubungan