SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT
Keberadaan suatu profesi tentunya harus mendapatkan pengakuan dari
berbagai pihak secara legal. Untuk itu, jika kompetensi pustakawan ingin diakui dan
dihormati oleh masyarakat maka profesi ini juga harus memiliki bukti legal secara
autentik dari profesi tersebut seperti sertifikat profesi, sedangkan proses
pemberian sertifikat disebut dengan sertifikasi. Sertifikasi kompetensi kerja adalah
proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja
nasional Indonesia dan/atau internasional (BNSP, 2004). Tujuan dari program
sertifikasi ini adalah agar pustakawan mendapat pengakuan pengetahuan,
ketrampilan, sikap perilaku di bidang ilmu informasi dan perpustakaan. Ketika
eksistensi keilmuan yang dimiliki pustakawan belum jelas, sertifikasi profesi ini akan
menjadi penting untuk meningkatan kualitas kompetensi pustakawan. Sertifikasi
adalah proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan objektif
melalui asesmen kerja nasional Indonesia dan/atau internasional (BNSP, 2009).
Sedangkan menurut Oklahoma Certification Manual for Public Librarians (2006),
sertifikasi pustakawan adalah proses yang ditentukan, untuk mengenali pencapaian
tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman seseorang pustakawan. Terkait
dengan fungsi sertifikasi bagi pustakawan, Mildred Jordan dalam Libbey (1967)
mengatakan bahwa fungsinya antara lain: 1) sertifikasi berfungsi sebagai metode
untuk menetapkan standar minimum dan pelatihan untuk kelompok pustakawan; 2)
sertifikasi akan membantu menandai batas antara personil profesional dan non‐
profesional yang bekerja di perpustakaan; 3) sertifikasi mendorong pustakawan
baru untuk memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan oleh Asosiasi
Perpustakaan; 4) sertifikasi membantu pustakawan dalam penyusunan administrasi
dan akreditasi yang telah dipersyaratkan oleh badan sertifikasi dan akreditasi
perpustakaan; 5) sertifikasi menjadi kebanggaan (prestise) suatu profesi dan dapat
meningkatkan kondisi kerja pustakawan (Rahayu, dkk., 2011).
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, sertifikasi pustakawan sudah
dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. Seperti halnya di Negara Bagian Wisconsin
tepatnya di Wisconsin Public Library, sertifikasi pustakawan diberikan sejak tahun
1921 ketika Asosiasi Perpustakaan Wisconsin mendesak lembaga legislatif untuk
membuat kebijakan hukum sertifikasi pustakawan publik. Tujuanya untuk
pengembangan pustakawan publik dan perbaikan perpustakaan umum (Evers,
2011). Menurut Kentucky Certification and Recertification Manual for Librarians dan
Oklahoma Certification Manual for Public Librarian (2006), menjelaskan bahwa
sertifikasi profesi yang diberikan kepada pustakawan memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Sertifikasi dapat meningkatkan layanan perpustakaan umum ke seluruh
Negara Bagian Kentucky dan Oklahoma.
2. Memberikan motivasi kepada pustakawan umum untuk mendapatkan,
menjaga, dan meningkatkan ketrampilannya melalui pendidikan dasar dan
3. Mengenal pustakawan–pustakawan umum yang sedang meningkatkan
pengetahuan dan skilnya dalam rangka menyediakan layanan perpustakaan
yang lebih baik.
4. Meningkatkan citra publik terhadap profesi pustakawan dan perpustakaan.
5. Menyediakan petujuk atau guide line dalam berbagai kegiatan yang
dilaksanakan Badan Perpustakaan Publik dan Dewan Pengawas
Perpustakaan, khususnya untuk pemilihan dan mempertahankan pustakawan di lembaganya.
6. Membantu penataan program‐program pendidikan perpustakaan menuju
sistem pendidikan pustskawan yang lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara ringkas tentang jenis‐jenis sertifikat profesi
pustakawan di tiga Negara bagian Amerika Serikat, seperti di Oklahoma, Kentucky,
dan Wisconsin, serta penjelasan mengenai prosedur pendaftaran sertifikasi
pustakawan di Kentucky dan New York.
Sertifikasi Pustakawan di Oklahoma
Sertifikat profesi yang diberikan kepada pustakawan di Oklahoma
berdasarkan tingkatan atau levelnya. Di Oklohoma terdapat tujuh level sertifikat
profesi yang diberikan kepada pustakawan, yaitu:
1. Sertifikat level I
Diberikan kepada pustakawan perpustakaan umum yang telah menyelesaikan
studi perpustakaan.
2. Sertifikat Level II
Diberikan kepada lulusan asisten teknik pustakawan dari universitas atau
akademi yang terakreditasi; atau kursus perpustakaan selama 6 jam per
semester; atau 3 tahun berpengalaman di perpustakaan dan menyelesaikan
studi perpustakaan.
3. Sertifikat Level III
Diberikan kepada S1 bidang ilmu perpustakaan dari universitas yang
terakreditasi; atau 5 tahun berpengalaman di perpustakaan dan menyelesaikan
sekolah ilmu perpustakaan; S1 yang mempelajari 15 jam semester ilmu
perpustakaan; atau asisten teknik perpustakaan dari universitas yang
terakreditasi dan 5 tahun berpengalaman di dalam perpustakaan.
4. Sertifikat Level IV
Diberikan kepada lulusan S1 bidang perpustakaan dan informasi dari universitas
yang terakreditasi; S2 dalam bidang perpustakaan dan informasi yang tidak
diakreditasi oleh ALA; atau S2 bukan ilmu perpustakaan atau informasi yang
terakreditasi, dengan minimum 15 jam persemester pelajaran ilmu
perpustakaan dan informasi.
5. Sertifikat Level V
Diberikan kepada lulusan S2 bidang perpustakaan dari universitas yang
terakreditasi oleh ALA.
Diberikan kepada lulusan S2 bidang perpustakaan dan informasi dari
universitas yang terakreditasi oleh ALA dan berpengalaman 3 tahun setelah
menyandang gelar S2.
7. Sertifikat Level VII
Diberikan kepada lulusan S2 ilmu perpustakaan dan informasi dari universitas
yang terakreditasi ALA, dan 6 tahun berpengalaman. Selama 3 tahun harus
berpengalaman di bidang administrasi perpustakaan atau S2 perpustakaan dan
informasi (advanced study) yang terakreditasi dari ALA dan berpengalaman 5
tahun, tetapi 3 tahun khusus di bidang administrasi.
Di Oklahoma sertifikasi pustakawan diberikan oleh badan sertifikasi yang
bernama Oklahoma Department of Libraries. Badan Sertifikasi ini terdiri atas:
1. Anggota
Terdiri dari dua orang pustakawan dari Asosiasi Profesi Pustakawan Oklahoma, dua orang dari departemen ilmu perpustakaan, dan seorang spesialis atau ahli sertifikasi.
2. Sebagai persyaratan; untuk masa kerja bagi anggota tim penilai sertifikasi
minimal 3 tahun. Kalau sudah memenuhi criteria tersebut berarti dia sudah ahli sertifikasi dan dapat menjadi anggota tetap.
3. Kegiatan pertemuan badan dilakukan minimal 2 kali dalam setahun.
4. Tugas Badan:
a) Membuat laporan ke Badan Eksekutif Departemen Ilmu Perpustakaan dan
Asosiasi Pustakawan Oklahoma tentang status pustakawan yang
disertifikasi.
b) Mereview pertanyaan proses sertifikasi yang akan diajukan ke
pustakawan.
c) Mendengarkan banding terhadap proses sertifikasi.
d) Memberikan persetujuan atau rekomendasi terhadap penyelenggara
workshop tentang perpustakaan.
e) Memberikan persetujuan atau rekomendasi terhadap materi yang akan
diujikan dalam sertifikasi.
f) Memproses permintaan sertifikasi pustakawan yang akan dipakai ke luar
negeri Di Oklahoma, sertifikasi pustakawan diberikan oleh pustakawan spesialis yang ahli sertifikasi. Adapun tugas dari ahli sertifikasi ini antara lain: a) Bekerja dengan badan sertifikasi b) Mengeluarkan sertifikat dan perpanjangan sertifikat. c) Melaksanakan sekolah perpustakaan umum. d) Melaksanakan worshop untuk pendidikan lanjutan. Sertifikasi Pustakawan di Kentucky
Di Kentucky, jenis sertifikat profesi yang diberikan kepada pustakawan itu
berdasarkan tingkat profesionalisme pustakawan. Terdapat enam jenis sertifikat
pustakawan yang diberikan di Kentucky antara lain:
Diberikan kepada penyandang gelar S2 bidang Ilmu Perpustakaan dari suatu sekolah perpustakaan yang telah diakreditasi oleh American Library Association (ALA) dan berlaku selama 5 tahun. 2. Sertifikat professional II Diberikan kepada penyandang S2 dalam bidang ilmu perpustakaan dari sekolah yang tidak diakreditasi oleh ALA atau suatu lulusan S2 dengan sedikitnya 15 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5 tahun 3. Sertifikat professional III Diberikan kepada pelamar yang memenuhi persyaratan–persyaratan sebelum 1 Juli 2011 dengan kriteria sebagai berikut: a) S1 dengan 21 jam pelajaran ilmu perpustakaan berlaku 5 tahun. b) S2 dengan 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5 tahun. 4. Sertifikat professional IV
Diberikan jika pelamar lulus dari ujian sertifikasi pustakawan sebelum 1 Juli
1980, dan berlaku selama 5 tahun
5. Sertifikat Para Professional
Diberikan kepada para pelamar yang telah menyelesaikan atau memperoleh:
a) Enam puluh jam pelatihan akademi termasuk di dalamnya 12 jam pelajaran
ilmu perpustakaan dan berpengalaman selama 2 tahun bekerja full‐time.
b) Lulusan suatu diploma (D3) atau GED sedikitnya 15 jam pelajaran ilmu
perpustakaan dan pengalaman bekerja full‐time selama 5 tahun.
c) Lulusan S1 dengan sedikitnya 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan.
d) Lulusan S2 dengan sedikitnya 6 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan
berlaku selama 5 tahun. 6. Sertifikat berpengalaman di perpustakaan Diberikan jika pelamar menyelesaikan atau mendapatkan: a) Suatu diploma (High School Diploma) atau GED. b) Sejumlah 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan c) Sejumlah 9 jam ilmu perpustakaan dan 3 jam pelajaran bidang yang berkaitan d) Sejumlah 6 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan pengalaman bekerja full‐ time di perpustakaan selama 10 tahun.
e) S1 dan 6 jam pelajaran dalam ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5
tahun.
Di Kentucky sertifikasi pustakawan diberikan oleh The Kentucky State Board
for the Certifiation yang didirikan oleh Kentucky General Asembly tahun 1938 untuk
memenuhi Hukum Kewenangan (Statutory Authory) KRS 171.230‐300 (tentang
sertifikasi pustakawan publik). Beberapa kriteria untuk menjadi anggota Lembaga
Sertifikasi Pustakawan di Negara bagian ini adalah:
1. Anggota
Terdiri dari pustakawan pemerintah, dua pustakawan professional yang dapat
bekerja full time, dua orang dari Dewan Pengawas Perpustakaan, satu orang
2. Sebagai persyaratan; masa kerja pustakawan di LSP ini minimal sudah 4 tahun
menjadi pustakawan di lembaga pemerintah, dan mereka dapat menjadi
anggota tetap. 3. Kegiatan pertemuan badan dilakukan minimal 1 kali dalam setahun. 4. Tugas badan: a) Mereview pertanyaan proses sertifikasi. b) Mendengarkan banding terhadap proses sertifikasi. c) Memberikan persetujuan/rekomendasi terhadap materi klas perpustakaan. d) Menerbitkan sertifikat dan memperpanjang /memperbaharui sertifikat. Sertifikasi pustakawan di Kentucky diberikan oleh Konsultan yang mengurusi bagian pendidikan lanjutan profesi pustakawan. Adapun tugas konsultan terebut adalah: a) Bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Nasional. b) Bekerjasama dengan universitas untuk mengembangkan pendidikan dasar dan lanjutan perpustakaan.
c) Menyediakan program dan workshop untuk pendidikan lanjutan di seluruh
Negara.
d) Mengesahkan jumlah staf perpustakaan atau pustakawan yang mendapat
sertifikasi setiap tahun.
Sertifikasi Pustakawan di Wisconsin
Sertifikat profesi yang diberikan kepada pustakawan di Wisconsin
berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikannya. Di Wisconsin terdapat tiga jenis
sertifikat profesi pustakawan yaitu Reguler Certification, Temporary Certification,
dan lapsed certification. 1. Reguler Certification
Sertifikasi reguler dikeluarkan secara teratur untuk jangka waktu lima tahun
sekali, dengan sistem perpanjangan waktu. Sertifikasi ini dapat diperpanjang
apabila bukti‐bukti persyaratan sudah dianggap memenuhi. Sertifikasi reguler
dikeluarkan oleh Divisi Perpustakaan, Teknologi, dan Masyarakat. Kelanjutan
sertifikasi ini berkaitan dengan posisi jabatan dan tingkat pendidikan yang
diizinkan oleh asosiasi profesi kepustakawanan. Sertifikat regular dapat
diperpanjang dan diperbaharui sebelum satu bulan berakhirnya masa berlaku.
Sertifikasi regular ini diberikan Divisi Administrasi Perpustakaan Dasar Publik,
Divisi Administrasi Perpustakaan, Divisi Organisasi dan Manajemen Koleksi, dan
Divisi Layanan Masyarakat Umum. Pustakawan yang diberikan sertifikasi ini
dibagi dalam tiga level yaitu:
a) Level I: Untuk memperoleh sertifikasi regular level I pustakawan harus
terdaftar dalam kode administrator perpustakaan umum (daerah).
Persyaratan utamanya adalah kualifikasi pendidikan (minimal Magister
Perpustakaan) dan perpustakaan tempat bekerja sudah terakreditasi.
b) Level II: diberikan kepada pustakawan lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan
(S1), dan ditambah dengan hasil diklat atau kursus, yang sudah disetujui
oleh asosiasi perpustakaan umum.
perguruan tinggi yang diakreditasi oleh asosiasi profesi. Angka kredit
diperoleh dari 12 kredit semester dan disertai hasil kursus
kepustakawanan. 2. Temporary Certification
Sertifikat sementara dapat diberikan kepada pustakawan yang memiliki
sertifikasi kadaluwarsa untuk setidaknya satu tahun dan pemohon belum
menjabat sebagai administrator dari sebuah perpustakaan umum. Pemohon
sertifikasi harus melengkapi persyaratan yang ditetapkan Divisi Sertifikasi.
Persyaratan yang harus dilengkapi adalah kualifikasi pendidikan perpustakaan.
Namun, jika dalam perjalanannya pustakawan sudah mendapatkan jabatan
sebagai direktur perpustakaan (untuk menduduki jabatan tersebut harus
tersertifikasi terlebih dahulu), maka Asosiasi Perpustakaan dapat memberikan
sertifikasi yang bersifat sementara, dengan masa waktu tiga bulan, dan setelah
itu sertifikasi sementara ini akan berakhir. Jika kualifikasi sebagai direktur
perpustakaan sudah terpenuhi maka sertifikasi sementara ini tidak akan
diberikan lagi. Sertifikasi sementara ini dibagi dalam tiga level, yaitu:
a) Level I: Sertifikasi sementara level I ditujukan bagi pustakawan pemohon
sertifikasi, dengan pendidikan minimal sarjana perpustakaan. Jika
pemohon sudah memeliki gelar magister, maka sertifikat profesinya sudah
tidak berlaku. Hal yang harus dilakukan pemohon sertifikasi adalah
menyediakan pembagian jadwal secara tertulis untuk memenuhi
persyaratan yang ditentukan, dan itupun harus disetujui oleh Divisi yang
mengurusi sertifikasi ini. Sertifikat ini hanya berlaku sampai satu tahun dan tidak terbarukan.
b) Level II: Sertifikasi sementara level II dapat diperoleh dengan dua cara,
yaitu: (1) seorang pemohon untuk sertifikasi level II harus yang memiliki
gelar sarjana perpustakaan, tetapi tidak untuk mendapatkan kredit
semester 12 dari kursus atau pendidikan yang setara, dan (2) Pemohon juga
menyiapkan jadwal tertulis dari persyaratan yang harus dipenuhi da
disetujui oleh Divisi sertifikasi yang bersangkutan. Sertifikasi ini dapat
diperpanjang tiga kali dalam setiap tahunnya dan tidak lebih dari empat
tahun.
c) Tingkat III: Sertifikasi sementara level III ini dapat diperoleh apabila
pemohon memiliki 54 kredit semester. Jika pemohon hanya memperoleh
12 kredit semester dari kursus atau pendidikan yang setara, maka harus
mendapatkan persetujuan dari devisi sertifikasi. Pemohon juga harus
menyediakan pembagian jadwal secara tertulis untuk menyelesaikan
persyaratan sertifikasi ini. Sertifikat ini dapat iperbaharui secara tahunan
hingga tiga kali dalam waktu maksimal empat tahun. 3. Lapsed Certification
Pemohon dianggap memiliki Lapsed Certification apabila ketika menjadi
pustakawan dia bukan lulusan sarjana perpustakaan. Lapsed Certification
dianggap sebagai pemberian sertifikat profesi yang tidak sesuai dengan bidang
keilmuannya. Pustakawan dapat mendapat sertifikat regular jika
yang harus dipenuhi pemohon adalah harus melanjutkan sekolah bidang
perpustakaan dan lulus menjadi sarjana perpustakaan. Sertifikasi ini bersifat
sementara, karena hanya berlaku sampai satu tahun dan tidak terbarukan.
Prosedur Sertifikasi Pustakawan
Prosedur sertifikasi pustakawan yang dilakukan di Kentucky State Board for
Cetification of Librarians sudah dapat dilakukan secara online dan dilakukan tanpa adanya ujian sertifikasi, artinya pustakawan hanya mengumpulkan berkas portofolio yang sudah ditentukan oleh lembaga sertifikasi di Negara bagian tersebut. Adapun
prosedur sertifikasi yang diteraptkan di Negara bagian Kenctucky adalah sebagai
berikut:
1. Mencari informasi tentang perolehan sertifikasi di Kentucky Departement for
Libraries and Archives (KDLA) atau membaca di website www.kdla.net.
2. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi.
3. Melampirkan dokumen‐dokumen persyaratan hasil pendidikan yang telah
diverifikasi, seperti transkrip atau hasil nilai dari perkuliahan sekolah
perpustakaan.
4. Membayar biaya sebesar $ 20,00 kepada Kentucky State Board for Cetification
of Librarians.
5. Mengirim berkas lamaran yang asli ke Kentucky State Board for Cetification of
Librarians.
6. Sertifikat diterima.
Sertifikat ini akan diberikan dalam kurun waktu maksimal 60 hari. Jika
pustakawan dalam waktu tersebut belum mendapatkan sertifikatnya maka
dapat melakukan konfirmasi balik ke KDLA.
Karena sertifikasi pustakawan di Negara bagian Kenctucky memiliki keterbatasan
waktu yaitu hanya berlaku sampai 5 tahun sekali, maka pustakawan juga dapat
melakukan perpanjangan sertifikatnya. Beberapa prosedur perpanjangan sertifikat
pustakawan di KDLA ini adalah sebagai berikut:
1. Mencari informasi mengenai persyaratan lanjutan sertifikasi di website
www.kdla.net. 2. Mengisi formulir sertifikasi ulang yaitu: a) Application for Certification of Librarianship b) Renewal Application for Certification of Librarianship c) Continuing Education Learning Activity Report d) Annual Summation of Learning Activities
3. Melampirkan bukti‐bukti capaian kegiatan tentang kepustakawanan selama 5
tahun.
4. melampirkan bukti‐bukti dokumen kegiatan kepustakawanan setiap tahun.
5. Konfirmasi ulang ke KDLA untuk mem‐validasi bukti‐bukti dokumen yang sudah
dilampirkan.
6. Mencari dan mengisi formulir aplikasi pembaharuan sertifikat di website
www.kdla.net
8. Membayar biaya sebesar $ 20,00 kepada Kentucky State Board for Cetification of Librarians.
9. Mengirim berkas lamaran yang asli ke Kentucky State Board for Cetification of
Librarians
10. Sertifikat diterima.
Sertifikat ini akan diberikan dalam kurun waktu maksimal 60 hari. Jika pustakawan
dalam waktu tersebut belum mendapatkan sertifikatnya maka dapat melakukan
konfirmasi balik ke KDLA (Rahayu, dkk.,2011)
Hal itu berbeda dengan program sertifikasi yang dilaksanakan di The
University of the State of New York, Winsdor (1917) mengatakan bahwa ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan oleh pustakawan ketika menginginkan sertifikasi, yaitu:
1. Mengumpulkan catatan kegiatan pustakawan
Pencatatan kemampuan dan kegiatan pustakawan berguna untuk kepentingan perpustakaan dan menentukan kualifikasi pustakawan. Bukti catatan kegiatan
ini berfungsi sebagai portofolio, di mana catatan ini akan dijadikan sebagai
salah satu syarat penilaian untuk mendapatkan sertifikasi. penilaian portofolio ini dilakukan oleh Dewan Pengawas Perpustakaan di Negara bagia tersebut.
2. Standar kompetensi perpustakaan
Departemen yang mengurusi sertifikasi bertugas memberikan otoritas penuh
kepada perpustakaan untuk menentukan pustakawan yang sesuai dengan
kebutuhan kompetensi yang dimiliki. Pustakawan yang ingin mendapatkan
sertifikasi harus memenuhi kriteria dan peraturan perpustakaan. jadi, di Negara
bagian ini yang menentukan standar kompetensi pustakawa adalah lembaga
perpustakaannya, bukan dari Lembaga Sertifikasi Negara.
3. Persyaratan sertifikasi
Standar kompetensi pustakawan yang ditentukan oleh perpustakaan (lembaga
tempat bekerja), pada umumnya hanya untuk memenuhi persyaratan
kompetensi lokal. Untuk itu, standar local ini perlu mengadopsi suatu
persyaratan baku sistem sertifikasi yang berlaku secara nasional.
4. Uji Kompetensi
Untuk melaksanakan uji kompetensi sertifikasi ini tentunya membutuhkan
banyak waktu, tenaga dan biaya untuk melaksanakan program sertifikasi
pustakawan. Apalagi sistem sertifikasi yang digunakan cukup rumit, sehingga
perlu dilakukan uji kompetensi secara sistematis agar lebih efektif.
5. Peningkatan standar pelayanan
Setelah pustakawan mendapatkan sertifikasi, hendaknya juga dapat menyusun
standar pelayanan yang memenuhi kebutuhan perpustakaan. Diharapkan
dengan adanya pustakawan yang sudah tersertifikasi, mereka mampu
menciptakan pelayanan perpustakaan yang lebih baik. Karena jika standar
perpustakaan masih rendah, pustakawan akan merasa kesulitan untuk
mendapatkan sertifikasi.
Secara umum, kendala yang dihadapi di Negara bagian Amerika di atas, yaitu:
1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat pustakawan
2. Jenis sertifikat yang diterbitkan di setiap negara bagian tidak sama.
3. Masa berlaku sertifikat antar negara bagian tidak sama.
4. Batas usia pustakawan penerima sertifikat tidak sama.
5. Biaya sertifikasi yang dibebankan kepada pustakawan tidak sama.
6. Waktu yang diperlukan untuk mengurus sertifikat pustakawan tidak sama
(Rahayu, dkk., 2011).
Daftar Pustaka
1. BNSP. 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004
Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
2. BNSP. 2006. Persyaratan Umum Tempat Uji Sertifikasi. Jakarta: Badan Nasional
Sertifikasi Profesi.
3. Evers, Tony. 2011. Certification Manual for Wisconsin Public Library Directors.
Wisconsin Department of Public Instruction. Diakses tanggal 3 Oktober 2011, dalam dpi.wi.gov/pld/cert.html.
4. Kentucky Certification and Recertification Manual for Librarians. Diakses tanggal
22 Juni 2011, dalam http://kdla.ky.gov/librarians/staffdevelopment/
Documents/manual.pdf
5. Libbey, Miriam Hawkins. MLA Certification:The Certification Program and
Education for Medical Librarianship. Atlanta: A. W. Calhoun Medical Library
Emory University. Bulletin of the Medical Library Association, 1967. Diakses
tanggal 3 Oktober 2011, dalam http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc
/articles/PMC198486/pdf/mlab 00170‐0024.pdf.
6. Oklahoma Certification Manual for Public Librarians; 2006. Diakses tanggal 3 Oktober 2011, dalam http://www.odl.state.oke.us/servlib/certman.
7. Rahayu, Rochani Nani, dkk. 2011. Persepsi Kepala Perpustakaan dan Pustakawan
di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Terhadap Sertifikasi Profesi
Pustakawan. Jakarta: Perpusnas RI
8. Windsor, P.L. Standardization Of Libraries And Certification Of Librarians. Bulletin
of the American Library Association, Vol. 11, No. 4, Papers Andproceedings Of The Thirty‐Ninth Annual Meeting Of The American Libraryassociation (July 1917), pp.
135‐140. Diakses tanggal 27 Juni 2011, dalam