• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

  SERTIFIKASI PUSTAKAWAN DI NEGARA BAGIAN AMERIKA SERIKAT 

   

Keberadaan suatu profesi tentunya harus mendapatkan pengakuan dari 

berbagai pihak secara legal. Untuk itu, jika kompetensi pustakawan ingin diakui dan 

dihormati oleh masyarakat maka profesi ini juga harus memiliki bukti legal secara 

autentik  dari  profesi  tersebut  seperti  sertifikat  profesi,  sedangkan  proses 

pemberian sertifikat disebut dengan sertifikasi. Sertifikasi kompetensi kerja adalah 

proses  pemberian  sertifikat  kompetensi  yang  dilakukan  secara  sistematis  dan 

obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja 

nasional  Indonesia  dan/atau  internasional  (BNSP,  2004).  Tujuan  dari  program 

sertifikasi  ini  adalah  agar  pustakawan  mendapat  pengakuan  pengetahuan, 

ketrampilan, sikap perilaku  di  bidang ilmu informasi dan perpustakaan. Ketika 

eksistensi keilmuan yang dimiliki pustakawan belum jelas, sertifikasi profesi ini akan 

menjadi penting untuk meningkatan kualitas kompetensi pustakawan. Sertifikasi 

adalah proses pemberian sertifikat yang dilakukan secara sistematis dan objektif 

melalui asesmen kerja nasional Indonesia dan/atau internasional (BNSP, 2009). 

Sedangkan menurut Oklahoma  Certification  Manual for Public  Librarians (2006), 

sertifikasi pustakawan adalah proses yang ditentukan, untuk mengenali pencapaian 

tingkat pendidikan,  pelatihan, dan pengalaman seseorang  pustakawan. Terkait 

dengan fungsi sertifikasi bagi pustakawan, Mildred Jordan dalam Libbey (1967) 

mengatakan bahwa fungsinya antara lain: 1) sertifikasi berfungsi sebagai metode 

untuk menetapkan standar minimum dan pelatihan untuk kelompok pustakawan; 2) 

sertifikasi akan membantu menandai batas antara personil profesional dan non‐

profesional yang bekerja di perpustakaan; 3) sertifikasi mendorong pustakawan 

baru  untuk  memenuhi  standar  pendidikan  yang  ditetapkan  oleh  Asosiasi 

Perpustakaan; 4) sertifikasi membantu pustakawan dalam penyusunan administrasi 

dan akreditasi yang  telah dipersyaratkan oleh badan sertifikasi dan akreditasi 

perpustakaan; 5) sertifikasi menjadi kebanggaan (prestise) suatu profesi dan dapat 

meningkatkan kondisi kerja pustakawan (Rahayu, dkk., 2011).  

Di  Negara  maju  seperti  Amerika  Serikat,  sertifikasi  pustakawan  sudah 

dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. Seperti halnya di Negara Bagian Wisconsin 

tepatnya di Wisconsin Public Library, sertifikasi pustakawan diberikan sejak tahun 

1921 ketika Asosiasi Perpustakaan Wisconsin mendesak lembaga legislatif untuk 

membuat  kebijakan  hukum  sertifikasi  pustakawan  publik.  Tujuanya  untuk 

pengembangan  pustakawan publik dan  perbaikan perpustakaan  umum (Evers, 

2011). Menurut Kentucky Certification and Recertification Manual for Librarians dan 

Oklahoma  Certification  Manual  for  Public  Librarian  (2006),  menjelaskan  bahwa 

sertifikasi  profesi  yang  diberikan  kepada  pustakawan  memiliki  tujuan  sebagai 

berikut:  

1. Sertifikasi  dapat  meningkatkan  layanan  perpustakaan  umum  ke  seluruh 

Negara Bagian Kentucky dan Oklahoma. 

2. Memberikan  motivasi  kepada  pustakawan  umum  untuk  mendapatkan, 

menjaga, dan meningkatkan ketrampilannya melalui pendidikan dasar dan 

(2)

3. Mengenal  pustakawan–pustakawan  umum  yang  sedang  meningkatkan   

pengetahuan dan skilnya dalam rangka menyediakan layanan perpustakaan 

yang lebih baik. 

4. Meningkatkan citra publik terhadap profesi pustakawan dan perpustakaan. 

5. Menyediakan  petujuk  atau  guide  line  dalam  berbagai  kegiatan  yang 

dilaksanakan  Badan  Perpustakaan  Publik  dan  Dewan  Pengawas 

Perpustakaan, khususnya untuk pemilihan dan mempertahankan pustakawan  di lembaganya. 

6. Membantu penataan  program‐program  pendidikan  perpustakaan  menuju 

sistem pendidikan pustskawan yang lebih baik.  

Artikel  ini  akan  membahas  secara  ringkas  tentang jenis‐jenis  sertifikat  profesi 

pustakawan di tiga Negara bagian Amerika Serikat, seperti di Oklahoma, Kentucky, 

dan  Wisconsin,  serta  penjelasan  mengenai  prosedur  pendaftaran  sertifikasi 

pustakawan di Kentucky dan New York.   

Sertifikasi Pustakawan di Oklahoma 

Sertifikat  profesi  yang  diberikan  kepada  pustakawan  di  Oklahoma 

berdasarkan tingkatan atau levelnya. Di Oklohoma terdapat tujuh level sertifikat 

profesi yang diberikan kepada pustakawan, yaitu:  

1. Sertifikat level I 

Diberikan kepada pustakawan perpustakaan umum yang telah menyelesaikan 

studi perpustakaan. 

2. Sertifikat Level II 

Diberikan kepada  lulusan  asisten  teknik pustakawan  dari  universitas atau 

akademi  yang  terakreditasi;  atau  kursus  perpustakaan  selama  6  jam  per 

semester; atau 3 tahun berpengalaman di perpustakaan dan menyelesaikan 

studi perpustakaan. 

3. Sertifikat Level III 

Diberikan  kepada  S1  bidang  ilmu  perpustakaan  dari  universitas  yang 

terakreditasi; atau 5 tahun berpengalaman di perpustakaan dan menyelesaikan 

sekolah  ilmu  perpustakaan;  S1  yang  mempelajari  15  jam  semester  ilmu 

perpustakaan;  atau  asisten  teknik  perpustakaan  dari  universitas  yang 

terakreditasi dan 5 tahun berpengalaman di dalam perpustakaan. 

4. Sertifikat Level IV 

Diberikan kepada lulusan S1 bidang perpustakaan dan informasi dari universitas  

yang terakreditasi; S2 dalam bidang perpustakaan dan informasi yang tidak 

diakreditasi oleh ALA; atau S2 bukan ilmu perpustakaan atau informasi yang 

terakreditasi,  dengan  minimum  15  jam  persemester  pelajaran  ilmu 

perpustakaan dan informasi. 

5. Sertifikat Level V 

Diberikan  kepada  lulusan  S2  bidang  perpustakaan  dari  universitas  yang 

terakreditasi  oleh ALA. 

(3)

Diberikan  kepada  lulusan  S2  bidang  perpustakaan  dan  informasi  dari 

universitas yang terakreditasi oleh ALA dan berpengalaman 3 tahun setelah 

menyandang gelar S2. 

7. Sertifikat Level VII 

Diberikan kepada lulusan S2 ilmu perpustakaan dan informasi dari universitas 

yang terakreditasi ALA, dan 6 tahun berpengalaman. Selama 3 tahun harus 

berpengalaman di bidang administrasi perpustakaan atau S2 perpustakaan dan 

informasi (advanced study) yang terakreditasi dari ALA dan berpengalaman 5 

tahun, tetapi 3 tahun khusus di bidang administrasi. 

Di Oklahoma sertifikasi pustakawan diberikan oleh badan sertifikasi yang 

bernama Oklahoma Department of Libraries. Badan Sertifikasi ini terdiri atas: 

1. Anggota 

Terdiri dari dua orang pustakawan dari Asosiasi Profesi Pustakawan Oklahoma,  dua orang dari departemen ilmu perpustakaan, dan seorang spesialis atau ahli  sertifikasi. 

2. Sebagai persyaratan; untuk masa kerja bagi anggota tim penilai sertifikasi 

minimal 3 tahun. Kalau sudah memenuhi criteria tersebut berarti dia sudah ahli  sertifikasi dan dapat menjadi anggota tetap. 

3. Kegiatan pertemuan badan dilakukan minimal 2 kali dalam setahun. 

4. Tugas Badan: 

a) Membuat laporan ke Badan Eksekutif Departemen Ilmu Perpustakaan dan 

Asosiasi  Pustakawan  Oklahoma  tentang  status  pustakawan  yang 

disertifikasi.  

b) Mereview pertanyaan proses sertifikasi yang akan diajukan ke 

pustakawan. 

c) Mendengarkan banding terhadap proses sertifikasi. 

d) Memberikan  persetujuan  atau  rekomendasi  terhadap  penyelenggara 

workshop tentang perpustakaan. 

e) Memberikan persetujuan atau rekomendasi terhadap materi  yang akan 

diujikan dalam sertifikasi. 

f) Memproses permintaan sertifikasi pustakawan yang akan dipakai ke luar 

negeri  Di Oklahoma, sertifikasi pustakawan diberikan oleh pustakawan spesialis yang  ahli sertifikasi. Adapun tugas dari ahli sertifikasi ini antara lain:  a) Bekerja dengan badan sertifikasi  b) Mengeluarkan sertifikat dan perpanjangan sertifikat.  c) Melaksanakan sekolah perpustakaan umum.  d) Melaksanakan worshop untuk pendidikan lanjutan.    Sertifikasi Pustakawan di Kentucky 

Di Kentucky, jenis sertifikat profesi yang diberikan kepada pustakawan itu 

berdasarkan tingkat profesionalisme pustakawan. Terdapat enam jenis sertifikat 

pustakawan yang diberikan di Kentucky antara lain: 

(4)

Diberikan kepada penyandang gelar S2 bidang Ilmu Perpustakaan dari suatu  sekolah perpustakaan yang telah diakreditasi oleh American Library Association  (ALA) dan berlaku selama 5 tahun.  2. Sertifikat professional II  Diberikan kepada penyandang S2 dalam bidang ilmu perpustakaan dari sekolah  yang tidak diakreditasi oleh ALA atau suatu lulusan S2 dengan sedikitnya 15 jam  pelajaran ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5 tahun  3. Sertifikat professional III  Diberikan kepada pelamar yang memenuhi persyaratan–persyaratan sebelum 1  Juli 2011 dengan kriteria sebagai berikut:  a) S1 dengan 21 jam pelajaran ilmu perpustakaan berlaku 5 tahun.  b) S2 dengan 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5 tahun.  4. Sertifikat professional IV 

Diberikan jika pelamar lulus dari ujian sertifikasi pustakawan sebelum 1 Juli 

1980, dan berlaku selama 5 tahun   

5. Sertifikat Para Professional 

Diberikan kepada para pelamar yang telah menyelesaikan atau memperoleh: 

a) Enam puluh jam pelatihan akademi termasuk di dalamnya 12 jam pelajaran 

ilmu perpustakaan dan  berpengalaman selama 2 tahun bekerja full‐time. 

b) Lulusan suatu diploma (D3) atau GED sedikitnya 15 jam pelajaran ilmu 

perpustakaan dan  pengalaman bekerja full‐time selama 5 tahun. 

c) Lulusan S1 dengan sedikitnya 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan. 

d) Lulusan S2 dengan sedikitnya 6 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan 

berlaku selama 5 tahun.  6. Sertifikat berpengalaman di perpustakaan  Diberikan jika pelamar menyelesaikan atau mendapatkan:  a) Suatu diploma (High School Diploma) atau GED.  b) Sejumlah 12 jam pelajaran ilmu perpustakaan  c) Sejumlah 9 jam ilmu perpustakaan dan 3 jam pelajaran bidang yang  berkaitan  d) Sejumlah 6 jam pelajaran ilmu perpustakaan dan  pengalaman bekerja full‐ time di  perpustakaan selama 10 tahun.  

e) S1 dan 6 jam pelajaran dalam ilmu perpustakaan dan berlaku selama 5 

tahun. 

Di  Kentucky sertifikasi pustakawan diberikan oleh The Kentucky  State Board 

for the Certifiation yang didirikan oleh Kentucky General Asembly tahun 1938 untuk 

memenuhi  Hukum  Kewenangan  (Statutory  Authory)  KRS  171.230‐300  (tentang  

sertifikasi pustakawan publik).  Beberapa kriteria untuk menjadi anggota Lembaga 

Sertifikasi Pustakawan di Negara bagian ini adalah: 

1. Anggota 

Terdiri dari pustakawan pemerintah, dua pustakawan professional yang dapat 

bekerja full time, dua orang dari Dewan Pengawas Perpustakaan, satu orang 

(5)

2. Sebagai persyaratan; masa kerja pustakawan di LSP ini minimal sudah 4 tahun 

menjadi  pustakawan  di  lembaga  pemerintah,  dan  mereka  dapat  menjadi 

anggota tetap.  3. Kegiatan pertemuan badan dilakukan minimal 1 kali dalam setahun.  4. Tugas badan:  a) Mereview pertanyaan proses sertifikasi.  b) Mendengarkan banding terhadap proses sertifikasi.  c) Memberikan persetujuan/rekomendasi terhadap materi klas perpustakaan.  d) Menerbitkan sertifikat dan memperpanjang /memperbaharui sertifikat.  Sertifikasi pustakawan di Kentucky diberikan oleh Konsultan yang mengurusi bagian  pendidikan lanjutan profesi pustakawan. Adapun tugas konsultan terebut adalah:  a) Bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Nasional.  b) Bekerjasama dengan universitas untuk mengembangkan pendidikan dasar dan  lanjutan perpustakaan. 

c) Menyediakan program dan workshop untuk pendidikan lanjutan di seluruh 

Negara. 

d) Mengesahkan jumlah staf perpustakaan atau pustakawan yang mendapat 

sertifikasi setiap tahun.   

Sertifikasi Pustakawan di Wisconsin 

Sertifikat  profesi  yang  diberikan  kepada  pustakawan  di  Wisconsin 

berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikannya. Di Wisconsin terdapat tiga jenis 

sertifikat profesi pustakawan yaitu Reguler Certification, Temporary Certification, 

dan lapsed certification.  1. Reguler Certification 

Sertifikasi reguler dikeluarkan secara teratur untuk jangka waktu lima tahun   

sekali, dengan sistem perpanjangan waktu. Sertifikasi ini dapat diperpanjang  

apabila bukti‐bukti persyaratan sudah dianggap memenuhi. Sertifikasi reguler 

dikeluarkan oleh Divisi Perpustakaan, Teknologi, dan Masyarakat. Kelanjutan 

sertifikasi ini berkaitan dengan posisi jabatan dan tingkat pendidikan yang 

diizinkan  oleh  asosiasi  profesi  kepustakawanan.  Sertifikat  regular  dapat 

diperpanjang dan diperbaharui sebelum satu bulan berakhirnya masa berlaku.  

Sertifikasi regular ini diberikan Divisi Administrasi Perpustakaan Dasar Publik, 

Divisi Administrasi Perpustakaan, Divisi Organisasi dan Manajemen Koleksi, dan 

Divisi Layanan Masyarakat Umum. Pustakawan yang diberikan sertifikasi ini 

dibagi dalam tiga level yaitu: 

a) Level I:   Untuk memperoleh sertifikasi regular level I pustakawan harus 

terdaftar  dalam  kode  administrator  perpustakaan  umum  (daerah). 

Persyaratan utamanya adalah kualifikasi  pendidikan  (minimal  Magister 

Perpustakaan) dan perpustakaan tempat bekerja sudah terakreditasi.  

b) Level II: diberikan kepada pustakawan lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan 

(S1), dan ditambah dengan hasil diklat atau kursus, yang sudah disetujui 

oleh asosiasi perpustakaan umum. 

(6)

perguruan  tinggi  yang  diakreditasi oleh asosiasi profesi. Angka kredit 

diperoleh  dari  12  kredit  semester  dan  disertai  hasil  kursus 

kepustakawanan.   2. Temporary Certification 

Sertifikat  sementara  dapat  diberikan  kepada  pustakawan  yang  memiliki 

sertifikasi kadaluwarsa untuk setidaknya satu tahun dan pemohon belum 

menjabat sebagai administrator dari sebuah perpustakaan umum. Pemohon 

sertifikasi harus melengkapi persyaratan yang  ditetapkan Divisi Sertifikasi. 

Persyaratan yang harus dilengkapi adalah kualifikasi pendidikan perpustakaan.  

Namun, jika dalam perjalanannya pustakawan sudah mendapatkan jabatan 

sebagai  direktur  perpustakaan  (untuk  menduduki  jabatan  tersebut  harus 

tersertifikasi terlebih dahulu), maka Asosiasi Perpustakaan dapat memberikan 

sertifikasi yang bersifat sementara, dengan masa waktu tiga bulan, dan setelah 

itu sertifikasi sementara ini akan berakhir. Jika kualifikasi sebagai direktur 

perpustakaan  sudah  terpenuhi  maka  sertifikasi  sementara  ini  tidak  akan 

diberikan lagi. Sertifikasi sementara ini dibagi dalam tiga level, yaitu:  

a) Level I:  Sertifikasi sementara level I ditujukan bagi pustakawan pemohon 

sertifikasi,  dengan  pendidikan  minimal  sarjana  perpustakaan.  Jika 

pemohon sudah memeliki gelar magister, maka sertifikat profesinya sudah 

tidak  berlaku.  Hal  yang  harus  dilakukan  pemohon  sertifikasi  adalah 

menyediakan  pembagian  jadwal  secara  tertulis  untuk  memenuhi 

persyaratan yang ditentukan, dan itupun harus disetujui oleh Divisi yang 

mengurusi sertifikasi ini. Sertifikat ini hanya berlaku sampai satu tahun dan  tidak terbarukan. 

b) Level II: Sertifikasi sementara level II dapat diperoleh dengan dua cara, 

yaitu: (1) seorang pemohon untuk sertifikasi level II harus yang memiliki 

gelar  sarjana  perpustakaan,  tetapi  tidak  untuk  mendapatkan  kredit 

semester 12 dari kursus atau pendidikan yang setara, dan (2) Pemohon juga 

menyiapkan  jadwal  tertulis  dari  persyaratan  yang  harus  dipenuhi  da 

disetujui oleh Divisi sertifikasi yang bersangkutan. Sertifikasi ini dapat 

diperpanjang tiga kali dalam setiap tahunnya dan tidak lebih dari empat 

tahun.  

c) Tingkat  III:  Sertifikasi  sementara  level  III  ini  dapat  diperoleh  apabila 

pemohon memiliki 54 kredit semester. Jika pemohon hanya memperoleh 

12 kredit semester dari kursus atau pendidikan yang setara, maka harus 

mendapatkan  persetujuan  dari  devisi  sertifikasi.  Pemohon  juga  harus 

menyediakan  pembagian  jadwal  secara  tertulis  untuk  menyelesaikan 

persyaratan sertifikasi ini. Sertifikat ini dapat iperbaharui secara tahunan 

hingga tiga kali dalam waktu maksimal empat tahun.   3. Lapsed Certification  

Pemohon  dianggap  memiliki  Lapsed  Certification  apabila  ketika  menjadi 

pustakawan  dia  bukan  lulusan  sarjana  perpustakaan.  Lapsed  Certification 

dianggap sebagai pemberian sertifikat profesi yang tidak sesuai dengan bidang 

keilmuannya.  Pustakawan  dapat  mendapat  sertifikat  regular  jika 

(7)

yang  harus  dipenuhi  pemohon  adalah  harus  melanjutkan  sekolah  bidang 

perpustakaan dan lulus menjadi sarjana perpustakaan. Sertifikasi ini bersifat 

sementara, karena hanya berlaku sampai satu tahun dan tidak  terbarukan.   

Prosedur Sertifikasi Pustakawan 

Prosedur sertifikasi pustakawan yang dilakukan di Kentucky State Board for 

Cetification of Librarians sudah dapat dilakukan secara online dan dilakukan tanpa  adanya ujian sertifikasi, artinya pustakawan hanya mengumpulkan berkas portofolio  yang sudah ditentukan oleh lembaga sertifikasi di Negara bagian tersebut.  Adapun 

prosedur sertifikasi yang diteraptkan di Negara bagian Kenctucky adalah sebagai 

berikut: 

1. Mencari informasi tentang perolehan sertifikasi di Kentucky Departement for 

Libraries and Archives (KDLA) atau membaca di website www.kdla.net. 

2. Mengisi formulir pendaftaran sertifikasi. 

3. Melampirkan dokumen‐dokumen persyaratan hasil pendidikan yang telah 

diverifikasi,  seperti  transkrip  atau  hasil  nilai  dari  perkuliahan  sekolah 

perpustakaan. 

4. Membayar biaya sebesar $ 20,00 kepada Kentucky State Board for Cetification 

of Librarians. 

5. Mengirim berkas lamaran yang asli ke Kentucky State Board for Cetification of 

Librarians. 

6. Sertifikat diterima. 

Sertifikat ini  akan  diberikan  dalam kurun  waktu  maksimal 60  hari.  Jika 

pustakawan dalam waktu tersebut belum mendapatkan sertifikatnya maka 

dapat melakukan konfirmasi balik ke KDLA. 

Karena sertifikasi pustakawan di Negara bagian Kenctucky memiliki keterbatasan 

waktu yaitu hanya berlaku sampai 5 tahun sekali, maka pustakawan juga dapat 

melakukan perpanjangan sertifikatnya. Beberapa prosedur perpanjangan sertifikat 

pustakawan di KDLA ini adalah sebagai berikut:  

1. Mencari  informasi  mengenai  persyaratan  lanjutan  sertifikasi  di  website 

www.kdla.net.  2. Mengisi formulir sertifikasi ulang yaitu:   a) Application for Certification of Librarianship  b) Renewal Application for Certification of Librarianship  c) Continuing Education Learning Activity Report  d) Annual Summation of Learning Activities 

3. Melampirkan bukti‐bukti capaian kegiatan tentang kepustakawanan selama 5 

tahun. 

4. melampirkan bukti‐bukti dokumen kegiatan kepustakawanan setiap tahun. 

5. Konfirmasi ulang ke KDLA untuk mem‐validasi bukti‐bukti dokumen yang sudah 

dilampirkan.  

6. Mencari  dan  mengisi  formulir  aplikasi  pembaharuan  sertifikat  di  website 

www.kdla.net 

(8)

8. Membayar biaya sebesar $ 20,00 kepada Kentucky State Board for Cetification of  Librarians. 

9. Mengirim berkas lamaran yang asli ke Kentucky State Board for Cetification of 

Librarians  

10. Sertifikat diterima.  

Sertifikat ini akan diberikan dalam kurun waktu maksimal 60 hari. Jika pustakawan 

dalam waktu tersebut belum mendapatkan sertifikatnya maka dapat melakukan 

konfirmasi balik ke KDLA (Rahayu, dkk.,2011) 

Hal  itu  berbeda  dengan  program  sertifikasi  yang  dilaksanakan  di  The 

University  of  the  State  of  New  York,  Winsdor  (1917)  mengatakan  bahwa  ada  beberapa prosedur yang harus dilaksanakan oleh pustakawan ketika menginginkan  sertifikasi, yaitu:  

1. Mengumpulkan catatan kegiatan pustakawan  

Pencatatan kemampuan dan kegiatan pustakawan berguna untuk kepentingan  perpustakaan dan menentukan kualifikasi pustakawan. Bukti catatan kegiatan 

ini berfungsi sebagai portofolio, di mana catatan ini akan dijadikan sebagai 

salah satu syarat penilaian untuk mendapatkan sertifikasi.  penilaian portofolio  ini dilakukan oleh Dewan Pengawas Perpustakaan di Negara bagia tersebut. 

2. Standar kompetensi perpustakaan 

Departemen yang mengurusi sertifikasi bertugas memberikan otoritas penuh 

kepada perpustakaan untuk menentukan pustakawan yang sesuai dengan 

kebutuhan kompetensi yang dimiliki. Pustakawan yang ingin mendapatkan 

sertifikasi harus memenuhi kriteria dan peraturan perpustakaan. jadi, di Negara 

bagian ini yang menentukan standar kompetensi pustakawa adalah lembaga 

perpustakaannya, bukan dari Lembaga Sertifikasi Negara. 

3. Persyaratan sertifikasi  

Standar kompetensi pustakawan yang ditentukan oleh perpustakaan (lembaga 

tempat  bekerja),  pada  umumnya  hanya  untuk  memenuhi  persyaratan 

kompetensi  lokal.  Untuk  itu,  standar  local  ini  perlu  mengadopsi  suatu 

persyaratan baku sistem sertifikasi yang berlaku secara nasional.  

4. Uji Kompetensi 

Untuk melaksanakan uji kompetensi  sertifikasi ini tentunya membutuhkan 

banyak waktu,  tenaga dan  biaya  untuk  melaksanakan  program  sertifikasi 

pustakawan. Apalagi  sistem sertifikasi yang digunakan cukup rumit, sehingga 

perlu dilakukan uji kompetensi secara sistematis agar lebih efektif. 

5. Peningkatan standar pelayanan  

Setelah pustakawan mendapatkan sertifikasi, hendaknya juga dapat menyusun 

standar  pelayanan  yang  memenuhi  kebutuhan  perpustakaan.  Diharapkan 

dengan  adanya  pustakawan  yang  sudah  tersertifikasi,  mereka  mampu 

menciptakan pelayanan perpustakaan yang lebih baik. Karena jika standar 

perpustakaan  masih  rendah,  pustakawan  akan  merasa  kesulitan  untuk 

mendapatkan sertifikasi.  

Secara umum, kendala yang dihadapi di Negara bagian Amerika di atas, yaitu: 

1. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat pustakawan 

(9)

2. Jenis sertifikat yang diterbitkan di setiap negara bagian tidak sama. 

3. Masa berlaku sertifikat antar negara bagian tidak sama. 

4. Batas usia pustakawan penerima sertifikat tidak sama. 

5. Biaya sertifikasi yang dibebankan kepada pustakawan tidak sama. 

6. Waktu yang diperlukan untuk mengurus sertifikat pustakawan tidak sama 

(Rahayu, dkk., 2011).     

Daftar Pustaka 

1. BNSP. 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor  23 Tahun 2004 

Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi. 

2. BNSP. 2006. Persyaratan Umum Tempat Uji Sertifikasi. Jakarta: Badan Nasional 

Sertifikasi Profesi. 

3. Evers, Tony. 2011. Certification Manual for Wisconsin  Public  Library  Directors. 

Wisconsin Department of Public Instruction. Diakses tanggal 3 Oktober 2011,  dalam dpi.wi.gov/pld/cert.html. 

4. Kentucky Certification and Recertification Manual for Librarians. Diakses tanggal 

22  Juni  2011,  dalam  http://kdla.ky.gov/librarians/staffdevelopment/ 

Documents/manual.pdf 

5. Libbey,  Miriam  Hawkins.  MLA  Certification:The  Certification  Program  and 

Education for Medical Librarianship. Atlanta:   A. W. Calhoun Medical Library 

Emory University.   Bulletin of the Medical Library Association, 1967. Diakses 

tanggal  3  Oktober  2011,  dalam    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc 

/articles/PMC198486/pdf/mlab 00170‐0024.pdf.  

6. Oklahoma  Certification Manual  for  Public  Librarians; 2006. Diakses tanggal 3  Oktober 2011, dalam http://www.odl.state.oke.us/servlib/certman. 

7. Rahayu, Rochani Nani, dkk. 2011. Persepsi Kepala Perpustakaan dan Pustakawan  

di  Badan  Perpustakaan  dan  Arsip  Daerah  Terhadap  Sertifikasi  Profesi 

Pustakawan. Jakarta: Perpusnas RI 

8. Windsor, P.L. Standardization Of Libraries And Certification Of Librarians. Bulletin 

of the American Library Association, Vol. 11, No. 4, Papers Andproceedings Of The  Thirty‐Ninth Annual Meeting Of The American Libraryassociation (July 1917), pp. 

135‐140.  Diakses  tanggal  27  Juni  2011,  dalam  

Referensi

Dokumen terkait

Jika Lembar Data Keselamatan kami telah diberikan kepada Anda beserta persediaan tinta Asli yang diisi ulang, diproduksi ulang, dan kompatibel atau non-HP, harap diketahui

perlakuan perendaman dan letak posisi biji memberikan pengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, tinggi tanaman dan berat kering, klorofil b dan klorofil total Namun

 Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan dan/atau media lain mengenai kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,

Dalam laporan ini lebih dititik beratkan pada penggunaan volume suara untuk mengontrol tangan robot dengan menggunakan ADC0804 sehingga tanpa menekan atau menyentuh

1) Dana jaminan persalinan (Jampersal) dalam APBN merupakan dana belanja bantuan sosial yang diperuntukkan untuk pelayanan persalinan bagi seluruh sasaran yang membutuhkan.

Untuk menjawab soal-soal dalam latihan ini, anda harus mempelajari kembali materi Kegiatan Belajar 3 tentang modifikasi bunga yang mencakup bahasan tentang berikut ini.

Program deteksi interaksi obat dengan menggunakan algoritma C4.5 dapat dilakukan untuk 300 data obat dengan akurasi diatas 97% dan dengan kecepatan pembentukan rule

Hasil akhir dari aplikasi ini adalah sistem yang menampilkan calon pembeli dengan menggunakan baju virtual yang melekat pada badannya sesuai dengan