• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Peny Widiyarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Peny Widiyarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR

PADA SISWA KELAS VIII B SLB BUDI ASIH

GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh : Peny Widiyarti

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Peny_widiyarti@yahoo.co.id

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong tahun pelajaran 2012/2013; (2) perubahan sikap dan tingkah laku (khususnya sikap dan minat) siswa Kelas VIII SLB Budi Asih Gombong; (3) peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VIII SLB Budi Asih Gombong tahun pembelajaran 2012/2013 setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, diskusi, dokumentasi, dan tes. Data dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif dan penyajian data digunakan teknik informal. Hasil dari penelitian ini adalah (1) penerapan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang ditempuh dalam tiga tahapan yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus ditempuh dalam empat tahap pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi. Pada prasiklus siswa menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media gambar, pada siklus I siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar, akan tetapi belum ada kejelasan tentang gambar tersebut; pada siklus II siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar dengan kejelasan gambar lokasi; (2) pengaruh media gambar terhadap sikap dan minat siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat dilihat dari hasil pengamatan. Pada prasiklus hanya 1 siswa yang benar-benar memperhatikan penjelasan guru, pada siklus I sikap siswa meningkat menjadi baik, yaitu ada 3 siswa yang memperhatikan penjelasan guru, pada siklus II sikap siswa meningkat lagi menjadi semua siswa memperhatikan penjelasan guru; (3) peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus 50 menjadi 60 pada siklus I, dan meningkat menjadi 85,8 pada siklus II.

Kata Kunci: keterampilan menulis, karangan deskripsi, dan media gambar

(2)

PENDAHULUAN

Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada siswa agar siswa memiliki kemampuan berbahasa. Pengajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek mendengarkan berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi dalam pengajaran bahasa Indonesia yang meliputi bagaiana cara menuangkan pikiran dalam kalimat yang sederhana dengan mempergunakan kata yang tepat serta penulisan yang sesuai dengan ejaan (Ahmad, 1993: 62). Sebagai bentuk keterampilan tertinggi, keterampilan menulis pasti memerlukan perhatian yang lebih memuaskan, apalagi jika kurang mendapat perhatian hasilnya bisa mengecewakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran menulis di sekolah adalah perbaikan proses pembelajaran menulis (Sukirno, 2009: 2)

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah karena siswa kurang mampu dalam menuangkan ide dan mengembangkan kata-kata yang akan dituangkan dalam tulisannya sehingga siswa kurang berminat dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Selain data dari hasil wawancara guru dan siswa, menunjukkan bahwa dalam menulis karangan deskripsi masih sangat rendah, bahkan dari 5 siswa kelas VIII B SLB Budi Asih hanya 1 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKL) yaitu 6. Faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi juga dipengaruhi oleh faktor guru, yaitu guru yang bersangkutan belum menemukan media pembelajaran yang tepat yang dapt diterapkan dalam pelajaran menulis karangan deskripsi sehingga siswa sering merasa bosan dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, dalam pemelitian ini akan digunakan media gambar dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, sehingga pada hasil akhir dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa akan mampu menghasilkan karangan deskripsi yang lebih baik.

(3)

Berdasarkan latar belkang di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) bagaimanakah pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar?; 2) bagaimanakah perubahan tingkah laku (khususnya sikap dan minat) siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar?; 3) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar?.

Mengacu pada rumusan tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) penerapan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong; (2) pengaruh media gambar terhadap perubahan sikap dan tingkah laku (khusus-nya sikap dan minat) siswa Kelas VIII SLB Budi Asih Gombong; (3) peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VIII SLB Budi Asih Gombong setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar.

Kajian teoritis dalam penelitian ini meliputi pengertian menulis karangan deskripsi. Hardjono mengungkapkan bahwa menulis merupakan proses mengabadikan bahasa dengan tanda-tanda grafis (2001: 110). Parera (1986: 5) berpendapat bahwa desripsi adalah salah satu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Deskripsi memberikan satu gambaran tentang satu peristiwa atau kejadian dan masalah. Media pembelajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi, suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari kuri-kulum dan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran (Sudjana, 2010: 1). Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2011: 5). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Media gambar merupakan alat bantu proses belajar mengajar, karena melalui media gambar siswa dapat dengan jelas sesuatu yang sedang kita

(4)

bicarakan di dalam kelas. Di antara media pendidikan yang ada, media gambar adalah media yang paling umum dipakai (Sadiman, 2009: 29).

Sekolah Luar Biasa merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2014: 3 Penelitian Tindakan Kelas merupakan pen-cermatan terhadap kegiatan belajaar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimun-culkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus, yaitu Prasiklus, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus ditempuh dalam empat tahap pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan di SLB Budi Asih Gombong yang beralokasi di Jl Kenanga Desa Kemukus, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Subyek penelitin ini adalah siswa kelas VIII B yang berjumlah 5 siswa.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tes dan data non tes, yang dianalisis dengan tehnik kuantitatif dan kualitatif. Tehnik kualitatif digunakan untuk menganalisis data angka yanag diperoleh dari pengumpulan data secara tes, sedangkan teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari pengumpulan data secara nontes. Teknik penyajian hasil analisis dengan teknik informal, yaitu data disajikan dengan kata-kata dan secara apa adanya tanpa menggunakan lambang atau simbol walaupun dengan terminologi yang bersifat teknis.

(5)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini dibahas sebagai beri-kut: (a) proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar, (b) pengaruh media gambar terha- dap perubahan tingkah laku siswa berdasarkan observasi, serta (c) peningkatan keterampilan menulis karang-an deskripsi setelah dilakukkarang-an pembelajarkarang-an menggunakkarang-an media gambar.

1. Proses Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong

Proses pembelajaran menulis karangan deskripsi ditempuh dalam tiga tahapan, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus ditempuh dalam empat tahap pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi. Perbedaan dalam masing-masing siklus terletak pada penggunaan media. Pada prasiklus pembelajaran menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media gambar atau hanya menggunakan metode ceramah saja. Pada siklus I, siswa menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar, akan tetapi belum ada kejelasan tentang gambar tersebut. Sedangkan pada siklus II siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar dengan kejelasan gambar lokasi .

2. Pengaruh Media Gambar terhadap Sikap dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

Untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap perubahan sikap dan minat siswa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat aspek penilaian yang diarahkan pada siswa secara individual yaitu perhatian, keseriusan, keterlibatan dan keaktifan. Setiap aspek diukur dengan tiga alat ukur yaitu cukup, baik, dan baik sekali. Berdasarkan hasil observasi dari prasiklus ke siklus I dan siklus II dengan nilai rata-rata sangat baik. Hal tersebut dapat dapat terlihat dari sikap siswa dalam pembelajaran. Pada prasiklus, hanya 1 siswa yang benar-benar memperhatikan penjelasnn guru.

(6)

Pada siklus I, sikap siswa meningkat menjadi baik, terbukti ada 3 siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II, sikap siswa meningkat lagi menjadi semua siswa memperhatikan penjelasan guru. Nilai rata-rata aktifitas siswa dari prasiklus, siklus 1, dan siklus II dapat diperiksa pada tabel berikut.

Tabel 1

Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa

Skor Nilai

Prasiklus Siklus I Siklus II

1 Anis Herawati 3,0 4,0 4,5 2 Nur Afifah 3,0 3,25 4,75 3 Rahayu 3,0 4,0 4,25 4 Ria Yusnita 4,0 4,0 4,75 5 Susi Kartikasari 3,0 3,25 4,75 Keterangan:

Skor 5 : sangat baik (SB) Skor 2 : kurang (K)

Skor 4 : baik (B) Skor 1 : sangat kurang (SK) Skor 3 : cukup (C)

3. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong setelah Dilakukan Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I dan siklus II siswa kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong dengan nilai rata-rata sudah memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 6. Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi tersebut dari hasil tes tulis dengan nilai rata-rata data awal atau prasiklus 50 meningkat menjadi 60 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85,8 pada siklus II. Hal tersebut terjadi karena adanya media gambar yang sangat membantu siswa dalam menuangkan

(7)

imajinasinya ke dalam bentuk tulisan. Peningkatan tersebut dapat diperiksa pada tabel berikut.

Tabel 2

Perbandingan Nilai Tes dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II No Nama

Siswa

Nilai

Prasiklus Ket Siklus I Ket Siklus II Ket

1 Anis H 55 BT 70 T 86 T 2 Nur A 55 BT 69 T 95 T 3 Rahayu 50 BT 55 BT 78 T 4 Ria Y 45 BT 52 BT 80 T 5 Susi K 45 BT 54 BT 90 T Jumlah 250 300 429 Rata-rata 50 60 85,8 Nilai tertinggi 55 70 95 Nilai terendah 45 52 78 Keterangan: T : Tuntas BT : Belum Tuntas

Data dalam table tersebut jiga dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut.

0 20 40 60 80 100

Prasiklus Siklus I Siklus II

Siklus II Siklus I Prasiklus

(8)

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data dapat disimpulkan sebagai berikut: Proses pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas VIII B SLB Budi Asih ditempuh dalam tiga tahapan, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Setiap siklus ditempuh dalam empat tahap pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/ pengamatan, dan refleksi. Perbedaan dalam masing-masing siklus terletak pada penggunaan media. Pada prasiklus pembelajaran menulis karangan deskripsi tanpa menggunakan media gambar atau hanya menggunakan metode ceramah saja. Pada siklus I, siswa menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar, akan tetapi belum ada kejelasan tentang gambar tersebut. Sedangkan pada siklus II siswa menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar dengan kejelasan gambar lokasi . Pengaruh media gambar terhadap sikap dan tingkah laku siswa kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong berdasarkan observasi dari prasiklus ke siklus I dan siklus II dengan nilai rata-rata sangat baik. Hal tersebut dapat dapat terlihat dari sikap siswa dalam pembelajaran. Pada prasiklus, hanya 1 siswa yang benar-benar memperhatikan penjelasnn guru. Pada siklus I, sikap siswa meningkat menjadi baik, terbukti ada 3 siswa yang memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II, sikap siswa meningkat lagi menjadi semua siswa memperhatikan penjelasan guru. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I dan siklus II siswa kelas VIII B SLB Budi Asih Gombong dengan nilai rata-rata sudah meme- nuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 6. Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi tersebut dari hasil tes tulis dengan nilai rata-rata data awal atau prasiklus 50 meningkat menjadi 60 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 85,8 pada siklus II. Hal tersebut terjadi karena adanya media gambar yang sangat membantu siswa dalam menuangkan imajinasinya ke dalam bentuk tulisan.

(9)

B. SARAN

Saran yang diajukan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan pningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui media gambar sebagai berikut. (1). Bagi guru, media gambar dapat dijadikan sebagai salah satu media dalam menulis karangan deskripsi karena mampu memotivasi dan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. (2). Bagi siswa, harus banyak berlatih menulis karangan deskripsi dengan sungguh-sungguh karena sangat bermanfaat untuk menuangkan ide dan gagasan dalam mendeskrisikan sesuatu berdasarkan aturan penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Maidar dan Mukti. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa

Indonesia. Jakarata: Erlangga.

Parera, Jos Daniel. 1995. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga. Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Sudaryanto, 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Sanata Dharma Press

Sukirno. 2009. Menulis Kreatif dengan Strategi Akselerasi. Purworejo: UMP Purworejo Press.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, model GCM memberikan beberapa keuntungan seperti tertera pada Sutikno, 2008, yaitu : (1) dapat digunakan untuk mengestimasi perubahan iklim

Seleksi galur dihaploid padi beras hitam akan menghasilkan daya hasil yang tinggi dengan menggunakan karakter tinggi tanaman pada fase vegetatif, tinggi tanaman saat

Oleh karena itu sebaiknya staff counter sebaiknya dapat lebih bersifat supel, komunikatif, dan menjalin hubungan yang baik dengan seluruh siswa yang kursus di Braga Music

Tujuan khusus kompetensi profesional dalam modul ini: Setelah menempuh proses pembelajaran, peserta mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan materi

Apabila anda ingin menggunakan soundcard anda untuk memainkan musik, maka anda dapat memilih pilihan 1, sementara jika anda ingin menggunakan soundcard anda sebagai modem

yang terdapat dalam inteligensi seseorang, memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Mereka dapat mempelajari bermacam-macam pelajaran

Jika lebar tail berkurang dengan peningkatan temperatur anil maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi distorsi sudut ikatan jaringan amorf yang terlalu besar pada lapisan

Pada percobaan ini memperlihatkan bahwa pada temperatur torefaksi lebih tinggi serta waktu tahan torefaksi yang lama akan meningkatkan kandungan energi serta menurunkan