• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pendidikan terus berlangsung sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju, bervariasi, dan kompleks. Keberadaan teknologi koneksi internet dengan segala tool dan aplikasinya memungkinkan terjadinya aktifitas kolaboratif dan saling berbagi informasi secara luas tanpa terhalang oleh batas wilayah dan waktu (Dabbagh dan Ritland, 2005: 53). Dunia pendidikan juga dituntut untuk peka terhadap perubahan dan perkembangan sekecil apa pun dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam konteks ini peran guru sangatlah penting, guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan dituntut untuk terus mengembangkan pengetahuan, kemampuan serta keterampilannya dalam menggunakan teknologi pembelajaran.

Potensi teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan kemudahan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan. Dalam proses pendidikan sekarang ini penggunaan teknologi pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi sudah menjadi hal yang lazim, seperti pembelajaran berbasis multimedia

komputer atau computer-based instruction (Holmes dan Gardner, 2006: 67). Ada

banyak sekali pembelajaran berbasis multimedia yang biasa digunakan dalam

membantu proses pembelajaran, seperti pemanfaatan multimedia audiovisual

(2)

commit to user

Pemanfaatan multimedia pembelajaran merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah, oleh karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh seorang guru yang professional. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Sejak 10-15 tahun lalu telah bermunculan istilah-istilah terkait dengan pembelajaran yang menerapkan teknologi informasi

dan komunikasi (IPTEK) dengan aneka ragam terminologi seperti virtual

classroom, blended learning, mobile learning, (Horton, 2006: 32) computer-assisted learning, web-based learning, online learning (Littlejohn dan Pegler, 2007: 24). Beberapa istilah tersebut mengacu pada konsep pembelajaran

berbantuan teknologi komputer yang dikenal dengan istilah e-learning. Akibat

dari pengaruh-pengaruh itu, pendidikan semakin lama semakin mengalami kemajuan, sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan, khususnya dalam penelitian ini adalah pemanfaatan sumber belajar digital.

Dinamika proses belajar dan sumber belajar yang bervariasi semakin diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penekanan pemanfaatan sumber belajar digital yang baru melalui pemanfaatan material berbasis audiovisual yang di dukung oleh sistem jaringan internet. Guru dapat menggunakan sumber belajar digital untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam memahami pengetahuan yang bersifat kongkret, tidak monoton, dan interaktif. Sumber belajar digital dapat menyajikan simulasi materi pelajaran secara jelas, nyata dan alami yang tidak memungkinkan untuk dipelajari secara langsung karena keterbatasan waktu dan biaya.

(3)

commit to user

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo hasil nilai ulangan harian pokok bahasan membaca cermat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII masih tergolong rendah, yaitu nilai rata-rata kelas adalah 58 dengan nilai tertingi 70 dan nilai terendah 40 dan hanya 30% siswa yang mencapai nilai KKM ≥ 73, serta daya tarik siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia masih rendah berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan siswa pada observasi awal (Lampiran 07: 189, Lampiran 10: 217).

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia belum sepenuhnya

berhasil. Masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia berkaitan erat dengan

rendahnya daya tarik siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengatakan bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu pokok bahasan membaca cermat kurang tertarik dalam memaknai isi bacaan secara mendalam dan cepat menyerah serta asal membaca tanpa memperoleh pemahaman dari bahan bacaan tersebut. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Faktor penyebab lainnya yang memungkinkan munculnya permasalahan tersebut juga dapat bersumber dari guru. Saat observasi awal dilakukan, terlihat peran guru masih sangat dominan dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkannya secara langsung dan membangun pengetahuannya sendiri. Materi pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat yang diberikan kepada siswa masih berupa teori-teori pelajaran yang seyogyanya lebih mudah jika dipraktekkan secara langsung

(4)

commit to user

dengan contoh yang kongkret melalui alat bantu multimedia pembelajaran. Model

pembelajaran TCL (Teachers Centered Learning) dan tanya jawab merupakan

metode yang paling sering digunakan oleh guru pada saat itu. Aktivitas di kelas lebih bersifat menerima materi dan atau mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Oleh sebab itu peneliti menyarankan adanya contoh yang kongkret dan alami dari pemanfaatan sumber belajar digital untuk membantu pemahaman siswa sekaligus dapat meningkatkan daya tarik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Pemanfaatan sumber belajar digital ini nantinya diharapkan dapat memperbaiki dan atau meningkatkan hasil belajar siswa yang masih di bawah standar KKM, khususnya pokok bahasan membaca cermat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pemanfaatan sumber belajar digital merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penggunaan multimedia pembelajaran, yang mana dalam pemanfaatan sumber belajar digital ini membutuhkan adanya perangkat multimedia komputer

seperti penggunaan computer-based instruction (CBI) dan web-based learning.

Keterbatasan perangkat multimedia pembelajaran yang dimiliki sekolah akan membuat guru menjadi kurang kreatif dalam membuat dan atau berkarya dengan multimedia pembelajaran sederhana, dan pada akhirnya menjadikan buku paket dan LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai satu-satunya sumber belajar. Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat sebagian besar siswa menjadi kurang tertarik saat mengikuti pembelajaran di kelas. Perlu diingat bahwa guru sebagai pengantar pesan (materi) ada kalanya tidak berhasil mengirimkan pesannya berupa verbal (kata-kata) bahkan non verbal (simbol), maka dibutuhkan perangkat multimedia

(5)

commit to user

pembelajaran yang mampu menghubungkan informasi kombinasi (text, audio, dan visual) yang mudah dicerna dan tidak monoton. Pemilihan multimedia pembelajaran yang tepat sangat memungkinkan siswa menjadi lebih cepat menangkap materi pembelajaran karena siswa sangat tertarik dengan cara dan gaya penyampaian materi pembelajaran yang berbeda, baru, dan tidak monoton.

Beberapa kontribusi dari multimedia pembelajaran menurut Kemp & Dayton (Arsyad, 2011: 54) adalah sebagai berikut: 1) penyampaian pesan lebih terstandar, 2) pembelajaran menjadi lebih menarik, 3) efisiensi waktu pembelajaran, 4) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, 5) meningkatkan sikap positif siswa, dan 6) dapat meningkatkan profesionalisme guru. Berdasarkan pendapat ahli diatas, multimedia pembelajaran menjadi hal yang sangat penting adanya, terutama dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Salah satu multimedia pembelajaran yang dapat digunakan dalam membantu proses pembelajaran di kelas adalah pemanfaatan sumber belajar digital. Sumber belajar digital berbeda dengan sumber belajar biasa seperti yang ada pada buku paket/tercetak dan atau perpustakaan. Sumber belajar digital adalah gabungan dari beberapa jenis media seperti gambar, animasi, video, audio dan juga teks yang semuanya dikemas menjadi suatu informasi yang mudah diakses dan dicerna serta dapat meningkatkan daya tarik siswa sehingga lebih mudah untuk dipahami dan dapat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian Cheng & Chen (2012: 24-35) cukup memperkuat alasan ini.

Disebutkan bahwa “under the influence of multimedia instruction, students

(6)

commit to user

accommodator) do not shown any significant difference”. Artinya siswa dengan berbagai gaya belajar yang berbeda sama-sama dapat terpengaruh oleh

multimedia pembelajaran. Mengenai besarnya persepsi siswa terhadap

multimedia dan non-media atau single-media, mereka lebih tertarik dengan multimedia dibandingkan dengan non-media ataupun single-media.

Pembelajaran berbasis multimedia juga dinilai lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran TCL (Teachers Centered Learning) atau penggunaan single-media (Yeh & Wang, 2003). Kemudian Silverman & Hines, (2009) menyebutkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran memiliki pengaruh positif untuk kelas Bahasa dan kurang berpengaruh pengaruh terhadap kelas non-Bahasa. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran sangat cocok digunakan untuk pembelajaran kelas Bahasa dalam rangka meningkatkan pemahaman dan daya tarik siswa terhadap materi pembelajaran, kemudian diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa khususnya dalam hal ini pembelajaran Bahasa Indonesia.

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti berupaya untuk meningkatkan daya tarik dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat melalui pemanfaatan sumber belajar digital. Sumber belajar digital ini merupakan bagian tak terpisahkan dari perangkat multimedia

pembelajaran komputer ataupun web-based learning. Pemanfaatan sumber

belajar digital ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan peran guru dan sumber belajar tercetak ataupun perpustakaan, tetapi diharapkan dapat membantu

(7)

commit to user

proses pembelajaran di kelas dan sebagai penunjang sumber belajar tercetak ataupun materi pelajaran yang telah ada. Dengan pemanfaatan sumber belajar digital, baik guru dan siswa dapat memperoleh informasi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan, apalagi sangat mudah diakses dan disebarluaskan dengan memanfaatkan media berbasis teknologi dan komunikasi seperti pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran dalam jaringan

komputer (web-based learning). Oleh sebab itu peneliti menyusun judul

penelitian ini sebagai berikut: “Pemanfaatan Sumber Belajar Digital Untuk Meningkatkan Daya Tarik Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII Di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo Karanganyar”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi seperti berikut:

1. Peran guru dalam pembelajaran masih terlalu dominan dalam menyampaikan

materi pelajaran sehingga siswa beranggapan bahwa guru satu-satunya pusat sumber belajar dan hanya terpaku pada teori/materi pelajaran dari sumber belajar tercetak ataupun perpustakaan. Guru dalam mengajarkan materi

pembelajaran masih terbatas dengan model TCL (Teachers Centered Learning),

yaitu: ceramah dan tanya jawab, serta guru belum terbiasa memanfaatakan multimedia pembelajaran secara optimal, yaitu: efektif, efisien, dan bermakna.

(8)

commit to user

2. Daya tarik siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia pokok

bahasan membaca cermat masih tergolong rendah yang terindikasi dari kurang bersemangatnya siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas berdasarkan data hasil observasi awal.

3. Hasil belajar Bahasa Indonesia secara keseluruhan masih rendah karena ada

beberapa materi kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih di bawah standar KKM 73, salah satunya adalah materi membaca cermat.

C.Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya, maka perlu pembatasan permasalahan supaya didapatkan hasil yang terfokus dan mendalam. Penelitian ini akan dibatasi pada permasalahan upaya meningkatkan daya tarik siswa terhadap proses kegiatan pembelajaran membaca cermat untuk dapat meningkatanan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan sumber belajar digital kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pelaksanaan sumber belajar digital edmodo pada pembelajaran

Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo?

(9)

commit to user

2. Bagaimanakah pemanfaatan sumber belajar digital edmodo dapat

meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo? 3. Bagiamanakah pemanfaatan sumber belajar digital edmodo dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo?

E.Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan atau pemanfaatan sumber

belajar digital edmodo yang tepat dan efektif dalam membantu guru dan siswa terhadap proses pembelajaran di kelas ataupun membantu pembelajaran siswa di luar kelas secara mandiri, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo.

2. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar digital mampu

meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo.

3. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar digital mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca cermat kelas VII di MTs Muhammadiyah 1 Gondangrejo.

(10)

commit to user

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis

a. Hasil penelitian dapat menjadi kajian dan bahan acuan dalam meningkatkan

daya tarik dan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pemanfaatan sumber belajar digital edmodo.

b. Mempermudah guru dan siswa dalam menyampaikan dan memahami

materi pelajaran yang bersifat contoh kongkret/alami dan dapat

memperkaya khazanah sumber belajar yang telah ada serta mudah diakses kapan saja dan dimana saja.

2. Secara praktis

a. Guru dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan bermakna

melalui pemanfaatan sumber belajar digital dan atau penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat.

b. Dapat meningkatkan daya tarik siswa dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi kompetensi membaca cermat.

Referensi

Dokumen terkait

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI