• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Ideologi Goenawan Mohamad dalam Rubrik Catatan Pinggir Majalah Tempo: Analisis Wacana Kritis “Catatan Pinggir” Majalah Tempo Edisi AgustusOktober 2016 T1 BAB VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB VI Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Representasi Ideologi Goenawan Mohamad dalam Rubrik Catatan Pinggir Majalah Tempo: Analisis Wacana Kritis “Catatan Pinggir” Majalah Tempo Edisi AgustusOktober 2016 T1 BAB VI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

78 BAB VI

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis wacana kritis yang dilakukan peneliti pada

bab-bab sebelumnya dan didukung dengan wawancara langsung kepada GM dan pihak

redaktur majalah Tempo, maka pada bagian penutup ini penulis mengambil

kesimpulan dari rumusan masalah sesuai struktur analisis model Teun. A. Van

Dijk.

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimana

representasi ideologi Goenawan Mohamad dalam rubrik Catatan Pinggir majalah

Tempo edisi Agustus-Oktober 2016, dianalisis berdasarkan struktur teks yaitu

menganalisis bagaimana strategi yang dipakai untuk menggambarkan seseorang

atau peristiwa tertentu (bagaimana strategi tekstual yang dipakai).

Sementara itu untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu wacana

ideologi yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi

Agustus-Oktober 2016, dianalisis berdasarkan struktur kognisi sosial yaitu

menganalisis kognisi penulis dalam memahami peristiwa tertentu. Tahap

selanjutnya adalah analisis konteks sosial yaitu melihat bagaimana wacana yang

berkembang dalam masyarakat. Proses produksi dan reproduksi seseorang atau

peristiwa digambarkan.

Berdasarkan pembagian tahapan analisis atas dua rumusan masalah

sebelumnya, maka peneliti menyimpulkan hasilnya sebagai berikut:

1.1 Representasi ideologi Goenawan Mohamad dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 ditinjau dari dimensi teks model Teun van Dijk adalah sebagai berikut:

a. Teks-teks dalam rubrik Catatan Pinggir edisi Agustus-Oktober 2016

yang terdiri atas 11 judul yaitu Rivera, Batik, Fobia, Huesca, Tiga

Dara, Molek, Angsa, Rakyat, Aura, Bhima dan Dylan, menekankan segi

(2)

79 Teks-teks ini juga mendeskripsikan latar dan detil secara keseluruhan

didukung dengan bahasa metafora dan gaya penulisan jurnalis sastrawi

yang komprehensif.

b. Pemilihan kata atau leksikon lebih pada kata-kata khiasan atau

metafora. Kalimat-kalimat yang menggugah semangat, perjuangan, optimis, penuh keberanian, misal pada teks Dylan “Parasnya yang feminin dan halus, rambutnya yang lebat tak tersisir..”. Kemudian pada teks Batik “Menerjang kebekuan”, teks Aura “keagungan moral”, teks rakyat “Kekuatan yang menggila” dan lain sebagainya.

c. Secara keseluruhan kesebelas teks di rubrik Catatan Pinggir ini mampu

merepresentasikan ideologi GM sebagai seorang aktivis yaitu

menghendaki kebebasan setiap individu, bisa kebebasan berkarya,

berpikir, bertindak kemudian keadilan dan juga hidup yang toleran.

d. Tema-tema yang diangkat dalam Catatan Pinggir untuk edisi

Agustus-Oktober 2016 memiliki hubungan yang signifikan dengan peristiwa

yang berlangsung pada saat itu.

1.2 Wacana ideologi yang berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 ditinjau dari dimensi kognisi sosial dan konteks sosial maka hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Kebebasan dan Keadilian

Secara umum pesan-pesan kesebelas teks yang ditulis GM untuk edisi

Agustus - Oktober 2016 berbicara tentang kekebasan dan keadilan. Kedua

hal ini dapat ditemukan dari judul teks Dylan, Tiga Dara, Batik, Rivera,

Huesca, Molek, dan Angsa.

Dalam penuturannya penulis mengungkapkan bahwa munculnya teks ini

dilatarbelakangi atas perhatiannya pada berbagai isu dan peristiwa sosial

yang terjadi selama periode ini. Misalnya reklamasi teluk Jakarta dan

(3)

80 oknum tertentu yang membungkam orang lain untuk mengungkap

kebenaran.

Walau begitu, menyuarakan tentang kebebasan sudah sejak lama ia lakoni,

bahkan pada masa-masa orde baru. Menurut penulis dalam wawancara

langsung bahwa, tanpa kemerdekaan ketidakadilan akan mudah diabaikan

dan sebaliknya tanpa keadilan, kemerdekaan tidak ada bagi yang dianiaya.

b. Agama dan Politik

Wacana yang selanjutnya berkembang dalam rubrik Catatan Pinggir

majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 adalah terkait isu agama dan

politik. Penulis berusaha menggiring pembaca untuk mengenali dan

menyadari gejala perpecahan yang muncul akibat dua hal ini.

Hal ini dapat dilihat dari teks Aura, Rakyat, Bhima, dan Fobia. Munculnya

teks-teks ini juga terkait dengan kognisi dan konteks sosial penulis.

Melihat peristiwa besar yang terjadi diperiode ini seperti istilah Islamfobia

atau anti Islam di negara barat yang notabene dianggap sebagai kelompok

teroris menjadi perhatian penulis. Kemudian isu lainnya yang berkembang

adalah terkait maraknya korupsi di negeri ini.

2. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada teks-teks di rubrik Catatan

Pinggir majalah Tempo edisi Agustus-Oktober 2016 dengan pendekatan analisis

wacana kritis model Teun. A. Van Dijk maka saran dari peneliti adalah sebagai

berikut:

a. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada analisisnya yaitu hanya menyangkut

pada teks dan proses produksinya (analisis ideologi penulis). Untuk

memperkaya suatu bahan kajian, maka saran untuk peneliti selanjutnya adalah

menyangkut analisis wacana kritis atas media atau membongkar pengaruh,

ideologi dan kekuasaan dalam sebuah media.

b. Saran untuk peneliti yang menggunakan analisis wacana kritis (AWK) model

(4)

81 yang disajikan dalam penelitian ini diaplikasikan dengan baik sesuai dengan

struktur penelitian AWK model Teun. A. Van Dijk.

c. Saran selanjutnya bagi khalayak atau pembaca Catatan Pinggir majalah

Tempo adalah sebaiknya lebih kritis dalam memahami secara mendalam

maksud atas setiap pilihan kata yang digunakan oleh penulis dalam

menyajikan pemikirannya kepada pembaca. Melihat peristiwa atau isu utama

yang disajikan media Tempo dalam tiap edisi kemudian mencoba

menghubungkannya dengan tulisan di Catatan Pinggir berdasarkan hal

tersebut maka isi dan makna akan jauh lebih akurat sehingga pembaca bisa

mengenal lebih jauh arah pemberitaan media Tempo dan juga arah pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Objek penelitian ini adalah wacana fenomena Kelas Konsumen Baru dalam tulisan feature pada majalah mingguan Tempo edisi 20-26 Februari 2012.. Tujuan penelitian

Korpus dari pemberitaan tersebut yaitu : Gambar Karikatur “ Bisnis Seks Di Balik Jeruji Penjara” pada Rubrik Kartun Majalah Tempo Edisi 25-31 Oktober 2010.Berdasarkan hasil

Di Rubrik Gaya Hidup Majalah Tempo Edisi 16 januari 2011 mengilustrasikan sebuah karikatur yang menggambarkan ketua PSSI Nurdin Halid memakai baju yang biasa dikenakan oleh

Dengan konten pemberitaannya yang lugas dan berani hal ini telah melekat sebagai ciri khas media ini, serta memiliki pengaruh besar dalam mengarahkan opini publik. Terbukti

Penelitian ini berjudul Jurnalisme Investigasi Majalah Tempo( Analisis Wacana Jurnalisme Investigasi Edisi Teka Teki Wiji Thukul ) adapun tujuan dari penelitian

Korpus dari pemberitaan tersebut yaitu : Gambar Karikatur “ Bisnis Seks Di Balik Jeruji Penjara” pada Rubrik Kartun Majalah Tempo Edisi 25-31 Oktober 2010.Berdasarkan hasil

Dari hasil interpretasi, maka representasi sikap negatif Jaksa Agung pada ilustrasi cover majalah Tempo edisi 2-8 Agustus adalah membentuk makna semiotik representasi sikap

Di Rubrik Gaya Hidup Majalah Tempo Edisi 16 januari 2011 mengilustrasikan sebuah karikatur yang menggambarkan ketua PSSI Nurdin Halid memakai baju yang biasa dikenakan oleh