• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KOM 1205860 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KOM 1205860 Chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Sedangkan, desain penelitian yang digunakan adalah One Group

Pretest-Posttest atau juga bisa disebut Before After Design. Karena pada awal

penelitian dilakukan pengukuran terlebih dahulu terhadap siswa. Lalu, pada

saat pembelajaran dilakukan pembelajaran dengan model Self-Regulated

Learning berbantuan media ini. Pada akhirnya dilakukan kembali pengukuran

untuk mengetahui perubahan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan

media tersebut (Sugiyono, 2011). Berikut desain One Group Pretest-Posttest

pada gambar 3.1:

Gambar 3. 1 One Group Pretest-Posttest (Emzir, 2010)

Keterangan:

T1 : Hasil Tes Awal (Pretest)

X : Perlakuan (Treatment)

T2 : Hasil Tes Akhir (Posttest)

Pada penelitian ini, terdapat beberapa prosedur penelitian yang

menggambarkan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian. Prosedur

penelitian ini dibagi menjadi tahap penelitian dan pengumpulan informasi,

tahap perencanaan, tahap pengembangan perangkat lunak, tahap uji coba, dan

(2)

Gambar 3. 2 Langkah Penelitian

1. Tahap Studi Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi

Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan studi lapangan. Studi

literatur dilakukan untuk menemukan konsep atau landasan teoritis untuk

memperkuat penelitian ini. Melalui studi literatur dikaji pula ruang lingkup

(3)

Menurut Sugiyono (2011) setelah potensi dan masalah dapat

ditunjukkan secara faktual dan update, maka selanjutnya perlu

dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan

untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut. Maka setelah memperoleh informasi maka langkah

selanjutnya adalah proses analisis guna memecahkan masalah.

Proses analisis ini dilakukan studi lapangan, peneliti melakukan

wawacara dengan guru SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam membangun multimedia

pembelajaran interaktif berbasis. Hal ini ditujukan pada proses analisis

sebagai berikut:

a. Mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah-masalah yang

muncul pada pelaksanaan pembelajaran terutama yang berkaitan

dengan penggunaan media pembelajaran serta hasil belajar peserta

didik.

b. Studi literatur mengumpulkan data-data berupa teori yang

mendukung dalam perancangan multimedia serta penggunaanya

terhadap proses pembelajaran. Sumber dari studi literatur ini

diantaranya buku, jurnal, artikel, dan sumber terpercaya lainnya

dari internet.

c. Mengumpulkan informasi tentang multimedia pembelajaran

berbasis multimedia interaktif, agar dapat diterapkan dalam

pembelajaran.

d. Mengumpulkan informasi tentang pendekatan Self-Regulated

Learning di dalam pembelajaran, agar dapat dijadikan model

pembelajaran dengan berbantuan multimedia interaktif.

e. Mencari peran kemampuan kognitif dalam proses pembelajaran

(4)

2. Tahap Perancangan

Berdasarkan studi pendahuluan, dibuat perencanaan/rancangan produk.

Rancangannya bisa berkaitan dengan bagaimana langkah-langkah

pembelajarannya dan multimedia yang dibuat.

Pada tahapan pengembangan perangkat lunak meliputi rancangan alur,

data, proses, fitur yang dibentuk dalam flowchart, desain dalam

storyboard, rencana pelaksanaan pembelajaran serta materi yang

digunakan. Kemudian pada tahap ini juga dilakukan validasi. Penilaian

perancangan yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Jika ada

kekurangan yang ditemui oleh ahli saat validasi, maka proses kembali ke

tahap perancangan dan produk di revisi ulang.

3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap ini melakukan pengembangan multimedia interaktif dengan

beberapa langkah pendekatan Self-Regulated Learning berdasarkan

tahap-tahap perencanaan yang telah dilakukan. Model yang digunakan untuk

pengembangan perangkat lunaknya itu sendiri yaitu model Waterfall.

4. Tahap Uji Coba

Setelah dilakukan validasi oleh ahli media, dan ahli materi untuk

mengetahui kelayakan media yang telah dikembangkan serta tanggapan

dan penilaian ahli media setelah menggunakan media. Dari hasil tersebut

dapat diketahui media telah layak untuk digunakan. Setelah didapat hasil

layak peneliti melakukan uji coba multimedia terhadap siswa pada saat

proses penelitian.

5. Tahap Penilaian

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah

dengan cara menganalisis keberhasilan proses pembelajaran dengan model

Self-Regulated Learning berbantuan multimedia pembelajaran interaktif

(5)

posttest serta respon yang diberikan siswa setelah menggunakan

multimedia tersebut.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang menjadi sumber pada penelitian ini adalah salah satu

sekolah di kota Tasikmalaya, yaitu SMK Muhammadiyah. Populasi ini

diambil untuk membatasi jangkauan peneliti dalam melakukan penelitian

serta membantu mempermudah dalam penarikan sampel.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X Jurusan Teknik Komputer

Jaringan di SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya dengan banyak siswa

27 orang. Dimana 27 siswa tersebut menjadi sebuah kelas eksperimen

yang mengalami treatment yaitu proses pembelajaran dengan model

Self-Regulated Learning dengan berbantuan multimedia interaktif.

C. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

ini peneliti membuat seperangkat instrument penelitian. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Instrumen Studi Lapangan

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tentang pandangan guru

terhadap mata pelajaran jaringan dasar baik dalam materinya maupun

dalam pembelajarannya dan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan

media pembelajaran di dalam proses pembelajaranya.

Instrumen yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur kepada

para ahli seperti guru. Menurut Sugiyono (2011) wawancara tidak

terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

(6)

digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.

Secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Penilaian dan Instrumen Rancangan Validasi Ahli

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan validasi oleh para ahli

terhadap rancangan multimedia pembelajaran yang dikembangkan. Ahli

yang terlibat diantaranya ahli materi, dan ahli media. Instrumen ini

berbentuk angket penilaian yang diberikan ke penguji atau ahli, agar

instrumen yang digunakan reliabel dan dapat dipertangungjawabkan maka

dilakukan riset literatur mengenai persamaan antara standar baku LORI

(Learning Object Review Instrument) Versi 1.5.

Instrumen validasi ini agar mengetahui penilaian dan kelayakan

multimedia pembelajaran, sehingga selanjutnya dapat digunakan di

lapangan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 9.

3. Instrumen Penilaian Siswa Terhadap Multimedia

Instrumen tanggapan siswa ini diberikan kepada responden setelah

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dengan menggunakan

pendekatan Self-Regulated Learning pada mata pelajaran jaringan dasar.

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap

multimedia. Aspek-aspek yang dinilai dari multimedia meliputi perangkat

lunak, pembelajaran, komunikasi visual dan layout. Skala yang digunakan

dalam instrumen ini adalah Rating Scale. Jawaban ini terdiri dari sangat

kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Secara lebih rinci dapat

dilihat pada lampiran 10.

4. Instrumen untuk Mengukur Kognitif

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi sejauh mana

materi yang dikuasai oleh siswa setelah menggunakan multimedia

pembelajaran ini. Instrumen ini berupa tes yang digunakan untuk

mengukur kemampuan kognitif siswa.

Agar instrumen yang dipakai berkualitas maka dilakukan beberapa uji,

(7)

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi Product

Moment, sebagai berikut (Arikunto, 2009):

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi yang dicari

N = banyaknya siswa yang mengikuti tes

X = skor item tes

Y = skor responden

Nilai rxy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan

validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel 3.1:

Tabel 3. 1 Klarifikasi Validitas Butir Soal (Arikunto, 2009)

Nilai rxy Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

b. Uji Reliabilitas

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas menggunakan

rumus Spearman Brown, yang dapat dinyatakan sebagai berikut

(Arikunto, 2009):

Keterangan:

(8)

r11 = koefisien realiabilitas yang sudah disesuaikan

Nilai r11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan

menggunakan klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Koefisien Reliablilitas

Kriteria Tingkat Hubungan

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

c. Indeks Kesukaran

Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran

tiap butir soal adalah sebagai berikut (Arikunto, 2009):

P =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran yang diperoleh dapat diinterpretasikan seperti

(9)

Tabel 3. 3 Interpretasi Indeks Kesukaran (Arikunto, 2009)

Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran

0,00 Terlalu Sukar

0,01 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

1,00 Terlalu Mudah

d. Daya Pembeda Soal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda soal

adalah sebagai berikut (Arikunto, 2009):

D =

Keterangan:

J = Jumlah peserta tes

JA = Jumlah semua peserta yang temasuk kelompok atas

JB = Jumlah semua peserta yang termasuk kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab

dengan benar butir item

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

(10)

Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan,

berpedoman pada tabel 3.4:

Tabel 3. 4 Interpretasi Daya Pembeda (Arikunto, 2009)

Daya Pembeda Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,31 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Semuanya tidak baik, jadi sebaiknya diganti

D. Teknik Analisis Data

1.Analisis Data Penilaian dan Instrumen Rancangan Validasi Ahli

Begitupun dengan instrument validasi ahli digunakan rating scale

untuk menghasilkan kesimpulan penilaian kelayakannya dari multimedia

yang dibangun. Dimana dalam rating scale menggunakan rumus:

Keterangan:

P = angka presentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir

Dengan penginterpretasian kategori sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Kategori persentase Rating Scale

Skor Persentase (%) Interpretasi

0 – 20 Sangat Kurang

20 – 40 Kurang

40 – 60 Cukup

60 – 80 Baik

(11)

2.Analisis Data Penilaian Siswa Terhadap Multimedia

Instrumen yang digunakan untuk menilai pandangan siswa terhadap

media digunakan angket. rumus untuk mengukur data angket sebagai

berikut:

Keterangan:

P = angka presentase

Skor ideal = skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir

Setelah di analisis kemudian dilakukan interpretasi menggunakan kategori

persentase pada tabel 3.6:

Tabel 3. 6 Kategori Persentase Tanggapan siswa

Skor Persentase (%) Interpretasi

0 – 20 Sangat Kurang

20 – 40 Kurang

40 – 60 Cukup

60 – 80 Baik

80 – 100 Sangat Baik

3.Analisis Data Instrumen peningkatan Kognitif

Instrumen yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda pada tahap

pretest dan posttest yang nantinya dibagi menjadi dua analisis yaitu,

analisis deskriptif serta analisis uji prasyarat.

a. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

pendekatan metode kuantitatif. Analisis data kuantitatif diperoleh dari

(12)

Dalam analisis ini diadakan perhitungan yang meliputi rata-rata,

simpangan baku, nilai maksimum dan minimum dari pretest dan

posttest, hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dari data yang

diperoleh.

Setelah itu dilakukan perhintungan indeks gain untuk mengetahui

peningkatan kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberikannya

perlakuan (treatment).

Berikut ini rumus uji gain ternormalisasi:

<g> =

Nilai gain ternormalisasi <g> yang diperoleh, diinterpretasikan

dengan klasifikasi pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3. 7Kriteria Indeks Gain

Nilai g Keterangan

0,70 < g < 1 Tinggi

0,30 < g < 0,7 Sedang

0 < g < 0,3 Rendah

b. Analisis Uji Prasyarat

Dalam pengujian hipotesis, data kuantitatif dilakukan pengolahan

dengan uji prasyarat statistik. Uji prasyarat statistik tersebut

dilakukan terhadap data pretest, posttest, dan data indeks gain.

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan perhitungan

batas-batas kelompok pada kelas X TKJ 1 berdasarkan nilai awal non

remedial. Perhitungan batas-batas kelompok dapat dirumuskan

(13)

1) Mencari rata-rata nilai.

2) Mencari simpangan baku.

3) Menentukan kelas atas dengan rumus:

Kelas Atas = Mean + Simpangan Baku

4) Menentukan kelas bawah dengan rumus:

Kelas Bawah = Mean – Simpangan Baku

5) Menentukan kelas tengah berada diantara batas atas dengah

batas bawah.

Berikut ini langkah-langkah uji prasyarat statistik:

1) Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)

Uji normalitas yang dilakukan terhadap data gain hasil

pretest, posttest kelas penelitian bertujuan untuk mengetahui

apakah sampel yang ada terdistribusi normal atau tidak.

Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik

Kolmogorov menggunakan taraf signifikansi α = 5% atau α =

0,05. Jika kelas penelitian memiliki data pretest, dan posttest

yang berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji

homogenitas variansi. Namun jika salah satu dari kedua

kelas tersebut berdistribusi tidak normal, maka tidak

dilanjutkan uji homogenitas varians melainkan dilakukan

uji statistika non parametrik. Uji normalitas dilakukan

menggunakan Microfost Excel. Uji normalitas dihitung dengan

persamaan sebagai berikut:

(14)

Persamaan kumulatif distribusi normal:

Dari kedua distribusi kumulatif tersebut lalu dihitung nilai

selisihnya dan masing-masing nilai selisih dibuat nilai

mutlaknya, kemudian dijumlahkan seperti persamaan berikut:

Dv < Dt: data berdistribusi normal

Dv > Dt: data berdistribusi tidak normal

Keterangan:

Fn(x) = Probabilitas komulatif normal

F(x) = Probabilitas komulatif empiris

2) Uji Homogenitas (Uji Barlett)

Uji homogenitas yang dilakukan terhadap data gain hasil

dari pretest, dan posttest yang berdistribusi normal bertujuan

untuk mengetahui apakah kelas eksperimen yang terdiri dari

kelas atas, tengah, dan bawah memiliki varians yang sama

atau tidak. Jika ketiga kelas eksperimen berdistribusi

normal, maka pengujian dilanjutkan dengan menguji

homogenitas varians kelompok menggunakan uji Barlett

dengan taraf signifikasi α = 5% atau α = 0,05. Selanjutnya

dilakukan uji kesamaan dua rata-rata. Jika salah satu kelas

tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan uji statistika

non parametric. Uji homogenitas varians dilakukan

menggunakan Microsoft Excel.

Prosedur pengujian hipotesis:

(15)

b) Menentukan taraf nyata (α) dan

dimana didapat dari daftar

distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = (

k-1)

c) Menentukan kriteria pengujian

Ho diterima jika

Ho ditolak jika

d) Menentukan uji statistik

e) Menarik Kesimpulan

3) Analisis Data Penelitian (ANAVA)

Uji hipotesis analisis variansi yang dilakukan terhadap data

gain hasil dari pretest, dan posttest yang berdistribusi normal

dan homogen bertujuan untuk mengetahui apakah kelas

eksperimen yang terdiri dari kelas atas, tengah, dan bawah

memiliki varians dalam kelompok (within) dan antar

kelompok (between) yang sama atau tidak. Jika ketiga kelas

eksperimen berdistribusi normal dan homogen, maka

pengujian dilanjutkan dengan menguji hipotesis analisis

variansi kelompok menggunakan uji One Way Anova. Jika

hasil anova terdapat nilai yang tidak signifikan atau F hitung

kurang dari F tabel, maka Ho diterima yang berarti tidak

terdapat perbedaan antar kelompok dan tidak dilakukan uji

lanjut. Namun jika hasil anova terdapat nilai yang signifikan

atau F hitung lebih besar dari F table, maka Ho ditolak yang

berarti terdapat perbedaan antar kelompok dan dilakukan uji

lanjut. Uji anova memiliki langkah-langkah perhitungan

(16)

a) Menghitung jumlah kuadrat total

b) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok

c) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok

d) Menghitung rata-rata jumlah kudarat antar kelompok

e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok

f) Menghitung harga F hitung

Membandingkan harga F hitung dan harga F tabel

dengan MK pembilang m-1 dan penyebut N-m. Jika

harga F hitung < F tabel maka tidak terdapat perbedaan

yang signifikan efek yang terjadi terhadap perlakuan

pada kelompok atas, tengah, dan bawah.

Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

Ho diterima berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara rerata nilai kelompok atas, tengah, dan

bawah.

Ho ditolak berarti terdapat perbedaan yang signifikan

antara rerata nilai kelompok atas, tengah, dan bawah.

Jika demikian maka dilakukan uji lanjut untuk

(17)

Gambar

Gambar 3. 2 Langkah Penelitian
Tabel 3. 1 Klarifikasi Validitas Butir Soal (Arikunto, 2009)
Tabel 3. 2 Koefisien Reliablilitas
Tabel 3. 3 Interpretasi Indeks Kesukaran (Arikunto, 2009)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut survey pendahuluan yang peneliti lakukan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012-2013 di 5 (lima) desa wilayah kerja puskesmas Karang Anyer

Menurut Gagne, Wager, Goal, &amp; Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Sasaran Rencana Strategis Balai Besar KSDA Jawa Barat tahun 2010 -2014 adalah tercapainya penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA)

Untuk itu pada laporan Tugas Akhir ini akan dibahas tentang mobil listrik yang menggunakan sistem roda sepeda motor dengan menggunakan sistem rem cakram sepea motor, kedua

Maka dapat disimpulkan bahwa, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja telah memenuhi syarat model yang baik dengan memiliki nilai AVE

1) Tulis daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman yang

Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan wujud kata dalam tuturan masyarakat Tionghoa di Gang Baru Semarang dan (2) menjelaskan proses fonologi tuturan