• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANGKATAN ANAK DENGAN NASAB YANG DINISBATKAN KEPADA ORANG TUA ANGKAT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGANGKATAN ANAK DENGAN NASAB YANG DINISBATKAN KEPADA ORANG TUA ANGKAT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Pengangkatan anak di dalam prakteknya dipandang dalam perspektif hukum islam masih terdapat penyimpangan atau ketidak sesuaian berdasarkan hukum Islam. Seperti halnya kasus yang terjadi di masyarakat Kabupaten Cilacap. Dimana seorang suami isteri yang beragama Islam mengangkat anak dengan menasabkan anak angkat kepada orang tua angkat, yang mana hal ini menurut islam tidak diperbolehkan. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 4, 5, dan ayat 40.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pengangkatan anak dalam perspektif hukum Islam, untuk memahami status, alasan, dan akibat hukum apa yang timbul dengan adanya pengangkatan anak menurut hukum islam dan kendala yang di hadapi dalam pengangkatan anak sebagai ahli waris serta solusinya.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis empiris, yaitu suatu pendekatan yang mengacu pada peraturan-peraturan tertulis dan bahan-bahan hukum yang lainnya yang merupakan data, selain itu juga untuk melihat bagaimana penerapannya atau pelaksanaannya dalam masyarakat melalui penelitian lapangan, juga bisa dilakukan dengan meninjau, melihat, serta menganalisis masalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan pada prinsip-prinsip dan asas-asas hukum.

Hukum Islam tidak mengenal pengangkatan anak dalam arti menjadi anak kandung secara mutlak (nasab), yang ada hanya di perbolehkan untuk memelihara dengan tujuan memperlakukan anak dalam segi kecintaan pemberian nafkah, pendidikan atau pelayanan dalam segala kebutuhan. Pengangkatan anak dilakukan karena salah satu alasannya yaitu tidak dikaruniai keturunan. Pengangkatan anak berakibat dengan sistem pewarisan. Kendala yang di hadapi dalam pengangkatan adalah adanya penyimpangan dalam prakteknya terkait pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam, hukum adat maupun di dalam PP Nomor 54 Tahun 2007, dan kurangnya sosialisasi dari instansi pemerintah khususnya instansi yang terkait dengan masalah pengangkatan anak.

(2)

x ABSTRACT

Adoptions in practice seen in the perspective of Islamic Law stil has an irregularities or discrepancies based on Islamic Law. There is one case that happened in District Cilacap, where a family who are Muslims they adopt a child and they claimed that adopted child has a same lineage with the adoptive parents, whereas this is not allowed based on Islamic Law, as affirmed in the Qur’an Surah Al-Ahzab verse 4,5, and 40.

Research about The Concept of Adoption in the Perspective of Islamic Law is aimed to understanding the concept of adoption in the perspective of Islamic Law, to understand the status, reasons, and what legal consequences that arise with the adoption of children according to Islamic Law and the problems faced in the adoption as heirs and how to solve it.

This kind of research is empirical judical law, which is an approach that refers to written regulations and using another legal materials as a data. Beside of that also to see how to applicate and implementating in the community by field research, and also can be done by looking, reviewing, and analyze the problems by using the principles of law approaches.

Islamic Law doesn’t recognize adoption in the sense of being a child of the absolute (lineage). It’s only allowed to adopt with the aim to treat the child in terms of giving love, education, or serve what does children needs. One of the reasons that adoption can be done is not blessed to have a generation. Appointment of children associated with inheritance system. The problems faced in the adopted a child is related to irregularities in the practice of adoption based on Islamic Law, Traditional Law and also Goverment Regulation Number 54 Year 2007, and the lack of socialization from government agencies, especially agencies on issues related to adoption.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, nasab anak hasil hubungan seksual sedarah dalam perspektif Hukum Islam itu memiliki status sebagai anak zina, akan tetapi hal tersebut

Soepomo, menjelaskan perihal kedudukan dan akibat hukum pengangkatan anak yang dilakukan secara hukum adat, terutama yang terjadi dibeberapa daerah di Pulau Jawa

Sedangkan tujuan khusus dalam penulisan hukum ini adalah : untuk mengetahui dan memahami syarat pemberian harta warisan orang tua angkat terhadap anak angkatnya menurut hukum

BAB IV PELANGGARAN HAK ANAK JALANAN OLEH ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK : ANALISIS TERHADAP PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ………... Konsep

Dalam melaksanakan pengangkatan anak lebih banyak menggunakan hukum adat yang berlaku di masyarakat Indonesia dan hukum Islam yang merupakan konsekuensi dari masyarakat Indonesia

Upaya hukum terhadap akibat yang timbul dari pembatalan perkawinan terhadap suami dan istri yang dibatalkan perkawinannya bisa bersatu kembali sebagai suami dan istri

Antara hukum Islam dan hukum perdata timbul ketentuan yang berbeda dalam menyikapi permasalahan waris anak angkat.Dimana dalam ketentuan hukum Islam menyatakan

Tesis ini bertolak dari kerangka konseptual, bahwa pokok permasalahan yang diteliti adalah mengenai perspektif hukum Islam tentang pengangkatan anak di pengadilan Agama