• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan Konseling di Pengadilan Ag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bimbingan dan Konseling di Pengadilan Ag"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PRAKTEK LAPANGAN KONSELING PENDIDIKAN DI LUAR SEKOLAH (PLKP-LS)

OLEH FITRIA OSNELA

NIM. 10 103 056

LOKASI: PENGADILAN AGAMA KOTO BARU KABUPATEN SOLOK

DOSEN PEMBIMBING

Irman, M.Pd., Kons NIP. 19710201 200604 1 016

GURU PAMONG Dra. Hamidayati NIP. 19551008 199303 2 001

PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM/BIMBINGAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) , Pamong, Ketua Pengadilan Agama Koto Baru dan Kepala Labor Tarbiyah menyatakan bahwa : setelah melihat, membaca, meneliti, serta mempertimbangkan secara saksama, maka dengan ini mengesahkan laporan akhir Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar Tahun Akademik 2013/2014 yang dilaksanakan mulai dari tanggal 02 Juni sampai dengan 27 Juni 2014, yang disusun oleh :

NAMA : FITRIA OSNELA NIM : 10 103 056

PRODI : Kependidikan Islam / Bimbingan dan Konseling Alamat : Sawahlunto

Demikian Surat Pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipertanggung jawabkan serta dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Irman , M.Pd, Kons

NIP. 19710201 200604 1 016

Koto Baru, Juli 2014 Guru Pamong

Dra. Hamidayati

NIP. 19551008 199303 2 001

Mengetahui Kepala Labor Tarbiyah

Gustina. M. Pd

NIP. 197308172007102002

Ketua Pengadilan Agama Koto Baru

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Luar Sekolah (PLKP-LS) di Pengadilan Agama Koto Baru pada tanggal 02 Juni s.d. 04 Juli 2014, dan melengkapinya dengan laporan akhir Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Luar Sekolah (PLKP-LS). Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berjasa dalam membawa perubahan kepada umat manusia ke arah yang lebih baik.

PLKP-LS merupakan suatu bentuk pengalaman praktis bagi mahasiswa khususnya bagi mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling di berbagai lembaga instansi yang berada di luar sekolah. Tujuan dari PLKP-LS ini yaitu sebagai sarana dalam rangka menyesuaikan antara teori yang telah didapat selama perkuliahan dan prakteknya di lapangan. Dalam pelaksanaan PLKP-LS, mahasiswa diwajibkan membuat laporan akhir yang menggambarkan berbagai kegiatan disaat melaksanakan PLKP-LS.

Dalam pelaksanaan PLKP-LS hingga penulisan laporan ini selesai tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Swt yang telah melimpahkan karunia tak berhingga pada penulis, sujud syukur pada-Mu Tuhan.

2. Orangtua Penulis yang tak hentinya memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

(4)

4. Kepala Labor Tarbiyah STAIN Batusangkar beserta jajaran yang telah memberikan bimbingan dan pengawasan serta arahan dalam pelaksanaan PLKP-LS.

5. Bapak Irman, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama melakukan PLKP-LS.

6. Bapak Drs. Asfawi, SH, M.H selaku ketua Pengadilan Agama Koto Baru yang telah menerima dan memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan PLKP-LS.

7. Ibu Dra. Hamidayati selaku Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Koto Baru sebagai pamong yang telah memberikan arahan dan rela mengorbankan waktunya dalam rangka membimbing penulis untuk melaksanakan PLKP-LS.

8. Bapak/Ibu Majelis Hakim Pengadilan Agama Koto Baru Solok yang tidak segan-segan memberi kami kritikan dan saran terkait dengan kegiatan penulis selama PLKP-LS

9. Bapak/Ibuk, karyawan/karyawati Pengadilan Agama Koto Baru Solok yang juga ikut membantu penulis dalam berbagai bentuk kegiatan 10.Teman-teman sesama PPL di Pengadilan Agama Koto Baru Solok 11.Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu

Atas kerjasama dan bantuan yang baik dari semua pihak dalam pelaksanaan PLKP-LS ini, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segalanya.

Koto Baru, Juli 2014 Mahasiswa PLKP-LS

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang PLKP-LS………. 1

B. Tujuan PLKP-LS……….. 4

C. Ruang Lingkup PLKP-LS………. 5

D. Profil Pengadilan Agama……….. 6

BAB II STUDI KEBUTUHAN ... 14

A. Persiapan PLKP-LS……… 14

B. Usaha Mendapatkan Klien……… 14

C. Studi Kebutuhan………... 15

BAB III PERENCANAAN KONSELING……….. 16

BAB IV REALISASI PROGRAM………. 17

A. Wawancara Konseling………. 17

B. Observasi Mediasi……… 20

C. Observasi Proses Persidangan……….. 23

BAB V PENUTUP……… 35

A. Kesimpulan………... 35

B. Kendala………. 36

C. Saran………. 36

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PLKP-LS

Sebagai sebuah lembaga pendidikan formal, Perguruan Tinggi di Indonesia mengedepankan tiga unsur utama yang dikenal dengan sebutan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya dituntut secara formal di bangku perkuliahan saja, namun perlu penelitian dan realisasinya di tengah masyarakat.

Dalam peraturan akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar dinyatakan bahwa program Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) adalah salah satu mata kuliah wajib dengan bobot 4 SKS bagi seluruh mahasiswa Program Studi Kependidikan Islam/Bimbingan Konseling STAIN Batusangkar. Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) ini sekaligus merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1).

(7)

Ketika berbicara tentang kehidupan bermasyarakat, maka ini bermakna bahwa kehidupan bermasyarakat tersebut merupakan suatu kumpulan orang yang di dalamnya terdapat perilaku dan kepentingan orang yang berbeda, dalam keadaan seperti ini akan sering muncul perselisihan dan persengketaan bahkan konflik. Konflik atau sengketa yang terjadi antara masyarakat cukup luas dimensinya. Konflik atau sengketa dapat saja terjadi dalam wilayah publik maupun dalam wilayah privat.

Prayitno (1994:32) mengungkapkan tentang perubahan dan tantangan yang terjadi di dalam masyarakat, bahwa keadaan tersebut memberikan gambaran masyarakat mampu berkembang dan menyesuaikan diri, namun hal ini tidak mudah karena ”berbagai rintangan dan kegagalan dijumpai dalam upaya pengembangan tersebut. Sumber-sumber rintangan dan kegagalan itu ada yang berasal dari sifat manusia yang sering melampaui batas, kekurang mampuan sosial dan individual, kelemahan prasarana, sarana, upaya dan hubungan yang kurang serasi antara manusia dan lingkunganya.”

Menjawab tantangan yang ada di masyarakat, konselor dapat berperan sebagai tenaga profesional yang terdidik dan terlatih guna mengentaskan permasalahan yang ada di masyarakat. Sesuai dengan tujuan dari lembaga pendidikan adalah mampu menghasilkan lulusan yang bermutu dan profesioal.

Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”

(8)

yang optimal untuk kesuksesan dimasa yang akan datang, baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.

Faktanya, pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling memerlukan program pelaksanaan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapka. Aturan tersebut tertuang dalam SK Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan No 025 tahun 1995 tentang petunjuk teknis jabatan guru dan angka kreditnya. Selain itu, juga tertuang dalam Peraturan Menteri negara Pendayagunaan Aparatur Negara No 04 tahun 1993 tentang “Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya”. Ini menegaskan bahwa guru Pembimbing mempunyai tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling terhadap sejumlah peserta didik dan masyarakat, yang mencakup delapan jenis bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir, keluarga, keagamaan, bidang kehidupan berkarir, dan bidang kehidupan kewarganegaraan.

Sepuluh jenis layanan yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran/pengusaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, konsultasi, advokasi. Serta enam kegiatan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus dan tampilan kepustakaan. Kesemuanya tercakup dalam BK pola 45 plus yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan individu.

(9)

Peran konselor di sini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup kompleks, maka diharapkan melalui PLKP-LS mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan sekaligus memperoleh pengalaman dalam rangka memberikan layanan kepada klien serta meningkatkan kerja sama dengan masyarakat.

PLKP-LS ini dilakukan diberbagai instansi dan lembaga, diantaranya tersebar dalam lingkungan Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Sosial Karya Wanita, Panti Sosial Bina Remaja, Rumah Sakit, dan Pengadilan Agama. Di masing-masing tempat ini, Konselor akan dihadapkan pada permasalahan yang berbeda terkait fungsi dan peranan lembaga itu sendiri.

Dalam hal ini penulis berkesempatan untuk mengikuti PLKP-LS ini di salah satu Pengadilan Agama yang ada di Sumatra Barat. Tepatnya di Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok. Praktek ini dilaksanakan dari tanggal 02 Juni 2014 sampai tanggal 04 Juli 2014. Adapun peserta Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) pada lokasi ini berjumlah 7 orang mahasiswa.

Kegiatan yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru Kabupaten Solok adalah melakukan observasi atau pengamatan proses sidang dan proses mediasi disertakan dengan pelaksanaan konseling individual dalam proses melihat permasalahan yang sering menyebabkan perceraian.

B. Tujuan PLKP-LS

Adapun tujuan dari Praktek Lapangan Konseling Pendidikan di Sekolah (PLKP-S) dapat dilihat dari dua bagian, yaitu tujuan secara umun dan tujuan secara khusus.

(10)

yang profesional serta menjalankannya sesuai dengan profesi sendiri dengan memberikan layanan yang cermat, terampil, cerdas sehingga hasilnya maksimal.

Disamping itu, tujuan khusus penyelenggaraan PLKP-LS adalah agar mahasiswa terampil dalam:

1. Menambah dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan jalan memperdalam ilmu pengetahuan tentang pelaksanaan layanan mediasi di Pengadilan Agama.

2. Memberikan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam proses pelaksanaan mediasi dan persidangan di Pengadilan Agama.

3. Memberikan pemahaman tentang proses administrasi di Pengadilan Agama.

4. Menumbuh kembangkan minat dan kecintaan untuk menggeluti profesi di bidang layanan mediasi.

C. Ruang Lingkup PLKP-LS

Ruang lingkup pelaksanaan PLKP-LS ini adalah memberikan pelayanan kepada klien yang mencakup BK POLA 45 PLUS. Semua layanan ini tidak dapat diberikan semuanya, mengingat tempat PLKP-LS penulis yang berada dalam lingkungan pengadilan agama. Selain itu, waktu efektif untuk pelaksanaan program ini hanya 24 hari kerja. Berdasarkan kondisi ini maka ruang lingkup pelaksanaan dari PLKP-LS yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tiga jenis layanan a. Layanan informasi b. Layanan mediasi

(11)

2. Lima bidang pengembangan

a. Bidang pengembangan diri pribadi b. Bidang pengembangan sosial

c. Bidang pengembangan kehidupan keluarga d. Bidang pengembangan karir

e. Bidang pengembangan kehidupan beragama. 3. Dua kegiatan pendukung

a. Himpunan data b. Alih tangan kasus

D. Profil Pengadilan Agama

1. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru yaitu:

a. Staatsblad Nomor : 152 Tahun 1882 Jo staatsblad Nomor 116 dan 610 Tahun 1937 dan stb No. 3 Th 1940.

b. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Pengadilan Agama/MAHKAMAH Syar’iyah di luar Jawa dan Madura. c. Penetapan Menteri Agama No.58 Tahun 1957 tentang Pembentukan

Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah di Sumatera.

d. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 202 Tahun 1986 tanggal 17 Juli 1986, yang sebelumnya Pengadilan Agama Alahan Panjang berubah menjadi Pengadilan Agama Koto Baru.

(12)

2. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru

Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Koto Baru, hampir sama dengan sejarah pembentukan Pengadilan Agama yang lain di Sumatera, Jawa dan Madura. Pengadilan Agama Koto Baru sebelumnya bernama Pengadilan Agama Alahan Panjang yang terletak di daerah Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Pada tahun 1986 Pengadilan Agama Alahan Panjang berubah menjadi Pengadilan Agama Koto Baru yang berdasarkan kepada Keputusan Menteri Agama Nomor 202 tahun 1986 tanggal 17 Juli 1986.

Pada waktu Pengadilan Agama Koto Baru belum mempunyai gedung kantor sendiri di Koto Baru, maka untuk mengatasinya Pengadilan Agama Solok meminjamkan sebagian gedung kantornya untuk dijadikan sebagai tempat operasional Pengadilan Agama Koto Baru sesuai dengan surat pinjaman pemakaian gedung yang ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama Solok (Drs. Syahrial) dan Ketua Pengadilan Agama Koto Baru (Drs. M.Yasir) pada tanggal 20 Oktober 1986.

Melalui keputusan Menteri Agama RI Nomor 778 Tahun 1997 berubahlah status bangunan gedung Pengadilan Agama Solok menjadi gedung Pengadilan Agama Koto Baru. Keputusan Menteri Agama ini dikeluarkan setelah Pengadilan Agama Solok memiliki gedung kantor yang baru. Ringkasnya gedung yang beralamat di Jalan Raya Koto Baru No. 75 ini yang sampai sekarang menjadi Kantor Pengadilan Agama Koto Baru dan merupakan warisan dari Pengadilan Agama Solok.

(13)

ada beberapa Staf dan beberapa tenaga honorer, sedangkan Pejabat Fungsional termasuk a) Ketua, b) Wakil Ketua dan Hakim-Hakim, c) Panitera dan beberapa Panitera Pengganti, d) Juru Sita dan beberapa Juru Sita Pengganti.

3. Program Kerja Pengadilan Agama Koto Baru

Pengadilan Agama Koto Baru yang terletak di jalan Raya Koto Baru No. 75 adalah Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya berada pada Kabupaten Solok, sebagai salah satu lembaga peradilan harus mewujudkan suasana perikehidupan yang sejahtera, aman, tenteram, tertib, adil dan adanya kepastian hukum. Pengadilan Agama Koto Baru sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana di atur dalam UU No.50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, dan sebagai instansi pemerintah berkewajiban mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsinya tersebut kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan rakyat.

(14)

4. Visi, Misi dan Tugas Pokok serta Fungsi Pengadilan Agama Koto Baru Berdasarkan dasar kinerja yang harus dimiliki dalam Pengadilan Agama, maka Pengadilan Agama Koto Baru menjawab semua tantangan melalui visi dan misi sebagai berikut :

a. Visi

Sesuai dengan Visi Mahkamah Agung R.I, yaitu “Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien serta mendapat kepercayaan publik, profesional dalam memberi pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik”, maka Visi Pengadilan Agama Koto Baru yaitu “Mewujudkan Peradilan Agama Yang Agung ”.

b. Misi

1) Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Koto Baru.

2) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

3) Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Koto Baru. 4) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Koto

Baru.

Selain memiliki Visi dan Misi, Pengadilan Agama Koto Baru mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai lembaga peradilan antara lain :

a. Tugas Pokok

1) Menerima, memeriksa, memutuskan perkara Perdata yang menjadi kewenangan mutlak ( absolute competency).

2) Mengadili ditingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan Pengadilan Agama di daerah hukumnya.

(15)

b. Fungsi

1) Memberikan pelayanan teknis yustisial perkara tingkat pertama. 2) Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara dan

administrasi umum.

3) Memberikan keterangan-keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.

4) Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris dan Jurusita Satuan Kerjanya.

5) Mengadakan pengawasan terhadap jalannya persidangan dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya. 6) Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti hisab rukyat dan

sebagainya.

5. Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Koto Baru Daftar nama Ketua Pengadilan Agama Koto Baru dari tahun 1959 sampai sekarang:

a. Djafar DT Radjo Pandapatan (01 April 1959 s.d 1 Agustus 1962) b. Abdullah Ali ( 1 Agustus 1963 s/d 1 April 1967)

c. Djamilus Jusuf (1 April 1967 s/d 1 Juli 1968); d. Ismail Malin Marajo (1 Juli 1968 s/d 1 Juni 1982 e. Baharuddin Hamid (1 Juni 1982 s/d 1 Juli 1983). f. . Drs. M. Yasir, SH. (1 Juli 1983s/d 1 Februari 1997) g. Drs. Pelmizar, MHI. (1 Februari 1997 s/d 1 Mei 2003). h. Drs. Mualif DT Mangkuto. (1 Mei 2003 s/d 1 April 2004). i. Kartinis, S,Ag ( 1 April 2004 s/d 1 Juli 2008)

(16)

6. Prosedur Mengajukan Perkara dan Tata Ruang serta Proses Penyelesaian Perkara

1. Prosedur Mengajukan Perkara

Sebelumnya penulis menjelaskan bahwa tahap-tahap yang harus dilalui oleh para pencari keadilan pada Pengadilan Agama Koto Baru terdiri dari: Petugas Meja Piket, Petugas Meja Informasi, Petugas Meja I, Petugas Meja II dan Petugas Meja III, sampai berkas perkaranya kepada Panitera Muda dan dilanjutkan kepada wakil Panitera, selanjutnya kepada Panitera sampai berkas perkara yang akan disidangkan itu kepada Ketua Pengadilan Agama. Untuk itu akan penulis jelaskan satu persatu prosedur berperkara tersebut sebagai berikut:

a. Petugas Meja Piket, dimana para pencari keadilan melaporkan diri bahwa dia akan mengajukan perkaranya/memohon informasi ke Pengadilan Agama, oleh petugas piket diperintahkan mengisi buku tamu tentang maksud dan tujuannya ke Pengadilan Agama sesuai dengan urutannya dan diberikan kartu nomor urut, supaya jangan terjadi saling dahulu mendahului. Lalu oleh petugas piket dipanggil masuk menghadap Meja Informasi.

b. Petugas Meja Informasi memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang diminta oleh para pencari keadilan, setelah para pencari keadilan memahami dan mengerti tentang persyaratan mengajukan permohonan/ gugatan dan setelah melengkapi semua persyaratan yang diperlukan, baru menghadap ke Meja I untuk mendaftarkan perkaranya.

(17)

menyetor panjar biaya perkara tersebut ke Bank terdekat yang telah ditunjuk oleh Pengadilan Agama, lalu bukti setoran itulah yang diserahkan pada kasir petugas Meja I, kemudian oleh kasir diberi SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar), yang telah ditanda tangani dan diberi nomor urut perkara dan tanggal penerimaan perkara sebagaimana tersebut dalam buku jurnal yang berkaitan dengan perkara yang diajukan, kemudian diserahkan ke Meja II.

d. Petugas Meja II menerima surat permohonan/gugatan dari calon Pemohon/Penggugat sebanyak para Pemohon/Penggugat dan para Termohon/Tergugat dan ditambah 4 rangkap untuk Majelis Hakim yang akan menyidangkan perkara yang bersangkutan serta menerima tindasan SKUM, lalu mendaftarkannya dalam register yang bersangkutan kemudian lembaran I SKUM dan 1 rangkap surat permohonan/gugatan diserahkan kepada Pemohon/Penggugat. Kemudian asli surat permohonan/gugatan dimasukkan dalam sebuah map khusus dengan melampirkan tindasan SKUM dan surat-surat yang berhubungan dengan permohonan/gugatan, setelah diteliti semua persyaratan dan mencatat semua data berkas tersebut lalu diteruskan kepada Wakil Panitera.

e. Wakil Panitera meneliti kembali sebelum diserahkan kepada Panitera dan selanjutnya Panitera sebelum menyampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama terlebih dahulu menyuruh petugas yang telah ditunjuk untuk mencatatkannya ke dalam buku register perkara sesuai dengan nomor yang diambil dari SKUM.

2. Tata Ruang

Pengadilan Agama mempunyai aturan-aturan tertentu dalam tata ruang dan persiapan sidang antara lain:

(18)

disamping kanan meja dipasang bendera Merah Putih dan disamping kiri Meja dipasang bendera Mahkamah Agung.

b. Pada dinding belakang Majelis Hakim dipasang lambang burung garuda dan tidak dipasang gambar Presiden dan Wakil Presiden dan lain-lain, karena pada persidangan hakim hanya berpedoman kepada aturan dan memutus perkara sesuai dengan keyakinannya.

c. Majelis Hakim itu terdiri dari 3 orang, atau 5 orang, atau 7 orang sesuai dengan kebutuhannya, salah satu diantaranya yang paling senior menjadi Ketua Majelis yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan dan yang lainnya menjadi Hakim anggota dan dibelakang sebelah kiri Panitera sidang.

d. Di dalam ruangan persidangan ada bangku/kursi untuk para pihak dan kursi untuk para saksi, dibelakangnya juga ada bangku/kursi untuk para pengunjung.

e. Perlengkapan sidang lainnya ada speker, palu sidang dan kitab suci Al Qur’an.

(19)

BAB II

STUDI KEBUTUHAN

A. Persiapan PLKP-LS

Sebelum melaksanakan PLKP-LS, mahasiswa terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan praktek lapangan tersebut. Persiapan tersebut terkait dengan persiapan materi dan non materi, dimana persiapan materi diawali dengan pembekalan/orientasi kegiatan PLKP-LS yang diberikan oleh Bapak dan ibuk dosen selama 1 hari. Pembekalan ini sangat penting, dimana mahasiswa diarahkan dan dibimbing untuk mampu menjalankan kegiatan ini.

Adapun persiapan yang lain untuk melengkapi bahan-bahan yang akan dibawa ke lapangan pada pengadilan agama berbeda daripada yang lainnya karena melihat situasi dan kondisi maka pengadministrasian instrumen konseling seperti: AUM seri UMUM masyarakat tidak bisa dilaksanakan. Penilaian hasil layanan bimbingan konseling individu, satlan, satkung juga tidak bisa dilaksanakan. Yang bisa dilaksanakan adalah observasi dan pengisian blanko jadwal kegiatan harian, sama seperti di tempat-tempat PLKP-LS yang lain.

B. Usaha Mendapatkan Klien

(20)

C. Studi Kebutuhan

Pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling di Pengadilan Agama diawali dengan melakukan studi kebutuhan atau need assesment. Studi kebutuhan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh konselor sebelum membuat program pelayanan konseling. Hal ini bertujuan untuk melihat dan menentukan dengan jelas jenis layanan apa yang akan diberikan berdasarkan kebutuhannya.

(21)

BAB III

PERENCANAAN KONSELING

Berdasarkan studi kebutuhan yang dilakukan maka perencanaan konseling yang dapat dilakukan adalah observasi terhadap persidangan dengan pelaporan masalah dikaitkan dengan konseling. Observasi mediasi dengan pelaporan masalah dikaitkan dengan pengentasan dengan teknik konseling selanjutnya wawancara konseling dengan pengunjung Pengadilan Agama Koto Baru Solok.

Pemberian layanan mediasi biasanya dilaksanakan setelah sidang pertama dilakukan. Menurut prayitno Layanan Mediasi adalah “layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan, ketidak cocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, saling bertentangan, saling bermusuhan”. Seiring dengan pendapat di atas Mahkama Agung Republik Indonesia No: 01/2008 Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses rundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Dalam pelaksanaan kegiatan mediasi dilakukan kaukus yaitu petaman antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh pihak lainnya.

(22)

alasan penggugat memasukan gugatan dan komitmen penggugat dengan tindakannya ini serta dampak yang ditimbulkan dari gugatan ini.

BAB IV

REALISASI PROGRAM

Kegiatan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok adalah observasi layanan mediasi, wawancara konseling, dan observasi proses persidangan. Adapun secara terperinci kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara Konseling

Wawancara konseling yang penulis lakukan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok ada sebanyak 7 kali. Wawancara konseling ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan klien dan berusaha untuk mengentaskan permasalahan tersebut, dalam hal ini orang yang berperkara dengan menggali permasalahan yang dirasakan dan apa yang di inginkan dari pasangannya. Adapun variasi masalahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Variasi Permasalahan Klien

No Tanggal

Layanan Inisial Masalah

1 Selasa/03 Juni

2014 AM

Ki ingin menceraikan istrinya karena tidak bisa mendapat keturunan. Ki sudah 7 tahun berumah tangga. Ki juga sudah mentalak 3 istrinya.

(23)

2014 tahun dan belum memiliki buku nikah. Ki memerlukan buku nikah tersebut untuk pembuatan akta kelahiran anaknya.

3 Rabu/ 11 Juni

2014 GN

Ki digugat cerai oleh istrinya MA. Ki tidak setuju untuk bercerai karena mengingat anak-anaknya dan ia masih sangat mencintai istrinya. Ki mengaku berasal dari Medan dan seringkali diabaikan oleh keluarga istri, menurutnya itu dikarenakan ia bukan warga asli minang. Ki merasa rendah diri di hadapan keluarga istrinya. Ki mengaku memang tidak memiliki pekerjaan tetap namun ia selalu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Ki tidak mau cerai dari istrinya karena ia sangat cinta pada istrinya. Ki berjanji akan berusaha memperbaiki keadaan dan mengubah keputusan istrinya agar mencabut gugatan cerai terhadap dirinya.

4 Rabu/ 18 Juni

2014 IT

(24)

yang masih sangat muda, saat itu pemohon baru lulus SMA sedangkan termohon baru lulus SMP. Kehidupan rumah tangga pemohon dan termohon hanya harmonis lebih kurang tiga bulan, setelah itu mereka seringkali bertengkar. Ki ternyata juga telah melakukan upaya lain agar pemohon (anaknya) melupakan termohon.

5 Kamis/ 19 Juni 2014 BM

Ki merupakan saksi 1 dari YS. Ki menjelaskan bahwa YS nekat menggugat cerai suaminya karena sudah tidak tahan lagi. Suami YS sudah menikah dengan perempuan lain. Bertahun-tahun YS dibohongi, namun kali ini YS dengan penuh keyakinan mengajukan gugatan cerai kepada suami YS. Sebagai sahabat, Ki merupakan tempat YS berbagi keluh kesah.

6 Rabu/ 25 Juni

2014 MA

(25)

selalu saja suami tidak setuju, malah suami melukai diri sendiri untuk mengambil kembali perhatian Ki sehingga Ki tidak jadi menceraikannya. Namun, kali ini Ki sudah tidak bisa lagi.

7 Kamis/ 26 Juni 2014 FL

Ki merupakan salah seorang keluarga dari pihak tergugat dengan Inisial NY. Ki mengakui bahwa NY memang mengalami gangguan jiwa sejak masih remaja. Namun, hal ini tidak diketahui oleh istri NY. Istri NY mengetahuinya setelah beberapa bulan menikah, dan selalu merawat NY, hingga beberapa tahun kemudian istri NY sepertinya sudah tidak sanggup lagi menghadapi NY yang sering marah-marah dan memukuli istrinya.

2. Observasi Mediasi

Kegiatan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Koto Baru Solok adalah observasi layanan mediasi dan observasi pelaksanaan sidang dan juga wawancara konseling. Kegiatan mediasi dengan hakim mediator yaitu:

1. Drs. Asfawi, MH 2. Drs. H. Djahidin 3. Dra. Elfayari

(26)

5. Dra. Indrayunita 6. Wachid Baihaqi, S.H.I 7. Ariefarahmy, S.H.I,MH 8. Dra. Baihna

9. Zakiyah Ulya, S.H.I

10.Liza Roihanah, S.H.I., M.H

Layanan mediasi biasanya dilaksanakan setelah sidang pertama dilakukan dengan jenis perkara kecuali perkara yang diselesaikan melalui prosedur pengadilan niaga, pengadilan hubungan industrial, keberatan atas putusan badan penyelesaian sengketa konsumen, dan keberatan atas putusan komisi pengawas persaingan usaha, semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan tingkat pertama wajib lebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui perdamaian dengan bantuan mediator.

Menurut Prayitno, Layanan Mediasi adalah layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan, ketidakcocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, saling bertentangan, saling bermusuhan.

Seiring dengan pendapat di atas mediasi menurut Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 01 Tahun 2008, adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses rundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Di dalam pelaksanaan layanan mediasi dilakukan kaukus yaitu pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak tanpa dihadiri oleh pihak lainnya.

(27)

belum yakin kepada Mediator yang bukan Mediator resmi dan sesuai dari Mediator resmi Pengadilan Agama yang tersedia. Mediasi di Pengadilan Agama Koto Baru khususnya dilakukan oleh hakim yang tidak menyidangkan perkara yang bersangkutan. Adapun mediasi yang penulis ikuti selama lebih kurang 24 hari kerja efektif di Pengadilan Agama Koto Baru yaitu sebagai berikut:

Tabel 2

Daftar Pasangan yang Mengikuti Mediasi

No Tanggal Mediasi

Inisial Mediator Masalah Ket

1 Senin/ 09 Juni 2014

LPS dan AG

Liza Roihanah, S.H.I., M.H

Istri mengajukan guatan cerai karena suami kurang

bertanggungjawab

dengan nafkah keluarga dan tidak jujur tentang masalah keuangan.

Gagal

2 Rabu/ 11 Juni 2014

AM dan

AS Drs. H.

Djahidin

Suami mengajukan permohonan cerai dikarenakan dituduh pihak keluarga istri mencuri uang sebesar limapuluh ribu rupiah

Gagal

3 Rabu/ 11 Juni 2014

MA dan

GNW Drs. H.

Djahidin

Istri mengajukan gugatan cerai karena suami sering berkata kasar dan tidak cukup memberi

(28)

nafkah.

4 Rabu/ 18 Juni 2014

SF dan AN

Drs.H. Djahidin, S.H

Suami tidak memberi nafkah yang cukup terhdap istri.

Gagal

5 Kamis/ 19 Juni 2014

NA dan B Dra. Efayari Istri menggugat cerai suami karena suami seringkali tidak terbuka, kurang komunikasi dalam keluarga, suami jarang di rumah, suami tidak memberikan perhatian, dan istri merasa hanya sebagai pembantu di rumah.

Berhasil

3. Observasi Proses Persidangan

Proses persidangan di Pengadilan Agama Koto Baru selama empat hari kerja, yaitu hari senin, selasa, rabu, dan kamis. Selama PLKP-LS di Pengadilan Agama ini penulis mengikuti persidangan hampir setiap ada persidangan. Persidangan yang penulis ikuti selama PLKP-LS ini yaitu sidang perceraian baik itu cerai talak maupun cerai gugat.

(29)

mendeskripsikan beberapa kasus yang penulis ikuti proses persidangannya. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran proses persidangan tersebut dapat dilihat di bawah ini.

1) Senin, 09 Juni 2014

a. Inisial : SW dan MJ

b. No Perkara :. 110/ Pdt.G/2014/PA.KBr c. Jenis Sidang : CG

d. Deskripsi : Penggugat merupakan istri dari tergugat, penggugat menggugat cerai tergugat karena penggugat tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada penggugat. Tergugat hanya 2 bulan memberikan nafkah kepada penggugat, setelah itu penggugat mencari uang sendiri untuk bisa pulang kampung. Penggugat belum punya anak. Antara penggugat dan tergugat sudah tidak ada komunikasi selama satu tahun. Hal inilah yang membuat penggugat penggugat mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama Koto Baru.

e. Proses persidangan : persidangan ini merupakan sidang ke dua bagi penggugat dan tergugat, agenda sidang pada siang hari ini adalah memeriksa saksi yang dibawa oleh ke duanya, namun pada persidangan kali ini tergugat berhalangan hadir di persidangan, maka saksi yang diperiksa hanya dari pihak penggugat.

(30)

2) Senin, 09 Juni 2014

a. Inisial : AM vs RM b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : Sidang ini merupakan sidang lanjutan dari sidang sebelumnya, masih seperti sidang yang sebelumnya penggugat tetap ingin bercerai dengan suaminya, dengan alasan yang sudah didalilkan oleh penggugat sebelumnya. Adapun alasan tersebut adalah: suami tidak peduli kepada istri, suami sibuk dengan diri sendiri, suami tidak mau diajak shalat/puasa, suami tidak memberikan nafkah lahir maupun bathin kepada istri.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, sidang kali ini merupakan sidang lanjutan dari sidang sebelumnya. Pada sidang ini penggugat membawa saksi, kemudian saksi memberikan keterangan tentang permasalahan yang dialami penggugat. dalam agenda sidang kali ini yaitunya membacakan putusan dari hakim yang berhak untuk menjatuhkan putusan.

e. Hasil persidangan : hasil dari sidang ini terhadap penggugat dan tergugat pada hari ini adalah majelis hakim mengabulkan permintaan penggugat untuk melakukan cerai gugat.

3) Rabu, 18 Juni 2014

a. Inisial : DW dan LM b. Jenis Sidang : CT

(31)

4) Rabu, 18 Juni 2014

a. Inisial : AM dan AN b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah lanjutan sidang tanggal 11 Juni 2014. Masalahnya adalah suami merasa dituduh telah mencuri uang istri sebanyak lima puluh ribu, sehingga suami pergi dari rumah dan tidak kembali lagi.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar. Istri menghadirkan 2 orang saksi. Keterangan saksi dia tidak menuduh suami mencuri, tapi hanya sekedar bertanya saja. Akan tetapi suami menganggap itu adalah sebuah tuduhan. Setelah suami pergi dari rumah, mertua AN datang ke rumah sambil marah-marah karena anaknya telah dituduh mencuri.

e. Hasil persidangan : Majlis hakim mengabulkan permintaan suami untuk cerai dengan istrinya dan suami berkewajiban memberikan nafkah anaknya sebanyak tiga ratus ribu tiap bulannya.

5) Rabu, 18 Juni 2014

a. Inisial : YN dan JM b. Jenis Sidang : CG

(32)

pulang dan tidak juga pernah memberikan nafkah lagi selama 1,5 tahun.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar. Sidang selanjutnya majlis hakim meminta penggugat untuk membawa saksi.

e. Hasil persidangan : majlis hakim meminta istri untuk membawa saksi minimal 2 orang.

6) Rabu, 18 Juni 2014

a. Inisial : JL dan MR b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang yang kedua. Masalahnya adalah suami merasa istrinya selingkuh dengan sopirnya sendiri. Sidang ini adalah lanjutan sidang pada tanggal 11 Juni 2014.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar. Suami menghadirkan 2 orang saksi dan saksi memberikan penjelasan tentang rumah tangga JL dan MR. Keterangan saksi suami yang pergi dari rumah istrinya karena suami mendengan istrinya menelpon mesra dengan orang lain. Istri membantah keterangan saksi karena pada waktu itu istri juga menelpon saksi membicarakan tentang dagangannya. Namun saksi tidak membantah apa yang dikatakan oleh termohon tersebut. Saksi adalah adik suami sendiri.

(33)

7) Rabu, 18 Juni 2014

a. Inisial : WD dan DV

b. Jenis Sidang : CG

c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang yang kedua. Istri ingin menggugat cerai suaminya karena suami sudah punya istri lagi dan sudah mempunyai anak umur 2 bulan dengan istrinya yang lain. WD dan DV membina rumah tangga dirumah mertuanya. Mereka juga mempunyai 1 orang anak. Puncak perselisihan diantara mereka terjadi pada awal tahun 2012 yaitu karena masalah keuangan. Suami tidak mencukupi memberikan nafkah. Istri sendiri bekerja menjual kerupuk. Dan suami pun mengusir istri dari rumah mertuanya. Mereka sudah berpisah selama 1,5 tahun.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar. Hakim meminta penggugat untuk menghadirkan saksi minimal 2 orang pada pertemuan sidang selanjutnya.

e. Hasil persidangan : penjelasan penggugat sudah diterima oleh majlis hakim. Untuk lebih jelasnya masalah mereka hakim meminta penggugat untuk menghadirkan saksi minimal 2 orang pada pertemuan sidang selanjutnya.

8) Kamis, 19 Juni 2014

a. Inisial : NA dan BN

b. Jenis Sidang : CT

(34)

d. Proses Persidangan : Proses persidangan dilanjutkan minggu depan karena suami tidak menghadiri sidang kali ini. e. Hasil persidangan : Majlis hakim meminta penggugat untuk menghadirkan minimal dua orang saksi jika pertemuan selanjutnya itu suami juga tidak bisa menghadiri sidang.

9) Kamis/19 Juni 2014

a. Inisial : LO dan HN

b. Jenis Sidang : CG

c. Deskripsi masalah : Persidangan kali ini adalah sidang kedua. Istri ingin menggugat cerai suaminya karena suami sering mengikuti perkataan Ibu, kurang memberikan nafkah, dan tidak mau diajak untuk hidup mandiri.

d. Proses Persidangan : sidang kali ini istri membawa dua orang saksi yaitu ayah dan kakak angkatnya. Kedua saksi menjelaskan bahwa penggugat dan tergugat memiliki masalah rumah tangga yakni tidak jujur dalam masalah keuangan, suami selalu mendengarkan kata-kata orangtua, seringkali tidak cukup memberi nafkah. Mereka mulai berselisih sejak tahun 2013, puncaknya ketika suami tidak mau diajak pindah dari rumah orangtuanya untuk membangun keluarga mandiri. Sejak mulai menikah, penggugat dan tergugat menjalani rumah tangga dengan hubungan jarak jauh.

e. Hasil persidangan : Majelis hakim menjatuhkan putusan dengan mengabulkan gugatan dari LO.

10) Rabu, 25 Juni 2014

a. Inisial : RH dan SH b. Jenis Sidang : CG

(35)

permintaan Penggugat untuk menceraikan atau menjatuhkan gugatan cerai terhadap suaminya.

b. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, para hakim mengabulkan permintaan RH untuk menceraikan suaminya.

c. Hasil persidangan : Majelis hakim mengabulkan gugatan cerai RH.

11) Rabu, 25 Juni 2014

a. Inisial : AM dan UP b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan permintaan Pemohon untuk menceraikan atau menjatuhkan talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan pernyataan talak di depan para hakim.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, para hakim mengabulkan permintaan AM untuk menjatuhkan talak kepada istrinya.

e. Hasil persidangan : Hasil dari persidangan yang terakhir ini Pemohon diizinkan untuk menjatuhkan talak I dan mengikrarkannya di depan para hakim. Suami berkewajiban untuk menafkahi anak-anaknya.

12) Rabu, 25 Juni 2014

a. Inisial : MR dan IY b. Jenis Sidang : CT

(36)

talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan pernyataan talak di depan para hakim.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, para hakim mengabuklkan permintaan MR untuk menjatuhkan talak kepada istrinya.

e. Hasil persidangan : Hasil dari persidangan yang terakhir ini Pemohon diizinkan untuk menjatuhkan talak I dan mengikrarkannya di depan para hakim. Suami berkewajiban untuk menafkahi anak-anaknya dan membawa uang iddah bagi istri dan nafkah anak sebanyak limaratus ribu rupiah yang diberikan langsung kepada istri di depan hakim.

13) Rabu, 25 Juni 2014

a. Inisial : GY dan LD

b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : persidangan yang digelar hari ini juga sidang terakhir yaitu para hakim mengabulkan permintaan Pemohon untuk menceraikan atau menjatuhkan talak I terhadap istrinya. Kemudian Pemohon mengikrarkan pernyataan talak di depan para hakim.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, para hakim mengabulkan permintaan GY untuk menjatuhkan talak kepada istrinya.

(37)

14) Rabu, 25 Juni 2014

a. Inisial : MA dan GN b. Jenis Sidang : CG

c. Deskripsi masalah : persidangan kali ini adalah sidang yang kedua. Istri ingin bercerai dari suami karena perbedaan karakter yang begitu kuat. Suami sering berkata kasar dan marah-marah pada istri. Suami juga kurang bertanggung jawab terhadap masalah keuangan rumah tangga. Sebelumnya pada sidang pertama telah dilaksanakan mediasi antara kedua belah pihak, namun mediasi tersebut gagal.

d. Proses Persidangan : Proses persidangan berjalan lancar, para hakim meminta membawa saksi pada pertemuan selanjutnya untuk memerikan kesaksian terhadap masalah yang dialamin

e. Hasil persidangan : sidang ditunda dengan agenda selanjutnya adalah pemeriksaan dua orang saksi.

15) Kamis/26 Juni 2014

a. Inisial : RT dan FM

b. Jenis Sidang : CG

(38)

d. Proses Persidangan : sidang kali ini istri membawa dua orang saksi dan saksi memberikan penjelasan tentang masalah penggugat tersebut.

e. Hasil persidangan : majlis hakim mengabulkan gugatan cerai.

16) Kamis/26 Juni 2014

a. Inisial : RP dan NY

b. Jenis Sidang : CG

c. Deskripsi masalah : istri ingin menggugat cerai suaminya karena suami pernah mengalami gangguan jiwa, suami sering marah-marah sampai melempar barang-barang yang ada di rumahnya, suami juga pernah mencekik istrinya dan bahkan hampir menusuk istri dengan pisau. Istri diusir oleh suaminya dari rumah mertuanya. Pasutri ini sebelumnya tinggal di rumah mertuanya. Mereka sudah berpisah selama 6 bulan. d. Proses Persidangan : proses sidang berjalan dengan lancar.

Suami menjelaskan gugatan yang diajukan istrinya. Akibat dia sering marah ialah karena dulu suami pernah kecanduan narkoba dan dimasukkan ke tempat rehabilitas. Setelah keluar dari tempat itu suami tidak pernah lagi memakai narkoba. Sekarang dia merasa sulit untuk mengontrol emosinya. Sidang kali ini istri membawa seorang saksi dan saksi memberikan penjelasan bahwa suami penggugat dulunya sebelum menikah pernah mengalami gangguan jiwa sampai tergugat memanjat pohon dan lain sebagainya. Akan tetapi penggugat tidak mengetahui tentang masa lalu suaminya karena dia berada di Jakarta.

(39)

17) Kamis/26 Juni 2014

a. Inisial : MW dan DL

b. Jenis Sidang : CT

c. Deskripsi masalah : suami ingin menceraikan istrinya karena menurut suami istrinya kurang menghargai suami.

d. Proses Persidangan : sidang kali ini adalah sidang yang pertama. Istri tidak mau cerai dengan suaminya karena dia masih sayang kepada suaminya dan juga sudah punya anak satu orang. Menurut istri suami sudah mempunyai calon istri dan kemaren istri melihat suami dengan perempuan lain. Istri ingin mempertahankan hubungan rumah tangga mereka. Ketika majlis hakim menanyakan apa yang dijelaskan istri kepada suminya, suami tidak membantah sama sekali. Dengan demikian majlis hakim memberikan nasehat kepada pasutri terutama kepada suami.

(40)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan Pelaksanaan Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS), di Pengadilan Agama Koto Baru yang dilaksanakan mulai tanggal 02 Juni sampai 04 Juli 2014 dapat berjalan dengan lancar, meskipun terdapat kendala-kendala di lapangan.

Maka kegiatan yang penulis lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Observasi pelaksanaan persidangan

Berdasarkan kegiatan observasi sidang selama lebih kurang 24 hari kerja efektif, kegiatan observasi persidangan dilakukan hampir setiap kali sidang. Persoalan yang terungkap bervariasi, diantaranya sidang perceraian (permohonan cerai dan gugatan cerai) dan isbath nikah.

2. Observasi pelaksanaan mediasi

(41)

3. Wawancara konseling

Proses PLKP-LS di Pengadilan Agama Koto Baru yang tercatat selama lebih kurang 24 hari kerja efektif, penulis berbincang dengan penggugat maupun tergugat dan juga pada saksi. Masalah yang dialam pasutri dalam rumah tangganya beragam, adakalanya permasalahan terjadi disebabkan tidak saling memahami, kurangnya kejujuran diantara mereka., kurang tanggungjawab ekonomi keluarga, dan perselingkuhan.

B. Kendala

Selama Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS), ada beberapa kendala yang penulis temukan, diantara kendala tersebut yaitu:

1. Konseling individual tidak bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. 2. Dalam pelaksanaan mediasi terkendala dalam pelaksanaannya, karena

belum adanya kesamaan pemahaman pihak terkait terhadap praktek konseling.

3. Tidak adanya kesempatan penulis untuk ikut berpartisipasi dalam proses mediasi karena dikawatirkan tidak sesuai dengan proses mediasi di Pengadilan Agama

C. Saran

(42)

yaitu agar mahasiswa bisa menyatukan kesamaan pemahaman terhadap apa yang akan dilakukan di lapangan dan mampu menyiapkan diri.

(43)
(44)

Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Nama : Fitria Osnela

Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok

No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda

Tangan PJ 1 Senin/ 02 Juni

2014

- Serah terima Mahasiswa PL Dari STAIN Batusangkar Oleh DPL kepada Ketua Pengadilan Agama Koto Baru

Ruang ketua Ketua PA, DPL, Pamong,

Mahasiswa

10 orang

- Melihat proses sidang Ruang sidang Hakim, Panitera

Penggugat, Mahasiswa

7 orang

2 Selasa/03 Juni 2014

- Menerima tamu yang datang ke Pengadilan Agama Meja Tamu Mahasiswa, Pegawai

10 orang - Wawancara Konseling dengan tamu yang

mengajukan permohonan cerai dengan inisial AM

Teras Kantor PA Mahasiswa, Klien 8 orang 3 Rabu/04 Juni

2014

- Membantu Pegawai mencatat nomor-nomor surat beserta tanggal

Ruang Kepaniteraan

Mahasiswa 1 orang

- Olahraga Tenis Meja Ruang sidang Mahasiswa,

Pegawai

8 orang

4 Kamis 05 Juni 2014

- Membantu Pegawai mencatat pemakaian barang-barang ATK per Maret-April 2014

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 2 orang 5 Jum’at/ 06 Juni

2014

- Olahraga Tenis Meja Ruang sidang Pegawai,

Mahasiswa

10 Orang - Membantu pegawai merapikan buku-buku pustaka Ruang Pustaka Pegawai,

Mahasiswa

(45)

perkara cerai Kepaniteraan Pegawai - Membantu Pegawai Melanjutkan Pencatatan

Barang-Barang ATK Per Mei 2014 (barang masuk)

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang

- Pembagian tugas oleh KAUR Umum dalam rangka pengawasan Pengadilan Agama oleh Pejabat berwenang

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa, Pegawai

8 orang

Diketahui Oleh Koto Baru, ……… 2014

Dosen Pembimbing PLKP-LS,

Irman, S.Ag., M. Pd

NIP. 19710201 200604 1 016

Pamong,

Dra. Hamidayati

(46)

Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Nama : Fitria Osnela

Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok No Hari/

Tanggal

Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda

Tangan PJ 6 Senin/ 09 Juni

2014

- Membantu pegawai meminta tanda tangan untuk pengadaan barang dalam ruangan oleh pegawai yang bertanggung jawab

Ruang Pengadilan Agama

Mahasiswa 1 orang

- Membantu pegawai melanjutkan pencatatan barang-barang ATK per Mei 2014 (barang Keluar)

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang

- Mendengarkan sidang ke dua Sisri Wahyuni dengan perkara No. 110/ Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Majelis Hakim, Penitera, Mahasiswa, Penggugat

11 orang

- Mendengarkan sidang kedua Andi Mulya perkara No.121/Pdt.P/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Majelis Hakim, Penitera, Mahasiswa, Penggugat

11 orang

- Mendengarkan proses mediasi antara Lusi Puspita Sari dengan Agustam, adapun sebagai mediator adalah hakim Liza Roihanah, S.H.I, M.H

Ruang Mediasi Penggugat, Tergugat, Mediator, Mahasiswa

4 orang

7 Selasa/10 Juni 2014

- Mengikuti Sidang pertama Elvi Yenti atas Perkara No. /Pdt. G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Majelis Hakim, Panitera, Penggugat,

(47)

Mahasiswa - Membantu pegawai mengetik Pakta Integritas

Pegawai

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang - Membantu Pegawai Mengadministrasikan ke

dalam komputer biaya-biaya berupa gaji, sewa dan pengadaan barang-barang kantor lainnya

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 2 orang

- Wawancara Konseling dengan Ibu Gusdeli dari Talang atas perkara No. /Pdt. P/2014/PA.KBr

Teras Mahasiswa,

Klien

2 orang

- Bermain Tenis Meja Ruang Sidang Ketua PA,

Pegawai, Mahasiswa

7 orang

8 Rabu/ 11 Juni 2014

- Bertemu Pamong Ruang Sekretaris Pamong,

Mahasiswa

8 orang - Membantu Pegawai Mengetik Peraturan BMN

(Barang Milik Negara)

Ruang IT/Server Mahasiswa 2 orang - Mengikuti Proses Mediasi anatara Am bin

Bandaro Mudo dengan Asni binti Malin Kayo adapun sebagai mediator adalah hakim Drs. H. Djahidin, S.H atas perkara No.288/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Wakil Ketua Mediator, Penggugat, Tergugat, Mahasiswa 5 orang

- Mengikuti proses mediasi Maida Afeni binti Jamaher dengan Gunawan bin Sine adapun sebagai mediator adalah hakim Drs. H. Djahidin atas perkara No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Wakil Ketua Mediator, Penggugat, Tergugat, Mahasiswa 5 orang

- Wawancara Konseling dengan Gunawan bin Sine sebagai tergugat atas perkara No. 0198/Pdt.G/2014/PA.KBr

Teras Kantor PA Mahasiswa, Klien

3 orang

(48)

peraturan BMN (Barang Milik Negara)

9 Kamis/ 12 Juni 2014

- Membantu pegawai melakukan sensus BMN (Barang Milik Negara)

Pengadilan Agama Koto Baru

Mahasiswa 7 orang

- Kuliah mediasi bersama Bapak Drs, Asfawi, M.H

Ruang Ketua Bpk. Drs. Asfawi, M.H, Mahasiswa

7 orang

10 Jum’at/ 13

Juni 2014

- Menghadiri Wirid mingguan di Masjid bersama pamong dan pegawai

Masjid Pamong,

Pegawai, Mahasiswa

± 30 orang

- Membantu Pegawai mengetik hasil sensus BMN ke dalam komputer

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang

Diketahui Oleh Koto Baru, ………2014

Dosen Pembimbing PLKP-LS,

Irman, S.Ag., M. Pd

NIP. 19710201 200604 1 016

Pamong,

Dra. Hamidayati

(49)

Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Nama : Fitria Osnela

Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok

No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda

Tangan PJ 11 Senin/ 16 Juni

2014

- Melanjutkan Pengetikan Sensus BMN Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang - Pemeriksaan Ulang BMN yang telah di sensus Pengadilan

Agama

Mahasiswa 4 orang 12 Selasa/17 Juni

2014

- Pengetikan Final dan mem-Print Sensus BMN yang telah diketik

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang 13 Rabu/ 18 Juni

2014

- Menyesuaikan Input Sensus BMN (Barang Milik Negara) dengan Daftar Barang Ruangan yang sudah ada

Ruang

Kesekretariatan

Mahasiswa 1 orang

- Mengikuti sidang Daswirman bin Jamalus dengan

Lili Marlisni atas Perkara

No.0210/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

12 orang

- Mengikuti sidang Siska Yulia binti Zulkarnaini dengan Musrinaldi bin Kandinar atas Perkara No.0219/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

12 orang

- Mengikuti sidang Wildawati binti Nawailir dengan David Pakiah Marajo atas Perkara No.0195/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

12 orang

- Mengikuti sidang Jalius bin Jahidin dengan Marita atas Perkara No.0194/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

(50)

- Mengikuti sidang Yusnayati binti Samiak dengan Jamaris bin Syahril atas Perkara No.0164/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

12 orang

- Mengikuti sidang Am bin Bandaro Mudo dengan Asni binti Malin Kayo atas Perkara No.0208/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

12 orang

- Mengikuti proses mediasi Anis dengan Syafridas bin Mangkudun adapun sebagai mediator adalah hakim Drs. H. Djahidin atas perkara No.212/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Mediator, Penggugat, Tergugat, Mahasiswa

7 orang

- Wawancara Konseling dengan Itrawati (42 tahun) yang merupakan Ibu dari Pemohon atas perkara No. /Pdt.G/2014/PA.KBr

Teras Mahasiswa, Klien 2 orang

- Menerima tamu atas nama Lana Fransiska dengan keperluan mengurus cerai

Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang - Mengetik Lembar Pengesahan Reguler Pengadilan

Agama Koto Baru tahun 2014

Meja Informasi Mahasiswa 4 orang - Pertemuan dengan Ketua Pengadilan Agama

mengenai Persiapan Praktek Mediasi

Ruang Ketua Ketua, Mahasiswa

7 orang 14 Kamis/ 19 Juni

2014

- Mengikuti sidang Nely Afniza dengan

Burhanuddin atas Perkara

No.0215/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat, tergugat

11 orang

- Mengikuti proses mediasi Nely Afniza dengan Burhanuddin adapun sebagai mediator adalah hakim Dra. Elfayari atas perkara No.0215/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Hakim Mediator, penggugat, tergugat, Mahasiswa

4 orang

(51)

No.0179/Pdt.G/2014/PA.KBr Mahasiswa, Penggugat - Wawancara Konseling dengan Bermailovera yang

merupakan Saksi 1 Yusni dan Boyke Sasiakirti atas perkara No. 201 /Pdt. G/2014/PA.KBr

Teras Ruang Sidag

Mahasiswa, Klien 3 orang

- Menerima Tamu atas nama Hendri Lefi, S.Ag dalam rangka konfirmasi Isbath Nikah di Tigo Lurah

Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang

- Menerima tamu atas nama Weri dalam rangka konfirmasi Akta Cerai

Meja Tamu Mahasiswa, Tamu 2 orang - Membantu Pegawai memindahkan Buku Kendali

Perkara Voluntair tahun 2014 dari Wakil Panitera ke Buku Kendali Perkara Voluntair 2014 Meja II

Ruang Kepaniteraan

Mahasiswa 1 orang

15 Jum’at/ 20 Juni 2014

- Izin atas Keperluan Pengurusan Syarat Ujian Kompre

Kampus Mahasiswa 1 Orang

Diketahui Oleh Koto Baru, ………2014

Dosen Pembimbing PLKP-LS,

Irman, S.Ag., M. Pd

NIP. 19710201 200604 1 016

Pamong,

Dra. Hamidayati

(52)

Lampiran 1 : Kegiatan Harian Mahasiswa Praktek Lapangan Konseling Pendidikan Luar Sekolah (PLKP-LS) Nama : Fitria Osnela

Lokasi PLKP-LS : Pengadilan Agama Koto Baru Solok

No Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan Tempat Peserta Jumlah Tanda

Tangan PJ 16 Senin, 23 Juni

2014

- Izin atas Keperluan Pengurusan Pengambilan Beasiswa

Kampus dan BSM

Mahasiswa 1 Orang 17 Selasa, 24 Juni

2014

- Menerima tamu yang datang ke Pengadilan Agama Teras dan Meja Tamu

Mahasiswa, Tamu 10 orang 18 Rabu, 25 Juni

2014

- Wawancara Konseling dengan Penggugat dengan nama Maida Afeni atas perkara No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr

Teras Kantor PA Mahasiswa, Klien 2 orang

- Mengikuti sidang Rosi Handisi dengan Suherman atas Perkara No.0190/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

9 orang

- Mengikuti sidang Amir bin Lu’in dengan Upik

binti Suki atas Perkara

No.0197/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Pemohon

11 orang

- Mengikuti sidang Maridi bin Labu dengan Iyan binti Tanjaman atas Perkara

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa,

(53)

No.0008/Pdt.G/2014/PA.KBr Pemohon, termohon

- Mengikuti sidang Ghaiyurnalis bin Ma’da’in

dengan Lendrawati binti Basri atas Perkara No.0166/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Pemohon, termohon

10 orang

- Mengikuti sidang Maida Afeni binti Jamaher Ma’da’in dengan Gunawan bin Sine atas Perkara No.0198/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

9 orang

- Bertemu DPL Ruang sidang Mahasiswa, dosen 8 orang

19 Kamis, 26 Juni 2014

- Pertemuan seluruh Pegawai PA dalam rangka menyambut bulan Ramdhan

Musholla Pegawai, Mahasiswa

± 45 orang

- Mengikuti sidang Renti dengan Firman atas Perkara No.0108/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat

10 orang

- Mengikuti sidang Ratna Puspita dengan Nofrizal Yonif atas Perkara No.01888/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa, Penggugat, tergugat

11 orang

- Mengikuti sidang Mawardi dengan Dewi Lestari atas Perkara No.0226/Pdt.G/2014/PA.KBr

Ruang Sidang Hakim, Panitera, Mahasiswa,

(54)

Penggugat, tergugat - Kuliah Mediasi kedua dengan Ketua Pengadilan

Agama

Ruang Kepaniteraan

Mahasiswa, Ketua PA

8 orang

20 Jum’at, 27 Juni 2014

- Izin kepulangan pada Pamong dan Ketua PA Ruang Sekretaris dan ruang Ketua

Mahasiswa,

Ketua PA,

Pamong

8 orang

- Salam-salaman dengan pegawai dan staf PA Ruang PA Mahasiswa, Pegawai, Staf

±25 orang

Diketahui Oleh Koto Baru, ………2014

Dosen Pembimbing PLKP-LS,

Irman, S.Ag., M. Pd

NIP. 19710201 200604 1 016

Pamong,

Dra. Hamidayati

(55)
(56)

Lampiran 2

SKENARIO MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA

Oleh Fitria Osnela

Penggugat bernama Lusi Puspita Sari binti Akuk berumur 24 tahun dan tergugat bernama Agustam bin Ilyas berumur 48 tahun. Adapun pada gugatannya, Lusi Puspita sari menyatakan bahwa ia dan tergugat merupakan pasangan suami istri yang telah sah menikah pada tanggal 23 April 2010 di Jorong Galagah, Kenagarian Galagah, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Penggugat dan tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan yang lahir pada tanggal 4 Agustus 2011. Semenjak tahun 2012, rumah tangga penggugat dan tergugat tidak lagi harmonis yang ditandai dengan seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena tergugat kurang bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga dan seringkali tidak jujur mengenai masalah keuangan. Hingga sekarang, penggugat dan tergugat telah berpisah lebih kurang selama 11 bulan. Pada sidang pertama, kedua belah pihak menghadiri sidang sehingga mediasi dapat dilaksanakan. Hakim kemudian menunjuk salah seorang mediator untuk melaksanakan mediasi tersebut. Setelah penunjukan mediator, proses mediasi pun dilangsungkan.

(57)

P (Penggugat) : Saya, Bu.

M : Nama Ibu siapa? P : Lusi Puspita Sari, Bu. M : Kalau nama Bapak siapa? T (Tergugat) : Agustam, Bu.

M : Ibu dan Bapak tinggalnya dimana?

P : Saya di Jorong Galagah, Kenagarian Galagah, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

T : Saya di Jorong Pasar, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten solok.

M : Berarti Bapak dan Ibu sudah pisah rumah. Sejak kapan itu Pak, Bu?

P&T : Lebih kurang sudah 11 bulan, Bu.

M : Sudah berapa lama Bapak dan Ibu menikah? P : Menikah 23 April tahun 2010 lalu

T : Sudah 4 tahun, Bu.

M : Bapak dan Ibu umur berapa menikah? P : Saya 20 tahun.

T : 44 tahun.

M : Sudah dikaruniai berapa orang anak, Bu? P : 1 orang, perempuan.

M : Hmm.. begini, Pak.. Bu. Sebelum kita melanjutkan apakah Bapak dan Ibu merasa perlu untuk berbicara berdua saja dengan saya?

T : Maksudnya, Bu?

(58)

Ibu akan mengetahui apa yang bapak bicarakan tentang masalah yang bapak hadapi saat ini. Begitupun dengan Ibu. Bagaimana Pak, Bu?

P : Tidak usah, Bu. Kan dia sudah tahu. M : Bagaimana dengan Bapak?

T : Tidak ada yang perlu disembunyikan, Bu.

M : Baiklah, sekarang saya ingin bertanya kepada Ibu terlebih dahulu. Apa yang Ibu pikirkan sehingga mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan ini?

P : Sudah ndag tahan lagi, karena kurang nafkah dan sering ndag jujur masalah keuangan.

M : Sejak kapan itu, Bu?

P : Sudah lama, sejak anak lahir dan sekarang anak sudah hampir umur tiga tahun.

T : Itu bohong, Bu… Saya…

M : Tunggu dulu, Pak. Saya bertanya pada Ibu. Nanti giliran Bapak.

T : Ya, Bu.

M : Apa kerja Bapak, Bu?

P : Macam-macam. Kadang sopir, kadang tukang gigi keliling, kadang tukang perabot.

M : Banyak kerja sampingan Bapak, ya Bu… Berapa

penghasilan Bapak, Bu?

P : kurang tau, gak pernah diceritakan. M : Pernah ditanya?

P : Pernah. Katanya kadang ada kadang ndag. Uangnya katanya habis untuk oto dan dibagi juga untuk anak-anaknya yang lain.

(59)

M : Kapan Ibu tahu bahwa bapak ternyata duda dan punya tiga orang anak?

P : Beberapa bulan siap nikah, anaknya datang ke rumah. M : Apa yang Ibu rasakan ketika mengetahui kenyataan itu?

P : Marah, Sakit hati…

M : Sekarang gimana? P : Masih sakit hati.

M : Apakah yang membuat Ibu sakit hati, kenyataan dibohongi ataukah kenyaataan bahwa suami sudah pernah menikah sebelumnya?

P : Kalau dia pernah menikah tidak masalah. Kan sudah cerai. Tapi dia tidak jujur tentang masalah itu. Dan dia tidak pernah minta maaf dengan tulus kepada saya juga keluarga besar saya.

M : Berarti Ibu hanya ingin agar Bapak minta maaf dengan tulus. Kembali mengenai nafkah tadi, Ibu dikasih berapa tiap minggunya?

P : 100 ribu untuk 2 minggu, kadang-kadang cuma 20 ribu seminggu.

M : Bagaimana dengan kebutuhan mingguan Ibu? P : Gak cukup.

M : Trus apa yang Ibu lakukan?

P : Cari uang tambahan dengan ngupas bawang milik oranglain.

M : Sejak kapan Ibu mulai kerja sampingan itu? P : Sudah lama.

M : Kalau uang jajan anak gimana? P : Dikasih Bapak, 10 ribu perhari.

(60)

ingin Bapak klarifikasi?

T : Hmm… begini, Bu. Sebagai kepala rumah tangga, saya

sadar bahwa umur istri jauh terpaut dari saya, saya juga memahami bahwa pendidikan istri lebih rendah dari saya, dengan pengalaman yang juga masih minim. Berkaitan dengan nafkah tadi, terus terang dia lebih suka foya-foya, uang banyak digunakan untuk makan-makan..

P : Ndag ada foya-foya..

M : Ibu kan tadi sudah, sekarang giliran Bapak. Makan-makan yang Bapak maksud itu gimana?

T : Ya… Belanja-belanja yang gak tentu, Bu…

M : Maksudnya belanja kebutuhan sehari-hari?

T : Iya… Selain ngasih uang, saya kan juga ngasih barang

-barang kebutuhan sehari-hari, Bu. Misalkan sambal, beras. Jadi buat apa lagi belanja-belanja itu.

M : Mana yang lebih sering Bapak ngasih uang daripada barang?

T : Sering barang, Bu. Kalau ada uang tip baru di kasih uang. Uang kalau banyak-banyak untuk apa.

M : Barang kebutuhan pokok yang Bapak berikan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan berapa lama?

T : Dua hari

M : Nah, itu dia. Untuk kekurangan itu Ibu perlu uang. Sekarang Ibu sudah ada inisiatif cari uang tambahan dengan mengupas bawang tetangga. Apa yang Bapak pikirkan mengenai hal ini?

(61)

M : Bapak mau kalau Ibu tu kerjanya di rumah?

T : Iya… trus sebenarnya saya ingin ngasih istri itu pancing, bukan ikan.

M : Maksudnya?

T : Begini, Bu… umur dia kan sudah mulai meningkat, jadi

saya ingin dia belajar berdagang. Saya kan kerjanya pergi ngantar dagangan orang ke Pasar Muaro Labuah.

M : Jadi, maksudnya bapak ngasih Ibu modal buat dagang? T : Bukan, tapi ikut saya.

M : Iya… Ibu ikut dengan Bapak berdagang. Berarti barang

-barang dagangan itu Bapak kan yang belikan?

T : Iya…

M : Trus kalau Bapak dan Ibu pergi, anak tinggal dengan siapa? T : Dengan saya, saya kan gak kerja.

M : Maksudnya?

T : Saya cuma sopir yang ngantar orang-orang buat dagang. Sampai di pasar tu kan saya gak kerja. Cuma nunggu orang-orang tu nanti pulang. Nah, di situlah saya ingin bawa istri buat dagang. Sembari nyopir, kan saya juga bisa bantu istri dagang dan jaga anak. Ini kan juga pengalaman agar dia tau bagaimana caranya berdagang, tau untung rugi.

M : Hmm… bagaimana tanggapan Ibu tentang keinginan Bapak

ini?

T : Dia tidak mau. M : Alasannya?

T : Dia tidak bisa dagang, katanya.

M : Kesimpulannya, Bapak ingin istri ikut dagang dengan Bapak. Tapi, istri tidak mau karena tidak bisa dagang dan tetap kerja ngupas bawang. Benar begitu, Bu?

(62)

M : Kan nanti diajari Bapak caranya dagang, Bu. P : Saya gak mau.

T : Itulah, dia gak mau dibilangin.

M :

Gambar

Tabel 1 Variasi Permasalahan Klien
Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

PENETAPAN HASIL KUALIFIKASI BADAN USAHA JASA KONSULTANSI DINAS TATA KOTA KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN

Sesuai dengan Pengumuman Pengadaan Langsung di Dinas Pendidikan Kota Sibolga Tahun Anggaran 2016, Nomor : 039/PPBJ-Disdik.Sibolga/VII/2016, tanggal 20 Juli 2016 dengan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat Depresi

KETIGA : Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta agar mengoordinasikan pelaksanaan percepatan pendataan dan pendaftaran penduduk sebagaimana dimaksud pada

Buatlah alur kepala plesteran vertikal sebanyak dua alur dengan jarak tertentu pada bidang yang akan diplester untuk sudut dalam.. Yakinkan alur kepala plesteran vertikal

One-Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi keterlaksanaan, lembar tes keterampilan proses sains, dan lembar angket

Sama dengan pengelolaan resiko operasional, lembaga keuangan dapat meminimalisir resiko kredit pada kontrak Musyarakah permanen dengan cara terlibat langsung dalam

Peristiwa-peristiwa yang hadir sepanjang reformasi seperti konflik yang muncul di berbagai daerah, demonstarsi yang terus berlangsung, kekerasan yang meningkat, fanatisme kesukuan