• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Prakarya dan Kewirausahaan. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Prakarya dan Kewirausahaan. docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Wibawa Mukti Kav. PATI AURI Jatisari Jatiasih, Bekasi NPSN: 20223032, telepon: (021)

70993351

(2)

Kelompok 4

Nama Anggota

:

1. Gracia Elisanda

2. Heni Wijayanti

3. M. Yunus

4. M. Andika

5. M. Fitrah

6. Natasya Kaliza Vitri

7. Raiza Zsazsa

8. Syifa Damayanthi

9. Zaneta Noel

Tugas Perorangan

1. Gracia Elisandra

: Membuat Pola

2. Heni Wijayanti

: Menjahit

3. M. Yunus

: Alat dan Bahan

4. M. Andika

: Alat dan Bahan

5. M. Fitrah

: Alat dan Bahan

6. Natasya Kaliza

: Menjahit

7. Raiza Zsazsa

: Membuat Makala

8. Syifa Damayanthi

: Membuat Pola

(3)

Ucapan Terima Kasih

Segala hormat, Puji dan syukur bagi kemulian Bapa disorga, yang senantiasa melimpahkan

berkat dan Kasih-Nya dan tidak pernah meninggalkan kami sehingga tugas makalah ini dapat

diselesaikan dengan baik. Terima kasih untuk semua yang telah diberikan Tuhan. Bagi berkat yang

melimpah, kekuatan dan kasihnya yang terus menglir sepanjang hari serta membuat semuanya indah

pada waktunya.

Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan

kepada Bapak/Ibu Guru SMAN 11 BEKASI, para orang tua dan teman-teman semuanya. Terlebih

kepada anggota kelompok karena dengan kerja samanya, tugas ini dapat terselesaikan dengan

semaksimal mungkin.

.

Akhirnya dengan penuh rasa haru dan hormat, sebagai ungkapan terima kasih yang tak

terhingga, tugas ini dipersembahkan kepada Ibu Eka selaku Guru Prakarya yang dengan kesabaran

dan segala cinta kasih yang tulus mendidik dan mendoakan kami. Dan akhirnya “Cinta dan

hormatku seluruhnya untuk kalian”.

Kelompok IV

(4)

Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa , karena dengan kasih dan rahmatnya kami diberi kesehatan. Dan

atas kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas Prakarya dan Kewirausahawan tentang “ Kain Flannel”

dengan sebaik - baiknya dan dan dapat terselesaikan dengan semaksimal mungkin sesuai dengan kerja keras

kelompok

kami.

Makalah ini dibuat dengan berbagai usahan dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bias

dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu

kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah tentang Kain Flannel milik kelompok

kami

.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami

mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu

pengetahuan.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua

Bekasi, 10 November 2014

(5)

1.1

Latar Belakang

Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni dan teknologi berbasis ekonomis. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampak ekosistem, manajemen dan ekonomis. Rasional

Keterampilan harus menghasilkan karya yang menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain serta mempunyai nilai kemanfaatan yang sesungguhnya, untuk itu pelatihan berkarya dengan menyenagkan harus dimulai dengan memahami estetika (keindahan) sebagai dasar penciptaan karya selanjutnya. Dalam rangkaian menemukan karya yang bermanfaat dilatihkan mencipta, memproduksi dan memelihara yang ada kemudian memperoleh nilai kebaruan (novelty) sehingga bermanfaat untuk kehidupan selanujutnya.

Prinsip mencipta, yaitu memproduksi dan mereproduksi diharapkan meningkatkan nilai sensibilitas terhadap kemajuan jaman sekaligus mengapresiasi teknologi kearifan lokal yang telah mampun mengantarkan manusia Iondonesia mengalami kejayaan pada masa lalu. Oleh karenanya, pembelajaran Prakarya di tingkat sekolah lanjutan pertama didahului dengan wawsan keteknologian hasil kearfian lokal menuju teknologi terbarukan. Pelatihan dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun dalil yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projektif agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun artifisial ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran, sehingga berdasarkan nilai ekosistem dan keberlajutan materialnya.

1.2 Tujuan Penulisan

Secara keseluruhan tujuan Prakarya dan Kewirausahaan ini bertujuan untukMemfasilitasi peserta didik mampu berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem dan teknologis Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip ergonomis, hygienis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif. Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, maupun berisfat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbarukan dan teknologi kearifan lokal.Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik dan ergonomis
(6)

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1

Kerajinan tekstil Indonesia

Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.

2.1.1

Kerajinan tekstil tradisional

Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.

1. Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain panjang, sarung dan baju daerah

2. Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk membawa barang

3. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya,

 Kain tenun Ulos

 Kain pembungkus kafan batik motif doa

 Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)

 Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung

 Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida

(7)

 Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)

Tekstil tradisional Indonesia berkembang dengan kreativitas setempat baik pengaruh dari suku maupun bangsa lain. Secara geogra¬s, posisi Indonesia terletak pada persimpangan kebudayaan besar, antara dua benua Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasi¬k. Gelombang kontak perdagangan yang melewati wilayah negara kepulauan Indonesia memberikan pengaruh dan mengakibatkan akulturasi (percampuran) budaya yang tampak pada pengembangan karya kerajinan tekstil di Indonesia.

Kain-kain tradisional di wilayah kepulauan Indonesia ini pada awalnya merupakan alat tukar/ barter yang dibawa oleh pedagang pendatang dengan penduduk asli saat membeli hasil bumi dan rempah-rempah di Indonesia. Sekitar abad ke-15 Masehi, pedagang muslim Arab dan India melakukan kontak dagang dengan mendatangi pulau Jawa dan Sumatra. Pengaruh Islam secara langsung dapat dilihat pada tekstil Indonesia. Beberapa batik yang dibuat di Jambi dan Palembang di Sumatra, serta di Utara Jawa, dibuat dengan menggunakan ayat-ayat yang berasal dari bahasa Arab Al Qur’an.

Di Indonesia juga terdapat kain sarung kotak-kotak dan polos yang banyak digunakan di Semenanjung Arab, Timur Laut Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasi¬k. Pada abad ke-13 pedagang Gujarat memperkenalkan Patola, yaitu kain

(8)

2.1.2 kerajinan tekstil modern

Contoh Kerajinan Tekstil Modern

Karya kerajinan tekstil, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut :

1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion a) Busana

b) Aksesoris c) Sepatu d) Topi e) Tas

2) Sebagai pelengkap interior a) Kain tirai

b) Kain salut kursi

c) Perlengkapan rumah tangga (cempal, alas makan dan minum, tudung saji, sarung bantal, sprei, keset, lap, dll)

d) Aksesori ruangan (wadah tissue, taplak, hiasan dekorasi ruangan, kap lampu, dll)

3) Sebagai wadah dan pelindung benda a) Tas laptop

b) Aneka tas C) Aneka wadah D) Aneka dompet E) dan lain-lain

2.2 bahan tekstil

(9)

Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut:

1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll) 2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran

3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar

4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir

SERAT ALAMI

SERAT alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu “SERAT yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari SERAT alam mempunyai sifat yang hampir sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. SERAT alam digolongkan lagi menjadi :

1. SERAT Tumbuh-tumbuhan (selulosa)

SERAT tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan pada asal tumbuhannya dapat berasal dari biji, daun, batang, dan, buah.

(a) Biji

SERAT yang berasal dari biji terdiri atas SERAT kapas dan kapok. Namun dalam pembuatan busana lebih banyak digunakan SERAT kapas (cotton). SERAT kapok digunakan sebagai bahan pengisi. Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang sejak 5.000 tahun sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang pertama-tama menggunakan kapas, tetapi para ahli mengatakan bahwa India adalah Negara tertua yang pertama menggunakan kapas. Sifat SERAT kapas adalah memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam larutan soda kostik. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya serap SERAT pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya. Kekuatan SERAT kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa dalam SERAT, panjang rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan SERAT kapas dalam keadaan basah lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari selulosa SERAT kapas pada umumnya tahan terhadap penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian sehari-hari, kapas bersifat higroskopis atau menyerap air. Kapas memiliki ketahanan terhadap panas yang tinggi, dan tahan sabun alkali.

Asam akan merusak kapas dan membentuk hidroselulosa. Lebih jauh asam kuat akan melarut kapas. Alkali sedikit berpengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali pekat akan menyebabkan penggelembungan pada SERAT, seperti pada proses Merserisasi, yang menyebabkan SERAT menjadi lebih mengkilap dan kekuatannya juga lebih tinggi. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri terutama pada keadaan lembab, dan pada suhu hangat, kapas memiliki beberapa sifat istimewa, misalnya mudah dicuci, dan dalam pemakaianny nyaman saat dipakai, menyerap panas tubuh sehingga kapas lebih unggul dari SERAT-SERAT lain.

Salah satu kain yang berasal dari SERAT kapas, yaitu kain katun. Kain katun memiliki kelebihan dibanding dari bahan sintetis, katun lembut di tubuh, karena memiliki sirkulasi udara yang baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan kering, karena mampu menyerap keringat, berdasarkan sifat tersebut kain katun ideal untuk dijadikan busana anak. Kelebihan katun yang lain adalah katun memiliki sifat hypoallergenic dan resisten terhadap tungau debu, sehingga cocok bagi penderita asma, atau yang berkulit sensitif. Katun mudah kusut, maka dari itu para pakar tekstil bereksperimen mencampur katun dengan bahan lain, yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan poliester, linen. Biasanya katun dicampur dengan 65 % SERAT sintesis, dan 35 % kapas. Kekurangan kain campuran ini yaitu SERAT kapas cepat menjadi rusak, sementara SERAT sintetisnya tidak. Ketahanan yang berbeda ini terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat kecil yang muncul dipermukaan kain.

(10)

SERAT proteina dapat berbentuk staple atau filamen. SERAT protein berbentuk stapel berasal dari rambut hewan berupa domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. yang paling sering digunakan adalah wol dari bulu domba.

serat wol dari bulu domba

SERAT wol

Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol bersifat hidroskopis. Tetapi SERAT tersebut juga melepaskan uap air secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air akan menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan. Wol dan SERAT-SERAT yang sejenis merupakan SERAT-SERAT alam yang dapat (felting) menggumpal, apabila dikerjakan dalam larutan sabun bersuhu panas.

SERAT sutera

SERAT sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra dapat digunakan untuk busana pesta anak, yang sering digunakan adalah sutra campuran dengan SERAT sintetis.

kain sutera serat sutera

(11)

SERAT BUATAN

SERAT buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “SERAT yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari SERAT buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan”.

(1) Rayon

Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran SERAT rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna menyerupai wol, sutera ataupun linen. SERAT rayon pertama kali dibuat untuk membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. SERAT rayon ada bermacam-macam yaitu SERAT rayon viskos, SERAT rayon kupramonium, SERAT rayon modulus, SERAT rayon kekuatan tinggi, SERAT polinosic. Jenis SERAT rayon yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu SERAT rayon viskosa dan rayon kuproamonium.

serat rayon

Rayon Viskosa

Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut, Sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta berwarna lebih kusam.

Rayon Kupramonium

Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan sifat-sifatnya antara rayon kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar, dan kekuatannya berkurang oleh sinar matahari. Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana pesta anak wanita, karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat lemas dan drape yang baik.

(12)

Polimer sintetis yaitu SERAT yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan poliester.

serat polyester

Poliamida (Nylon)

Polimida (Nylon) merupakan SERAT yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk akan berubah, elastis, tidak mengisap uap air panas atau bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk pakaian bepergian, dan

pakaian dalam anak karena ringan dan cepat kering.

Poliester

Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan dapat berbentuk seperti SERAT alam. SERAT-SERAT poliester bisa dicampur dengan SERAT-SERAT-SERAT-SERAT katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas.

SERAT poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan TC dan

TR, yang digunakan sebagai seragam sekolah anak.

SERAT akrilat

(13)

jumper dari serat akrilat

Referensi

Dokumen terkait

untuk menenun, c.. Pembuatan produk kerajinan bahan serat tumbuhan, baik yang dibuat sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai fungsional memiliki prosedur yang

Kita telah mengenali berbagai kekayaan tekstil Indonesia dan tekstil khas daerah, produk-produk kerajinan tekstil, material, proses, dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan

Namun secara umum tekstil diartikan sebagai sebuah barang/benda yang bahan bakunya berasal dari serat (umumnya adalah kapas, poliester, rayon) yang dipintal (spinning) menjadi

Dalam perkuliahan ini dibahas konsep dasar pengetahuan tekstil, meliput pengertian , tujuan pengetahuan tekstil, sifat, asal bahan dan jenis serat tekstil , proses pembuatan benang

Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan gerabah/keramik. Gerabah merupakan salah satu hasil karya seni terapan yang banyak

- Memahami dan mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

1.5 Bahan Tekstil Tekstil diartikan sebagai barang[61] atau benda yang bahan bakunya[62] berasal dari serat kapas, polyester, rayon dengan cara spinning[63] dipintal menjadi benang