• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Tranparansi dalam HEI. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Prinsip Tranparansi dalam HEI. docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPARANSI

Dalam berbagai persetujuan terdapat pemahaman pada prinsip transparansi, yaitu jaminan kemudahan dalam memperoleh peraturan perundang-undangan serta akses pada hukum pada umumnya Penandatanganan perjanjian WTO memberi komitmen yang mengikat secara yuridis pada keharusan prinsip transparansi ini. Misalnya, Annex IB dari Perjanjian WTO (General Agreement onTrade in Services), Artikel III mengharuskan setiap negara anggota

untuk:

(i) Menerbitkan dalam penerbitan resmi sesegera mungkin semua bentuk peraturan perundang-undangan serta semua perjanjian internasional yang diikuti oleh negara anggota berkaitan dengan perdagangan jasa serta membuat dokumen-dokumen hokum tersebut tersedia untuk umum. (ii) Sesegera memberi tahu Council for Trade in Services dalam hal peraturan baru dikeluarkan atau terjadi perubahan atas peraturan perundang-undangan yang bersifat administratif yang semuanya berpengaruh besar pada perdagangan jasa. Setiap negara anggota wajib memberi informasi sekurang-kurangnya sekali setahun mengenai keberadaan/perkembangan peraturan perundangundangan di bidang perdagangan jasa.

(iii) Wajib memberi jawaban atas semua permintaan untuk memperoleh informasi tentang ketentuan hukum di bidang perdagangan jasa yang disampaikan oleh negara anggota lainnya.

Demikian pula halnya dengan Agreement on Import Licensing Procedures yang mengharuskan ‘increased transparancy’ serta ‘Agreement of Technical Barries to Trade (TBT)’.

Contoh konkrit lainnya tercantum dalam Artikel 6 TRIPs yang menyatakan: “each member shall notify the WTO Secretariat of the publication in which TRIM may be found, including those applied by regional and local government and authorizzed within their territories.”

TRANSPARANSI

 Setiap kebijakan ekonomi yang diambil oleh negara anggota organisasi ekonomi iinternasional harus bisa diketahui secara transparanoleh negara-negara anggota lainnya.  Setiap kebijakan ekonomi tersebut harus dinotifikasikan ke organisasi ekonomi

(2)

 Perubahan kebijakan ekonomi negara anggota harus diketahui dan dapt dimonitor organisasi ekonoi internasional.

Transparansi.

Prinsip transparansi merupakan kewajiban dalam pembuatan kebijakan perdagangan yang ditempuh melalui kegiatan notifikasi yakni kewajiban untuk menyampaikan, menyebarluaskan, mengumumkan, dan mempublikasikan setiap tindakan, kebijakan, perundang – undangan, dan peraturan menyangkut perdagangan baik yang akan, sedang, atau telah diterapkan dan / atau diubah.1[18] Dalam TBT Agreement yang dimaksudkan dengan transparansi adalah kewajiban negara anggota WTO untuk menyampaikan pemberitahuan ke Sekretariat WTO mengenai administrasi penerapan TBT Agreement, melakukan notifikasi, melakukan publikasi terhadap semua technical regulations2[19] dan conformity assessment procedures,3[20] serta membentuk enquiry point.4[21] Selain hal – hal tersebut, untuk menjamin terlaksananya prinsip transparansi maka negara anggota juga harus melakukan notifikasi ke Sekretariat WTO. Ada empat hal yang harus dinotifikasi oleh negara anggota yaitu :5[22]

a. rencana pemberlakuan peraturan teknis, standar dan penilaian kesesuaian yang diperkirakan akan dapat berpengaruh terhadap perdagangan;

b. program kerja pengembangan standar;

c. pernyataan administrasi dan penerapan perjanjian TBT-WTO; dan

1

2

3

4

(3)

d. saling pengakuan antara dua negara atau lebih berkenaan dengan peraturan teknis, standar dan penilaian kesesuaian.

Hal yang berkaitan dengan transparansi dapat ditemukan pada dokumen berikut ini: A. Article X GATT

Pasal X

Pasal X GATT (1994, Publikasi dan Administrasi Peraturan Perdagangan) mengandung dua prinsip utama untuk sistem perdagangan internasional: transparansi peraturan perdagangan yang ada, dan aplikasi seragam peraturan ini. Ketentuan transparansi Pasal X.1 mensyaratkan bahwa informasi perdagangan yang relevan harus dipublikasikan sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh pihak ketiga. Cakupan Pasal X.1 meluas ke hukum, peraturan, keputusan, dan keputusan pengadilan aplikasi umum. Pasal X.2 selanjutnya menetapkan bahwa aturan hanya dapat ditegakkan jika mereka diterbitkan sebelum aplikasi. Pasal X.3 (a) mensyaratkan bahwa semua Anggota WTO mengelola semua hukum, peraturan, keputusan, dan keputusan pengadilan dalam seragam, secara berimbang dan masuk akal. Pasal X.3 (b) menetapkan bahwa setiap anggota harus ada di tempat pengadilan dan prosedur yang memungkinkan untuk meninjau dan koreksi tindakan administratif.

B. Article III GATS Pasal III: Transparansi

1. Setiap Anggota harus menerbitkan segera dan, kecuali dalam kondisi darurat, paling lambat pada saat mulai berlakunya, semua langkah yang relevan dari aplikasi umum yang berhubungan dengan atau mempengaruhi pelaksanaan Persetujuan ini. Perjanjian internasional yang berkaitan dengan atau mempengaruhi perdagangan jasa yang Anggota merupakan penandatangan juga harus dipublikasikan.

2. Dimana publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak praktis, informasi tersebut harus dibuat jika tidak tersedia untuk umum.

(4)

4. Setiap Anggota harus segera menanggapi semua permintaan oleh Anggota lain untuk informasi spesifik pada setiap langkah penerapannya umum atau perjanjian internasional dalam pengertian ayat 1 Setiap Anggota wajib juga mendirikan satu atau lebih pertanyaan poin untuk memberikan informasi spesifik untuk Anggota lain, atas permintaan, pada semua hal-hal seperti juga mereka tunduk pada persyaratan pemberitahuan dalam ayat 3 poin penyelidikan tersebut harus dibentuk dalam waktu dua tahun sejak tanggal berlakunya Persetujuan Pembentukan WTO (dimaksud dalam hal ini perjanjian sebagai "WTO Agreement"). Fleksibilitas yang diperlukan sesuai dengan batas waktu di mana titik-titik penyelidikan tersebut akan didirikan dapat disetujui untuk individu Anggota negara berkembang. Poin Enquiry tidak perlu deposit hukum dan peraturan.

5. Setiap Anggota dapat memberitahukan kepada Dewan Perdagangan Jasa setiap tindakan yang diambil oleh Anggota lainnya, yang dianggap mempengaruhi pelaksanaan Persetujuan ini.

C. Article 63 TRIPS

Inti daripada transparansi yang diminta aturan-aturan tersebut adalah: a. publikasi segala jenis hukum dan aturan sebelum dilaksanakan.

b. keseragaman, tidak terpisah dan administrasi yang mesuk akal dari aturan dan hokum tersebut. c. judicial review dari setiap putusan administrative.

Prinsip-prinsip transparansi sangat penting guna kepercayaan para pebisnis. Yang diinginkan adalah sistem hukum domestik memperlakukan korporasi dan individu asing sama perlakuannya dengan individu dan korporasi lokal.

Trade Policy Review Mechanism: Annex 3 perjanjian ini di desain untuk mendukung transparansi yang lebih luas dalam pembuatan kebijakan perdagangan secara nasional. Tujuan TPRM ini adalah:

‘contribute to improved adherence by all

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Metadata tersebut adalah MARC (Machine Readable Cataloging) yang digunakan sebagai standar pertukaran data bibliografis dan data lain antar perpustakaan.. MARC

Melalui membaca, mendiskusikan, dan mempresentasikan, peserta didik dapat menunjukkan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,

Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik terhadap kecemasan Analisa pemberian informasi komunikasi terapeutik dengan menggunakan pendidikan kesehatan terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia masih relatif rendah, dan dikarenakan adanya perbedaan hasil, penulis menyusun penelitian dengan judul

Setelah makan siang check out dari hotel untuk kemudian menuju Abyar Ali terlebih dahulu (untuk miqat umrah) dan melanjutkan perjalanan menuju kota Makkah Al

Adapun hasil dari pengabdian ini (1) Masyarakat memiliki pemahaman dasar tentang pentingnya terlibat berorganisasi; (2) Masyarakat tahu bahwa organisasi menjadi wadah

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ini disusun oleh tim PPI RSGC dan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ini disusun oleh tim PPI RSGC dan