• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Banyaknya Energi Yang Di Salurkan PT.PLN (Persero) Cabang Medan Tahun 2014 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Banyaknya Energi Yang Di Salurkan PT.PLN (Persero) Cabang Medan Tahun 2014 Chapter III VI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde

Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan,

mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat,

salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mangalami empat kali perubahan struktur

organisasi :

1. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

2. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,

susunan dan tata kerja BPS

4. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik

5. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 1998 tentang BPS

6. Keputusan Kepala BPS N0. 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan data kerja

BPS

(2)

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang

mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan

pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan

pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun

1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik

propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS

dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei

1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang

sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No.

89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur

organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik

sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung

sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi

yang mutakhir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan

nasional BPS mengembangkan misi mangarahkan pembangunan statistik pada

menyediaan data ststistik yang handal dan bermutu, efektif dan efisien,

peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaaan statistik dan

(3)

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Keppres No. 86 tahun 1998),

dalam malaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No. 16 tentang statistik

2. Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 tentang BPS

3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan keputusan Presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan

statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama serta mengembangkan dan

membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian

data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang

statistik distribusi dan meraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen

dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang

diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan

lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik

produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional

(4)

4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak

langsung.

5. Pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan

perbekalan serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis statistik di

dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing-masing dan harus

melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan signifikasi, baik dalam

lingkungan masing- masing antara aturan unit organisasi di lingkungan BPS

maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing-masing.

3.5 Tugas Badan Pusat Statistik

Menurut keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah,

antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian,

perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan,

(5)

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik

dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan

tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih

instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan

lain-lain.

3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan

kegunaan statistik.

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada Presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur

BPS agar berdaya guna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara

fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi

lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis ststistik yang diperlukan, serta

malaksanakan kerjasama di bidang ststistik dengan lembaga/organisasi lain

baik di dalam maupun di luar negeri.

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada

Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi

(6)

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas-tugas Deputi, Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Perwakilan di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

Deputi administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan

pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan

perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan

BPS.

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksanaan sebagian

tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan

kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, pengolahan hasil sensus,

survey dan data sekunder serta analisis dan pengembangan statistik.

Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan adalah unsur pelaksana sebgian

tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan

kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan dan energi,

kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi Statistik Pruduksi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana

sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta

(7)

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Struktur organisasi BPS dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata

usaha. Tata usaha terdri dari :

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan

3. Sub bagian keuangan

Uraian tugas bagian Tata Usaha :

1. Menyusun program kerja tahunan bagian

2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja

tahunan, baik rutin maupn program kantor BPS Propinsi dan penyimpanannya

ke BPS

3. Mengatur dan malaksanakan urusan dalam yang meliputi surat-menyurat,

pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung,

keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan perbekalan yang meliputi

penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan

pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan

perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha

(8)

Organisasi BPS berdasarkan Keppres RI No. 6 tahun 1992 terdiri atas :

1. Kepala

2. Wakil Kepala

3. Deputi Administrasi

4. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik

5. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan

6. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Nasional

7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik

8. Perwakilan BPS di Daerah

9. Unit Pelaksanaan Teknis

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik (PAS) mengkoordinir tiga biro, yakni :

1. Biro Perencanaan dan Pengendalian

2. Biro Pengolahan dan Penyajian

3. Biro Analisa dan Pengembangan

Deputi Pembinaan Statistik mengkoordinir empat biro, yakni :

1. Biro Statistik dan Industri

2. Biro Statistik Distribusi

3. Biro Statistik Sosial dan Kependudukan

4. Biro Statistik Neraca Nasional

(9)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, data

yang diambil adalah data jumlah energy yang disalurkan PT.PLN(Persero) cabang

Medan mulai dari tahun 2002-2011

Tabel 4.1 Nilai Penyaluran Energi Listrik PT.PLN (Persero) Cabang Medan

(dalam Giga Watt) Tahun 2002-2011

Periode Tahun Nilai Penyaluran

(dalam Giga Watt)

(10)

4.2 Pengolahan Data

Untuk mengolah data di atas, untuk memperoleh nilai m periode kedepan sebagai

perbandingan terhadap data tahun sebelumnya. Dalam hal ini digunakan data

jumlah wisatawan mancanegara yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara. Adapun

data yang diambil adalah jumlah data energy yang disalurkan PT.PLN (Persero

cabang Medan dari tahun 2002 sampai 2011 dengan M dan N adalah periode.

Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan 2 periode

kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh, sehingga data tersebut dapat

(11)

Tabel 4.2 Ramalan energy listrik yang disalurkan PT.PLN (Persero) cabang Medan

Tahun Periode Nilai Penyaluran Rata Bergerak Tunggal Rata Bergerak Ganda

2002 1 2770,73

2003 2 2489,99 2770,73

2004 3 2342,78 2574,212 2770,73

2005 4 2466,32 2412,2096 2633,1674

2006 5 2549,23 2450,08688 2478,49694

2007 6 2686,76 2519,487064 2458,609898

2008 7 2934,73 2636,578119 2501,223914

2009 8 3015,46 2845,284436 2595,971858

2010 9 3317,4 2964,407331 2770,490662

2011 10 3531,34 3211,502199 2906,23233

11 12 13

Beda Kesalahan Nilai a Nilai b Peramalan

(12)

1. Kolom 4 merupakan rata – rata 2 tahun terakhir dari data Xt pada kolom 3,

kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada tahun terakhir, dihitung dengan

menggunakan rumus :

= �� +��−1+��−2+ … +��−�+1

2. Kolom 5 adalah rata – rata 2 tahun terakhir dari kolom 4 (S’t), kemudian

dimasukkan pada kolom 5 pada tahun terakhir. Dihitung dengan menggunakan

rumus :

�" = ��+��−1+��−2 + … +��−�+1

3. Kolom 6 adalah selisih rata – rata bergerak yaitu rata – rata bergerak pertama

dikurangi rata – rata bergerak kedua. Dihitung dengan rumus :

t

t S

S' − "

4. Kolom 7 adalah a (konstanta) untuk persamaan peramalan yang akan dibuat.

Dapat dihitung dengan rumus :

�� =�� +��� − ��"�= 2S'tS"t

Tiap pergantian tahun peramalan, nilai a selalu berubah.

5. Kolom 8 adalah b (slope) unuk persamaan peramalan. Dapat dihitung dengan

rumus :

�� =

2(� − ��")

� −1

v = jangka waktu moving average

6. Kolom 9 adalah ramalan yang dihitung dengan rumus :

��+� = ��+��(�)

(13)

4.2.1 Proses Peramalan

a. Ramalan untuk periode 10

Untuk rata – rata bergerak pertama :

�9 =

Untuk rata – rata bergerak kedua :

(14)

Untuk nilai ramalan

�9+1 = �9+�9(1)

= 3158,324 + 387,8333 (1)

�9+1 = 3546,15734

b. Ramalan untuk periode 11

Untuk rata – rata bergerak pertama :

�10 =

Untuk rata – rata bergerak kedua :

(15)

Untuk nilai b :

Untuk mengetahui peramalan periode 11, 12 dan 13 maka digunakan

persamaan sebagai berikut:

c. Ramalan untuk periode 12

10+2 = �10 +�10(2)

= 3516,772 + 610,5397 (2)

(16)

d. Ramalan untuk periode ke 13

10+3 = �10 +�10(3)

= 3516,772 + 610,5397

=5348,39128

Setelah angka – angka peramalan m periode kedepan diperoleh sebanyak 3

(dua) tahun kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh akan

ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu :

Tabel 4.3 Hasil Peramalan Nilai Energi Listrik yang Disalurkan PT.PLN (Persero) Cabang Medan

No. Tahun Nilai Peramalan

1. 2013 4737,85154

2. 2014 5348,39128

Dari nilai – nilai peramalan pada tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa pada

tahun 2013 dan 2014 akan terjadi peningkatan nilai energi listrik yang disalurkan

PT.PLN (Persero) Cabang Medan. Nilai peramalan tersebut dapat dikatakan

meningkat secara linier, disebabkan hasil peramalan tersebut tergantung nilai at dan bt

terakhir.

(17)

Untuk Mengetahui nilai kesalahan dari peramalan dapat dilihat dalam tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4 Nilai Kesalahan

Periode Tahun Nilai

4 2005 2466,32 2702,11856 235,7986 8,726432856 -8,726432856 5 2006 2549,23 3042,64073 493,4107 16,21652956 -16,21652956 6 2007 2686,76 3593,22217 906,4622 25,22700037 -25,22700037 7 2008 2934,73 3546,15734 611,4273 17,24196864 -17,24196864 8 2009 3015,46 4127,31181 1111,852 26,93888561 -26,93888561 9 2010 3317,4 4737,85154 1420,452 29,98092133 -29,98092133 10 2011 3531,34 5348,39128 1817,051 33,97379112 -33,97379112

Keterangan dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Nilai Kesalahan: � = � − �

b. Kesalahan yang dihitung secara persentase: �� = ���−��

�� � � 100

c. Nilai Kesalahan persentase absolut: ���= ���−��

� � � 100

Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 11 yang telah dihitung pada tabel

diatas:

a. Kesalahan

�10 =�10 − �10

= 3531,34 – 5348,39128

(18)

b. Kesalahan persentase

c. Kesalahan persentase absolut

��� =��10 − �10

Berdasarkan hasil penjumlahan nilai PE (Percentage Error) dan APE (Absolute

Percentage Error) maka diperoleh nilai sebagai berikut :

a. Mean Percentage Error

(19)
(20)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang

dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk

menginstal, menguji dan memulai sistem baru yang diperbaiki.

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

1. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya.

2. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru.

3. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan pemakai.

4. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan yaitu dengan membuat

(21)

5.3 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft excel adalah generasi porpose electronic spreadsheet yang dapat

digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa

data serta mempresentasikan ke dalam grafik atau diagram. Microsoft excel dapat

membantu penyelesaian tugas-tugas dari penyiapan invoice sederhana atau budget,

pembuatan grafik 3 dimensi sampai mengatur buku besar akuntansi untuk sebuah

perusahaan tingkat menengah.

5.4 Struktur Microsoft Excel

Tampilan microsoft excel berupa bentuk standart dari menu bar, toolbar, formula bar,

status badan sebuah buku kerja (workbook) baru. Workbook memuat minimum (1)

atau maksimum (225) worksheet (kertas kerja) jumlah worksheet dalam keadaan

default ada (3) dan worksheet yang aktif bernama “sheet 1” alamat sel kiri atas dan

alamat sel kanan bawah. Sedangkan “pointer” adalah penunjuk sel yang aktif.

5.5 Pengoperasian Microsoft Excel

Cara mengaktifkan microsoft excel sama dengan pengaktifan program-program

aplikasi lainnya yang ada dalam Microsoft Office yaitu :

(22)

2. Bawa pointer mouse ke program folder, kemudian

3. Klik ikon Microsoft Office kemudian pilh Microsoft Excel untuk memulai

program.

Gambar 5.1 Tampilan saat membuka Excel pada windows

Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (workbook) yang kosong

Gambar 5.2 Tampilan buku kerja (workbook) yang kosong excel

(23)

tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Sebuah lembar kerja

(worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom (kolom A-IV), sedangkan satu

sel dapat memuat 32000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya dan alamat sel aktif ditampilkan

pada kotak di atas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter

akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja

menandakan keberadaan mouse.

Untuk mengetik rumus maka dimulai dengan tanda “=” (sama

dengan menjumlahkan). Misalnya, “ =sum (range) “ digunakan untuk

menjumlahkan range tertentu nilai yang dihasilkan apabila rangkaian nilai dalam

rumus tertentu.

4. Memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut :

a. Tempatkan penunjuk sel pada sel tempat yang diinginkan.

b. Ketik data yang akan dimasukkan.

c. Untuk mengakhiri tekan enter atau tanda panah pada keyboard, untuk

berpindah sel yaitu dengan menggerakkan mouse ke sel yang diinginkan.

5. Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file

“Peramalan”. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah

sebagai berikut :

a. Ketik file

b. Save as data

(24)

Eksitensi penyimpan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama

file data akan bertambah menjadi Microsoft Excel-peramalan .

Gambar 5.3 Tampilan saat Menyimpan File

5.6 Pemrosesan Data Dengan Excel

5.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak Ganda

(25)

1. Langkah Perhitungan kolom D

a. Klik sel D4.

b. Ketiklah rumus “=(C3+C4)/2”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel D5 sampai D12) arahkan pointer

ke ujung bawah sel D4 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse

ke bawah sampai sel D12, kemudian lepaskan tombol mouse.

2. Langkah Perhitungan kolom E

a. Klik sel E5.

b. Ketiklah rumus “=(D4+D5)/2”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E6 sampai E12) arahkan pointer ke

ujung bawah sel E5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke

bawah sampai sel E12, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah Perhitungan kolom F

a. Klik sel F5.

b. Ketiklah rumus “=D5-E5”.

(26)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F6 sampai F12) arahkan pointer ke

ujung bawah sel F5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke

bawah sampai sel F12, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah Perhitungan kolom G

a. Klik sel G5.

b. Ketiklah rumus “=(2*D5)-E5”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G6 sampai G12) arahkan pointer

ke ujung bawah sel G5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse

ke bawah sampai sel G12, kemudian lepaskan tombol mouse.

5. Langkah Perhitungan kolom H

a. Klik sel H5.

b. Ketiklah rumus “=((2/(2-1))*(D5-E5))”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H6 sampai H12) arahkan pointer

ke ujung bawah sel H5 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse

ke bawah sampai sel H12, kemudian lepaskan tombol mouse.

6. Langkah Perhitungan kolom I

a. Klik sel I6.

(27)

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I7 sampai I13) arahkan pointer ke

ujung bawah sel I6 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke

bawah sampai sel I13, kemudian lepaskan tombol mouse.

e. Untuk mengetahui nilai sel I14 adalah dengan cara :

1. Klik sel I14.

2. Ketiklah rumus “=G12+(H12*2)”.

3. Klik enter.

f. Untuk mengetahui nilai sel I15 adalah dengan cara:

1. Klik sel I15

2. Ketiklah rumus “=G12+(H12*3)”

3. Klik enter

5.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel.

(28)

1. Langkah perhitungan pada kolom D telah dijelaskan pada prosedur perhitungan

peramalan diatas.

2. Langkah Perhitungan kolom E

a. Klik sel E6.

b. Ketiklah rumus “=C6-D6”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E7 sampai E12) arahkan pointer ke

ujung bawah sel E7 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke

bawah sampai sel E12, kemudian lepaskan tombol mouse.

3. Langkah Perhitungan kolom F

a. Klik sel F6.

b. Ketiklah rumus “=(((C6-D6)/C6)*100)”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F7 sampai F12) arahkan pointer ke

ujung bawah sel F6 hingga berubah menjadi lambing (+). Draglah mouse ke

bawah sampai sel F12, kemudian lepaskan tombol mouse.

4. Langkah Perhitungan kolom G

a. Klik sel G6.

b. Ketiklah rumus “=IF(F6>=0;F6*(-1);F6*1)”.

(29)

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G7 sampai G12) arahkan pointer

ke ujung bawah sel G6 hingga berubah menjadi lambang (+). Draglah mouse

ke bawah sampai sel G12, kemudian lepaskan tombol mouse.

5.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel

Langkah-langkah membuat grafik :

1. Buat dan seleksi data yang akan dijadikan sumber pembuatan grafik

Gambar 5.6 Data untuk pembuatan chart

2. Pada ribbon insert, klik tombol line, sehingga akan muncul beberapa jenis chart.

(30)

Gambar 5.7 Memilih Jenis Chart

Secara otomatis, chart sudah terbentuk seperti gambar berikut :

Gambar 5.8 Chart Yang Telah Dibuat

3. Jika layout yang sudah dibuat masih kurang memuaskan, maka dapat

mengubahnya dengan cara mengaktifkan terlebih dahulu chart yang akan diubah

layout – nya, kemudian klik Quick Layout, yang terdapat pada charts Layout

(31)

Gambar 5.9 Chart Yang Telah Diatur

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya

jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan barubah sesuai dengan

perubahan data tersebut.

Setelah selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel klik tombol

(X) yang berada di pojok kanan atas Excel atau bisa juga dengan menekan tombol

(32)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Dari pengolahan data tersebut dihasilkan hasil peramalan energi listrik yang

disalurkan untuk periode berikutnya.

No. Tahun Nilai Peramalan

1. 2013 4737,851544

2. 2014 5348,391282

Dari tabel hasil peramalan di atas terlihat bahwa peningkatan nilai energi listrik

yang disalurkan PT.PLN (Persero) hingga tahun 2014.

2. Berdasarkan nilai peramalan penyaluran energi listik yang diperoleh dari hasil

pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa penyaluran energi listrik

PT.PLN (Persero) Cabang Medan terus meningkat dari tahun ke tahun, maka

(33)

yang sumber listriknya berasal dari PT.PLN (Persero)Cabang Medan sangat

meningkat.

6.2 Saran

Diharapkan kepada masyarakat dan para pembaca untuk lebih hemat dalam

pemakaian energi listrik dilihat dari semakin berkembangnya zaman sekarang

pemakaian listrik semakin meningkat tetapi kapasitas daya listrik yang tersedia

Gambar

Tabel 4.1 Nilai Penyaluran Energi Listrik PT.PLN (Persero) Cabang Medan
Tabel 4.2 Ramalan energy listrik yang disalurkan PT.PLN (Persero) cabang
Tabel 4.3 Hasil Peramalan Nilai Energi Listrik yang Disalurkan PT.PLN
Tabel 4.4 Nilai Kesalahan
+6

Referensi

Dokumen terkait

“ Penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Dalam meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011

Macropores and mesopores only serves as transport pore (the road to the microporous). Pore size distribution is an important parameter in terms of the ability of

Yes, we do bear some responsibility as to what comes through but that responsibility is shared with everyone, educators and parents in particular.’ Mark Khoury, a local internet

Astrid Yudith: Prosedur Pencatatan Interoklusal Kombinasi Malam Dan Resin Akrilik pada Gigitiruan Cekat, 2003... Astrid Yudith: Prosedur Pencatatan Interoklusal Kombinasi Malam

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-4/W19, 2011 ISPRS Hannover 2011 Workshop, 14-17 June 2011,

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing

If during the further verification any quadrangle ”misses” a corner with the same co- ordinates as one of the point listed in the missing points list, and the missing corner is

In order to ensure representative results we used object oriented classification and JPEG 2000 compression standard, which provides better quality than older techniques