• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemrograman Alat Pengering Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemrograman Alat Pengering Kopi Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMega 8"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang program yang digunakan untuk

mengendalikan sistem pada mikrokontroler untuk menggerakkan seluruh

komponen yang digunakan pada alat tersebut.Mikrokontroller merupakan alat

pengolahan data digital dan analog (fitur ADC padaseri AVR) dalam level

tegangan maksimum 5V. Keunggulan mikrokontroller dibanding microprocessor

yaitu lebih murah dan didukung dengan software compileryang sangat beragam

seperti software compailer C/C++, basic, pascal, bahkan assembler. Sehingga

penggunaan dapat memilih program yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam

hal penggunaan, mikrokontroller dapat dibedakan jenis dan tipenya, seperti

mikrokontroller atmega 8, atmega 8535, atmega 16 dan lain-lain.

2.1.Bahasa Pemograman BASCOM-AVR

Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemograman BASIC. Bahasa

BASIC adalah bahasa pemograman yang dapat dikatakan bahasa pemograman

berlevel tinggi. Bahasa pemograman berlevel rendah berarti bahasa pemograman

yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa

pemograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemograman yan berorientasi

pada manusia. Bahasa pemograman berlevel rendah merupakan bahasa

pemograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk

(2)

pemograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan

bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.

Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal

aturan penulisan dikolam tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun

demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan

dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini

diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.

2.2. Mikrokontroler ATMega8

Mikrokontroller merupakan alat pengolahan data digital dan analog (fitur

ADC pada seri AVR) dalam level tegangan maksimum 5V. Keunggulan

mikrokontroller dibanding microprocessor yaitu lebih murah dan didukung

dengan software compiler yang sangat beragam seperti software compailer

C/C++, basic, pascal, bahkan assembler. Sehingga penggunaan dapat memilih

program yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal penggunaan,

mikrokontroller dapat dibedakan jenis dan tipenya, seperti mikrokontroller atmega

8, atmega 8535, atmega 16 dan lain-lain.

ATMEGA 8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis

arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu

siklus clock, ATMEGA 8 mempunyai throughput mendekati 1 MPS per MHz

membuat disain dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan

proses.Susunan pin – pin dari IC mikrokontroler ATMEGA 8 diperlihatkan pada

gambar dibawah ini. IC ini tersusun dari 28 pin yang memiliki beberapa fungsi

(3)

2.2.1. Arsitektur mikrokontroller ATMega 8

Gambar 2.1.Arsitektur ATMega8

Mikrokontroller AVR merupakan keluarga mikrokontroller RISC

(Reduced Instruction Set Computing) keluaran Atmel. Konsep arsitektur AVR

pada mulanya dibuat oleh dua orang mahasiswa di Norwgian institute of

(4)

mikrokontroller ATMega8 ada dua pilihan ,dengan menggunakan board

ATMega8 develompment board yang sudah ada diparaan atau dengan membuat

rangkaian sendiri. Jika menggunakan rangkaian mikrokonter yang sudah tersedia

dipasaran maka akan memepersingkat waktu pembuatan sistem, karena hanya

tinggal membeli rangkaian berupa kit dan hanya tinggal menggunakannya. Chip

yang dijelaskan di sini menggunakan kemasan PDIP, untuk kemasan yang lain (

TQPF, QFN / MLF ) tidak jauh berbeda. Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk

ke data sheet. Nama nama pin di atas usahakan lebih sering dikenal, hal ini

berguna untuk penggunaan pheripheral internal.

2.2.2. Fitur ATMega8

Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega8 :

A. Saluran I/O sebanyak 23 buah terbagi menjadi 3 port.

B. ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit.

C. Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding.

D. CPU dengan 32 buah register

E. Watchdog timer dan oscillator internal.

F. SRAM sebesar 1K byte.

G. Memori flash sebesar 8K Bytes system Self-programable Flash

H. Unit interupsi internal dan eksternal.

I. Port antarmuka

J. EEPROM sebesar 512 byte.

K. Port USART ( Universal Syncronous and Asycronous Serial Receiver and

(5)

2.2.3 Konfigurasi Pin ATMega8

ATMega8 memiliki 28 pin yang masing-masing pin-nya memiliki fungsi yang

berbeda-beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut akan

dijelaskan tentang kegunaan dari masing-masing kaki pada ATMega8.

Gambar 2.2.Pin Konfigurasi pada ATMega 8

2.2.4. Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler ATMega8 1. VCC

Merupakan supply tegangan untuk digital.

2. GND

(6)

3. Port B

Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin dapat

digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit

bit directional I/O port dengan inernal pull-up resistor. Sebagai input,

pin-pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan

mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Jika ingin

menggunakan tambahan kristal, maka cukup untuk menghubungkan kaki

dari kristal ke keki pada pin port B. Namun jika tidak digunakan, maka

cukup untuk dibiarkan saja. Pengguna kegunaan dari masing-masing kaki

ditentukan dari clock fuse setting-nya.

4. Port C

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O yang di dalam

masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai

dari C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran / output, port C

memiliki karakteristik yang sama dalam hal kemampuan menyarap arus (

sink ) ataupun mengeluarkan arus ( source).

5. Reset / PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin

I/O. Untuk diperhatikan juga bahwa pin ini memiliki karakteristik yang

berbeda dengan pin-pin yang tedapat pada port C. Namun jika RSTDISBL

Fuse tidak deprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset.

Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada

lebih pendek dari pulsa minimum, makan akan menghasilkan suatu kondisi

(7)

6. Port D

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port

ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya

berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan

I/O.

7. AVCC

Pada pin ini memiliki fungsi sebagai power supply tegangan untuk ADC.

Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin

ini digunakan untuk analog saja. Bahkanjika ACD pada AVR tidak

digunakan, tetap saja disarankan untuk menghubungkan secara terpisah

dengan VCC. Cara menghubungkan AVCC adalah melewati low-pass

filter setelah itu dihubungkan dengan VCC.

8. AREF

Merupakan pin referensi analog jika menggunakan ADC. Pada AVR status

Register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan

hasil eksekusi intruksi aritmatik. Informasi ini dapat digunakan untuk

altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa

pengoperasian. Perlu diketahui bahwa register ini di-update setelah semua

operasi ALU ( Arithmetic Logic Unit ). Hal tersebut seperti yang telah

tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Intruction Set Reference.

Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang kebutuhan

penggunaan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat

(8)

sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika

memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah

perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal iini harus dilakukan

melalui software.

9. Bit 7 (1)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set supaya semua

perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan

dijelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah

interupsi baik yang secara individual maupun yang secara umum akan

diabaikan. Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah

sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI.

Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi dengan instruksi SEI

dan CLI.

10.Bit 6 (T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instruction BLD ( Bit LoaD )

dan BST ( Bit Store ) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk

bit yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dan Register

File dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan intruksi BST, dan

sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke dalam sebuah bit di register

pada Register File dengan menggunakan perintah BLD.

11.Bit 5 (H)

Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam

beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD.

(9)

Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif di antara

Negative Flag (N) dan Two’s Complement Overflow Flag (V).

13.Bit 3 (V)

Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi

aritmatika dua komplemen.

14.Bit 2 (N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini menyediakan sebuah hasil negative di

dalam sebuah fugnsi logika atau aritmatika.

15.Bit 1 (Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “ 0 ”

dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.

16.Bit 0 (C)

Meruapakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa

dalam sebuah fugnsi aritmatika atau logika.

2.2.5. Sistem Clock pada Mikrokontroller ATMega 8

Mikrokontroler, mempunyai sistem pewaktuan CPU, 12 siklus clock.

Artinya setiap 12 siklus yang dihasilkan oleh ceramic resonator maka akan

menghasilkan satu siklus mesin. Nilai ini yang akan menjadi acuan waktu operasi

CPU. Untuk mendesain sistem mikrokontroler kita memerlukan sistem clock,

sistem ini bisa di bangun dari clock eksternal maupun clock internal. Untuk clock

(10)

Gambar 2.3.Sistem Clock pada ATMega8

2.2.6.Peta Memori

ATmega8memilikidua ruang memori utama, yaitu memori data dan memori

program.Selain dua memori utama, ATmega8 juga memiliki fitur EEPROM yang

dapat digunakan sebagai penyimpan data.

2.2.6.1 Flash Memory

ATmega8 memiliki flash memory sebesar 8 Kbytes untuk memori program.

Karena semua instruksi AVR menggunakan 16 atau 32 bit, maka AVR memiliki

organisasi memori 4 Kbyte x 16 bit dengan alamat dari $000 hingga $FFF. Untuk

keamanan software, memori flash dibagi mejadi dua bagian, yaitu : Boot

Programdan bagian Application program. AVR tersebut memiliki 12 bit Program

(11)

2.2.6.2 SRAM

ATmega8 memiliki 608 alamat memori data yang terbagi menjadi 3 bagian,

yaitu 32 buah register file, 64 buah IO register dan 512 byte internal SRAM. Peta

Memori ATmega8 memiliki dua ruang memori utama, yaitu memori data dan

memori program. Selain dua memori utama, ATmega8 juga memiliki fitur

EEPROM yang dapat digunakan sebagai penyimpan data.

2.2.6.3 EEPROM

ATmega8 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8 bit sebesar 512 byte

($000-$1FF).

2.2.6.4 Status Register (SREG)

Register SREG digunakan untuk menyimpan informasi dari hasil operasi

aritmatika yang terakhir. Informasi-informasi dari register SREG dapat digunakan

untuk mengubah alur program yang sedang dijalankan dengan menggunakan

instruksi percabangan. Data SREG akan selalu akan berubah setiap instruksi atau

operasi pada ALU dan datanya tidak otomatis tersimpan apabila terjadi instruksi

percabangan baik karena interupsi maupun lompatan.

2.1.6.1 Status Register

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi

yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari

inti CPU mikrokontroler. Berikut ini adalah status register dari ATmega8beserta

(12)

Gambar 2.4.Status Register ATMega8

Status Register ATMega8 :

a. Bit 7 (I)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set supaya semua

perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan

dijelaskan pada bagian lain. Jika bit ini di-set, maka semua perintah interupsi baik

yang individual maupun secara umum akan diabaikan. Bit ini akan dibersihkan

atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set

kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi

dengan instruksi SEI dan CLI.

b. BIT 6 (T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit Load)

dan BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang

telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam Register File dapat

disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan sebuah bit di

dalam bit ini dapat disalin ke dalam sebuah bit di dalam register pada Register

(13)

c. BIT 5 (H)

Merupakan bit Half Cary Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam

beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD.

d. BIT 4 (S)

Merupakan Signbit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif diantara

Negative

Flag (N) dan Two’s Complement OverflowFlag (V).

e. BIT 3 (V)

Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan

fungsi- fungsi aritmatika dua komplemen.

f. BIT 2 (N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negatif di

dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.

g. BIT 1 (Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “0” dalam

sebuah fungsi arimatika atau logika.

h. BIT 0 (C)

Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah carry atau sisa

dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.

2.3 Light Dependent Resistor (LDR)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis

(14)

perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya

LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang

diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang

berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium

sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah

menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya.

Sebuah light dependent resistor (LDR) terdiri dari sebuah piringan bahan

semikonduktor dengan dua buah elektroda pada permukaannya. Dalam gelap atau

di bawah cahaya yang redup, bahan piringan hanya mengandung elektron bebas

dalam jumlah yang relatif sangat kecil. Hanya tersedia sedikit elektron bebas

untuk mengalirkan muatan listrik. Dengan kata lain, nilai hambatan bahan sangat

tinggi.

Gambar 2.5. Light Dependent Resistor

Di bawah cahaya yang cukup terang, lebih banyak elektron dapat melepaskan diri

dari atom-atom semikonduktor ini. Terdapat lebih banyak elektron bebas yang

dapat mengalirkan muatan listrik. Hambatan listrik bahan adalah rendah. Semakin

terang cahaya yang mengenai bahan, semakin banyak elektron bebas yang

(15)

2.3.1 Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk

komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada

cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan

Respon Spektral sebagai berikut :

1. Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa

dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan

yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan

segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR

tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di kegelapan setelah mengalami selang

waktu tertentu. Laju recovery meru-pakan suatu ukuran praktis dan suatu

ke-naikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik,

untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit

pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi

pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang

memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai

(16)

2. Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai

sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh

padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus

listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan

tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena

mempunyai daya hantaryang baik.

2.3.2 Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah

seiring den-gan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada

disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam

keadaan terang sebe-sar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari ba-han

semikonduktor seperti kadmium sul-fida. Dengan bahan ini energi dari cahaya

yang jatuh menyebabkan lebih banyak mua-tan yang dilepas atau arus listrik

meningkat. Artinya resistansi bahan telah men-galami penurunan.

2.4. LCD ( Liquid Crystal Display )

LCD ( Liquid Crystal Dispalay ) sering diartikan dalam bahasa indonesia sebagai

tampilan kristal cair merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan

kristal cair sebagai penampil utama.

LCD dapat menampilkan karakter ASCI sehingga kita bisa menampilkan

campuran huruf dan angka sekaligus berwarna ataupun tidak berwarna, hal ini

(17)

satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik

cahaya namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya

didalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih dibagian

belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu

bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang

dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik

yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna

diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses

dan control yang terjadi dalam suatu program robot kita sering menggunakan

LCD. Ada beberapa jenis LCD perbedaannya hanya terletak pada alamat menaruh

karakternya. Salah satu LCD yang sering dipergunakan adalah LCD 16x2 artinya

LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris. LCD ini sering digunakan karena

harganya yang relatif murah dan pemakaian nya yang mudah. LCD yang kita

gunakan masih membutuhkan agar dapat dikoneksikan dengan system minimum

dalam suatu mikrokontroler. Driver tersebut berisi rangkaian pengaman, pengatur

tingkat kecerahan backligt maupun data serta untuk mempermudah pemasangan di

(18)

Gambar 2.7.LCD 16 x 2

Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.

2. Setiap terdiri dari 5 x 7 dot-matrix cursor.

3. Terdapat 192 macam karakter.

4. Terdapat 80 x 8 bit display RAM ( maksimal 80 karakter ).

5. Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.

6. Dibangun oleh osilator lokal.

7. Satu sumber tegangan 5 Volt.

8. Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.

(19)

2.4.1. Konfigurasi Pin LCD

Tabel 2.1. Konfigurasi Pin LCD

No Simbol Level Fungsi

1 Vss - 0 Volt

2 Vcc - 5+10% Volt

3 Vee - Penggerak LCD

4 RS H/L H=Memasukkan Data,L=Memasukkan Ins

5 R/W H/L H=Baca, L=Tulis

6 E Enable Signal

7 DB0 H/L

Data Bus

8 DB1 H/L

9 DB2 H/L

10 DB3 H/L

11 DB4 H/L

12 DB5 H/L

13 DB6 H/L

14 DB7 H/L

15 V+BL

Kecerahan LCC

(20)

2.5Motor DC

Berdasarkan pengertiannya motor dc adalah motor listrik yang dialiri sumber arus

searah pada kumparan medan untuk menjadikannya energi mekanik.Hampir sama

dengan motor AC, kumpara nmedan yang bergerak disebut stator dan untuk

kumparan jangkar disebut juga rotor.

Gambar 2.8.Motor DC

Motor DC memiliki 3 bagian utama untuk berputar antara lain:

• Current elektromagnet atau biasa disebut dinamo. Dinamo silinder terhubung

ke as untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC kecil kutub utara dan

selatan berganti lokasi saat dinamo berputar.

• Kutub medan. Terbagi menjadi dua yaitu kutub utara dan kutub selatan.

• Commutator. Fungsi komponen ini untuk mentransmisikan arus antara dinamo

dan sumber daya.

Keuntungan dari motor DC ini adalah dapat menjaga pasokan daya dengan cara

(21)

• Mengubah tegangan dinamo. Bila dinaikan maka akan menigkatkan kecepatan

sedangkan bila diturunkan maka akan menurunkan kecepatan.

• Mengubah arus medan. Kenaikan arus medan sebanding dengan kenaikan

kecepatan.

Hubungan kecepatan,flux medan dan tegangan dinamo:

• Persamaan gaya elektromagnetik: E = K Φ N

• Persamaan Torque: T= K Φ Ia

Keterangan:

• E : gaya elektormagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo

• Φ : flux medan berbanding lurus dengan arus medan.

• N : kecepatan dalam RPM.

• T : torque elektromagnetik.

• Ia : arus dinamo

• K : konstanta

Berdasarkan jenis sumber dayanya dibagi menjadi 2 yaitu:

• Motor DC dengan sumber daya terpisah.

• Motor DC sumber daya sendiri.

Untuk Motor DC sumber daya sendiri terbagi menjadi 3 yaitu:

• Motor DC tipe Seri

• Motor DC tipe gabungan.

• Motor DC tipe Shunt.

Motor DC Seri dimana gulungan medan dihubungkan secara seri dengan

(22)

2.5.1 Prinsip Mesin DC

Menggunakan prinsip hukum Faraday dan gaya Lorentz.

1. Beroperasi sebagai motor.

Beban mekanik dihubungkan dengan batang bergerak.Kemudian batang

melambat perlahan dan menghasilkan pengurangan Tegangan terindukasi. Arus

searah jarum jam sirkuit menghasilkan gaya induksi magnetic ke kanan. Sistem

teresbut bergerak dalam kecepatan konstan.

2. Beroperasi sebagai generator.

Asumsikan batang dalam kecepatan konstan dan arus nol. Kemudian,gaya

teraplikasi menarik batang lebih cepat ke kanan, kecepatan batang

meningkat,tegangan yang terinduksi melampaui sumber tegangan, dan arus

bersirkulasi melawan arah jarum jam.Karena arus memiliki arus terbalik, gaya

terinduksi batang di medan berkebalikan dan berada di kiri. Kecepatan batang

menstabilkan dengan menarik gaya sama dengan gaya terinduksi.

Kemudian,tegangan terinduksi mengirimkan daya sebagian ke resistansi dan

sisanya ke baterai. Lalu, energy mekanik berubah menjadi energy listrik dan

muncul sebagai loss di resistansi atau energy kimia tersimpan dalam baterai.

2.6 Sensor Air Hujan

Perangakat sensor hujan di atas bisa diaplikasi menjadi beberapa perangkat yang

mungkin akan sangat berguna pada saat musim hujan. Misalnya dibuat menjadi

alat jemuran yang akan otomatis menutup pada saat hujan turun, atau digunakan

(23)

membuat jemuran, yang mana pada jemuran tersebut akan secara otomatis

menutup pada saat hujan turun.Berikut ini akan dijelaskan prinsip kerja dari pada

sensor hujan di atas.Pada rankaian panel sensor yang ditandai dengan sensor.

panel sensor hujan ini akan dipasang di area terbuka, dimana air hujan akan

mengenai board panel tersebut. panel ini terbuat dari board PCB biasa yang dibuat

menjadi sebuah rangkaian seperti yang ada di atas. Untuk menghindari karat

karena air hujan sebaiknya tembaga dilapisi oleh timah.

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah, dimana pada saat air hujan

mengenai panel sensor, maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan

tersebut karena air hujan termasuk kedalam cairan elektrolit yaitu cairan yang

dapat menghantarkan arus listrik,meskipun sangat kecil dan proses ini akan

menyebabkan keadaan aktif yang akan mengaktifkan relay . Dimana pada saat

relay aktif motor akan menarik penutup dan setelah penutup ditarik ke pangkal

ujung maka motor akan berhenti secara otomatis. Hal ini terjadi karena pada saat

penutup berada di pangkal ujung magnet akan mengenai sensor magnet yang ada

di pangkal ujung mengalir ke motor akan terhenti dapat dilihat pada panel sensor

pada Gambar 2.9.

(24)

2.6. 1 Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data

mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe

data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efesien dan efektif.

Tabel 2.2. Tipe-Tipe Data Dalam BASCOM-AVR

NO Tipe Jangkauan

1. Bit 0 atau 1

2. Byte 0 – 225

3. Integer -65,535

4. Word 0 – 65535

5. Long -2E+09

6. Single 1.5x10-45 – 3.4x1038

7. Double 5.0x10-324 – 1.7x10308

8. String >254 byte

2.6.2. Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu

nilai tertentu didalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya

selalu tetap, nilai dari suatu variabel bias berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

(25)

• Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus

berupa huruf.

• Tidak boleh mengandung karakter spasi.

• Tidak boleh mengandung symbol-symbol khusus, kecuali garis bawah

(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak boleh digunakan

adalah $ ? % # ! & * , ( ) - + = @.

• Panjang sebuaah nama variabel hanya 32 karakter.

Untuk dapat menggunakan variabel, maka variabel tersebut harus

dideklarasikan terlebih dahulu pada program yang dibuat. Berikut ini

merupakan cara mendeklarasikan variabel pada BASCOM-AVR.

2.6. 3 Operasi – Operasi dalam BASCOM - AVR

Bahasa pemograman BASCOM – AVR ini dapat digunakan untuk

menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah

pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di

BASCOM-AVR.

• Operator aritmatika

Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan operator

aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).

• Operator Relasi

Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat

digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang

(26)

Tabel 2.3.Tabel Operasi Relasi

Opertor Relasi Pernyataan

= Sama Dengan X = Y

<> Tidak Sama Dengan X <> Y

< Lebih Kecil Dari X < Y

> Lebih Besar Dari X > Y

<= Lebih Kecil Sama Dengan X <= Y

>= Lebih Besar Sama Dengan X >= Y

• Operator Logika

Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi

bit dan bolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu

AND, OR, NOT, dan XOR.

• Operator fungsi

(27)

2.7. Komponen Elektronika 2.7.1. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan

namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Tipe

resistor yang umum berbentuk tabung porselen kecil dengan dua kaki tembaga

dikiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode

warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur

besarnya dengan ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar menufaktur

yangdikeluarkan oleh ELA (Electronic Industries Association) pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10. Resistor Karbon 2.7.2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan

listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan

oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya

udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi

tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu

kaki elektroda metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif

(28)

menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke

ujung kutup positif karena terpisah oleh bahan elektrik yang

non-konduktif.Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduktif pada ujung-

ujung kakinya.

Kapasitor merupakan komponen pasif elektronika yang sering dipakai

didalam merancang suatu sistem yang berfungsi untuk mengeblok arus DC, Filter,

dan penyimpan energi listrik. Didalamnya 2 buah pelat elektroda yang saling

berhadapan dan dipisahkan oleh sebuah insulator. Sedangkan bahan yang

digunakan sebagai insulator dinamakan dielektrik. Ketika kapasitor diberikan

tegangan DC maka energy listrik disimpan pada tiap elektrodanya. Selama

kapasitor melakukan pengisian, arus mengalir. Aliran arus tersebut akan berhenti

bila kapasitor telah penuh. Yang membedakan tiap - tiap kapasitor adalah

dielektriknya. Berikut ini adalah jenis– jenis kapasitor yang dipergunakan dalam

perancangan ini.

2.7.3 Elektrolik Kapasitor (ELCO)

Elektroda dari kapasitor ini terbuat dari alumunium yang menggunakan membrane

oksidasi yang tipis. Karakteristik utama dari Electrolytic Capacitor adalah

perbedaan polaritas pada kedua kakinya. Dari karakteristik tersebut kita harus

berhati - hati di dalam pemasangannya pada rangkaian, jangan sampai terbalik.

Bila polaritasnya terbalik maka akan menjadi rusak bahkan “meledak”. Biasanya

jenis kapasitor ini digunakan pada rangkaian power supply. Kapasitor ini tidak

bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi. Biasanya tegangan kerja dari

(29)

Misalnya kapasitor akan diberikan catu daya dengan tegangan 5 Volt, berarti

kapasitor yang dipilih harus memiliki tegangan kerja minimum 2 x 5 = 10 Volt .

Gambar 2.11.Elektrolik Kapasitor

2.7.4 IC Regulator 7805

IC 7805 (kadang-kadang L78xx, LM78xx, MC78xx ...) adalah keluarga IC

regulator tegangan . Keluarga 7805 umumnya digunakan dalam sirkuit elektronik

yang membutuhkan power supply yang diatur karena kemudahan penggunaan dan

biaya rendah. Untuk IC ini, xx diganti dengan dua digit, yang menunjukkan

output tegangan (misalnya, 7805 memiliki output 5 volt, sedangkan 7812

memproduksi 12 volt). 78xx adalah kode regulator yang bekerja pada tegangan

positif: artinya mereka menghasilkan tegangan out put positif. Sedangkan

Lawannya adalah 79XX yang menghasilkan Out put negatif. 78xx dan IC 79XX

dapat digunakan dalam kombinasi untuk menyediakan pasokan tegangan positif

dan negatif di sirkuit yang sama.

IC 78xx memiliki tiga kaki. Dari tampak depan, maka kaki pertama (Kaki

paling kiri jika tdilihat dari depan) adalah Input (positif untuk seri 78xx dan

(30)

positif untuk seri 79xx, dan kaki ketiga sebagai outputnya. IC ini mendukung

tegangan input berapa saja di atas tegangan output yang diinginkan, sampai

maksimum 35 sampai 40 volt tergantung pada merek, dan biasanya outputnya 1

atau 1,5 ampere (meskipun paket yang lebih kecil atau lebih besar mungkin

memiliki Peringkat yang lebih rendah atau lebih tinggi saat ini).

Gambar 2.12. Bentuk umum IC 7805

Keuntungan

1. 7805 tidak memerlukan komponen tambahan untuk bekerja, sumber

diatur bebas, membuat mereka mudah digunakan, serta penggunaan

ekonomis dan efisiensi ruang.

2. Regulator tegangan lainnya mungkin memerlukan komponen tambahan

untuk mengatur tingkat tegangan keluaran, atau untuk membantu dalam

proses regulasi.

3. Beberapa desain lain (seperti power supply switched-mode ) mungkin

perlu keahlian teknik substansial untuk bekerja.

4. 7805 memiliki perlindungan terhadap sirkuitnya jika arus terlalu

banyak. Mereka memiliki perlindungan terhadap konsleting dan panas

(31)

5. Dalam beberapa kasus, fitur pembatas arus dari perangkat 7805 dapat

memberikan perlindungan tidak hanya untuk 7805 itu sendiri, tetapi

juga untuk bagian lain dari sirkuit.

Kekurangan

1. Tegangan input harus selalu lebih tinggi dari tegangan output dengan

beberapa jumlah minimum (biasanya 2 volt). Hal ini dapat membuat

perangkat ini cocok untuk menyalakan beberapa perangkat dari

beberapa jenis sumber daya (misalnya, menyalakan sebuah sirkuit yang

membutuhkan 5 volt dengan sumber 6-volt baterai maka tidak akan

bekerja menggunakan 7805).

2. Ketika mereka didasarkan pada regulator linier desain, arus masukan

yang dibutuhkan adalah selalu sama dengan arus keluaran. Sebagai

tegangan input harus selalu lebih tinggi dari tegangan output, ini berarti

bahwa daya total (tegangan dikalikan dengan arus) masuk ke 78xx akan

lebih dari daya keluaran yang disediakan. Input daya tambahan hilang

sebagai panas. Ini berarti baik untuk beberapa aplikasi yang memadai,

heatsink harus disediakan, dan juga bahwa sebagian dari daya input

terbuang selama proses, membuat mereka kurang efisien daripada

beberapa power supply jenis lainnya.

3. Ketika tegangan input secara signifikan lebih tinggi dari tegangan

output diatur (misalnya, menyalakan 7805 menggunakan sumber daya

24 volt), inefisiensi ini bisa menjadi masalah yang signifikan.Bahkan

dalam paket yang lebih besar, 78xx sirkuit terpadu tidak dapat

(32)

2.7.5. Relay

Relay adalah sebuah alat elektromagnetik yang dapat mengubah kontak-kontak

saklar sewaktu alat ini menerima sinyal listrik. Sebuah relay terdiri dari satu

kumparan dan inti, yang mana bila dialiri arus kumparan tersebut akan menjadi

magnet dan menutup atau membuka kontak-kontak. Kontak-kontaknya ada dua

macam, yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).Normally Close

adalah kontak relay yang terhubung saat belum ada arus. Sewaktu ada arus yang

melewati kumparan relay, inti besi lunak akan dimagnetisasi, dan menarik kontak

sehingga kontak yang open kini terhubung. Keuntungan dari relay ini adalah dapat

menghubungkan daya yang besar dengan memberi daya yang kecil pada

kumparannya.

Gambar 2.13 Relay

2.7.6. Diode

Diode adalah komponen pasif yang dibuat dari bahan semikonduktor. Dioda

(33)

menggunakan dua lempeng bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. Simbol dan

salah satu bentuk fisik dioda dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.14. Diode

Dioda memiliki 2 kaki yaitu kaki Anoda dan Kaki Katoda, pada prinsipnya dioda

akan mengalirkan arus DC dari Anoda ke Katoda. Pada aplikasi lain dioda dapat

berfungsi sebagai penyearah gelombang AC.

2.7.6 Saklar

Saklar adalah komponen elektronika yang bekerja sebagai pemutus atau pemilih

sinyal secara mekanik. Saklar memiliki dua bagian utama yaitu kontaktor dan tuas

saklar.Salah satu bentuk dan simbol saklar dapat dilihat pada gambarberikut.

Gambar 2.15. Saklar

Dalam menjalankan tugasnya saklar membutuhkan operator sebagai penggerak

tuas. Operator tuas saklar dapat berupa suatu sistem elektro mekanis maupun

Gambar

Gambar 2.1.Arsitektur ATMega8
Gambar 2.2.Pin Konfigurasi pada ATMega 8
Gambar 2.3.Sistem Clock pada ATMega8
Gambar 2.4.Status Register ATMega8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan meurut ahli lain malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan oleh infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan

Terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap daya tetas telur dan dari hasil penelitian ini kontribusi pengaruh bobot telur terhadap keragaman data tetas telur ayam

Dengan pengaturan Disclosure requirements sebagai salah satu syarat aplikasi permohonan paten dapat memberikan perlindungan hukum kepada negara pemilik SDG dimana

Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BNN juga bertugas menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan

belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Korelasi, dengan membandingkan nilai r tab (0.05)  (0.320) dan r tabel (0.01) 

8 Florjančič, Vukovič 1998: Kadrovska funkcija – mamagement, Založba moderna organizacija, Kranj, str 44 9 Ibidem, str 44, 56 Janja Martinčič: Analiza absentizma in fluktuacije

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa variansi sikap sosial ditentukan oleh kebutuhan komunikasi antara anak kos dengan pemilik kos, kebutuhan komunikasi antara anak kos dengan

[r]