PERCOBAAN III PERCOBAAN III
ANALISA KUALITATIF KANDUNGAN URIN ANALISA KUALITATIF KANDUNGAN URIN II.. TTuujjuuaann
1.
1. MengeMengetahui utahui uji yang diji yang dilakuklakukan untuan untuk analisk analisa kualia kualitatif katatif kandungndungan urinan urin 2.
2. MenMengetgetahuahui prini prinsipsip-pri-prinsinsip uji padp uji pada urina urin 3.
3. MamMampu mengipu mengidendentiftifikaikasi kandusi kandungangan n gluglukoskosa, protea, protein dan in dan ketketon dalamon dalam sample urin.
sample urin. II
II.. LaLandndasasan an TeTeororii Uri
Urin n mermerupaupakan kan kelkeluaruaran an akhakhir ir yanyang g dihdihasiasilkalkan n ginginjal jal sebsebagaagai i akiakibatbat ke
kelelebibihahan n ururinine e dadari ri pepenynyarariningagan n ununsusur-r-ununsusur r plplasasmama. . UrUrinine e atatau au ururinin merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dar
dari i daldalam am tubtubuh uh melmelalualui i proproses ses uriurinasnasi. i. EksEksrekreksi si uriurine ne dipdiperlerlukaukan n untuntukuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan unt
untuk uk menmenjagjaga a homhomeoeostastasis sis caicairan ran tubtubuh. uh. UriUrine ne disdisariaring ng di di daldalam am ginginjaljal,, dibaa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh dibaa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. !roses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan melalui uretra. !roses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu
yaitu filtrasi filtrasi "penyaringan#, "penyaringan#, reabsorpsi reabsorpsi "penyerapan "penyerapan kembali#, kembali#, dan dan augmentasiaugmentasi "penambahan# "$randson. 1%%2#.
"penambahan# "$randson. 1%%2#. &ec
&ecara ara umuumum m uriurin n berberararna na kunkuninging. . UriUrin n yanyang g diddidiamiamkan kan agaagak k lamlamaa akan berarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau ammonia. p' urin akan berarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu berbau ammonia. p' urin berkisar antara (,) * +, dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi berkisar antara (,) * +, dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.
sayuran. erat jenis erat jenis urin yakni 1,2 urin yakni 1,2 * 1,3 g/ml * 1,3 g/ml "Uliyah, 2)#."Uliyah, 2)#.
Menurut Ethel"23#, komposisi urin terdiri dari %0 air dan mengandung Menurut Ethel"23#, komposisi urin terdiri dari %0 air dan mengandung at terlarut selain
at terlarut selain itu terkandung pula beitu terkandung pula bermacam * macam rmacam * macam at, antara lainat, antara lain 1.
1. at at sisa sisa pembopembongkarangkaran prn protein otein sepeseperti rti urea, urea, asam asam ureatureat, da, dan amon amoniak,niak, 2.
2. at at ararna na empempedu edu yanyang g memmemberberikaikan n ararna na kunkuning ing padpada a uriurin,n, 3.
3. 4a4araram, m, teterurutatama ma 5a5a6l6l, d, danan (.
(. aat t * at yang be* at yang berlrlebebihihan dikan dikomomsusumsmsi, misi, misalalnynya a 7i7itatamimin 6, n 6, dadan obat * n obat * obatan serta
obatan serta juga kelebihan at yang yang diprodujuga kelebihan at yang yang diproduksi sendiri oleh tksi sendiri oleh tubuhubuh misalnya hormon.
misalnya hormon. Uri
Urin n yanyang g nornormal mal tidtidak ak menmengangandundung g proproteitein n dan dan gluglukoskosa. a. 8ik8ika a uriurinn me
mengnganandudung ng proproteteinin, , beberarartrti i tetelalah h teterjrjadadi i kekerurusasakakan n giginjnjal al papada da babagigianan glomerulus. 8ika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap glomerulus. 8ika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kem
kembalbali i gulgula a dendengan gan semsempurpurna. na. 'al 'al ini ini dapdapat at diadiakibkibatkatkan an oleoleh h kerkerusausakankan tubulus ginjal. 9apat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau tubulus ginjal. 9apat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali se
semumua a gugula la yayang ng adada a papada da fifiltltrarat t glglomomererululusus. . :a:adadar r gugula la yayang ng titingnggigi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena
produksi hormon insulin terhambat. ;rang yang demikian menderita penyakit kencing manis "diabetes melitus#. at arna makanan juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi arna pada urin. ahan pengaet atau pearna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. <danya insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat * obatan juga dapat merusak ginjal "&canlon, 2#.
!ada uji protein dalam urin digunakan uji heller yang digunakan untuk melihat ada tidaknya protein dalam urin. :ehadiran protein ditandai dengan adanya cincin putih di persimpangan solusi dan asam nitrat pekat. &enyaa keton "asam beta hidroksi butirat, asam asetoasekat dan aseton# tidak ditemukan dalam urin normal. !ada penderita diabetes melitus, pada alkoholisme dan yang menderita kelaparan yang berkepanjangan terjadi gangguan metabolisme karbohidrat yang disertai peningkatan metabolisme lipid. !ada keadaan ini terjadi peningkatan produksi baha keton dalam hati yang selanjutnya akan disekresikan ke dalam urin, adanya bahan keton di
dalam urin di sebut ketonuria.
!emeriksaan urin terbagi menjadi dua jenis yaitu pemeriksaan kimiai dan pemeriksaan sedimen. &ebagaimana namanya dalam pemeriksaan kimia yang diperiksa adalah p' urin / keasaman, berat jenis, nitrit, protein, glukosa, bilirubin, urobilinogen,dll. 8enis at kimia yang diperiksa merupakan penanda keadaan dari organ2 tubuh yang hendak didiagnosa. &eperti penyakit =kuning> yang disebabkan oleh bilirubin darah yang tinggi biasanya menghasilkan urin yang mengandung kadar bilirubin diatas normal. egitu pula at kimia lainnya yang dihubungkan dengan keadaan organ tubuh yang berbeda.
Menurut ?ulangi "1%%#, menyatakan baha analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. at yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal yang tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah. !emeriksaan urin merupakan pemeriksaan yang dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti at narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan.
ahan urin yang biasa di periksa di laboratorium dibedakan berdasarkan pengumpulannya yaitu urin seaktu, urin pagi, urin puasa, urin postprandial "urin setelah makan# dan urin 2( jam "untuk dihitung 7olumenya#. @iap-tiap jenis sampel urin mempunyai kelebihan masing-masing untuk pemeriksaan yang berbeda misalnya urin pagi sangat baik untuk memeriksa sedimen "endapan# urin dan urin postprandial baik untuk pemeriksaan glukosa urin.
8adi sebaiknya sebelum kita melakukan pemeriksaan urin sebaiknya meminta keterangan dari petugas laboratorium tentang bahan urin yang mana yang diperlukan untuk pemeriksaan. 9alam pemeriksaan sedimen yang diperiksa adalah at sisa metabolisme yang berupa kristal, granula termasuk juga bakteri. 9engan pemeriksaan sedimen maka keberadaan suatu benda normal ataupun tidak normal yang terdapat dalam urin kita akan dapat menunjukkan keadaan organ tubuh. 9alam urin yang ditemukan jumlah eritrosit jauh diatas angka normal bisa menunjukkan terjadinya perdarahan di saluran kemih bagian baah. egitu juga dengan ditemukannya kristal-kristal abnormal dapat diprediksi jika seseorang beresiko terkena batu ginjal, karena kristal-kristal dalam urin merupakan pemicu utama terjadinya endapan kristal dalam saluran kemih terutama ginjal yang jika dibiarkan berlanjut akan membentuk batu ginjal "9jojodibroto, 21#.
ahan urin yang biasa di periksa di laboratorium dibedakan berdasarkan pengumpulannya yaitu urin seaktu, urin pagi, urin puasa, urin postprandial "urin setelah makan# dan urin 2( jam "untuk dihitung 7olumenya#. @iap-tiap jenis sampel urin mempunyai kelebihan masing-masing untuk pemeriksaan yang berbeda misalnya urin pagi sangat baik untuk memeriksa sedimen "endapan# urin dan urin postprandial baik untuk pemeriksaan glukosa urin. 8adi sebaiknya sebelum kita melakukan pemeriksaan urin sebaiknya meminta keterangan dari petugas laboratorium tentang bahan urin yang mana yang diperlukan untuk pemeriksaan "MaArufah, 213#.
!roteinuria juga disebut albumin atau urin albumin adalah kondisi dimana urin mengandung protein yang tidak normal. <lbumin adalah protein utama dalam darah. !rotein adalah blok pembangun pada semua bagian tubuh, termasuk otot, tulang, rambut dan kuku. !rotein dalam darah juga memiliki sejumlah fungsi penting. 9apat melindungi tubuh dari infeksi, membantu pembekuan darah dan menjaga jumlah cairan yang tepat agar beredar di seluruh tubuh. !roteinuria tidak memiliki tanda-tanda atau gejala pada tahap aal. &ejumlah besar protein dalam urin dapat menyebabkan urin terlihat seperti berbusa. Bni adalah tanda-tanda hilangnya protein dalam jumlah besar dan menunjukkan baha penyakit ginjal telah berkembang. !engujian laboratorium adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah protein ditemukan dalam urin seseorang sebelum kerusakan ginjal yang luas terjadi. 9alam beberapa tahun terakhir para peneliti telah menemukan baha sampel urin tunggal dapat memberikan informasi yang dibutuhkan "!ratama, et al., 21C#.
III Alat dan Baan Per!o"aan 3.1 <lat
- @abung reaksi - !ipet 7olume - !enjepit kayu - !ipet tetes - &endok plastik - !engatur aktu 3.2 ahan
- Urin normal 2( jam dan urin patologis - :ristal ammonium sulfat
- Darutan natrium nitroprusida 0 - Darutan ammonium hidroksida pekat - <sam nitrat pekat
III. Prosedur Per!o"aan
1. Uji glukosa dalam urin "Uji ennedict#
9icampurkan dalam tabung reaksi 2, ml larutan ennedict dan ( tetes urin, lalu dipanaskan tabung reaksi tersebut selama menit dalam penangas air mendidih kemudian didinginkan perlahan-lahan.
9iperhatikan endapan atau arna yang terbentuk.
?arna !enilaian :onsentrasi
iru/ hijau keruh "-# "-#
'ijau/ hijau kekuningan "1# :urang dari ,0 :uning kehijauan/kuning "2# ,-10
8ingga "3# 1,-2,0
Merah "(# Debih dari 20
2. Uji protein dalam urin "Uji 'eller#
9iambil 3 ml urin normal atau urin patologis lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. 9engan perlahan-lahan "dengan pipet tetes# dimasukkan 3 ml asam 5itrat pekat ke dalam tabung diatas melalui dinding reaksi " hati-hati# lalu dierhatikan cincin putih yang terbentuk pada perbatasan.
Catatan:
Urea, asam urat dan garamnya dapat menghasilkan cincin putih, tetapi dapat dibedakan dengan memakai urin yang telah diencerkan 3-( kali, sehingga pengaruh ini dapat dihilangkan.
3. Uji senyaa keton dalam urin " Uji Fother#
9itambahkan kristal ammonium sulfat kedalam ml urin normal atau urin patologis hingga jenuh lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan natrium nitroprusida 0 "dalam keadaan segar# dan 1 ml am monium hidroksida pekat. 9iaduk dan biarkan minimal 3 menit. Dalu
#. $asil dan %e&"aasan
@elah dilakukan percobaan yaitu menganalisa kandungan urin secara kualitatif. !ada percobaan ini digunakan tiga sampel urin, yaitu urin normal, urin puasa "1-12 jam#, dan urin patologis yaitu urin penderita diabetes. :etiga sampel tersebut akan diuji kandungan glukosa, kandungan protein, dan senyaa keton dalam sampel.
Menurut <dam "1%%2#, urin-urin yang akan dilakukan pengujian, memiliki syarat-syarat trtentu. !enggunaan urin yang masih baru berguna karena pada urin tersebut belum terjadi perubahan apapun. !erubahan yang mungkin terjadi pada urin misalnya keasaman, bakteri, benda keton, dan lainnya.
Untuk karakterisk, pada urin normal warnanya adalah kuning jernih, dak berbau pesing, untuk kekeruhan pada urin normal cukup jernih, urin pagi hari bersifat asam. Untuk urin orang puasa warnanya lebih pekat (kuning) dan dak sejernih urin normal. Sedangkan, urin patologis pada percobaan digunakan urin penderita diabetes. Diketahui bahwa warna urin dapat seper air biasa apabila terlalu banyak minum atau pada penderita diabetes. pabila urin berbau pesing (amoniak) menandakan urin sudah dak segar lagi. p! urin berkisar ",#$%,&. 'ilai normalnya ,&&$,&* gr+ml. Urin pagi memiliki berat jenis lebih nggi dibanding waktu lain. ada urin yang sudah tak baru lagi derajat keasamannya berubah menjadi alkalis sehingga ammonium yang terkandung didalamnya diubah menjadi oleh bakteri menjadi amoniak. -erikut adalah tabel pengamatan kega uji
&el enedict 'eller Fother
Urin 5ormal "-# @idak ada perubahan tetap biru "-# @idak ada perubahan "-# @idak ada perubahan
Urin !uasa "# @erdapat arna ijau pada
bagian atas
"# @erdapat cincin ungu pada
bagian tengah
"# @erdapat cincin ungu pada bagian
tengah Urin !atologis "# @erdapat
endapan merah bata dan arna hijau "1# "G,0#
"-# @idak ada perubahan
"-# @idak ada perubahan
erdasarkan tabel diatas dapat dibahasa hasil uji sebagai berikut 1. Uji glukosa dalam urin
!rinsip uji ini adalah uji benedict yaitu glukosa dalam urin teroksidasi oleh reagen benedict, hasil positif apabila perubahan arna larutan dari hijau hingga merah dan adanya endapan merah bata. !ersamaan reaksi untuk percobaan ini akan membantu menjelaskannya
+ +
gula pereduksi
kalor
merah bata
O
R H Cu2+ + 2OH
-O
R OH Cu2O (s)
+ H2O
erdasarkan reaksi adanya glukosa dalam urin, akan teroksidasi menjadi memiliki gugus asam karboksilat, sedangkan reagen benedict mengalami reduksi membentuk endapan 6u2; yang berarna merah bata.
4ambar 1
'asil menunjukkan arna biru apabila tidak ada kandungan glukosa seperti pada urin normal, pada urin puasa tampak sedikit larutan hijau, dan pada urin diabetes sangat tampak arna hijau bahkan endapan merah bata. 'asil ini memliki penilaian 1 dengan konsentrasi G,0. $ungsi pemanasan pada uji ini adalah untuk mempercepat reaksi terjadi.
&uatu urin normal tidak mengandung glukosa. !enyebab adanya glukosa pada urin adalah karena tubukus ginjal yang tidak menyerap kembali gula dengan sempurna yang diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. &elain itu dapat diakibatkan kadar gula dalam darah yang melebihi batas. 'al ino diakibatkan oleh pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, karena produksi hormon insulin juga terlambat.
5ormalnya urin mengandung 1-2 mg/2( jam bahan reduktor. !enyakit yang ditunjukkan adanya glukosa pada urin adalah diabetes melitus. 9M memiliki beberapa tipe. @ipe 1 "insulin dependent diabetes#, tipe ini bergantung pada insulin. 9M tipe 1 disebabkan oleh destruksi sel *H ynag membaa kepada berkurangnya sekresi insulin dan defisiensi insulin absolut. &edangkan 9M tipe 2, diakibatkan oleh kombinasi faktor genetik dan non genetik yang menghasilkan resistansi insulin dan defistersi insulin. <da juga tipe lain dari diabetes melirus ini. Dalu ada juga diabetes melirus gestasional yang diakibatkan oleh resisten insulin defisiensi insulin akibat kehamilan.
+ +
gula pereduksi
kalor
merah bata
O
R H Cu2+ + 2OH
-O
R OH Cu2O (s)
@erjadi kira-kira 30-0 dari seluruh kehamilan "Deroith, et al., 2(#. Untuk pencegahan dan penanggulangan dengan mengkonsumsi beras merah, pemanis rendah kalori, rajin berolahraga.
2. Uji protein dalam urin
Uji ini dinamakan uji 'eller, prinsip ujinya adalah protein dalam urin akan mengalami denaturasi oleh adanya asam membentuk cincin putih pada perbatasan.
! 6' 5'2 '5;3 ! 6'2 '2;
6;;' 6;;5;2
"cincin putih#
9alam struktur umum protein "terdiri atas asam amino sebagai building block# mengandung muatan "# dan "-#. &aat direaksikan dengan '5;3 yang
juga dapat terurai menjadi ' dan 5;
3-. Maka akan terjadi aliran elektron,
dimana muatan positif pada struktur protein 5'3 berikatan dengan 5;3- dan
6;;- dengan '. 9iketahui penamabahan asam dapat menyebabkan denaturasi
protein.
Menurut &umardjo "2)#, faktor yang menyebabkan denaturasi protein diantaranya
- 4elembung ultrasonik merusak lingkar aromatik. - :ontak dengan bahan kimia tertentu.
- !elarut organik.
- !erubahan p', dan lain- lainnya.
8adi perubahan p' akibat penambahan asam akan merusak ikatan pada protein, penambahan ion ' mengubah 6;;- menjadi 6;;' dan
mengakibatkan gaya tarik menarik antara 6;;-dan 5'
3 hilang atau kerusakan
ikatan garam dala molekul protein sehingga terjadi denaturasi. erdasarkan pengamatan, uji positif akan terdapat cincin putih di tengah larutan. 'al ini tampak pada sampel urin puasa. '5;3 lagi yang berperan dalam terbentuknya
cincin ini urin diabetes dan urin normal negati7e terhadap uji heller ini.
5ormalnya di dalam urin tidak mengandung protein. <danya protein dalam urin menunjukkan adanya kelainan atau penyakit pada saluran kemih atau ginjal. <panila terjadi pada ginjal maka akan terdapat proteinuria. !enyakit ginjal yang utama adalah glomerulonephritis, pielonefritis, sindiom nefrosit.
erdasarkan derajat proteinuria digolongkan berat jika I ( gram/hari, sedang jika ,-( gram/hari dan ringan jika G , gram/hari. !enyebab lain adanya protein dalm urin adalah
2. 9iabetes 3. 'ipertensi
(. !enyakit dan masalah jantung
!engobatan dan penanggulangan hal ini harus dikonsultasikan ke dokter karena akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. !enderita kadang dianjurkan melakukan diet protein rendah agar ginjal tidak stres karena terlalu banyak mengandung protein. !enderita proteinuria perlu meningkatkan konsumsi air putih dan menghindari makanan tinggi protein seperti susu, keju dan daging.
.3 uji senyaa keton dalam urin
!rinsip uji ini adalah dengan nitroprusida akan membentuk kompleks dengan senyaa keton membentuk kompleks berarna ungu. Uji ini dikenal dengan uji Fother
5atrium nitroprussida akan mengoksidasi dari senyaa keton sehingga menghasilkan kompleks berarna ungu. 8adi, reagen rother ini terdiri dari ammonium sulfat "jenuh# ditambah natrium nitroprussida dan 5'(;' yang
digunakan untuk memeriksa kandungan aseton pada urin. &enyaa keton ada tiga yaitu
1. <seton
2. H 'idroksibutirat 3. <sam asetoasetat
Feagen ini hanya dapat mengoksidasi aseton dan asam asetoasetat. :epekaannya terhadap at ini yaitu 1 2. terhadap aseton 1 (. terhadap asam asetoasetat.
4ambar. 2
erdasarkan hasil percobaan, hanya pada urin puasa terdapat cincin berarna ungu yang menandakan mengandung senyaa keton. 'al ini sesuai dimana salah satu factor adanya keton dalam urin adalah saat puasa dan dalam kondisi lapar.
<danya keton dalam urin ada kaitannya dengan kondisi kelaparan yang dijelaskan dengan metabolism tubuh. &aat tubuh membutuhkan energi biasanya yang digunakan adalah glukosadari asupan karbohidrat yang dikonsumsi. 5amun disaat hal tersebut tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadikan at lain untuk dijadikan sumber energy yaitu lemak. !roses ini dikenal dengan gluconeogenesis. Metabolism lemak ini akan menghasilkan metabolit akhir salah satunya adalah senyaa keton. 8adi, adanya keton dalam urin menandakan baha orang tersebut menggunakan lemak sebagai sumber energi.
8adi ada beberapa factor yang menyebabkan adanya keton dalam urin yaitu puasa yang blama, kelaparan, diet ketat, diabetes, dehidrasi, anemia, dan lainnya. 'al yang harus dilakukan dalam menanggulangi hal ini adalah dengan mengatur pola makan yang baik, asupan karbohidrat yang cukup, memperhatikan pengguanaan obat-obatan tertentu, melakukan ceck up ke dokter. <danya keton dalam urin bukanlah hal yang normal. 8ika kadar ketonnya cukup tinggi, hal ini cukup berbahaya. :arena keton mampu mengubah kesetimbangan termis dalam darah dan jika dibiarkan akan meracuni tubuh.
9apat diamati baha ketiga komponen "glukosa, protein, dan senyaa keton# dapat berada pada urin. 'al ini menandakan ketiga senyaa ini lolos dari sistem penyaringan ginjal. 9an dapat diamati baha, penyebab adanya glukosa protein dan senyaa keton terutama karena adanya kerusakan pada
bagian ginjal sehingga tidak berfungsi dengan baik dalam menyaring. :erusakan terjadi pada bagian tertentu saja yang seharusnya dapat menyaring ketiga komponen ini.
I#. Kesi&%ulan
BJ.1 :esimpulan
erdasarkan percobaan dapat disimpulkan baha
1. Uji glukosa pada urin dengan uji bennedict menghasilkan perubahan arna menjadi hijau kekuningan yaitu didapat pada uji urin patogenik dengan kadar G , 0.
2. Uji protein pada urin dengan uji heller menghasilkan uji yang negatif dengan kata lain uji yang ilakukan pada sampel urin tidak positif. 9imana untk uji positifnya dapat ditandai dengan adanya cincin putih pada permukaan.
3. Uji keton pada urin dapatt dilakukan dengan uji rother dimana pada sampe tidak terdapat uji positif diman uji poditif dapat ditandai dengan adanya lapisan ungu pada perbatasan lapisan.
BJ.2 &aran
&ebaiknya pemilihan sampel pada percobaan ii lebih diperbaiki lagi agar pada setiap uji ada hasil yang menyatakan hasil positif dan hasil negatif.
DAFTAR PUSTAKA
9jojodibroto F.9. 21. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya . 8akarta !ustaka !opuler ;bor.
Ethel &. 23. Anatomi an !isiologi Untuk Pemula . 8akarta E46 !enerbit uku :edokteran.
$randson, F.9. 1%%2. Anatomi dan !isiologi "ernak #disi Keempat . Kogyakarta 4adjah Mada Uni7ersity !ress.
MaLrufah. 213.>'ubungan glukosa urin dengan erat 8enis Urin>. $urnal !ito%armaka &ndonesia .Jol.3"1#3+-().
!ratama.E., Fusli., M.'asan., uraidaati., 5urul dan uhraati.21C.>!emeriksaan urinalisis untuk menentukan status present>. $urnal Medika 'eterinaria .Jol.1"1#1-(.
&canlon, Jalerie 6. dan @ina &anders. 2. Buku Aar Anatomi dan !isiologi . 8akarta !enerbit uku :edokteran E46.
Uliyah, Musrifatul. 2). Keterampilan asar Praktek Klinik 8akarta &alemba Medika.
LA'PIRAN
1. <pakah kadar glukosa, protein dan senyaa keton dalam sampel urin
masih berada dalam batas normal 8aab
Ka, sampel urin dengan kadar glukosa, protein dan senyaa keton masih normal. 'al ini dibuktikan dengan tidak ada satupun dari sampel yang teridentifikasi positif mengandung glukosa dan pr otein kecuali uji positif mengandung keton pada urin patologis.
2. <pa yang menyebabkan 7ariasi kadar glukosa, protein dan terdapatnya
senyaa keton dalam urin manusia 8aab
a# @ingginya kadar gula dalam urin disebabkan kekurangan hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas. :adar gula yang berlebih harus dikeluarkan diantara reagen bersama urin.
b# <danya protein dalam urin menunjukan baha terjadinya kerusakan ginjal, selain itu ada tiga faktor yaitu faktor proglomerulus, glomerulus, dan tubulus.
c# <danya senyaa keton dalam urin terjadi karena peningkatan produksi keton dalam urin. <kibat kelaparan berkepanjangan yang mengganggu metabolisme karbohidrat yang disertai peningkatan metabolisme lipid.
Menyiapkan tabung reaksi
Mencampurkan dalam tabung reaksi
Memanaskan tabung reaksi tersebut selama menit dalam penangas air mendidih
Mendinginkan perlahan-lahan
Memperhatikan endapan atau arna yang terbentuk
2, ml larutan ennedict dan ( tetes urin
'asil Menyiapkan
tabung reaksi
Memasukkan ke dalam tabung reaksi
Memasukkan 3 ml asam 5itrat pekat ke dalam tabung
Memperhatikan cincin putih yang terbentuk pada perbatasan
3 ml urin normal atau urin patologis
'asil
Menyiapkan tabung reaksi
Menambahkan kristal ammonium sulfat hingga jenuh
Menambahkan 2-3 tetes larutan natrium nitroprusida 0 "dalam keadaan segar#
Menambahkan 1 ml ammonium hidroksida pekat
Mengaduk dan membiarkan minimal 3 menit
Memperhatikan perubahan arna yang terjadi. ml urin normal atau urin patologis
'asil
LA'PIRAN
1. Uji glukosa dalam urin "Uji ennedict#
2. Uji protein dalam urin "Uji 'eller#
LA'PIRAN 1. Uji glukosa "Uji enedict#
a. Urin puasa b. Urin normal c. Urin patologis
2. Uji protein "Uji 'eller#
a. Urin puasa b. Urin normal c. Urin patologis
3. Uji glukosa "Uji enedict#