• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR

TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

Oleh

Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ……….. i

Daftar Isi ……….. ii

Daftar Tabel ……… iii

Daftar Gambar ……… iv

Daftar Lampiran ……….. v

Pendahuluan ……….….. 1

Pembuatan Plywood ……….. 2

Plywood Closed Side dan Open Side ………. 3

Plywood dan Kayu Solid ………... 5

Plywood Lapis Genap dan Lapis Ganjil ……….. 6

Plywood dan LVL ………... 8

Penutup ……… 9

Daftar Pustaka ……… 9

(3)

DAFTAR TABEL

Halaman Data Penampakan Fisik Plywood ……… 5

(4)

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Penyusunan Lembaran Finir dalam Pembuatan Plywood ……… 4

2. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu

Solid Arah Longitudinal ……… 5

3. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu

Solid Arah Tangensial ……… 5

4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan

Antara Plywood dan Kayu Solid ………... 6

5. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil dan

Lapis Genap ………. 7

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

(6)

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

Oleh

Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si

Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Email : i_risnasari@yahoo.com

Pendahuluan

Kayu lapis (plywood) adalah salah satu anggota panel kayu yang terbuat dari lembaran-lembaran finir, yang direkat satu sama lain dengan arah serat bersilangan tegak lurus (konstruksi silang). Plywood merupakan material yang banyak disukai masyarakat karena memiliki beberapa sifat unik yang membuatnya menjadi bahan baku yang ideal. Plywood dapat dilengkungkan dari lengkung biasa seperti bergelombang dan membentuk lingkaran, sehingga merupakan bahan material yang kuat dan fleksibel sesuai dengan tujuan penggunaan. Keistimewaan plywood sebenarnya terletak pada susunan lapisan finirnya yang membentuk konstruksi silang. Dengan konstruksi yang demikian kekuatan kayu yang secara alamiah hanya terletak searah dengan arah serat saja, dirubah kekuatannya menjadi tersebar merata sehingga panel-panel yang relatif tipis dimungkinkan memikul beban yang sama dengan kayu solid yang jauh lebih tebal.

Plywood sangat praktis untuk komponen bangunan karena merupakan

lempengan yang lebar dan luas yang cocok untuk penutup lantai, dinding maupun atap. Karena susunan lapisannya, plywood mempunyai bentuk yang stabil, kekuatan yang lebih homogen dibandingkan kayu solid, mudah dipotong-potong dan dikerjakan, kuat dan kayu, siap dipakai secara langsung, dapat disambung dengan paku atau perekat, dan permukaannya dapat langsung dicat karena sudah cukup halus (Surjokusumo, 1984).

Plywood biasanya disusun dari finir yang berjumlah ganjil (3, 5, 7, 9 dan

seterusnya) dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panel ke sisi yang lainnya, dimana susut tangensial pada lapisan face dan back ditahan oleh

(7)

lapisan core yang mempunyai kekuatan sangat tinggi.Sejumlah plywood juga diproduksi dengan jumlah lapisan genap, yang terbuat dari 4 atau 6 lapisan finir. Dalam hal ini dua finir diletakkan sejajar untuk membentuk lapisan core yang tebal (Haygreen dan Bowyer, 1989). Berkaitan dengan permukaan plywood maka yang biasanya digunakan dalam pembuatan plywood adalah cloosed side. Istilah

cloosed side dihasilkan dari permukaan finir yang sewaktu pemotongan berada

disebelah nosebar (tight side).

Selain itu juga terdapat produk panil kayu yang terbuat dari lembaran-lembaran finir, yaitu laminated veneer lumber (LVL), dimana lembaran-lembaran-lembaran-lembaran finir direkat dengan arah serat finir dibuat sejajar satu dengan yang lainnya menurut arah memanjang panil. Dengan demikian LVL sebenarnya mirip dengan plywood yang juga sama-sama terbuat dari lapisan finir kecuali konstruksi penyusun lapisan finirnya yang arah serat-seratnya dibuat saling sejajar serat. Produk ini ternyata mempunyai sifat yang sebanding dan bahkan melebihi sifat papan kayu gergajian (Bakar, 1996).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian/penelitian untuk mengetahui fenomena yang terjadi berkaitan dengan jumlah lapisan dan orientasi penyusunan lapisan finir dalam pembuatan plywood. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sifat-sifat plywood yang dihasilkan, terutama berkaitan dengan sifat stabilitas dimensinya.

Pembuatan Plywood

Vinir dengan ukuran ± 0.2 x 30 x 30 cm, serta kayu solid ukuran ± 1,5 x 15 x 25 cm dari jenis kayu balsa sebagai kontrol dipersiapkan dengan melakukan pengeringan

selama ± 24 jam pada suhu 650C. Vinir tersebut kemudian dibuat menjadi panel dengan

komposisi sebagai berikut :

a. Plywood open side 3 lapis sebanyak 2 lembar b. Plywood close side 3 lapis sebanyak 5 lembar c. Plywood close side 2 lapis sebanyak 5 lembar d. LVL close side 8 lapis sebanyak 1 lembar

Pembuatan plywood/LVL dimulai dengan menentukan permukaan finir loose side dan tight side untuk menentukan tipe plywood yang akan dibuat. Kemudian finir yang

(8)

telah dibuat tersebut dibersihkan permukaannya dari semua kotoran yang melekat, serta menyiapkan perekat murni urea formaldehyde. Untuk finir yang berukukuran 30 x 30 cm besarnya berat labur perekat adalah sebesar 22-23 gram/baris rekat (atau sebesar ±

250 gr/m2). Pelaburan dilakukan dengan menggunakan sistem single spreader. Finir

yang telah dibuat kemudian dibiarkan selama beberapa waktu (open assembly time ± 5 menit). Finir-finir kemudian direkatkan satu sama lain sehingga membentuk plywood dan LVL dan dibiarkan selama beberapa waktu (open assembly time ± 5 menit).

Plywood dikempa panas selama 1 menit/mm tebal dengan tekanan 18 kg/cm2. Plywood

dan LVL dipasangi paku pada arah tangensial dan longitudinal untuk menghitung pengembangannya dengan ulangan pada tempat berbeda dalam 1 plywood masing-masing 2 kali. Jarak antar masing-masing-masing-masing paku ± 10-15 cm, sebagai pembanding digunakan papan tangensial kayu solid jenis yang sama (balsa).

Pengukuran pengembangan dimensi dilakukan dengan mengukur perubahan jarak antar paku yang telah dipasang sebelumnya baik pada arah tangensial maupun longitudinal. Pengukuran pertama dilakukan setelah plywood, LVL, dan papan kayu solid dikondisikan pada suhu ruangan selama 4 hari. Sampel yang telah diukur selanjutnya diletakkan dalam ruangan lembab dan pengukuran perubahan dimensi dilakukan setiap selang 2 hari selama 6 hari (3 kali pengukuran).

Plywood Closed Side dan Open Side

Hasil pengamatan terhadap plywood open side dan cloose side secara fisik (Tabel 1) memperlihatkan bahwa plywood cloosed side cenderung lebih stabil. Hal ini diduga karena permukaan tight side (permukaan finir yang sewaktu pemotongan berada disebelah nosebar) biasanya tidak mengandung retak dan halus, sehingga disebut juga dengan istilah cloose side (Gambar 1). Kemudian dalam pembuatan plywood permukaan tight side dari lapisan permukaan tidak dilabur dengan perekat dan diletakkan disebelah luar, sehingga penampilan plywood tampak rapi. Sedangkan permukaan yang retak diletakkan disebelah dalam dan dilabur dengan perekat. Dengan diisinya celah-celah retakan pada permukaan finir tersebut dengan perekat akan membuat ikatan yang lebih kuat antara lapisan yang satu dengan yang lainnya. Berbeda halnya dengan plywood open side, dimana permukaan yang mengandung retak (loose side) diletakkan disebelah luar sedangkan permukaan yang halus disebelah dalam dan dilaburi perekat.

(9)

Tabel 1. Penampakan Fisik Plywood Jenis

Plywood

Pengamatan I Pengamatan II Pengamatan III

Open I Melengkung searah

T

Melengkung searah T

Mulai stabil

Open II Masih stabil Masih stabil Stabil

Close I Melengkung searah

T Melengkung searah T Sedikit melengkung searah T

Close II Stabil Stabil Stabil

Close III Agak stabil Agak stabil Agak stabil

(melengkung sedikit)

Close IV Stabil Stabil Stabil

Close V

Genap I Melengkung searah

T

Melengkung searah T

Melengkung sedikit searah T

Genap II Melengkung searah

T

Melengkung searah T

Melengkung sedikit searah T

Genap III Agak stabil Mulai stabil Stabil

Genap IV Melengkung searah

T

Mulai stabil Stabil

Genap V Melengkung searah

T (sedikit) Melengkung banyak searah T Melengkung searah T

LVL Melengkung searah T Melengkung sedikit searah T Melengkung searah T (sedikit) Kayu Solid

Stabil Stabil Stabil

Close Side

Open

Side

(10)

Plywood dan Kayu Solid

Persentase pengembangan pada arah longitudinal dan tangensial pada pywood tidak menunjukkan kisaran yang jauh. Berbeda halnya pada kayu solid dimana perbedaan pengembangan longitudinal dan tangensial sangat jauh seperti terlihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 1-2 1-3 1-4 Pe ngukuran : P e ng e m b a ng a n Lo ng it u di n a l ( % )

Close side I Close side II Close side III Close side IV Close side V Solid wood

Gambar 2. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu Solid Arah Longitudinal

0 1 2 3 4 5 6 7 8 1-2 1-3 1-4 Pengukuran : P e ng em b a ng an T a ng ensi al (% )

Close side I Close side II Close side III

Close side IV Close side V Solid wood

Gambar 3. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu Solid Arah Tangensial

(11)

Pada kayu solid keteguhan sejajar serat jauh lebih besar daripada keteguhan tegak lurus serat, sehingga titik lemahnya terletak pada arah tegak lurus serat (tangensial), yang ditandai dengan tingginya nilai pengembangan tangensial. Sedangkan pada plywood keteguhan tegak lurus serat mendekati keteguhan sejajar serat sehingga menghasilkan panel dengan stabilitas dimensi yang relatif lebih tinggi daripada kayu solid. Hal ini diakibatkan oleh konstruksi silang pada plywood, dimana pada arah tangensial lapisan face dan back yang memiliki kembang susut besar ditahan oleh lapisan core yang mempunyai kembang susut jauh lebih kecil. Demikian juga sebaliknya pada arah panjang (longitudinal).

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 Pe n P e ruba ha n K A ( % ) g em b an g an T an g en si al ( % ) Close side I Close side II Close side III Close side IV Close side V Solid w ood Jenis Plywood Perubahan KA Persen Pengembangan aw al-akhir 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 P e ruba ha n K A ( % ) P e ng e m ba ng a n Lo ngi tud ina l (% ) Close side I Close side II Close side III Close side IV Close side V Solid w ood

Jenis Plyw ood

Perubahan KA

Persen Pengembangan aw al-akhir

Gambar 4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan Antara Plywood dan Kayu Solid

Selain itu juga dipengaruhi oleh kemampuan bahan dalam menyerap air, dimana kayu solid sangat cepat menyerap air pada kondisi lembab sehingga perubahan kadar airnya lebih tinggi daripada plywood sebagaimana terlihat pada Gambar 4.

Plywood Lapis Genap dan Lapis Ganjil

Pengembangan longitudinal dari plywood lapis ganjil cenderung lebih tinggi daripada plywoood lapis genap. Sebaliknya pengembangan tangensial dari plywood lapis genap cenderung lebih tinggi daripada plywood lapis ganjil sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.

(12)

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5

I-II I-III I-IV

Pengukuran : P e nge m ba n ga n Ta nge ns ia l (%) LapisanGanjil Lapisan Genap 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

I-II I-III I-IV

Pengukuran : P e ng e m ba n g a n Lo ng it u d ina l (% ) Lapisan Ganjil Lapisan Genap 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5

I-II I-III I-IV

Pengukuran : P e n g em b a n g a n T a n g en si al ( % ) Lapisan Ganjil Lapisan Genap 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

I-II I-III I-IV

Pengukuran : P e ng e m ba n g a n Lo ng it u d ina l (% ) Lapisan Ganjil Lapisan Genap

Gambar 5. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil dan Lapis Genap

Kemudian dilihat dari penampakan fisiknya (Tabel 1) menunjukkan bahwa plywood lapis genap cenderung tidak stabil, yaitu melengkung searah tangensial. Hal ini terjadi karena pada plywood lapis genap yang terdiri dari 2 lapis finir, ketika pada lapisan pertama terjadi pengembangan ke arah tangensial maka hanya ditahan oleh lapisan kedua mengembang kearah longitudinal. Karena pengembangan tangensial lebih besar maka papan akan melengkung searah tangensial. Dengan demikian plywood dengan 2 lapisan finir menjadi tidak stabil karena tidak ada gaya yang saling menahan/meniadakan ketika terjadi kembang susut.

Berbeda halnya jika plywood lapis genap disusun dari 4 atau 6 lapis finir. Karena prinsip konstruksi silang tetap dapat dilakukan, yaitu dengan menyusun lapisan kedua dan ketiga saling sejajar sebagai core yang saling tegak lurus dengan lapisan pertama dan keempat. Plywood lapis genap yang seperti ini dibuat dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan kayu. Karena dengan lapisan genap (≥ 4) lapisan core menjadi lebih tebal karena disusun oleh ≥ 2 lapis finir yang saling sejajar, sehingga kayu berkualitas rendah dapat dimanfaatkan lebih banyak.

(13)

Plywood dan LVL

Dilihat dari pengembangan longitudinal dan tangensial pada Gambar 6, serta dari penampakan fisiknya maka plywood cenderung lebih stabil daripada LVL. Hal ini diduga karena lembaran-lembaran finir pada LVL disusun saling sejajar, sehingga LVL cenderung mempunyai sifat yang hampir sama dengan kayu solid.

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

I-II I-III I-IV

Pe n g u k u r an : P e nge mba nga n Longi tudi na l (% ) Ply w ood LV L 0 1 2 3 4 5 6

I-II I-III I-IV

P e n g u k u r a n : P e nge m ba nga n Ta nge ns ia l ( % ) Ply w o o d L V L

Gambar 6. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood dengan LVL Jika dibandingkan dengan kayu solid maka LVL cenderung mempunyai nilai pengembangan yang lebih rendah. Hal ini diduga karena LVL memang memiliki beberapa sifat khas/keutamaan dibanding kayu solid, antara lain:

1. dapat dilengkungkan, karena bahan pembentuknya adalah finir

2. keteguhan lebih tinggi, dimana pengaruh cacat alami (mata kayu, lubang gerek, serat memuntir, kayu reaksi dan sebagainya) yang sangat mengurangi keteguhan kayu dapat dihilangkan atau diminimumkan dalam LVL. Karena LVL terbuat dari finir, maka adanya cacat pada kayu solid pembentuk finir akan tersebar rata pada LVL sehingga efek negatifnya minimum.

3. pengawetan lebih mudah, karena dapt dilakukan pada lembaran-lembaran finir atau dimasukkan kedalam campuran perekat. Dengan cara demikian diperoleh penetrasi bahan pengawet yang merata sampai kebagian terdalam LVL, yang dalam kayu solid sangat sulit dicapai

(14)

Penutup

Plywood cloose side cenderung lebih stabil dibandingkan plywood open side, kemudian plywood cenderung lebih stabil daripada kayu solid. Plywood lapis ganjil (terdiri dari 3 lapis) cenderung lebih stabil daripada plywood lapis genap (terdiri dari 2 lapis), karena tidak ada gaya yang saling menahan ketika terjadi pengembangan pada plywood 2 lapis. Plywood cenderung lebih stabil dari LVL, karena LVL disusun dari lembaran-lembaran finir yang saling sejajar sehingga cenderung lebih mirip dengan sifat kayu solid. Namun LVL mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan kayu solid

DAFTAR PUSTAKA

Bakar ES. 1996. Kayu Laminasi Venir Sejajar: Pengertian, Sifat Khas, Proses Pembuatan, dan Prospek Pengembangannya. Buletin Teknologi Hasil Hutan pp. 25-30. Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan IPB

Haygreen JG dan Jim LB. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu kayu. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.

Surjokusumo S. 1984. Penggunaan Panel Kayu Khususnya Kayu Lapis Ditinjau Dari Segi Keteknikan. Fokus Kayu Lapis 1984. Jakarta.

(15)
(16)

Lampiran 1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Plywood

Pengukuran : Persen Pengembangan :

Jenis Plywood Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Kadar Air Ke 1-2 Ke 1-3 Ke 1-4

L T L T L T L T Awal Akhir L T L T L T

Open side I-1 123,43 121,45 124,54 122,44 125,57 124,64 125,58 124,64 9,00 14,00 0,90 0,82 1,73 2,63 1,74 2,63 Open side I-2 129,39 134,20 133,02 139,21 133,06 139,25 133,07 139,25 2,81 3,73 2,84 3,76 2,84 3,76

Rata-rata 126,41 127,83 128,78 130,83 129,32 131,95 129,33 131,95 1,87 2,35 2,30 3,22 2,31 3,22

Open side II-1 130,05 127,10 132,63 130,43 132,75 130,44 132,75 130,45 11,00 13,00 1,98 2,62 2,08 2,63 2,08 2,64 Open side II-2 128,47 131,07 132,63 134,45 133,07 134,71 133,08 134,71 3,24 2,58 3,58 2,78 3,59 2,78

Rata-rata 129,26 129,09 132,63 132,44 132,91 132,58 132,92 132,58 2,61 2,60 2,82 2,70 2,83 2,71

Rata-rata

Open side 127,84 128,46 130,71 131,63 131,11 132,26 131,12 132,26 2,25 2,47 2,56 2,96 2,57 2,96

Close side I-1 102,70 107,28 106,29 111,31 106,29 112,66 106,32 112,66 11,00 16,00 3,50 3,76 3,50 5,01 3,52 5,01 Close side I-2 105,60 119,72 109,11 123,00 109,11 124,48 109,14 124,48 3,32 2,74 3,32 3,98 3,35 3,98

Rata-rata 104,15 113,50 107,70 117,16 107,70 118,57 107,73 118,57 3,41 3,22 3,41 4,47 3,44 4,47

Close side II-1 133,79 141,82 137,48 144,22 137,59 144,24 137,62 144,26 11,00 15,00 2,76 1,69 2,84 1,71 2,86 1,72 Close side II-2 128,72 140,23 132,36 143,75 132,48 143,76 132,49 143,78 2,83 2,51 2,92 2,52 2,93 2,53

Rata-rata 131,26 141,03 134,92 143,99 135,04 144,00 135,06 144,02 2,79 2,10 2,88 2,11 2,90 2,12

Close side III-1 133,68 139,37 137,59 142,24 137,61 142,27 137,63 142,29 9,00 14,00 2,92 2,06 2,94 2,08 2,95 2,10 Close side III-2 131,81 134,90 135,38 138,29 135,38 138,30 135,40 138,32 2,71 2,51 2,71 2,52 2,72 2,54

Rata-rata 132,75 137,14 136,49 140,27 136,50 140,29 136,52 140,31 2,82 2,28 2,82 2,30 2,84 2,31

Close side IV-1 125,79 131,95 130,28 135,38 130,42 135,52 130,42 135,52 11,00 15,00 3,57 2,60 3,68 2,71 3,68 2,71 Close side IV-2 131,88 132,50 135,41 135,52 135,42 135,76 135,42 135,76 2,68 2,28 2,68 2,46 2,68 2,46

Rata-rata 128,84 132,23 132,85 135,45 132,92 135,64 132,92 135,64 3,11 2,44 3,17 2,58 3,17 2,58 Close side V-1 115,66 115,58 119,29 119,51 119,39 119,65 119,40 119,65 11,00 14,00 3,14 3,40 3,22 3,52 3,23 3,52 Close side V-2 117,41 122,18 121,35 127,46 121,48 127,52 121,49 127,52 3,36 4,32 3,47 4,37 3,48 4,37 Rata-rata 116,54 118,88 120,32 123,49 120,44 123,59 120,45 123,59 3,25 3,87 3,35 3,96 3,36 3,96 Rata-rata Close side 122,70 128,55 126,45 132,07 126,52 132,42 126,53 132,42 3,06 2,73 3,11 3,00 3,12 3,01

Lapis genap I-1 116,56 130,35 119,55 133,22 119,56 133,45 119,56 133,46 11,00 14,00 2,57 2,20 2,57 2,38 2,57 2,39 Lapis genap I-2 118,97 116,78 119,41 122,18 119,77 122,29 119,79 122,30 0,37 4,62 0,67 4,72 0,69 4,73

Rata-rata 117,77 123,57 119,48 127,70 119,67 127,87 119,68 127,88 1,46 3,35 1,61 3,48 1,62 3,49

Lapis genap

II-1 119,77 115,43 120,77 123,81 120,89 123,85 120,90 123,87 10,00 14,00 0,83 7,26 0,94 7,29 0,94 7,31 Lapis genap

II-2 124,33 121,25 124,64 128,77 124,75 128,89 124,77 128,90 0,25 6,20 0,34 6,30 0,35 6,31

Rata-rata 122,05 118,34 122,71 126,29 122,82 126,37 122,84 126,39 0,54 6,72 0,63 6,79 0,64 6,80

Lapis genap

III-1 110,36 119,95 114,18 124,26 114,29 124,37 114,30 124,39 11,00 15,00 3,46 3,59 3,56 3,68 3,57 3,70 Lapis genap

III-2 101,53 124,30 105,37 127,42 105,75 127,54 105,76 127,55 3,78 2,51 4,16 2,61 4,17 2,61

Rata-rata 105,95 122,13 109,78 125,84 110,02 125,96 110,03 125,97 3,62 3,04 3,85 3,14 3,86 3,15

Lapis genap

IV-1 119,65 125,95 124,48 131,13 124,63 131,81 124,65 131,83 11,00 14,00 4,04 4,11 4,16 4,65 4,18 4,67 Lapis genap

IV-2 115,65 124,47 118,71 131,67 118,85 131,82 118,85 131,83 2,65 5,78 2,77 5,91 2,77 5,91 Rata-rata 117,65 125,21 121,60 131,40 121,74 131,82 121,75 131,83 3,35 4,94 3,48 5,28 3,48 5,29 Lapis genap V-1 122,09 137,70 126,58 142,79 126,71 142,82 126,71 142,82 10,00 15,00 3,68 3,70 3,78 3,72 3,78 3,72 Lapis genap V-2 128,74 137,63 131,81 142,82 131,83 143,53 131,83 143,53 2,38 3,77 2,40 4,29 2,40 4,29 Rata-rata 125,42 137,67 129,20 142,81 129,27 143,18 129,27 143,18 3,01 3,73 3,07 4,00 3,07 4,00 Rata-rata Lapis genap 117,77 125,38 120,55 130,81 120,70 131,04 120,71 131,05 2,36 4,33 2,49 4,51 2,50 4,52 LVL I 128,23 116,74 128,24 123,67 128,46 123,68 128,48 123,68 9,00 16,00 0,01 5,94 0,18 5,94 0,19 5,94 LVL II 131,11 119,24 131,13 125,19 131,13 125,21 131,15 125,21 0,02 4,99 0,02 5,01 0,03 5,01 Rata-rata LVL 129,67 117,99 129,69 124,43 129,80 124,45 129,82 124,45 0,01 5,46 0,10 5,47 0,11 5,47 Kayu Solid 90,70 80,41 90,76 86,41 90,84 86,51 90,86 86,54 9,00 26,00 0,07 7,46 0,15 7,59 0,18 7,62 Kayu Solid 89,25 84,66 89,30 90,34 89,49 90,46 89,52 90,49 0,06 6,71 0,27 6,85 0,30 6,89 Rata-rata Kayu Solid 89,98 82,54 90,03 88,38 90,17 88,49 90,19 88,52 0,06 7,08 0,21 7,21 0,24 7,25

Gambar

Tabel 1.  Penampakan Fisik Plywood  Jenis
Gambar 3. Perbandingan Persentase Pengembangan  antara Plywood dengan Kayu  Solid Arah Tangensial
Gambar 4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan   Antara Plywood dan Kayu Solid
Gambar 5.   Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil  dan Lapis Genap
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, pernyataan-pernyataan yang kemudian dikeluarkan oleh Ketua KPUD Sawahlunto sendiri, menurut hemat kami, telah sengaja menghalangi hak warga untuk memilih pada hari

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran pengasuh UPRS Provinsi Kalimantan Barat dalam meningkatkan motivasi belajar anak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsep sistem produksi dan model tata letak mesin produksi serta untuk mengetahui berapa besar tingkat

 PT Campina Ice Cream Industry Tbk membukukan kinerja yang baik sepanjang kuartal pertama 2018, dengan pencapaian penjualan dan laba bersih yang naik secara signifikan,

Jika pada tahun 2012 hanya ada satu (1) program urusan penataan ruang yaitu program perencanaan tata ruang, maka pada tahun 2013 ini telah ditambahkan alokasi anggaran

Tahap awal pengujian dilakukan dengan mengukur nilai viskositas sampel secara perhitungan pada alat yang sudah ada sebelum kemudian diukur menggunakan alat

Dalam melakukan fungsinya sebagai Educator, Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidikana. di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan strategis Diskoperindag dalam merelokasi pedagang pasar Kragilan Kabupaten Serang masih belum baik karena belum