• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT KELALAIAN PENGIRIMAN BARANG OLEH PT.POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR PEMERIKSA (KPRK) PADANG ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT KELALAIAN PENGIRIMAN BARANG OLEH PT.POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR PEMERIKSA (KPRK) PADANG ARTIKEL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT

KELALAIAN PENGIRIMAN BARANG OLEH PT.POS

INDONESIA (PERSERO) KANTOR PEMERIKSA (KPRK)

PADANG

ARTIKEL

Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh:

DEWI INDRIYANI

1210012111076

Bagian Hukum Perdata

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNGHATTA

(2)
(3)

3

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT KELALAIAN PENGIRIMAN BARANG OLEH PT.POS INDONESIA (PERSERO)

KANTOR PEMERIKSA (KPRK) PADANG Dewi indriyani1, Syafril1, Elyana Novira1 1

Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Email: dewiindriyani393@gmail.com

Abstract

Many cases of consuments disadvantages user service of PT. Pos Indonesia (Persero). Knowing with the loosing or demage of delivery that caused disadvantages on consument. The purpose of this research was to find out the effort of PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang in giving to save the law for consument and responsibility of PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang for loosing of delivery. The method of this research was yuridis sosiologis. The data used in primary data that was gotten by document study, the data analysis was done the effort of saving the law and focus on the rule of constitusion number of 30,2009th about post were savety secret, security, and savety of delivery. The responsibility of PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang in giving the compensation based on the business standart compensation was ini the demage condition was 5 times shipping cost was 50% x shipping cost, loosing was 10 times, late of shipping cost was 50% x shipping cost. The compensation of bail in this condition was dissappear was 100% x value of bail 10 times of shipping cost, 50% of demage x value of bail + 5 x shipping cost, 1,5 of the late x shipping cost.

Keywords : Saving of the law, delivery service, consument.

Pendahuluan

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju dengan pesatnya, hal ini juga disertai dengan banyaknya kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia baik itu yang bersifat primer atau yang bersifat sekunder dan semuanya itu manusia membutuhkannya dengan cepat guna untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bidang jasa merupakan bidang yang menawarkan

pelayanan yang mementingkan membantu konsumen dalam berbagai hal.

PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kegiatannya dan pengelolaan usahannya bergerak dalam bisnis lalu lintas jasa pos. Dalam hal ini PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai produk layanan yakni: layanan pengiriman berita/surat, layanan pengiriman barang/paket pos

(4)

4 (bisnis logistik) dan layanan pengiriman

uang (bisnis finansial)

PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha penyediaan jasa pengiriman barang. Masyarakat (konsumen) dalam hal ini diprioritaskan untuk memanfaatkan layanan pengiriman barang (logistik) di daerah kabupaten atau kota masing-masing yang telah disediakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) melalui jasapengiriman barang (logistik) produknya yaitu paket pos.

Masyarakat (konsumen) yang ingin menggunakan layanan jasa pengiriman barang tersebut harus mengadakan perjanjian atau menandatangani nota kesepakatan pengiriman barang dengan PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia dan pendistribusi jasa paket pos tersebut. Bentuk perjanjian antara pelanggan dan PT. Pos Indonesia (Persero) termasuk bentuk perjanjian pengiriman barang.

Adanya hubungan hukum antara perusahaan penyedia jasa pengiman barang Pos dengan masyarakat pengguna jasa tersebut, maka terjadi suatu perikatan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain. Perikatan tersebut didasarkan oleh adanya perjanjian antara PT. Pos Indonesia (Persero) dengan

konsumen. Selain itu, masing-masing pihak juga memiliki hak dan kewajiban, dimana hak dan kewajiban tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos.

Oleh karena itu dengan adanya Undang-undang tersebut, maka hak dan kewajiban baik itu bagi konsumen pengguna jasa atau pelaku usaha penyedia jasa tersebut bisa terlindungi dengan menetapkan aspek standar keamanan pada saat pengiriman, standar perlindungan konsumen, standar pengawasan dan penyelesaian sengketa, serta yang menyangkut tentang kedudukan, hak dan kewajiban konsumen berdasarkan UU No 38 tahun 2009 tentang Pos.

Didalam perjanjian pengiriman barang, pihak pelaku usaha dalam hal ini yaitu PT. Pos Indonesia (Persero) telah membuat syarat-syarat yang telah ditentukan sebelumnya di dalam ketentuan yang ada. Masalah risiko dalam pelaksanaan suatu perjanjian, harus didasarkan pada ketentuan umum, dalam buku III KUHPerdata yakni yang tertuang dalam Pasal 1237 KUHPerdata. Ketentuan ini merupakan asas umum mengenai risiko yang hendak dilihat penerapannya dalam praktek perjanjian pengiriman barang, karena sifatnya

(5)

5 sebagai aturan umum maka harus

diperhatikan hubungannya dengan isi perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak. Pos Indonesia (Persero) harus dapat mempertanggungjawabkan atas kerugian uang yang ditimbulkan baik itu barangnya tidak sampai tujuan atau barangnya sampai di tempat tujuan tapi dalam keadaan terlambat dan rusak.

Permasalahan yang sering muncul adalah barang tidak sampai pada tujuan atau barangnya sampai pada tujuan tapi dalam keadaan terlambat ataupun dalam keadaan rusak. PT.Pos Indonesia (Persero) Kantor Pemeriksa (KPRK) Padang menghadapi kasus yang berkaitan dengan kelalaian perusahaan jasa pengiriman barang yang menyebabkan rusak atau hilangnya barang sehingga menimbulkan kerugian di pihak pengguna jasa.

Tabel 1

Data kasus mengenai rusak dan hilangnya barang kiriman di PT.Pos Indonesia (persero)

KPRK Padang Pada tahun 2015

Bulan Barang Hilang Barang

Rusak Januari 1 - Februari 5 1 Maret 3 - April 2 - Mei - - Juni 4 - Juli - - Agustus 5 - September - - Oktober 1 - November - 1 Desember 1 1 Jumlah 21 3

Sumber: PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan pada latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah upaya PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pengiriman barang menggunakan layanan paket pos?

2. Bagaimanakah tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya suatu barang kiriman ? Sesuai dengan judul dan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(6)

6 1. Untuk mengetahui Upaya PT.Pos

Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pengiriman barang menggunakan layanan paket pos.

2. Untuk mengetahui tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya suatu barang kiriman.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Yuridis sosiologis yaitu penelitian yang berupa studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat.

Penelitian ini dilakukan dengan mengutamakan penelitian lapangan untuk mendapatkan data primer dan juga dilakukan penelitian terhadap bahan-bahan kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen akibat kelalaian pengiriman barang oleh PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang.

Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan penelitan langsung di lapangan dengan tujuan mengumpulkan data yang objektif.Data tersebut diperoleh dengan melak ukan

wawancara, dimana penulis melakukan wawancara dengan Hendri Joni selaku Manajer pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dan Asni Rita, Diana Siska, serta Taufid SE selaku pengguna jasa.

Data sekunder mencakup:

1. Bahan hukum primer, antara lain : Bahan yang diperoleh dengan memperhatikan dan mempelajari perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan erat dengan penelitian ini, yang antara lain terdiri dari : a. Kitab Undang-undang Hukum

Perdata (KUHPerdata)

b. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK)

c. Undang-undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos

2. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku literatur, hasil penelitian yang berwujudkan laporan dan sebagainya yang memiliki hubugan dengan perlindungan hukum terhadap konsumen akibat kelalaian pengiriman barang oleh PT.Pos

(7)

7 Indonesia (Persero) Kantor

Pemeriksa (KPRK) Padang.

Wawancara yang dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Studi dokumen dilakukan dengan mempelajari bahan kepustakaan dan literatur yang ada, terdiri dari peraturan perudang-undangan, dokumen-dokumen yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang, buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta bahan lain.

Analisi data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif.

Hasil dan Pembahasan

Upaya PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pengiriman barang menggunakan layanan paket pos.

Pengguna jasa Pos berhak mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mempergunakan produk dan jasa para pelaku usaha. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin agar nantinya para konsumen terhindar dari kerugian fisik maupun psikis.Dengan demikian, setiap produk baik dari segi kualitas dan kuantitas, harus diarahkan

unstuk mempertinggi rasa kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.

Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen jasa pada PT. Pos Indonesia (Persero) yang menggunakan jasa pengiriman barang adalah selalu berusaha mengutamakan kepuasan konsumen dalam menggunakan jasanya. Sebagai penyedia jasa pengiriman barang PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai tanggung jawab yaitu mengirimkan barang dan menjaga keselamatan barang yang akan dikirim, mulai pada saat barang itu diterima sampai diserahkan kepada pengguna jasa. Maka dari itu, PT. Pos Indonesia (Persero) wajib menjalankan tanggung jawabnya secara tepat, sehingga tidak merugikan konsumen.

Bentuk kenyamanan yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) kepada konsumen yaitu dalam memberikan pelayanan dimana pihak pos menerapkan ketepatan, kecepatan dalam proses pengiriman barang misalnya dengan memperluas atau memperbanyak loket layanan disuatu daerah seperti kantor Pos cabang, agar konsumen tidak terlalu lama mengantri dalam proses pengiriman paket pos.

(8)

8 Bentuk keamanan yang diberikan

oleh PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam pengiriman paket pos, Barang yang hendak dikirim harus dilakukan control check yang dilakukan oleh bagian customer service (CS) kegunaan dari control check ini yaitu guna untuk memastikan apakah barang tersebut layak dikirimkan atau tidak. Barang yang layak dikirim akan dilanjutkan ke bagian loket untuk di entri data pengirim dan penerima kedalam sistem ipos selanjutnya akan diberikan barcode atau nomor kiriman guna untuk mempermudah melacak keberadaan barang kiriman. Pihak pos juga menentukan jumlah nilai barang dimana nilai barang ditentukan berdasarkan faktur pembelian dan kesepakatan antara konsumen dan pihak pos, kegunaan dari nilai barang yaitu guna untuk menjamin besarnya kerugian yang akan diberikan. Untuk keamanan barang kiriman lainnya akan dilakukan pemilahan barang dibagian processing dimana barang akan dipisahkan berdasarkan jenis barang kiriman apakah jenis makanan atau pakaian dan pemilahan berdasarkan kota tujuan. Pihak pos juga memberikan berupa pengikat kantong yaitu tali seal, segel, dan logo untuk barang pecah belah, hal ini bertujuan untuk

memberikan keamanan terhadap barang kiriman.

Bentuk keselamatan terhadap barang kiriman yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang berupa pengawasan yang dilakukan petugas bagian sumber daya manusia (SDM) dimana pihak SDM melakukan pengecekan barang kiriman agar barang tidak tertukar. Pihak Pos juga menyediakan layanan lacak kiriman yang bisa diakses melalui website Pos www.posindonesia.co.id.

Pengguna layanan pos dilarang mengirimkan barang-barang yang membahayakan barang kiriman lainnya, lingkungan, atau keselamatan orang, seperti :

1. Narkotika, psikotoprika, dan obat-obatan terlarangnya

2. Barang yang mudah meledak 3. Barang yang mudah terbakar

4. Barang yang mudah rusak dan dapat mencemari lingkugan

5. Pornografi

6. Mata uang (tunai atau cek) 7. Binatang

8. Berlian, permata, emas dan barang berharga lainnya.

Ada baiknya konsumen memahami dan mematuhi semua peraturan yang

(9)

9 telah ditetapkan dalam pengiriman paket

pos guna kenyamana, keamanan dan keselamatan barang kiriman. Dalam hal ini sangat di harapkan kejujuran konsumen mengenai barang yang akan dikirim.

Adapun upaya pelaksanaan perlindungan konsumen yang dilakukan oleh PT. Pos telah mengikuti aturan Undang-undang yang berlaku dimana PT. Pos tetap melihat hak-hak konsumen yang harus dilindungi, adapun hak-hak konsumen berupa :

1. Hak atas kenyamanan, kemanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa; 2. Hak untuk memilih serta

mendapatkan barang dan atau jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa; 4. Hak untuk didengar pendapat dan

keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan;

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan penyidikan konsumen;

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan lainnya.

Tanggung jawab PT.Pos Indonesia (persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya suatu barang kiriman.

Penggunaan jasa Pos sebagai layanan pengiriman barang disatu pihak memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat atau pengguna jasa, di lain pihak memiliki suatu resiko yang dapat mendorong terjadinya suatu kerugian bagi pengguna jasa tersebut.

Tanggung jawab PT. Pos Indonesia

(Persero) KPRK Padang dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan pos adalah adalah mulai dari barang diterima di kantor pos asal yang diterima oleh pegawai kantor pos hingga diantar sesuai

(10)

10

dengan alamat yang dituju sampai dengan barang yang dikirim diterima oleh penerima.

Apabila PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam penyelengaraan jasanya lalai atau tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana sudah diatur dalam ketentuan, maka pihak pos telah melakukan wanprestasi. Wanprestasi dapat diartikan sebagai tidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur baik karena kesengajaan atau kelalaian.

Terlambatnya pengiriman barang sampai ke tempat tujuan, rusak ataupun hilangnya barang yang dikirimkan merupakan berbagai kelalaian yang mungkin dapat dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang. Akibat keadaan lalai tersebut, akan mengakibatkan kerugian bagi pengguna jasa Pos selaku konsumen dan pihak pos dapat dituntut untuk memberikan ganti kerugian dan berkewajiban untuk itu. Pengguna layanan pos berhak mendapatkan ganti rugi apabila terjadi :

a. Kehilangan kiriman b. Kerusakan isi paket

c. Keterlambatan kiriman, atau d. Ketidaksesuaian antara barang

yang dikirim dan diterima.

Pihak pos juga memberikan asuransi kepada pengguna jasa pos untuk mempermudah pihak pos dengan pengguna jasa pos dalam mengklaim ganti rugi terhadap paket pos kerusakan ringan, berat serta hilang. Pemberian asuransi ini dilakukan oleh pihak pos pada saat pengguna jasa pos melakukan pengiriman paket dikantor pos terhadap barang yang dikirim. Hal ini dilakukan agar mempermudah pertanggung jawaban terhadap kerugian barang yang hilang atau rusak.

Apabila seorang pengguna jasa pos selaku konsumen merasa telah dirugikan akibat kelalaian dari pihak pos, konsumen dapat meminta ganti rugi atas kerugian yang dideritanya tersebut dimana pada umumnya konsumen terlebih dahulu akan mengajukan klaim kepada pihak kantor pos. Klaim yang diajukan konsumen yang ditujukan kepada pihak pos tidak serta merta dapat diterima begitu saja oleh PT. Pos. Bilamana setelah melalui proses penelusuran atau investigasi yang dilakukan, ternyata pihak pos dinyatakan lalai dalam melaksanakan kewajibannya. Adanya hal ini akan menimbulkan kewajiban atau tanggungjawab PT. Pos Indonesia (Persero) dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen

(11)

11 sebagai pengguna jasanya yang berhak

atasnya. Tidak lain perlindungan konsumen yang diberikannnya berdasarkan perjanjian yang sudah disepakati antara PT. Pos Indonesia (Persero) dengan pengguna jasanya, yaitu dengan memberikan ganti rugi.

Tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya suatu barang kiriman yakni dengan diberikan jaminan ganti rugi dimana jaminan ganti rugi itu sudah diatur dalam Keputusan Direksi PT.Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.65/DIRUT/0812 tentang jaminan ganti rugisurat dan paket dalam negeri dan Keputusan Direksi Nomor: KD.43/DIRRATKET/0216 tentang jaminan ganti rugi kiriman internasional express mail service (EMS), paket internasional dan surat tercatat internasional.

Pelaksanaan Jaminan ganti rugi yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) berdasarkan standar perusahaan dan nilai jaminan ganti rugi. Jaminan berdasarkan standar perusahaan tidak dipunggut bea sedangkan jaminan yang berdasarkan nilai jaminan ganti rugi dipunggut bea sebesar 0,24% dari nilai jaminan ganti rugi.

Pelaksanan ganti rugi yang diberikan pihak Pos kepada konumen berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan didalam Keputusan Direksi PT.Pos Indonesia (Persero) yakni

1. Ganti rugi standar perusahaan terhadap surat dan paket yang tidak membayar bea jaminan ganti rugi dapat diberikan ganti rugi sebagi berikut:

Tabel 3.1

Ganti rugi standar perusahaan

No Kondisi Ganti Rugi Standar Perusahaan 1 Hilang/Rusak seluruhnya 10 (Sepuluh) x Biaya Pengiriman 2 Hilang/Rusak Sebagian 5 (Lima) x Biaya Pengiriman

3 Terlambat 50% (Lima Puluh

Persen) x Biaya Pengiriman

Sumber: Pasal 8 Keputusan Direksi PT.Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.65/DIRUT/0812.

2. Ganti rugi dengan nilai jaminan ganti rugi terhadap surat dan paket diberikan ganti rugi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Ganti rugi dengan nilai jaminan ganti rugi

No Kondisi Ganti Rugi Standar Perusahaan 1 Hilang/Rusak

seluruhnya

100% (Seratus Persen) x Nilai Jaminan Ganti Rugi ditambah 10 (sepuluh) x Biaya Pengiriman 2 Hilang/Rusak Sebagian Maksimal 50% (Lima Puluh Persen) x Nilai jaminan Ganti Rugi ditambah 5 (Lima) x Biaya Pengiriman 3 Terlambat 1,5 (Satu Koma Lima) x

Biaya Pengiriman Sumber: Pasal 8 Keputusan Direksi PT.Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.65/DIRUT/0812

(12)

12 Adapun kasus yang pernah terjadi di

PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang adalah kasus mengenai kerusakan barang yang dialami oleh pengirim paket pos dimana pengirim mengirim paket pada tanggal 13 Oktober 2015 pengirim atas nama Asni Rita, paket berupa motor supra x 125 hitam merah, berat 100 kg, bentuk kemasan packing, biaya Rp. 1.003.000, nilai jaminan ganti rugi Rp. 5.000.000, dikirim dari Padang dengan tujuan ke Malang atas nama Harry Vidita Eka Putra sebagai penerima, pada saat pengiriman isi senyatanya motor dikirim dalam keadaan baik tanpa rusak, namun pada saat diterima oleh penerima didapatkan 2 sayap bawah motor dalam keadaan rusak. Sehubung dengan hal tersebut pengirim mengajukan klaim kepada pihak PT.Pos Indonesia (persero) KPRK Padang untuk meminta ganti rugi atas kerugian yang diderita. Berdasarkan pengaduan yang telah diajukan oleh pengirim kepada pihak PT.Pos Indonesia (persero) KPRK Padang, pihak PT.Pos Indonesia (persero) KPRK Padang menyatakan bahwa ia bersedia membayar ganti rugi yang diderita pengirim berdasarkan jumlah kerugiannya yaitu sebesar Rp.1.000.000.

Kasus serupa mengenai kerusakan barang yang dialami oleh pengirim paket pos dimana pengirim mengirim paket pada tanggal 07 Januari 2015 pengirim atas nama Diana Siska paket berupa 2 botol madu dengan berat 5,240 gr, biaya Rp. 57.000, nilai jaminan ganti rugi Rp.120.000. dengan tujuan Sukabumi atas nama Rena Sofia. Pada saat paket diterima pada tanggal 16 Januari 2015 paket diterima dalam keadaan botol pecah, sehubung dengan hal itu pengirim mengajukan klaim atas kerugian yang diderita nya kepada pihak PT.Pos Indonesai (Persero) KPRK Padang, setelah diselidiki oleh pihak pos ternyata kiriman tidak dilakuakan paking kayu oleh petugas PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang sehingga mengakibatkan kerusakan pada barang kiriman. Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa kasus ini dikarenakan kelalaian dari pihak PT.Pos itu sendiri sehingga pihak pos harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut dengan membayarkan ganti rugi. Ganti rugi yang diberikan pihak pos kepada pengirim sebesar Rp.177.900 pada tanggal 16 januari 2015.

Kasus lainnya mengenai kehilangan barang yang dialami oleh pengirim paket pos dimana pengirim mengirim paket

(13)

13 pada tanggal 10 Desember 2015 dengan

atas nama Taufid SE paket berupa 3 unit Handphone dengan merek Oppo neo 7, berat 1,450 gr, bentuk kemasan kotak, nilai jaminan ganti rugi Rp.7.422.000, dikirim dari Padang dengant tujuan ke Palembang atas nama Rozali Syawal sebagai penerima, pada saat paket dikirim isi paket sesuai dengan keadaan, namun sampai dengan tanggal 21 Desember 2015 paket belum diterima oleh penerima. Berdasarkan pengaduan yang diajukan oleh pengirim kepada pihak PT.Pos dan telah diselidiki paket dinyatakan hilang sehingga megakibatkan kerugian yang besar terhadap pengirim. Namun pihak dari PT.Pos bertanggung jawab atas kasus kehilangan yang diakibatkan karena kelalaian dari PT.Pos itu sendiri sehingga ia harus membayar ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh pengirim. Besar ganti rugi yang diberikan PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang kepada pengirim sebesar Rp.7.494.190 yang diberikan langsung pada tanggal 23 Desember 2015.

Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen yang mengalami hilang atau rusaknya barang kiriman akibat kelalaian PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang menyatakan bahwa hak mereka

berupa jaminan dalam hal keamanan barang yang mereka kirim melalui jasa PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang sudah diperoleh walaupun belum secara maksimal. Mereka lebih mempermasalahkan keamanan dalam menggunakan jasa PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang yaitu terjadinya kerusakan bahkan kehilangan barang kiriman yang mengakibatkan kerugian.

Untuk pelaksanaan tanggung jawab pihak PT. Pos Inodensia (Persero) KPRK Padang dirasakan sudah sangat baik, dilihat dari kasus yang dialami Diana Siska sebagai pengirim dalam mengajukan klaim atas kerusakan barang pengirim kehilangan resi, namun pihak PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK padang menerima pengaduan dan membantu mencarikan resi yang tersimpan pada komputer petugas, proses pengajuan klaim berjalan sebagaimana mestinya. Bentuk tanggung jawab berupa ganti rugi yang diberikan oleh pihak PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang setimpal dengan kerugian yang diderita oleh pengirim.

Berdasarkan kasus yang dialami oleh saudara Taufid SE, paket kirimannya yang berupa 3 unit Handphone dinyatakan hilang sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup

(14)

14 besar. Dalam kasus ini pihak PT. Pos

Indonesia (Persero) KPRK Padang telah melaksanakan tanggung jawabnya untuk memberikan ganti rugi atas kehilangan tersebut.

Dilihat dari kasus yang pernah terjadi di PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang yaitu kelalaian yang mengakibatkan hilang atau rusaknya barang kiriman, pelaksanaan tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK padang telah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos dan dalam pemberi ganti kerugian juga telah sesuai dengan ketentuan Keputusan Direksi PT.Pos Indonesia (Persero) Nomor: KD.65/DIRUT/0812 tentang Jaminan Ganti Rugi Surat dan Paket Dalam Negeri. PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang memberikan ganti rugi terhadap paket pos yang mengalami keterlambatan, kerusakan dan kehilangan yang disebabkan oleh pihak pos.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari permasalahan yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Upaya PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam memberikan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam pengiriman barang menggunakan layanan paket pos yaitu dengan memberikan kenyamanan, keamanan, dan kselamatan pada barang kiriman.

a. Bentuk kenyamanan yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) kepada konsumen yaitu dalam memberikan pelayanan dimana pihak pos menerapkan ketepatan, kecepatan dalam proses pengiriman barang misalnya dengan memperluas atau memperbanyak loket layanan disuatu daerah seperti kantor Pos cabang, agar konsumen tidak terlalu lama mengantri dalam proses pengiriman paket pos. b. Bentuk keamanan yang diberikan

oleh PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang dalam pengiriman paket pos, Barang yang hendak dikirim harus dilakukan control check yang dilakukan oleh bagian customer service (CS) kegunaan dari control check ini yaitu guna untuk memastikan apakah barang tersebut layak dikirimkan atau tidak. Barang yang layak dikirim

(15)

15 akan dilanjutkanke bagian loket

untuk di entri data pengirim dan penerima kedalam sistem ipos selanjutnya akan diberikan barcode atau nomor kiriman guna untuk mempermudah melacak keberadaan barang kiriman. Pihak pos juga menentukan jumlah nilai barang dimana nilai barang ditentukan berdasarkan faktur pembelian dan kesepakatan antara konsumen dan pihak pos, kegunaan dari nilai barang yaitu guna untuk menjamin besarnya kerugian yang akan diberikan. Untuk keamanan barang kiriman lainnya akan dilakukan pemilahan barang dibagian processing dimana barang akan dipisahkan berdasarkan jenis barang kiriman apakah jenis makanan atau pakaian dan pemilahan berdasarkan kota tujuan. Pihak pos juga memberikan berupa pengikat kantong yaitu tali seal, segel, dan logo untuk barang pecah belah, hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan terhadap barang kiriman.

c. Bentuk keselamatan terhadap barang kiriman yang diberikan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang berupa pengawasan

yang dilakukan petugas bagian sumber daya manusia (SDM) dimana pihak SDM melakukan pengecekan barang kiriman agar barang tidak tertukar. Pihak Pos juga menyediakan layanan lacak kiriman yang bisa diakses melalui

website Pos

www.posindonesia.co.id.

2. Tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya suatu barang kiriman dalam pemberian ganti rugi a. Barang Rusak

Besar uang ganti rugi terhadap barang yang rusak dibayarkan ganti rugi sesuai dengan persentase kerusakan dengan ketentuan :

1) Standar Perusahaan, diberikan sebesar 5 x biaya pengiriman. 2) Telah membayar bea jaminan

ganti rugi diberikan ganti rugi sebesar maksimal 50% x nilai jaminan ganti rugi ditambah 5 x ongkos kirim.

b. Barang Hilang

1) Standar Perusahaan, maka kepada pengirim dibayarkan 10 x biaya pengiriman.

2) Bila membayar bea jaminan ganti rugi, maka kepada

(16)

16 pengirim dibayarkan sebesar

100% x nilai jaminan ganti rugi ditambah 10 x biaya pengiriman.

c. Barang Terlambat

1) Standar Perusahaan, diberikan sebesar 50% x biaya pengiriman.

2) Telah membayar bea jaminan ganti rugi, diberikan ganti rugi sebesar 1,5 x biaya pengirima Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan PT.Pos Indonesia dalam memberikan perlindungan ada baiknya dengan melakukan sosialisasi terhadap hak-hak atau perlindungan yang diberikanpada konsumen sehingga konsumen dapat mengetahui dengan jelas apa hak dan tanggungjawab mereka.

2. Tanggungjawab PT.Pos Indonesia (Persero) KPRK Padang terhadap hilang atau rusaknya barang kiriman ada baiknya setiap permasalahan yang ada, baik itu keluhan-keluhan ataupun kliam-klaim yang diajukan oleh pelanggan kepada PT. Pos Indonesia (Persero) sebaiknya ditanggapi dan ditangani secara cepat, tepat oleh PT.

Pos Indonesia (Persero), agar pengguna jasa tidak terlalu lama menunggu penanggulangan atas keluhan-keluhan dan klaim-klaim tersebut dan PT. Pos Indonesia (Persero) diharapkan agar dapat memberikan pelayanan yang seharusnya didapatkan oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA BUKU-BUKU

Abdulkadir Muhammad, 2014, Hukum Dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Abdulkadir Muhammad, 2012, Hukum Perdata Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung.

Bambang Sunggono, 2013, Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta

Burhan Ashshofa, 2010, Metode Penelitian Hukum, Rinekan Cipta, Jakarta.

Yande Nasrullah, 2013, Perlindungan

Hukum bagi Konsumen Jasa

Titipan Kilat (studi di kantor Pos Mataram),jurnal Ilmiah,Fakultas Hukum Universitas Mataram.

Undang-undang

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

(17)

17 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009

Tentang Pos

Sumber Lain

http://www.posindonesia.co.id/,

Diakses pada hari Senin, 1 Februari 2015, Pukul 11.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa metode Seasonal ARIMA (2,0,2)(1,0,1 ) 12 lebih baik dalam meramalkan curah hujan di Kota Medan jika dibandingkan dengan metode

Pendidikan luar sekolah telah tumbuh dan berkembang dalam alur kebudayaan setiap masyarakat, dan sering bersumber pada agama dan tradisi yang dianut oleh masyarakat,

Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton terkunci (

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self confidence siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan PMR secara

Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.. Direktorat Pembinaan

Berdasarkan data hasil belajar yang didapat, diketahui bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Pupuan dalam mata pelajaran penjasorkes khususnya pada

Purwanti, Rizka Yuniarti, Putri Wulandari, dan Ririn Safitri terima kasih atas semangat, motivasi dan waktu yang telah diberikan untuk berbagi ilmu bersama

Agar dapat mengungkapkan jati dirinya secara lebih terperinci Paulus menggunakan gambaran dalan Kitab Suci: “tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku