• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Saat ini penggunaan Teknologi Informasi (TI) sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari dari yang sederhana sampai dengan yang sangat penting. Baik di rumah, sekolah bahkan hampir diseluruh level perusahaan dan instansi. Dalam era ICT (Information and Communications Technologies) sekarang ini, setiap perusahaan yangingin tetap bertahan dan bertumbuh di masa datang perlu mengimplementasikan sistem informasi (SI) yang didukung oleh perkembangan infrastruktur teknologi informasi (TI), karena pada dasarnya perkembangan yang terjadi dalam bidang SI/TI tersebut berdampak positif terhadap berbagai aktivitas bisnis di dalam perusahaan, maupun aktivitas bisnis dengan pihak luar perusahaan (Setiawan A. , 2012).

Saat ini penerapan TI itu membutuhkan dana yang sangat besar dan resiko yang besar pula sehingga diharapkan benefit dan kembalinya investasi ke perusahaan juga sejalan dengan besarnya investasi TI yang telah diterapkan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengelolaan terhadap aktivitas bisnis dan resiko yang tidak hanya meliputi masalah teknis atau operasional, tetapi juga eksekutif manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis, seperti IT governance(Tata Kelola Teknologi Informasi).

Keberadaan IT Governance (tata kelola teknologi informasi)secara mendasar berfokus pada dua aspek, yaitu memberikan nilai tambah dan minimasi resiko.

IT Governancemenawarkan berbagai solusi, inovasi dan perubahan pada bisnis perusahaan, asal dalam penerapannya harus sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan untuk itu harus dikelola dengan baik. IT Governance merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip organisasi dengan memfokuskan pada kegiatan manajemen dan penggunaan TI untuk pencapaian organisasi. Dengan demikian, IT governance pada intinya mencakup pembuatan keputusan, akuntabilitas pelaksanaan kegiatan penggunaan TI, siapa yang mengambil keputusan, dan memanajem proses pembuatan dan pengimplementasian keputusan yang berkaitan dengan TI. (Edelwys Apriliana Wawolumaya, 2013)

(2)

Prinsip IT Governance sendiri dituangkan dalam sebuah Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam Keputusan ini dijelaskan bahwa GCG adalah suatu proses terstruktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk dapat meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan value perusahaan dan berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Adapun prinsip – prinsip yang harus diterapkan dalam penerapan GCG adalah adanya transparansi atau keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan (decision making), adanya kemandirian dimana suatu perusahaan dikelola secara profesional tanpa adanya pengaruh dari pihak manapun, adanya akuntabilitas atau kejelasan tanggung jawab pada setiap organ (segregation of duties), adanya kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku, dan adanya keadilan atau kesetaraan di dalam memenuhi hak setiap

stakeholder. (Ninditarini, 2014)

COBIT (Control Objective for Information and Related Technology)merupakan salah satu kerangka yang banyak digunakan secara luas pada IT Governance. Kerangka kerjaCOBIT sebagai sebuah model standar tata kelola TI yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional, dan pengawasan terhadap seluruh proses TI. Versi terbaru dari COBIT adalah COBIT versi 5 yang dikeluarkan oleh Information Systems Audit and Control Association

(ISACA) dan dapat diintegrasikan dengan framework lain. COBIT 5 adalah sebuah perkembangan strategis yang besar yang menyediakan panduan generasi berikutnya dari ISACA pada tata kelola dan manajemen untuk enterprise information technology (IT) assets. COBIT 5 merupakan pedoman kerangka kerja untuk manajemen TI yang mencakup 5 domain, yaitu : (1) APO (Align, Plan and Organise); (2) BAI (Build, Acquire and Implement); (3) DSS (Deliver, Service and Support); (4) EDM (Evaluate, Direct and Monitor); (5) MEA (Monitor, Evaluate and Assess).COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang lengkap guna membantu perusahaan untuk mencapai target mereka dan memberikan nilai melalui tata kelola dan manajemen perusahaan yang baik di bidang IT.(Fridayanti, 2014)

(3)

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi yang selama lebih dari 3 dasawarsa berperan sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Indosat Tbk. Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), INTI telah melakukan perubahan orientasi bisnis dari yang semula berbasis pure manufiacture menjadi sebuah industri yang berbasis solusi kesisteman, khususnya dalam bidang sistem infokom dan integrasi teknologi.

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) memiliki beberapa anak perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya terdiri dari kurang lebih 600 orang. Dapat dilihat grafik komposisi SDM perusahaan berdasarkan jumlah dan usia nya yaitu sebagai berikut:

Gambar I.1 Komposisi SDM perusahaan berdasarkan jumlah dan usia (RJPP PT. INTI 2011-2015)

Menurut hasil grafikdiatas dijelaskan bahwaperusahaan telah melakukan regenerasi terkait bidang ke-SDM-an dengan adanya kenaikan jumlah karyawan yang berusia ≤ 30 tahun dari tahun ke tahun. Komposisi SDM perusahaan berdasarkan jumlah dan usia karyawan pada PT INTI dibagi menjadi 5 jenis, sehingga dapat disimpulkan yang menduduki peringkat tertinggi adalah dengan rata-rata usia 41-50 tahun sedangkan yang terendah adalah dengan rata-rata usia

(4)

31-40 tahun. Pengelolaan mutu dan kinerja terhadap teknologi informasi yang menyangkut dengan sumber daya manusia adalah suatu hal mutlak yang wajib dilakukan oleh perusahaan sekelas PT.INTI karena terdapat banyak sumber daya manusia yang nantinya akan menggerakkan roda perusahaan menuju tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu SDM tersebut haruslah orang-orang yang memiliki skill dan kompetensi dibidangnya, memiliki integritas tinggi, dan orang-orang yang berdedikasi tinggi terhadap PT.INTI. Untuk itu, PT.INTI perlu melakukan pengelolaan mutu dan kinerja teknologi informasi yang mengelola SDM yang dimiliki agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil studi lapangan melalui observasi dan wawancara, pengelolaan TI terkait aspek layanan organisasi dan SDM pada PT.Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) belum optimal dalam mendukung jalannya proses bisnis dan tujuan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya kepuasan pelanggan yang diakibatkan oleh tidak adanya mekanisme internal dalam mengidentifikasi dan mengukur persyaratan dan harapan pelanggan serta kepuasanpelanggan. Disamping itu, tidak ada adanya mekanisme secara sistematis untuk membangun loyalty pelanggan dalam rangka customer retention.Hal ini disebabkan karena perusahaan ketimpangan dalam hal kompetensi komposisi, kuantitas, kualitas SDM yang ada tidak merata serta usia rata-rata karyawan yang semakin bertambah sehingga berdampak pada kualitas kinerja perusahaan.

Selain itu, perilaku karyawan yang belum sesuai dengan nilai-nilai yang dicanangkan serta didukung denganlingkungan kerja belum bisa menghasilkan kinerja maksimal dari potensi yang dimiliki karyawanmenyebabkan pelaksanaan pengerjaan proyek yang berjalan tidak mulus (terhambat) dan pengeluaran biaya yang tidak efektif mengingat sejumlah ketidaktepatan waktu, kualitas maupun biaya penyelesaian proyek merupakan indikasi peluang

improvement bagi kegiatan pengelolaan proyek (project management).

Berdasarkan beberapa masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya peningkatan produktivitas kerja dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM.Permasalahan

(5)

tersebut berhubungan dengan kerangka kerja COBIT 5, perbaikan dari masalah tersebut difokuskan pada domain APO (Align, Plan, and Organize)dimana didalamnya terdapat beberapa proses terkait layanan TI dan dukungan teknis, meliputi pengoptimalan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia,serta peningkatan kepercayaan diri, kepercayaan akan TI, dan penggunaan sumber daya secara lebih efektif untuk memenuhi tujuan perusahaan.

Berdasarkan landasan tersebut dibutuhkan sebuah mekanisme perancangan IT Governance menggunakan framework COBIT 5 yang telah digunakan secara luas dan juga memiliki ruang cakupan proses yang lebih luas yang dapat menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan serta tercapainya tujuan-tujuan yang ingin diraih perusahaan. Oleh karena itu, maka penelitiakan melakukanPerancanganIT Governancedi PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) menggunakan framework COBIT 5 pada domain Align, Plan, and Organize (APO).

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan IT Governance(Tata Kelola TI) terkait layanan Organisasi dan SDM pada PT. Telekomunikasi Indonesia (INTI) ?

2. Bagaimana rancanganIT Governance (Tata Kelola TI) terkait layanan Organisasi dan SDM pada PT. Telekomunikasi Indonesia (INTI) dengan menggunakan framework COBIT 5 pada domain Align, Plan, and Organize (APO) ?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut :

1. Mengetahui penerapan IT Governance (Tata Kelola TI) terkait layanan Organisasi dan SDM pada PT. Telekomunikasi Indonesia (INTI).

(6)

2. Melakukan rancangan IT Governance (Tata Kelola TI) terkait layanan Organisasi dan SDM pada PT. Telekomunikasi Indonesia (INTI) menggunakan framework COBIT 5 pada domain Align, Plan and Oraganize (APO).

I.4 Batasan Penelitian

Adapun batasan-batasan masalah dalam melakukan perancanganIT Governance

sistem informasi teknologi dengan COBIT 5 yaitu :

1. Framework Cobit yang digunakan hanya (1) domain saja yaitu Align, Plan,and Organize (APO).

2. Proses yang diambil pada domain APO meliputi 2 proses yaitu APO07

Manage Human Resources dan APO08Manage Relationship

3. Perancangan dilakukan menggunakan data dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dengan menggunakan data tahun 2011-2015.

4. Rangkaian kegiatan penelitian hanya sampai pada tahap pemberian dokumen rekomendasi, audit dan perbaikan dilakukan oleh pihak yang berwenang.

5. Tidak dilakukan pembangunan aplikasi.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang ditulis memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis :

Secara teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan studi mengenai perencanaan implementasi IT Governance (tata kelola TI) perusahaan terhadap nilai bisnis perusahaan.

(7)

2. Manfaat praktis :

a. Menjelaskan pentingnya penerapan IT Governance (tata kelola TI) dalam pengelolaan mutu dan kinerja teknologi informasi terhadap layanan organisasi dan SDM yang berdampak pada kinerja PT. INTI.

b. Memberikan pedoman atau acuan bagi PT. Inti (Industri Telekomunikasi Indonesia) dalam penerapan Teknologi Informasi, sehingga dapat menciptakan pengelolaan mutu dan kinerja yang baik.

c. Memberikan gambaran pada peniliti lain tentang bagaimana cara melakukanperancangan IT Governance (Tata Kelola TI) menggunakan

framework COBIT 5 pada domain Align, Plan, and Organize (APO).

I.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari uraian tugas akhir secara umum yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai teori-teori penunjang yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan bagaimana tahapan-tahapan penyelesaian penelitian berdasarkan kerangka berpikir peneliti.

(8)

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi analisis dan pembahasan mengenai penilaian yang dilakukan dengan menggunakan standarisasi COBIT 5 pada domain

Align, Plan, and Organize (APO).

BAB V PERANCANGAN PROSES DOMAIN

Bab ini berisi perancangan prosedur, dokumen dan struktur organisasi yang menjadi rekomendasi bagi perusahaan sesuai dengan standarisasi COBIT 5 pada domain Align, Plan and Organize (APO)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian yang dilaksanakan dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar I.1 Komposisi SDM perusahaan berdasarkan jumlah dan usia  (RJPP PT. INTI 2011-2015 )

Referensi

Dokumen terkait

Diterjemahkan oleh peneliti: Singkatan dari tradisi jilu adalah satu tiga yang artinya anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga, Sesepuh di Desa Sidorejo percaya

Citraan pendengaran adalah cara penyair menggambarkan suara yang didengarnya menjadi bait indah dalam puisi agar pembaca mampu meresapi makna dan memahami situasi

Prinsip kerja dari teknik kendali kesalahan paritas adalah dengan menghitung jumlah bit 1 dalam satu kata pada sisi pengirim lalu menset bit paritasnya, kemudian disisi

pengurangan berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.. sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan

Menjadikan instumen perdata yang secara khusus mendukung gugatan pengembalian keuangan negara dapat dilakukan dengan mengharmonisasikan berbagai konvensi internasioanal

1. Menggunakan metode ini berarti bahwa seorang atau beberapa penilai menentukan peringkat bagi sejumlah pegawai, mulai dari yang paling berprestasi hingga

Astra International (ASII) akan menambah 20 diler baru hingga akhir tahun ini untuk menjaga pangsa pasar perseroan di sektor kendaraan roda empat pada kisaran 51% dari total

Namun, dalam melaksanakan tugas tersebut banyak kendala dan hambatan yang dihadapi oleh kepala cabang, misalnya tuntutan dari manajer puncak agar semua pekerjaan