BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA PADANG PANJANG
2.1 Sejarah Singkat Kota Padang Panjang
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, untuk menjalankan roda pemerintahan, Padang Panjang dijadikan suatu kewedanaan yang wilayahnya meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang Panjang. Pada masa agresi militer Belanda, Kota Padangpanjang pernah menjadi pusat pemerintahan sementara Sumatera Tengah setelah Kota Padang dikuasai Belanda pada pada tahun 1947. Berdasarkan Ketetapan Ketua PDRI tanggal 1 Januari 1950 tentang Pembagian Propinsi juga sekaligus ditetapkan pula pembagian Kabupaten dan Kota antara lain Bapituh dan X Koto kedalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, sehingga Padang Panjang hanya merupakan tempat kedudukan Wedana yang mengkoordinir Kecamatan X Koto.
Kemudian berdasarkan UU No. 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil di lingkungan Propinsi Sumatera Tengah, maka lahir secara resmi Kota Kecil Padang Panjang. Kota Padangpanjang sebagai pemerintahan daerah terbentuk pada tanggal 23 Maret 1956. Selanjutnya, barulah setahun kemudian, berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1957, status kota ini sejajar dengan daerah kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Pada tahun 1957 dilantik Walikota pertama dan sebagai Daerah Otonom sesuai Peraturan Daerah Nomor 34/K/DPRD-1957 dibentuk 4 (empat) Resort, dan dimana
masing-masing Resort dengan Keputusan DPRD Peralihan Kota Praja Nomor 12/K/DPRD-PP/57 membawahi 4 jorong sebagai berikut :
1. Resort Gunung membawahi Jorong : a. Ganting
b. Sigando c. Ekor Lubuk d. Ngalau
2. Resort Lareh Nan Panjang membawahi Jorong : a. Balai-balai
b. Guguk Malintang c. Koto Panjang d. Koto Katiak
3. Resort Pasar membawahi Jorong : a. Pasar Baru
b. Silaing Atas c. Tanah Hitam d. Balai-Balai
4. Resort Bukit Surungan membawahi Jorong : a. Silaing Bawah
b. Pasar Usang c. Kampung Manggis d. Bukit Surungan
Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah kota praja diganti menjadi kotamadya dan berdasarkan peraturan menteri nomor 44 tahun 1980 dan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 1982 tentang susunan dan tata kerja pemerintahan kelurahan, maka resort diganti menjadi kecamatan dan jorong diganti menjadi kelurahan dan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 13 tahun 1982 Kota Padangpanjang dibagi atas dua kecamatan yakni Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur, dengan secara keseluruhan 16 kelurahan.
Kemudian dalam rangka Pembinaan Kehidupan Nagari sebagai kesatuan masyarakat Hukum Adat, maka berdasarkan Mubes. LKAAM tahun 1966 di Kota Padang Panjang terdapat 3 KAN, yaitu:
- KAN.Gunung
- KAN. Bukit Surungan - KAN. Lareh Nan Panjang
Sedangkan Resort Pasar, karena sebagian besar penduduknya pendatang tidak dibentuk KAN.
Penetapan Hari Jadi Kota Padang Panjang
Hari Jadi Kota Padangpanjang yang selama ini diperingati tanggal 23 Maret setiap tahunnya, sesuai dengan tanggal pengundangan dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, ternyata masih banyak masyarakat / warga Kota Padang Panjang yang belum dapat menerima atau
mengakui Hari Jadi dimaksud. Hal ini disebabkan karena dalam sejarah perkembangannya, Padang Panjang sebetulnya sudah ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu.
Terhadap penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tersebut di atas, beberapa tahun terakhir ini masyarakat / warga Kota Padang Panjang mengusulkan kepada Pemerintah Kota Padangpanjang untuk meninjau kembali melalui suatu kajian sejarah yang melibatkan Tokoh Masyarakat, Sejarawan atau kalangan Akademisi serta Stake Holders lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Padangpanjang. Atas usul masyarakat inilah Pemerintah Kota Padangpanjang pada tahun 2002 yang lalu membentuk Badan Kajian Sejarah dan Perjuangan Bangsa (BKSPB) Kota Padangpanjang yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Padangpanjang Nomor 227 Tahun 2002 yang antara lain bertugas meninjau dan mengkaji ulang Hari Jadi Kota Padangpanjang berdasarkan sejarah atau historis dan perkembangan yang telah ada beberapa ratus tahun yang lalu.
Hasi kegiatan BKSPB Kota Padangpanjang terhadap Hari Jadi Kota Padangpanjang dimaksud sesuai dengan tahapannya telah disempurnakan melalui Kegiatan Seminar Sehari yang diadakan pada tanggal 12 Maret 2003. Pada saat itu disepakati bahwa penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang adalah tanggal 1 Desember 1790, dan untuk pertama kalinya diperingati pada tanggal 1 Desember 2004 dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Untuk lebih menguatkan legalitas atau dasar hukum dari penetapan Hari Jadi Kota Padangpanjang tanggal 1 Desember 1790 ditetapkan dengan suatu Peraturan Daerah yaitu Peraturan
Daerah Kota Padangpanjang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Penetapan Hari Jadi
Kota Padang Panjang.30
2.2Letak Geografis
Kota Padang Panjang adalah Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat dengan luas 2300 Hektar atau sekitar 0,05 persen dari luas Sumatera Barat. Walaupun kecil, kota Padang PAnjang memiliki posisi strategis karena berada pada lintasan regional antara kota Padang ke kota Bukittinggi serta Kota Bukittinggi ke kota Solok. Secara astrinomis Kota Padang Panjang terletak pada
garis 0⁰27` dan 0⁰32` Lintang Selatan (LS) dan 100⁰20` – 100⁰30` Bujur Timur
(BT). Berikut batas – batas wilayah kota Padang Panjang31
• Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Datar
• Sebelah Selatan : Kecamatan X Koto.
• Sebelah Timur : Kecamatan Batipuh.
• Sebelah Barat : Kabupaten Tanah Datar dan Kecamatan X Koto.
2.3Pemerintahan
Kota Padang Panjang terkenal dengan sebutan kota Serambi Mekkah memiliki sejarah panjang mulai dibentuk seteleh proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang meliputi Padang Panjang, Batipuh dan X Koto yang berkedudukan di Padang Panjang. Berdasarkan Ketetapan ketua PDRI tanggal
30 Portal Resmi Pemerintah Kota Padang Panjang
pada tanggal 22 maret 2017. Pukul 21.17 Wib 31 Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015. Hal. 11
1 Januari 1950 tentang pembagian provinsi sekaligus merupakan pembagian kabupaten dan kota, Batipuh dan X Koto masuk kedalam wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar dan Padang Panjang hanya merupakan tempat kedudukan Wedana yang mengkoordinir kecamatan X Koto. Berdasarkan Undang – Undang No. 8 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom kota kecil di lingkungan Provinsi Sumatera Tengah, kemudian adanya Un dang – Undang No 1 tahun 1957, maka lahirlah secara resmi Kota Padang Panjang yang memiliki status sejajar dengan daerah Kabupaten / Kota lainnya di Indonesia.
Berdasarkan keputusan DPRD tentang peralihan Kota Praja tanggal 25 September 1957 Nomor 12/K/DPRD-PP/57, Kota Praja Padang Panjang dibagi kedalam 4 wilayah administrative yang disebut Resort yaitu Resort Gunung, Resort Lareh Nan Panjang, Resort Pasar, dan Resort Bukit Surungan. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1965 istilah Kota Praja diganti menjadi Kota Madya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 1980 dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1982 Tentang susunan dan tatakerja pemerintahan Kelurahan, maka Resort diganti menjadi Kecamatan, dan Jorong diganti menjadi Kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1982, Kota Padang Panjang dibagi atas dua
kecamatan yaitu Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur, masing –
masing kecamatan ini mempunya delapan kelurahan.32
No
Table 3. Daftar Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota Padang Panjang
Kecamatan Kelurahan
1 Padang Panjang Barat
Silaing Bawah Silaing Atas Pasar Usang Kampung Manggis Tanah Hitam Pasar Baru Bukit Surungan Balai – Balai
2 Padang Panjang Timur
Koto Panjang Koto Katiak Ngalau Ekor Lubuk Sigando Ganting Tanah Pak Lambik
Guguk Malintang
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Sejak terbentuk sebagai Kota pada tahun 1957, kota Padang Panjang telah mengalami pergantian kepemimpinan (Walikota) sebanyak 16 kali. Tahun 1957 – 1958 Walikota Padang Panjang bernama Umar Ali, sedangkan Walikota terakhir Padang Panjang periode 2013 – 2018 bernama H Hendri Arnis dan dr.H Mawardi
sebagai Wakil Walikota.33
32Ibid, Hal 30
33Ibid, Hal 35
Untuk tingkat legislative, Kota Padang Panjang sudah mengalami pergantian pimpinan DPRD sebanyak 9 kali. Ketua DPRD pertama
Kota Padang Panjang bernama Drs. Anas Amir menjabat pada periode 1971 – 1977, dan Ketua DPRD terakhir bernama H. Novi Hendri, SE, M. Si menjabat
selama dua periode 2009 – 2014 dan 2014 – 2019. 34
No
Table 4 Nama – nama Walikota Padang Panjang, 1957 – Sekarang
Walikota Wakil Walikota Masa Jabatan
(Periode) 1 Umar Ali 1957 – 1958 2 M. Y. Dt. Malano Basa 1958 – 1959 3 RM. Sutoro Tejokusumo 1959 – 1960 4 Sujatmono, BA 1960 – 1963 5 St Mansur Dt Sati 1963 6 Kamaruddin 1963 – 1967 7 Anwarudin, BA 1967 – 1973 8 Drs. Rustian Said 1973 – 1980 9 Drs. Muzahar Mukhtar 1980 – 1983 10 Drs. Asril Salman 1983 – 1988 11 HM. Achjarli A Djalil, SH 1988 – 1993 12 Drs. Loekman Gindo 1993 – 1998 13 Yohanis Tamin 1998 – 2003
14 dr . Suir Syam M. Kes,
MMR Drs. Adirozal, M. Si 2003 – 2008
15 dr . Suir Syam M. Kes,
MMR Ir. Edwin. SP 2008 – 2013
16 H. Hendri Arnis dr. Mawardi 2013 – sekarang
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Table 5 Nama –nama Ketua DPRD Kota Padang Panjang
No Nama Ketua DPRD Masa Jabatan
(Periode)
1 Drs. Anas Amir 1971 – 1977
2 Letkol. Inf H Taher STM 1977 – 1982
3 H Azmi Dt Marajo Nan Bapanding 1982 – 1992
34Ibid, hal 36
4 H Bustanul Arifin Adam 1992 – 1994
5 H Abdul Malik Dt Dikoto 1995 – 1997
6 Dra. Hilma Hamid 1997 – 1999
7 Drs. Hamidi 1999 – 2004
8 Drs. Hamidi 2004 – 2009
9 H. Novi Hendri, SE, M. Si 2009 – sekarang
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Pemilu 2014 Di kota Padang Panjang telah diputuskan bahwa Partai Golkar adalah partai pemenang pemilu untuk kota Padang Panjang dengan perolehan suara 4677 suara. Jumlah anggota DPRD kota Padang Panjang periode 2014 – 2019 berjumlah 20 orang dengan pembagian 16 orang laki laki dan 4 orang
perempuan. 35
No
Table 6 Nama – nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang Panjang Periode 2014 – 2019
Partai Nama 1 Golkar H. Desfa Remindo, SH H. Novi Hendri, SE M. Si Drs. Asril Kusuma Mahdelmi, S. Sos 2 Gerindra Mesra Yulius Kaisar Yudha Prasetia
3 Partai Amanat Nasional
Erizal, SH Hukemri H. Asyura Detako, ST
4 Partai Nasdem Imral, SE
5 Partai Persatuan Pembangunan Hj. Lastri, A. Md. Keb
Weki Hariyanto, SH
6 Partai Demokrat Puji Hastuti, A. Md
Gusnawati S. Pd
7 Partai Bulan Bintang Drs. Aditiyawarman Hendra Saputra, SH
8 Partai Keadilan Sejahtera Idris Al Hafizh
H. Nasrullah Nukman, SH
9 Partai Demokrarsi Indonesia Perjuangan Suardi
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Visi Dan Misi Kota Padang Panjang 2013 – 201836
2.4Demografi Penduduk
Visi: “Padang Panjang Amanah, Aman dan Sejahtera”
Misi:1. Memantapkan Tatakelola Pemerintahan Yang Amanah Dan Anti Kkn;
2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Islami; 3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat;
4. Mengoptimalkan Potensi Dan Daya Saing Ekonomi Daerah; 5. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Dan Infrastruktur Kota; 6. Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera Dan Berbudaya.
Jumlah penduduk Kota Padang Panjang pada tahun 2015 berdasarkan Badan Pusat Statistika Kota Padang Panjang sekitar 50.883 jiwa. Menurut Kelurahan jumlah penduduk Kota Padang Panjang terbanyak berada di Kelurahan Guguk Malitang yaitu sebanyak 6.340 jiwa sedangkan yang terendah berada di kelurahan Koto Katik yaitu sebanyak 868 jiwa. Kepadatan penduduk di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 mencapai 2.212 jiwa per
km2. Padang Panjang Barat dengan kepadatan penduduk sebesar 2.942
jiwa/km2 memiliki angka yang lebih tinggi daripada Padang Panjang Timur
yang hanya sebesar 1.675 jiwa/km2. Dari 16 kelurahan yang ada di Kota
Padang Panjang, tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah pada
kelurahan Balai – Balai sebanyak 7.149 jiwa/km2 sedangkan tingkat kepadatan
penduduk yang terendah ada di kelurahan Ganting dengan kepadatan
penduduk 682 jiwa/km2.
Tabel 7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang Tahun 2015
No Kecamatan/Kelurahan Jumlah Penduduk
Kecamatan Padang Panjang Barat 28.688
1 Kelurahan Silaing Bawah 5.070
2 Kelurahan Silaing Atas 2.048
3 Kelurahan Pasar Usang 3.953
4 Kelurahan Kampung Manggis 5.544
5 Kelurahan Tanah Hitam 3.192
6 Pasar Baru 1.317
7 Bukit Surungan 2.238
8 Balai – Balai 5.326
Kecamatan Padang Panjang Timur 22.195
1 Kelurahan Koto Panjang 4.463
2 Kelurahan Koto Katik 868
3 Kelurahan Ngalau 2.776
4 Kelurahan Ekor Lubuk 2.341
5 Kelurahan Sigando 1.482
6 Kelurahan Ganting 2.115
7 Kelurahan Tanah Pak Lambik 1.810
Jumlah 50.883
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2015
Table 8 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan di Kota Padang Panjang
No Kecamatan/Kelurahan Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan
Kecamatan Padang Panjang
Barat 9,75 28.688 2.942
1 Kelurahan Silaing Bawah 2,61 5.070 1943
2 Kelurahan Silaing Atas 0,54 2.048 3793
3 Kelurahan Pasar Usang 0,59 3.953 6700
4 Kelurahan Kampung Manggis 3,16 5.544 1754
5 Kelurahan Tanah Hitam 0,72 3.192 4433
6 Pasar Baru 0,23 1.317 5726
7 Bukit Surungan 1,21 2.238 1850
8 Balai – Balai 0,69 5.326 7719
Kecamatan Padang Panjang
Timur 13,25 22.195 1675
1 Kelurahan Koto Panjang 1,33 4.463 3356
2 Kelurahan Koto Katik 1,01 868 859
3 Kelurahan Ngalau 1,45 2.776 1914
4 Kelurahan Ekor Lubuk 2,80 2.341 836
5 Kelurahan Sigando 1,40 1.482 1059
6 Kelurahan Ganting 3,10 2.115 682
7 Kelurahan Tanah Pak Lambik 0,26 1.810 6962
8 Kelurahan Guguk Malintang 1,90 6.340 3337
2.5 Kondisi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menentukan kualitas SDM suatu Negara. Pendidikan juga merupakan hak setiap warga Negara yang dijamin oleh UUD 1945 pasal 31. Oleh karena itu pemerintah mewajibkan pendidikan kepada masyarakat melalui keijakan kebijakan yang dicanangkan. Untuk itu pada tahun 1984 pemerintah mencanangkan Program wajib belajar 6 tahun. Program wajar ini meningkat pada tahun 1994 menjadi 9 tahun.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, nilai Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 105,81 persen; 98,36 persen; 153,91 persen. Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK secara berturut- turut sebesar 118,26 persen; 135,78 persen; 225,49 persen.
Jumlah TK/RA di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 19 unit. Jumlah guru yang mengajar adalah 128 orang dengan jumlah siswa 1.267 orang. Sehingga rasio guru terhadap siswa di Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 :10.
Ketersediaan SD/MI Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 41 unit. Terdiri dari 33 unit SD Negeri, 6 unit SD Swasta, dan 2 unit MI swasta. Jumlah kelas SD/MI Kota Padang Panjang pada tahun 2015 adalah 276 unit. Jumlah guru pada jenjang SD/MI pada tahun 2015 adalah 463 orang dengan jumlah siswa 7.214 orang. Jika dilihat perbandingan jumlah guru dan siswa SD/MI Padang Panjang
tahun 2015 adalah 1 : 16. Artinya rata rata satu orang guru mengajar 16 orang siswa.
Ketersediaan SMP/MTs di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 17 unit. Terdiri dari 5 unit SMP Negeri, 6 unit SMP Swasta, 1 unit MTs Negeri dan 6 unit MTs Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah yang ada di Kota Padang Panjang pada tahun 2015 sebanyak 197 kelas. Jumlah guru yang mengajar pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang adalah sebanyak 524 orang dengan jumlah siswa 5.339 siswa. Adapun rasio guru/siswa pada tingkat SMP/MTs Kota Padang Panjang tahun 2015 adalah 1 : 10.
Pada tingkat SMA/SMK/MA di tahun 2015 humlah sekolah sebanyak 20 unit. Terdiri dari 3 unit SMA Negeri, 3 unit SMA Swasta, 2 unit SMK Negeri, 3 unit SMK Swasta, 3 unit MA Negeri dan 6 unit MA Swasta. Ketersediaan kelas diseluruh sekolah SMA/SMK/MA Kota Padang Panjang tahun 2015 sebanyak 270 unit. Jumlah guru yang mengajar sebanyak 776 orang dengan jumlah siswa sebanyak 6.679 siswa. Dari angka tersebut menghasilkan rasio 1 : 9 yang berarti seorang guru mengajar 9 orang siswa.
Pada tahun 2015, jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Kota Padang Panjang sebanyak 1.697 orang. Jumlah dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi yang ada di Kota Padang Panjang adalah sebanyak 262 orang.
Tabel. 9 Jumlah Sekolah, Guru, dan Siswa pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK Sederajat di Kota Padang Panjang Tahun 2015
Sumber Kota Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016
Tabel. 10 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Padang Panjang, 2015
Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni
(APM)
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI 105.80 118.26
SMP/MTs 98.36 135.78
SMA/SMK/MA 153.91 225.49
Sumber Padang Panjang Dalam Angka Tahun 2016
Tabel 11. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kemampuan Baca Tulis
Jenis Kelamin Kemampuan Membaca dan Menulis Buta Huruf
Huruf Latin Huruf Arab Huruf Lainnya
Laki Laki 99,42 45,03 2,29 0,56
Perempuan 98,90 50,66 2,02 0,13
Laki Laki + Perempuan 99,16 47,84 2,15 0,34
Tabel 12. Persentase Penduduk Berumur 7 – 24 Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Status Pemdidikan
Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015
2.6 Pertanian
Sektor pertanian memiliki peran penting bagi Kota Padang Panjang. Tidak hanya sebagai motor penggerak roda perekonomian daerah, sektor pertanian menjadi lahan matapencaharian bagi masyarakat kota Padang Panjang. Kota Padang Panjang memiliki potensi penghasil komuditas tanaman pangan dan sayuran karena mengingat kondisi geografis daerah yang berada di perbukitan dan memiliki tanah andosol yang subur bagi lahan pertanian.
Tabel 13
Jumlah Produksi Tanaman Pangan Kota Padang Panjang Tahun 2012 -2015 Tanaman Pangan Produksi (Ton) 2012 2013 2014 2015 Padi 9443 8630 8074 9481 Ubi Jalar 845 847 574 252 Ubi Kayu 667 128 - - Jagung 92 415 436,8 397,6 Jenis Kelamin Tidak/Belum Pernah Bersekolah Masih Sekolah Tidak Bersekolah Lagi SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/M A/Paket C Diploma I s/d Universitas Jumlah yang masih sekolah Laki – Laki 0,00 42,19 16,64 19,57 7,00 85,40 14,60 Perempuan 0,00 35,86 23,91 14,11 10,67 84,55 15,45 Lk + P 0,00 39,04 20,25 16,86 8,82 84,98 15,02
Berdasarkan table diatas bahwa untuk komuditas tanaman pangan padi terjadi penurunan produksi dari tahun 2012 ke tahun 2014 sebanyak 1.359 ton. Namun pada tahun 2015 terjadi peningkatan jumlah produksi dengan persentase 17,76% yaitu 9.481 ton. Untuk komuditas ubi jalar terjadi peningkatan jumlah produksi pada tahun 2013 namun terjadi penurunan pada dua tahun berikutnya. Untuk komuditas jagung produksi tertinggi ada pada tahun 2014 yaitu 436,8 ton dan yang paling rendah produksinya pada tahun 2012 yaitu sebanyak 92 ton. Komuditas tanaman pangan terakhir yang ada di Kota Padang Panjang adalah ubi kayu yang mengalami penurunan produksi pada tahun 2013, sedangkan untuk tahun 2014 dan 2015 komuditas ubi kayu tidak ada penanaman sehingga tidak ada produksi yang dihasilkan.
Jika melihat perbandingan dari ke empat macam tanaman pangan tersebut, terlihat bahwa komoditas tanaman padi sangat mendominasi sektor pertanian di Kota Padang Panjang. Jika melihat data Badan Pusat Statistik, untuk tahun 2015
luas panen tanaman padi adalah 1687 Ha.37
Sektor pertanian kota Padang Panjang juga memiliki potensi penghasil sayur – sayuran, dikarenakan tanah yang terdapat dikota Padang Panjang adalah tanah andosol yang subur untuk pertanian. Kota Padang Panjang memiliki banyak Dengan demikian fungsi tanaman padi sangatlah penting untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kota Padang Panjang.
komuditas sayur. Pada tahun 2015 terdapat 3 macam komuditi sayur yang menghasilkan produksi terbanyak yaitu sawi 25.655 kwintal, bawang daun 19.535 kwintal, dan cabe 16.915 kwintal.
Tabel 14 Persentase Hasil Produksi Sayur Kota Padang Panjang Tahun 2015
2.7Agama
Kota Padang Panjang selain dikenal sebagai Kota Pendidikan, juga terkenal dengan sebutan Kota Serambi Mekkah. Sebutan ini dinobatkan pada Kota Padang Panjang dikarenakan dalam sejarah kebudayaan Minangkabau Kota Padang Panjang merupakan Kota pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Kota Padang Panjang merupakan tempat lahirnya tokoh – tokoh pemuka islam nusantara, contoh Buya Hamka, Mohammad Natsir, Syafi’I Maarif dan lainnya. Kota Padang Panjang juga tersohor dengan Pondok Pesantren yang sudah dikenal bukan saja di Indonesia, tapi juga Negara Lain. Maka pantaslah julukan Kota Serambi Mekkah dinobatkan pada Kota Padang Panjang,
Mayoritas masyarakat kota Padang Panjang beragama islam. Factor dominasi ini telah dijelaskan sebelumnya dikarenakan sejarah kota Padang Panjang merupakan pusat pengembangan agama islam di Minangkabau. Walaupun mayoritas masyarakat Padang Panjang beragama islam, tapi masih ada masyarakat yang beragama non – islam seperti Katolik, Protestan dan Budha.
Tabel 15 Jumlah Pemeluk Agama Kota Padang Panjang 2015
Tabel 16 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan/Kelurahan dan Agama yang Dianut di Kota Padang Panjang, 2015
Kecamatan/ Kelurahan Islam Katolik Protestan Budha
Padang Panjang Barat 30473 201 208 58
Silaing Bawah 5112 81 78 - Silaing Atas 2314 81 77 - Kampung Manggis 6333 9 6 - Pasar Usang 3776 75 16 54 Tanah Hitam 3492 7 20 4 Pasar Baru 1495 7 20 - Bukit Surungan 2351 - 5 - Balai - Balai 5600 - 4 -
Padang Panjang Timur 20851 160 133 2
Koto Panjang 3320 74 42 2
Ngalau 2047 1 4 -
Ekor Lubuk 2882 - - -
Sigando 1431 - - -
Ganting 2129 - - -
Guguk Malintang 6517 - 77 -
Tanah Pak Lambik 1721 85 9 -
Jumlah 51324 361 341 60
2.8Kemiskinan
Tabel 17 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/ Menerima Raskin Selama 3 bulan menurut Jumlah Beras yang dibeli/diterima, 201538
Kabupaten/ Kota RT yang Membeli
Raskin
Jumlah Beras yang dibeli/diterima (kg)
Jumlah
< 15 15 – 29 30 – 45 > 45
Padang Panjang 1,73 0,00 90,73 9,27 0,00 100,00
Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Padang Panjang Tahun 2015
Rumah Tangga Miskin Kota Padang Panjang yang membeli/menerima raskin tahun 2015 sebanyak 1,73 persen dari total penduduk kesuluruhan Padang Panjang. Jumlah raskin yang dibeli/diterima masyarakat paling banyak pada porsi 15 – 29 Kilogram yaitu sebanyak 90,73 persen dari persentase Rumah Tangga Miskin yang Membeli/menerima Raskin. Adapun sebagian masyarakat miskin yang menerima raskin dengan porsi yang lebih besar 30 – 45 kilogram sebanyak 9,27 persen. Sementara untuk porsi < 15 kilogram dan > 45 kilogram tidak ada masyarakat yang membeli/menerima raskin dengan porsi tersebut.