• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stratifikasi Sosial kekuasaan dan wewena (10)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Stratifikasi Sosial kekuasaan dan wewena (10)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS SOSIOLOGI STRATIFIKASI SOSIAL

BAB 2

Yang Disusun Oleh :

Hadi Tomi

XI IPS 5

SMA NEGRI 4 PONTIANAK

TAHUN AJARAN

(2)

BAGAN MATERI

A. Pengertian ... 1 B. Latar Belakang Stratifikasi sosial ... 1 C. Dasar Stratifikasi Sosial ... 1

 Kekuasaan  Keturunan  Pendidikan

D. Unsur Stratifikasi Sosial ... 2  Status atau Kedudukan

 Peranan (role)

E. Sifat dan Fungsi Stratifikasi Sosial ... 2  Sifat

 Fungsi

F. Wujud Stratifikasi Sosial ... 3  Ekonomi

 Sosial  Politik

G. Sistem Stratifikasi Yang Pernah Ada di Indonesia ... 3  Dalam Masyarakat Pertanian

 Dalam Masyarakat Feodal

H. Konsekuensi Stratifikasi Sosial ... 5

(3)

 Max Weber: Penggolongan individu dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan hirarki menurut dimensi kekuasaan, privilege dan prestise.

 Cuber: Pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak yang berbeda.

 Pitirin A. Sorokin: Pembedaan masyarakat ke dalam kelas yang tersusun secara bertingkat.

 Kelas sosial terdiri atas: kelas sosial tinggi (upper class), kelas sosial menengah (middle class), dan kelas sosial rendah (lower class).

LATAR BELAKANG TIMBULNYA STRATIFIKASI SOSIAL

 Terjadi secara sendirinya sebagai bagian dari proses dalam masyarakat.

 Faktor penentu dari stratifikasi sosial berbeda-beda. Misalkan dalam masyarakat berburu, faktor penentunya adalah kepandaian berburu.

 Selanjutnya statifikasi sosial dibentuk dengan sengaja sebagai bagian subsistem sosial untuk mewujudkan tujuan tertentu .

DASAR STRATIFIKASI SOSIAL

 Kekayaan

 Kekuasaan

 Keturunan

 Pendidikan

Secara umum stratifikasi sosial terbentuk karena hal berikut:

1. Tugas dan penempatan seorang dalam masyarakat.

2. Hadiah (reward) berdasarkan penilaian materi dan nonmateri.

(4)

UNSUR STRATIFIKASI SOSIAL

 Status atau kedudukan  Peran atau (role).

Peran adalah sesuatu yang dinamis. Seseorang dinyatakan telah melaksanakan perannya apabila telah menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Konflik peran terjadi apabila seseorang memiliki peran dari dua status yang berbeda.

Status atau kedudukan

 Konflik status pribadi

 Konflik status antar kelompok

SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL

 Stratifikasi sosial tertutup. Stratifikasi jenis ini ditandai dengan sulitnya anggota dari setiap strata untuk naik ke strata lebih tinggi, contoh kasta.

 Statifikasi sosial terbuka. Kemungkinan untuk masuk ke strata yang lebih tinggi besar.

 Statifikasi sosial campuran. Percampuran antara kedua jenis stratifikasi, biasanya dialami oleh orang yang bermigrasi ke tempat dari stratifikasi sosial tertutup ke stratifikasi sosial terbuka.

FUNGSI STRATIFIKASI SOSIAL

 Distribusi hak istimewa yang objektif .

 Sistem pertanggaan pada strata yang diciptakan menyangkut prestise dan penghargaan.

 Kriteria sistem pertentangan.

 Penentu simbol status atau kedudukan.

 Tingkat kesulitan untuk bertukar kedudukan.

 Alat solidaritas di antara individu/kelompok yang menduduki posisi yang sama.

(5)

 EKONOMI

ARISTOTELES

Pembagian seperti sebuah piramida, Golongan teratas sedikit dan golongan terbawah banyak:

1. Golongan pertama: sangat kaya

2. Golongan kedua: kaya

3. Golongan ketiga: golongan miskin

KARL MARX

Membagi menjadi tiga golongan yaitu: golongan kapitalis, golongan menengah dan golongan proletar. Kelas menengah dimasukan ke dalam golongan borjuis, dasar pembagian adalah penguasaan alat produksi.

 SOSIAL. Sistem pelapisan sosial berdasarkan status yang dimiliki. Status seseorang dinilai dari prestise atau gengsi yang dimiliki oleh individu.

 POLITIK. Pelapisan sosial didasarkan pada kekuasaan dan wewenang yang dimiliki individu. 5. Tenaga semi terampil 6. Tenaga tidak terampil

SISTEM STRATIFIKASI YANG PERNAH ADA DI INDONESIA

1. Dalam Masyarakat Pertanian

2. Dalam Masyarakat Feodal

3. Pada zaman Belanda

4. Pada zaman Jepang

5. Pada zaman Industri Modern

Ciri-Ciri Masyarakat Pertanian

(6)

 Ketergantungan yang tinggi pada alam.  Hubungan antaranggota kelompok relatif erat.  Mobilitas sosialnya relatif rendah.

 Cenderung bersikap tertutup dan curiga terhadap budaya luar.  Jumlah strata dalam masyarakat sedikit karena relatif homogeny.  Masih percaya pada hal-hal yang bersifat gaib.

 Pola kepemimpinan bersifat informal.  Memegang teguh tradisi.

1. Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian Berdasarkan kepemilikan tanah, terbagi atas tiga lapisan: a. Kaum petani yang memiliki tanah pertanian dan rumah.

b. Kaum petani yang tidak memiliki tanah pertanian, namun memiliki tanah pekarangan dan rumah.

c. Kaum petani yang tidak memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk rumah. 2. Berdasarkan kriteria ekonomi, terbagi atas tiga lapisan:

a. Kaum elit desa yang memiliki cadangan pangan dan pengembangan usaha. b. Orang yang hanya memiliki cadangan pangan saja.

c. Orang yang tidak memiliki cadangan pangan dan cadangan usaha, dan mereka. bekerja untuk memenuhi kebutuhan konsumsi perutnya agar tetap hidup.

Istilah dalam pertanian di Indonesia

 Cikal Bakal: orang yang pertama kali membuka hutan untuk dijadikan tempat tinggal dan lahan pertanian.

 Kuli Kenceng: orang yang memiliki banyak tanah dan kaya karena keuletan dan kemampuan lainnya.

 Kuli Kendo: petani yang hanya memiliki tanah sedikit dan hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri.

 Buruh Tani: orang yang tidak memiliki tanah, namun bekerja di sektor pertanian.

Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat feodal

1. Lapisan sosial pada masyarakat feodal Surakarta dan Yogyakarta

 Kaum bangsawan: (raja dan keluarga, serta kerabatnya).

 Golongan priyayi: (pegawai kerajaan, bukan keturunan raja).

 Golongan wong cilik: (rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk raja).

2. Lapisan sosial masyarakat feudal di Aceh

(7)

 Golongan kedua meliputi olee balang (pegawai/pengawal raja).  Golongan bawah atau rakyat jelata.

3. Lapisan sosial feodal di Sulawesi Selatan

Anakarung: (golongan bangsawan dan keturunan raja-raja).  To-maradeka: (orang merdeka atau buka budak).

Ata: (para budak yang meliputi orang-orang yang tidak mampu membayar utang atau orang-orang yang kalah perang.

KONSEKUENSI STRATIFIKASI SOSIAL

 Pakaian

 Rumah dan Perabot  Bahasa dan Gaya Bicara  Makanan

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen meliputi jumlah unit pasar tradisional, omzet, jumlah tenaga kerja, jumlah pemasok, dan jumlah pedagang serta dummy kecamatan 1, 2 dan 3..

Sampel dibeli langsung dari penjual minuman milk shake powder dengan berbagai rasa yang ada di sepanjang jalan Kebonharjo Tanjung Mas Semarang, lalu disimpan dalam botol

However, although the learners seemed to like watching the broadcast with their peers, they indicated very little need for interaction with the instructor during or directly

sanitasi makanan dapat timbul gangguan kesehatan pada orang yang. mengkonsumsi

Penerapan metode Value at Risk (VaR) merupakan bagian dari manajemen risiko. Metode Delta-Normal menghitung nilai VaR berdasarkan perhitungan parameter seperti

Diantaranya adalah dapat memungkinkan untuk dihapusnya sistem rahasia bank atau diganti dengan hubungan kontraktual seperti yang ada pada beberapa Negara, dapat

hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene perorangan dengan jumlah bakteri E. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan praktik higiene perorangan dengan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi, meliputi pola aliran dan distribusi temperatur pada permasalahan Konveksi alami, pada kotak 2D