PERANAN SEORANG PEMIMPIN DALAM
SEBUAH KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN
DEKA AHMAD RIFALDI Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipati Ukur No. 112 – 116 Bandung
Telp : 089656228690, E-Mail : Dekaahmad1@gmail.com
Abstact
Leadership is the process of directing, instructing, or influencing another person or an organization to perform an organization's task or purpose. Leaders act in ways that facilitate productivity, morality is
praiseworthy, eager responses, quality work, clear and firm commitment, efficient in acting, little weakness, satisfaction, presence, and continuity in the organization.
The importance of a good leader in an entrepreneurial activity is certainly very important because of course with a good leader will produce good entrepreneurial work and certainly much beneficial to
others. A good leader in leading an entrepreneur will be able to create an atmosphere that is conducive and fun for employees and consumers. It becomes a very valuable value for an entrepreneur
because the target of an entrepreneur is to create jobs by recruiting employees and providing satisfaction to consumers. if you are going to start an entrepreneur we need to have good leadership first because with good leadership in us new, we can lead others well too. A leader in an entrepreneur
is certainly not an arbitrary leader but a leader of the Purposeful, Responsible, Integrity, Coureques, Patience, Listen, Enthusiasm, Service.
Keyword : Entepreneurship, Leadership, good leader, Skill, Type of Leadership
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan (Leadership) adalah proses mengarahkan, menginstruksikan, atau mempengaruhi orang lain atau sebuah organiisasi untuk melakukan suatu tugas atau tujuan organisasi tersebut. Pemimpin bertindak daengan cara – cara yang memperlancar priduktivitas, moral terpuji, respons yang bersemangat, kerja berkualitas, komitmen yang jelas dan tegas, efesien dalam bertindak, sedikit kelemahan,
kepuasa, kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi.
▸ Baca selengkapnya: seorang paman biasanya
(2)Entrepreneurship yang sering diterjemahkan dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang mempunyai arti memulai atau melaksanakan. wirausaha berasal dari kata: Wira yang artinya utama, gagah berani, luhur; Swa: sendiri; Sta: berdiri; dan Usaha: kegiatan produktif. Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendefinisikan “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai dengan menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.
Kepemimpinan yaitu sebuah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang mampu memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika pemimpin tersebut percaya pada terhadap adanya pertumbuhan yang berkelanjutan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berpengaruh besar bagi pertumbuhan perusahaan.
Pentingnya seorang pemimpin yang baik dalam sebuah kegiatan kewirausahaan tentu sangat penting karena tentu dengan pemimpin yang baik akan menghasilkan karya wirausaha yang baik dan tentunya banyak bermanfaat bagi orang lain. Pemimpin yang baik dalam memimpin sebuah wirausaha akan mampu menciptakan suasan yang tentu kondusif dan menyenangkan bagi para karyawan dan konsumennya. Hal tersebut menjadi sebuah nilai yang sangat berharga bagi sebuah wirausaha karena target sebuah wirausaha adalah menciptakan lapangan pekerjaan dengan cara merekrut karyawan dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Menjadi seorang pengusaha tidaklah sulit. Yang kita butuhkan hanyalah kerja nyata dari hasil pemikiran-pemikiran matang yang ada di dalam kepala kita. Jika gagal, coba lagi. Setidaknya lebih baik mencoba gagal daripada gagal mencoba.
B. Rumusan Masalah
Menjadi seorang pengusaha tentu tidak mudah tetapi jika kita mempunyai tekad kuat pasti bisa dimulai. wirausaha bisa dibentuk oleh siapapun baik mahsiswa, orang tua, pelajar, bahkan ibu rumah tangga sekalipun, Tetapi tentu harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Lalu, bagaimana kita bisa menciptakan usaha yang baik dengan jiwa kepemimpinan kita didalamnya ?
C. Manfaat
1. Untuk memacu pembaca melakukan kegiatan wirausaha 2. Untuk membuat pembaca mengembangankan usahanya
3. Untuk mengedukasi
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik dalam kegiatan wirausaha
D. Tinjauan Pustaka
1. Kepemimpinan
kepuasa, kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi.
2. Fungsi Kepemimpinan
A. Pemimpin Sebagai Eksekutif ( Executive Leader )
Fungsinya adalah
menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegitan, dia memimpin dan mengawasi tindakan orang – orang yang menjadi bawahannya dan membuat keputusan – keputusan yang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan.
B. Pemimpin sebagai Penengah Dalam sebuah masyarakat yang sudah modern, tanggung jawab keadilan terletak pada tangan seorang pimpinan yang dengan keahliannya yang khas dan di tunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dalam bidang lainnya,umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai penengah.
C. Pemimpin sebagai Penganjur
Pemimpin seperti penganjur adalah mereka yang merupakan orang – orang penting dalam masyarakat. penganjur adalah seseorang yang bergerak dalam bidang komunikasi dan publikasi dan juga mengetahui serta menguasai ilmu komunikasi secara umum atau garis besar. Penganjur adalah sejenis pemimpin yang memberikan inspirasi kepada orang lain disekitarnya. Seringkali merupakan orang yang pandai bergaul dan fasih berbicara di depan publik.
D. Pemimpin sebagai Ahli Pemimpin sebagai ahli dapat di analogikan sebagai instruktur atau seorang juru penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit sosial di
mana dia bekerja.
Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang dimana terdapat fakta.
E. Pemimpin Diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini dapat di jumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang demokratis di mana komuniasi memiliki peranan yang sangat penting. Seseorang yang secara lengkap memnuhi kriteria kepeimpinan demokratis ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.
3. Tipe – Tipe Kepemimpinan
A. Tipe Otokratis Ciri – ciri :
Mengandalkan kepada kekuatan atau kekuasaan Menganggap dirinya
paling berkuasa.
Keras dalam
mempertahnkan prinsip. Jauh dari para bawahan. Perintah diberikan secara
paksa.
B. Tipe Laissez Faire Ciri – ciri :
Memberi kebebasan kepada para bawahan Impinan tidak terlibat
dalam kegiatan
Semua pekerjaan dan
tanggung jawab
dilimpahkan kepada bawahan
Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik.
C. Tipe Paternalistik Ciri – Ciri :
Pemimpin bertindak sebagai bapak
Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
Selalu memberikan perlindungan
Keputusan ada ditangan pemimpin
D. Tipe Militeristik Ciri – ciri :
Dalam komunikasi
menggunakan saluran formal
Menggunakan sistem komando/perintah
Segala sesuatu bersifat formal
Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku.
E. Tipe Demokratis Ciri – ciri :
Berpartisipasi aktif dalam organisasi
Bersifat terbuka
Bawahan diberi
kesempatan untuk memberi saran dan ide baru
Dalam pengambilan
keputusan utamakan
musayawarah untuk
mufakat.
F. Tipe Open Leadership
Tipe ini hampir sama degan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
4. Teori Kepemimpinan
Mc. Gregor (1967) menentukan dua perangkat asumsi yang cenderung dipakai oleh para pemimpin mengenai orang lain. Kedua jenis asumsi ini di sebut Teori X dan Teori . Kedua teori ini menggambarkan sikap mental suatu tipe ideal sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai pemikiran seseorang, yang mungkin amat cenderung mempunyai suatu arah tertentu.
Teori X
Asumsinya adalah sebgai berikut :
Kebanyakan orang
berpendapat bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan
dan berusaha
menghindarinya.
Kebanyakan orang lebih suka diperintah dan seringkali harus dipaksa
untuk melakukan
pekerjaan mereka.
Kebanyakan orang tidak ambisius, tidak ingin maju, dan tidak ingin tanggung jawab.
Kebanyakan orang
dimotivasi terutama untuk keinginan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan akan rasa aman.
menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Seorang Pemimpin yang berpegang pada teori X akan menganggap orang sebagai suatu alat produksi, dimotivasikan oleh ketakutan akan hukuman atau oleh kebutuhannya akan uang dan rasa aman.
Teori Y
Asumsinya adalah sebagai berikut :
Kebanyakan orang
berpendapat bahma bekerja adalah kegiatan yang alamiah seperti bermain. Jika pekerjaan tidak menyenangkan, mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi. Kebanyakan orang merasa
bahwa pengendalian diri sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik. Kebanyakan orang di
motivasi terutama oleh keinginan mereka untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi, seperti juga oleh kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman. Kebanyakan orang ingin
menerima dan bahkan menginginkan suatu tanggung jawab bila mereka memperoleh bimbingan, pengelolaan dan kepemimpinan yang tepat.
Kebanyakan orang
mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi.
Pemimpin yang mendasari tindakannya atau gayanya seperti Teori Y beranggapan bahwa pegawai mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Mereka percaya bahwa tugas mereka adalah mengatur dan mengelola sehingga baik organisasi maupun pegawai dapat memenuhi kebutuhannya.
5. Entrepreneurship
Entrepreneurship atau kewirausahaan menurut Eddy Soeryanto Soergoto (2014:26) adalah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat, menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain. Entrepreneurship mengandung makna wiraswasta atau wirausaha adalah cabang ilmu ekonomi yang mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri dalam memulai seuatu usaha dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan seluruh potensi ekonomi yang dimiliki.
6. Hakikat Entepreneurship
Entepreneurship adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber day, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis. ( Ahmad Sanusi, 1994 )
Entrepreneurship adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenagkan persaingan.
7. Ciri dan sifat Entepreneur
a. Percaya Diri : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Berorientasi tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad kuat, suka bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif.
c. Pengambil Risiko : Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
d. Kepemimpinan : berjiwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran atau kritik yang membangun.
e. Keorisinilan : memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serbabisa dan memiliki jaringan bisnis yang membangun.
f. Berorientasi ke masa depan : Persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
g. Jujur dan Tekun : Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam menyelesaikan kerja.
8. Sikap Entrepreneur Disiplin
Komitmen Tinggi Jujur
Kreatif dan Inovatif Mandiri
Realistis
9. Kemampuan Entepreneur
1. Self Knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan dan dilakoni.
2. Imagition, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengadalkan sukses masa lalu.
3. Practical Knowledge,yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya pengtahuan teknik, desain, procesing, pembukaan, adminitrasi, dan pemasaran. 4. Search skill, yaitu kemampuan
untuk menemukan dan berkreasi.
5. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan.
6. Computation Skill, yaitu kempuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan masa yang aan datang. 7. Communication Skill, yaitu
kemampuan untuk
berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain.
10. Skill yang diperlukan
A. Technical Skill
B. Human Relations Skill C. Conceptual Skill D. Decision Making Skill E. Time Management Skill F. Individual Skills and Attitudes G. Knowledge of Business H. Establishment of goal
I. Take Adventage of opportunities
J. Adapt to the change
K. Minimize the threats to business
11. Faktor Pada Entepreneur
Faktor – faktor yang harus ada pada diri seorang Entepreneur adalah :
1. The Creativity
Kreatif menghasilkan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak
hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. The Commitmen
Memiliki komitmen yang tinggi terhadap apa yang inhin dicapai dan dihasilkan dari waktu dan usaha yang ada.
3. The Risk
Siap menghadapi resiko yang mungkin timbul, baik risiko keuangan, fisik dan risiko sosial.
4. The Reward
Penghargaan yang utama adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai bentuk derajat kesuksesan usahanya.
BAB II METODE
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan
metode
penelitian
dengan pendekatan kualitatif dimana
hal ini digunakan untuk mengetahui dan
mengamati segala hal yang menjadi ciri
suatu hal tertentu.
Selain itu penelitian kualitatif
lebih mementingkan proses daripada
hasil, membatasi masalah penelitian,
berdasarkan
fokus,
menggunakan
kriteria tersendiri untuk memvaliditasi
data, menggunakan desain sementara.
Hasil penelitian dirundingkan dan
disepakati bersama oleh manusia dan
dijadikan sebagai sumber data.
B.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Referensi Buku
Peneliti mencari beberapa buku
yang dianggap menunjang dan
berhubungan dengan permasalahan
yang akan diteliti.
2. Karya Ilmiah