• Tidak ada hasil yang ditemukan

waktu siklus pada Memori (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "waktu siklus pada Memori (2)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PSIKOLOGI UMUM

MEMORI

OLEH :

YENI ARDYANINGRUM

NIM 145120307111022

NO. 44

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

MEMORI

A. Memori = Suatu Sistem Pengolahan Informasi

(2)

menyimpan, dan menarik kembali informasi. Setiap bagian dari definisi ini-pengodean, penyimpanan, dan penarikan kembali-mewakili proses yang berbeda.

Informasi yang diterima melalui semua indera akan diubah bentuknya sedemikian rupa sehingga dapat disimpan dalam otak. Proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme tersebut : encoding. Setelah encoding selesai dilakukan, baru dapat dilakukan penyimpanan atau retensi atau storage. Batasan diatas menunjukkan bahwa informasi tidak hanya disimpan saja, tetapi harus dapat dipanggil kembali. Inilah yang disebut proses retrieval. Apabila informasi yang sudah disimpan tidak dapat dipanggil kembali, terjadi proses lupa.

Terdapat tiga jenis memori, yaitu:

a. Memori Sensoris, merujuk pada penyimpanan informasi awal dan bersifat sangat sebentar, sehingga hanya bertahan sangat singkat. Memori sensori merupakan tempat penyimpanan pertama dari informasi yang disampaikan dunia kepada kita. Sebenarnya, terdapat beberapa tipe memori sensori yang masing-masing terkait dengan sumber informasi sensori yang berbeda. Misalnya, memori iconic

mencerminkan informasi dari sistem visual. Memori echoic menyimpan informasi auditori yang berasal dari telinga.

b. Memori Jangka Pendek, suatu proses penyimpanan memori sementara. Disebut juga working memori, karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi itu masih dibutuhkan. Memori jangka pendek juga dapat diartikan sebagai memori yang disimpan di mana informasi untuk pertama kalinya memiliki arti, meskipun panjang maksimum dari penyimpanan di sini relatif singkat (Hamilton & Martin, 2007).

(3)

sepeda. Informasi tentang hal-hal disimpan dalam memori deklaratif sedangkan informasi tentang cara melakukan sesuatu disimpan dalam memori procedural (Feldhusen, 2006; Brown & Robertson, 2007; Bauer, 2008). Memori deklaratif dapat dipecah menjadi memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah memori untuk pengetahuan umum dan fakta-fakta tentang dunia, serta memori untuk aturan logika yang digunakan untuk menjelaskan fakta lain. Dengan demikian, memori semantik seperti direktori mental tentang fakta-fakta (Nyberg & Tulving, 1996; Tulving, 2002). Sebaliknya, memori episodik adalah memori tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu, tempat, dan konteks tertentu

B. Proses Encoding

Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.

a. Encoding dalam memori sensoris

Pada saat mata kita melihat sesuatu, atau telinga mendengar sesuatu, informasi dari indera-indera itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neural dan dihantar ke bagian tertentu di otak. Sinar yang mengenai retina diterima oleh reseptor-reseptor yang ada, kemudian sinar tersebut ditransformasikan bentuknya ke dalam impuls-impuls neural dan dikirim ke otak.

b. Encoding dalam memori jangka pendek

Mula-mula akan berlangsung proses encoding seperti dalam memori sensoris, yaitu rangsang diterima oleh indera, lalu diubah bentuknya menjadi impuls-impuls neural dan dikirim ke otak. Akan tetapi informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenai oleh suatu proses yang disebut control processes, yaitu suatu proses yang mengatur laju dan mengalirnya informasi. Informasi yang masuk melalui indera dan disimpan dalam memori sensoris dapat dianggap sebagai bahan mentah yang jumlahnya banyak sekali. Kemudian jumlah yang banyak itu akan diseleksi menurut beberapa cara dalam control processes. Pertama, informasi yang masuk akan dirujukkan ke gudang informasi dalam memori jangka panjang. Disana pola-pola informasi itu dibandingkan dengan pola-pola yang sudah ada. Dengan demikian, akan terpilih informasi yang sudah dikenal, atau yang punya arti. Proses encoding seperti ini disebut pattern recognition.

(4)

Sekali lagi dimulai dari memori sensoris yang mengubah informasi menjadi impuls-impuls neural dan mengirim ke otak. Dalam memori jangka pendek informasi tersebut sudah diseleksi berdasarkan control processes. Untuk dapat masuk ke dalam memori jangka panjang, perlu dilakukan suatu proses lain lagi yang disebut semantic atau imagery coding. Ketika kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat, maka kita melakukan semantic coding; tetapi jika kita membayangkan reaksi dalam suatu peristiwa dalam kalimat tersebut, maka kita melakukan imagery coding.

C. Proses Penyimpanan Informasi

Penyimpanan informasi atau retensi atau storage, adalah suatu proses mengendapkan informasi yang diterima dalam suatu tempat tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.

a. Penyimpanan informasi dalam memori sensori

Memori sensoris mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang amat besar, tetapi informasi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa informasi yang disimpan dalam memori sensoris akan mulai menghilang setelah sepersepuluh detik dan hilang sama sekali setelah satu detik. b. Penyimpanan informasi dalam memori jangka pendek

Kapasitas dalam memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Memori jangka pendek juga dapat dibantu melalui pengulangan-pengulangan informasi yang disebut maintenance rehearsal.

c. Penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang

Karena proses encoding dalam memori tipe ini melalui penyaringan berdasarkan arti dari informasi itu bagi organisme, maka penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Selain itu kapasitas memori jangka panjang ternyat juga amat besar. Meskipun demikian, memori masih bekerja sangat efisien yaitu dengan jalan mereorganisasi informasi yang diterima dari memori jangka pendek. Reorganisasi ini erat hubungannya dengan proses retrieval atau mengingat kembali informasi yang telah disimpan.

D. Proses Mengingat Kembali (Retrieval)

(5)

Informasi dalam memori jangka panjang sangat terorganisir. Organisasi informasi ini besar faedahnya karena kapasitas memori ini luar biasa besarnya. Karena informasi terorganisasi, maka proses mengingat bila diberi petunjuk (retrieval cues) akan berlangsung beberapa detik saja. Proses mengingat dalam memori jangka panjang ini sangat penting, oleh sebab itu banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkannya. Dalam proses mengingat kembali terdapat fenomena yang dinamakan Fenomena tip of the tounge, yaitu ketidakmampuan untuk memanggil kembali informasi yang disadari-hasil dari kesulitan menarik kembali informasi dari memori jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Feldman, Robert S.2012.Pengantar Psikologi.Jakarta: Salemba Humanika

Referensi

Dokumen terkait

Sikap demokratis merupakan sikap yang tinggi yang harus dibina terhadap siswa, sehingga seluruh siswa akan terbiasa dengan perbdedaan, mampu menghargai pendapat orang lain,

Faktor-faktor yang menghambat mahasiswa dalam menulis wacana argumentasi adalah jenis tulisan itu sendiri, tata bahasa, dan pilihan kata.. Kata kunci² wacana

Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang telah disebutkan dan adanya penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, maka peneliti ingin meneliti lebih

Sub Bidang Revalidasi selanjutnya disebut Subbid Reval, dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Revalidasi disebut Kasubbid Reval, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

Menurut Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 09 Tahun 2010 Tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas

Untuk melakukan analisis ini, yang dilakukan oleh bagian financing analyst dalam menganalisis Kemampuan ( Capacity ) Nasabah adalah dengan cara melihat KTP untuk mengetahui

Hal ini ditemukan berdasarkan kajian teori yang dilakukan oleh penulis yang terakomodir dalam prosedur penelitian Research and Development secara terbatas dengan

Hasil analisis SWOT terhadap evaluasi pembelajaran berada pada strategi pengembangan SO (1.3 ; 1.0), strategi pengembangan yang digunakan adalah: (1) Lembar observasi penilaian