• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Proyek Dan Resiko. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Proyek Dan Resiko. pdf"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO

PENDAHULUAN

Bukan sekedar pilihan melainkan suatu keharusan, mengapa demikian? Hal ini berarti

pekerjaan - pekerjaan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dikelola dalam kerangka proyek

dan bukan diperlakukan sebagai pekerjaan biasa. Maka sangatlah penting untuk memhami betul

tentang arti dari sebuah manajemen proyek, seperti halnya pada proyek cipularang yang

menhubungkan Jakarta dan Bandung yang di lakukan dengan menggunakan cara pekerjaan yang

tentunya berbeda dengan pengelolaan pekerjaan regular pada umumnya. Begitu pula pemerintah

Indonesia dalam membangun kembali kota Aceh yang hancur akibat bencana alam, Pemerintah

pun menugaskan tim khusus untuk menangani perencaan pembangunan tersebut. Kedua contoh

ini merupakan upaya perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh – sungguh dan dalam waktu

tertentu.

DEFINISI PROYEK

Mengapa contoh diatas dinamankan sebuah proyek sedangkan kegiatan manusia sehari –

hari seperti menanam pagi, berolah raga, berpergian dan lainnya tidak di sebut begitu? Apa arti

dari proyek yang sesungguhnya?

Proyek itu di definisikan sebagai sebuah aktifitas yang saling terkait untuk mencapai hasil

tertentu dengan periode atau target waktu tertentu. Sebuah proyek memiliki karakteristik tertentu

yaitu :

- Sementara yang berarti setiap proyek memiliki jadwal yang jelas kapan harus dimulai dan kapan selesainya.

- Unik yang artinya setiap proyek memiliki hasil dari suatu produk.

- Progresife yang artinya proyek itu memiliki hubungan dengan dua konsep

sebelumnya yaitu sementara dan unik.

Karakteristik diatas membedakan aktifitas suatu proyek terhadap aktifitas rutin

(2)

DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat

(tools) dan teknik (techniques) dalam akti fitas aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan -

kebutuhan proyek (PMBOK, 2004). Manajemen proyek dilaksanakan melalui aplikasi dan

integrasi tahapan pr oses manajeman pr oyek yaitu initiating, planning, executing, monitoring

dan controlling serta akhirnya closing keseluruhan proses proyek tersebut. Dalam

pelaksanaannya, setiap proyek selalu dibatasi oleh kendala - kendala yang sifatnya saling

mempengaruhi dan biasa disebut sebagai segitiga project constraint yaitu lingkup pekerjaan

(scope), waktu dan biaya.

Untuk situasi sekarang, perusahaan perlu juga menjaga agar pencapaian yang diperoleh

dalam pelaksanaan proyek tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan (customer relation).

Di sini juga bisa dikemukakan bahwa dalam pelaksanaan proyek ada tawar-menawar (trade off)

antara berbagai pembatas. Jika kualitas hasil ingin dinaikkan, akan membawa konsekuansi

kenaikan biaya dan waktu. Sebaliknya, jika biaya ditekan agar lebih murah dengan waktu

pelaksanaan tetap sama, maka konsekuensinya, kualitas bisa turun.

MENGAPA MANAJEMEN PROYEK

Kita telah mengetahui bahwa proyek memiliki karakteristik tertentu, yang tentunya dari

setiap hal berbeda. Banyak hal yang menjadi perbedaan, mengenai waktu, sumber daya, tingkat

komplektifitasnya, dll. Tapi jika dalam penerapanya benar, maka akan mendatangkan

keuntungan dari segi waktu, biaya dan perencanaannya di bandingkan dengan menggunakan

regular.

MACAM - MACAM PROYEK Menurut dari jenisnya, macam – macam proyek terbagi dalam :

(3)

- Proyek Penelitian yaitu penemuan, penelitian, dari suatu hal yang sudah ada.

- Proyek yang berhubungan di bidang jasa, yang telah kita ketahui banyak macamnya.

TIMBULNYA IDE PROYEK

Mungkin dari kita tidak pernah memikirkan hal ini, tiba – tiba kita mendapat mencerahan

ide yang cemerlang. Ulasan berikut adalah beberapa ide timbulnya sebuah proyek.

- Dari klien langsung ke Konsultan

- Karna ada tawaran dana

- Lewat proses lelang

- Dari dalam perusahaan sendiri

- Melalui penawaran

KEBERHASILAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek dianggap sukses jika bisa mencapai tujuan yang diinginkan dengan

memenuhi syarat berikut :

- Dalam waktu yang dial okasikan

- Dalam biaya yang dianggarkan

- Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan

- Diterima costumer

- Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui

- Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi

(4)

DRIVING FORCE TIMBULNYA MANAJEMEN PROYEK

Driving force dalam hal ini adalah hal - hal yang memicu atau mendorong sehingga

manajemen proyek muncul dan diperlukan. Yang masuk dalam driving force ini antara lain :

- Proyek Kapital yaitu di mana organisasi menangani proyek – proyek yang butuh

banyak modal dalam waktu yang sama. Dalam situasi seperti itu diperlukan

manajemen proyek.

- Harapan customer yaitu perusahaan yang menjual produk dan jasa termasuk instalasi

kepada klien, mereka harus mempraktikkan manajemen proyek yang baik.

- Kompetitifness yaitu da situasi di mana kompetitifness menjadi driving force yang berarti adanya proyek internal dan proyek eksternal.

- Pemahaman Eksekutif, Hal ini menjadi driving force di dalam organisasi yang

mempunyai struktur organisasi tradisional yang melakukan pekerjaan rutin, aktivitas

berulang.

- Pengembangan produk baru, hal ini terutama cocok untuk organisasiatau perusahaan

yang banyak berinvestasi di bidang R & D.

UKURAN PROYEK

Biasanya sukses atau tidaknya berdasarkan tinjauan ukuran proyek tersebut, ada beberapa

hal untuk mengetahui ukuran proyek tersebut, yaitu :

- Jumlah kegiatan

- Besarnya biaya

- Jumlah tenaga kerja

- Waktu yang diperlukan

Sedangkan komplektifitasnya dapat di ketahui dengan :

- Jumlah kegiatan dan hubungan antar kegiatan

- Jenis dan jumlah hubungan antar kelompok/organisasi dalam proyek

- Jenis dan jumlah hubungan antar kelompok di dalam organisasi dan pihak luar

(5)

PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN PROYEK

Ada beberapa cara pandangan terhadap manajemen proyek, baik itu pandangan lama atau

pandangan baru. Hal tersebut sudah di sajikan dalam table di bawah ini.

STACKHOLDER PROYEK

Pengertian Stackholder proyek yaitu pihak atau individu atau juga organisasi yang

terlibat dalam suatu proyek, baik negative maupun positive proyek tersebut. Pihak yang di

maksudkan adalah sebagai berikut :

- Manajer proyek, individu yang ber tanggung jawab atas manajemen suatu proyek

- Pelaksana proyek, organisasi yang pegawainya paling terlibat secara langsung dalam pengerjaan proyek

- Costumer atau user, pihak individu maupun organisasi yang akan menggunakan hasil

dari proyek

(6)

SIKLUS HIDUP PROYEK

PENDAHULUAN

Pada penjelasan yang sudah kita bahas diatas, muncul pertanyaan mengapa manajemen

proyek diadakan/diperlukan. Proyek atau produk pasti akan mengikuti tahap – tahap tertentu

dalam perkembangannya. Hampir dari pekembangan produk, semua orang setuju akan adanya

tahap – tahap yang di lalui. Bahkan ada produk yang masih aktif adapula produk yang sudah

mati. Dalam siklus itu dapat di simpulkan bahwa :

- Riset dan perkembangan

- Pengenalan ke pasar

- Tumbuh

- Matang

- Penurunan

- Mati

Dalam siklus itu selalu berulang – ulang bagaikan roda kehidupan, dimana adakalanya

suatu produk hidup dan berkembang, ada kalanya suatu produk mati. Maka dari itu di perlukan

manajemen proyek yang di tujukan supaya kita dapat membagi dan mengaturnya,

menginvestasikannya, dll. Tahap – tahap ini di analogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus

perkembangan produk yang terbagi :

- Tahap Konsepsi

- Tahap Perencanaan

- Tahap Eksekusi

(7)

KONSEPSI

Dalam konsepsi di bagi menjadi 2 yaitu Inisiasi proyek yang artinya proyek dimulai saat

ditemukannya suatu masalah dan kesempatan atau kebutuhaan oleh user. Dengan kata lain kalau

user memiliki ide. Dan kelayakan proyek yang artinya meninvestigasikan suatu masalah pada

proyek dan mendalami hal itu lebih detail.

Permintaan Proposal

Permintaan proposal atau sering di sebut dengan Request For Proposal (RFP) di kirim

kepada pihak – pihak terkait yang di punyai perusahaan. Dalam RFP ini banyak yang di tentukan

yakni tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performasi dan batasan ongkos serta jadwal.

Tapi ada juga proposal dikirim tanpa adanya RFP, di tinjau jika user melihat sebuah peluang dan

menguntungkan kedua belah pihak, maka user akan langsung kirim proposalnya tanpa harus

menggunakan RFP.

Proposal Proyek

Tujuan pembuatan proposal proyek yakni untuk memudahkan sistematika dan

perancangan serta jalannya sebuah proyek. Secara ringkas dapat di simpulkan proposal proyek

harus berisi sebagai berikut :

- Surat pengantar

- Ringkasan eksklusif

- Bagian teknis

- Manfaat dan keuntungan

- Jadwal

- Bagian keuangan

- Bagian legal

(8)

Dengan adanya kualifi diatas sudah menunjukkan bahwa proposal tersebut sudah lengkap

dan memenuhi standart.

Pemilihan Proposal

Hal ini menjadi sangat vital, Karen kita harus memilih/menseleksi proposal yang akan

kita buat. Syarat tersebut harus berdasarkan yang di tetapkan oleh RFP, syarat tersebut meliputi :

- Aspek hokum

- Bidang pekerjaan

- Aspek finasial

Kriteria ini biasanya tergantung pada jenis proyeknya, dalam proyek konsultasi misalnya

mungkin setiap metodologi dan personel akan mempunyai bobot lebih di banding kriteria lain.

Masing - masing kriteria bisa diberi bobot dan nilai. Proposal yang mempunyai total

jumlah bobot dikalikan dengan nilai dari setiap poin penilaian akan mendapatkan prioritas

utama.

TAHAP PERENCANAAN

Penyiapan rencana proyek secara detail dan menentukan spesifikasi proyek secara rinci.

Isi rencana proyek biasanya terdiri dari :

(9)

- Anggaran dan sistem pengendalian biaya

- Work Breakdown Structure secara rinci

- Bagian - bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan - kemungkinan yang akan muncul.

- Rencana sumber daya manusia dan pemakaian sumber daya lain.

- Rencana pengujian hasil proyek

- Rencana dokumentasi

- Rencana peninjauan pekerjaan

- Rencana pelaksanaan hasil proyek

Di samping pembuatan rencana, masuk dalam tahap ini adalah penentuan spesifikasi

produk yang dibuat dalam proyek ini. Ada dua macam spesifikasi, kebutuhan user dan kebutuhan

proyek.

TAHAP EKSEKUSI

Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan - pekerjaan seperti: desain,

pengembangan, pengadaan, konstruksi/ produksi, pelaksanaan. Tergantung pada jenis proyek,

kegiatan konstruksi bisa juga berupa kegiatan produksi. Secara umum proyek yang mempunyai

hasil akhir berupa produk fisik akan mempunyai kegiatan eksekusi dm1 operasi, yaitu

penyerahan hasil kepada user. Pada tahap ini campur tangan user sudah sangat kecil, porsi

pengambilan keputusan lebih banyak di tangan pelaksana proyek.

TAHAP OPERASI

Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai lalu user mulai mengoperasikan hasil

proyek tersebut, tetapi ini tergantung juga pada jenis proyek. Jadi hanya proyek dengan hasil

akhir berupa produk fisik yang mempunyai tahap ini. Jika user menghendaki perubahan maka

perbaikan sistem menjadi proyek baru yang akan mengikuti siklus mulai dari awal lagi. untuk

nilai – nilai proyek di bawah nilai harga tertentu suatu instansi tidak melakukan lelang terbuka,

(10)

ORGANISASI PROYEK

PENDAHULUAN

Jika suatu perusahaan mulai berkembang biasanya perusahaan tersebut akan memulai

eksapansi, baik ekspansi lahan perusahaan, penambahan SDM, dll. Dengan hal perusahaan

berkembang pasti banyak yang akan berubah baik kondisi lingkungan, tingkat persaingan,

teknologi dan bahkan strukurnya itu sendiri. Namun banyak cara untuk menyusun struktu

organisasi, yakni :

- Berdasarkan produk

- Berdasarkan lokasi

- Berdasarkan proses

- Berdasarkan pelanggan

- Berdasarkan fungsi

Dalam bab ini kita akan membahas lebih lanjut bagaimana cara mengorganisasikan

sebuah proyek.

PROYEK SEBAGAI BAGIAN DARI ORGANISASI FUNGSIONAL

Organisasi fungsional membagi departemennya berdasarkan fungsi - fungsi yang

dilakukan bagian yang ada. Di sini kita mengenal fungsi pemasaran, fungsi personalia, fungsi

produksi, fungsi keuangan dan sebagainya, bergantung pada kebutuhan perusahaan untuk

(11)

Adanya keuntungan menggunakan struktur diatas yaitu :

- Adanya fleksibelitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan.

- Orang – orang dengan keahlian tertentu bias di tugaskan di banyak proyek yang berbeda.

- Sedangkan orang yang memiliki keahlian yang berbeda di tempatkan pada suatu

kelompok dengan keahliannya masing – masing untuk memecahkan masalah.

- Devisi fungsional bisa menjadi basis bagi kelangsungan teknologi. Adapun kekurangannya yaitu :

- Klien bukan menjadi perhatian utama/

- Devisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas khusus..

- Motivasi orang yang di tempatkan di proyek cenderung lemah

Pada gambar diatas dapat di simpulkan bahwa proyek melekat pada unit fungsional yang

(12)

Sedangkan gambar ini menjelaskan bahwa Proyek di pimpin oleh coordinator proyek.

ORGANISASI PROYEK MURNI

Proyek ini adalah proyek yang terpisah dari proyek induk, memiliki semuanya sendiri

dan tidak ada keterikatan. Pimpinan dalam hal ini manajer proyek bisa melakukan pembangunan

sumber daya. Dari luar berupa sub kontraktor atau supplier selama sumber daya itu tidak

bersedia atau tidak bisa dikendalikan dalam organisasi. Beberapa organisasi induk memberikan

petunjuk administrasi, keuangan, personalia dan prosedur kontrol secara detail. Sementara yang

(13)

Kelebihan dari struktur organisasi adalah :

- Semua anggota tim proyek secara langsung bertanggung jawab terhadap manajer

proyek.

- Jika ada proyek yang berturut – turut, organisasi ini bisa di manfaatkan oleh para ahli

- Cukup simple sehingga mudah di gunakan.

- Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek

- Karena kewenangan terpusat, maka keputusan lebih cepat

Kekurangan dari struktur organisasi adalah :

- Jika proyek sudah selesai, timbul masalah bagaimana proyek tersebut berjalan.

- Ketidakkonsistenan prosedur

- Prosedur ini akan menambah banyak biaya

ORGANISASI MATRIX

Merupakan organisasi yang menggabungkan kelebihan – kelebihan yang dipunyai

organisasi dan menghindarkan kekurangan yang ada.

Contoh organisasi proyek yang melekat pada organisasi induk dengan struktur matriks.

Dalam contoh ini, perusahaan induk mempunyai dua proyek yang dikelola di bawah divisi

(14)

MEMILIH ORGANISASI PROYEK

Bagaimana suatu bentuk organisasi bisa dipilih, sulit diterangkan bahkan oleh praktisi

senior sekalipun. Pilihan sangat dipengaruhi situasi dan kadang - kadang bersifat intuitif. Namun

secara umum dapat diberikan kriteria - kriteria yang mendasari pemilihan bentuk ini :

- Frekuensi adanya proyek baru.

- Berapa lama proyek berlangsung.

- Ukuran proyek.

- Kompleksitas hubungan.

Kriteria - kriteria lain sebagai pertimbangan pemilihan bentuk organisasi adalah

(15)

TIM PROYEK

PENDAHULUAN

Tim proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek.

Tim inti sering disebut juga dengan project office. Project office menunjukkan dua pengertian,

tempat fisik dimana tim proyek berkumpul dan seluruh staf pendukung manajer proyek. Ada

beberapa jabatan penting dalam project office selain manajer proyek ( MP). Yang pertama kita

akan membahas mengenai manajer proyek.

MANAJER PROYEK Peran Manajer Proyek

Manajer Proyek sangat penting dan menjadi sentral, di mana tanpa adanya MP maka

tidak akan ada manajemen proyek. Peran yang dimiliki seorang MP adalah sebagai integrator,

komunikator, pembuat keputusan, motivator, enterpreneur dan agen perubahan harus menyaring ,

mengolah meringkas dan menyampaikan informasi untuk memastikan bahwa semua orang

yang punya peran dalam proyek meng etahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan

anggaran, jadwal kebutuhan dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai dengan peran yang

dipunyai. Manajer proyek adalah juga seorang enterpreneur yang harus berusaha untuk

melakukan pengadaan dana, fasilitas dan orang agar proyek bisa berjalan. Dia harus mampu

mendapatkan orang yang terbaik dari unit fungsional dengan melakukan negosiasi dengan para

manajer fungsional.

Tanggung Jawab Manajer Proyek

Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah:

1. Merencanakan kegiatan - kegiatan dalam proyek, tugas - tugas dan hasil akhir, termasuk

pemecahan pekerjaan, penjadwalan dana penganggaran.

2. Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang - orang dalam tim proyek.

Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.

3. Memonitor status proyek.

(16)

5. Titik temu dari para kunstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.

6. Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.

7. Merekomendasikan penghentian proyek atu pengerahan kembali sumber daya bila tujuan

tidak tercapai.

KOMPETISI DAN ORIENTASI MANAJER PROYEK

Latar belakang yang luas juga perlu dipunyai oleh seorang manajer proyek. Semakin

tinggi perbedaan antara area fungsional, lebih terbuka terjadinya konflik dan semakin sulit untuk

menyatukan mereka. Untuk itu manajer proyek perlu mengetahui segala sesuatu seperti

bagaimana teknik mereka, prosedur, dan kontribusinya terhadap proyek. Seorang manajer proyek

juga harus menjadi komunikator. Dia harus pandai menyampaikan sesuatu pesan sekaligus

mendengarkan orang lain bicara. Selain itu ia juga harus bekerjasama dengan orang lain serta

menerima masukan.

Otoritas

Ada dua macam otoritas: otoritas legal dan otoritas karismatik. Yang pertama mengacu

pada hal - hal yang tertulis yang ditetapkan dalam uraian pekerjaan (job description) seseorang.

Ini berkaitan dengan pendelegasian kekuasaan, hirarki pelaporan, dan pengendalian sumberdaya.

Dalam hal ini kemampuan mempengaruhi bisa timbul bukan karena otoritas legal yang dimiliki

seseorang, tetapi timbul karena pengetahuan dan kepribadian yang dimiliki orang - orang dengan

pengetahuan yang dimilikinya bisa mempengaruhi orang lain tanpa harus 16ember perintah.

Memilih Manajer Proyek

Ada empat kategori kualifikasi yang harus dipunyai untuk menjadi seorang Manajer

Proyek yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:

- Karakteristik Personal

- Keterampilan Perilaku

- Keterampilan Bisnis

(17)

ANGGOTA TIM PROYEK

Dalam sebuah proyek terdapat beberapa anggota, yang terdiri dari :

- Project Controller yang bertugas untuk membantu manajer proyek dalam

perencanaan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi proyek tersebut.

- Project Accountant yang bertugas mengatur financial manajer proyek, menyiapkan

estimasi biaya yang akan di keluarkan dalam sebuah proyek. Dan mampu mengatasi

masalah – masalah financial dalam proyek.

- Costumer Liason yang bertugas untuk mengatasi masaah klien dan perwakilan dari

klien.

- Project Koordinator bertugas sebagai merencanakan, mengkoordinator jalannya

sebuah produksi

- Manajer Lapangan bertugas mengawasi pemasangan, pengujian, pemeliharaan sebuah

proyek itu sendiri.

- Quality Supervisor bertugas untuk mengecek kualitas proyek tersebut apakah layak

untuk konsumen atau tidak

PERAN LAIN DI LUAR TIM PROYEK Manager Progam

Perusahaan perlu juga menempatkan orang untuk mengkoordinasikan para manajer

proyek ini. Peran ini bisa dinamakan manajer program atau direktur proyek dengan peranan

sebagai berikut :

- Mengawasi kegiatan dari seluruh proyek.

- Memastikan bahwa proyek berjalan dengan semestinya

- Meski dalam proyek terdapat perubahan, tapi tetap memperhatikan target yang di

tetapkan

- Membantu dalam mengembangkan kebijakan – kebijakan.

(18)

Manajemen Proyek

Manajemen puncak bertanggung jawab untuk mensukseskan pelaksanaan manajemen

proyek. Sehingga ada beberapa tugas yang harus di kerjakannya.

- Merencanakan dan memberikan dukungan

- Menjabarkan tujuan – tujuan yang akan digunakan

- Menentukan lingkup dan batasan tanggung jawab

PERENCANAAN PROYEK

PENDAHULUAN

Tingkat keberhasilan suatu proyek dapat di tinjau dari berbagai aspek, salah satunya yaitu

perencanaan yang matang dan bulat yang bisa menghasilkan kesuksesan dan keuntungan dalam

sebuah proyek itu sendiri. Dalam bab ini akan di bahas secara dalam mengenai perencanaan

dalam sebuah proyek bagaimana proyek tersebut bisa sukses. Yang menjadi lingkup pekerjaan

selama proses perencanaan dan pengendalian proyek adalah :

- Sebelum proyek mulai

- Selama proyek

- Jika ada perbedaan antara yang direncana kan dan yang terjadi sebenarnya, tindakan koreksi perlu dilakukan, dan estimasi biaya dan waktu bisa diperbarui.

TAHAP – TAHAP PERENCANAAN PROYEK Langkah - langkah perencanaan meliputi :

- Penentuan tujuan proyek dan kebutuhan-kebutuhannya.

- Pekerjaan - pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek haruslah diuraikan dan didaftar.

- Organisasi proyek dirancang untuk menentukan departemen

- Jadwal untuk setiap aktivitas pekerjaan dibuat

- Sebuah rencana anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan dipersiapkan

(19)

RENCANA PROYEK INDUK

Tujuan dalam pembuatan rencana proyek yaitu untuk memberikan petunjuk kepada

manajer dan tim proyek selama siklus hidup proyek, untuk memberitahukan mengenai

sumberdaya apa yang diperlukan, kapan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan, dan

memungkinkan mereka mengukur kemajuan yang telah dibuat dan keterlambatan yang terjadi.

Rencana proyek ini memiliki beberapa point yakni :

- Deskripsi proyek

- Manajemen dan Organisasi

- Bagian teknis

Pada hal diatas terdapat penjabarannya sendiri, namun setelah point – point diatas

terlaksana adakalahnya kita melakukan langkah selanjutnya yaitu merancangkan alat – alat

perencanaan. Alat – alat tersebut terdiri dari :

- Work Break Down Structure kegiatan menguraikan pekerjaan proyek menjadi

pekerjaan - pekerjaan kecil)

- Matriks Tanggung Jawab bertujuan untuk menentukan organisari proyek

- Gantt Charts untuk menunjukkan jadwal indifidu proyek

(20)

PENDEFISIAN PEKERJAAN

Tujuan proyek di artikan secara lebih operasional untuk menentukan elemen – elemen

pekerjaan secara detail. Hal itu perlu di definisikan lebih mendalam agar mengetahui apa maksud

dan tujuannya. Sebagai contoh ada Work Breakdown Structure, yang bertujuan untuk

memecahkan suatu masalah lebih mudah dalam pembuatan jadwalnya. Seperti contoh pada

gambar di bawah ini.

MATRIKS TANGGUNG JAWAB

Pada materi ini mengenai sebuah tanggung jawab, sebagai contoh dalam suatu proyek

pihak A bertanggung jawab dalam menangani hal A, nanti ada lagi pihak B bertanggung jawab

dalam hal B. Pertemuan kolom dan baris menunjukkan tingkat tanggung jawab yang dimiliki

orang yang bersangkutan terhadap tugas yang ada. Dengan matriks ini lebih mudah dilihat

apakah masih ada pekerjaan yang terlewati (tanpa penanggung jawab) . Selain itu juga bisa

(21)

Gambar

gambar di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

penting, bahwa sebuah Program Studi didirikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan agar memiliki kompetensi dalam bidang ilmu tertentu (spesifik) dan sesuai dengan jenjang

Pada butir soal nomor 5 aspek menguraikan ide matematika mahasiswa dalam mengukur kesalahan konsep menjawab dengan benar, menjawab tidak lengkap dan ada mahasiswa

Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan bidang studi IPA adalah Abdul Basit, S.Pd. Beliau merupakan guru yang sangat sabar dan interaksi antara guru dengan peserta

Berdasarkan penelitian di atas, maka dibuatlah sistem pendukung keputusan yang diharapkan berfungsi untuk membantu pihak JSC (Jakarta Smart City) untuk melakukan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Penentuan atribut ini berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dalam kasus prediksi mahasiswa yang selanjutnya divalidasi oleh bagian Akademik

Intisari: Dalam makalah ini diuraikan secara kronologis statistika bagi sistem zarah, dari statistika Maxwell-Boltzmann yang merupakan bentuk statistik bagi sistem zarah

dan permasalahan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya karyawan memiliki perilaku dan sikap kerja yang diharapkan ada dalam organisasi untuk