33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini
dilakukan untuk memecahkan pembelajaran dikelas. Tujuan dari adanya penelitian
ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang telah dirancang dari rencana
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, evaluasi, sampai pada refleksi. Dalam
penelitian ini, menggunakan jenis kolaboratif, artinya peneliti bekerjasama dengan
guru kelas.
Rancangan model ini menggunakan penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan
Taggart, yaitu yang berbentuk spiral dari siklus satu kesiklus berikutnya. Setiap
siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi). Berikut ini adalah gambar siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas.
Gambar 3.1 Gambar Prosedur Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV SD Rajawali Juwana yang dilaksanakan
pada semester II Tahun 2014/2015, yaitu pada bulan April 2015. Adapun
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Waktu Kegiatan
Februari 2015 Observasi
Maret 2015 Persiapan instrument
April 2015 Melaksanakan siklus I dan II
a. Siklus I: pertemuan I, II dan III. b. Siklus II: pertemuan I
April 2015 a. Pengumpulan dan evaluasi penelitian. b. Penyusunan laporan penelitian.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Rajawali
Juwana. Yang berjumlah 30 siswa, 13 laki-laki dan 17 perempuan.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel:
1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi, dalam hal ini
adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
berbantuan peta harta karun.
2. Variabel terikat (Y), adalah variabel yang dipengaruhi, dalam hal ini
adalah daya kreativitas dan hasil belajar matematika.
3.3 Prosedur Penelitian
Rencana tindakan dalam penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (Dua)
siklus dan direncanakan akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Siklus I Pertemuan I 1. Perencanaan (planning)
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
b) Media yang digunakan adalah peta harta karun.
c) Menyusun lembar observasi.
d) Menyampaikan ide yang terkandung dalam penelitian kepada kepala
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian.
2. Tindakan (action)
a) Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan
mengenai pembelajaran yang akan diajarkan.
b) Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas pemecahan
masalah dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi
yang akan diajarkan.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, bahan yang dibutuhkan dan
prosedur yang harus dilakukan.
d) Menjelaskan topik permasalahan yang akan dipelajari.
e) Membagi siswa dalam kelompok dan pembagian tugas pada setiap
kelompok.
f) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan pemecahan masalah
melalui lembar tugas.
g) Membagi peta harta karun yang berisi petunjuk pemecahan masalah.
h) Meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah, penemuan data, hipotesis dan pemecahan masalah.
i) Meminta setiap kelompok membuat laporan pada lembar tugas.
j) Meminta perwakilan setiap kelompok untuk membacakan hasil
diskusi dan teman kelompok yang lain menyimak.
k) Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
l) Meminta siswa membuat rangkuman hasil eksperimen dan
proses-proses yang dilakukan.
m) Melakukan observasi pada pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
n) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Matematika yang
bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung.
o) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi (observasing)
Observasi pada siklus I diamati 2 observer. Pengamat 1 mengamati
dalam menerapkan pembelajaran, dengan penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan peta harta karun. Pengamat 2 mengamati
siswa dan perhatian dipusatkan pada daya kreativitas dan hasil belajar siswa.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada
siklus I dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan
observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil
evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru.
Hasil refleksi dari siklus I digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan
merencanakan siklus/ pertemuan berikutnya apabila peneliti merasa belum
adanya peningkatan seperti yang diharapkan.
b. Siklus I Pertemuan II 1. Perencanaan (planning)
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
b) Media yang digunakan adalah peta harta karun.
c) Menyusun lembar observasi.
d) Menyampaikan ide yang terkandung dalam penelitian kepada kepala
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian.
e) Observasi.
2. Tindakan (action)
a) Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan
mengenai pembelajaran yang akan diajarkan.
b) Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas pemecahan
masalah dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi
yang akan diajarkan.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, bahan yang dibutuhkan dan
prosedur yang harus dilakukan.
d) Menjelaskan topik permasalahan yang akan dipelajari.
e) Membagi siswa dalam kelompok dan pembagian tugas pada setiap
f) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan pemecahan masalah
melalui lembar tugas.
g) Membagi peta harta karun yang berisi petunjuk pemecahan masalah.
h) Meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah, penemuan data, hipotesis dan pemecahan masalah.
i) Meminta setiap kelompok membuat laporan pada lembar tugas.
j) Meminta perwakilan setiap kelompok untuk membacakan hasil
diskusi dan teman kelompok yang lain menyimak.
k) Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
l) Meminta siswa membuat rangkuman hasil eksperimen dan
proses-proses yang dilakukan.
m) Melakukan observasi pada pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
n) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Matematika yang
bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung.
o) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi (observasing)
Observasi pada siklus I diamati 2 observer. Pengamat 1 mengamati
jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru
dalam menerapkan pembelajaran, dengan penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan peta harta karun. Pengamat 2 mengamati
siswa dan perhatian dipusatkan pada daya kreativitas dan hasil belajar siswa.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes.Refleksi pada
siklus I dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan
observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil
evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru.
Hasil refleksi dari siklus I pertemuan II digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan merencanakan siklus/ pertemuan berikutnya apabila peneliti
c. Siklus I Pertemuan III 1. Perencanaan (planning)
a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
model Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
b) Media yang digunakan adalah peta harta karun.
c) Menyusun lembar observasi.
d) Menyampaikan ide yang terkandung dalam penelitian kepada kepala
sekolah tempat dilaksanakannya penelitian.
e) Observasi.
2. Tindakan (action)
a) Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan
mengenai pembelajaran yang akan diajarkan.
b) Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas pemecahan
masalah dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi
yang akan diajarkan.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, bahan yang dibutuhkan dan
prosedur yang harus dilakukan.
d) Menjelaskan topik permasalahan yang akan dipelajari.
e) Membagi siswa dalam kelompok dan pembagian tugas pada setiap
kelompok.
f) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan pemecahan masalah
melalui lembar tugas.
g) Membagi peta harta karun yang berisi petunjuk pemecahan masalah.
h) Meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah, penemuan data, hipotesis dan pemecahan masalah.
i) Meminta setiap kelompok membuat laporan pada lembar tugas.
j) Meminta perwakilan setiap kelompok untuk membacakan hasil
diskusi dan teman kelompok yang lain menyimak.
l) Meminta siswa membuat rangkuman hasil eksperimen dan
proses-proses yang dilakukan.
m) Melakukan observasi pada pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
n) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Matematika yang
bertugas sebagai observer selama proses penelitian berlangsung.
o) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi (observasing)
Observasi pada siklus I diamati 2 observer. Pengamat 1 mengamati
jalannya proses pembelajaran dan perhatian dipusatkan pada kegiatan guru
dalam menerapkan pembelajaran, dengan penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan peta harta karun. Pengamat 2 mengamati
siswa dan perhatian dipusatkan pada daya kreativitas dan hasil belajar siswa.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes.Refleksi pada
siklus I dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan
observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil
evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru.
Hasil refleksi dari siklus I pertemuan III digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan merencanakan siklus/ pertemuan berikutnya apabila peneliti
merasa belum adanya peningkatan seperti yang diharapkan.
d. Siklus II Pertemuan I
Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I, maka perencanaan pada
siklus II adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
a) Mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I.
b) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
2. Tindakan (action)
Pelaksanaan program tindakan siklus II yang mengacu pada identifikasi
masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan
masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
a) Melakukan apersepsi yaitu dengan mengajukan pertanyaan mengenai
pembelajaran yang akan diajarkan.
b) Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas pemecahan
masalah dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang
akan diajarkan.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, bahan yang dibutuhkan dan
prosedur yang harus dilakukan.
d) Menjelaskan topic permasalahan yang akan dipelajari.
e) Membagi siswa dalam kelompok dan pembagian tugas pada setiap
kelompok.
f) Diskusi pengarahan tentang cara pelaksanaan pemecahan masalah
melalui lembar tugas.
g) Membagi peta harta karun yang berisi petunjuk pemecahan masalah.
h) Meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
penemuan data, hipotesis dan pemecahan masalah.
i) Meminta setiap kelompok membuat laporan pada lembar tugas.
j) Meminta perwakilan setiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi
dan teman kelompok yang lain menyimak.
k) Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran.
l) Meminta siswa membuat rangkuman hasil eksperimen dan proses-proses
yang dilakukan.
m) Melakukan evaluasi.
n) Melakukan observasi pada pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
o) Melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Matematika yang
p) Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi (observasing)
Observasi pada siklus II diamti 2 observer. Observasi pada penelitian ini
dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun,
melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat
semua hal-ha; penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung,
dan menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada
siklus II dilaksanakan segera setelah tahap implementasi atau tindakan dan
observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data
maupun hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang
dilakukan guru. Hasil refleksi dari siklus II ini diharapkan dapat memenuhi
indicator penelitian yang ditetapkan, daya kreativitas dan hasil belajar
Matematika siswa kelas IV SD Rajawali Juwana dapat meningkat.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi dilakukan oleh peniliti dan observer bertujuan untuk
mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun serta
mengamati segala aktivitas-aktivitas yang dilakukan di kelas pada saat
pembelajaran berlangsung. Selain itu, observasi juga bertujuan untuk
menganalisis daya kreativitas pemecahan masalah matematika. Observasi
dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disusun.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu mengukur hasil belajar
pilihan ganda. Tes berupa soal-soal dalam setiap pertemuan pada suatu siklus,
latihan-latihan dan lembar kegiatan siswa (LKS). Tes berisi pertanyaan yang
terikat dengan materi yang telah dipelajari.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh
dari observasi dan pelaksanaan penelitian. Data yang diperoleh dari studi
dokumentasi berupa hasil jawaban beberapa siswa yang memberikan
gambaran secara konkret daya kreativitas pemecahan masalah matematika
sudah tampak setelah diterapkannya pembelajaran dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti dalam memperoleh data siswa yang memiliki daya kreativitas dan
terhadap hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi dan soal evaluasi
a. Lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran matematika melalui
model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta
karun.
Lembar Observasi digunakan untuk mengamati proses pelaksanaan
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Problem Based
Learning berbantuan peta harta karun. Lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan terhadap
aktivitas guru selama pembelajaran serta untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning
berbantuan peta harta karun yang berlangsung dikelas. Lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran berisi pernyataan-pernyataan yang terkait
keterlaksanaan pembelajaran dengan memberikan nilai 1-5. Keterangan: 5=
sangat baik, 4= baik, 3= cukup, 2= kurang dan 1= sangat kurang. Adapun
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator
Kegiatan awal Membangun suasana agar siswa siap belajar
a. Kemampuan guru menyiapkan mental siswa,
b. Kemampuan
meyiapkan ruang, alat dan mdia yang akan digunakan dalam kegiatan.
Membangun pandangan awal terhadap materi yang akan dipelajari
a. Melakukan apersepsi berdasarkan materi sebelumnya.
Membangun kesadaran siswa terhadap pentingnya materi
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Memberikan motivasi Kegiatan inti Menggali pengalaman yang telah
dimiliki siswa
a. Menggali pengenalan macam-macam, bentuk bangun ruang yang telah dimiliki siswa.
Mengelaborasi pengalaman yang telah dimiliki dengan materi yang akan dipelajari menggunakan model problem based learning
a. Menyampaikan sebuah masalah mengenai sifat-sifat bangun ruang.
b. Mengorganisasi cara menemukenali sifat-sifat bangun ruang. c. Membagikan peta
harta karun dan LKS d. Menjelaskan petunjuk
penyelesaian secara
pembelajaran sesuai dengan tujuan pelajaran Kegaiatan akhir Menyimpulkan hasil pembelajaran
sesuai dengan tujuan pelajaran
a. Mengajak siswa membuat kesimpulan Merefleksikan pengalaman
pembelajaran dan tindak lanjut
a. Memberikan tindak lanjut.
Kemampuan
melaksanakan penilaian
Ketersediaan alat penilaian formatif
b. Lembar observasi daya kreativitas siswa dalam pemecahan masalah
matematika.
Lembar observasi daya kreativitas siswa dalam pemecahan masalah
matematika digunakan untuk mengetahui daya kreativitas siswa dalam
pemecahan masalah matematika pada saat pembelajaran dengan model
pembelajaran Problem Based Learning berbantuan peta harta karun.
Pengamat mengamati siswa secara langsung selama proses pembelajaran.
Lembar observasi kreativitas dan hasil belajar siswa terhadap pemecahan
masalah matematika terdiri dari beberapa indikator yang terkait dengan daya
kreativitas dan hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah. Indikator
dibuat sesuai aspek kreativitas dan hasil belajar siswa pemecahan masalah
matematika. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Tahapan Kegiatan Aspek yang diamati Indikator
Kegiatan awal Pra pembelajaran Berpikir kreatif pada kegiatan pra pembelajaran.
Apersepsi Berpikir kreatif pada kegiatan apersepsi.
Kegiatan inti Eksplorasi Berpikir kreatif pada kegiatan
eksplorasi.
Elaborasi a. Berpikir kreatif dalam
diskusi kelompok.
b. Berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah pada LKS.
Konfirmasi Berpikir kreatif dalam presentasi hasil diskusi.
Kegiatan akhir Kesimpulan Berpikir kreatif dalam membuat
kesimpulan.
c. Lembar Soal Evaluasi
Lembar soal evaluasi yang diberikan kepada siswa pada akhir
pembelajaran siklus I pertemuan III dan siklus II pertemuan II. Soal-soal yang
diberikan berfungsi untuk mengetahui berapa besar tingkat kemampuan yang
dimiliki siswa untuk memahami materi pelajaran. Selain itu, untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
Problem Based Learning berbantuan peta harta karun. Kisi-kisi soal yang
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No Item
8. Memahami
1. Menjelaskan macam-macam bangun ruang sederhana.
1
2. Menguraikan sifat-sifat kubus. 7, 8 3. Menentukan sifat-sifat kubus. 2, 5, 20 4. Menyimpulkan pengertian kubus. 12 5. Menguraikan sifat-sifat balok. 10, 16
6. Menentukan sifat-sifat balok. 3, 6 7. Menyimpulkan pengertian balok. 9 8. Menguraikan sifat-sifat tabung. 11 9. Menentukan sifat-sifat tabung. 13, 19 10. Menguraikan sifat-sifat kerucut. 4, 15 11. Menentukan sifat-sifat kerucut. 3, 18 12. Menguraikan sifat-sifat bola. 14 13. Menentukan sifat-sifat bola. 17
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator No Item
8. Memahami
1. Menjelaskan pengertian jaring-jaring
5
2. Menjelaskan pengertain jaring-jaring balok
6
3. Menjabarkan jaring-jaring balok
2, 4, 10, 13, 15, 17, 18, 20 4. Menjelaskan pengertian
jaring-jaring kubus
7
5. Menjabarkan jaring-jaring kubus.
1, 3, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 19
3.5 Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil jika penerapan pembelajaran dengan
model Problem Based Learning berbantuan peta harta karun berjalan dengan
baik berdasarkan standar kompetensi sekolah sehingga daya kreativitas dan
hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika meningkat.
Dengan melihat latar belakang permasalahan untuk meningkatkan daya
kreativitas dan hasil belajar siswa, maka dipergunakan indikator sebagai
1. Peneliti memberi target nilai rata-rata ≥4 dan per item ≥3 untuk kegiatan
guru menggunakan model Problem Based Learning berbantuan peta
harta karun dalam pembelajaran matematika dari rentangan 1-5.
2. Penelitian berhasil jika 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥4 dan
per item 3 untuk daya kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
menggunakan model Problem Based Learning berbantuan peta harta
karun. Dari rentangan 1-5.
3. Ketuntasan belajar siswa , peneliti memberi target 80% dari jumlah siswa
dan memperoleh nilai diatas 68 sesuai dengan KKM dari rentangan
1-100.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi,
hasil tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan
di analisis adalah berbentuk kata-kata (deskripsi kualitatif) dan berbentuk
angka-angka (deskripsi kuantitaif). Untuk keperluan analisis data kualitatif
diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data
kuantitatif diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda.
Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara
menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut:
1. Menghitung nilai:
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 x 100
2. Menghitung rata – rata nilai:
Untuk menghitung rata-rata nilai menggunakan rumus:
𝑥𝑖 =∑ 𝑥𝑁
Keterangan :
3. Menghitung ketuntasan belajar klasikal
Prosentase = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% pupulasi kelas telah
tuntas belajar.
4. Mengukur penguasaan guru dalam pembelajaran
Berdasarkan 20 item butir pengamatan maka digunakan rumus sebagai
berikut:
Nilai = ∑𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
38
Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus I digunakan rumus
berikut:
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 1−3 3
Untuk mengukur penguasaan guru dalam siklus II digunakan rumus
berikut:
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 1−2 2
Dengan kriteria nilai:
1 : sangat kurang
2 : kurang
3 : cukup
4 : baik
5 : sangat baik
5. Mengukur daya kreativitas siswa dalam pembelajaran
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 6
Untuk mengukur daya kreativitas siswa dalam pembelajaran siklus I
digunakan rumus berikut:
Nilai = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 1−3 3
Untuk mengukur daya kreativitas siswa dalam pembelajaran siklus II
digunakan rumus berikut:
Dengan kriteria nilai:
1 : sangat kurang
2 : kurang
3 : cukup
4 : baik
5 : sangat baik
3.7 Validitas dan Reabilitas
Menurut Sugiyono (2012: 348) Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Menurut Sugiyono (2012: 349) Instrumen reliabel adalah instrument yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Realibitas merupakan syarat untuk pengujian
validitas instrument. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel
dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi
valid dan reliabel. Maka dapat dikatakan bahwa valid dan reliabel merupakan
syarat mutlak mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Pengujian validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II
dengan menggunakan aplikasi software SPSS 20 dengan cara
Analyze-Scale-Reliability Analysis. Kemudian untuk mengetahui item soal valid atau tidak
dapat dilihat dengan hanya melihat output dengan r tabel berdasarkan berapa
banyak koresponden yang digunakan. Pada penelitian ini koresponden untuk
menguji validitas soal sebanyak 30 orang maka melihat nilai r pada tabel
yang sesuai dengan N=3- dan taraf signifikan 5%, maka didapatkan nilai
0,361. Jadi item soal valid jika nilainya ≥0,361.
Pada siklus I melalui uji validitas soal, dengan 25 butir soal didapatkan
hasil 20 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi
nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 dan 23.
Sedangkan soal yang tidak valid nomor 1, 11, 22, 24 dan 25. Berikut output
Tabel 3.6 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 3.7 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.951 20
Pada siklus II melalui uji validitas soal dengan 25 butir soal didapatkan hasil
20 valid dan 5 soal tidak valid. Adapun butir soal yang valid meliputi nomor 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23dan 24. Sedangkan soal
yang tidak valid nomor 9, 11, 12, 14 dan 25. Berikut output pengujian validitas
Tabel 3.8 Hasil Validitas Soal Evaluasi Siklus II
Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 10.7667 46.875 .899 .951
soal2 10.5667 50.530 .428 .957
soal3 10.7333 47.168 .865 .951
soal4 10.7667 47.289 .835 .952
soal5 10.7000 48.148 .727 .953
soal6 10.7333 49.444 .520 .956
soal7 10.8333 48.075 .709 .954
soal8 10.8667 47.982 .725 .953
soal9 10.9667 49.620 .503 .956
soal10 10.7667 46.875 .899 .951
soal11 10.7667 46.875 .899 .951
soal12 10.8000 48.855 .595 .955
soal13 10.8667 48.533 .643 .955
soal14 10.5667 50.047 .510 .956
soal15 10.7333 47.168 .865 .951
soal16 10.7000 48.148 .727 .953
soal17 10.7333 49.444 .520 .956
soal18 10.8667 47.982 .725 .953
soal19 10.8333 48.971 .577 .955
soal20 10.7667 46.875 .899 .951
Tabel 3.9 Hasil Reabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items