• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "View of ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, Volume 4, No. 1. Januari 2018 ISSN: 2407-8840 (print) ISSN: 2580-9253 (online)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 80 ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

Slamet Mulyadi

SDN Togubeng 2 Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan ozen_boyz@yahoo.co.id

ABSTRACT

Lack of understanding of the material and cannot link the problem to the mathematical model causes the mistakes made by the students while working on the essay. This study aimed to describe the type of student error in solving geometry essay of gender difference. Type of this study is descriptive qualitative research. The result of the research showed the type mistakes of male and woman student in solving geometry essay include : 1) fact, ie: wrote down incomplete information from the problem, wrong in writing the unit of surface area of the beam. 2) Concept, ie: students were wrong in understanding the concept of unit, wrong in understanding the concept of the beam. 3) Principle, ie: the student is wrong in determining the final answer, the student didn’t write the conclusion at the end of the solution, wrong in using the surface beam surface formula. 4) Operation, ie: students made error in calculating.

Keywords: Error, Gender, Geometry.

ABSTRAK

Kurangnya pemahaman pada materi serta tidak dapat mengaitkan permasalahan tersebut ke dalam model matematika menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat mengerjakan soal cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan siswa laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang ditinjau dari perbedaan gender. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Hasil dari penelitian menunjukkkan jenis kesalahan yang dilakukan subjek laki-laki dan perempuan dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang meliputi 1) Kesalahan fakta yaitu tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui dari soal, salah dalam menuliskan satuan luas permukaan balok. 2) Konsep, yaitu ; salah dalam memahami konsep satuan, salah dalam memahami konsep balok, 3) Prinsip, yaitu siswa salah dalam menetukan jawaban akhir, siswa tidak menuliskan kesimpulan di akhir penyelesaian soal, salah dalam menggunakan rumus luas permukaan balok, 4) Operasi yaitu siswa melakukan kesalahan dalam menghitung

Kata Kunci:, Bangun Ruang, Gender, Kesalahan.

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran, mata pelajaran matematika masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang standar isi telah disebut bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa

(2)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 81 bagaimana mereka menyesaikan

soal-soal matematika, baik yang berupa soal-soal cerita atau soal non cerita

Soal cerita adalah soal yang berhubungan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat dicari penyelesaiannya mengunakan kalimat dan rumus matematika. Karena soal cerita berkaitan dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu untuk menyelesaikan soal matematika dalam bentuk soal cerita tidak hanya dibutuhkan kemampuan dalam menghitung, tetapi juga kemampuan menalar dan memahami soal. Respon siswa dalam menyelesaikan soal berada pada level multistruktural, relasional dan extended abstrak (Hasan, B. 2017). Pada setiap level tersebut siswa mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan soal matematika. Kurangnya pemahaman pada materi serta tidak dapat mengaitkan permasalahan tersebut ke dalam model matematika menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa saat mengerjakan soal cerita.

Dalam menyelesaikan masalah setiap individu memiliki proses berpikir yang berbeda-beda, terutama jika dilihat dari perbedaan gender. Fakta bahwa secara umum berbagai perbedaan sosial dan biologis antara laki-laki dan perempuan itu mempengaruhi proses pembelajaran (Eric Jensen : 2008). Menurut Fredmen (dalam Oktavianti, dkk, 2016) mengemukakan bahwa anak laki-laki lebih unggul daripada anak perempuan dalam bidang aljabar, geometri, dan penalaran. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam proses berpikir individu ditinjau dari perbedaan gender.

Menurut Wijaya, dkk (2013) letak kesalahan yaitu kesalahan dalam menentukan apa yang diketahui, membuat model matematika, menyelesaikan model matematika, dan jawaban akhir, sedangkan jenis

kesalahan yang dilkukan siswa adalah kesalahan konsep, kesalahan prinsip dan operasi.

Pada materi bangun ruang menjelaskan tentang bagian-bagian bangun ruang serta rumus-rumus untuk menentukan luas dan volume. Berdasarkan pendapat dari dua siswa SMPN 2 Bangkalan, mereka mengalami kesulitan dalam menetukan bagian-bagian dari bangun ruang, mengingat, serta memahami rumus-rumus luas permukaan dan volume pada bangun ruang. Akibatnya siswa sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal terutama yang berbentuk soal cerita. Hal itu dikarenakan siswa kurang memahami materi dan konsepnya disamping itu siswa juga kurang memahami maksud dari soal yang akan diselesaikan. Penyebab yang lain yaitu kurangnya ketelitian siswa saat mengerjakan soal juga menyebabkan terjadinya kesalahan siswa.

Untuk membantu mengatasi permasalahan dalam menyelesaikan soal cerita maka perlu dilakukan analisis mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Menurut Brown dan Skow (dalam Rahmania, 2016) mengatakan bahwa analisis kesalahan telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk mengidentifikasi kesalahan matematis siswa. Dengan demikian diharapkan dapat membantu proses pengajaran atau proses perbaikan bagi siswa yang melakukan kesalahan agar dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

Analisis Kesalahan Siswa

(3)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 82 merupakan bentuk penyimpangan

terhadap sesuatu yang telah disepakati/ ditetapkan sebelumnya (Wijaya,dkk : 2013). Kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika ditandai adanya kesalahan dalam menyelesaiakan masalah matemtaika (Hasan, B. 2015). Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaiakn soal cerita, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman konsep pada suatu materi yang berakibat pada kesalahan dalam penyelesaiannya.

Dalam penelitian ini analisis kesalahan siswa merupakan penyelidikan terhadap penyimpangan - penyimpangan / kesalahan siswa dalam meyelesaikan soal cerita bangun ruang, sehingga dapat diketahui jenis kesalahan serta penyebab terjadinya penyimpangan tersebut.

Jenis-Jenis Kesalahan

Menurut Manibuy, dkk (2014) jenis kesalahan merupakan kesalahan yang berkaitan dengan objek matematika yaitu, konsep, operasi, dan prinsip. Pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang ke dalam beberapa jenis kesalahan yaitu kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi. Berikut ini indikator dari setiap jenis kesalahan siswa :

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Kesalahan Dan Deskripsinya

Kesalahan Deskripsi Fakta - Salah dalam

menuliskan simbol-simbol matematika - Salah dalam

menuliskan apa yang diketahui

- Tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui

Konsep - Salah dalam memahami konsep luas permukaan balok

- Salah dalam

memahami konsep satuan .

Prinsip - Salah dalam

menggunakan rumus luas permukaan balok

- Salah dalam

menentukan jawaban akhir

- Tidak menuliskan jawaban /

kesimpulan akhir jawaban

Operasi - Salah dalam melakukan perhitungan

Adapun faktor yang yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikankan soal cerita pada penelitian ini ditinjau dari aspek kognitif yaitu penguasaan siswa terhadap objek matematika yang berkaitan dengan soal cerita bangun ruang dan aspek nonkognitif yaitu, sikap dan cara belajar siswa

Soal Cerita

Menurut Rahardjo dan Astuti (2011), soal cerita merupakan soal yang berkaitan erat dengan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, untuk dicari penyelesaiannya menggunakan kalimat matematika yang memuat bilangan operasi hitung ( +, -, x, : ), dan relasi (=,<, >, , ). Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud soal cerita pada penelitian ini adalah Soal matematika bangun ruang yang berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesaain menggunakan kalimat matematika.

METODE

(4)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 83 data yang diperoleh pada penelitian ini

berupa data deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan pedoman wawancara. Untuk memperoleh data yang valid maka dilakukan teknik trianggulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi waktu. Adapun teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemberian TPM dan wawancara maka diperoleh data mengenai kesalahan yang dilakukan subjek laki- laki dan subjek perempuan dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang. Adapun analisis kesalahan dari subjek laki- laki dan subjek perempuan adalah sebagai berikut

1. Analisis Kesalahan Subjek Laki-Laki (SL)

a. Kesalahan Fakta

1) Salah dalam menuliskan simbol-simbol

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam menuliskan satuan luas balok. Siswa menuliskan meter saja untuk satuan luas balok , karena kurang mengerti mengenai satuan luas.

2) Salah dalam menuliskan apa yang diketahui.

Tidak melakukan kesalahan, siswa mampu menuliskan apa yang diketahui dengan benar.

3) Tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui

Melakukan kesalahan, siswa tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui. Siswa hanya menuliskan panjang, lebar, dan tinggi, siswa tidak menuliskan kapasitas yang dapat digunakan, karena kurang teliti dalam membaca soal.

b. Kesalahan Konsep

1) Salah dalam memahami konsep luas permukaan balok.

Tidak melakukan kesalahan, siswa dapat menuliskan rumus luas permukaan balok

2) Salah dalam memahami konsep satuan

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam mengubah satuan luas peti dari m ke dm2, karena siswa kurang memahami cara menyamakan satuan

c. Kesalahan Prinsip

1) Salah dalam menggunakan rumus Tidak melakukan kesalahan, siswa dapat menggunakan rumus yang tepat.

2) Salah dalam menentukan jawaban akhir

Melakukan kesalahan,siswa salah dalam menentukan hasil banyaknya cat yang dibutuhkan. 3) Tidak menuliskan kesimpulan

akhir.

Melakukan kesalahan, siswa tidak menuliskan kesimpulan di akhir jawaban, karena tidak terbiasa menulis kesimpulan.

d. Kesalahan Operasi Salah dalam menghitung.

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam menetukan hasil perkalian bilangan desimal, dikarenakan siswa kurang teliti dalam menghitung.

2. Analisis Kesalahan Subjek Perempuan (SP)

a. Kesalahan Fakta

1) Salah dalam menuliskan simbol-simbol

2) Melakukan kesalahan, siswa salah dalam menuliskan satuan luas balok. Siswa menuliskan meter saja untuk satuan luas , karena kurang mengerti mengenai satuan luas.

(5)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 84 Tidak melakukan kesalahan, siswa

mampu menuliskan apa yang diketahui dengan benar.

4) Tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui

Melakukan kesalahan, siswa tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui dari soal karena lupa b. Kesalahan Konsep

1) Salah dalam memahami konsep luas permukaan balok.

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam menuliskan rumus luas permukaan balok. Siswa menulis 2 (pl x pt x lt ), karena kurang memahami luas permukaan balok 2) Salah dalam memahami konsep

satuan

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam mengubah satuan luas dari m ke dm2, karena siswa kurang memahami cara menyamakan satuan

c. Kesalahan Prinsip

1) Salah dalam menggunakan rumus Melakukan kesalahan, siswa salah dalam mensubstitusikan angka kedalam rumus , siswa menuliskan 2 ( pl x pt x lt ) = 2 (2 + 1,5 x 2 + 1 x 1,5 + 1), karena siswa kurang memahami rumus luas permukaan balok.

2) Salah dalam menentukan jawaban akhir

Melakukan kesalahan,siswa salah dalam menentukan hasil banyaknya cat yang dibutuhkan. 3) Tidak menuliskan kesimpulan

akhir.

Melakukan kesalahan, siswa tidak menuliskan kesimpulan di akhir jawaban, karena tidak terbiasa menulis kesimpulan

d. Kesalahan Operasi

Salah dalam menghitung

Melakukan kesalahan, siswa salah dalam menetukan hasil 2 (7) = 3,5 dan 3,5 x 10 = 350, karena kurang teliti.

Berdasarkan hasil analisis kesalahan dari masing-masing subjek yaitu subjek laki-laki (SL) dan subjek perempuan(SP) dapat dilihat bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang adalah adalah kesalahan fakta, konsep, prinsip, dan operasi. hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2013). Hasil penelitiannnya menunjukkan jenis- jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemecahan masalah divergensi tipe membuktikan pada mahsiswa matematika adalah kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi.

Secara garis besar faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan adalah, faktor kognitif yaitu kurang memahami konsep materi dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Manibuy, dkk (2014) dalam penelitian faktor penyebab kesalahan dalam siswa berkaitan dengan aspek kognitif siswa yaitu penguasaan siswa terhadap objek matematika yang berkaitan dengan materi soal persamaan kuadrat.

Adapun persamaan dan perbedaan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan SL dan SP adalah sebagai berikut :

1. Persamaan kesalahan SL dan SP Persaaman kesalahan SL dan SP adalah pada kesalahan fakta yaitu tidak lengkap menuliskan apa yang diketahui dari soal dan salah menuliskansimbol-simbol

matematika. Kesalahan konsep yaitu salah dalam memahami konsep satuan. Kesalahan prinsip yaitu salah dalam menentukan jawaban akhir dan tidak menuliskan kesimpulan. Kesalahan operasi yaitu salah dalam melakukan perhitungan.

(6)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 85 sedangkan SL tidak melalkukan

kesalahan. Kesalahan Prinsip yaitu SP salah dalam menggunakan rumus luas Permukaan balok sedangkan SL tidak Melakukan kesalahan.

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa subjek perempuan lebih banyak melakukan kesalahan dibandingkan dengan subjek laki-laki. Pada kesalahan prinsip subjek perempuan melakukan kesalahan dalam menuliskan rumus luas permukaaan balok dan salah dalam mensubstitusikan angka kedalam rumus. Dengan demikaian menunjukkan bahwa subjek laki-laki lebih memahami materi daripada subjek perempuan. Hal ini selaras dengan pendapat Fredmen (dalam Oktavianti, dkk, 2016) mengemukakan bahwa anak laki-laki lebih unggul daripada anak perempuan dalam bidang aljabar, geometri, dan penalaran. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan dalam proses berpikir individu ditinjau dari perbedaan gender.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang ditinjau dari perbedaan gender, dapat diambil kesimpulan mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh subjek laki-laki dan subjek perempuan adalah sebagai berikut :

1. KesalahanSL Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang

a. Kesalahan fakta, meliputi; 1) Tidak lengkap menuliskan dengan lengkap apa yang diketahui dari soal, 2) Kesalahan dalam menuliskan simbol- simbol matematika, siswa hanya

menuliskan m saja untuk satuan luas permukaan balok.

b. Kesalahan konsep, kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa adalah salah dalam memahami

konsep satuan, siswa salah dalam mengubah satuan dari m ke dm2. c. Kesalahan prinsip, meliputi:

1)Siswa salah dalam menetukanjawaban akhir, 2)Tidak menuliskan kesimpulan, siswa tidak menuliskan kesimpulan di akhir penyelesaian soal

d. Kesalahan operasi, siswa melakukan kesalahan dalam menghitung.

2. Kesalahan SP Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang

a. Kesalahan fakta, meliputi; 1) Tidak lengkap menuliskan dengan lengkap apa yang diketahui dari soal.2) Kesalahan dalam menuliskan simbol- simbol matematika, siswa hanya menuliskan m saja untuk satuan luas permukaan balok.

b. Kesalahan konsep, meliputi 1) Salah dalam memahami konsep luas permukaan balok, siswa salah dalam menentukan rumus luas permukaan balok. 2) Salah dalam memahami konsep satuan, siswa salah dalam mengubah satuan dari m ke dm2.

c. Kesalahan prinsip, meliputi: 1) Salah dalam menggunakan rumus luas permukaan balok , siswa melakukan kesalahan dalam mensubstitusikan angka ke dalam rumus 2) Siswa salah dalam menetukan jawaban akhir, 3) tidak menuliskan kesimpulan, siswa tidak menuliskan kesimpulan di akhir penyelesaian soal .

d. Kesalahan operasi, siswa melakukan kesalahan dalam menghitung.

SARAN

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang didapat, maka saran yang perlu disampaikan oleh peneliti antara lain :

(7)

Slamet Mulyadi : Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal Cerita... 86 kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita

2. Untuk pembaca atau peneliti yang lain disarankan agar dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas lagi seperti pengembangan analisis kesalahan siswa ditinjau dari berbagai aspek pada materi bangun ruang didasarkan pada hasil penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

Eric Jensen. (2008). Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hasan, B. (2015). Diagnosis Kesulitan

Siswa Dalam Menyelesaikan

Masalah Matematika dan Upaya

Mengatasinya Menggunakan

Scaffolding. DISERTASI dan TESIS

Program Pascasarjana UM.

Hasan, B. (2017). Karakteristik Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Berdasarkan Taksonomi

SOLO. JINoP (Jurnal Inovasi

Pembelajaran), 3(1).

Kamus besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Manibuy, R., Mardiyana, & Saputro, D. R. (2014). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi Solo Kelas X SMAN 1 Plus Nabire Papua. Jurnal Elekronik

Pembelajaran Matematika,

November 2014. Vol. 2 No. 9 hal. 933945ISSN : 2339-1685.

Oktavianti, A., & Masriyah. (2016). Identifikasi Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Operasi Aljabar Kelas VIII SMPN 2 Madiun Ditinjau Dari Perbedaan Gender. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Matematika, 2016. Vol.

2 No. 5 ISSN : 2301-9085.

Rahardjo dan Astuti. (2011). Pembelajaran Soal Cerita Pada Operasi Hitung Campuran di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.

Rahmania, I. & Ramawati, A. (2016). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linier Satu Variabel (ANALYSIS OF STUDENT’S ERRORS IN SOLVING WORD

PROBLEMS OF LINEAR

EQUATIONS IN ONE VARIABLE).

Jurnal Matematika dan Pendidikan

Matematika, September 2016. Vol.

1 No. 2

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Wijaya, A. A., & Masriyah. (2013). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jurnal ilmiah pendidikan

Gambar

Tabel 2.1  Jenis-Jenis Kesalahan Dan Deskripsinya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kategorisasi skor dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMP 1 Bancak memiliki persepsi terhadap iklim kelas dalam kategori tinggi (63,49%.) sehingga

46,7% pengaruh celebrity endorser dan brand association terhadap keputusan pembelian clear men shampoo dapat diartikan adanya celebrity endorser dan brand

Tinjauan penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengiventarisasi penelitian pengendalian vektor malaria secara hayati dan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan

Tabulasi Silang Kontribusi Lemak pada Makanan Siap Saji Terhadap Konsumsi Sehari Berdasarkan Kejadian Obesitas pada Remaja Putri SMAN 1 Barumun Tahun 2014..

• Perlu dilaksanakannya Operational Level Agreement antara unit pengelola TI dengan unit-unit internal Ditjen Migas, namun kesepakatan itu harus disesuaikan dengan kapabilitas

Penyelamatan yang dilakukan bukan pada tanaman itu sendiri melainkan pada tanaman yang lain yang dekat dengan pathogen supaya tidak menular dan mencegah lebih dahulu mulai

Bagaimana bentuk pengembangan karir pegawai negeri sipil di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Tujuan

[r]