• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikhtisar Data Keuangan Penting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ikhtisar Data Keuangan Penting"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Annual Report

2010

(2)

Daftar Isi

2

Visi dan Misi

3

Ikhtisar Data Keuangan Penting

4

Laporan Dewan Komisaris

5

Laporan Dewan Direksi

6

Profil Perseroan

8

Informasi Perseroan

9

Dewan Komisaris dan Direksi

10

Sumber Daya Manusia

11

Struktur Organisasi

11

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

14

Informasi Khusus

(3)

Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang

“Brokerage, Underwriter & Financial Advisory Services”

Misi

Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah

Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders

(pemangku kepentingan)

(4)

Ikhtisar

Data Keuangan Penting

A. Data Keuangan

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Uraian

2006

2007

2008

2009

2010

Pendapatan usaha 4.924 4.681 876 3.382 2.307

Laba (rugi) usaha 1.865 1.044 (3.257) (1.778) (632)

Laba (rugi) bersih 1.785 2.548 954 (2.882) (1.527)

Jumlah aset lancar 59.795 67.557 55.654 58.041 52.626

Jumlah aset 61.005 68.419 56.357 59.500 53.043

Jumlah kewajiban 9.853 12.742 7.305 9.709 6.065

Jumlah ekuitas 51.152 55.677 49.053 49.791 46.978

Laba (rugi) bersih per saham 7 10 4 (11) (6)

B. Rasio-Rasio Penting

(dalam persentase)

Uraian

2006

2007

2008

2009

2010

Rasio Pertumbuhan

* Pendapatan usaha 22,18 (4,94) (81,29) 286,07 (31,78)

* Laba (rugi) usaha 46,73 (44,02) * (45,41) (64,45)

* Laba (rugi) bersih (23,72) 42,75 (62,56) ** (47,02)

* Jumlah aset 12,40 12,15 (17,63) 5,58 (10,85)

* Jumlah kewajiban 249,89 29,32 (42,67) 32,91 (37,54)

* Jumlah ekuitas (0,59) 8,85 (11,90) 1,50 (5,65)

Rasio Usaha

* Laba (rugi) usaha terhadap pendapatan usaha 37,88 22,30 (371,64) (52,58) (27,40)

* Laba (rugi) bersih terhadap pendapatan usaha 36,25 54,43 108,90 (85,21) (66,17)

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah aset 2,93 3,72 1,69 (4,84) (2,88)

* Laba (rugi) bersih terhadap jumlah ekuitas 3,49 4,58 1,94 (5,79) (3,25)

Rasio Keuangan

* Aset lancar terhadap kewajiban lancar 606,87 530,19 761,86 597,81 867,75

* Kewajiban terhadap ekuitas 19,26 22,89 14,89 19,50 12,91

* Kewajiban terhadap aset 16,15 18,62 12,96 16,32 11,43

Catatan

* Rasio pertumbuhan laba (rugi) usaha tidak bisa dihitung karena pada tahun 2008 Perseroan mengalami rugi, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2007 yang masih membukukan laba.

(5)

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam penutupan perdagangan bursa tahun 2010 ini, Bursa Efek Indonesia mencatat nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 3.243 triliun, angka ini meningkat 60,63 % dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp 2.019 triliun. Peningkatan kapitalisasi pasar terjadi seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada akhir tahun ditutup pada posisi 3.703,51 atau menguat sebesar 46,13 % dibandingkan dengan posisi penutupan pada akhir tahun 2009 yang berada di posisi 2.534,36. Dengan Penguatan IHSG itu, Bursa Efek Indonesia menjadi Bursa Efek yang mencatat kenaikan index saham tertinggi di Asia Pasifik ditahun 2010. IHSG pernah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pasar modal yaitu 3.786,09 pada tanggal 9 Desember 2010.

Skala makro ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif stabil, dimana tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1 % sementara tingkat inflasi sebesar 6,96 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai 6,5 %, demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang berada pada kisaran Rp 9.000,- per dollar Amerika Serikat. Ini merupakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2010.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat No. 37 tanggal 25 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan menyetujui menerima pengunduran diri Johan Alex Mewengkang sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Oey Rivera Wijaya sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

• Komisaris Utama : Chu Jang Lie • Komisaris : Johnlin Yuwono • Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya

Selama tahun ini perseroan mengalami penurunan pendapatan sebesar 32 % dibandingkan tahun 2009. Namun berhasil menurunkan beban usaha sebanyak 43 % dari tahun sebelumnya, dan masih mengalami rugi bersih sebesar Rp 1.527 juta. Pencapaian pada tahun 2010 tersebut diharapkan dapat memberikan landasan yang baik untuk menghadapi tahun 2011.

Atas nama Dewan komisaris, kami mengucapkan terima kasih atas kerja keras, komitmen dan jerih payah serta dedikasi yang telah dicurahkan oleh dewan direksi dan seluruh jajaran manajemen dalam mewujudkan pertumbuhan Perseroan, dan juga dukungan dan kerjasama yang diperoleh dari seluruh nasabah, mitra usaha dan pemegang saham selama ini.

Chu Jang Lie

Komisaris Utama

Laporan

(6)

Laporan

Dewan Direksi

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun ini kita mengalami kehidupan ekonomi yang tak bisa sekadar dibilang lumayan, bahkan boleh disebut cukup mengesankan. Perekonomian Indonesia yang masih mengalami sisa-sisa trauma krisis global tahun 2008, ternyata mampu tumbuh dengan baik, bahkan aktivitas dunia usaha berjalan diatas ekspektasi kebanyakan pelaku bisnis. Keberhasilan itu semua dicapai berkat sinergi yang kuat antara stabilitas politik dan demokrasi yang semakin matang, serta dukungan kepercayaan dunia usaha, ditambah dengan keyakinan investor lokal maupun asing, yang mendorong ekonomi Indonesia tumbuh dan semakin kuat.

Di pasar modal, kepercayaan investor yang tinggi dan animo yang besar terhadap perusahaan-perusahaan Indonesia yang sahamnya diperdagangkan di bursa (Emiten), diikuti dengan besarnya aliran modal asing yang masuk, menjadi faktor meningkatnya kapitalisasi pasar modal dalam tahun 2010, yang meningkat 61 % dibandingkan tahun 2009, sehingga menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2010 menguat 46 % dari tahun sebelumnya dan ditutup pada posisi 3.703,51. Kekhawatiran terhadap risiko bubble dipasar modal, ditepis jauh-jauh, karena masuknya modal asing yang kerap disebut hot money itu ternyata disertai pula kenaikan modal asing langsung untuk ekspansi usaha atau pendirian pabrik baru.

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), yang merupakan SRO pasar modal membuat peraturan-peraturan baru untuk menciptakan pasar modal yang sehat dan transparan dengan melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area,

penerapan Know your Client ( KYC ), penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor Identification) dan penerapan Straight Through Processing (STP) serta penerapan integrasi Data Warehouse. Perseroan pun telah dan sedang menerapkan peraturan-peraturan baru SRO tersebut sejalan dengan program-program dan rencana yang sedang dijalankan SRO.

Pada tahun ini pendapatan usaha Perseroan mencapai Rp 2.307 juta, mengalami penurunan sebesar 31,78 % dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 3.382 juta. Rugi bersih Perseroan sebesar Rp 1.527 juta mengalami penurunan sebesar Rp 1.355 juta atau 47,02 %, dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.882 juta. Sedangkan beban usaha dapat ditekan menjadi Rp 2.940 juta ditahun 2010 turun sebesar Rp 2.221 juta atau 43,04 %, dibandingkan tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 5.161 juta.

Dalam divisi Penjamin Emisi Efek, Perseroan telah berperan dalam bentuk keikutsertaan sindikasi penjamin emisi efek dari penawaran umum saham perdana PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Benakat Petroleum Energy Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Golden Retailindo Tbk, PT BPD Jawa Barat Dan Banten Tbk, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk, PT Evergreen Invesco Tbk, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Wintermar Offshore Marine Tbk, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, PT Bumi Resources Minerals Tbk, PT Martina Berto Tbk dan PT Megapolitan Developments Tbk .

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi, komitmen, dan kerjasama yang baik dari segenap karyawan sepanjang tahun yang penuh tantangan ini, kepada seluruh nasabah atas keyakinannya akan kemajuan yang kami capai dalam meningkatkan standar pelayanan, kepada mitra usaha atas dukungan mereka dan terakhir kepada pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Luciana

(7)

Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.

Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.

Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.

Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.

a.

Perantara Pedagang Efek

Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran, tim riset dan manajemen Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan investasi terhadap portofolio efek yang dimilikinya.

Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran

Profil Perseroan

dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading) dan Direct Market Access (DMA).

Disisi lain belajar dari pengalaman munculnya sejumlah pelanggaran di lantai bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tengah melaksanakan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor ID) serta Straight Through Processing (STP) yaitu integrasi sistem dan proses dengan mengotomasi semua proses dari mulai order, eksekusi transaksi, konfirmasi/afirmasi, dan settlement tanpa adanya intervensi manual atau input ulang data. Juga penerapan Integrated Data Warehouse yaitu penerapan sistem informasi yang komprehensif dan terintegrasi antara Bapepam & LK dengan BEI, KPEI dan KSEI melalui infrastruktur informasi pasar modal dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memastikan informasi yang diperoleh kredible dan reliable bagi investor

2006 2007 2008 2009 2010

1.246 2.142 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 1.400 1.413 990

2006 2007 2008 2009 2010

1.906 3.993 2.880 3.375 2.442 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0

2006 2007 2008 2009 2010

27.640

57.856 54.883

71.101

(8)

untuk melakukan transaksi efek dan juga bagi regulator untuk melakukan pengawasan terhadap semua pelaku pasar.

Semua upaya perbaikan peraturan dan perangkat pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap investor, peningkatan kredibilitas sistem perdagangan, serta penegakan hukum terhadap pelanggaran di pasar modal. Jika terwujud kondisi seperti ini, tentu akan meningkatkan minat investasi di pasar modal Indonesia.

b.

Pendapatan Tetap

Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang efek bersifat hutang, dengan instrumen yang diperdagangkan antara lain adalah efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 10.893 juta.

c.

Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan (Investment Banking & Corporate

Finance)

Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) bagi institusi yang akan melakukan emisi saham.

Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai berikut :

No Nama Perusahaan

Porsi Penjaminan Lembar Rp

1 PT Elang Mahkota Teknologi Tbk 680.000 489.600.000

2 PT Pembangunan Perumahan Tbk 750.000 420.000.000

3 PT Benakat Petroleum Energy Tbk 400.000 56.000.000

4 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk 150.000 191.250.000

5 PT Golden Retailindo Tbk 250.000 87.500.000

6 PT BPD Jawa Barat Dan Banten Tbk 350.000 210.000.000

7 PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk 4.000.000 840.000.000

8 PT Evergreen Invesco Tbk 1.000.000 105.000.000

9 PT Bukit Uluwatu Villa Tbk 186.000 48.360.000

10 PT Berau Coal Energy Tbk 260.000 104.000.000

11 PT Krakatau Steel Tbk 200.000 170.000.000

12 PT Wintermar Offshore Marine Tbk 250.000 95.000.000

13 PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk 510.000 596.700.000

14 PT Bumi Resources Minerals Tbk 200.000 127.000.000

15 PT Martina Berto Tbk 270.000 199.800.000

16 PT Megapolitan Developments Tbk 67.000.000 16.750.000.000

Total 20.490.210.000

(9)

Nama Perusahaan

PT Yulie Sekurindo Tbk

Alamat

Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59

Jakarta 12190, Indonesia Tel. : 51402181

Fax. : 51402182

Email : yulie_sekurindo@cbn.net.id yuliesekurindo@hotmail.com

Bidang Usaha

Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek

Kode Saham

YULE

Sekretaris

Rohati

Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik Drs. Binsar B. Lumbanradja Jl. Tebet Barat Dalam VIII No. 30

Jakarta Selatan 12810

Biro Administrasi Efek

PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan

Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210

Kustodian

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5 Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53

(10)

CHU JANG LIE, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1951. Pada tahun 1970 menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Budi Mulia. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2001). Memulai karirnya di PT ABC Intercallin sebagai Manager Pemasaran (1975 - 1980), PT Petindo Jaya Sakti bekerja sebagai Manager Pemasaran (1980 - 1990). Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Kemasindo Utama Tbk (2004 - sekarang). Menjabat sebagai Komisaris PT Jeje Yutrindo Utama (2004 - sekarang), dan bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1998 sampai sekarang.

JOHNLIN YUWONO,

Komisaris

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 - 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 - 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 - 2005). Bergabung dengan Perseroan dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris sejak tahun 2005 sampai sekarang.

OEY RIVERA WIJAYA,

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 - 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 - 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 - 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 - sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak bulan Agustus 2010 sampai sekarang.

(11)

LUCIANA,

Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek tahun 1994.

Memulai karirnya dalam pasar modal pada tahun 1989 di PT Ramayana Artha Perkasa, sebuah perusahaan sekuritas, sebagai Finance, tahun 1995 sebagai head of dealer dan jabatan terakhir sebagai Complience tahun 2003 sampai tahun 2009. Bergabung dengan perseroan sejak tahun2009 sampai sekarang dengan jabatan sebagai Direktur Utama.

RUSMADY HANSA,

Direktur

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 - 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 - 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999-2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000- 2002). Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003 sampai sekarang.

Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk-produk pasar modal, peraturan-peraturan perdagangan dalam bursa Efek Indonesia, prinsip mengenal nasabah, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah.

Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan program fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) sebagai penyempurnaan program Investor Area dan penerapan identitas tunggal bagi setiap investor (Single Investor ID) serta penerapan Straight Through Processing (STP).

Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya

Sumber Daya Manusia

tugasnya masing - masing, serta mendorong karyawan untuk mengikuti ujian profesi yang diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal.

Evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap awal tahun guna mengevaluasi kinerja pada tahun sebelumnya, dan dijadikan dasar bagi manajemen dalam memberikan penghargaan maupun pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan. Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas – fasilitas seperti Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), fasilitas insentif, serta pemberian fasilitas kesehatan karyawan.

Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/ BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, adapun jumlah karyawan Perseroan yang memiliki izin perorangan di pasar modal adalah sebagai berikut :

(12)

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Perseroan pertanggal 31 Desember 2010.

Teknologi Informasi Umum & Personalia Dewan Komisaris Komite Audit Corporate Finance & Investment banking Direksi

Internal Kontrol Sekretaris

Keuangan Marketing

Akuntansi

Kustodian Pelengkap

Analisis dan Pembahasan Manajemen

A.

PERTUMBUHAN PENDAPATAN USAHA

Pendapatan usaha pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 2.307 juta, yang berasal dari komisi perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta jasa penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 1.075 juta atau 31,78 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 3.382 juta. Penurunan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya penurunan dari komisi perantara perdagangan efek dan kerugian atas perdagangan efek – bersih.

KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Pendapatan komisi dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.657 juta mengalami penurunan sebesar Rp 748 juta atau 31,09 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 2.405 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat ketatnya persaingan diantara perusahaan sekuritas yang ada.

BUNGA

Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 835 juta mengalami penurunan sebesar Rp 121 juta atau 12,65 %, dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 956 juta, hal ini disebabkan penurunan suku bunga di pasar.

JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN

EFEK

Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk

1.558 3.266

2.318 2.405

1.657

(13)

penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan meningkat Rp. 15. juta atau 71%, masing-masing sebesar Rp 36 juta dan Rp 21 juta untuk tahun 2010 dan 2009.

B.

PERTUMBUHAN BEBAN USAHA

Beban usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 2.940 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 2.221 juta atau 43,04 % dibanding tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 5.161 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas beban kantor, perjalanan dinas dan transportasi serta beban lain-lain sebagai akibat efisiensi yang dijalankan Perseroan.

C.

PERTUMBUHAN LABA (RUGI)

LABA (RUGI) USAHA

Pada tahun 2010, Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 632 juta, turun dibandingkan tahun 2009 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 1.778 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya penurunan beban usaha walaupun diikuti dengan penurunan pendapatan usaha.

LABA (RUGI) BERSIH

Rugi bersih Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 1.527 juta, turun dibanding tahun 2009 yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 2.882 juta. Rugi bersih ini terutama disebabkan oleh adanya pembebanan pajak tangguhan, kerugian atas selisih kurs – bersih dan kerugian atas perdagangan efek – bersih.

D.

PERTUMBUHAN ASET, KEWAJIBAN DAN

EKUITAS

ASET

Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 53.043 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 6.457 juta atau 10,85 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 59.500 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan atas portofolio efek – bersih setelah sebagian portofolio Perseroan dijual, penurunan piutang lembaga kliring dan penjaminan, serta penurunan aset pajak tangguhan - bersih setelah pembebanan pajak yang terutang.

KEWAJIBAN

Jumlah kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 6.065 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 3.644 juta atau 37,54 % dibanding kewajiban Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 9.709 juta. Penurunan jumlah kewajiban tersebut disebabkan

terutama oleh adanya penurunan hutang nasabah - pihak ketiga akibat penurunan aktifitas transaksi saham.

EKUITAS

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 46.978 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 2.812 juta atau 5,65 % dibanding ekuitas Perseroan pada tahun 2009 yang berjumlah Rp 49.791 juta. Penurunan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual akibat turunnya harga saham di pasar, dan kenaikan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya akibat Perseroan mengalami rugi usaha.

E.

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

LIKUIDITAS

Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 867,75 % dan 597,81 %. Peningkatan rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar tersebut disebabkan karena penurunan kewajiban lancar pada tahun 2010 sebesar Rp 3.644 juta atau 37,53 % jika dibandingkan dengan tahun 2009, yang disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas hutang nasabah – pihak ketiga.

Walaupun diikuti dengan penurunan aset lancar sebesar Rp 5.415 juta atau 9,33 % dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 58.041 juta, yang terutama diakibatkan adanya penurunan atas portofolio efek - bersih serta piutang lembaga kliring dan penjaminan.

SOLVABILITAS

Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 12,91 % dan 19,50 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total kewajiban yang disebabkan terutama oleh terjadinya penurunan hutang nasabah - pihak ketiga sebesar Rp 3.628 juta. Walaupun diikuti dengan penurunan ekuitas yang disebabkan antara lain penurunan bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual sebagai akibat turunnya harga saham di pasar dan adanya kenaikan defisit saldo laba belum ditentukan penggunaannya.

Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 11,43 % dan 16,32 %. Penurunan rasio kewajiban terhadap aset disebabkan adanya penurunan jumlah kewajiban sebesar Rp 3.644 juta, yang diakibatkan antara lain oleh penurunan

Pertumbuhan Pendapatan Usaha, Laba (Rugi) Usaha Dan Laba (Rugi) Bersih (Jutaan Rupiah)

4.924 4.681 2.548 1.044 876 954 3.382 -1.778 -2.882 -2.307 -632 -1.527 -3.257 1.865 1.785

2006 2007 2008 2009 2010

6.000 4.000 2.000 0 -2.000 -4.000

Pertumbuhan Aset, Kewajiban Dan Ekuitas

61.005 68.419 56.357 59.500

49.791 9.709 53.043 46.978 6.065 49.053 7.305 55.677 12.742 51.152 9.853

2006 2007 2008 2009 2010

(14)

hutang nasabah – pihak ketiga. Walaupun diikuti dengan adanya penurunan aset sebesar Rp 6.457 juta, yang disebabkan antara lain oleh penurunan atas portofolio efek – bersih sebesar Rp 4.800 juta, piutang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 3.379 juta, serta penurunan aset pajak tangguhan – bersih sebesar Rp 968 juta.

RENTABILITAS

Rentabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return on Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity).

URAIAN

Rasio Keuangan 31 Desember

2006 2007 2008 2009 2010

Net Profit Margin 36,25 % 54,43 % 108,90 % (85,21) % (66,17) %

Return on Assets 2,93 % 3,72 % 1,69 % (4,84) % (2,88) %

Return on Equity 3,49 % 4,58 % 1,94 % (5,79) % (3,25) %

F.

MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-20/PM/2003 tertanggal 8 Mei 2003. Berdasarkan peraturan tersebut MKBD harus dipertahankan sama dengan atau diatas saldo minimum yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 25.000.000.000,-. Pada tanggal 30 Desember 2010, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 47.236.706.660,-.

G.

PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN

Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.

Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.

Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading) dan Direct Market Access (DMA). Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet. Fasilitas online trading memungkinkan nasabah memasukkan sendiri order beli atau order jual melalui komputer tanpa melalui perantara (dealer), yang secara otomatis dan real time akan diteruskan ke sistem remote trading yang terkoneksi langsung ke bursa.

H.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2010, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.

36,25

54,43

3,72 4,58 108,90

1,69 1,94

-85,21 -4,84 -5,79

(15)

A.

Pencatatan dan Harga Saham

Tahun Kwartal Harga Saham Jumlah Saham (Lembar) Terendah Tertinggi

2004 215 315 349,558,000

2005 50 275 376.319,500

2006 I 35 60 237.500

II 40 60 525.500

III 40 60 137.000

IV 45 60 37.000

2007 I 30 75 2.948.000

II 60 190 2.489.500

III 88 200 4.544.000

IV 90 105 1.211.500

2008 I 89 120 3.299.000

II 94 104 88.000

III 80 106 51.500

IV 66 87 3.254.000

2009 I 50 63 90.500

II 50 62 841.500

III 52 79 71.500

IV 50 92 761.500

2010 I 50 70 1.963.000

II 59 75 1.673.000

III 50 69 140.000

IV 60 77 110.000

B.

Dividen

Tahun Dividen per Saham (Rp)

Jumlah Saham

(Lembar)

Jumlah Dividen

(Rp) Tanggal Pembayaran

2004 6 255.000.000 1.530.000.000 15 Desember 2005

2005 8 255.000.000 2.040.000.000 15 Agustus 2006

2006 6,50 255.000.000 1.657.500.000 21 Agustus 2007

2007 9,50 255.000.000 2.422.500.000 24 Desember 2008

C.

Penggunaan Dana Hasil Penawaraan Umum

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 47 tanggal 30 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH, Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum sebesar Rp 24.353.366.883,- menjadi sebagai berikut :

• Sekitar 99 % atau Rp 24.030.543.227,- akan digunakan untuk modal kerja.

• Sekitar 1 % atau Rp 322.823.656,- akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi dan sarana

pendukung.

(16)

Menurut Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 30 September 2010, sisa dana Hasil Penawaran Umum telah habis dipergunakan seluruhnya.

D.

Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan

No Nama Pemegang

Saham Alamat Pemegang Saham

Status A/I

Jumlah

Saham

Pemilikan %

1 PT Jeje Yutrindo

Utama

Plaza Asia (ABDA) Lt. 5 I 133.725.000 52,44

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan

Jumlah 133.725.000 52,44

E.

Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris

No Nama Jabatan Jumlah Saham

(Lembar)

Pemilikan %

1 Chu Jang Lie Komisaris Utama 1.275.000 0,50

2 Johnlin Yuwono Komisaris 0 0

3 Oey Rivera Wijaya Komisaris Independen 0 0

4 Luciana Direktur Utama 0 0

5 Rusmady Hansa Direktur 0 0

F.

Kelompok Pemegang Saham Masyarakat, Yaitu Kelompok Pemegang Saham Yang

Masing-Masing Memiliki 5 % Saham Perseroan

No Keterangan Jumlah Saham

1 Pemodal Nasional 107.133.000

2 Pemodal Asing 12.867.000

Total 120.000.000

G.

Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat

No Keterangan Jumlah Saham (Lembar)

Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 540.000.000 108.000.000.000

Modal Disetor Penuh :

1 PT Jeje Yutrindo Utama 133.725.000 26.745.000.000 52,44

2 Chu Jang Lie 1.275.000 255.000.000 0,50

3 Masyarakat 120.000.000 24.000.000.000 47,06

Jumlah Modal Disetor Penuh 255.000.000 51.000.000.000 100,00

(17)

Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.

Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.

A. Rapat Umum Pemegang Saham

Pada tanggal 30 Juni 2010 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena Perseroan mengalami kerugian dalam tahun buku 2009. Sedangkan dalam RUPSLB telah diputuskan untuk menyetujui membatalkan pengembalian izin usaha Perseroan sebagai penjamin emisi efek (underwriter) dan menyetujui perubahan penggunaan dana hasil penawaran umum.

Kemudian pada tanggal 13 Agustus 2010 di Ruang Meeting Perseroan – Plaza Asia Lantai 5, Jakarta Selatan, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB telah diputuskan untuk menerima pengunduran diri Johan Alex Mewengkang sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Oey Rivera Wijaya sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Chu Jang Lie Komisaris : Johnlin Yuwono Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya

B. Dewan Komisaris

Saat ini Perseroan memiliki 3 orang anggota Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen. Dewan Komisaris telah bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.

Tata Kelola Perusahaan

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Dewan Komisaris telah melakukan dalam hal mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan, serta melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. Kemudian menjamin proses, kontrol dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, juga melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. Disamping itu menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit.

C. Dewan Direksi

Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur, dimana kedua Direktur Perseroan tersebut merupakan Direktur Yang Tidak Terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Direksi Perseroan dibentuk dari individu - individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti penerapan Straight Through Processing dan penerapan Identitas Investor Tunggal (Single Investor ID) berupa penerapan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang diselenggarakan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Juga penerapan Integrated Data Warehouse antara Bapepam & LK dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), KPEI dan KSEI.

Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan dalam hal wajib memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. Serta memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan maju dan berkembang, juga ikut mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. Kemudian melakukan review terperinci mengenai kinerja operasional Perseroan, disamping melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/ nominasi dan remunerasi manajemen. Terakhir melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.

D. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi

(18)

Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

E. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, untuk tahun 2010 adalah sekitar Rp 178 juta.

F. Komite Audit

Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, dimana 1 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit. Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Ketua : Oey Rivera Wijaya Anggota : Chialbi Philipsintoro Anggota : Deddy Gunawan

Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan-keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.

Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Chialbi Philipsintoro,

Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1973. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Business Administration, Program Studi Keuangan di Oklahoma State University, Amerika Serikat pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Bank Internasional Indonesia Tbk sebagai Asisten Manager Planning & Strategic dan kemudian sebagai Asisten Manager Marketing (1998 – 1999). Menjabat sebagai Financial Controller PT Mega Waja Corporindo dan terakhir sebagai Manager Representative (1999 - 2005), Manager Keuangan PT Anakku Masa Depanku (2006), Manager Keuangan PT Mayfran Indonesia (2007 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2008 sampai 2009.

DEDDY GUNAWAN,

Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).

G. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.

Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.

Sesuai dengan ketentuan di pasar modal mengenai kewajiban penyampaian informasi, Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI secara tepat waktu serta dikomunikasikan kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting yang bersifat insidentil untuk menghindari adanya ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Bapepam & LK maupun media massa.

Pada tanggal 30 Juni 2010 bertempat di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor, sejumlah investor juga telah menanyakan langsung mengenai perkembangan dan rencana usaha Perseroan.

Rohati

,

Sekretaris Perusahaan

(19)

Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.

H. Risiko Usaha

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perseroan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan :

1. Risiko Pencabutan Izin Usaha

Sebagai perusahaan efek, Perseroan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Jakarta. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perseroan. Untuk mencegah hal ini, Perseroan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan-ketentuan pasar modal.

2. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perseroan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi. Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya komisi yang diperoleh Perseroan dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perseroan menganjurkan kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return.

3. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perseroan. Untuk mencegah hal tersebut, Perseroan dituntut lebih waspada dalam melakukan transaksi efek agar tidak terjadi kegagalan.

4. Risiko Tidak Terpenuhinya Modal Kerja Bersih Disesuaikan Permodalan perusahaan efek diatur secara ketat oleh Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia, dalam bentuk ketentuan jumlah minimal Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Apabila MKBD Perseroan jumlahnya dibawah ketentuan minimal, maka

Perseroan tidak diperbolehkan untuk bertransaksi di bursa, sehingga berisiko menurunnya tingkat penghasilan usaha Perseroan. Dalam mengatasi hal tersebut, Perseroan selalu menjaga jarak yang cukup besar antara MKBD dengan modal kerja bersih Perseroan, yang terdiri dari aktiva-aktiva lancar, sehingga bila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek, disebabkan cidera janji dari pembeli efek dan keterlambatan dalam kliring bank, tidak menyebabkan jumlah MKBD dibawah ketentuan minimal.

I. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan,

Direksi Dan Dewan Komisaris

Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

J. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social

Responsibility)

Jumlah investor di Indonesia yang masih di bawah 1 juta dibandingkan dengan lebih dari 235 juta penduduk, hingga saat ini tetap merupakan potensi yang belum tergarap dan menjadi tantangan tersendiri bagi industri pasar modal. Dalam menyikapi kondisi ini, Perseroan melihat bahwa sudah tiba saatnya untuk memulai dilakukannya pergeseran dari masyarakat penabung (saving society) ke masyarakat yang berinvestasi (investment society), dan Perseroan merasa turut memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal kepada masyarakat.

(20)

Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.

A.

Kegiatan Komite Audit

Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Komite Audit telah melakukan evaluasi kegiatan Perseroan yang meliputi menelaah laporan kegiatan internal Perseroan baik bulanan maupun triwulanan dan laporan keuangan Perseroan akhir tahun. Kemudian mengevaluasi sistem akuntansi Perseroan dan struktur pengendalian internal, juga menilai efektivitas kerja satuan internal audit, serta menelaah risalah Rapat Direksi Perseroan. Terakhir menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Disamping itu melakukan evaluasi kegiatan auditor eksternal yang meliputi menelaah independensi auditor eksternal dalam kaitannya dengan penugasan audit oleh Perseroan, juga berdiskusi dengan auditor eksternal yang akan melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2010 untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kemudian membahas koreksi dan perbaikan serta saran-saran dari auditor eksternal sebagai hasil audit atas laporan keuangan tahun 2010.

B.

Pendapat Komite Audit

Berdasarkan hasil penelaahan seperti tersebut diatas, Komite Audit berpendapat sebagai berikut :

1. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.

3. Auditor Eksternal cukup independent, telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat diusulkan untuk melaksanakan tugas audit untuk tahun berikutnya.

Jakarta, 31 Maret 2011

Oey Rivera Wijaya

(21)

Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Yulie Sekurindo Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan

membubuhkan tanda tangannya masing – masing di bawah ini.

Direksi

Luciana

Rusmady Hansa

Direktur Utama Direktur

Dewan Komisaris

Chu Jang Lie

Johnlin Yuwono

Oey Rivera Wijaya

(22)
(23)
(24)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2010

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca ... 1 - 2

Laporan Laba Rugi ... 3

Laporan Perubahan Ekuitas ... 4

Laporan Arus Kas ... 5

Catatan Atas Laporan Keuangan ... 6 - 32

(25)
(26)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT YULIE SEKURINDO Tbk NERACA

31 DESEMBER 2010

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

ASET

Kas dan setara kas 2c, 3 25.491.548.052 23.884.214.380 Deposito berjangka 2c, 4 8.991.000.000 9.400.000.000 Portofolio efek - bersih 2g, 2j,

5, 10 1.493.688.392 6.293.500.518 Deposito pada lembaga kliring dan

penjaminan 2c, 6 578.187.110 547.074.438 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 2h, 7 3.962.840.500 7.341.941.000 Piutang nasabah - pihak ketiga 2d, 2h, 8 1.148.478.066 344.464.378 Efek beli dengan janji jual kembali 2i, 9 10.892.542.475 10.183.858.865 Piutang lain-lain 43.772.877 19.347.588 Biaya dibayar di muka 2e 24.104.075 26.613.909 Penyertaan pada bursa efek 2f, 11 135.000.000 135.000.000 Aset pajak tangguhan - bersih 2m, 15 70.182.945 1.038.295.648 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 3.378.712.535 pada tahun 2010 dan Rp 3.275.208.468

pada tahun 2009 2l, 12 204.179.339 276.555.206 Aset lain-lain 7.290.000 8.790.000

(27)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT YULIE SEKURINDO Tbk NERACA (lanjutan)

31 DESEMBER 2010

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Hutang lembaga kliring dan penjaminan 2h, 13 3.591.951.000 3.636.751.000 Hutang nasabah - pihak ketiga 2h, 14 1.773.468.269 5.401.787.670 Hutang pajak 2m, 15 44.894.894 62.408.977 Biaya harus dibayar 16 54.524.638 63.699.557 Hutang lain-lain 17 7.571.885 18.436.443 Estimasi kewajiban atas imbalan kerja

karyawan 2q, 27 592.238.968 525.990.578

JUMLAH KEWAJIBAN 6.064.649.654 9.709.074.225

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham

Modal dasar - 540.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

255.000.000 saham 18 51.000.000.000 51.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 2o, 19 353.366.883 353.366.883 Kenaikan (penurunan) bersih nilai portofolio

efek yang tersedia untuk dijual 2g, 5 (710.183.307) 575.360.319 Saldo laba (defisit)

Telah ditentukan penggunaannya untuk

dana cadangan umum 20 300.000.000 300.000.000 Belum ditentukan penggunaannya (3.965.019.399) (2.438.145.497)

JUMLAH EKUITAS 46.978.164.177 49.790.581.705

(28)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

PENDAPATAN USAHA

Komisi perantara perdagangan efek 2n, 21 1.657.369.585 2.405.158.590 Bunga 2i, 2n, 23 835.223.852 956.153.505 Kerugian atas perdagangan efek - bersih 2n, 22 (221.618.500) - Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek 2n, 24 36.401.426 20.863.961

Jumlah Pendapatan Usaha 2.307.376.363 3.382.176.056

BEBAN USAHA 2n

Gaji dan kesejahteraan karyawan 942.570.113 1.022.009.768 Beban kantor 614.237.669 1.092.427.769 Sewa 2j, 10, 29 276.000.000 276.000.000 Perjalanan dinas dan transportasi 273.198.018 676.808.383 Telekomunikasi dan informasi 196.473.190 289.305.927 Perbaikan dan pemeliharaan 112.448.949 159.931.250 Penyusutan 12 103.504.067 157.096.822 Beban imbalan kerja karyawan 2q, 27 66.248.390 39.992.621 Lain-lain 354.902.820 1.447.068.117

Jumlah Beban Usaha 2.939.583.216 5.160.640.657

RUGI USAHA (632.206.853) (1.778.464.601)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Selisih kurs - bersih 2k (851.864.999) (3.223.259.339) Pendapatan bunga 2n, 25 949.406.958 1.231.637.629 Beban keuangan 2n, 26 (24.304.326) (20.007.237) Lain-lain - bersih 208.021 16.992.930

Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 73.445.654 (1.994.636.017)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN (558.761.199) (3.773.100.618)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m, 15

Pajak tangguhan (968.112.703) 890.994.909

(29)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4

PT YULIE SEKURINDO Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Kenaikan Saldo Laba (Defisit)

(Penurunan)

Bersih Nilai Telah Ditentukan Tambahan Portofolio Efek Penggunaannya Modal Modal Disetor - yang Tersedia Belum Ditentukan Untuk Dana Jumlah Catatan Saham Bersih untuk Dijual Penggunaannya Cadangan Umum Ekuitas

Saldo 31 Desember 2008 51.000.000.000 353.366.883 (3.044.476.047) 493.960.212 250.000.000 49.052.851.048

Kenaikan bersih nilai portofolio efek yang

tersedia untuk dijual 2g - - 3.619.836.366 - - 3.619.836.366

Dana cadangan umum 20 - - - (50.000.000 ) 50.000.000 -

Rugi bersih tahun 2009 - - - (2.882.105.709 ) - (2.882.105.709 )

Saldo 31 Desember 2009 51.000.000.000 353.366.883 575.360.319 (2.438.145.497 ) 300.000.000 49.790.581.705

Penurunan bersih nilai portofolio efek yang

tersedia untuk dijual 2g - - (1.285.543.626) - - (1.285.543.626 )

Rugi bersih tahun 2010 - - - (1.526.873.902 ) - (1.526.873.902 )

Saldo 31 Desember 2010 51.000.000.000 353.366.883 (710.183.307) (3.965.019.399 ) 300.000.000 46.978.164.177

(30)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

Catatan 2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 1.657.369.585 2.405.158.590 Penerimaan perdagangan portofolio efek 3.292.650.000 - Penerimaan jasa penjamin emisi dan

penjualan efek 36.401.426 20.863.961 Penerimaan (pembayaran) lembaga

kliring dan penjaminan 3.334.300.500 (4.290.984.000) Penerimaan (pembayaran) dari (kepada) nasabah (4.432.333.089) 3.436.241.279 Penjualan (pembelian) portofolio efek (851.527.997) (831.840.551) Penerimaan (pembayaran) efek beli dengan

janji jual kembali 119.999.200 2.899.373.136 Penerimaan bunga 1.507.595.315 2.144.000.565 Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih (17.514.083) (209.350.700) Pembayaran beban usaha (2.776.495.842) (5.003.978.553) Penerimaan (pembayaran) dari

operasi lainnya - bersih (231.983.143) (3.120.433.358)

Kas Bersih yang Diperoleh dari

(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 1.638.461.872 (2.550.949.631)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap 12 (31.128.200) (21.339.965)

Kas Bersih yang Digunakan untuk

Aktivitas Investasi (31.128.200) (21.339.965)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 1.607.333.672 (2.572.289.596)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 23.884.214.380 26.456.503.976

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 25.491.548.052 23.884.214.380

(31)

PT YULIE SEKURINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

6

1. U M U M

a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan

Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989, Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 259 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., tanggal 25 Juli 2008, dalam rangka penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas“. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75638.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008.

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992, Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 84, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 30 Juni 2010, sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 47, pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembatalan pengembalian izin usaha Perusahaan sebagai penjamin emisi efek dan perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum Perusahaan.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza ASIA Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 10 Desember 2004.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

(32)

PT YULIE SEKURINDO Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010

DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009

(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

7

1. U M U M (lanjutan)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

2010 2009

Komisaris

Komisaris Utama : Chu Jang Lie Chu Jang Lie

Komisaris : Johnlin Yuwono Johnlin Yuwono

Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya Johan Alex Mewengkang

Direksi

Direktur Utama : Luciana Luciana

Direktur : Rusmady Hansa Rusmady Hansa

Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 178 juta dan Rp 262 juta, masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan, masing-masing sejumlah 19 orang dan 18 orang (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 42 tentang “Akuntansi Perusahaan Efek” serta prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK).

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk portofolio efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal neraca. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai

peraturan BAPEPAM & LK, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata

Referensi

Dokumen terkait

Bila blanket ditebar sebatas kurang lebih 45cm diukur dari ujung sheet II atau mattress ke badan tempat tidur atau selebar pillow (bantal), maka yang dilipat cukup ujung sheet

Mereka yang namanya tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini ditunjuk sebagai Narasumber Seminar Penelitian Penguatan Program Studi Jurusan. Biologi Fakultas

Mandibulektomi partialis dengan Rekonstruksi Mandibulektomi Totalis Mastektomi Radikal Parotidektomi Radikal + Mandibulektomi Pembedahan Forequater.. Amputasi Forequarter

Sudah sejak lama telah beredar di masyarakat produk makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan dan dimaniskan. Salah satu sumber pangan yang diasinkan adalah

Usaha yang saya buat tentang usaha produksi printer tiga dimensi ini adalah usaha yang berkelas menengah yang tengah, karena kita tahu masih harus bersaing sangat

(4) Cleaning dan sanitasi memiliki potensi bahaya yaitu terhirup uap chlorine menyebabkan gangguan pernafasan (bernilai 24), terkena larutan chlorine menyebabkan

masa selepas itu, boleh disampaikan kepadanya suatu pemberitahu bertulis yang dikeluarkan oleh atau bagi pihak Ketua Pengarah yang menghendaki orang itu supaya memegang

Menurut Hariadi (2004:138) faktor kunci keberhasilan adalah variabel-variabel penting dalam lingkungan intern maupun ekstrn perusahaan yang sangat mempengaruhi