• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTEK DAN PEMBELAJARAN Al QURan Hadits

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRAKTEK DAN PEMBELAJARAN Al QURan Hadits"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTEK DAN PEMBELAJARAN Al QUR’AN HADITS

KELAS VIII SEMESTER II

MAKALAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS

TEAM DOSEN PENGAMPU:

M. NAVIRI SYAFRIL, M.Pd.I & MAYANG SARI LUBIS, S.Pd.I, MA

DISUSUN OLEH

Kelompok VII

- NIKMATUR RADA SAUFI

- HUSNA HUKMANDA

- DANI HARIANTO - KARINA

JURUSAN TARBIYA PAI SEMESTER V - A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur mari sama-sama dipanjatkan ke Hadhirat Allah SWT yang telah

memberikan hidayah-Nya, rahmat-Nya, serta kasih sayang-Nya sehingga makalah ini

dapat selesai tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula shalawat beriringkan salam

dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa meneladani beliau

dalam menjalani hidup dan kehidupan kita.

Makalah yang berjudul “Materi Pembelajaran Al Qur’An Hadits Kelas VIII

Semester II” ini ditulis sebagai tugas dalam Mata Kuliah Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

yang diberikan oleh Bapak M. Naviri Syafril, M.Pd.I dan Ibu Mayang Sari Lubis, S.Pd.I,

MA.

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada tim Dosen Pengampu,

teman-teman seperjuangan di kelas B Semester V PAI, dan semua pihak yang telah membantu

hingga terselesainya tulisan ini, terutama orang tua yang selalu memberikan dukungan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Namun kami

berharap tulisan kami yang sederhana ini dapat memberikan pengetahuan yang berguna

serta semoga makalah ini dapat diterima dan menjadi jembatan dalam memperoleh nilai

yang bagus dalam Mata Kuliah Pembelajaran Al Qur’an Hadits.

Tanjung Pura, November 2017

Penyusun

(3)
(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan Pembahasan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Q.S at-Takatsur...2

1. Ayat dan Terjemahan...2

2. Asbabun Nuzul...2

3. Kandungan Surah at-Takatsur...3

B. QS. Al-Humazah...3

1. Ayat dan Terjemahan...3

2. Asbabun nuzul...4

3. Kandungan surat al-Humazah...4

C. Kaitan antara surah al- Humazah dan at- Takatsur...6

D. Hikmah Surah al-Humazah dan at-Takatsur...7

BAB III...8

PENUTUP...8

A. Kesimpulan...8

(5)
(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an dan Al-Hadist adalah pedoman manusia khususnya Ummat

Muslim yang telah ditinggalkan oleh Rasullullah saw kepada seluruh ummatnya.

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

saw. sebagai pedoman bagi ummat manusia dalam menata kehidupannya, agar

memperoleh kebahagiaan lahir dan batin baik didunia maupun diakhirat kela.

Al-Hadist merupakan perkataan, perbuatan, dan yang menyangkut hal ihwalnya.

konsep-konsep yang dibawa Al-Qur’an dan Al-Hadist selalu relevan dengan

problem yang dihadapi manusia kerena ia turun untuk berdialok dengan setiap

ummat yang ditemuinya, sekaligus menawarkan pemecahan terhadap problem

tersebut, kapan dan dimanapun mereka berada. dari sinilah studi tetang Al-Qur’an

sangat penting dilakukan.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana ayat alqur’an surah al- Humazah dan at- Takatsur?

b. Bagaimana isi kandungan surah al- Humazah dan at- Takatsur?

C. Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui ayat alqur’an surah al- Humazah dan at- Takatsur.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Q.S at-Takatsur

1. Ayat dan Terjemahan

( ُرُثاَكّتلا ُمُكاَهْلَأ

Artinya : ”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke

dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat

perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah

begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu

benar-benar akan melihat neraka Jahim, dan sesungguhnya kamu benar-benar

akan melihatnya dengan `ainul yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada

hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).”

2. Asbabun Nuzul

Surah at-Takatsur turun berkenaan dengan dua kabilah Ansar: Bani

(8)

keturunannya.1 Mereka saling bertanya:” Apakah kalian mempunyai pahlawan

segagah dan secekatan si anu?” Mereka saling menyombongkan diri dengan

kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka saling mengajak

pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah

gugur dengan menunjukkan kuburannya. Ayat ini turun sebagai teguran kepada

orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah

terlalaikan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu

Buraidah)

3. Kandungan Surah at-Takatsur

Surah at-Takatsur terdiri dari delapan ayat, termasuk golongan Surat

Makiyyah. Takatsur berarti bermegah-megahan. Pokok kandungan surah

at-Takatsur adalah tentang perilaku manusia yang suka bermegah-megahan dalam

soal kehidupan duniawi sehingga menyebabkan melalaikan dari tujuan hidupnya,

yaitu taat kepada Allah. Ia baru akan menyadari kesalahannya jika maut sudah

menjemputnya. Allah sangat mencela perilaku yang bermegah-megahan dan

membangga-banggakan status sosial. Allah menjelaskan bahwa kelak, di akhirat

nanti Allah akan menyediakan tempat bagi mereka yaitu neraka jahim dan mereka

benar-benar kekal di dalamnya. Di akhir surah Allah menegaskan bahwa pada hari

kiamat nanti manusia akan dimintai pertanggung jawaban tentang kenikmatan

yang dimegah-megahkan ketika di dunia itu.2

1 Abdul Wadud, Pendidikan Agama Islam Al Qur’an Hadits Madrasah

Tsanawiyah Kelas VIII, ( Semarang:Toha Putra, 2008), h. 123

2 Mahrus As’ad, Ayo Memahami Al Qur’an Hadits Madrasah

(9)

B. QS. Al-Humazah

1. Ayat dan Terjemahan

( ٍةَزَمُل ٍةَزَمُه ّلُكِل ٌلْيَو

1) Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

2) Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung

3) Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

4) Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam

Huthamah.

5) Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

6) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,

7) Yang (membakar) sampai ke hati.

8) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

9) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang

2. Asbabun nuzul

Asbabun nuzul surat al-Humazah ini berkenaan dengan seseorang yang

bernama Ubay bin Khalaf, seorang tokoh kafir Quraisy yang kaya raya yang

selalu mengejek kesederhanaan hidup Rasulullah SAW. dengan kekayaannya

(10)

3. Kandungan surat al-Humazah

Ayat pertama ini sebagai balasan terhadap ejekan-ejekan yang dilakukan

oleh orang-orang kafir Quraisy terhadap diri Rasulullah SAW, maka Allah

menyatakan bahwa orang yang suka mencela dan mengumpat akan celaka. Pada

ayat ini Allah menggunakan lafadz Hammaz dan Lammaz. Terdapat perbedaan

diantara dua lafadz tersebut. Hammaz adalah orang yang menghina dengan

perkataan Lammaz adalah orang yang menghina dengan perbuatan. Jadi yang

dimaksud dengan dua kata tersebut adalah orang yang menghina dan

merendahkan manusia.

Ayat yang kedua masih ada kaitannya dengan ayat yang pertama.

Orang-orang kafir Quraisy yang selalu mengejek kesederhanaan Rasullullah SAW. itu

selalu mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Hartanya telah

melalaikannya pada siang hari ini dan itu, dan jika malam tiba ia tidur

seakan-akan bangkai busuk. Mereka seakan-akan celaka karena hanya mementingkan kehidupan

dunia. 4

Pada ayat ke 3 ini dijelaskan bahwa orang-orang kafir menduga bahwa

harta yang telah mereka kumpulkan itu akan dapat mengekalkan kesenangan

dirinya di dunia. Mereka menganggap bahwa semua yang mereka inginkan dapat

dibeli dengan harta. Bahkan mereka beranggapan bahwa siksa neraka sebagai

balasan bagi mereka akan dapat ditebus dengan hartanya.

(11)

Atas dugaan mereka itu maka pada ayat yang ke 4 ini Allah mengingkari

dengan firma-Nya ” žxx. ” ( sekali-kali tidak ). Maksudnya apa yang mereka

duga itu sama sekali tidak benar. Kejadian yang sebenarnya tidaklah seperti apa

yang mereka duga. Kekayaan yang mereka miliki tidak dapat mengekalkan

dirinya dan tidak akan bermanfaat bagi mereka dihadapan Allah SWT. Bahkan

pada ayat ini Allah menegaskan bahwa mereka benar-benar akan dilemparkan ke

dalam Huthamah. Maksudnya mereka yang mengumpulkan harta serta

menghitung-hitungnya akan dilemparkan ke dalam al-Huthamah ( salah satu nama

dari nama-nama api neraka )

Pada ayat 5-7 ini Allah menjelaskan sifat-sifat Al-Huthamah.

Al-Huthamah ialah api yang dinyalakan untuk membakar mereka. Api itu akan

membakar mereka hingga kehati-hati mereka dalam keadaan mereka hidup. Api

neraka itu akan memakan segala sesuatu yang ada dalam tubuh mereka hingga

mencapai hati. Keadaan seperti ini akan mereka rasakan secara terus menerus

Ayat 8 dan 9 ini menjelaskan keadaan mereka di dalam al-Huthamah.

Orang yang sudah masuk di dalamnya tidak mungkin akan dapat melarikan diri

karena mereka diikat pada ting-tiang yang panjang dengan dileher mereka

(12)

C. Kaitan antara surah al- Humazah dan at- Takatsur

Kandungan surah al- Humazah dan at- Takatsur mempunyai kaitan yang

erat, yaitu :5

 Surah al-Humazah dan at-Takatsur sama-sama mengungkap tentang

perilaku orang yang membanggakan kemewahan dunia dan

bermegah-megahan sehingga melalaikan kehidupan akhirat.

 Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan

memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia adalah

bersifat sementara, dan kelak mereka pasti akan dimintai pertanggung

jawaban tentang harta yang dimiliki serta yang mereka bangga-banggakan

di dunia.

 Baik surah al-Humazah maupun surah at-Takatsur sama-sama

mengiformasikan tentang ancaman siksa yaitu berupa neraka. Bagi orang

yang suka mencela dan mengumpat akan berada di neraka Hutamah,

sedang tempat bagi orang-orang yang suka bermegah-megahan dan

membanggakan harta sehingga melalaikan tujuan kehdupan hakiki kelak

akan berada di neraka Jahim.

5 Mahrus As’ad, Ayo Memahami Al Qur’an Hadits Madrasah

(13)

D. Hikmah Surah al-Humazah dan at-Takatsur

Setelah kalian mempelajari kandungan yang terdapat pada kedua surah di

atas, maka kalian harus mampu mengambil hikmah akibat dari perbuatan tercela

yang diungkapkan dalam kedua surah tersebut.

Dalam penerapannya kalian harus mampu menghindari prilaku tercela

tersebut, antara lain dengan cara-cara sebagai berikut :6

 Tidak membangga-banggakan harta yang dimiliki.

 Memilih pola hidup sederhana tapi bermartabat.

 Tidak menjadikan harta kekayaaan sebagai tujuan hidup.

 Harta kekayaan yang dimiliki tidak menjadikan lalai dalam mengingat Allah.

 Bersikap selektif dalam mencari harta dengan tidak menghalalkan segala

cara.

 Mencari harta yang halal dan thayyib adalah bersifat wajib.

 Menganggap bahwa harta kekayaan yang dimiliki adalah amanah yang kelak

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Surah al-Humazah dan at-Takatsur sama-sama mengungkap tentang

perilaku orang yang membanggakan kemewahan dunia dan bermegah-megahan

sehingga melalaikan kehidupan akhirat.

Orang yang berperilaku bermegah-megahan menganggap bahwa ia akan

memperoleh kenikmatan yang abadi, padahal kehidupan dunia adalah bersifat

sementara, dan kelak mereka pasti akan dimintai pertanggung jawaban tentang

harta yang dimiliki serta yang mereka bangga-banggakan di dunia.

Baik surah al-Humazah maupun surah at-Takatsur sama-sama

mengiformasikan tentang ancaman siksa yaitu berupa neraka. Bagi orang yang

suka mencela dan mengumpat akan berada di neraka Hutamah, sedang tempat

bagi orang-orang yang suka bermegah-megahan dan membanggakan harta

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Wadud ,Abdul. Pendidikan Agama Islam Al Qur’an Hadits Madrasah

Tsanawiyah Kelas VIII. Semarang:Toha Putra. 2008

Mahrus As’ad, Ayo Memahami Al Qur’an Hadits Madrasah Tsanawiyah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan surat Ibra>hi>m ayat 7 dengan mendeskripsikan balasan bagi orang yang mengingkari nikmat Allah sehingga

bertoleransi dalam masalah aqidah dan syari’ah kepada orang kafir bahkan di ayat itu juga, secara tidak langsung Allah melalui Nabi-Nya menyuruh ummatnya agar menyebut mereka

pun terdapat visualisasi akan Neraka, yaitu yang telah Allah sediakan bagi orang-.. orang yang tidak patuh

tanggungjawabnya terhadap amanat, baik akhlaknya dan taat dalam agamanya. Lagi pula ia dikenal sebagai orang yang tangkas. Zaid bin Tsabit bertindak sangat teliti dan

Prinsip dasar agama Islam dalam menyebarkan informasi adalah menutup rapat informasi yang tidak baik yang terkait dengan orang lain, terutama yang terkait dengan

(Menjadi jelas bagi sementara orang bahwa al-Qur’an dapat dilihat sebagai hasil kopartisipasi pembacaan Kalam Allah dari orang Yahudi, Kristen dan Muslim. Dari

Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka 103 Sesungguhnya orang-orang munafik itu pada tempat atau tingkat yang paling bawah dari neraka yakni bagian

Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang