• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 5 Pemanasan Global terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kelompok 5 Pemanasan Global terhadap "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 5 :

1.Berliani Nasywa Fitri

2.Diana Rotua Puspita

3.M. Raihan Saputra

4.Rakha Nur Dzakwan

(2)

Pemanasan Global

A.

Definisi Pemanasan Global

(Global Warming)

Pemanasan global (Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar

(3)

tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan

perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta

perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Meningkatnya temperature rata-rata permukaan dan atmosfer bumi, mengakibatkan bumi terasa lebih panas dan pada siang hari kita merasakan panas yang berlebihan.

Pemanasan global berdampak pada banyaknya kerusakan dibumi, bahkan sangat membahayakan dan mengancam kehidupan dibumi.

(4)

1. Efek Rumah Kaca.

Efek rumah kaca ditemukan pertama kali oleh Joseph Fourier pada tahun 1824 merupakan sebuah proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya memiliki efek rumah kaca.

Segala sumber energy yang terdapat dibumi berasal dari matahari. Sebagian besar energy tersebut berupa radiasi gelombang pendek termasuk cahaya tampak. Ketika sampai dipermukaan bumi sebagian energy cahaya berubah menjadi energy kalor atau panas yang

menghangatkan bumi. Permukaan bumi menyerap sebagian kalor dan kalor yang tidak terserap dipantulkan kembali ke atmosfer.

Sebagian energy yang terpantul ini berupa radiasi gelombang panjang pada spektrum inframerah keangkasa luar.

Sebagian energy kalor tetap terperangkap diatmosfer bumi akibatnya meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca,

antara lain :

- Uap air

- Karbondioksida

(5)

- SO2

- Dan sebagainya yang menjadi perangkap radiasi energy

Gas gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi energy yang dipancarkan bumi dan akibatnya energy tersebut tersimpan

dipermukaan bumi dalam bentuk kalor atau panas. Hal ini terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata permukaan bumi terus meningkat. Gas – gas tersebut berfungsi sebagai kaca dan rumah kaca. Dengan meningkatnya konsentrasi gas – gas ini di atmosfer berdampak semakin banyak panas yang terperangkap dibawahnya.

Beberapa aktivitas manusia yang berdampak meningkatnya konsentrasi gas pada rumah kaca adalah :

(6)

Menurut data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (2003), konsumsi energy bahan bakar fosil sebanyak 70% dari total konsumsi energy, listrik pada posisi kedua sebanyak 10% dari total konsumsi energy Amerika serikat merupakan Negara dengan penduduk yang

mempunyai gaya hidup sangat baru dalam mengkonsumsi energy bahan bakar fosil, Indonesia termasuk Negara pengkonsumsi terbanyak di asia seetelah cina,jepang,india,dan korea selatan. Konsumsi energy yang besar ini diperoleh karna banyaknya penduduk yang mengugunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energynya . Menurut Prof. Emil Salim, Amerika Serikat dengan jumlah 1,1 milyar penduduk mengemisikan 20 ton gas CO2 perorang pertahun. Cina dengan 1,3 milyar penduduk mengemisikan 3ton CO2 perorang pertahun. India dengan 1 milyar penduduk mengemisikan 1,2 ton gas CO2 perorang pertahun.

b. Sampah

Sampah menghasilkan gas metana. Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50KG gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Berdasarkan data dari

Kementrian Negara Lingkungan Hidup, pada tahun 1995 rata-rata orang diperkotaan di Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 KG/hari dan pada tahun 2000 menignkat menjadi 1KG/Hari. Disisi lain jumlah penduduk terus meningkat, sehingga diperkirakan 20tahun yang akan datang jumlah sampah yang dihasilkan penduduk perkotaan terus meningkat dan kemungkinan dapat mencapai 190 ribu ton

pertahun . Dari jumlah ini diperkirakan sampah akan mengemisikan gas metana sebanyak 9500 ton pertahun , dengan demikian, sampah diperkotaan merupakan sector yang sangat potensial mempercepat proses terjadinya pemanasan global .

C.Kerusakan Hutan

(7)

kebakaran hutan dan perubahan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal misalnya kelapa sawit. Kerusakan hutan yang lain dapat ditimbulkan pemegang Pengusahaan Hutan ( HPH ) dan hutan tanaman industry ( HTI ). Penebangan hutan secara besar besarran dan tidak segera melakukan reboisasi semakin memperparah kerusakan hutan. Akibat kerusakan hutan adalah kurang optimalnya proses penyerapan gas karbondioksida.

D.Pertanian dan Pertenakan

Sawah sawah yang tergenang mengakibatkan terjadinya pembusukan sisa sisa pertanian, penggunaan pupuk serta pembusukan kotoran ternak

menghasilkanmgas metana dan gas dinitro oksida. Disamping saat

mengawali pengolahan sawah para petani melakukan pembakaran sisa sisa tanaman sehingga dihasilkan gas karbondioksida. Gas gas tersebut adalah gas rumah kaca.

Hewan hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifitan. Sapi secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses pencernaan makanan. Hasil penelitian para ilmuwan bahwa metana merupakan gas rumah kaca yang 23x lebih buruk daripada karbondioksida.

Limbah lain dari sector pertenakan adalah kotoran ternak. Kotoran ternak mengandung senyawa nitrogen oksida yang 300x lebih berbahaya

dibandingkan gas karbondioksida. Di Indonesia sector pertanian dan

pertenakan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca 8,05 persen dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer.

(8)

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Contohnya penguapan air. Proses

peningkatan suhu atmosfer akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca

seperti karbondioksida dan gas metana, mengakibatkan lebih banyak terjadi penguapan air ke atmosfer. Efek rumah kaca yang dihasilkan penguapan air lebih besar jika dibandingkan dengan akibat yang ditimbulkan gas

karbondioksida ataupun gas metana.

Efek umpan balik karna awan saat ini sedang menjadi objek penelitian. Bila ditinjau dari posisi bawah, awan memantulkan kembali radiasi inframerah kepermukaan bumi, sehingga meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya, jika ditinjau dari posisi atas, awan akan memantulkan radiasi sinar matahari dan radiasi inframerah ke angkasa, sehingga meningkatkan pendinginan. Efek netto nya menghasilak pemanasan atau pendinginan masih bergantung pada beberapa faktor seperti tipe dan ketinggian awan dari permukaan bumi.

Efek umpan balik yang lain adalah berkurangnya daya pantul es atau

(9)

menjadi terbuka. Oleh karena kemampuan daratan ataupun air

memantulkan cahaya lebih rendah dibandingkan dengan es, akibatnya daratan dan air lebih banyak menyerap radiasi sinar matahari. Semakin banyak radiasi sinar matahari terserap, semakin menambah pemanasan dan akibatnya semakin banyak es mencair selain itu, es yang mencair juga melepas gas metana yang dapat juga menimbulkan umpan balik positif.

C. Dampak Pemanasan Global.

Para ilmuan membuat beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap :

1. Kenaikan tempratur global 2. Perubahan iklim

3. Kenaikan permukaan air laut 4. Pertanian

1. Jangan menebang pohon sembarangan 2. Melakukan reboisasi

3. Menanam pohon dipekarangan rumah

4. Menggunakan lampu hemat energy dan mematikan lampu disiang hari

(10)

D. Persetujuan Internasional.

Kerja sama internasional diperlukan untuk memnsukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Organisasi PBB, WMO, UNEP, dan IPCC mengevaluasi resiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia.

Pada tahun 1922, 150 negara bekerja sama dengan diadakannya

UNFCCC. Menurut ketentuan UNFCCC Negara – Negara peserta sepakat untuk mengumpulkan dan berbagi informasi tentang emisi gas rumah kaca.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga terdapat 87 Zona Nilai Tanah dari data survei transaksi harga tanah NIR (Nilai Indeks

Teknik finger painting ternyata lebih efektif dalam mengatasi kesulitan menulis anak; (2) Faktor penghambat dalam penanganan anak disgrafia di TK Bustanul Athfal Aisyiyah 8

Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yakni: (1) Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu Desa Bali Aga yang memiliki keunikan baik dari

Penerapan metode tahfidz mengunakan muroja’ah seluruhnya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran al- Qur’an Hadits di MTsN Ngantru Tulungagung berupa

Adalah menjadi tanggungjawab Ketua Projek / Penyelidik Utama / Ketua Pusat Penyelidikan / Ketua Pusat Tanggungjawab bagi pelantikan yang mana berkenaan untuk melaporkan kepada

Untuk memperoleh kadar etanol tertinggi, dilakukan penelitian variasi jumlah kolom fraksinasi menggunakan tiga serutan alumunium tiap kolom (Agustin dkk, 2010; Setyono dkk.,

Berdasarkan Tabel 1 hasil tes Anova diperoleh nilai F-hitung sebesar 4.928 dengan tingkat signifikan 0 ,004 , karens nilsi tingkat signifikansi lebih kecil dari

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen. Disusun