• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL (REVISI) PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL (REVISI) PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN

INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI)

DI SULAWESI SELATAN

Peneliti Utama: Anneke K S Manoppo, S.Pi

Jenis Insentif:

Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF) Produk Target:

1.4. Farmer friendly technology untuk memotivasi petani meningkatkan produktivitas 1.04.01. Adaptasi teknologi maju agar lebih berpeluang untuk diadopsi petani, peternak,

nelayan, dan pembudidaya ikan skala kecil

Instansi Pengusul:

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Kedeputian Penginderaan Jauh

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jalan LAPAN no. 70, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710, Indonesia

Tel./Fax : (021) 8710786/ (021) 8722733

(REVISI)

(2)
(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Penguatan Kapasitas Daerah Dan Sinergi Pemanfaatan Informasi

Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Di Sulawesi Selatan

Produk Target : Farmer friendly technology untuk memotivasi petani meningkatkan produktivitas

Jenis Insentif: Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek (DF) Lokasi Penelitian: Sulawesi Selatan

Penelitian Tahun ke: 1

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian

Nama Peneliti Utama Anneke K S Manoppo, S.Pi Nama Lembaga/Institusi LAPAN

Unit Organisasi Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

Alamat Jl. LAPAN No.70 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Indonesia Telepon/HP/Faksimili/email (021) 8722733/ 081311135101 /anneke_manoppo@yahoo.co.id

B. Lembaga lain yang terlibat

Nama Koordinator Dr.Hasni

Unit Organisasi Fakultas Perikanan, Universitas Hasanudin Alamat Universitas Hasanudin

Telepon/HP/Faksimili/email 085311616972 Jangka Waktu Kegiatan : 1 tahun

Biaya Tahun-1 : Rp. Total Biaya: Rp. 250.000.000,-Kegiatan (baru/lanjutan) : Baru

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Gaji Upah

148,400,000,-2 Bahan Habis Pakai (ATK dan Penjilidan)

4,995,000,-3 Perjalanan Dinas

64,165,000,-4 Lain-lain

32,440,000,-Jumlah biaya tahun yang diusulkan

250.000.000,-Setuju diusulkan

Kepala

Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

Peneliti Utama

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iii

1. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 2

1.3. Sasaran 2

1.4. Output 2

1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan 2

1.6. Perumusan Masalah 3

2. METODOLOGI DAN MEKANISME PEMANFAATAN HASIL LITBANG 3 2.1. Pembuatan Informasi Spasial ZPPI 3

2.1.1. Penentuan ZPPI 3

2.1.2. Waktu dan Lokasi Kegiatan 4

2.1.3. Data dan Peralatan 4

2.1.4. Alur Pengolahan Data Teknis 5 2.2. Pelaksanaan koordinasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis 7

3. PRODUK TARGET 8

4. MANFAAT EKONOMI 8

5. PERSONIL PELAKSANA KEGIATAN RISET 8

6. JADWAL KEGIATAN 9

(5)
(6)
(7)

PROPOSAL

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI ZONA POTENSI PENANGKAPAN IKAN (ZPPI) DI SULAWESI SELATAN

Abstrak

Salah satu aplikasi data satelit penginderaan jauh untuk perikanan adalah pembuatan informasi zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) yang dapat digunakan oleh para nelayan dalam rangka meningkatkan hasil tangkapan dan efisiensi operasi penangkapan ikan. Penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah mengembangkan dan mengaplikasikan informasi spasial ZPPI sejak tahun 2000. Informasi tersebut didasarkan pada informasi suhu permukaan laut (SPL), klorofil-a, dan arus, yang diekstraksi dari data satelit penginderaan jauh. Akan tetapi, dewasa ini informasi spasial ZPPI masih belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh para nelayan maupun oleh instansi di daerah yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan. Kegiatan ini bertujuan untuk: a). Meningkatkan peran pemerintah daerah dan instansi di daerah yang terkait dalam hal pemanfaatan informasi ZPPI oleh nelayan dan b). Memperoleh feedback untuk peningkatan kualitas informasi ZPPI. Untuk mencapai tujuan tersebut akan dilakukan kegiatan kerjasama, sosialisasi, dan bimtek pemanfaatan informasi spasial ZPPI untuk penguatan kapasitas daerah.

Kata kunci : data feedback, penginderaan jauh, Sulawesi Selatan, ZPPI

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mempunyai potensi sumberdaya perikanan tangkap yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Lautan Nusantara yang luas mempunyai karateristik tersendiri yang terbagi dalam wilayah pengelolaan perikanan. LAPAN telah melakukan penelitian dalam pemanfaatan teknologi satelit penginderaan jauh untuk memantau fisik perairan sejak tahun 1986. Salah satu aplikasi teknologi penginderaan jauh untuk perikanan adalah pembuatan informasi spasial ZPPI berdasarkan data penginderaan jauh. LAPAN telah mengembangkan dan mengaplikasikan informasi spasial ZPPI sejak tahun 2000. Informasi spasial ZPPI diperoleh dengan mengaplikasikan dan mengembangkan beberapa parameter oseanografi, khususnya suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil, dan arus yang diekstraksi dari data satelit penginderaan jauh optik, yaitu data NOAA-AVHRR dan Terra/Aqua (MODIS).

(8)

Dewasa ini informasi spasial ZPPI kurang dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh para nelayan maupun oleh instansi di daerah yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penguatan implementasi informasi ZPPI kepada nelayan. Dengan meningkatnya pemahaman tentang manfaat informasi spasial ZPPI, maka nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dan efisiensi operasional penangkapan yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian nelayan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a) Meningkatkan peran pemerintah daerah dan instansi di daerah yang terkait dalam hal pemanfaatan informasi ZPPI oleh nelayan.

b) Memperoleh feedback untuk peningkatan kualitas informasi ZPPI.

1.3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

a) Meningkatnya peran pemerintah daerah dan instansi di daerah yang terkait dalam hal pemanfaatan informasi ZPPI oleh nelayan.

b) Diperolehnya feedback untuk peningkatan kualitas informasi ZPPI.

1.4. Output

Output dari kegiatan ini adalah: a) Informasi spasial ZPPI.

b) Nelayan dan pegawai instansi/lembaga di daerah terkait yang terlatih dalam memanfaatkan informasi ZPPI.

c) Feedback untuk peningkatan kualitas informasi ZPPI.

1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini adalah :

a) Melakukan pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan informasi spasial ZPPI.

(9)

3

1.6. Perumusan Masalah

a) Permintaan informasi spasial ZPPI untuk seluruh kawasan Indonesia belum dapat terpenuhi

b) Kurangnya informasi feedback hasil tangkapan nelayan yang berperan dalam peningkatan kualitas informasi ZPPI.

c) Perlunya pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk memetakan informasi spasial ZPPI dalam mendukung pembangunan daerah.

d)

2. METODOLOGI DAN MEKANISME PEMANFAATAN HASIL LITBANG

2.1 Pembuatan Informasi Spasial ZPPI

2.1.1 Penentuan Zona Potensi Penangkapan Ikan

Penginderaan jauh mempunyai potensi untuk diaplikasikan dalam bidang perikanan tangkap. Beberapa parameter yang diperlukan untuk analisis daerah potensial penangkapan ikan yang dapat diekstraksi dari satelit penginderaan jauh, di antaranya adalah suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil permukaan, dan arus laut. Satelit yang banyak digunakan untuk keperluan identifikasi dan pemantauan fenomena oseanografi untuk perikanan adalah satelit NOAA, SeaWiFS, Aqua/Terra, Topex-Poseidon, dan Feng Yun-1D. Dengan menggunakan kanal yang terdapat pada sateilt NOAA-AVHRR dan MODIS-Aqua serta Feng Yun-1D dapat dilakukan pemetaan suhu permukaan laut dan kandungan klorofil (ocean colour) secara real-time. Dari peta sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil dapat diperoleh informasi tentang fenomena oseanografi khususnya

thermal front dan upwelling yang merupakan indikator daerah potensi penangkapan ikan

(Nath, 1993).

Identifikasi daerah potensi penangkapan ikan menggunakan teknologi penginderaan jauh merupakan identifikasi secara tidak langsung. Dari data penginderaan jauh dilakukan pengamatan terhadap suhu permukaan laut, pengangkatan massa air (up-welling) ataupun pertemuan dua massa air yang berbeda (thermal front) dan perkiraan kandungan klorofil di suatu perairan. Hasil pengamatan tersebut selanjutnya dianalisis tingkat kesuburan perairan atau kesesuaian kondisi perairan dengan habitat yang disenangi suatu gerombolan (schooling) ikan pada suatu lokasi yang dituangkan dalam bentuk peta dengan koordinat geografis (lintang dan bujur) (Hartuti et al, 2002).

(10)

ZPPI ditentukan melalui kombinasi data/peta sebaran suhu permukaan laut, kandungan klorofil, pola arus laut, cuaca, serta karakter toleransi biologis ikan terhadap suhu air. Dari hasil pengamatan secara multitemporal dapat diketahui bahwa sebaran suhu permukaan laut di wilayah perairan laut Indonesia berubah dengan cepat. Dengan demikian pengamatan terhadap berbagai parameter oseanografi yang berkaitan erat dengan lingkungan hidup ikan juga harus dilakukan dengan frekuensi pengamatan yang cukup tinggi, minimal 1 kali dalam sehari.

2.1.2 Waktu dan Lokasi Kegiatan

Pembuatan informasi spasial ZPPI dilakukan dalam rentang waktu 8 bulan, dimulai dari Bulan Februari sampai dengan Bulan September 2012. Wilayah perairan yang dijadikan daerah pengamatan adalah perairan Selat Makasar, yang termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP-RI) 713 (Gambar 2.1).

Gambar 2.1. Lokasi kegiatan pembuatan informasi spasial ZPPI

(11)

5 b. Data sekunder yang terdiri dari:

- Batas administrasi wilayah.

- Data klorofil dan suhu permukaan laut hasil pengukuran di lapangan. - Data hasil tangkapan ikan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

2.1.4 Alur Pengolahan Data Teknis

Alur kerja pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 2.2, yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu tahapan koreksi geometrik data NOAA/AVHRR dan Aqua/Terra MODIS, ekstraksi sebaran suhu permukaan laut, ekstraksi sebaran konsentrasi klorofil-a, dan pembuatan informasi spasial ZPPI.

Gambar 2.2. Diagram alir pengolahan data

a. Koreksi Geometrik Data NOAA/AVHRR Dan Aqua/Terra MODIS

Koreksi geometrik dilakukan untuk menyesuaikan posisi citra dengan penampakan sebenarnya di bumi. Pada kegiatan ini digunakan peta dasar hasil kegiatan COREMAP sebagai acuan titik kontrol atau Ground Control Point (GCP).

Analisis ZPPI berdasarkan:  Thermal front

 Kelimpahan Klorofil-a Mulai

Selesai

Data SPL Data Klorofil-a Data Arus

Informasi Spasial Zona Potensi Penanangkapan Ikan (ZPPI)

Koreksi geometrik NOAA/AVHRR dan Aqua/Terra MODIS

(12)

b. Ekstraksi Sebaran Suhu Permukaan Laut

Penurunan informasi suhu permukaan laut dilakukan dengan menggunakan 2 jenis data satelit, yaitu Aqua/Terra MODIS dan NOAA/AVHRR.

- SPL berbasis data NOAA-AVHRR.

SPL diturunkan dari data NOAA-AVHRR kanal 4 dan 5 menggunakan algoritma McMillin dan Crosby (1984), sebagai berikut:

SPL = Tb4 + 2,702 (Tb4 – Tb5) – 0,582 – 273,0

Dimana:

Tb4 : Suhu Kecerahan Kanal 4 Tb5 : Suhu Kecerahan Kanal 5

- SPL berbasis data Aqua/Terra MODIS

Penentuan SPL dari data Terra/Aqua MODIS kanal 31 dan 32 dilakukan dengan menggunakan metode Brown dan Minnet (1999), dengan algoritma sebagai berikut:

SPL = k1 + k2 x Tb31 + k3 x (Tb31 – Tb32) x BSPL + k4 x (Tb31 – Tb32) x (1/cos (θ) – 1)

Dimana:

Tb 31, 32 : Suhu Kecerahan Kanal 31 dan 32 BSPL : Suhu Kecerahan Kanal 20

θ : Sudut zenith satelit

Konstanta: k1 = 1,152; k2 = 0,96; k3 = 0,151; dan k4 = 2,021

c. Ekstraksi Sebaran Konsentrasi Klorofil-a

Penurunan informasi sebaran konsentrasi klorofil-a dengan data Aqua/Terra MODIS diawali dengan mengkonversi nilai digital number menjadi nilai reflektansi. Algoritma konversi adalah:

(13)

7 Selanjutnya perhitungan konsentrasi klorofil a dilakukan dengan menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh Carder et al. (2003), yaitu sebagai berikut:

Log (chl a) = c0 + c1 x log (r35) + c2 x (log (r 35))2+ c3 x (log (r35))3

Dimana :

R35 : Rrs(488)/Rrs(551)

Rrs(488) : Remote sensing reflectancepanjang gelombang 488 nm

Rrs(551) : Remote sensing reflectancepanjang gelombang 551 nm

Koefisien : c0 = 0,2818; c1 = -2,783; c2 = 1,863; dan c3 = 2,387 Rrs () = nw. Fo / 

Dimana nw= Normalized water-leaving radiance yaitu reflektasi hanya dari kolom air yang

sudah dinormalisasi terhadap pengaruh atmosfer dan sudut matahari/sensor.

Fo = Solar irradiance rata

nw diperoleh dari sebuah proses koreksi atmosferik yang cukup rumit dengan dasar dari

Gordon and Wang (1994) dengan mengurangkan reflektan dari sumber lain yang nilainya hampir 90% dari total reflektan yang diterima sensor (TOA).

d. Pembuatan Informasi Spasial ZPPI

Pembuatan informasi spasial ZPPI dilakukan dengan menggunakan data SPL yang diperoleh dari NOAA –AVHRR dan Terra/Aqua MODIS, serta konsentrasi klorofil-a yang diperoleh dari data Terra/Aqua MODIS. Pembuatan informasi spasial ZPPI akan dilakukan dengan melakukan analisis SPL dan konsentrasi klorofil-a untuk identifikasi keberadaan

thermal front/upwelling dengan batasan:

1) gradien SPL untuk setiap jarak 3 km (3 piksel) dalam kisaran 0,50- 10C;

2) nilai kandungan klorofil-a pada zona bersangkutan lebih besar atau sama dengan 0,3 mg/l.

2.2. Pelaksanaan Koordinasi, Sosialisasi, dan Bimbingan teknis

Kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis akan dilaksanakan di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan koordinasi dan sosialisasi bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan ini dan memberikan sosialisasi tentang aspek-aspek pemanfaatan informasi spasial ZPPI agar masyarakat nelayan dapat

(14)

memanfaatkan informasi spasial ZPPI secara optimal yang rencana dilaksanakan pada bulan Maret/April 2012.

Kegiatan bimtek bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis pemanfaatan informasi ZPPI berbasis data satelit penginderaan jauh kepada nelayan dan pegawai instansi/lembaga daerah. Bimtek ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) hari pada Bulan Mei/Juni 2012. Peserta direncanakan sebanyak 15 orang yang terdiri dari perwakilan nelayan dan instansi daerah terkait.

3. PRODUK TARGET

Produk target pada kegiatan ini adalah farmer friendly technology untuk memotivasi petani meningkatkan produktivitas. Teknologi yang digunakan pada kegiatan ini adalah teknologi penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh yang dapat menghasilkan informasi spasial ZPPI. Dengan memanfaatkan teknologi ini, nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi menangkap ikan.

Pemanfaatan informasi spasial ZPPI secara maksimal dapat mendukung upaya peningkatan hasil tangkapan dan meningkatkan efisiensi operasi penangkapan ikan. Dengan kondisi seperti ini, pelaku ekonomi (nelayan) akan melihat informasi spasial ZPPI sebagai suatu peluang bisnis yang menguntungkan sehingga secara ekonomi akan memiliki daya ungkit yang tinggi pada percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah.

4. MANFAAT EKONOMI

Meningkatkan efisiensi operasional penangkapan dan meningkatkan hasil tangkapan secara umum. Kontribusi terhadap sektor lain adalah efisiensi penggunaan bahan bakar minyak, peningkatan daya beli masyarakat nelayan dan akan menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir.

5. PERSONIL PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan ini terdiri dari 1 (satu) orang koordinator kegiatan dan 4 (empat) orang peneliti. Keterangan personil secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6-1 berikut.

(15)

9 Utama

3 Ir. Wawan K. Harsanugraha, M.Si.

LAPAN IVb / Peneliti Madya

Peneliti 4 Dra. Ety Parwati, M.Si. LAPAN IIId/

Peneliti Muda

Peneliti 5 Gathot Winarso, S.T., M.Sc LAPAN IIIc/

Peneliti Muda

Peneliti

6. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan direncanakan dilakukan selama 8 (delapan) bulan. Tabel 7-1 menyajikan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 7-1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep 1. Persiapan kegiatan X X X

2. Pembuatan Informasi ZPPI X X X X X X X X 3. Pelaksanaan Koordinasi dan

Sosialisasi

X

4. Bimbingan Teknis X X

5. Penyusunan Laporan 2 bulanan X X X X 6. Pertemuan Teknis X X X X X X X X

7. Seminar/Kolokium X X

8. Laporan kemajuan dan akhir X X

7. DAFTAR PUSTAKA

Arief, M., T. Prayogo, G. Winarso, K. T. Setiawan, dan M. Hartuti, 2010. Pengembangan

Model Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh untuk Perikanan dan Kelautan. Laporan

Kegiatan Riset in-house, Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh (PUSBANGJA) - LAPAN.

Arief, M., 2004. Aplikasi Data Satelit Resolusi Rendah dan SIG untuk Analisa Distribusi Spatial Zona potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) di Selat Makasar Periode: Juli-Agustus 2004. Jurnal Inderaja Vol.1 No.1.

Carder, K.L., F. Robert Chen, Zhongping Lee, Steve K. Hawes, and Jennifer P. Cannizzaro,2003. Algorithm Theoretical Basis Document (ATBD) 19 Case 2 Chlorophyll-a. MODIS Ocean Science Team College of Marine Science University of

(16)

Cayula, J.F. dan P. Cornillon. 1992. Edge Detection Algorithm for SST Images. Journal of Atmospheric and Oceanic Technology, 9:67-80.

Diehl, Scott F., Judith W. Budd, David Ullman, dan Jean-Francois Cayula. 2002. Geographic

Windows Sizes Applied to Remote Sensing Sea Surface Temperature Front Detection.

Journal of Atmospheric and Oceanic Technology, 19(7)

Hartuti, M., Prayogo, T., Kurniawan, J., Astuti, P., Sari,J., Marini, Y., Dewi, RS., Iye, M dan Prayitno,B. 2002. Produksi Informasi bagi Nelayan Perikanan Tangkap. Laporan Akhir, Program Pemanfaatan Teknologi Dirgantara untuk Pembangunan Ekonomi Daerah, Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh (PUSBANGJA) – LAPAN.

Hasyim, B. 2003. Kajian Daerah Penangkapan Ikan dan Budidaya Laut Berdasarkan Data

Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Wilayah Kabupaten Situbondo.

Thesis. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor

Hasyim, B. 2009. Pengelolaan Zona Potensi Penangkapan Ikan di Selat Madura dan

Sekitarnya dengan Pendekatan Spasial dan Temporal. Disertasi. Program Studi

Teknologi Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Marini, Y., Hartuti, M., Prayitno, Y., Fadhillah, A., dan Manoppo, A. 2005. Produksi Informasi

Bagi Nelayan Perikanan Tangkap di Wilayah timur Indonesia. Prosiding MAPIN XIV.

Nath, A. N., 1993. ”Retrieval of sea surface temperatures using NOAA-AVHRR data for

identification of potential fishing zones – dissemination dan validation”. Proceeding of

International Workshop on Application of Satellite Remote Sensing for Identifying and Forecasting Potential Fishing Zones in Developing Countries, India, 7-11 December 1993.

Yusuf, N., 2000. Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground). Program Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang.

(17)

11

(Anneke K S Manoppo, S.Pi) NIP. 19811021 200604 2 004

Gambar

Gambar 2.1.  Lokasi kegiatan pembuatan  informasi spasial ZPPI
Tabel 7-1. Jadwal Pelaksanaan  Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Program Sistem Informasi untuk Kajian kelayakan Budidaya Ikan Nila dibuat dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengalisa kelayakan Bisnis Budidaya Ikan Nila

Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hasil terjemahan dialog film Le Fabuleux Destin d'Amélie Poulain yang akan

Dengan penuh kesadaran yang berlandaskan pada pemahaman kepentingan yang sama diantara debitor dan kreditor, kepailitan bukanlah suatu pilihan yang tepat, sebaliknya

Jadi, mengapa bahasa belanda bisa diserap ke dalam bahasa jawa karena apa yang didengar oleh orang jawa dahulu, ketika apa yang didengar itu disampaikan kepada halayak umum

Jamu-Nusantara.. perkembangan zaman keberadaan jamu semakin tergeser dari kehidu- pan masyarakat oleh kehadiran berbagai macam obat modern. Keam- puhan obat modern yang dianggap

Kedua, ciri kultural yang sangat tampak dari para aktivis gerakan ini adalah pada.. pola interaksi yang terbangun di

Hal tersebut dikarenakan pertanyaan-pertanyaan tersebut membutuhkan kemampuan untuk menganalisis teks bacaan, selain itu juga berkaitan erat dengan tingkat pemahaman

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka ketentuan yang mengatur tentang K ompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan  Pembelajaran dalam Struktur